Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

YANG DILAKSANAKAN OLEH PROGAM KEAHLIAN MULTIMEDIA


DAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
SMK DARUS SHOLIHIN PUGER
2020/2021

LAPORAN HASIL PENELITIAN

OLEH:
ANY DWI LESTARI, S.Pd

SMK DARUS SHOLIHIN PUGER


JL. MAKAM ROUDHOTUL JANNAH PUGER KULON
PUGER-JEMBER
2020/2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan penelitian oleh Any Dwi Lestari, S.Pd ini telah diperiksa dan disetujui.

Jember, 24 Agustus 2021


Kepala SMK Darus Sholihin Puger

Heru Wibowo, S.Pd

ii
ABSTRAK

Praktik Kerja Industri merupakan program praktik keahlian produktif yang


wajib tempuh bagi peserta didik yang dilaksanakan di DU/DI, serta mempunyai
konsep dan tujuan untuk meningkatkan kesiapan kerja peserta didik. Kegiatan ini
bertujuan agar peserta didik dapat menyerap berbagai pengalaman, pengetahuan
dan kemampuan baik dalam proses produksi, pelayanan terhadap konsumen,
strategi pemasaran, hingga pada sistem manjemen yang digunakan. Dengan
adanya Praktik Industri siswa akan memiliki pengalaman kerja dan gambaran
tentang kondisi dunia kerja yang sesungguhnya. Pengalaman yang diperoleh
peserta didik selama melaksanakan
Praktik Industri mampu memberikan wawasan dan pengalaman dalam
berbagai aspek mengenai kondisi dunia kerja. Pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman yang diperoleh akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan tingkah
laku dalam bekerja. Dari sudut pandang mental peserta didik menjadi terlatih
untuk berani menerima tanggung jawab. Memiliki pertimbangan logis dan
obyektif, berambisi untuk maju, memiliki sikap kritis dan mempunyai
kemampuan untuk memasuki dunia kerja. Salah satu upaya yang dilakukan demi
menumbuhkan peserta didik yang kreatif, inovatif dan ahli di bidangnya yang
dilakukan oleh pihak sekolah dalam hal ini SMK Darus Shollihin Puger yaitu
dengan cara menyelenggarakan program kegiatan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) peserta didiknya yang bekerja sama dengan beberapa industri dan
instansi terkait.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan Rahmat, Taufiq, dan HidayahNya sehingga laporan penelitian ini
dapat diselesaikan. Laporan penelitian ini dibuat sebagai salah satu upaya untuk
menganalisis pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang telah
dilaksanakan oleh peserta didik. Peneliti menyadari bahwa laporan penelitian ini
tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.
Peneliti berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak yang berkempentingan terhadap pelaksanaan Praktek Kerja Industri
(Prakerin). Semoga laporan akhir ini dapat diterima dan menjadi motivasi Peneliti
untuk terus berkarya dan berinovasi dalam proses pembelajaran.

