Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Praktek Kerja Lapangan (PKL) tidak lepas dari tujuan sekolah kejuruan
dan merupakan program dari Depdikbud yaitu mendidik siswa/siswi agar mampu
untuk mandiri dari tanggung jawab.
Dengan adanya PKL ini siswa/siswi di tuntut untuk meningkatkan
ketrampilan serta mengembangkan sikap professional guna memasyarakatkan diri
pada suasana yang lebih luas untuk memperoleh umpan balik serta memperbaiki
dan mengembangkan suasana pendidikan dengan lapangan yang sebenarnya.
Dengan adanya program ini maka dianjurkan untuk setiap sekolah
kejuruan di samping sebagai program juga sebagai persyaratan untuk dapat
mengikuti ujian Praktek Kejuruan yang akan di selenggarakan.
Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan atau aktivitas siswa yang
dilakukan diperusahaan atau instansi pemerintah yang memiliki hubungan erat
dengan pengembangan ataupenerapan ilmu yang telah diperoleh dibangku SMK.
Dengan adanya praktek kerja Lapangan (PKL) tersebut diharapkan dapat
menjembatani pertukaran informasi antara pihaksekolah dan pihak perusahaan.
Selain itu, dengan adanya praktek kerja industri sangat berperanbagi siswa yaitu
untuk memperluas dan menambah wawasan serta pengalaman siswa
sehinggasiswa dapat belajar menerapkan disiplin ilmu yang didapatkan pada dunia
kerja dan membantumeningkatkan kemampuan aplikatif siswa sebagai modal
dalam memasuki dunia kerja.

1.2 Dasar Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Dasar pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan ) yang diadakan oleh
pihak sekolah SMK Brantas Karangkates ini merupakan salah satu syarat untuk
menunjang kelulusan peserta didik. Adapun dasarnya adalah :

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 1


1. Sesuai dengan program pemerintahyang dituangkan dalam GBHN 1983
bahwa pendidikan pada sekolah kejuruan didirikan untuk menciptakan
tenaga yang terampil sesuai dengan kemampuan didalam bidangnya.

2. Sesuai dengan kurikulum 1984, bahwa pendidikan disekolah kejuruan


akan di kembangkan secara mantap untuk menjadikan kader yang berguna.

3. Adanya saling membutuhkan/ketergantungan antara satu dengan yang


lainnya khususnya dunia usaha.

4. Kegiatan PKL diarahkan untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan


kejuruan menengah khususnya di bidang listrik instalasi merupakan satu
pengetahuan dalam mengembangkan kegiatan usaha untuk mencapai
efisiensi.

5. Dalam merealisasi pemerintah khususnya di bidang mekanik dibutuhkan


tenaga kerja di bidang mesin agar pengolahan di segala bidang. Lapangan
usaha dapat mencapai hasil yang efisiensi dan proaktifitas yang
memuaskan.

1.3 Tujuan pelaksanaan PKL


Tujuan pelaksanaan PKL ini memiliki beberapa tujuan yang
dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dan siswi di SMK Brantas
Karangkates pada khususnya. Tujuanya adalah :
1. Guru menumbuhkan, mengembangkan dan memantapkan proposional
yang kami perlukan untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidang
serta kemampuan kami.

2. Memberikan kesempatan pada kami untuk langsung memasyarakatkan


pada suasana akan keadaan yang sebenarnya sebagai pekerja/karyawan
yang mandiri terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.

3. Untuk meningkatkan, memperluas dan memantapkan ketrampilan yang


berbentuk kemampuan kami sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja
yang sesuai dengan program studi yang kami pilih.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 2


4. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan penerapan apa yang baru
dari lapangan kerja ke sekolah/sebaliknya.
5. Sebagai jalan untuk memberikan peluang masuk penempatan dan kerja
sama yang baik.

