Anda di halaman 1dari 21

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kegiatan : Penyeleggaraan Bangunan Gedung di Wiayah Daerah


Kabupaten/Kota, Pemberian Izin mendirikan Bangunan
(IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
Sub Kegiatan : Perencanaan, Pembangunan, Pengawasan dan
Pemanfaatan Bangunan Gedung Daerah
Kabupaten/Kota
Pekerjaan : Perencanaan Masjid Istiqlal
Lokasi : Muaro Sijunjung, Kabupaten Sijunjung
Waktu Pelaksanaan : 1 (satu) Bulan

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peningkatan mutu dan sumber daya manusia yang biasa
disebut manusia yang memiliki Iman Dan Ilmu pengetahuan adalah
merupakan salah satu program Pembangunan Nasional. Selaras
dengan kebijakan tersebut yang menekankan pada Sumber Daya
Manusia (SDM), maka upaya peningkatan mutu sarana ibadah
yang merupakan hal yang sangat penting. Disadari bahwa sarana
ibadah adalah merupakan faktor yang sangat dominan dalam
proses pembentukan sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Berkaitan dengan hal diatas, salah satu sarana ibadah di Muaro
Sijunjung yaitu Masjid Istiqlal merupakan salah satu dari sekian
banyak sarana ibadah yang memerlukan perbaikan.
Keberadaan Masjid yang lebih baik sangat diharapkan
kehadirannya didaerah ini, karena dengan keberadaannya akan
mampu memberi sumbangsih yang besar dalam rangka
peningkatan kualitas iman dan taqwa masyarakat Islam Muaro
pada khususnya dan masyarakat Islam pada umumnya.
Sesuai dengan fungsi bangunan yang akan dibuat untuk
memenuhi kebutuhan di lingkungan tersebut, maka perencanaan
tersebut harus dapat memenuhi azas manfaat dan fungsi secara
efisien dan optimal sesuai dengan harapan dan fungsinya. Dengan
demikian hasil pekerjaan Konsultan Perencana harus memenuhi
persyaratan dan kebutuhan yang mencakup fasilitas utama,
fasilitas penunjang dan utilitas sesuai dengan fungsinya. Pekerjaan
perancangan ini akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana yang
penunjukannya dilakukan melalui e.Pengadaan Langsung dan

Halaman 1 dari 21
Kerangka Acuan Kerja (selanjutnya disebut KAK) ini disusun
sebagai acuan bagi para Konsultan Perencana dalam rangka
mengikuti proses pengadaan jasa

2. Maksud Dan Tujuan


1) Maksud dan Tujuan Perencanaan
Secara Arsitektur rancangan masjid yang ideal adalah apabila
dapat menyentuh perasaan yang mendalam dari setiap
jama’ahnya untuk memperoleh kedamaian dan ketentraman
rohani dan kepuasan batin dalam menghadap Dzat Yang Maha
Kuasa. Perencanaan untuk bangunan Negara dan prasarana
lingkunganya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh,
sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis
bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,
norma serta tata laku professional.

3. Sasaran Kegiatan
1) Sasaran kegiatan adalah Perencanaan Masjid Istiqlal
2) Terwujudnya bangunan yang memenuhi syarat secara optimal
fungsi.

4. Lokasi Kegiatan
Pekerjaan Perencanaan Mesjid Istiqlal berlokasi di Nagari Muaro
Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung, Propinsi Sumatera
Barat.
5. SUMBER DANA
BIAYA PERENCANAAN
1. Biaya pekerjaan perencanaan disusun mengikuti pedoman
dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober
2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, dengan
memperhatikan kebutuhan dan disesuaikan dengan
pengeluaran yang dibutuhkan untuk keperluan pekerjaan
pengawasan ini, yang terdiri dari Biaya Langsung Personil dan
Biaya Langsung Non Personil.

Halaman 2 dari 21
2. Biaya pekerjaan pengawasan dan tata cara pembayaran diatur
secara kontruktual, meliputi komponen sebagai berikut :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,
b. Materi dan penggandaan laporan,
c. Pajak.
3. Pembayaran biaya Konsultan Perencanaan akan dilakukan
dalam 1 (satu) tahun anggaran, dan akan dibayarkan
berdasarkan prestasi kemajuan pekerjaan perencanaan.