Salam Hormat

Peneliti

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN………………….. ………………….. v
ABSTRAK ……………………………………………………….… vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………… vii
DAFTAR ISI …………………………………………………….…. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… 1
B. Tujuan Penelitian………………………………………………… 2
C. Manfaat Penelitian …………………………………………...….. 2
D. Kajian Teori
1. Definisi Prakerin………………………………………………...... 3
2. Tujuan Prakerin…………………………………………………… 4
3. Manfaat Prakerin………………………………………………..... 6
BAB II METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ……………………………………………. 8
B. Data Penelitian …………………………………………………… 8
C. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….… 8
D. Analisi Data ……………………………………………………… 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ………………………………………………….. 11
1. Pelaksanaan Prakerin ……………………………………………. 11
2. Mitra Prakerin …………………………………………………… 11
3. Faktor Pendukung Pelaksanaan Prakerin …………………….... 12
4. Faktor Penghambat Pelaksanaan Prakerin …………………….… 13
B. Pembahasan…………………………………………………..…. 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan …………………..………………………………… 19
B. Saran ………………………………………………………..….. 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mendidik peserta didik yang siap terjun ke dunia kerja, SMK
melaksanakan program Pendidikan Sistem Ganda yang implementasinya adalah
Praktik Kerja Industri (Prakerin). Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan
pengalaman belajar bagi setiap peserta didik untuk memperoleh keterampilan dan
pengetahuan guna menjadi pekerja yang profesional, jeli dan tegas dalam bekerja.
Praktik industri atau praktik kerja industri adalah “suatu program yang bersifat
wajib tempuh bagi siswa SMK yang merupakan bagian dari Program Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) dalam pedoman teknis pelaksanaan Pendidikan Sistem
Ganda pada SMK disebutkan bahwa Praktik Kerja Industri adalah praktik
keahlian produktif yang dilaksanakan di industri atau di perusahan yang berbentuk
kegiatan mengajarkan pekerjan produksi dan jasa” (Kepmendiknas, 1997). Praktik
Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan langsung di lapangan-lapangan industri
atau instansi-instansi terkait yang berhubungan dengan program jurusan peserta
didik di sekolah masing-masing. Melalui Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini,
pengalaman peserta didik dan wawasan tentang dunia kerja secara nyata akan
bertambah sehingga diharapkan peserta didik akan memiliki kesiapan kerja yang
tinggi.
Menurut Wardiman Djojonegoro (1997:58), Praktik Kerja Industri sebagai
salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang kejuruaan
didukung oleh faktor yang menjadi komponen utama. Komponen tersebut adalah;
1) dunia usaha/dunia industri (DU/DI) pasangan; 2) program pendidikan dan
pelatihan bersama, yang terdiri dari standar kompetensi, standar pelatihan dan
pendidikan, penilaian hasil belajar dan sertifikasi, kelembagan dan kerjasama.
Salah satu upaya yang dilakukan demi menumbuhkan peserta didik yang kreatif,
inovatif dan ahli di bidangnya yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam hal ini
SMK Darus Shollihin Puger yaitu dengan cara menyelenggarakan program
kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) siswanya yang bekerja sama dengan
beberapa industri dan instansi terkait. Dengan adanya Praktik Industri peserta
didik akan memiliki pengalaman kerja dan gambaran tentang kondisi dunia kerja

vi
yang sesungguhnya. Pengalaman yang diperoleh peserta didk selama
melaksanakan Praktik Kerja Industri mampu memberikan wawasan dan
pengalaman dalam berbagai aspek mengenai kondisi dunia kerja. Pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman yang diperoleh akan mempengaruhi pola pikir,
sikap dan tingkah laku dalam bekerja. Dari sudut pandang mental peserta didik
menjadi terlatih untuk berani menerima tanggung jawab. Memiliki pertimbangan
logis dan obyektif, berambisi untuk maju, memiliki sikap kritis dan mempunyai
kemampuan untuk memasuki dunia kerja.
SMK Darus Sholihin Puger yang menyediakan dua program pilihan
jurusan, yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan (Multimedia) setiap
tahunnya akan menerjunkan semua peserta didik kelas XII untuk melaksanakan
praktik di dunia kerja, sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh sekolah.

B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pelaksanaan Prakerin yang telah dilaksanakan oleh Jurusan Multimedia dan
Teknik Komputer dan Jaringan SMK Darus Sholihin Puger.
2. Faktor pendukung pelaksanaan Prakerin yang telah dilaksanakan oleh Jurusan
Multimedia dan Teknik Komputer dan Jaringan SMK Darus Sholihin Puger.
3. Faktor Penghambat Pelaksanaan Prakerin yang telah dilaksanakan oleh Jurusan
Multimedia dan Teknik Komputer dan Jaringan SMK Darus Sholihin Puger.

C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti, dapat dijadikan pengalaman dalam penelitian serta bentuk
kemampuan profesionalisme dalam upaya perbaikan proses pembelajaran.
2. Bagi Kepala Sekolah, dapat dijadikan acuan dalam menentukan kebijakan dan
keputusan terkait pelaksanaan Prakerin.
3. Bagi Perusahaan Mitra, dapat dijadikan masukkan dalam proses membimbing
peserta didik saat pelaksanaan Prakerin.

