Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan semakin berkembang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta

Pembangunan Infrastruktur di berbagai bidang tumbuh dengan cepat, hal itu dapat

kita rasakan pada kehidupan sehari-hari. Maka keahlian dalam bidang itu semua harus

dimiliki seluruh siswa/siswi SMKN 3 Tanjung Selor, karena setelah lulus dapat

menjadi tenaga kerja yang pakai walaupun tanpa melanjutkan ke pendidikan yang

lebih tinggi.

Program PRAKERIN ini dapat menambah Ilmu kita lebih banyak, Sebab apa yang

kita pelajari di sekolah belum tentu sama seperti tempat kita mengikuti kegiatan di

DU/DI. Maka dari itu SMKN 3 Tanjung Selor, Melaksanakan Program yang

dinamakan PRAKERIN, dimana Program ini dilaksanakan bagi seluruh siswa/siswi

SMKN 3 Tanjung Selor. Karena Program ini adalah suatu kewajiban bagi murid

tersebut dan sampai mana batas kemampuan yang telah di miliki. Juga dapat

menambah dan mempelajari ilmu yang tidak sempat diberikan di sekolah.

B. Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan sistem pembelajaran yang

dilakukan diluar Proses Belajar Mengajar dan di lakukan di DU/DI.

1. Meningkatkan dan memperluas wawasan sehingga menambah bekal di

kemudian hari.
2. Membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya di dunia kerja.
2

3. Melatih disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang

dibebankan kepadanya.
4. Untuk memantapkan keterampilan siswa yang diperoleh di sekolah.
5. Membekali siswa dengan pengalaman di dunia kerja sebagai bekal dimasa

yang akan datang.


6. Siswa dapat menambahkan teori pelajaran dengan praktek langsung.
7. Sebagai dasar penulis mengambil data guna menyusun karya tulis atau laporan

Praktek Kerja Industri.


8. Sebagai salah satu syarat mengikuti UAS dan UAN

Praktek Kerja Industri (PRAKRIN) pada SMK bertujuan untuk:

1. Penyesuaian diri dengan situasi yang sebenarnya dalam dunia kerja.


2. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang

asdimiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan

tuntunan lapangan pekerjaan.


3. Memperkokoh link and Matck (kesesuaian dan kesepahaman) antara sekolah

dan dunia kerja.


4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja

yang berkualitas.
5. Meningkatkan, memperluaskan, menetapkan proses penyerapan teknologi

baru dari dunia usaha industri ke sekolah dan sebaliknya.

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKERIN

A. Sejarah Dan Perkembangan DU/DI


3

PT. PESONA KHATULISTIWA NUSANTARA (PT.PKN) merupakan

perusahaan tambang batu bara yang berlokasi di Kab. Bulungan KALTARA. Yang

memiliki izin di bawa kontrak (PKP2B) generasi ke 3. PKN adalah cabang dari PT.

ENERGI NUSA MANDIRI (ENM) yang mana merupakan pendiri dan pemegang

saham yang terbesar, PKN memiliki komitmen yang kuat dalam mengembangkan

asset mereka menjadi nilai tambah bagi bangsa.

Total area adalah 18.237 hal yang dibagi menjadi tiga lokasi; Kelubir, (KLB)

4.379 hal di Utara, Sekayan (SKY) 9.332 hal di selatan, dan Mangkupadi (MPK)

4.536 hal tenggara. Ekplorasi sudah selesai untuk Kelubir dan Sekayan. Kelubir mulai

produksi pada bulan September 2009 dan Sekayan mulai produk pada bulan April

2012.

VISI :

''Menjadi tambang batu bara kelas dunia yang menambang dan memberikan nilai

tambah pada batubara untuk memanfaatkan bagi umat manusia."

MISI :

 Memproduksi dan menyediakan produk berbasis batubara kelas dunia dengan

menjalankan cara terbaik dalam operasi, efisiensi biaya, proses yang aman dan

ramah lingkungan dan mengunakan teknologi yang terbaik yang sesuai.


