Anda di halaman 1dari 44

APLIKASI PERANGKAT

LUNAK
DAN
PERANCANGAN
Guru Pembimbing INTERIOR
Drs. Effendy Rusli, M.Si.
GEDUNG
Emmyco, ST

Disusun Oleh :

Muhammad Fazli
XI DPIB 1

SMK NEGERI 2 PALEMBANG


2019 / 2020
KATA
PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya
lah kami dapat menyesaikan penulisan makalah yang penulis susun untuk memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran Aplikasi Perangkat Lunak Dan Perancangan Interior
Gedung. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman
Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.
Penulis mengakui dalam makalah ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan
sehingga hasilnya jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak
kiranya memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Besar harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan
tambahan bagi penilaian guru bidang studi Aplikasi Perangkat Lunak Dan Perancangan
Interior Gedung serta mudah-mudahan isi dari makalah penulis ini dapat di ambil
manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini. Ucapan terimakasih penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
makalah ini sehingga makalah ini terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya Aplikasi Perangkat Lunak Dan Perancangan Interior Gedung.

Palembang, 4 Desember 2019

Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 )

DESAIN INTERIOR

PRINSIP-PRINSIP DESAIN INTERIOR

KONSEP DAN GAYA INTERIOR

MATERIAL DAN FINISHING DESAIN INTERIOR

DAFTAR PUSTAKA
KESELAMATAN &
KESEHATAN KERJA (
► PENGERTIAN K3
K3 )
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang
sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Keselamatan dan kesehatan kerja
juga merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak
selamat, yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
Secara keilmuan pengertian K3 adalah sebuah ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam upaya mencegah terjadinya Kecelakaan pada saat kerja. K3 dapat
juga diartikan sebagai suatu bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan dan
kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi ataupun proyek.
Sedangkan secara filosofis K3 dapat juga diartikan sebagai suatu pemikiran atau
upaya untuk menjamin keutuhan dan kemampuan jasmani maupun rohani. Adapun
upaya ini, baik untuk tenaga kerja khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap
hasil karya anak budaya menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Pengertian K3 menurut para ahli adalah :
1. WHO (World Health Organization)
K3 adalah suatu upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan fisik,mental dan sosial yang setinggi tingginya untuk pekerja di semua jenis
pekerjaan. Selain itu, juga merupakan upaya pencegahan terhadap gangguan
kesehatan pekerja yang disebabkan oleh pekerjaan. K3 dapat juga diartikan sebagai
perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari resiko akibat faktor yang
merugikan kesehatan.
2. Ardana
Pengertian K3 oleh Ardana adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat sehingga
setiap sumber produksi bisa digunakan secara aman dan efisien.
3. Widodo
Widodo mengemukakan pendapat bahwa K3 adalah bidang yang berhubungan
dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek.
4. Hadiningrum
Menurut Hadiningrum K3 adalah pengawasan terhadap SDM, mesin, material dan
metode yang mencakup lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami kecelakaan.
5. Flippo
K3 adalah pendekatan yang spesifik, penentuan kebijakan pemerintah atas praktek
praktek perusahaan di tempat kerja dan pelaksanaannya melalui surat panggilan,
denda dan santai lain.

► TUJUAN K3
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan kerja tujuan K3 adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan. Selain itu, K3 berfungsi
untuk melindungi semua sumber produksi agar dapat digunakan secara efektif. Secara
umum fungsi dan tujuan K3 secara umum adalah
1. Untuk melindungi dan memelihara kesehatan dan keselamatan pekerja guna
meningkatkan kinerjanya.
2. Untuk menjaga dan memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang di
lingkungan kerja.
3. Dan Untuk memastikan sumber produksi terpelihara secara baik dan dapat
digunakan dengan aman dan efisien.

Penerapan Sistem K3 pada suatu perusahaan/tempat kerja tidak boleh dianggap


sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan. Akan tetapi, penerapan sistem 3 harus
dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang
berlimpah pada masa yang akan datang. Adapun ruang lingkup dari penerapan k3 dapat
dijelaskan berikut ini.

► RUANG LINGKUP K3
Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam
pelaksanaan K3. dimana aspek aspek inilah yang dapat mempengaruhi atau
menimbulkan kecelakaan kecelakaan kerja, jika tidak diatur sedemikian rupa sesuai
standar. Adapun ruang lingkup K3 yaitu sebagai berikut:
1. Lingkungan Kerja
Merupakan lokasi tempat para pekerja melakukan aktivitas kerja. Kondisi
lingkungan kerja seperti ventilasi, penerangan dan situasi haruslah memadai. Hal
ini untuk meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan kerja. Jika kondisi
lingkungan kerja tidak memadai seperti penerangannya yang kurang, pada jangka
waktu tertentu akan berdampak buruk bagi kesehatan mata pekerja dan akan
menimbulkan penyakit.
2. Alat dan Bahan Kerja
Alat alat kerja dan bahan juga mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja.
Semua alat dan bahan yang dibutuhkan suatu pabrik atau perusahaan untuk
memproduksi barang,merupakan faktor penentu dalam proses produksi. Oleh
karenanya kelengkapan dan kondisi alat kerja dan bahan harus dicek secara
berkala. Selain itu bahan yang digunakan dalam aktivitas kerja juga harus
diperhatikan. misalnya penggunaan bahan kimia pada proses tertentu
mengharuskan pekerja untuk menggunakan alat keselamatan guna meminimalisir
potensi bahaya.
3. Metode Kerja
Metode kerja atau prosedur kerja merupakan standar cara kerja yang harus
dilakukan pekerja. Pembuatan SOP (Standar Operasional Prosedur) Pada suatu
perusahaan dibuat agar pekerjaan yang dilakukan pekerja tercapai secara efektif
dan efisien. Contohnya prosedur mengoperasikan mesin atau prosedur
penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai standar. Dalam sistem
manajemen K3 diatur berapa batas maksimum jam pekerja bekerja dalam sehari
untuk meminimalisir potensi resiko pada kesehatan pekerja. Adapun untuk jenis
jenis bahaya dalam K3 dapat di golongkan menjadi 5 jenis, yaitu sebagai berikut.

► LANDASAN HUKUM K3

Undang-Undang yang mengatur K3 adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Dasar 1945


2. Undang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Pemerintah telah sejak lama mempertimbangkan masalah perlindungan tenaga kerja,
yaitu melalui UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. Sesuai dengan
perkembangan jaman, pada tahun 2003, pemerintah mengeluarkan UU 13/2003
tentang Ketenagakerjaan. Undang undang ini mencakup berbagai hal dalam
perlindungan pekerjayaitu upah, kesejahteraan, jaminan sosial tenaga kerja, dan
termasuk juga masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 1/Men/1980 tentang K3 Konstruksi Bangunan
Aspek ketenagakerjaan dalam hal K3 pada bidang konstruksi, diatur melalui Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER-01/MEN/1980 Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan. Peraturan ini mencakup ketentuan-
ketentuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja secara umum maupun pada
tiap bagian konstruksi bangunan. Peraturan ini lebih ditujukan untuk konstruksi
bangunan, sedangkan untuk jenis konstruksi lainnya masih banyak aspek yang belum
tersentuh. Di samping itu, besarnya sanksi untuk pelanggaran terhadap peraturan ini
sangat minim yaitu senilai seratus ribu rupiah.
4. Sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Peraturan Menakertrans tersebut, pemerintah
menerbitkan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga
Kerja No.Kep.174/MEN/1986-104/KPTS/1986: Pedoman Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi. Pedoman yang selanjutnya disingkat sebagai
”Pedoman K3 Konstruksi” ini merupakan pedoman yang dapat dianggap sebagai
standar K3 untuk konstruksi di Indonesia. Pedoman K3 Konstruksi ini cukup
komprehensif, namun terkadang sulit dimengerti karena menggunakan istilah-istilah
yang tidak umum digunakan, serta tidak dilengkapi dengan deskripsi/gambar yang
memadai. Kekurangan-kekurangan tersebut tentunya sangat menghambat penerapan
pedoman di lapangan, serta dapat menimbulkan perbedaan pendapat dan
perselisihan di antara pihak pelaksana dan pihak pengawas konstruksi.
5. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban
memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang
baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat
pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara
berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD)
dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan. Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang
Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja
dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat
sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan
kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat
kesehatan kerja.
6. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai dengan
keselamatan dan kesehatan kerja.

Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga


mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait
penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan


Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
4. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat
Hubungan Kerja

Bagaimana jika terjadi pelanggaran terhadap UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja


misalnya pengusaha tidak menyediakan alat keselamatan kerja atau perusahaan tidak
memeriksakan kesehatan dan kemampuan fisik pekerja?
Undang-undang ini memuat ancaman pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana
denda paling banyak Rp. 15.000.000. (lima belas juta rupiah) bagi yang tidak menjalankan
ketentuan undang-undang tersebut.

► K3 KONSTRUKSI
1. Pekerjaan Penggalian
Ketentuan umum:
 Stabilitas tanah harus diuji dahulu sebelum dilakukan penggalian

 Melakukan pemeriksaan atas segala instalansi bawah tanah


 Prasarana umum harus dimatikan atau diputuskan alirannya, apabila tidak bisa

maka prasarana tersebut harus dipagari, ditarik ke atas atau dilindungi


 Tanah harus dibersihkan dari pohon, batu besar dan rintangan lain

 Lokasi penggalian harus diperiksa secara teliti setelah pekerjaan terputus


melebihi 1 hari, setelah setiap peledakan, ada longsoran, ada kerusakan pada

konstruksi penyangga dan hujan lebat.