vii
D. Kajian Teori
1. Praktek Kerja Industri
a. Definisi Praktik Kerja Industri
Wardiman Djojonegoro mengemukakan bahwa praktik kerja industri
(Prakerin) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang
memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan
program penguasan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia
usaha atau dunia industri (DU/DI), secara terarah untuk mencapai suatu tingkat
keahlian profesional (1998:79). Menurut Oemar Hamalik praktik industri atau
dibeberapa sekolah disebut dengan On The Job Training (OJT) merupakan modal
pelatihan yang di selenggarakan di lapangan, bertujuan untuk memberikan
kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan
kemampuan bagi pekerjaan (2007:21). Hal ini sangat berguna untuk para siswa
agar dapat beradaptasi dan siap terjun ke dunia kerja, sehingga di dalam bekerja
nantinya dapat sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Praktik industri atau praktik kerja industri adalah “suatu program yang
bersifat wajib tempuh bagi siswa SMK yang merupakan bagian dari Program
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dalam pedoman teknis pelaksanaan Pendidikan
Sistem Ganda pada SMK disebutkan bahwa Praktik Kerja Industri adalah praktik
keahlian produktif yang dilaksanakan di industri atau di perusahan yang berbentuk
kegiatan mengajarkan pekerjan produksi dan jasa” (Kepmendiknas, 1997). Pada
hakekatnya penerapan PSG ini meliputi pelaksanaan praktik keahlian produktif,
baik di sekolah dan di dunia usaha atau di dunia industri (DU/DI). Sekolah
membekali siswa dengan materi pendiddikan umum (nourmative) pengetahuan
dasar penunjang (adaptif), serta teori dan keterampilan dasar kejuruan (produktif).
Selanjutnya DU/DI diharapkan dapat membantu bertanggung jawab terhadap
peningkatan keahlian profesi melalui program khusus yang dinamakan Praktik
Industri.
Praktik Industri merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PGS)
yang diilhami sebagai pendidikan dua sistem (dual system) yang dilakukan di
Jerman. Yang kemudian mulai diberlakukan di Indonesia berdasarkan kurikulum
SMK tahun 1994, dipertajam dengan kurikulum SMK edisi 1999 dan dipertegas

viii
dengan kurikulum SMK edisi 2004. Praktik Industri merupakan inovasi program
SMK dimana peserta didik melakukan praktik kerja di dunia usaha atau di dunia
industri (DU/DI). Praktik Industri merupakan bagian integral dari proses
pendidikan dan pelatihan di SMK. Proses penyiapan siswa agar mempunyai
kesiapan kerja kurang maksimal apabila dilakukan hanya disekolahan saja.
Kerjasama dengan pihak lain seperti dunia industri dan dunia usaha (DU/DI)
sangat diperlukan untuk mendukung kesiapan kerja siswa.
Praktik Industri diharapkan akan dapat memberikan ilmu pengetahuan
kepada siswa tentang kondisi dunia kerja yang sesungguhnya dan pelaksanaan
kegiatan ini merupakan suatu pelatihan bagi siswa untuk meningkatkan
kemampuan baik dalam hal pengetahuan maupun keterampilan yang sesuai
dengan bidang keahlian busana. Dengan demikian bimbingan dari dunia usaha
maupun dunia industri (DU/DI) sangatlah dibutuhkan, karena diharapkan akan
terjadi transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa akan lebih siap
memasuki dunia kerja.
Praktik Industri diarahkan pada pencapaian kemampuan professional
sesuai dengan tuntutan jabatan pekerjaan-pekerjaan yang berlaku di lapangan
pekerjaan. Program pendidikan ini dapat tercapai jika ada kerja sama yang saling
membutuhkan antara Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja kemampuan professional
tidak akan tercapai tanpa adanya peran dari dunia kerja karena DU/DI yang paling
mengerti standar tenaga kerja yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Sehingga SMK
diharapkan mampu menjalin kerja sama dengan dunia kerja, kerja sama ini
meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemasangan tamatan yang
terangkum dalam program Praktik Industri. Dari berbagai pendapat di atas
menunjukkan bahwa Praktik Industri adalah suatu program praktik keahlian
produktif yang bersifat wajib tempuh bagi siswa SMK yang dilakukan di dunia
usaha atau dunia industri serta memiliki konsep tersendiri dalam pelaksanaannya
dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kecakapan bekerja siswa.