6. Untuk memperoleh masukan dan umpan balik guna memperoleh dan


mengembangkan kesulitan/kesesuaian pendidikan kejuruan.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 3


BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan


1.1.1 Riwayat Perusahaan
1. Kantor : PT. Anindo Bertahannuts Perkasa
Alamat : Jl. Danau Toba B-19, Sawojajar, Kota Malang, Jawa
Timur.
Telp : (0341) 717818/726699
2. Tahun Berdiri : 1994
3. Status : Swasta
4. Bidang Usaha : Retikel mekanik / elektrik mekanik

1.1.2 Visi dan Misi


 VISI:
“Menjadikan PT. Anindo Bertahannuts Perkasa salah satu perusahaan
kontruksi penyedia jasa kontruksi dan jasa sumberdaya yang baik di
Indonesia.”
 MISI:
 PT.Anindo Bertahannuts Perkasa bersama management dan
perusahaan mengutamakan kualitas jasa, ekonomi rakyat setempat serta
memperhatikan kebersihan dan kesehatan karyawan.
 PT.Anindo Bertahannuts Perkasa bersama management dan karyawan
berupaya dengan kesungguhan hati untuk memberikan produk serta
pelayanan terbaik, memuaskan pelanggan serta perbaikan terus menerus
sesuai dari sistem management mutu ISO 9001 : 2008 PT.Anindo
Bertahannuts Perkasa.
 Pelayanan visi dan misi serta kebijakan mutu ini akan ditinjau secara
regular yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 4


1.2 Uraian Kerja

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

1.2.1. Pengertian Umum


Sejalan dengan kemajuan teknologi dalam pembangunan yang
berkembang dengan pesat, tenaga kerja atau sumber daya manusia
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses
produksi, oleh karena itu merupakan pengertian yang tepat bila SDM
merupakan aset perusahaan yang harus dilindungi keberadaannya.
Dalam rangka melindungi tenaga kerja pemerintah menurunkan
perhatian yang sangat besar dengan dicantumkannya pasal 27 ayat 2
UUD`45 yang menyatakan “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” sedangkan
penerapannya sampai ditingkat pelaksanaan diatur dengan berbagai
peraturan / edaran dari pemerintah maupun instansi terkait.
1.2.2. Keselamatan Kerja
Secara umum pengertian keselamatan kerja adalah segala daya
upaya atau pemikiran yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya untuk
kesejahteraan tenaga kerja mupun masyarakat yang adil dan makmur.
1.2.3. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah kesehatan yang khusus meliputi segala
upaya untuk mengatur kebersihan, peredaman udara / suhu, penerangan
dan lain-lain disemua tempat kerja untuk melindungi kesehatan badan
dan jasmani tenaga kerja.
1.2.4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala upaya yang
melindungi / menjaga keselamatan dan kesehatan badan, jiwa manusia
sesuai dengan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang
diberlakukan.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 5


1.2.5. Kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejedian yang tidak diduga dari semula
dan tidak dikehendaki yang mengganggu suatu proses dari aktivitas
yang telah ditentukan dan dapat mengakibatkan kerugian, korban
manusia maupun harta benda.
- 88 % Tindakan tidak aman (manusia)
- 10 % Tindakan tidak aman (peralatan)
- 2 % Alam
Sifat dari kecelakaan :
- Tidak bisa diperkirakan
- Dapat terjadi setiap saat
- Dapat terjadi dimana saja
- Dapat mengakibatkan permasalahan yang serius kerugian
- Dapat menimpa siapa saja
Potensi Bahaya
Faktor-faktor berbahaya:
- Tingkah laku berbahaya (unsafe act),
- Keadaan berbahaya (unsafe condition)
Pengaruh / Akibat Kecelakaan
Pengaruh kecelakaan terhadap yang bersangkutan:
- Meninggal, sakit, penderitaan.
- Tidak mampu bekerja untuk selamanya
- Tidak mampu mengerjakan pekerjaan semula
- Efek psychologis (adanya cacad)
Pencegahan Kecelakaan
- Melatih pegawai secara tepat
- Belajar untuk mengantisipasi bahaya
- Mengadakan investigasi kecelakaan secara teliti agar tidak terulang
lagi
- Bekerja sama bila tidak bisa melakukannya sendiri
- Inspeksi peralatan-peralatan

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 6


- Jangan paksakan bekerja bila kondisi tidak memungkinkan
1.2.6. Peralatan Keselamatan Kerja yang Diperlukan
1. Pelindung Kepala
Terdapat pembagian warna untuk penggunaan pelindung kepala di
area switchyard, seperti warna merah, warna biru dan warna kuning.
Manfaat alat pelindung kepala (Safety Helmet) adalah topi untuk
melindungi kepala dari zat-zat kimia berbahaya, dari iklim yang
berubah-ubah, dari bahaya api dan tahan terhadap tegangan.

Gambar 2.1 Pelindung Kepala


2. Pelindung Mata
Pelindung mata berupa safety glass anti UV yang biasa digunakan
untuk pekerjaan pada siang hari untuk melindungi mata dari ultra violet
atau partikel kecil.