 Mengembangkan budaya perusahaan yang mengedepankan integritas, dapat di

percaya, antusiasme, hormat menghormati, berfikir inovatif dan kerja sama

yang kuat.
 Mengembangkan sumber daya manusia menjadi yang terbaik di bidangnya

untuk memberikan kinerja yang terbaik.


4

 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang dapat memberikan

kemakmuran berkelanjutan dan oleh karena itu mendapatkan rasa hormat dari

seluruh pihak terkait.

B. Disiplin Kerja

Disiplin Kerja merupakan suatu peraturan yang berlaku ditempat mana kita

bekerja. Peraturan ini bersifat mengikat dan harus kita laksanakan, dengan maksud

menunjang keberhasilan suatu pekerjaan, agar tidak terjadi persoalan/ masalah yang

tidak diinginkan. Kedisiplinan ditempat bekerja lebih menjurus kepada pembentukan

mental pribadi seseorang, agar dia mampu bertanggung jawab dalam menangani

setiap pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Peraturan yang harus dipatuhi di PT.Pesona Khatulistiwa Nusantara antara lain

adalah sebagai berikut:

1. Bekerja pada jam yang ditentukan.


2. Mengikuti peraturan safety yang diberikan.
3. Menanyakan yang kurang dipahami kepada pembimbing.
4. Menjaga nama baik Orang Tua.
5. Menjaga nama baik Sekolah.
6. Menjaga kebersihan di area PSG.
7. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.

C. Pemeliharaan dan Kebersihan

Pemeliharaan dan Kebersihan adalah suatu hal yang sangat penting dalam

kehidupan sehari-hari demi kenyamanan dalam bekerja di dalam ruangan maupun di

luar ruangan.

Adapun yang harus di perhatikan dalam pemeliharaan


5

 Pemeliharaan di tempat kerja;


1. Peliharaan alt Praktek
2. Pemeliharaan benda-benda yang ada dilokasi PRAKERIN
 Kebersihan yang harus di perhatikan adalah sebagai berikut;
1. Membersihkan atau membereskan ruangan sebelum bekerja, agar kita bekerja

nyaman.
2. Merapikan alat setelah selesai melakukan pengukuran dilapangan.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
4. Alat-alat kebersihan yang dipakai; sapu dan tempat sampah.

D. Keselamatan Kerja

Keselamatan Kerja merupakan faktor yang sangat di perhatikan dalam industri

modern terutama bagi mereka yang berstandar internasional. Kondisi kerja dapat

mengurangi bahkan menghilangkan peluang terjadinya kecelakaan di tempat kerja.

 Keselamatan kerja bertujuan untuk;


1. Mencegah kecelakaan.
2. Kerugian bagi perusahaan.
3. Menghindari kerugian harta benda dan nyawa.
4. Mengontrol semua resiko dan potensi yang menghasilkan kecelakaan dan

kerusakan.
5. Menghindari apa yang tidak kita inginkan.
 UU No. 1 TH 1970
1. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya

dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan

produksi serta produktifitas Nasional.


2. Bahwa setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja perlu terjamin pula

keselamatannya.
3. Bahwa setiap sumber produksi perlu di pakai dan dipergunakan secara amal

dan efisien.
4. Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu di wujudkan dalam undang-undang

yang memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang

sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi.


 Keselamatan dan kesehatan kerja;
6

1. Keselamatan dan kesehatan dalam setiap bidang kegiatan adalah faktor utama

yang harus diutamakan. Semua Kariawan dalam melaksanakan tugasnya di

haruskan mengikuti petunjuk ketentuan dan peraturan keselamatan dan

kesehatan kerja yang berlaku.


2. Perusahaan membentuk panitia pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja

(P2K3) yang bertugas untuk menyusun dan menetapkan lebih lanjut

ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan mengenai keselamatan dan

kesehatan kerja dilingkungan perusahaan.


3. Perusahaan menyediakan perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD)

pengamanan pada karyawan dengan mengacu pada ketentuan peraruran

perundang-undangan yang berlaku.