2. Tujuan Praktik Industri


Program Praktik Industri di SMK bertujuan agar siswa memperoleh
pengalaman langsung bekerja pada industri yang sebenarnya. Oemar Hamalik

ix
mengemukakan “secara umum pelatihan bertujuan mempersiapkan dan membina
tenaga kerja, baik struktural maupun fungisional, yang memiliki kemampuan
berdisiplin yang baik” (Oemar Hamalik,2007:16). Dengan demikian kegiatan ini
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan siwa agar memiliki
rasa siap memasuki dunia kerja. Tujuan Praktik Industri juga tertuang dalam
Depdikbud (1997:7) yang dikutip dari Maria Dwi Wijayanti:2010 adalah sebagai
berikut:
1) Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta
institusi pasangan (DU/DI).
2) Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
3) Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuaan keterampilan dan
sikap yang menjadi bekal dasar pengembangan dirinya secara
berkelanjutan.
4) Memberi pengetahuan dan penghargaan terhadap pengalman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5) Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan Pendidikan Menengah Kejuruan
melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja.
(Depdikbud, 1997 : 7)
Adapun tujuan Praktik Industri menurut Wardiman Djojonegoro (1998:79)
antara lain:
1) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntunan dunia kerja.
2) Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepakatan (link and
match) antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan.
3) Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kerja
yang berkualitas professional dengan memanfaatkan sumberdaya pelatihan
yang ada di dunia kerja.
4) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.

x
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Praktik Kerja Industri (Prakerin)
bertujuan untuk menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan
dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, meningkatkan disiplin
kerja, memberi penghargaan terhadap pengalaman kerja.
Melalui Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini pengalaman siswa dan
wawasan tentang dunia kerja secara nyata akan bertambah sehingga diharapkan
siswa akan memiliki kesiapan kerja yang tinggi. Hal ini tercantum dalam tujuan
Praktik Industri (PI) dengan nomor 2 dan 3, bahwa 15 siswa diberikan ilmu
pengetahuan keterampilan, sikap, dan etos kerja yang menjadi bekal dasar
pengembangan diri untuk menyiapkan diri siswa memasuki dunia kerja.

3. Manfaat Praktik Industri


Praktik Industri memiliki beberapa manfaat, seperti yang disampaikan
Oemar Hamalik “praktik kerja sebagi bagian integral dalam program pelatihan,
perlu bahkan dilaksanakan karena mengandung beberapa manfaat atau
kedayagunan tertentu” (2007:92). Praktik Industri sangat penting untuk para
siswa, karena siswa akan mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman langsung dari dunia kerja. Manfaat Pratik Industri bisa dirasakan oleh
pihak industri maupun pihak pendidikan, akan tetapi yang paling merasakan
manfaat Pratik Industri adalah para siswa. Adapun manfat Pratik Industri untuk
siswa atau para peserta menurut Oemar Hamalik adalah sebagai berikut:
1) Menyediakan kesempatan kepada peserta untuk melatih
keterampilanketerampilan manajemen dalam situasi lapangan yang aktual.
Hal ini penting dalam rangka belajar menerapkan teori atau konsep atau
prinsip yang telah dipelajari sebelumnya.
2) Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada peserta sehingga hasil
pelatihan bertambah luas.
3) Peserta berkesempatan memecahkan berbagai masalah manajemen di
lapangan dengan mendayagunakan kemampuannya.
4) Mendekatkan dan menjembatani penyiapan peserta untuk terjun kebidang
tugasnya setelah menempuh program pelatihan tersebut. (Oemar Hamalik,
2007:93) Dari uraian diatas dapat disimpulkan Praktik Industri dapat