Pekerjaan Jasa Konsultan Perencanaan Mesjid Istiqlal ini


dibebankan pada DPA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Sijunjung tahun anggaran 2021 Nomor
5.1.02.02.08.0002, dengan nilai Rp. 50.000.000,00 (Lima Puluh
Juta).

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp. 49.234.350,00 (Empat Puluh


Sembilan Juta Dua Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Tiga Ratus
Lima Puluh Rupiah)

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama PPK : SYATRIA ZALI, ST
Satuan Kerja : Dinas PUPR Kabupaten Sijunjung

II. DATA PENUNJANG


1) Data Dasar
Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus
mengadakan konsultasi terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa /
Kuasa Pengguna Anggaran /Pejabat Pembuat Komitmen / Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi
mengenai informasi lokasi Pekerjaan . Adapun data-data yang
diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
- Data Lokasi dan data Kabupaten beserta data pendukung
lainnya
- Usulan- usulan teknis lain dan sumber- sumber yang dapat
dipercaya.

Halaman 3 dari 21
- Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap
penting

2) Standar Teknis
A. STANDAR TEKNIS
1. Kriteria Umum
Perencanaan Mesjid Istiqlal ini harus sesuai dengan ketentuan -
ketentuan dan persyaratan perencanaan bangunan gedung yang
berlaku, baik segi arsitektural, konstruksi, mekanikal / elektrikal
maupun persyaratan-persyaratan yang berfungsi sebagai sarana
pelayanan umum dengan sarana pendukung bangunan lain,
sebagai kelengkapannya antara lain:
1) Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
a. Menjamin terwujudnya Pembangunan Masjid Istiqlal serta
kawasannya berdasarkan karakteristik lingkungan,
ketentuan wujud bangunan, dan budaya lokal dengan
sentuhan modern, sehingga dihasilkan rancangan yang
harmonis-menyatu dan adaptif dengan lingkungan
sekitarnya.
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat
memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan
terhadap lingkungannya.
c. Menjamin bangunan kantor dan bangunan gedung
pendukungnya, dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yang
disertai dengan dokumen mengenai pengelolaan
lingkungan.
d. Disain arsitektur gedung, bangunan pendukung, serta
lansekapnya memberi kesan kesatuan serasi dan
harmonis dengan kawasan sekitarnya

2) Persyaratan Struktur Bangunan


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat
mendukung beban yang timbul akibat perilaku alam dan
manusia.

Halaman 4 dari 21
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan
kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan
struktur Bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau
kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan
fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur

3) Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun
sedemikian rupa, sehingga mampu memberi peringatan
dini pada penghuni saat awal terjadinya kebakaran.
b. Menjamin terwujudnya bangunan Kantor Kelurahan yang
dibangun sedemikian rupa sehingga mampu secara
struktural stabil selama kebakaran, sehingga:
1) Cukup waktu bagi pengguna bangunan untuk
melakukan evakuasi secara aman.
2) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran
memasuki lokasi untuk memadamkan api.
3) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya

4) Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar


a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung kantor yang
mempunyai akses yang layak, aman dan nyaman ke
dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya.
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi pengguna
bangunan saat evakuasi pada keadaan darurat.
c. Menjamin tersedianya aksessibilitas bagi penyandang
cacat, khususnya untuk bangunan fasilitas umum dan
sosial.

5) Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Keluar, dan


Sistem Peringatan Bahaya (Alarm)
a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di
dalam bangunan gedung apabila terjadi keadaan darurat

Halaman 5 dari 21
b. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah
dan aman, apabila terjadi keadaan darurat.

6) Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi


a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan
aman dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di
dalam bangunan sesuai dengan fungsinya terutama
penerangan di lapangan bila terjadi kegiatan malam hari.
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dari
bahaya akibat petir

7) Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan


a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan pelayanan
dalam bangunan kantor dan bangunan penunjang sesuai
dengan fungsinya.
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan
memberikan kenyamanan bagi pengguna bangunan dan
lingkungan.
c. Menjamin tidak ada genangan air di dalam bangunan dan
lansekap pendukungnya pada saat musim hujan.
d. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan sanitasi secara baik.

8) Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara


a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup,
baik alami maupun buatan dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan tata udara secara baik.
c. Dalam hal penggunaan sistem penghawaan buatan (AC),
diusahakan agar beban pendinginan ruangan tidak
terlalu besar sehingga dapat menghemat energi

Halaman 6 dari 21
9) Persyaratan Pencahayaan
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang
cukup baik alami maupun buatan dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan
perlengkapan pencahayaan secara baik.
c. Pencahayaan buatan untuk ruang-ruang yang diperlukan
harus perlu dibuatkan cadangan.

10) Persyaratan Kebisingan dan Getaran


a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari
gangguan suara dan getaran yang tidak diinginkan.
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau
kegiatan yang menimbulkan dampak negatif suara dan
getaran perlu melakukan upaya pengendalian
pencemaran dan atau mencegah perusakan lingkungan.

2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat
yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan masjid yang
akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan dan
segi teknis lainnya, seperti :
1) Rencana Pembangunan Masjid Istiqlal harus memperhatikan
kaidah-kaidah Bangunan Gedung Negara
2) Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang
ada disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan
bangunan dan lingkungan,
3) Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial
budaya setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.

3. Studi Studi Terdahulu


1) Perencanaan Mesjid Kamang Baru
2) Kegiatan Perencanaan Bangunan Gedung di Kabupaten
Sijunjung

Halaman 7 dari 21
4. Referansi Hukum:
1) Perpres Nomor: 16 Tahun 2018.
2) Spesifikasi Teknis sesuai dengan amanat Permen PU
No.22/PRT/M/2018.
3) Dan sesuai peraturan yang berlaku yang tidak tertuang dalam
KAK Ini.

III. RUANG LINGKUP


1) Lingkup Kegiatan
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan Perencanaan Masjis Istiqlal, yang terdiri dari
komponen kegiatan :
1. Pekerjaan Arsitektur (Exterior/Interior)
2. Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal (M/E) dan Plumbing
3. Dan Bangunan Pelengkap lainnya

B. Lingkup tugas pekerjaan perencanaan tersebut antara lain


adalah :
1. Perencanaan Fisik Bangunan dan Tapak
a. Prarencana Arsitektur dan Sipil Struktur Bangunan
Gedung:
1) Skematik Desain (Denah, Tampak, Potongan) Skala
1:200 (sesuai kebutuhan)
2) Skematik Layout Tata Letak Blok Bangunan.
3) Spesifikasi Umum (system dan Material) Bangunan.
4) Estimasi Biaya Arsitektural dan Sipil-Struktur
b. Prarencana Elektrikal - Mekanikal - Plumbing Bangunan
1) Skematik desain system & Jaringan Utama (single
lina) skala 1:200
2) Perhitungan Kapasitas Terpasang Peralatan MEP
3) Spesifikasi Umum (Jenis, system dan Metrial)
Peralatan/Instalasni
4) Estimasi Biaya Elektrikal-Mekanikal-Plumbing

Halaman 8 dari 21
2. Perancangan Detail Engineering Desain
a. Pengembangan Prarencana
1) Pengembangan Gambar Rancangan Arsitektur skala
1:200
2) Pengembangan Gambar Rancangan Sipil - Struktur
skala 1:200
3) Pengembangan Sistem dan Spesifikasi Umum
(termasuk integrase antar system Bangunan
A/S/MEP)
b. Pembuatan Gambar Kerja
1) Gambar Kerja Arsitektur skala 1:50 s/d 1:100 (sesuai
kebutuhan)
2) Gambar Kerja Sipil- Kosntruksi Skala sesuai
kebutuhan
3) Gambar Kerja M-E-P skala sesuai kebutuhan
4) Gambar kerja Development dan landscape
c. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) A/S/MEP
dan pekerjaan lainnya (jika diperlukan)
1) Penyusunan Jenis dan Volume Pekerjaan (BQ)
2) Penyusunan Analisa Harga Satuan
d. Penyusunan Laporan Perencanaan
1) Rencana pekerjaan, paket pelaksanaan & Tahapan
Pembangunan (time schedule)
2) Laporan Hasil Perencanaan

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana


adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya
Teknis Bangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No 22/PRT/M/2018 tanggal 15 Oktober 2018.