4. Karyawan diwajibkan mematuhi semua ketentuan dan peraturan keselamatan

dan kesehatan kerja, mengikuti teknis pekerjaan maupun peralatan kerja yang

dipakai dan mengunakan alat pelindung diri yang diwajibkan untuk

menghindari terjadinya kecelakaan kerja.


5. Karyawan diwajibkan mengoperasikan peralatan kerja dengan baik dan benar,

memelihara peralatan kerja menurut ketentuan yang melekat peralatan tersebut

sehingga tidak mengakibatkan kecelakaan kerja dan kerusakan pada peralatan

kerja itu sendiri.


6. Dalam hal terjadi kecelakaan kerja, karyawan yang bersangkutan dan atau

karyawan lain yang berada ditempat kejadian diwajibkan segera melaporkan

kecelakaan kerja tersebut kepada atasannya dan segera melaporkan ke

Departmen HRD.
7. Karyawan wajib memelihara ketertiban dan kebersihan ditempat kerja serta

menjaga dan memelihara kondisi barang-barang dan fasilitas perusahaan.

a. Kewajiban dan hak tenaga kerja;


7

1) Memberi keterangan yang benar.


2) Memakai dan mentaati semua syarat K3.
3) Memenuhi dan mentaati semua syarat K3.
4) Meminta semua syarat K3 dilaksanakan.
5) Menyatakan keberatan kerja apabila syarat K3 dan APD diragugkan, kecuali

hal khusus oleh pengawas dan dapat di pertanggung jawabkan.


6) Mematuhi peraturan K3 bekerja sesuai SOP.
7) Melaporkan penyimpangan pekerjaan/timbul budaya dari pengawas.
8) Memakai dan merawat APD.

b. Kewajiban Pengurus;

1) Menempatkan syarat Keselamatan, UU No 1 Th. 1970 seta Peraturan

Pelaksanaan yang berlaku pada tempat yang strategis.


2) Memasang gambar K2 dan pembinaan pada tempat yang strategis.
3) Menyediakan APD pada karyawan dan tamu di serta dengan petunjuk yang

diperlukan.

E. Ilmu Pengetahuan di DU/DI

 Pengertian Survey secara Umum dan Survey Tambang

Survey dapat didefinisikan sebagai pengumpulan data yang berhubungan

dengan pengukuran permukaan bumi dan digambarkan melalui Peta atau digital.

Dalam arti yang lebih umum, Survey (Geomatik) dapat didefinisikan sebuah disiplin

ilmu yang meliputi semua metode untuk mengukur dan mengumpulkan informasi

tentang fisik bumi dan lingkungan, pengolahan informasi, dan menyebarkan berbagai

produk yang dihhasilkan untuk berbagai kebutuhan.

Fungsi Survey ;

Untuk memberikan gambaran bagaimana permukaan bumi di gambarkan melalui

Peta.
8

 Pengertian Survey Tambang


Survey pertambangan yaitu sebuah cabang ilmu teknologi dan bidang

pertambangan. Pekerjaan ini meliputi pengukuran, perhitungan dan petasan

yang melayani tujuan mendapatkan informasi pada permukaan maupun bawah

tanah.

 Istilah-istilah dalam Survey


a. Patok BM (Benck Mark) patok ikat permanen Survey.
b. Elevasi (ketinggian dari sebuah permukaan/bidang).
c. Contur (Garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai elevasi

yang sama).
d. Cut (potong).
e. Fill (timbun).
f. Bend Will (tanggulan).
g. Crest (ujung lereng bagian atas).
h. Toe (ujung lereng bagaian bawah).
i. Cek Elevasi (cek ketinggian tanah).
j. Original (permukaan asli tanah sebelum mengalami pengalian).
k. Top Soil (lapisan tanah bagian atas).
l. Sup Soil (lapisan tanah kedua).
m. Over Bourden (lapisan tanah yang menutup diatas batubara).
n. Inter Bourden (lapisan tanah yang berada diantara batubara).
o. Seam (penamaan dari lapisan batubara).