 Jalan keluar masuk yang aman

 Dilarang bekerja di tanah lepas yang kemiringannya terlalu terjal


 Harus ada konstruksi penyangga yang cukup

 Ada penerangan yang cukup


 Galian bebas dari air
 Ada jalan keluar untuk menyelamatkan diri
 Tidak ada yang diizinkan masuk ruang bawah tanah yang belum diuji bebas gas

 Pengujian gas harus dilengkapi dengan sabuk pengaman, tali penyelamat dan
alat-alat pernapasan

 Ventilasi mekanis harus disediakan


 Tindakan penceghan harus diambil untuk melindungi runtuhnya bangunan

Persyaratan K3 :

 Tepi penggalian atau saluran harus dibuat dengan kemiringan tertentu, biasanya

45 derajat
 Penggalian diatas 1,2 m harus dipasang perancah bai yang terbuat dari kayu

 Penggalian tidak boleh dilakuakn pada batas bangunan atau suatu struktur.
 Material dan peralatan harus diletakkan berjauhan dari pinggir galian

 Tanah hasil galian atau sampah galian tidak diletakkan di tepi galian
 Meletakkan Stopblock di lokasi tempat kendaraan menurunkan material ke dalam

galian
 Tersedia penerangan yang cukup
 Pekerja harus diinformasikan secara jelas tentang prosedur penggalian
 Menggunakan pelindung kepala dan kaki saat penggalian berlangsung
 Melakukan koordinasi dengan instansi lain mengenai instalansi llistrik, gas, air

dsb
 Tidak menggunakan alat penggalian mesin (excavator) pada jarak 50 cm dari

pipa gas
2. Pekerjaan Pondasi

Persyaratan Umum:
 Mesin pemancang harus ditumpu oleh dasar yang kuat, diberi tali atau rantai

penguat secukupnya dan tidak boleh digunakan di dekat jaringan listrik


 Lantai kerja dan tempat kerja operator harus terlindungi dari cuaca

 Saluran uap atau udara harus dibuat dari pipa baja atau semacamnya
3. Pengerjaan Beton

Persyaratan Umum
 Konstruksi beton bertulang yang berat untuk kerangka atap dan kerangka atas
lainnya harus didasarkan pada gambar rencana
 Selama pembangunan harus dicatat data sehari-hari mengenai kemajuan

pembangunan, termasuk data yang mempengaruhi kekuatan beton menurut


waktunya

4. Pekerjaan Konstruksi Baja


Persyaratan umum

 Penjaminan keselamatan pekerja dengan penyediaan dan pemakaian tangga,


gang, peralatan kerja tetap, pelataran kerja, tali pengaman dan sabuk pengaman

serta jaring pengaman

 Kerangka baja yang sedang dipasang harus disangga dan dikopel secukupnya
DESAIN INTERIOR

► PENGERTIAN DESAIN INTERIOR


Desain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang
ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia.
Salah satu bidang study keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain, bidang keilmuan ini
bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta
elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan
manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Perancangan interior meliputi
bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan
interior tetap, bergerak, maupun dekoratif yang bersifat sementara.
Pengertian desain interior dikemukakan oleh D.K. Ching (2002:46) sebagai
berikut:“Interior design is the planning, layout and design of the interior space within
buildings. These physical settings satisfy our basic need for shelter and protection, they set
the stage for and influence the shape of our activities, they nurture our aspirations and
express the ideas which accompany our action, they affect our outlook, mood and
personality.The purpose of interior design , therefore, is the functional improvement,
aesthetic enrichment, and psychological enhancement of interior space.”
“Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang
dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan
naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita
dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah
desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita.Oleh
karena itu tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan
estetis dan peningkatan psikologi ruang interior.”
Desain interior pada dasarnya terkait dengan hal merencanakan, menata, dan
merancang ruang ruang interior didalam sebuah bangunan agar menjadi sebuah tatanan
fisik untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam hal penyediaan sarana bernaung
dan berlindung. Sebagai perpanjangan dari bagian perencanaan, desain dalam sebuah
interior merupakan hal yang penting untuk menciptakan hirarki visual untuk membantu
dalam penekanan ruangan yang digunakan untuk ruang membaca. Desain interior yang
bersifat kontemporer ditandai dengan adanya variasi dan fleksibilitas atas ruangannya,
namun keberhasilan dari hal tersebut ditentukan dari kesederhanaan dan kejelasan dalam
penekanan setiap ruangan yang menjadi tujuan utamanya (Kugler, 2007).

► TUJUAN DESAIN INTERIOR


Tujuan dari perancangan interior secara garis besar yaitu:
1. Untuk menciptakan lingkungan bina yang fungsional dan indah, selain itu dapat
menunjang kenyamanan user dalam beraktivitas di dalam ruang.
2. Interior merupakan sesuatu yang berada di dalam bangunan. Bisa juga diartikan
seperti desain atau dekorasi di dalam struktur.
3. Interior memadukan semua hal yang berkaitan erat dengan warna, tekstur, dan
lainnya.
4. Diaplikasikan pada iklim atau cuaca yang berbeda.
5. Harus memiliki kreativitas. Maksudnya yaitu interior terus berkembang sesuai dengan
kreativitas desainernya agar tidak monoton karena dapat menimbulkan kesan
membosankan pada ruang. Semakin tinggi kreativitas dari sang desainer maka
semakin bervariasi karya yang akan dia hasilkan.

► ELEMEN DASAR INTERIOR


Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), elemen elemen dasar interior adalah sebagai
berikut :
1. Garis
Garis adalah elemen dasar desain yang mengacu pada gerakan terus menerus dari
suatu titik sepanjang permukaan. Setiap baris membangkitkan respons emosional dan
menyampaikan perasaan yang berbeda. Beberapa poin tentang efek garis dalam
desain dan tata letak ruangan adalah sebagai berikut:
 Garis vertikal mengirimkan perasaan bermartabat dan formal dan menyebabkan
mata bergerak ke atas, menambah ketinggian visual.
 Garis horisontal tenang dan paling stabil dari semua bentuk garis. Mata bergerak
dari sisi ke sisi sepanjang garis horizontal, memperluas area atau objek yang
dilihat.
 Melengkung besar dengan gelombang panjang yang santai dan lembut.
 Garis melengkung kecil dengan gelombang yang sangat pendek menunjukkan
kegembiraan dan energi.
 Garis diagonal menyampaikan perasaan drama dan bisa menambah ketegangan
pada sebuah ruangan.

2. Bentuk (form)
Bentuk merupakan unsur seni. Pada dasarnya bentuk adalah suatu sosok
geometris dua atau tiga dimensi yang memungkinkan pengguna ruang untuk
menangkap keberadaan sebuah benda dan memahaminya dengan persepsi. Terdapat
tiga bentuk primer yaitu lingkaran, segitiga,dan bujur sangkar.
 Lingkaran merupakan suatu sosok terpusat ke arah dalam, pada umumnya bersifat
stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan
sebuah lingkaran pada pusat suatu bidang akan memperkuat sifat alaminya
sebagai poros
 Segitiga menunjukkan stabilitas. Jika salah satu sisinya menjadi penumpu, segitiga
merupakan bentuk yang sangat stabil. Namun jika salah satu sudutnya yang
menjadi penumpu segitiga juga dapat tampak seimbang dalam tahap yang sangat
kritis atau tampak tidak stabil dan cenderung jatuh pada sisinya
 Bujur Sangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Merupakan bentuk
yang statis, netral, dan tidak mempunyai arah tertentu.Bentuk bentuk segiempat
lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar,yang berubah
dengan adanya penambahan tinggi atau lebarnya.

a. Organisasi Bentuk
Berikut ini beberapa bentuk dapat ditambahkan dan dikelompokkan dalam beberapa
kategori pengorganisasian
 Bentuk yang ditambahkan
 Bentuk terpusat, terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengitari bentuk
dominan yang beradadi tengah
 Bentuk liner, terdiri atas bentuk bentuk yang diatur dalam suatu deret yang
berulang
 Bentuk radial, yaitu komposisi dari bentuk bentuk yang diatur dalam suatu deret
dan berulang
 Bentuk cluster,yaitu bentuk bentuk yang saling berdekatan atau bersama sama
menerima kesamaan visual
 Bentuk grid, yaitu bentuk bentuk modular yang hubungannya satu sama lain diatur
oleh grid grid tiga dimensi
b. Elemen Pembentuk Ruang
Ruangan interior dibentuk oleh beberapa bidang dua dimensi, yaitu lantai, dinding,
plafon serta bukaan pintu dan jendela. Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014),
apabila salah satu diantaranya tidak ada maka tidak dapat disebut sebagai interior
karena ruangan tersebut tidak dapat berfungsi dan dipergunakan dengan baik. Secara
tiga dimensional, terdapat empat elemen dasar pembentuk interior yang terdiri dari
tiga bidang dimensional (3D) yang akan membentuk volume (panjang x lebar x tinggi)
sebuah ruangan :
 Lantai sebagai bidang bawah
 Dinding sebagai bidang tengah/ penyekat
 Plafon sebagai bidang atas
 Berbagai bukaan yang dapat diaplikasikan ke dalam tiga bidang dimnsional diatas
 Elemen pengisi ruang yang disebut juga perabot /furniture, biasanya berwujud
kursi, meja, ranjang, lemari, lukisan, vegetasi, lampu dll