2) Keluaran( Output)
1. Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini selanjutnya akan diatur dalam
surat perjanjian tersendiri, yang meliputi :
a. Gambar Perencanaan terdiri dari:
Halaman 9 dari 21
1) Gambar Arsitektur beserta detail-detailnya
2) Gambar Struktur beserta detail-detailnya
3) Gambar Mekanikal dan Elektrikal beserta detail-detailnya
4) Gambar Site-Development beserta detai-detailnya
5) Gambar- gambar lainnya yang berkaitan dengan
pembangunan Masjid Istiqlal dan Bangunan Penunjang
lainnya.
b. Perhitungan Struktur
c. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
d. Bill of Quantity (BQ)
e. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Laporan karya perencanaan disajikan dalam bentuk


hardcopy rangkap 3 (tiga) diataskertas HVS 70 gram dengan
ukuran yang disesuaikan dan dalam bentuk softcopy.

2. Pemaparan, Asistensi dan Diskusi


Pada setiap selesainya suatu tahapan Perencanaan akan
diadakan suatu pertemuan bersama antara Konsultan
Perencana, Pemberi Tugas serta Unsur instansi terkait guna
membahas hasil pekerjaan yang telah dicapai dan
menambahkan data yang diperlukan bagi tahapan
berikutnya. Tahapan pembahasan ini sudah termasuk dalam
waktu pelaksanaan yang diajukan oleh KONSULTAN
PERENCANA.

3. Jenis dan Bentuk Presentasi Laporan /Produk Kerja

3) Peralatan, material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat


Pembuat Komitmen
PPK akan menugaskan juga personil Tim Teknis dari instansi
untuk melengkapi pekerjaan dari konsultan. Untuk fasilitas dari
PPK hanya menyediakan ruang untuk rapat-rapat rutin beserta
perlengkapannya. Data dan fasilitas yang disediakan oleh

Halaman 10 dari 21
pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
penyedia jasa. Pengguna Jasa menyediakan kumpulan laporan
dan data sebagai hasil studi terdahulu serta photografi (jika Ada).
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang
bertindak sebagai Staf Teknik dan Staff Administrasi dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi

4) Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi


1) Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala
perlengkapan dan peralatan yang berkaitan dengan tugas
konsultansi. Barang-barang yang harus disediakan oleh
penyedia jasa dengan cara sewa atas nama Pengguna Jasa.
2) Persentase hasil /ilmu Pengetahuan Apabila dipandang perlu
oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan
diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada Direksi
Kegiatan maupun OPD terkait.

5) Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa adalah pelaksanaan
Perencanaan Masjis Istiqlal

6) Jangka Waktu Penyelesaian : 1 (satu) bulan atau 30 (Tiga Puluh)


Hari Kalender

7) Kebutuhan Personel Minimal

Kualifikasi
Posisi Tingkat Jurusan Keahlian Pengala Sertifikat
Pendidikan man
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Minimal S.1 Teknik Ahli Arsitektur 1 Tahun SKA Arsitek
Arsitektur (1 Arsitektur (101),
Orang) Selaku Kualifikasi
Penanggung Jawab Minimal Muda
Tenaga Pendukung
Juru Gambar Minimal Jurusan Juru Gambar 5 Tahun SKT Juru
Arsitektur SMK/STM Gambar Terampil dalam Gambar
(1 Orang) Bangunan pengoperasian Arsitektur (TA
Auto Cad 003)

Halaman 11 dari 21
Juru Ukur Minimal Jurusan Juru Ukur 5 Tahun SKT Juru
Kuantitas SMK/STM Gambar Kuantitas Ukur Kuantitas
Bangunan Gedung Bangunan Bangunan Bangunan
/ Juru Hitung atau Gedung atau Gedung TA
Kuantitas Jurusan Juru Ukur 027/ SKT Juru
Bangunan Kuantitas hitung
Sipil Kuantitas TS
047
Tenaga SLTA - Berpengalaman 5 Tahun -
Administrasi Sederajat dalam
(1 Orang) administrasi
proyek
Pemerintah

Deskripsi Tenaga Ahli


1. Tenaga Ahli
1) Tenaga Ahli Teknik Bangunan Gedung / Penanggung Jawab
Lapangan ( 1 Orang), Berlatar belakang Minimal pendidikan
S.1 Teknik Arsitektur dan pengalaman minimal 1 Tahun di
bidang Perencanaan Bangunan dengan memilik SKA Ahli
Sipil TA. 101 Kualifikasi Ahli Madya