xi
memberikan wawasan dan pengalaman baru untuk siswa, dapat melatih
siswa untuk lebih terampil, dapat membantu pola pikir siswa agar dapat
bersikap dewasa di dalam memecahkan suatu masalah, membantu siswa
memiliki kasiapan untuk memasuki dunia kerja.
Sedangkan menurut Depdiknas (2008:7), Pratik Industri memberikan
beberapa keuntungan bagi para siswa yaitu antara lain:
1) Hasil peserta didik akan lebih bermakana, karena setelah tamat akan
betulbetul memiliki bekal keahlian profesional untuk terjun ke lapangan
kerja sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupannya dan untuk bekal
pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
2) Rentang waktu (lead time) untuk mencapai keahlian professional menjadi
lebih singkat, karena setelah tamat praktik kerja industri tidak memerlukan
waktu latihan lanjutan untuk mencapai tingkat keahlian siap pakai.
3) Keahlian profesional yang diperoleh melalui praktik kerja industri dapat
meningkatkan harga dan rasa percaya diri tamatan yag pada akhirnya akan
dapat mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian pada tingkat yang
lebih tinggi.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa Pratik Industri bermanfaat
untuk siswa didalam mengembangkan maupun menambah ilmu pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman bekerja dalam suasana yang nyata sehingga akan
menambah rasa percaya diri siswa, yang nantinya akan digunakan siswa untuk
terjun ke dunia kerja.

xii
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menguji kerangka
penelitian yang telah disusun. Pendekatan kualitatif lebih banyak menggunakan
teori untuk mendeskripsikan dan mengembangkan inti pembahasan. Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif terhadap semua data yang diperoleh.
Kemudian dikembangkan sesuai dengan teori pembahasan. Pendekatan kualitatif
membantu peneliti untuk memahami langsung apa yang dialami oleh subyek
penelitian seperti perilaku, motivasi, pandangan, dan tindakan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata–kata dan bahasa.

B. Data Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Data Primer
Penelitian ini menggunakan data primer sebagai data penelitian. Data ini
diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan Kepala Sekolah, Waka
Kurikulum, Guru Pembimbing Prakerin, Pembimbing dari Mitra Prakerin, serta
peserta didik yang melaksanakan Prakerin.
2. Data Sekunder
Penelitian ini menggunakan data sekunder sebagai data penelitian. Data
sekunder yang diperoleh dari catatan dan dokumentasi selama pelaksanaan
Prakerin.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah strategis dalam penelitian,
dengan tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa teknik
pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
standar data yang dibutuhkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan
oleh penulis sebagai berikut:

xiii
1. Observasi, merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari serta
mengamati secara langsung selama proses pelaksanaan Prakerin untuk
mendapatkan data yang mendukung sebagai bahan untuk melengkapi hasil
penelitian.
2. Wawancara, merupakan percapakan antara peneliti yaitu sesorang yang
sedang melakukan riset dan berharap mendapatkan informasi, dan informan
yaitu seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi tentang objek yang
diteliti. Dalam penelitian ini, wawancara sebagai teknik pengumpulan data
berupa tanya jawab yang dilakukan secara langsung antar peneliti dengan
pihak yang berhubungan dengan topik pelaksanaan Prakerin.
3. Dokumentasi, merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data
dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka, dan gambar
yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
Dalam penelitian ini, dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data berupa
data informasi dalam bentuk dokumen, gambar dan laporan yang didapatkan
oleh peneliti selama kegiatan Prakerin.

D. Analisis Data
Analisis dalam penelitian ini merupakan suatu proses untuk mencari data
secara secara ringkas yang diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi.
Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Peneliti melakukan pemilihan dan penyerdehanaan informasi data yang
didapatkan dari catatan saat pelaksanaan praktik kerja lapangan. Data yang
telah memasuki proses reduksi akan memberikan gambaran jelas yang akan
mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data sebagai informasi
yang diperlukan. Peneliti akan memfokuskan, mengklasifikasikan, dan
memilih data yang dibutuhkan serta mengatur data tersebut yang kemudian
data akan disimpulkan dan diverifikasi. Dalam reduksi data ini akan

xiv
dilakukan secara terus menerus selama berlangsungnya proses pengumpulan
data.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan kumpulan dari beberapa informasi yang sudah
tersusun dan memiliki kemungkinan untuk penarikan kesimpulan dan
melakukan pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini
menggunakan model penjelasan deskriptif yang disertasi dengan bantuan
berupa gambar.
3. Kesimpulan
Selatelah melakukan reduksi data dan penyajian data dalam model penjelasan
deskriptif, kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulan awal dari data yang
disajikan bersifat sementara dan akan berubah jika penulis menemukan bukti
pendukung pada pengumpulan data di tahap selanjutnya. Namun jika
kesimpulan tersebut didukung dengan bukti data yang valid selama proses
penelitian, maka kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang
dapat dipercaya. Kesimpulan yang diharapkan pada penelitian kualitatif
merupakan sebuah penelitian baru yang belum terjadi sebelumnya. Penemuan
tersebut dapat berupa penjelasan atau gambaran pada suatu objek tertentu
yang masih belum jelas yang kemudian menjadi jelas setelah dilakukan
penelitian.