3. Bidang (shape)
Bidang adalah sebuah luasan yang tertutup dengan batas batas yang ditentukan
oleh unsur unsur lainnya yaitu garis, warna, nilai, tekstur, dan lain lain. Dua garis
sejajar yang dihubungkan kedua sisinya akan membentuk sebuah bidang. Bidang
hanya terbatas pada dua dimensi yaitu panjang dan lebar. Bidang geometris seperti
lingkaran, persegi panjang, segi empat, segi tiga, dan sebagainya memiliki sebuah
batasan yang jelas. Sebuah bidang dibentuk oleh beberapa garis. Ciri ciri permukaan
suatu bidang adalah warna dan tekstur yang akan mempengaruhi bobot visual dan
stabilitasnya. Bidang juga berfungsi untuk menunjukkan batasan sebuah ruangan.
Menurut jenisnya, sebuah bidang terdiri atas tiga bagian yaitu
 Bidang atas, dapat diumpamakan sebagai bidang atap. Bidang atas merupakan
unsur utama suatu bangunan yang melindunginya dari unsur unsur iklim. Bidang
atas juga merupakan bidang langit langit yang menjadi unsur pelindung ruang di
dalam arsitektur.
 Bidang dinding, bidang bidang dinding vertikal secara visual paling aktif dalam
menentukan dan membatasi ruang.
 Bidang dasar, memberikan pendukung secara fisik dan menjadi dasar bentuk
bentuk bangunan secara visual. Bidang lantai merupakan pendukung
kegiatanpengguna di dalam bangunan

4. Ruang (space)
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), ruang adalah sebuah bentuk tiga
dimensi tanpa batas karena objek dan peristiwa memiliki posisi dan arah relatif. Ruang
dapat juga berdampak pada perilaku manusia dan budaya, menjadi faktor penting
dalam arsitektur, dan akan berdampak pada desain bangunan dan struktur. Ruang
memiliki panjan, lebar dan tinggi; bentuk; permukaan; orientasi serta posisi. Sebuah
bidang yang dikembangkan (menurut arah, selain dari yang telah ada) berubah
menjadi ruang. Sebagai unsur tiga dimensi di dalam perbendaharaan perancangan
arsitektur,suatu ruang dapat berbentuk padat. Dalam hal ini ruang yang berada di
dalam atau dibatasi oleh bidang bidang akan dipindahkan oleh massa atau ruang
kosong.

5. Cahaya (light)
Cahaya mempengaruhi penataan interior dalam hal :
 Menentukan atmosfer ruang
 Mempengaruhi mood pengguna
 Mendukung fungsi ruang

Pada perancangan interior, jenis tata cahaya dapat dibagi menjadi pencahayaan alami
dan pencahayaan buatan.
Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah proses menempatkan jendela, bukaan, dan permukaan
reflektif lainnya sehingga pada siang hari ruangan tersebut dapat menyediakan
cahaya alami yang efektif ke dalam ruangan.
Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan terkait dengan penemuan ornamen sumber cahaya itu
sendiri. Menurut perletakannya, pencahayaan dibagi menjadi :
 Lampu lantai
 Lampu dinding
 Lampu plafon

Faktor faktor tata cahaya dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:


 Distribusi intensitas cahaya dari armatur
 Perbandingan antara keluaran cahaya dari lampu dalam armatur
 Reflektansi cahaya dari langit langit, dinding, lantai
 Pemasangan armatur, apakah menempel atau digantung di langit langit
 Dimensi atau ukuran luas ruangan

Tema tata cahaya dapat dibagi menjadi 5, yaitu :


 Tematik romantis, digunakan untuk menimbulkan kesan romantis pada ruangan.
Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan tata cahaya temaram dengan intensitas
rendah ataupun penempatan indirect lighting pada jarak dan pola tertentu
 Tematik rustik/naturalis, digunakan untuk menimbulkan kesan seolah olah
seseorang sedang berada di alam. Hal ini bisa dilakukan dengan jenis tata cahaya
alami seperti lilin, lampu templok, obor dengan dipadukan dengan penggunaan
perabot yang alami
 Tematik ekshibisi, digunakan untuk memamerkan atau memajang produk atau
karya seni tertentu. Hal ini bisa dilakukan dengan penataan direct lighting dan
indirect lighting
 Tematik sunlit, dikenal dengan konsep less is more yang menggunakan cahaya
buatan sesedikit mungkin serta memaksimalkan masuknya cahaya alami ke dalam
ruangan
 Tematik amenities, dihasilkan dari penggabungan penataan suara, cahaya, air,
udara, vegetasi, dan warna dalam satu skema yang akan memberi nilai tambah
terhadap kualitas penataan sebuah ruangan

6. Warna (color)
Warna, terlihat pada permukaan benda atau sumber cahaya berwarna, menarik
langsung emosi dan menentukan mood dalam sebuah ruang. “Hue” adalah nama
teknis yang diberikan pada warna seperti yang tercermin. Warna netral dan kurang
visual invasif menenangkan dan nyaman. Sedangkan warna cerah dan berani
membuat ruangan menjadi menarik atau juga bisa menimbulkan kegelisahan. Warna,
yang digunakan untuk membangun suasana hati, menarik perhatian ke focal
point atau menyamarkan fitur yang tidak menguntungkan bisa menjadi elemen yang
kuat dalam desain interior. Hitam, putih, dan warna abu-abu sama efektifnya dengan
desain yang bagus seperti nuansa merah, biru, ataupun hijau.
Semua warna dapat menimbulkan efek psikologis tertentu terhadap orang yang
melihatnya. Dalam ilmu arsitektur dan interior, setiap warna dapat menimbulkan
kesan berbeda beda terhadap keberadaan sebuah ruang, seperti kesan gelap terang
yang dapat mempengaruhi keberadaan sebuah ruangan. Jenis warna dapat dibagi
menjadi tiga yaitu warna primer, warna sekunder dan warna tersier.

Tujuan dari warna menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014) adalah :


 Menciptakan suasana
 Menunjukkan kesatuan atau keragaman
 Mengungkapkan karakter bahan
 Mendefinisikan bentuk
 Mempengaruhi proporsi
 Mempengaruhi skala
 Memberikan kesan berat

7. Pola (pattern)
Pola adalah desain dekoratif yang dipergunakan secara berulang. Pola juga dapat
disebut sebagai susunan dari sebuah desain yang sering ditemukan dalam sebuah
objek. Motif garis horizontal akan memperluas kesan ruangan, sedangkan motif garis
vertikal akan meninggikan kesan ruangan.

8. Tekstur (texture)
Tekstur adalah nuansa,penampilan, atau konsistensi permukaan suatu zat. Tekstur
juga berkaitan dengan material dan bahan yang digunakan. Ada dua jenis
tekstur: taktil dan tersirat.
Tekstur taktil adalah apa yang dirasakan saat benda disentuh secara fisik. Tekstur
tersirat adalah kualitas visual suatu objek yang ditafsirkan oleh mata seseorang dan
bukan sentuhan. Seperti semua elemen desain lainnya, tekstur juga bisa memicu
respons emosional. Misalnya kasar. Tekstur kursus menunjukkan kualitas yang kokoh.
Selain itu, tekstur halus menunjukkan formalitas dan keanggunan. Semuanya memiliki
tekstur dan penggunaannya bisa menambahkan desain ruangan yang memancarkan
karkater dan kepribadian, dengan variasi desain apapun.

Kugler dalam (Setiyawan & Priyanto, 2017), mengungkapkan bahwa terdapat


beberapa unsur yang membentuk desain interior diantaranya yaitu: ruang, variasi, hirarki,
area personal, pencahayaan, tata suara, suhu udara, perawatan, kualitas udara, gaya dan
fashion.
1. Ruang (Tata Letak)
Sebuah perpustakaan yang dirancang dengan baik harus dapat beroperasi
tanpa harus bergantung pada ketersediaan penunjuk arah (signage). Elemen interior
harus cukup jelas terutama jika ruang tersebut berukuran besar atau kompleks.
Lantai, dinding, furnitur, ukuran dan penempatan segala hal harus menekankan atau
membedakan antara fungsi dan kegiatan yang berbeda dalam total ruang.
2. Variasi (Keberagaman Jenis Ruang)
Sebagai makhluk sosial yang ditandai dengan terus meningkatnya berbagai
keinginan, maka sebuah perpustakaan baru harus mampu menyediakan untuk
berbagai preferensi pengguna. Minimal perpustakaan dapat menyediakan berbagai
jenis ruang yang disesuaikan untuk setiap karakteristik kebutuhan pengguna, baik
individu maupun kelompok, seperti ruang baca untuk individu dan kelompok.
Berbagai model pengaturan tempat duduk yang bermacam-macam yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar dan kenyamanan pengguna juga harus
dipertimbangkan sebagai tujuan untuk memenuhi keinginan pengguna.

3. Hirarki
Penciptaan hirarki visual dapat membantu memisahkan berbagai macam jenis
tingkatan informasi dan dapat membantu batas–batas tersebut untuk membedakan
setiap ruangan yang ada di perpustakaan. Lantai, dinding, furnitur, ukuran ruangan,
dan penempatan ruangan harus dapat memberikan penekanan atau perbedaan pada
fungsi dan kegiatan yang ada pada keseluruhan ruang dan perbedaan tingkatan yang
mereka tonjolkan.

4. Area Personal Para


ilmuwan mengungkapkan bahwa manusia memiliki kebutuhan sosiologis dan
psikologis untuk menciptakan sebuah tempat dan suasana yang dikehendaki. Untuk
menciptakan area personal dalam hal ini yaitu penggunaan tempat secara individu
dengan area yang dapat digunakan secara berkelompok, perpustakaan harus
memiliki definisi yang jelas untuk hal tersebut, agar pengguna merasa aman, dihargai,
dan nyaman.