2. Tenaga Pendukung
1) Juru Gambar Arsitektur (1 Orang) lulusan minimal
SMK/STM jurusan Gambar Bangunan, pengalanan 5 Tahun
dan Memiliki SKT Juru Ukur Gambar Arsitektur (TA 003)
2) Juru Ukur Kuantitas Bangunan gedung/Juru Hitung
Kuantitas tamatan SMK/STM Jurusan Gambar Bangunana
atau SMK/STM Jurusan Bangunan Sipil dan Memiliki SKT
SKT Juru Ukur Kuantitas Bangunan Gedung TA 027/ SKT
Juru hitung Kuantitas TS 047
3) Tenaga administrasi tamatan minmal SLTA sederjat dengan
pengalaman 5 tahun

8) Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan Perencana ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan
proses, yaitu
1) Tahap Konsepsi Perancangan.
Konsepsi Perancangan digunakan untuk
a. membantu pengguna jasa dalam memperoleh gambaran
atas konsepsi rancangan

Halaman 12 dari 21
b. mendapatkan gambaran pertimbangan bagi penyedia jasa
dalam melakukan perancangan

Persiapan dan penyusunan konsepsi perancangan


meliputi:
a. mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk
penyelidikan tanah).
b. membuat interpretasi secara garis besar terhadap
kerangka acuan kerja (KAK).
c. konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai
peraturan daerah atau perizinan bangunan.
d. membuat program perencanaan dan perancangan yang
merupakan batasan sasaran atau tujuan pembangunan
dan ketentuan atau persyaratan pembangunan hasil
analisis data dan informasi dari pengguna jasa maupun
pihak lain.
Program perencanaan perancangan berupa laporan yang
mencakup:
1. program rencana kerja, menjelaskan rencana
penanganan pekerjaan perencanaan perancangan.
2. program ruang, menjelaskan susunan kebutuhan,
besaran dan jenis ruang serta analisa hubungan
fungsi ruang.
3. program Bangunan Gedung Hijau (BGH). (jika ada)
e. membuat gagasan dan interpretasi terhadap program
perencanaan dan perancangan sebagai landasan
perencanaan dan perancangan diwujudkan dalam uraian
tertulis, diagram-diagram dan/atau gambar.
f. membuat sketsa gagasan merupakan gambar sketsa
dalam skala yang memadai yang menggambarkan
gagasan perencanaan dan perancangan yang jelas tentang
pola pembagian ruang dan bentuk bangunan.

Halaman 13 dari 21
Persetujuan Konsepsi perancangan dari Pengguna Jasa
untuk dijadikan dasar perencanaan perancangan tahap
selanjutnya.
untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan
dengan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pengelola Kegiatan

2) Tahap Pra Rancangan


Penyusunan Pra rancangan meliputi:
a. membuat gambar rencana massa bangunan gedung yang
menunjukan posisi massa bangunan di dalam tapak dan
terhadap lingkungan sekitar berikut kontur tanah
berdasarkan Rencana Tata Kota dan program Bangunan
Gedung Hijau (BGH)
b. membuat gambar Rencana Tapak yang menunjukan
hubungan denah antar bangunan dan Tata Ruang Luar
atau Penghijauan di dalam kawasan tapak
c. membuat gambar denah yang menggambarkan susunan
tata ruang dan hubungan antar ruang dalam bangunan
pada setiap lantai dan menerangkan peil atau ketinggian
lantai.
d. membuat gambar tampak bangunan yang menunjukan
pandangan ke empat sisi atau arah bangunan.
e. membuat gambar potongan bangunan secara melintang
dan memanjang untuk menunjukan secara garis besar
penampang dan sistem struktur dan utilitas bangunan
f. membuat gambar visualisasi tiga dimensi dalam bentuk
gambar dan/atau animasi komputer.
g. Membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500
(satu banding lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus),
1:100 (satu banding seratus) dan atau yang memadai
beserta ukuran untuk kejelasan informasi yang ingin
dicapai.