xv
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Prakerin
Praktik Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan peserta didik kelas XII
selama kurang lebih 6 bulan di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) yang sesuai
dengan program keahlian peserta didik. DUDI tempat pelaksanaan Prakerin
adalah DUDI yang telah melakukan kerja sama dengan SMK Darus Sholihin
Puger.

2. Mitra atau Lokasi Prakerin


a. Mitra Prakerin Program Keahlian Multimedia
1. Soerabaja 45
2. Q Desain Digital Printing
3. JPC (Jember Photoshop Center)
4. Gajah Offset
5. F1 Printing
6. Aneka Usaha
7. Juragan Cetak
8. Araya Printing
9. D’Raya
b. Mitra Prakerin Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
1. PT. Enggar Media Sentana
2. PT. Telkom Jember
3. Politeknik Negeri Jember
4. Universitas Muhamadiah Jember
5. Platinum Komputer
6. Klik Komputer
7. Nada Komputer
8. IT Smart Jember

xvi
3. Faktor Pendukung Pelaksanaan Prakerin
Ada beberapa faktor yang mendukung pelaksanaan Prakerin, diantara nya :
1. Kerjasama dari Industri
Keterlibatan industri dalam mendukung program magang atau praktek kerja
sangat penting. Kerjasama yang baik dapat memudahkan akses peserta didik ke
lingkungan kerja yang sesungguhnya
2. Mentorship atau pembimbing yang baik
Adanya mentor atau supervisor yang berpengalaman dan dapat memberikan
bimbingan kepada peserta praktek kerja dapat meningkatkan kualitas
pengalaman praktek
3. Fasilitas dan Sarana Pendukung
Ketersediaan fasilitas dan sarana yang memadai di tempat praktek kerja dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Ini mencakup akses ke
peralatan, teknologi, dan sumber daya lainnya
4. Program Pembelajaran yang terstruktur
Adanya program pembelajaran yang terstruktur dan terukur dapat membantu
mahasiswa atau peserta magang dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan
5. Motivasi Peserta
Motivasi peserta praktek kerja dapat menjadi faktor kunci. Semakin tinggi
motivasi mereka, semakin besar kemungkinan mereka untuk belajar dan
berkontribusi secara maksimal

4. Faktor Penghambat Pelaksanaan Prakerin


1. Ketidaksesuaian antara kurikulum dan kebutuhan industri
Jika kurikulum pendidikan tidak sesuai dengan kebutuhan industri, peserta
praktek kerja mungkin tidak dapat mengembangkan keterampilan yang relevan
dan diinginkan oleh industri
2. Ketidaktersediaan Fasilitas dan Sarana
Jika tempat praktek kerja tidak memiliki fasilitas dan sarana yang memadai, hal
ini dapat menghambat proses pembelajaran dan pengembangan keterampilan
peserta

xvii
3. Kurangnya Dukungan Industri
Jika industri tempat praktek tidak memberikan dukungan yang cukup, seperti
kurangnya mentorship atau keterlibatan yang minim, peserta praktek mungkin
menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja
4. Ketidakjelasan Tujuan Praktek Kerja
Jika tujuan praktek kerja tidak jelas atau tidak sesuai dengan harapan peserta,
hal ini dapat mengurangi motivasi dan dampak positif dari pengalaman praktek
5. Ketidakmampuan Peserta
Kemampuan peserta praktek kerja, baik dari segi pengetahuan maupun
keterampilan, juga dapat mempengaruhi pelaksanaan praktek. Jika peserta
tidak memiliki kualifikasi atau persiapan yang cukup, hal ini dapat menjadi
penghambat