 Pengoperasian alat (Leica)


 Siapkan alat seperti; TS Leica 11, prisma, yalon/stick, meteran,
 Bercirikan statip setinggi dada dengan membentuk segitiga lalu injak ketiga

kaki statif yang ada pengikatnya berada di depan agar tidak mengganggu

melakukan pengukuran lalu kemudian kunci kaki statif,


 Letakkan alat Leica TS 11 diatas statif lalu kunci,
 Kemudian nyalakan alat Leica dengan menekan tombol PROG,
 Lalu tekan tombol F12 untuk di centeryng,
 Lalu atur nivo kotaknya dengan kaki statif usahakan selalu mengontrol patok

dengan mengerahkan skrup,


9

 Usahakan L dan T di bawah 10 cm, agar tidak terlalu besar kesalahan pada

pengukuran,
 Setelah itu masuk menu Management => jop => new jop isi name => store,
 Setelah itu esc => masuk menu program => setup => cont => methond known

BS point => station Frm fix point jop => isi station ID nama patok tempat alat

berdiri => isi instrument Ht dengan mengukur tinggi alat berdiri => Fix point

jop yang sudah dibuat => cont =>backsight ID tempat patok berdiri => isi

leflector Ht dengan tinggi BS berdiri,


 Lalu siapkan untuk menembak BS dan melakukan pengukuran contohnya

pengukuran situasi.
 Macam-macam Pengukuran

1. Pengukuran Geoteknik

Pengukuran ini dilakukan setiap hari bertujuan untuk mengetahui pergeseran tanah

agar tidak terjadi kelongsoran diarea tambang.

 Alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran geotek;


1. TS
2. Statif
3. Meteran
4. Radio/HT
5. Buku dan polpen

2. Pengukuran Stake Out

Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk menentukan titik acuan berdasarkan

koordinat dan mempermudahkan mencari posisi titik berdasarkan koordinat.

 Alat yang digunakan dalam pengukuran Stake Out;


1. TS
2. Statif
3. Prisma
4. Triback
5. Stick/yalon
10

6. Meteran
7. Radio/HT
8. Pita

3. Pengukuran Situasi Gallery (Striner)

Kegiatan pengukuran ini bertujuan;

 Untuk mendapatkan data actual di lapangan


 Untuk data pengukuran di minescepe atau AUTO CAD sehingga dapat

mengetahui di lapangan
 Untuk mengecek kelurusan dan beda tinggi
 Alat yang digunakan dalam pengukuran situasi (Striner);
1. TS
2. Statif
3. Prisma
4. Stick/yalon
5. Meteran
6. Radio/HT

4. Pengukuran Situasi kontruksi (Bangunan)

Kegiatan pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui elevasi dan untuk

mengetahui perbedaan actual dengan design yang dibuat.

 Alat yang digunakan dalam pengukuran


1. TS
2. Statif
3. Prisma
4. Triback
5. Stick/yalon
6. Radio/HT
7. Meteran

5. Pengukuran Polygon

Pengukuran Polygon adalah serangkaian garis yang menghubungkan titik-titik

yang terletak dipermukaan bumi. Prinsip dari Polygon ini adalah bahwa suatu yang
11

belum mempunyai koordinat dapat ditentukan koordinatnya dari titik yang

mempunyai koordinat dengan terlebih dahulu di ketahui jaraknya dan besar sudut

azimutnya. Dalam kegiatan ini kita bisa mengetahui besarnya koordinat suatu titik

terhadap titik lainnya yang sudah diketahui koordinatnya terlebih dahulu.

Tujuan pengukuran Polygon ;

Polygon digunakan untuk menentukan koordinat banyak titik. Inti/Prinsip dari

Polygon ini adalah Polygon dapat digunakan sebagai titik bantu untuk dapat

menentukan koordinat titik lainnya yang kita ketahui. Menentukan koordinat titik-titik

yang belum diketahui koordinatnya dari titik yang telah diketahui koordinatnya dan

sebagai kerangka dasar pengukuran dan pemetaan.