Halaman 14 dari 21
h. Menghitung nilai fungsional bangunan gedung dan
menampilkannya dalam bentuk diagram.
i. Membuat laporan teknis dalam bentuk uraian dan
gambar tentang perkiraan luas lantai, informasi
penggunaan bahan atau material, pemilihan sistem
struktur bangunan, pemilihan system bangunan,
pemilihan konsep tata lingkungan serta perkiraan biaya
dan waktu konstruksi.
j. mengurus perizinan sampai mendapatkan keterangan
rencana kota atau kabupaten, keterangan persyaratan
bangunan dan lingkungan, dan penyiapan kelengkapan
permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah daerah
setempat.
k. mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang
tepat, waktu pembangunan yang paling singkat, serta
biaya yang paling ekonomis
l. memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas
konsepsi perancangan serta pengaruhnya terhadap
kelayakan lingkungan; dan
m. menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsepsi
perancangan terhadap ketentuan Rencana Tata Ruang
untuk perizinan

Dalam Tahapan ini harus ada pertemuan berkala untuk


menentukan produk rancangan yang dihasilkan Konsultan
sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK
ini.
Persetujuan pra rancangan dari Pengguna Jasa untuk dijadikan
dasar perencanaan perancangan tahap selanjutnya

3) Tahap Pengembangan Rancangan


Tahapan ini digunakan untuk :

Halaman 15 dari 21
a. kepastian dan kejelasan ukuran serta wujud karakter
bangunan secara menyeluruh, pasti, dan terpadu
b. mematangkan konsepsi rancangan secara keseluruhan,
terutama ditinjau dari keselarasan sistem yang
terkandung di dalamnya baik dari segi kelayakan dan
fungsi, estetika, waktu dan ekonomi bangunan serta
Bangunan Gedung Hijau; dan
c. penyusunan rancangan detail.

Penyusunan pengembangan rancangan:


a. membuat pengembangan arsitektur bangunan gedung
berupa gambar rencana arsitektur yang menunjukan
hubungan antara lantai bangunan dan tata ruang luar
terhadap garis sempadan bangunan, jalan dan ketentuan
rencana tata kota lainnya.
b. membuat denah yang menunjukan lantai-lantai dalam
bangunan, susunan tata ruang dalam, koordinat
bangunan, peil lantai, dan ukuran-ukuran elemen
bangunan serta jenis bahan yang digunakan
c. membuat tampak bangunan, yang menujukan pandangan
ke empat arah bangunan dan bahan bangunan yang
digunakan secara jelas beserta uraian konsep dan
visualisasi desain dua dimensi dan desain tiga dimensi
bila diperlukan.
d. membuat pengembangan sistem struktur, berupa gambar
potongan bangunan, secara melintang dan memanjang
yang menjelaskan sistem struktur, ukuran dan peil
elemen bangunan (fondasi, lantai, dinding, langit-langit
dan atap) secara menyeluruh beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
e. membuat pengembangan sistem mekanikal elektrikal,
berupa gambar detail mekanikal elektrikal termasuk IT,
beserta uraian konsep dan perhitungannya..

Halaman 16 dari 21
f. membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500
(satu banding lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus),
1:100 (satu banding seratus), 1:50 (satu banding lima
puluh) dan/atau yang memadai beserta ukuran untuk
kejelasan informasi yang ingin dicapai.
g. membuat garis besar spesifikasi teknis (Outline
Specifications);
h. menyusun perkiraan biaya konstruksi.

4) Tahap Rancangan Detail


Rancangan detail digunakan untuk penyusunan doumen teknis
pada dokumen lelang konstruksi fisik.
Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci seperti
membuat gambar-gambar detail pelaksanaan dan pemasangan
serta penyelesaian bahan atau material dan elemen atau unsur
bangunan, rencana kerja dan syarat-syarat, rincian volume
pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi, dan menyusun laporan perencanaan.
Persetujuan rancangan detail dari pengguna jasa untuk
digunakan sebagai dokumen teknis pada dokumen lelang
konstruksi fisik.
Penyusunan rencana teknis meliputi laporan :
1. laporan konsepsi perancangan
2. dokumen pra rancangan
3. dokumen pengembangan rancangan
4. dokumen rancangan detail.
Membantu kepala satuan kerja atau pejabat pembuat komitmen
didalam menyusun dokumen pelelangan, dan membantu unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan
dalam menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.
Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk

Halaman 17 dari 21
menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit
layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan
dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali
dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang
sama apabila terjadi lelang ulang.
Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa kesesuaian
pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala,
melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan
terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan
bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan berkala.
Penyusunan laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri
atas perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan
konstruksi, petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan
perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang
menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal elektrikal
bangunan.