5. Pencahayaan
Pencahayaan didalam perpustakaan pada umumnya cenderung lebih terang
dan biasanya seragam jenisnya secara keseluruhan. Beberapa tingkat pencahayaan
dapat membantu pengguna dalam menentukan kegiatan dan kualitas mereka ketika
berada di perpustakaan, serta penentuan jumlah lampu juga dapat memberikan
dampak yang cukup besar terhadap kenyamanan visual pengguna perpustakaan.

6. Tata Suara
Pengaturan tata suara juga merupakan salah satu masalah yang paling umum
untuk perpustakaan, khususnya pada area layanan sirkulasi dan ruang referensi. Area
perpustakaan dengan pengaturan tata suara yang kurang tepat (bising) tentu saja
sangat tidak dianjurkan, namun jika area perpustakaan tersebut terlalu hening akan
dapat menimbulkan gema dan gaung terhadap percakapan yang dilakukan oleh
pengguna. Maka dengan mengusung hal–hal yang menjadi trend dalam edukasional
bahwa akan lebih bijaksana jika perpustakaan mampu menempatkan ruangan
dimana pengguna dapat memanfaatkan ruangan untuk berdiskusi dan berbicara
serta untuk pengguna yang menginginkan suasana perpustakaan yang tenang.

7. Suhu Udara
Walaupun pada umumnya yang terjadi suhu udara selalu konstan, namun
kontrol area juga dapat membantu dalam penentuan zona level kenyamanan.
Keadaan suhu normal bagi manusia adalah berkisar kurang lebih 24 derajat Celcius.
Dengan kesesuaian temperatur ruangan dengan kebutuhan suhu tubuh manusia
akan memberikan dampak positif bagi seseorang dalam aktivitasnya di dalam
ruangan. Menurut Grandjen dalam (Sainttyauw, 2013) merekomendasikan batas
toleransi untuk suhu udara tinggi yang dapat dilampaui oleh batas kemampuan fisik
dan mental manusia yaitu sebesar 35–40oC untuk negara dengan 2 musim seperti di
Indonesia. Standar kenyamanan suhu udara di Negara Indonesia berpedoman pada
standar Amerika (ASHRAE, 2003). Mereka merekomendasikan suhu nyaman 22,5oC–
26oC atau disederhanakan menjadi 24 oC atau rentang 22 oC hingga 26 oC.

8. Perawatan
Perawatan yang dimaksud disini adalah bagaimana caranya pustakawan
mampu mengatur keuangan, sehingga dapat menerapkan prinsip ekonomi yaitu
dengan biaya yang minimum dapat memberikan hasil yang maksimal. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara mendistribusi ulang furnitur yang ada, mengecat kembali
lemari dan rak yang memiliki corak bahan logam dan jika anggaran masih
memungkinkan, dapat digunakan untuk membeli perabotan baru, mengganti karpet
atau lantai serta menambah signage baru.

9. Kualitas Udara
Menjaga kualitas udara yang baik sangat penting untuk menjaga kestabilan
ruangan, baik dari alam maupun dari sistem ventilasinya. Aroma secara langsung
dapat menyambungkan hubungan antara kondisi ruangan dengan aspek psikis
(emosi) pengguna perpustakaan dan beberapa perpustakaan saat ini telah
menggunakan aroma bunga atau kopi sebagai pengharum ruangan untuk
menciptakan rasa tenang dan nyaman.

10. Style dan Fashion


Gaya dan fashion adalah bagian dari budaya populer masa kini, dan seperti
yang selalu kita inginkan bahwa perpustakaan saat ini secara visual tidak mungkin
dapat dihindari bahwa akan selalu memperhatikan nilai estetikanya dalam
perencanaan interior meskipun gaya dan fashion tersebut bersifat dinamis. Hal
tersebut dilakukan dengan tujuan menghindarkan rasa jenuh agar perpustakaan
dapat menjadi tujuan utama bagi pengguna dalam mencari informasi serta
memberikan keindahan dan kenyamanan terhadap pengguna perpustakaan. Tingkat
harapan dari pengguna perpustakaan dapat berubah sebagaimana pustakawan
berani memainkan dan meningkatkan serta mengkombinasi jenis dan fungsi dari
penggunaan interior yang ada (misalnya menggabungkan antara publik area dengan
cafe dan musik)

► ELEMEN PEMBENTUK INTERIOR DAN HAL TERKAIT


Interior suatu ruangan dibentuk melalui elemen-elemen pembentuk yang saling
terkait. Elemen-elemen tersebut menjadi hal yang paling mendasar dalam perancangan
interior suatu ruangan. Adapun elemen-elemen interior terdiri dari:

1. Plafond: bagian dari interior yang berada di paling atas sebagai penutup ruang.
2. Dinding: bagian sari interior yang posisinya di tengah/mengelilingi/membentuk
ruang sebagai pembatas ruang.
3. Lantai: bagian paling bawah dari ruangan sebagai alas ruang tersebut.

Dalam penataan ruang interior terdapat hal-hal yang terkait seperti :


1. Geometri atau ukuran penting erat kaitannya dengan interior karena akan
mempengaruhi rancangan yang akan dibuat. Aspek-aspek yang dipertimbangkan
yaitu: (a) Bentuk: meliputi bagaimana orientasi ruang dan karakteristiknya; dan (b)
Dimensi: lebih ke ukuran, sirkulasi, ruang gerak, dsb.
2. Material, mempunyai peranan besar terhadap rancangan interior, yakni
mempengaruhi tampilan atau visual pada ruang. Hal-hal yang meliputi setting
material yaitu: (a) Bahan: bahan yang diaplikasikan pada elemen-elemen pembentuk,
contoh: keramik, parket kayu; (b) Tekstur: pola atau alur yang dapat dirasakan oleh
kulit, contoh: dinding yang halus, plesteran kasar; (c) Warna: memberikan tampilan
visual yang secara tidak langsung dapat menggambarkan karakter atau emosi dari
ruang.
3. Furniture merupakan alat atau objek yang digunakan sebagai penunjang kegiatan
dalam ruang. Peletakannya disesuaikan dengan luas dan sirkulasi ruang. Ukurannya
sendiri dibuat standar untuk kenyamanan user, hanya bentuknya yang bervariasi.
Furniture ada dua jenis, yaitu: (a) Furniture utama : digunakan sebagai penunjang
kegiatan, contoh: meja, kursi, sofa, tempat tidur; (b) Furniture tambahan: digunakan
sebagai pelengkap dari furniture utama, kotak alat tulis pada meja kerja.
4. Pencahayaan dapat mempengaruhi karakter ruang. Intensitas cahaya juga ditentukan
oleh jenis kegiatan yang ada pada ruang tersebut untuk kenyaman user. Contoh:
ruang kerja dengan penerangan yang cukup, ruang tidur dengan lampu temaram
agar user bisa beristirahat tanpa merasa silau.
5. Setting additional, komponen ini bersifat dekoratif atau pemanis ruang, contoh: vas,
lukisan, tanaman hias, dsb.

PRINSIP-PRINSIP
DESAIN INTERIOR
► Unity and Harmony
Unity/kesatuan adalah keterpaduan yang berarti tersusunnya beberapa unsur
menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi. Dalam hal ini seluruh unsur saling
menunjang dan membentuk satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak
kurang. Cara membentuk kesatuan adalah dengan penerapan tema desain. Ide yang
dominan akan membentuk kekuatan dalam desain tersebut. Unsur-unsur rupa yang
dipilih disusun dengan atau untuk mendukung tema.
► Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan berarti tidak “berat” sebelah. Tidak terlalu condong ke sisi sebelah
kanan atau kiri atau atas dan sebagainya. Segala sesuatu yang seimbang akan
menciptakan unity dan harmony.

Keseimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:


 Keseimbangan Simetris: Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari
elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal maupun
vertikal. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari
dua sisi yang berbeda.
 Keseimbangan Asimetris: Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari
elemen desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan
permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan
tidak beraturan.
 Keseimbangan Radial: Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di
tengah. Misalnya: Tangga berbentuk spiral.

► Vocal Point
Vocal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa
satu atau lebih. Misalnya vocal point pada ruangan adalah jendela besar yang ada di
ruangan, perapian atau bisa juga lukisan. Pemberian warna atau detail dan bentuk
tertentu juga dapat dijadikan sebagai vocal point.

► Ritme
Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme
didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.

► Detail
Detail pada desain interior mencakup segala kelengkapan yang ada pada ruangan.
Mulai dari furniture utama, furniture tambahan, hingga furniture artivasial. Detail-detail
tersebut juga berpengaruh besar terhadap suasana ruang yang tercipta.

► Skala dan Proporsi


Skala adalah suatu sistem pengukuran (alat pengukur) yang menyenangkan,dapat
dalam satuan cm, inchi atau apa saja dari unit-unit yang akan diukur.
Dalam arsitektur yang dimaksud dengan skala adalah hubungan harmonis antara
bangunan beserta komponen-komponennya dengan manusia. Skala-skala itu ada
beberapa jenis yaitu: skala intim, skala manusiawi, skala monumental/megah, skala
kejutan.

Menurut Vitruvius proporsi berkaitan dengan keberadaan hubungan tertentu


antara ukuran bagian terkecil dengan ukuran keselurahan. Proporsi merupakan hasil
perhitungan bersifat rasional dan terjadi bila dua buah perbandingan adalah sama.
Proporsi dalam arsitektur adalah hubungan antar bagian dari suatu desain dan hubungan
antara bagian dengan keseluruhan
► Warna
Warna pada desain interior berpengaruh terhadap mood dan suasana ruang.
Warna-warna yang soft akan cenderung menciptakan suasana ruang yang menenangkan,
sedangkan warna-warna cerah akan memberikan suasana ruang yang menyegarkan.
KONSEP & GAYA
INTERIOR
► DEFINISI KONSEP INTERIOR
Konsep adalah representasi mental yang menggunakan otak untuk menunjukkan
klasifikasi terhadap berbagai hal di dunia. Konsep merupakan representasi mental yang
memungkinkan seseorang menarik kesimpulan yang tepat tentang jenis entitas yang
dijumpai pada kehidupan sehari hari.