Gambar 2.2 Pelindung Mata

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 7


3. Pelindung Telinga
Pelindung telinga berupa ear muff yang biasa digunakan untuk
pekerjaan pada area yang memiliki kebisingan diatas nilai ambang
batas.

Gambar 2.3 Pelindung Telinga


4. Pakaian Kerja
Pakaian kerja atau wearpack untuk melindungi pekerja dari
penyakit kulit yang ditimbulkan akibat pekerjaan yang dilaksanakan.

Gambar 2.4 Pakaian Kerja


5. Pelindung Kaki
Safety shoes digunakan untuk melindungi kaki dari benturan dan
gesekan serta tegangan yang mungkin terjadi pada saat bekerja.
Pelindung kaki tahan tegangan juga digunakan di bagian operasi dan
pemeliharaan.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 8


Gambar 2.5 Pelindung Kaki
6. Masker
Masker digunakan untuk melindungi dari racun zat kimia yang
ditimbulkan peralatan yang menggunakan zat kimia.

Gambar 2.6 Masker


7. Sarung Tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari berbagai
kegiatan pekerjaan yang menimbulkan risiko tergores. Sarung tangan
tahan tegangan juga dipergukanan di bagian operasi dan pemeliharaan.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 9


Gambar 2.7 Sarung Tangan
8. Sabuk Pengaman
Sabuk pengaman digunakan pada pekerja yang dilakukan di atas
ketinggian lebih dari 2 meter diatas landasan yang mungkin terjadinya
bahaya terjatuh.

Gambar 2.8 Sabuk Pengaman

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 10


BAB III
PEMBAHASAN DAN TEMUAN

3.1 Kajian Teori


Saluran Udara Tegangan Rendah
(SUTR)
3.1.1 Latar Belakang
Tenaga Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi
masyarakat saat ini, oleh karena itu tenaga listrik harus tersedia secara
ekonomis dengan memperhatikan mutu dan keandalannya. Untuk dapat
menyediakan tenaga listrik yang demikian, maka dibutuhkan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi operasi tenaga listrik yang
optimum. Proses juga sebagai sistem tenaga listrik.
3.1.2 Pengertian SUTR
Berasal dari singkatan SUTR yaitu jaringan distribusi tegangan
listrik yang menggunakan Saluran Udara Tegangan Rendah dengan
sistem tegangan 380 Volt. Sedangkan SUTR bagi pelanggan kolektif
adalah pemasangan jaringan SUTR yang dilakukan bagi pelanggan
yang berjumlah lebih dari satu atau banyak dalam sebuah wilayah untuk
melayani pasang baru. Seperti pada perumahan, ruko, pertokoan, dan
perkampungan.
3.1.3 Kontruksi Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Berikut macam-macam Kontruksi Tegangan Rendah :
a) Kontruksi TR-1
Kontruksi TR-1 adalah kontruksi saluran udara tegangan rendah
(SUTR) yang menggunakan Suspension Small Angle Assembly
(SAA) dan diartikan sebagai penggantung untuk tiang penyangga
atau tiang tumpu. TR-1 ini sering disebut sebagai tiang penyangga.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 11


Gambar 3.1 Konstruksi TR-1
b) Kontruksi TR-2
Kontruksi TR-2 merupakan kontruksi pemasangan SUTR
dengan sudut 15◦-90◦ dengan menggunakan Large Angle
Assembly (LAA) dan diartikan sebagai penggantung untuk tiang
sudut atau belokan.

Gambar 3.2 Konstruksi TR-2

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 12


c) Kontruksi TR-3
Kontruksi TR-3 merupakan kontruksi pemasanggan SUTR
untuk tiang akhir atau awalan dengan track schoor,
menggunakan Fixed Dead End Clamp (DEA) dan diartikan
sebagai peralatan untuk menarik pada tiang awal/akhir lengkap
dengan plastic strap.