IV. LAPORAN
1) Konsepsi perancangan
Laporan Konsepsi perancangan memuat:
1. Data dan Informasi Lapangan : Pengukuran Topografi dan
geometri tapak, eksisting, Penyelidikan Tanah (soil
Investigation).
2. Analisis
3. Dasar Pemikiran dan pertimbangan perancangan
4. Program Ruang;
5. Organisasi hubungan ruang
6. Skematik rencana teknis; dan
7. Sketsa gagasan

2) Laporan Pra Rancangan


Laporan Pra Rancangan memuat:

Halaman 18 dari 21
pola, gubahan, dan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam
gambar pra rancangan yaitu :
1. rencana massa bangunan gedung;
2. rencana tapak;
3. denah;
4. tampak bangunan gedung;
5. potongan bangunan gedung; dan
6. visualisasi desain tiga dimensi.

3) Laporan Pengembangan Rancangan


Dan sedikit meliputi:
a. pengembangan arsitektur bangunan gedung berupa gambar
rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi desain
dua dimensi dan desain tiga dimensi;
b. sistem struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
c. sistem mekanikal, elektrikal termasuk Informasi dan Teknologi
(IT), sistem pemipaan (plumbing), tata lingkungan beserta uraian
konsep dan perhitungannya;
d. penggunaan bahan bangunan secara garis besar dengan
mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan,
konstruksi, nilai ekonomi, dan rantai pasok; dan
e. perkiraan biaya konstruksi berdasarkan sistem bangunan yang
disajikan dalam bentuk gambar, diagram sistem, dan laporan
tertulis.

4) Laporan Rancangan Detail:


a. Rancangan detail digunakan untuk penyusunan dokumen teknis
pada dokumen lelang konstruksi fisik antara lain:
1. Gambar Detail;
2. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
3. Rincian Volume Pelaksanaan Pekerjaan
4. Laporan SMKK
b. Rancangan detail disusun berdasarkan pengembangan
rancangan yang telah disetujui paling sedikit meliputi:

Halaman 19 dari 21
1. gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas dan
lansekap;
2. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang meliputi:
- Persyaratan umum;
- Persyaratan administrasi;
- Persyaratan teknis termasuk spesifikasi teknis
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana Anggaran
Biaya (RAB) pekerjaan konstruksi (Engineering Estimate); dan
4. laporan perencanaan yang meliputi:
1) laporan arsitektur;
2) laporan perhitungan struktur termasuk laporan
penyelidikan tanah (soil test); (jika diperlukan)
3) laporan perhitungan mekanikal, elektrikal, dan sistem
pemipaan (plumbing);
4) laporan perhitungan Informasi dan Teknologi;

V. PEMBAYARAN BIAYA PERENCANAAN


Pembayaran biaya perencanaan teknis didasarkan pada pencapaian
prestasi atau kemajuan perencanaan setiap tahapan yang meliputi:
1. tahap konsepsi perancangan sebesar 10% (sepuluh per seratus);
2. tahap pra rancangan sebesar 20% (dua puluh per seratus);
3. tahap pengembangan rancangan sebesar 25% (dua puluh lima
per seratus);
4. tahap rancangan detail meliputi penyusunan rancangan gambar
detail dan penyusunan Rencana Kerja dan Syarat (RKS), serta
Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebesar 25% (dua puluh lima per
seratus);
5. tahap pelelangan penyedia jasa pelaksanaan konstruksi sebesar
5% (lima per seratus); dan
6. tahap pengawasan berkala sebesar 15% (lima belas per seratus).
Pembayaran seratus persen pekerjaan perencanaan hanya dapat
dilakukan setelah pekerjaan konstruksi selesai dilaksanakan.
Tata cara pembayaran biaya perencanaan teknis sebagaimana
dimaksud diatas mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan

Halaman 20 dari 21
VI. HAL-HAL LAIN
1) Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.
2) Persyaratan Kerjasama
Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi
3) Pedoman Pengumpulan Data Lapangan
4) Alih Bahasa
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel proyek/satuan kerja Pejabat
Pembuat Komitmen berikut:

VII. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari
bahan masukan lain yang dibutuhkan.
B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan
agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan
Pemberi Tugas.

Muaro Sijunjung, Fabruari 2021

Dibuat Oleh
Pejabat Pembuat Komitmen

SYATRIA ZALI, ST
Nip. 19800916 200801 1 007

Halaman 21 dari 21

Anda mungkin juga menyukai