► KONSEP DASAR
Konsep desain sebagai ide kreatif dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
desain klien. Konsep desain dapat berupa desain grafis atau ide benda fisik yang mirip
dengan prototipe. Konsep desain interior adalah dasar pemikiran desainer yang
digunakan untuk memecahkan permasalahan atau problematika desain. Secara subjektif,
pencarian konsep adalah suatu tahapan proses kegiatan (ekplorasi) intelektual untuk
menangkap sesuatu hal dengan panca indra secara objektif. Dapatdikatan konsep adalah
gagasan yang memadukan berbagai unsur dalam suatu kesatuan. Beberapa prinsip yang
hanrus diperhatikan dalam perencanaan interior antara lain :

 Pengatuaran denah (lay out) sebuah bangunan dan penetapan ukuran atau dimensi
yang diukur dengan skala tertentu yaitu metrik untuk skala Internasional (British,
Indonesia) dan inchi (AS)
 Penentuan tata warna dalam ruangan ruangan tersebut
 Penentuan letak dan arah
 Penyesuaian interior dengan elemen dasar pembentuk tata ruang dalam

► KONSEP INTERIOR
Ada beberapa konsep yang biasanya digunakan dalam penataan desain, diantaranya :

1. Rustik
Secara harfiah, Rustik diartikan sebagai sesuatu yang simpel, tak berseni dan kasar.
Rustic dalam bahasa Indonesia berarti ‘berkarat’ atau tua, dan memiliki tekstur yang
kasar dan tidak difinish-ing dengan baik. Konsep rustik adalah konsep yang berbasis
pada kesadaran terhadap lingkungan dan dideskripsikan sebagai beragam gaya yang
menekankan pada alam serta elemen material yang belum terpabrikasi. Desain rustik
adalah desain yang membawa suasana alam ke dalam ruangan. Gaya rustik bisa
diartikan sebagai gaya dalam desain arsitektur dan interior yang menitikberatkan
pada kesan alami, dari material yang tidak difinish-ing atau dihaluskan, misalnya
kayu, batu, logam, dan sebagainya
Desain interior bangunan bergaya rustik merupakan desain yang mengutamakan
bahan alami, berkarat, lapuk, dan di rancang menjadi elemen ruang. Dalam
penerapannya terdapat beberapa bahan kunci yang bisa menggambarkan desain
rustik. Seperti kayu, batu alam, logam, dsb. Desain interior rustik modern akan
membuat pengguna ruang merasa seperti kembali ke pedesaan namun dengan
pemikiran masa kini. Gaya rustik mengutamakan perancangan suasna ruang agar
terasa hangat dan nyaman. Karena pada dasarnya, gaya rustik berawal dari rumah
log kayu yang dibangun di daerah iklim kutub. Demi menghangatnkan diri, maka
digunakan material yang sesuai dan compatible seperti logwood yang disusun di
semua elemen ruang. Warna-warna yang digunakan pada ruang rustik adalah warna
yang membuat kesan hangat dan tenang seperti coklat, cream, putih, dan sebagainya
serta warna yang berkesan kuat seperti hitam, coklat tua, dll.

2. Konsep Klasik
Konsep klasik berasal dari gaya Yunani dan Romawi dimana konsep ini
berbasispada susunan, keseimbangan, dan harmonisasi yang sempurna. Desain klasik
tidak termasuk elemen modern dan pengaruh yang terjadi saat ini. Interior klasik
berangkat dari tradisi. Sebuah ruang yang didesain dengan konsep klasik mempunyai
banyak titik fokus. tungku api, meja besar, dan tangga yang megah adalah beberapa
titik fokus yang sering digunakan. Konsep klasik menghasilkan tampilan yang megah
dan mewah. Konsep ini sering digunakan untuk menghasilkan citra terbaik dan
sempurna karena menggunakan perhitungan filosofi arsitektur terkemuka pada
zaman lampau. Kekurangan konsep klasik terletak pada penggunaan material yang
lebih banyak dan tidak efisien dalam waktu untuk pengerjaannya. ni menggambarkan
sisi-sisi elegan dari gaya Eropa zaman abad pertengahan. Biasanya para bangsawan-
bangsawan di Benua Biru tersebut menyukai desain seperti ini karena lebih detil dan
rumit. Dan tidak saja ruanganya, namun juga ornamen-ornamen serta dekorasi yang
turut menghiasi ruangan tersebut. Sebagai contoh, ranjang di kamar tidur yang
digunakan adalah tipe ranjang empat tiang (four-poster bed). Bagi pasangan yang
baru menikah, menggunakan gaya klasik sangat cocok karena menggambarkan sisi
romantis sekaligus glamour.

3. Konsep modern minimalis


Desain interiordengan gaya minimalis sudah ada sejak lama, sehingga tak asing
lagi gaya minimalis diterapkan untuk sebuah desain rumah. Kira-kira pada tahun 1920
silam, desain minimalis sudah mulai berkembang tetapi belum begitu terkenal seperti
saat ini. Barulah pada tahun 1990 konsep yang mengusung kesederhanaan ini mulai
banyak dikenal orang dan terus mengalami perkembangan yang begitu pesat
sepuluh tahun kemudian atau pada tahun 2000 sampai sekarang. Banyak orang
beranggapan bahwa konsep minimalis adalah suatu desain yang akan menghasilkan
ruang sederhana namun tetap memiliki nilai estetika dan ruang yang lebih besar dan
lapang. Padahal konsep sejati dari desain minimalis tidak hanya itu saja. Salah satu
alasan utama dari munculnya desain minimalis adalah sebagai salah satu bentuk
protes terhadap beberapa aliran arsitektur yang dianggap boros, dalam
menggunakan bahan untuk bangunan yang tidak ramah terhadap alam. Contohnya
penggunaan kayu yang berlebihan untuk bahan bangunan atau pembuatan interior
yang diambil dari alam, padahal manusia tidak bisa memproduksinya sendiri.
Konsep minimalis lebih mengutamakan fungsi dari penggunaan bahan bangunan
dan aksesoris secara lebih maksimal. Konsep ini juga selalu menghindari pemakaian
ornamen atau hiasan rumah yang di anggap tak perlu. Sehingga efisiensi terhadap
penggunaan bahan material harus di batasi. Dan ini menjadikan tantangan bagi
arsitek dalam membuat rancangan atau desain pada bangunan baru. Sehingga kini
banyak bermunculan ide-ide baru yang dimunculkan oleh para arsitektur untuk
mendapatkan komposisi baru yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan
jaman.
4. Konsep futuristik
Futuristik mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan. Citra
futuristik pada ruang berarti citra yang mengesankan bahwa ruang itu berorientasi ke
masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman
yang ditunjukkan melalui ekspresi ruang. Konsep ini didasarkan pada imajinasi dan
pemahaman desainer terhadap sebuah ruangan dan objek objek masa depan.
Biasanya menggunakan bahan bahan atau material logam/ kombinasi dan model
yang biasa digunakan untuk pesawat ulang alik. Kelebihan konsep ini terletak pada
desain yang bersifat iconic yang berbeda dengan lingkungan sekitar. Kekurangannya
adalah pada harga material yang mahal karena kebanyakan mengandung unsur/
material logam dan kombinasinya sebagai finishing akhir

5. Konsep Eklektik
Ekletik berarti memadukan unsur terbaik yang ada dari tiap gaya. Anda
membutuhkan ruang lebih besar untuk bereksperimen dalam nuansa eklektik yang
memadukan warna, corak, dan aksesor. Kelebihan nuansa eklektik adalah menjadikan
rumah lebih segar, memikat, hangat, dan homey . Dalam gaya/style ini, anda dituntut
untuk lebih peka sehingga bisa menyeimbangkan berbagai unsur, rupa-rupa gaya
yang disisipkan pasti lebih sedap dipandang. Konsep ini mewakili kebebasan
berekspresi, tanpa aturan dan banyak permainan mix and match. Gaya eklektik juga
berbeda dengan tipe dekorasi rumah lainnya, karena mengombinasikan beberapa
jenis gaya menjadi satu. Ruangan pun terasa nyaman untuk ditempati penghuninya.
Penyanyi Raisa mengaku bahwa gaya eklektik menjadi inspirasinya untuk mendesain
hunian.

► GAYA INTERIOR
Kalau berbicara soal desain interior, setiap orang tentunya memiliki gaya dan
preferensi yang beragam. Yang pertama dan paling mendasar misalnya masalah warna.
Ada yang lebih menyukai warna-warna yang kalem untuk menciptakan kesan yang teduh.
Ada juga yang menyukai warna yang cerah dan terang untuk memberikan semangat.
Selain masalah warna, masalah gaya juga sangat bervariasi. Berikut ini beberapa
jenis gaya desain interior yang seringkali ditemukan di Indonesia.
1. Desain Interior Gaya Nautical
Desain interior rumah nautical ini merupakan desain interior yang identik dengan
suasana pantai atau laut. Warna-warna yang mendominasi interior ini tentu saja biru
dan putih. Dekorasi-dekorasi yang sering digunakan adalah motif garis-garis biru
putih serta pajangan bernuansa laut seperti pasir, kulit kerang, atau kemudi kapal.
Interior ini cocok untuk kamu yang menyukai warna biru atau memiliki rumah di dekat
pantai. Ruangan yang mengadopsi gaya nautical akan membuat Anda betah berlama-
lama karena sentuhan warna biru dan furnitur yang nyaman. Dapatkan inspirasi ruang
yang didesain dengan model Nautical berikut ini.