 Macam-macam Polygon ada dua, yaitu;

a). Polygon Terbuka

 Polygon Terbuka terikat sempurna adalah Polygon yang koordinat

awal dan akhir dalam pengukurannya itu diketahui.


 Polygon Terbuka tidak terikat sempurna adalah koordinat yang

diketahuinya hanya pada awal dan akhirnya saja, tidak semuanya

diketahui.

b). Polygon Tertutup

Polygon Tertutup adalah Polygon yang koordinat awal dan akhir

berimpit satu titik.

 Alat yang digunakan dalam pengukuran Polygon


1. TS
2. Prisma
12

3. Triback
4. Meteran
5. Buku/Pulpen
6. Radio
7. Menyiapkan koordinat awal

 Rumus perhitungan Polygon

1. Mencari sudut (H) Rumus;

Fs - Bs (sudut dalam)

2. Mencari sudut azimutnya awal;

+180°
Artan ((XB -XA : YB - YA))

3. Mencari sudut azimutnya kedua;

Azimutnya awal ÷ Sudut - 180°

4. Rumus beda tinggi Belakang;

Jarak datar ÷ Tan ((°+' ÷ 60 + " ÷ 3600)) +TB - TA

8. Rumus Dsin;

Jarak datar × sin (Azimut)

9. Rumus Dcos;

Jarak datar × cos (Azimut) + 360°

/180°
10. Rumus Fx;

( Xa - Xb ) - Jumlah dsin

11. Rumus Fy;


13

( Ya - Yb ) - Jumlah Dcos

12. Rumus Fh;

( Za - Zb ) - Jumlah beda tinggi rata-rata

13. Koreksi Abs;

Beda tinggi ÷ Jumlah beda tinggi × Fh

14. Rumus linear;

Fx + Fy Dibagi jumlah datar

15. Rumus koreksi Dsin;

Jarak datar ÷ Jumlah jarak datar × Fx

16. Rumus koreksi Dcos;

Jarak datar ÷ Jumlah jarak datar × Fy

17. Sn;

Jumlah titik

18. Rumus Fb;

( Azimut akhir - Azimut awal + Sn × 280° ) - ( Jumlah sudut )) - 360°

19. Rumus koreksi a;

Fb ÷ Sn

20. Rumus mencari koordinat X;


14

X awal + Dsin + koreksi sin

21. Rumus mencari koordinat Y;

Y awal + Dcos + koreksi cos

22. Rumus mencari koordinat Z;

Z awal + Beda tinggi rata-rata + koreksi a

 Contoh penyelesaian Polygon Tertutup


Cara mengunakan Sudut Luar;

Jarak
B-1 = 208.700 A.X = 558404.983 B.X = 558638.251
1-2 = 180.224. Y = 302586.226 Y = 303797.919
2-3 = 350.405
3-4 = 283.216
4-5 = 245.912
5-6 = 269.240
6-7 = 328.718
7-8 = 297.403

∑d = 2155.138

 Mencari Azimut awal;


Arc tan αAB = (Xb - Xa : Yb -Ya)

= (558636.251 - 558404.983 / 302792.919 - 302856.226)

Arc tan = (233.268 : 58.307)

= -75°57'57,85" + 180°

= 104°2'2" sudut horizontal (mengunakan sudut luar)


15

Bb = 63°41'33" + 0°0'1" = 63°41'34"

β1 = 119°6'20"

β2 = 207°15'50"

β3 = 255°59'50"

β4 = 194°49'8"

β5 = 254°54'48"

β6 = 211°7'45"

β7 = 222°12'16" (Jumlah sudut setelah dikoreksi = 1800°0'0")

βb = 190°48'25" (Jumlah sudut sebelum dikoreksi = 1799°59'59")

Mencari koreksi sudut (detik)

∑B ( n+2) x 180° = 1800°0'0"

1799°59'59" = 1800°0'0"

= 1800°0'0" - 1799°59'59"

Kor. = 0°0'1" : 8 ( jumlah titik )

Mencari azimuth

B-1 = αAB + βb - 180°

= 140°2'2" + 63°41'34" - 180°

= -12°16'24" + 360°
16

= 347°43'36"