Gambar 3.3 Konstruksi TR-3

3.1.4 Material / Bahan Pendukung SUTR dalam Kontruksi TR-1, TR-2, TR-3
Terdapat beberapa material/bahan yang memang sudah digunakan
untuk membantu dalam masalah kontruksi SUTR dengan pasangan/set
dab fungsi yang berbeda, berikut naterial/bahan yang ditinjau dari segi
kontruksinya :
a) Susspension Small Angle Assambly (SAA)
SAA adalah satu set material/bahan yang digunakan dalam
kontruksi TR-1, yang terdiri dari segi kontruksinya :
1. Susspension Clamp Breacket

2. Suppension Clamp

3. 2 buah Stopping Buckle

4. 3 buah Plastic Strap

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 13


5. Stainless Steel Strip

b) Large Angle Assambly (LAA)


LAA merupakan satu set material/bahan yang biasa digunakan
dalam kontruksi TR-2 dan terdiri berbagai material sebagai berikut:
1. Tension Bracket

2. 2 buah Strain Clamp

3. 3 buah Plastic Strap

4. 2 buah Stopping Buckle

5. Stainlees Steel Strip


c) Dead End Assembly (DEA)
DEA adalah satu set material/bahan yang biasa digunakan pada
kontruksi TR-3, dan terdiri dari berbagai material sebagai berikut :
1. Tension Bracket

2. Strain Clamp

3. 3 buah Plastic Strap

4. 2 buah Stopping Buckle

5. Stainless Steel Strip


d) Bundled End Assembly (BEA)
BEA merupakan satu set material/bahan yang biasa digunakan
pada kontruksi TR-7 sebagai penutup sambungan ground,dan
bahan materialnya terdiri dari :
1. 2 buah Link

2. 4 buah Dead and Tubes

3. 2 buah Stopping Buckle

4. PVC

5. Stainless Steel Strip

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 14


3.1.5 Material untuk Track Schoor (Tarikan)
a) Beton Block
Benda ini merupakan benda yang terbuat dari cor berbentuk
persegi yang digunakan untuk beban saat tiang ditariki oleh kabel.
b) Formet
Formet merupakan alat pemegang seling yang dihubungkan
dengan besi beton block.
c) Seling
Seling adalah alat penghubung tiang dengan beton block yang
digunakan untuk penegang dari tarikan beton block dengan tiang
beton.
d) Beagle dan Small
Alat ini terbuat dari baja yang berfungsi sebagai alat pengunci
tiang beton dan sebagai titik acuan untuk tarikan track schoor pada
beton.
e) Pipa Zebra
Alat ini terbuat dari pipa besi berukuran kecil yang berfungsi
sebagai penutup seling bagian bawah yang menuju ke tanah.
f) Guy Isolator
Guy Isolator adalah sebuah alat yang terbuat dari keramik,
sebagai isolasi bila terjadi tegangan bocor tidak mengalir pada
track schoor.

3.1.6 SOP Pemasangan SUTR


1. Tujuan
Memberikan pedoman kepada semua karyawan PT. Anindo BP
bagaimana melaksanakan pekerjaan pemasangan SUTR bisa
dilaksanakan dengan aman diarea yang telah ditentukan, sehingga
bahaya terjadinya kecelakaan dapat dihindari.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 15


2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk semua karyawan PT. Anindo BP
untuk bisa melakukan pekerjaan pemasangan SUTR dengan
benar,bisa bekerja dengan aman dan benar.
3. APD Yang Diperlukan
Semua APD yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan secara
selamat :
1. Head protection
2. Hand protection
3. Foot protection
4. Safety Glass
5. Signage
6. Safety Line

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 16


Saluran Udara Tingkat Menengah
( SUTM )
3.1.7 Latar Belakang
Tenaga Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi
masyarakat saat ini, oleh karena itu tenaga listrik harus tersedia secara
ekonomis dengan memperhatikan mutu dan keandalannya. Untuk dapat
menyediakan tenaga listrik yang demikian, maka dibutuhkan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi operasi tenaga listrik yang
optimum. Proses juga sebagai sistem tenaga listrik.
3.1.8 Pengertian SUTM
Saluran udara tegangan menengah (SUTM) adalah sebagai
konstruksi termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang
sama. Konstruksi ini terbanyak digunakan untuk konsumen jaringan
tegangan menengah yang digunakan di Indonesia.
SUTM merupakan jaringan kawat tidak berisolasi dan berisolasi.
Bagian utamanya adalah tiang (beton, besi), Cross arm dan konduktor.
Konduktor yang digunakan adalah aluminium (AAAC), berukuran 240
mm2, 150 mm2, 70 mm2 dan 35 mm2.
3.1.9 Konstruksi Jaringan SUTM
Berikut macam – macam Kontruksi Tegangan Menengah :

a) Konstruksi TM-1
Konstruksi TM-1 merupakan tiang tumpu yang digunakan
untuk rute jaringan lurus, dengan satu traves (cross-arm) dan
menggunakan tiga buah isolator jenis pin insulator dan tidak
memakai treck skoor (guy wire). Penggunaan kostruksi TM-1 ini
hanya dapat dilakukan pada sudut 170°-180°.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 17


Gambar 3.4 Konstruksi TM-1
b) Kontruksi TM-2
Konstruksi TM-2 digunakan untuk tiang tikungan dengan sudut
150° –170°, menggunakan double traves dan double isolator.
Karena tiang sudut maka konstruksi TM-2 mempunyai treck
skoor.