2. Desain Interior Gaya Pop Art


Gaya pop art adalah desain interior yang menggunakan warna-warna cerah
terutama warna primer seperti merah, kuning dan biru. Desain interior gaya pop art ini
juga seringkali menggabungkan gambar karakter dan kartun. Ini desainnya “anak
muda”. Biasanya warna-warna yang dominan adalah warna cerah yang
dikombinasikan dengan warna cerah lainnya. Elemen dekoratifnya pun ikonik
sehingga ruangan terlihat lebih dinamis dan hidup. Diskusikan dengan interior design
firm Jakarta yang berpengalaman dalam konsep ini. Mintalah portofolio proyek yang
pernah mereka kerjakan khususnya terkait dengan pop art. Konsep ini memang cocok
untuk mereka yang suka menjadi pusat perhatian.

3. Desain Interior Gaya Mid Century-Modern


Desain interior rumah mid century–modern ini populer pada pertengahan tahun
1950-an dengan ciri khas nuansa yang sederhana, bersih, dan terintegrasi dengan
alam. Warna yang paling sering digunakan dalam desain interior ini adalah warna
hangat dan alami seperti cokelat. Warna-warna lain yang umum dipilih untuk gaya ini
adalah hijau zaitun, oranye, kuning, atau abu-abu. Furnitur yang digunakan biasanya
memiliki lekukan halus atau memiliki bentuk geometris.

4. Desain Interior Gaya Transisi


Desain interior rumah transisi merupakan perpaduan dari gaya tradisional dan
modern. Elemen-elemen yang digunakan adalah furnitur bermaterial kaca dan besi,
serta warna-warna netral seperti putih dan cokelat. Desain interior ini akan
menciptakan suasana yang hangat sekaligus nyaman bagi penghuninya.
5. Desain Interior Gaya Skandinavian
Gaya skandinavian adalah desain interior yang mengedepankan desain minimalis.
Didominasi dengan warna netral seperti putih, abu-abu, krem dan sedikit aksen kayu,
gaya skandinavian adalah desain interior yang saat ini banyak digemari. Desain
interior rumah skandinavia identik dengan kesan bersih dan alami. Lantainya biasa
menggunakan keramik berwarna putih atau bermaterial kayu. Tidak ada banyak
dekorasi dalam desain interior ini. Penataan furnitur juga dilakukan dengan rapi
sehingga tidak ada kesan berantakan, terutama saat melakukan dekorasi ruang
keluarga. Daya tarik dari desain ini adalah tata cahaya dan kain-kain throw sebagai
dekorasi di atas sofa.
Desain ini lebih menekankan pada unsur kesederhanaan dan minimalisnya.
Beberapa negara mengaplikasikan model interior ini seperti Norwegia, Islandia,
Finlandia, Swedia, Denmark dan negara-negara lain yang berada di Eropa Utara. Ciri
khas yang mencerminkan desain ini adalah penggunaan material kayu dan dominasi
warna putihnya. Selain itu, jendela-jendelanya cenderung lebih besar ketimbang
desain lain. Furnitur yang digunakan pun lebih mengarah ke nilai artisitik daripada
sekedar fungsional. Secara karakter, konsep ini sangat cocok untuk mereka yang ingin
tampil bersahaja, tidak menyukai kemewahan namun tetap mengedepankan sifat
elegan.
6. Desain Interior Gaya Monokrom
Gaya monokrom merupakan desain interior yang serupa dengan gaya
skandinavian. Yang membedakan adalah pemilihan warna berupa hitam, putih dan
sedikit abu-abu. Desain interior gaya monokrom sering menambahkan motif
geometris dan elemen tipografi.

7. Desain Interior Gaya Modern


Gaya modern adalah desain interior yang mulai banyak diaplikasikan di rumah-
rumah saat ini. Desain interior dengan gaya modern banyak menggunakan
konsep open space atau ruang terbuka. Desain interior ini sangat simpel dan tidak
menggunakan banyak dekorasi. Elemen-elemen yang digunakan pada desain rumah
modern pun bisa dibilang mirip dengan desain interior rumah minimalis. Hanya saja
desain interior rumah modern ini identik dengan furnitur yang menggunakan material
besi dan kaca untuk menciptakan nuansa yang mengkilap dan modern.

8. Desain Interior Gaya Vintage


Gaya vintage adalah desain interior yang bergaya antik dan terinspirasi dari
dekorasi zaman dulu. Desain interior ini banyak menggunakan ukiran-ukiran. Warna
yang seringkali digunakan adalah warna coklat dan abu-abu tua. Desain interior
rumah vintage seringkali dikaitkan dengan perempuan karena tampilannya yang
cantik dan manis. Desain interior rumah vintage ini didominasi dengan warna lembut
seperti putih, hijau muda, abu-abu muda, pink pastel, dan kuning muda. Untuk
motifnya, desain interior ini didominasi oleh bunga-bunga berukuran kecil yang
diterapkan pada sarung bantal atau bahan pelapis sofa. Sedangkan furnitur yang biasa
dipakai saat menata ruang tamu vintage, misalnya, biasa menggunakan material kayu
yang catnya sedikit terkelupas sehingga meninggalkan kesan zaman dulu.
9. Desain Interior Gaya Modern klasik
Bingung antara desain interior dengan gaya modern atau gaya vintage? Kamu
dapat mengombinasikan gaya modern dan gaya vintage menjadi gaya modern klasik.
Dengan gaya ini kamu dapat menciptakan gaya open space dengan ukiran yang
detail.

10. Desain Interior Gaya Bohemian (Boho Chic)


Gaya Bohemian atau boho-chic adalah segala sesuatu yang mencerminkan
individualitas. Gaya ini merupakan wujud dari kebebasan, tampilan modern dan
koleksi yang warna-warni. Sebuah ruang dengan gaya boho-chic sangat pas untuk
mendefinisikan gaya personal dan estetika Anda.Gaya bohemian adalah gaya desain
interior yang banyak menggunakan motif yang detail dan ramai. Desain interior
dengan gaya bohemian juga seringkali menggunakan berbagai macam warna namun
tetap saling melengkapi satu sama lain. Desain interior rumah bohemian ini sangat
cocok untuk kamu yang memiliki jiwa bebas dan ekspresif. Gaya bohemian memiliki
ciri khas penggunaan karpet dan kain-kain yang meramaikan penampilan ruangan.
Untuk menerapkan desain interior ini, kamu bisa memadukan berbagai motif dan
warna sekaligus dalam satu ruangan. Misalnya,
menggunakan Mandala tapestry sebagai dekorasi. Sarung bantal berwarna merah
dengan karpet berwarna hijau? Tidak masalah. Menggunakan 2 jenis sofa sekaligus
juga tidak masalah.

11. Desain Interior Gaya Shabby Chic


Gaya shabby chic adalah desain interior yang banyak menggunakan warna pastel
dan motif floral. Gaya shabby chic ini cocok untuk kamu yang memiliki karakter
feminim. Desain interior rumah shabby chic dipengaruhi oleh gaya vintage yang
sangat feminim dan lembut. Interior shabby chic ini didominasi oleh warna putih,
krem, dan warna pastel lainnya. Kata shabby sendiri memiliki arti lusuh, sehingga tidak
heran kalau kamu akan menemukan banyak furnitur bergaya lusuh pada interior ini.
Furnitur lusuh ini biasanya berupa meja atau lemari kayu yang catnya sudah mulai
mengelupas atau penggunaan kembali barang bekas yang sudah berusia tua sebagai
furnitur. Barang bekas yang bisa digunakan kembali misalnya peti kemas kayu sebagai
meja atau kaleng sebagai pot tanaman.

12. Desain Interior Gaya Natural


Gaya natural adalah desain interior yang terinspirasi dari alam terutama kayu dan
dedaunan. Hal ini dapat terlihat dari pemakaian aksen kayu seperti di lantai atau
furnitur.

13. Desain Interior Gaya Industrial


Gaya industrial adalah desain interior dengan konsep unfinished atau “belum
selesai”. Konsep desain interior ini dapat terlihat dari dinding atau lantai yang tidak
dilapisi dengan finishing. Selain itu gaya industrial juga banyak menggunakan
kombinasi metal dan kayu. Desain interior rumah industrial mendapatkan inspirasi dari
interior gudang industri. Desain interior industrial identik dengan lantai beton dan
langit-langit baja. Di luar negeri, tidak jarang orang merenovasi bekas gudang untuk
mendapatkan interior industrial yang kental. Warna yang mendominasi interior
industrial ini adalah hitam dan abu-abu. Furnitur yang digunakan biasanya bermaterial
metal dan besi. Jika ingin menerapkan desain interior ini, pastikan kamu memiliki
langit-langit rumah yang tinggi.