B. Pembahasan
Pelaksanaan Prakerin di SMK Darus Sholihin Puger sudah sesuai dengan
kurikulum yang dan peraturan yang berlaku. Selain itu dalam pelaksanaan
Prakerin sudah terdapat kerjasama cukup baik antara pihak SMK Darus Sholihin
Puger dengan DUDI tempat pelaksanaan Prakerin. Pelaksanaan Prakerin di SMK
Darus Sholihin Puger, dimulai dari perencanaan kegiatan Prakerin mulai dari
pemilihan dan penetapan lokasi Prakerin yang meliputi pengajuan proposal,
perijinan, monitoring awal, pembekalan dan pembagian pembimbing, sampai
nanti penerjunan atau penyerahan siswa peserta Prakerin kepada DUDI. Selama
pelaksanaan Prakerin peserta didik sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak
DUDI baik dalam hal pemberian pekerjaan, pembimbingan, dan penilaian
sehingga peserta didik dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan dapat
mempraktekan teori yang sudah dipelajari di sekolah ke dalam lingkungan kerja
yang sebenarnya, sedangkan guru pembimbing hanya memberikan bimbingan
melalui monitoring dan konsultasi. Setelah tahap persiapan peserta didik Prakerin
diterjunkan ke tempat Prakerin melalui penyerahan untuk melaksanakan kegiatan
Prakerin.
Pada pelaksananan Prakerin peserta didik melakukan penyusunan jurnal
Prakerin sebagai bukti pelaksanaan Prakerin dan guru pembimbing melakukan

xviii
monitoring untuk pengecekan pada pelaksanaan Prakerin apakah ada masalah atau
kendala yang dihadapi selama pelaksanaan. Tahap terakhir yaitu penilaian yang
berupa penilain oleh instruktur pembimbing DUDI, penarikan peserta didik
hingga evaluasi kegiatan Prakerin. Program Prakerin di SMK Darus Sholihin
Puger ini dapat menambah dan meningkatkan kemampuan, pengetahuan,
pengalaman, mental kepribadian dan keterampilan peserta didik untuk
mempersiapkan diri memasuki dunia kerja khususnya di era revolusi industri 4.0.
Waktu pelaksanaan Prakerin di SMK Darus Sholihin Puger yaitu pada peserta
didik kelas XII awal semester 5 (lima).
Lama pelaksanaan kegiatan Prakerin di SMK Darus Sholihin sekitar 6
(enam) bulan. Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin peserta didik mendapatkan
sertifikat Prakerin yang berisi penilaian peserta didik selama pelaksanaan
Prakerin. Pelaksanaan Prakerin di SMK Darus Sholihin Puger telah dilaksanakan
sesuai peraturan yang telah ditetapkan pemerintah dengan mengacu pada
Pedoman Pelaksanaan Prakerin SMK Direktorat Pembina SMK. Pelaksanaan
Prakerin ini menjadi bagian dari proses pembelajaran peserta yang meliputi
pendidikan dan pelatihan kerja secara langsung di DUDI. Prakerin memiliki peran
yang sangat positif bagi semua pihak yang bersangkutan langsung dengan
program ini, terutama bagi peserta didik peserta Prakerin. Dengan adanya
kegiatan Prakerin peserta didik menjadi lebih mengerti dan memahami dunia kerja
yang sebenarnya, memperoleh ilmu dan pengalaman langsung dari dunia kerja
sesuai dengan kompetensi keahlian yang dimiliki, Prakerin juga meningkatkan
soft skill dan hard skill peserta didik selain itu peserta didik jadi lebih bisa
menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang sebenarnya. Dari hasil wawancara
dengan informan, pada pelaksanaan Prakerin di SMK Darus Sholihin Puger sudah
berjalan dengan baik dilihat dari perubahan dan perkembangan keterampilan yang
dimiliki peserta didik setelah pelaksanaan Prakerin dan pengakuan dari beberapa
instansi pasangan Prakerin SMK Darus Sholihin Puger.
Dunia kerja pada saat ini sudah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana
para pencari kerja dituntut tidak hanya memiliki keterampilan tetapi juga
penyesuaian diri terhadap keadaan yang ada sehingga dapat bersaing di dunia
kerja. Peserta didik SMK dipersiapkan setelah lulus sekolah dapat langsung terjun