1-2 = β-1 + β1 - 180°

= 347°43'36" + 199°6'20" - 180°

= 366°49'56" - 360°

= 6°49'56"

2-3 = α12 + β1 - 180°

= 6°49'56" + 207°15'54" - 180°

= 34°4'50"

3-4 = α23 + β3 - 180°

= 34°5'50" + 255°59'50" - 180°

= 110°5'40"

4-5 = α34 + β4 - 180°

= 110°5'40" + 194°49'8" - 180°

= 124°54'48"

5-6 = α45 + β5 - 180°

= 124°54'48" + 254°58'48" - 180°

= 199°53'36"

6-7 = α56 + β6 - 180°


17

= 199°53'36" + 211°7'45" - 180°

= 231°1'21"

7-b = α67 + β7 - 180°

= 231°1'22" + 222°12'16" - 180° = 273°13'37"

Dsin

B-1 = 207.700 x sin ( 347°43'36" ) = -44.364

1-2 = 180.244 x sin ( 6°49'56" ) = 22.442

2-3 = 350.405 x sin ( 34°5'50") = 196.437

3-4 = 283.216 x sin ( 110°5'40" ) = 265.975

4-5 = 245.912 x sin ( 124°54'48" ) = 201.654

5-6 = 260.540 x sin ( 199°53'36" ) = -88.654

6-7 = 328.718 x sin ( 231°1'21" ) = -255.543

7-B = 231.403 x sin ( 273°13'37" )

Jumlah Dsin α = 0.014 ~ -0.014

Dcos α

B-1 = 208.700 x cos ( 347°43'36" ) = 203.930

1-2 = 180.244 x cos ( 6°49'56" ) = 178.964

2-3 = 350.405 x cos ( 34°5'50" ) = 290.166


18

3-4 = 283.216 x cos ( 110°5'40" ) = -97.304

5-6 = 260.540 x cos ( 199°53'36" ) = -244.992

6-7 = 328.718 x cos ( 231°1'21" ) = -206.768

7-B = 297.403 x cos ( 273°13'37" ) = 16.741

Jumlah Dcos α = -0.007 ~ 0.007

Koreksi Dcos α

B-1 = 208.700 : 2155.138 x ( -0.014 ) = -0.002

1-2 = 180.244 : 2155.138 x ( -0.014 ) = -0.002

2-3 = 350.405 : 2155.138 x ( -0.014 ) = -0.002

3-4 = 283.216 2155.138 x ( -0.014 ) = -0.002

4-5 = 245.912 : 2155.138 x ( -0.014 ) = -0.001

5-6 = 260.540 : 2155.138 x ( -0.014 ) = -0.001

6-7 = 328.718 : 2155.138 x ( -0.014 ) = -0.002

7-B = 297.403 : 2155.138 x ( -0.014 ) = -0.002

Koreksi Dcos α

B-1 = 208.700 : 2155.138 x ( 0.007 ) = 0.001

1-2 = 180.244 : 2155.138 x ( 0.007 ) = 0.001

2-3 = 350.405 : 2155.138 x ( 0.007 ) = 0.001


19

3-4 = 283.216 : 2155.138 x ( 0.007 ) = 0.001

4-5 = 245.912 : 2155.138 x ( 0.007 ) = 0.001

5-6 = 260.540 : 2155.138 x ( 0.007 ) = 0.001

6-7 = 328.718 : 2155.138 x ( 0.007 ) = 0.001

7-B = 297.403 : 2155.138 x ( 0.007 ) = 0.001

Koordinat X ( Xb + Dsin + Koreksi )

X1 = 558638.251 + ( -44.364 ) + ( -0.002 ) = 558593.885

X2 = 558593.885 + 21.442 + ( -0.002 ) = 558615.325

X3 = 558615.325 + 196.437 + ( -0.002 ) = 558811.760

Koordinat Y ( Yb + Dcos Koreksi )