14. Desin Interior Gaya Kontenporer


Desain interior rumah kontemporer merupakan gaya desain yang mewakili masa
kini. Desain ini terus mengalami perkembangan seiring bertambahnya waktu. Namun,
pada dasarnya desain interior kontemporer didominasi dengan garis ramping dan
kontras. Selain itu, teknik pencahayaan juga digunakan untuk fokus kepada aksen
dinding. Elemen-elemen yang sering digunakan adalah bahan sutra, beludru, linen,
dan wol untuk sejumlah dekorasi seperti bantal atau bed cover, serta baja dan krom
untuk dekorasi seperti lampu, hiasan dinding, atau meja.
Konsep ini cocok untuk mereka yang tidak terlalu suka dengan kesan glamour
namun juga tidak ingin ruanganya terlalu minimalis. Desain kontemporer merupakan
pertengahan dari keduanya. Konsep ini cocok untuk yang menyukai hal-hal praktis
dan tidak rumit. Tampilannya tidak memiliki detail, warnanya cenderung netral (coklat,
putih, hitam, abu-abu). Pilihan perabotnya pun lebih simpel namun tetap
memperhatikan unsur keindahannya.

15. Desain Interior Gaya Victorian


Desain interior rumah victorian ini sering ditemui pada bangunan-bangunan Eropa.
Desain ini identik dengan kemegahan serta warna-warna mewah, seperti emas dan
putih gading. Furnitur yang digunakan memiliki ukiran rumit dan banyak lekukan.
Dekorasi yang tidak boleh terlupakan adalah lampu kristal yang digantungkan di
langit-langit serta berbagai lukisan berseni tinggi.
16. Desain Interior Gaya Tradisional
Desain interior rumah tradisional ini merupakan gaya khas Eropa yang identik
dengan elemen kayu. Kamu bisa menerapkan elemen kayu pada semua bagian rumah
mulai dari material lantai kayu, tempat duduk, meja, lemari, hingga dekorasi.
Penggunaan elemen kayu berwarna cokelat ini akan menciptakan suasana alami dan
hangat yang akan melengkapi kebersamaan para penghuni rumah.

► MENENTUKAN GAYA INTERIOR


Setelah memahami mengenai prinsip dasar desain interior, saat ini kamu mungkin
bingung bagaimana cara menenetukan gaya desain interior yang tepat untuk kamu.
Karena rumah akan menjadi tempat tinggal kamu dalam waktu yang cukup lama, tentunya
kamu harus merencanakan desain interior yang membuat kamu merasa senang dan
nyaman.
Kamu bisa mengambil inspirasi untuk desain interior dari mana saja. Misalnya dari
kenangan bahagia masa kecil, hal-hal yang kamu suka, atau mungkin destinasi impian
kamu. Misalnya kalau kamu bermimpi ingin ke Hawaii, kamu bisa membuat desain interior
ala pantai.
MATERIAL &
FINISHING
DESAIN INTERIOR
► BAHAN MATERIAL FURNITURE

1. Kayu Olahan

Particle board
Partikel Board tidak kami sarankan jika anda menginginkan interior yang

bertahan lama dan tempat tinggal anda rawan banjir . Partikel board adalah jenis
kayu olahan yang terendah kelasnya. Partikel board sangat rentan air, karena

berbahan dasar serbuk kayu kasar yang dipress sehingga memiliki pori-pori yg
lebih besar dibandingkan mdf atau hdf,sehingga mudah ditembus air dan tidak

kuat menahan beban berat. Untuk penggunaan bahan furniture dalam interior
design berdasarkan custom made (design khusus) partikel board jarang dipakai.

Medium density fibreboard (MDF)

Medium Density Board (MDF) dibuat untuk menutupi beberapa kelemahan


plywood yang permukaannya kurang halus, mudah retak dan pecah pada ukuran

lebar yang terlalu kecil dan hasil potongan yang kasar. Bahan MDF sangat halus
pada permukaan dan ikatan-iktan antar materialnya sangat kuat. Hanya satu

kelemahannya dibandingkan dengan plywood adalah hilangnya motif kayu pada


permukaan.

Saat ini MDF menjadi bahan paling favorit untuk pembuatan office furniture
dan semua furniture berbasis lembaran. Kelemahan MDF / Particleboard :

1. Air mudah meresap pada sisi tebal


2. Sekrup kurang kuat pada sisi tebal
3. Lem putih tidak bekerja secara efektif pada permukaan.

4. Tidak mengikat paku sekuat kayu solid.

HDF
MDF dapat digunakan bagi anda yang memiliki budget terbatas.harganya

sedikit lebih murah dari pada plywood dan blockboard. MDF adalah serbuk kayu
halus yg diproses menyerupai bahan kertas yg tebal dan solid. MDF biasanya

digunakan pada furniture fabrikasi yang dijual dalam bentuk sudah “jadi” biasanya
pelapis luarnya kertas bertexture. Mdf atau hdf banyak dipakai sebagai bahan

dasar furniture import.

Block board
Blockboard terbuat dari kumpulan kayu berbentuk kotak kecil yang

disatukan dan dipadatkan oleh mesin diberi lapisan di kedua sisinya, dimana
lapisannya bisa kayu jati ataupun kayu yang lainnya. Blockboard paling umum

digunakan oleh pembuat kitchen set, Interior, Kamar Set, lemari, meja dan lain-
lain. Blockboard memiliki harga sedikit lebih murah dibanding plywood demikian

juga dengan kwalitasnya. Bahan dasarnya hampir sama dengan plywood.


Block Board adalah sebuah produk hasil olahan Industry Plywood. Block
Board terdiri dari 3 lapis yaitu lapis Muka (Face)yang berasal dari lembaran
Plywood setebal 0.5 ~ 2 mm, selanjutnya Inti (Core) yang terbuat dari kayu Hutan

seperti kayu meranti atau kayu rakyat seperti Kayu Albasia yang sudah dirajang
serta dilaminating dan dibuat sedemikian rupa dengan ketebalan berkirar 10 ~ 14

mm dan yang terakhir adalah lapisan belakang (Back) yang dibuat dari Plywood
lembaran setebal 0.5 ~ 2.0 mm

Plywood / Multipleks

Plywood / Multipleks adalah bahan dasar yang umum digunakan untuk


pembuatan furniture. Harganya relatif lebih murah daripada kayu solid. Plywood

merupakan kayu olahan yang relatif lebih kuat dibanding jenis kayu olahan lainnya
seperti hdf, mdf, blockboard atau partikel board. Bahan dasar plywood adalah kulit

kayu yang berlapis-lapis dan dipress. Plywood biasanya dilapisi kulit kayu jati,
sungkai, nyatoh atau kulit kayu lainnya. Dengan kualitas yang lebih baik

dibandingkan kayu olahan lainnya, menyebabkan furniture dengan bahan plywood


memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan kayu olahan lainnya.

Plywood atau sering disebut tripleks adalah sejenis papan pabrikan yang
terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu) yang direkatkan bersama-sama. Plywood

merupakan salah satu produk kayu yang paling sering digunakan. Plywood bersifat
fleksibel, murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik

pembuatan yang rumit. Plywood biasanya digunakan untuk menggunakan kayu


solid karena lebih tahan retak, susut, atau bengkok.

2. Kayu Solid
Interior material jenis ini dihasilkan dari batang kayu pohon, seperti Jati
Belanda, Kamper, Nyatoh, Mahoni, Sungkai, Ulin dan Jati. Pada kelompok kayu
solid, Jati dan Ulin lebih kuat dibandingkan dengan jenis kayu lainnya. Kayu ini
tahan terhadap cuaca dan temperatur tinggi. Khusus Ulin yang dari Kalimantan,
sering disebut Kayu Besi karena semakin kena air semakin solid. Kedua jenis kayu
ini selain mahal dan harganya cenderung selalu naik, sudah mulai jarang
digunakan sebagai bahan furniture karena keterbatasan supply, sebagai
penggantinya kayu yang digunakan adalah kayu sungkai, nyatoh atau jati belanda.
Sungkai merupakan salah satu jenis kayu solid yang cukup populer
penggunaannya saat ini sebagai interior material. Kayu yang berwarna terang ini
memiliki alur urat kayu beraturan, kekuatan baik, dan harganya yang jauh lebih
murah.
► METODE FINISHING FURNITURE INTERIOR

1. Melamix
Adalah dengan metode penyemprotan cairan melamix/PU sebagai finishing

akhir pada permukaan furniture dapat berupa dof atau glossy. Warna dapat
bervariasi, biasanya terdiri dari warna-warna kayu natural, karena finishing sistem

melamix dalam interior design digunakan untuk furniture yang ingin menampilkan
kesan natural pada serat kayu . Biasanya jenis Finishing ini diterapkan pada kayu

solid atau Plywood yang dilapis kulit kayu (Veneer). Salah satu merek untuk
interior material jenis ini adalah Impra.

2. Pelapis
Interior material ini saat ini awam digunakan karena nilai praktisnya,

tersedia dalam berbagai jenis tekstur dari warna solid seperti duko hingga motif
kayu dan semuanya hanya tinggal tempel dengan lem.

HPL (High Pressure Laminate)


HPL (High Pressure Laminate) adalah bahan pelapis furniture dan
merupakan salah satu alternatif finishing material yg terbuat dari resin, penolin,

kraft paper dan decorative paper. Keunggulan HPL adalah selain kualitas dan
variasi model teksturnya juga karena ketebalannya (sekitar 0,7 – 1 mm) yang

dilapisi kayu sehingga lebih tahan terhadap benturan. Selain itu HPL untuk
beberapa merek tertentu juga menyediakan Edging (khusus untuk pinggiran

meubel).

Tacon / Tacosheet

Tacosheet hampir sama dengan HPL, bahan pelapis furniture dan


merupakan salah satu alternatif finishing material yg terbuat dari kraft paper dan

decorative paper. Lapisan tacosheet ini lebih tipis dibanding dengan lapisan HPL

Decosit / Pelapis sintetis

Supercon / PVC
PVC sheet memiliki ukuran yang lebih tipis dibandingkan dengan HPL.