Gambar 3.5 Kontruksi TM-2


c) Kontruksi TM-3
Konstruksi TM-3 terpasang pada konstruksi tiang lurus,
mempunyai double traves. Isolator yang digunakan enam buah

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 18


isolator jenis suspention insulator dan tiga buah isolator jenis pin
insulator. Konstruksi TM-3 ini tidak memakai treck schoor.

d) Konstruksi TM-4
Konstruksi TM-4 digunakan pada konstruksi tiang TM akhir.
Mempunyai double traves, dengan tiga buah isolator jenis
suspension insulator dan memakai treck schoor. Konstruksi TM-4
ini termasuk tiang awal atau tiang akhir yang merupakan tiang yang
dipasang pada permulaan atau pada akhir penerikan kawat
penghantar, dimana gaya tarikan kawat pekerja terhadap tiang dari
satu arah.

Gambar 3.6 Konstruksi TM-4


e) Konstruksi TM-5
Konstruksi TM-5.Terpasang pada konstruksi tiang TM lurus
dengan belokan antara 120° – 180°, menggunakan double traves
dengan enam buah isolator jenis suspension dan tiga buah isolator
jenis pin insulator, dan memakai trec schoor.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 19


Gambar 3.7 Konstruksi TM-5
f) Konstruksi TM-8
Konstruksi TM-8 ini terpasang pada konstruksi percabangan
JTM sudut siku (90°). Masing-masing double traves disilang 4. TM
induk memakai isolator tumpu dan TM percabangan memakai
isolator suspension. Type isolator yang digunakan ada dua jenis.
Memakai treck sckoor.

Gambar 3.8 Konstruksi TM-8

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 20


g) Konstruksi TM-12
Konstruksi TM-12 merupakan tiang penyangga lurus.
Terpasang pada konstruksi tiang pada hutan lindung. Mempunyai
isolator jenis tumpu. Tidak memakai traves. Konstruksi TM-12
merupakan tiang penyangga, yaitu tiang yang dipasang pada
saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai penyangga
kawat penghantar dimana gaya yang ditanggung oleh tiang adalah
gaya karena beban kawat.

h) Konstruksi TM-14
Konstruksi TM-14 merupakan konstruksi tiang tarik vertical
(sudut 150° – 170°). Terpasang pada konstruksi tiang hutan
lindung. Type isolator suspension. Tidak memakai traves.

Gambar 3.9 Konstruksi TM-14


3.1.8 Material / Bahan pendukung SUTM
- Trafo Distribusi
- Fuse Cut Out 1
- Lightning Arrester
- Galvanized pipe 3”
- Galvanized pipe 2”

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 21


- Lv panel
- U bouw 3” dan 2”
- Terminal lug (kabel schon)
- Line tap connector
- Ground rod 2,5 meter
- Eyzerwerk (kedudukan trafo) lengkap dudukan cut out / arrester, LV
Panel dan kedudukan pipa
- Kabel NYAF 35 Sqmm
- Kabel NYA 150 Sqmm
- Kabel NYA 70 Sqmm

3.1.9 Material SUTM berdasarkan konstruksinya


- Cross Arm / traverse
- Single / Double Arm Band
- Armtie 750 + Armtie Band
- Bolt & Nut 16 x 400 & 16 x 50
- Square Whaser ( ring )
- 20KV Pin Isolator
- 20KV Suspenssion Insulator

3.1.10 Peralatan konstruksi SUTM


a) Tiang Listrik
Tiang listrik untuk SUTM biasanya terdiri dari tiang tunggal,
kecuali untuk gardu tiang memakai tiang ganda. Pemasangan tiang
biasanya dipasang di tepi jalan baik jalan raya maupun gang.
Pemasangan tiang dapat dikurangi dengan pemakaian sistem
saluran bawah tanah pada sistem distribusi. Tiang listrik biasanya
berupa pipa makin ke atas makin kecil diameternya, jadi tiang