Y1 = 302797.919 + 203.930 + 0.001 = 303001.850

Y2 = 303001.850 + 178.930 + 0.001 = 303180.814

Y3 = 303180.814 + 290.166 + 0.001 = 303470.981

Y4 = 303470.981 + ( -97.304 ) + 0.001 = 303373.678

Y5 = 303373.678 + ( -140.744 ) + 0.001 = 303232.935

Y6 = 303232.935 + ( -244.992 ) + 0.001 = 302987.944

Y7 = 302987.944 + ( -206.768 ) + 0.001 = 302781.177

YB = 302781.177 + 16.741 + 0.001 = 302797.919


20

F. Hubungan Ilmu Pengetahuan di Sekolah dan DU/DI

Hubungan ilmu pengetahuan dan DU/DI adalah di sekolah diajarkan tentang

teori dasar survey sedangkan di DU/DI diajarkan pengaplikasian dan pengembangan

praktek dilapangan

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pada pengalaman yang telah saya rasakan selama mengikuti

kegiatan PRAKERIN, maka saya dapat menggambil kesimpulan kegiatan

PRAKERIN antara lain :

Melaksanakan PRAKERIN pada dasarnya bukan merupakan suatu kewajiban

belakang, tetapi PRAKERIN sudah menjadi kebutuhan bagi para siswa pada saat

didunia indutri, siswa akan merasakan sendiri bagaimana caranya saling

menghargai/menghormati dan belajar untuk bekerja sama dengan orang lain. Di

samping itu, kegiatan praktek kerja industri juga memberikan kesempatan yang

seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.

Selama berada di dunia industri, kita baru pandai-pandai menempatkan diri kita sikap

yang baik. Oleh sebab itu, kita harus menunjukan tingkah laku yang sopan, disiplin

dan bekerja dengan rajin sesuai kemampuan kita miliki.

Kegiatan PRAKERIN merupakan suatu latihan bagi siswa untuk dapat

bertanggung jawab, disiplin dan jujur. Berhasil atau tidaknya PRAKDRIN yang
21

dilaksanakan, tergantung pada siswa yang bersangkutan. Apabila kita dengan

sungguh-sungguh dalam mengikuti PRAKERIN, tentunya akan mendapat hasil yang

baik. Semua itu kembali kepada kita masing-masing.

B. SARAN-SARAN

 Bagi siswa yang melaksanakan PRAKERIN lebih diperhatikan menjaga sikap

dan tingkah laku.


 Siswa bertanggung jawab, jujur, menghargai dan menghormati orang dan

disiplin.
 Siswa dapat bekerja sama dengan tim secara baik.
 Siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan pembimbing DU/DI dengan

tepat waktu.
 Siswa lebih aktif bertanya apa yang belum dipahami/dimengerti kepada

pembimbingnya.
 Siswa dapat menjaga nama baik sekolah dan tempat DU/DI.
 Bagi pembimbing DU/DI lebih banyak lagi meluaskan waktu kepada siswa

PRAKERIN.
 Sekolah memberikan sanksi siswi yang melanggar dalam melaksanakan

PRAKERI
22

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

A. IDENTITAS DU/DI
a. Nama DU/DI : PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara
b. Bidang Usaha : Penambangan batubara
(minning coal)
c. Alamat : Jl.Sengkawit No.88, Tanjung Selor,
Bulungan, Kalimantan Utara
d. Nomor Telepon : 081230090028
e. Pimpinan Perusahaan : DONAL
f. Pembimbing Perusahaan : FANNI KURNIAWAN
g. Jabatan Pembimbing : Supervisor

B. IDENTITAS SISWA PRAKERIN

a. Nama : TEDI SUTARDI

b. Tempat/Tanggal lahir : Sembakung, 29 Oktober 2000

c. NISN : 0003257150

d. Program Keahlian/Kelas : Teknik Survey dan Pemetaan/XII

e. Sekolah : SMK NEGERI 3 TANJUNG SELOR

f. No. Telpon : 085247217330

g. Alamat : Jl. Sri Mulya DS. Bukit Indah SP 6

Anda mungkin juga menyukai