Karena lebihtipis PVC sheet kurang tahan terhadap panas. Sifatnya elastis. Biasanya
menggunakan PVCSheet hanya untuk bagian finishing dalam furniture, dengan

tujuan agar memiliki warna yangsama dengan pelapis diluarnya dan menekan
budget klien. Ada berbagai jenis yang seringdigunakan seperti, TacoSheet dan
Decosheet. Dari segi harga, pvc sheet lebih murahdibandingkan dengan

HPL. Tapi untuk pengerjaan lebih sulit. Butuh keahlian dan kesabaranketika
memasang pvc sheet

3. Ducco
Ducco adalah dengan metode penyemprotan cat pada permukaan
furniture. Salah satu merek untuk interior material jenis ini yang sering saya

gunakan adalah Supergloss (ekonomis) atau Danagloss (superior). Warna dapat


bervariasi dengan pilihan yang beraneka ragam seperti warna-warna pastel

maupun natural. Serat kayu pada furniture tidak akan terlihat jika menggunakan
duko, karena akan tertutup dengan warna solid cat itu sendiri. Biasanya duko

dalam desain interior digunakan untuk menampilkan kesan dinamis,elegan dan


modern pada ruangan. Namun ada repotnya yaitul ebih memakan waktu karena

sangat berharap pada panasnya matahari sebagai pengering. Selain itu, ada
beberapa proses dalam finishing jenis ini, secara berurutan interior material yang

digunakan Dempul/Woodfiller > Epoxy > Cat Warna > Clear Doff/Glossy.
Hebatnya finishing ducco biasanya lebih kuat terhadap goresan.

4. Laminate
Laminate adalah metode finishing interior atau furniture dengan
merekatkan bahan pelapis dipermukaan furniture. Pelapis yang umum digunakan

antara lain HPL, tacon, decosit, supercon dan PVC. Di antara keempat pelapis
tersebut, HPL paling mahal, disusul tacon, decosit, supercon dan terakhir PVC.

► BAHAN FINISHING LANTAI


1. Granit
lantai garnit merupakan pilihan lantai yang mewah dengan berbagai

macam pilihan warna dan teksture bebatuan alami. Nilai estetika lantai granit
sangat tinggi untuk interior design, pilihan jenis dan tekstur yang serasi dengan

rumah.
Keunggulan lain dari lantai granit ini adalah dari proses pembuatannya,

lantai dengan berbahan granit dibuat dengan cara permukaan nya dipoles sampai
mengkilap sehingga jauh lebih tahan gores. Lantai granit juga sangat kuat dan

sanggup menahan beban berat hingga 500 kg. Sehingga memiliki spesifikasi
berbeda dengan lantai keramik biasanya.

2. Parquet / parkit
Parquet/parkit adalah jenis lantai dari bahan kayu yang sangat cocok untuk

desain interior. Dari segi visual berupa kayu mengkilap sangat indah untuk desain
interior lantai rumah, apartemen, kantor, cafe dan restoran. Parket/lantai kayu

bersifat natural ya’ni tidak hangat dan juga tidak dingin. Itulah sebabnya
masyarakat di Jepang sangat menyukai. Ada banyak pilihan model parquet yang
bisa di sesuaikan dengan selera.

► BAHAN FINISHING DINDING


1. Kayu / Papan kayu

Kayu, ataupun papan kayu dikenal sebagai bahan bangunan yang


tradisional dan telah lama digunakan sebagai material dinding. Meskipun begitu,

tidak semua kayu cocok digunakan untuk dijadikan dinding, terutama jika kayu
akan memiliki kontak langsung dengan ruang luar. Baik dengan melapisi material

dasar menggunakan kayu asli maupun buatan, kamu juga bisa mencoba
mengekspos material asli kayu yang memang kamu gunakan untuk dinding

hunian. Untuk penggunaan material ini, pastikan beri perlindungan ekstra coating
untuk menjaga daya tahannya.

2. Unfinished / Exposed material


Selain kayu, kamu juga bisa mengekspos material asli lainnya dari dinding

mulai dari bata, beton, hingga plester bangunan. Pilihan finishing ini umumnya
digunakan untuk memberikan nuansa industrial ataupun rustic pada hunian.

3. Cat

Cat adalah salah satu pilihan finishing paling dasar untuk dinding rumahmu.
Namun, bukan berarti tak banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk melihatnya

tetap standout. Pemilihan warna cat rumah yang luas bisa memberikan banyak
pilihan nuansa pada hunian. Untuk tampilan dinding yang lebih berani, kamu bisa

memberikan pola hingga gambar mural menggunakan cat. Banyak plihan yang
bisa disesuiakan dari pihak owner, desainer dan tukang. Memilih cat diding ada

berbagai macam pertimbangan, seperti tampilan, tekstur, dan tingkat keawetan


supaya tidak tembus air misalnya. Memilih warna bisa pada saat proses desain

agar benar-benar sesuai harapan.

4. Keramik
Untuk bagian dinding ruangan yang memiliki kelembaban tinggi, material
keramik dinding bisa jadi pilihan yang tepat. Selain lebih tahan terhadap air,
keramik juga lebih mudah dibersihkan dan dirawat dari jamur dan kotoran.
5. Batu alam

Ingin kesan natural pada hunian? Finishing batu alam bisa jadi pilihan untuk
dinding rumah. Meski umumnya digunakan untuk dinding outdoor, tak ada

salahnya menggunakan batu alam untuk lengkapi tampilan interior hunianmu.

6. Wallpaper

Pilihan aman untuk membuat dinding terlihat menarik adalah dengan


menggunakan wallpaper atau wall covering sebagai sentuhan akhir. Material satu

ini lebih banyak diaplikasikan pada bagian dalam ruangan dan hadir dalam banyak
pola, warna, dan tekstur sehingga memudahkanmu dalam memilih tampilan akhir

seperti apa yang kamu inginkan pada hunian. Wallpaper salah satu pilihan yang
paling sering digunakan terutama di apartemen dan hotel. Karena karakter

ruangan dinding apartemen relatif aman dari air atau hal hal lain, walpaper bisa
menjadi pilihan yang menyenangkan dengan berbagai macam tema gambar dan

tekstur sesui seleras dengan gorden di apartemen atau kamar anda


7. Kaca
Kaca umumnya bukan jadi pilihan material dinding utama. Namun, pada

sebagian bangunan, khususnya bangunan komersil, dinding dengan material kaca


bukan hal yang tak lazim. Selain memberikan kesan terbuka, material kaca

memberikan nuansa lebih elegan dan mewah.

8. Bata expose
Bata expose, bagi yang suka suasana gaya natural, industrial bisa diterapkan

di rumah dan cafe. Bata expose sangat favorit karena mempunyai nilai seni yang
tinggi dibandingkan dengan cat atau wallpaper. Bata bisa dicat atau dilukis sesui

selera warna dan konsep yang diinginkan. Material dinding batu bata adalah
material dinding paling konvensional saat ini. Material ini tak hanya kokoh, namun

memiliki perawatan yang mudah dan daya tahan yang baik. Kini bata sendiri sudah
banyak dikembangkan dalam berbagai macam produk mulai dari bata merah, bata

ringan atau airated autoclave concrete.


DAFTAR
PUSTAKA
Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.
174/MEN/1986-104/KPTS/1986: ”Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat
Kegiatan Konstruksi.”

Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 384/KPTS/M/2004 ”Tentang


Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi
Bendungan.”

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER-01/MEN/1980 “Tentang Keselamatan


dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.”

Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja
No.Kep.174/MEN/1986-104/KPTS/1986: “Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Tempat Kegiatan Konstruksi.”

Kugler, Cecilia. 2007. Interior Design Considerations And Developing The Brief. Principal. Sydney.
Australia: CK Design International Unair, 2. Retrieved from
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-Jurnal Adrina.pdf
Sainttyauw, A. A. C. Z. J. (2013). Pengaruh Desain Interior Perpustakaan Terhadap Kenyamanan
Pengguna Di Perpustakaan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Setiyawan, A. D., & Priyanto. (2017). Pengaruh Desain Interior Perpustakaan dan
KualitasPelayanan terhadap Kenyamanan Pengguna Perpustakaan di Politeknik Negeri
Madiun. Epicheirisi, 1(1), 47–51.

ASHRAE. (2003). ASHARE Standard 55. Thermal Environmental Conditions for Human
Occupancy.

Ching, F. D. . (2012). A Visual Dictionary of Architecture (2nd ed.). New Jersey: Smultaneously in
Canada.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Marketing Management. Organization (Vol. 22).
https://doi.org/10.1080/08911760903022556

htthttps://accsoleh.wordpress.com/2014/11/27/sejarah-awal-dan-konsep-desain-rumah-
minimalis/

http://furnitureinteriorjazidha.blogspot.com/2012/08/konsep-tema-dan-gaya-dalam-
desain.htmlp://arsitekpemuda.blogspot.co.id/2013/03/prinsip-prinsip-desain-dalam-
arsitektur.html

http://furnitureinteriorjazidha.blogspot.co.id/2012/08/konsep-tema-dan-gaya-dalam-
desain.html

https://joshevanews.wordpress.com/2014/10/07/konsep-interior-bergaya-rustic-modern/

http://arsitekturinteriorku.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-desain-interior-dan.html

http://interiordesainadia.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-desain-interior.html

http://any.web.id/definisi-interior-dan-ruang-lingkup-desain-interior.info

Wicaksono dan Tisnawati.2014.Teori Interior.Jakarta Penerbit :Griya Kreasi.

Ching, Franchis D.K. 1996. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Airlangga.

http://www.jerihome.com/classic-interior-design/

Reini Kusuma Blog.com

Anda mungkin juga menyukai