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 22


bawah mempunyai diameter besar. Tiang besi berangsur-angsur
diganti dengan tiang beton.
Perencanaan material dan ukuran tiang listrik ditentukan oleh
faktor-faktor mekanis seperti momen, kecepatan angin, kekuatan
tanah, besar beban penghantar, kekuatan tiang dan sebagainya.
Jenis tiang listrik menurut kegunaanya :
a) Tiang awal / akhir
b) Tiang penyangga
c) Tiang sudut
d) Tiang Peregang / tiang tarik
e) Tiang Topang
b) Tiang / Traverse
Cross Arm dipakai untuk menjaga penghantar dan peralatan
yang perlu dipasang diatas tiang. Material Cross Arm terbuat dari
besi. Cross Arm dipasang pada tiang. Pemasangan dapat dengan
memasang klem-klem, disekrup dengan baut dan mur secara
langsung. Pada Cross Arm dipasang baut-baut penyangga isolator
dan peralatan lainnya, biasanya Cross Arm ini dibor terlebih dahulu
untuk membuat lubang-lubang baut.
c) Isolator
Isolator adalah alat untuk mengisolasi penghantar dari tiang
listrik atau Cross Arm. Jenis-jenis isolator yang digunakan
biasanya dipakai untuk SUTM adalah isolator tumpu. Isolator tarik
biasanya dipasang di tiang tarik atau akhir dan isolator tumpu
biasanya dipasang pada tiang penyangga.

3.1.11 SOP Pemasangan SUTM


1. Tujuan
Memberikan pedoman kepada semua karyawan PT. Anindo BP
bagaimana tentang bekerja dengan aman untuk bisa melaksanakan

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 23


pemasangan konstruksi SUTM, sehingga bahaya terjadinya
kecelakaan dapat dihindari.
2. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk semua karyawan PT. ANINDO BP
yang terlibat dalam proyek untuk bisa melakukan pemasangan
konstruksi SUTM atau ditempat kerja.
3. APD Yang Diperlukan
Semua APD yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan secara
selamat :
- Masker
- Hand protection
- Foot protection
- Eye protection
- Signage/ Safety Line

3.1.12 Tindakan Pencegahan Umum


1. Karyawan yang terlibat dalam pekerjaan ini dalam keadaan sehat
jasmani & rohani.
2. Pekerja diharapkan memahami dan mengerti tugas dan tanggung
jawabnya.
3. Pengawas/leader harus melakukan pengawas langsung pada saat
tugas/pekerjaan ini sedang dilaksanakan.
4. Pengawas / leader bertanggung jawab pengisianlaporan safety
meeting, dan memastikan alat-alat yang dipergunakan sudah
diinspeksi terlebih dahulu sebelum pekerjaan dimulai.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 24


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi peluang
kepada siswa untuk mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada
pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya PKL, kami dapat merasakan
bagaimana pelaksanaan praktek langsung oleh pihak industri. Kami
mendapatkan banyak manfaat, baik itu dalam bidang pengalaman,
pengetahuan dan semua hal yang terkait dalam dunia kerja yang pastinya
sangat bermanfaat untuk menunjang karir kami kedepannya. Selain itu,
dengan adanya praktek kerja lapangan ini kami bisa mengetahui seberapa
jauh kemampuan yang sudah kami dapat di sekolah. Sehingga suatu saat jika
kami memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya karena
sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.
1.2 Saran
Pada bagian ini, kami menyampaikan saran – saran selama pelaksanaan
PKL. Saran – saran tersebut diantaranya :
 Untuk perusahaan :
1. Disarankan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi peluang PKL kepada siswa /
siswi SMK Brantas Karangkates.
2. Hubungan karyawan dengan peserta PKL diharapkan sealu terjaga agar
selalu tercipta suasana kerjasama yang baik.
 Untuk sekolah :
1. Diharapkan kepada bapak/ibu guru untuk selalu memberikan motivasi
atau bimbingan kepada peserta PKL agar kegiatan Praktek Kerja
Lapangan berjalan dengan baik.
2. Peningkatan lebih untuk pemantauan terhadap peserta yang sedang
melaksanakan PKL.

SMK BRANTAS KARANGKATES | TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK 25

Anda mungkin juga menyukai