xix
di dunia kerja secara nyata karena sesuai tujuan SMK menyediakan tenaga kerja
yang siap bekerja dengan dibekali keterampilan sesuai kompetensi keahliannya.
Kesiapan peserta didik tersebut dapat terlihat setelah pelaksanaan kegiatan
Prakerin yang dilaksanakan dan dapat diketahui apakah setelah kegiatan Prakerin
keterampilan peserta didik khususnya yang dibutuhkan di era evolusi industri 4.0
meningkat atau tidak. Hal tersebut dipaparkan sebagai berikut:
a. Pengetahuan dan kemampuan IT
Era kemajuan teknologi yang telah memasuki era revolusi industri 4.0 ini
membuat para pencari kerja harus lebih menampilkan kelebihan mereka agar
bisa bersaing di dunia kerja yang semakin banyak pesaingnya. Pengetahuan
dan kemampuan IT merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan dalam
dunia kerja saat ini sebagai tenaga kerja, menginggat kemajuan teknologi yang
semakin hari semakin berkembang dengan pesat. Hal ini sesuai yang
disampaikan Gehrke et al (2015:13) yaitu pada sisi tehnik, khususnya
kemampuan dan kualifikasi berhubungan dengan IT, pemrosesan dan analisis
data dan informasi, pemahaman pengorganiasian dan proses, dan kemampuan
untuk bekerja dan berinteraksi modern secara prospektif bernilai tinggi untuk
tenaga kerja yang terampil.
b. Proses serta analisis data dan informasi
Proses analisis data dan informasi merupakan salah satu kompetensi yang
dibutuhkan di dunia kerja era revolusi industri 4.0. Kemampuan untuk
menganalisis data maupun informasi untuk dijadikan suatu informasi yang baru
harus dimiliki oleh tenaga kerja, baik itu proses analisis secara manual maupun
menggunakan sistem atau aplikasi. Mengingat kemajuan di era sekarang ini
teknologi terus berkembang, proses analisis data dan informasi pun sudah
banyak yang menggunakan pemanfaatan adanya teknologi. Peserta didik
dituntut untuk sebisa mungkin bisa menyesuaikan diri dan menguasai
keterampilan tersebut.
c. Kepercayaan
Kepercayaan tidak bisa sembarangan diperoleh, di dalam dunia kerja
kepercayaan merupakan salah satu kunci dalam meraih kesuksesan.
Kepercayaan ini juga merupakan perilaku dimana mengharapkan seseorang

xx
memberikan dampak positif. Kepercayaan dalam dunia kerja dapat di dapatkan
apabila seseorang dengan setulus hati bersungguh-sungguh untuk berkomitmen
menjalankan pekerjaannya dengan baik. Peserta didik SMK Darus Sholihin
Puger setelah pelaksanaan Prakerin terdapat beberapa peserta didik yang
memperoleh kepercayaan dari DUDI tempat melaksanakan Prakerin untuk
setelah lulus bekerja. Pencapaian peserta didik tersebut merupakan hal yang
baik menginggat untuk memperoleh pengakuan dan kepercayaan atas usaha
yang dilakukan itu tidak mudah. Hal ini senada dengan pendapat Kirana dan
Moordiningsih (2010) yaitu membangun kepercayaan pada orang lain
merupakan hal yang tidak mudah. Kepercayaan terbentuk melalui rangkaian
perilaku antar orang yang memberikan kepercayaan dan orang yang diberikan
kepercayaan. Kepercayaan muncul dari pengalaman dua pihak yang
sebelumnya bekerja sama dalam sebuah kegiatan. Pengalaman tersebut
memberikan kesan positif untuk tidak saling mempercayai.
d. Manajemen waktu dan diri
Dalam dunia kerja manajemen waktu dan diri sangatlah penting dan menjadi
salah satu yang harus dimiliki setiap orang dalam bekerja. Apabila seseorang
memiliki manajemen waktu dan diri yang baik pasti dalam pelaksanaan
pekerjaan akan lancar dan berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Manajemen waktu dan diri ini berkaitan dengan kedisiplinan, sesorang yang
disiplin pasti akan memenuhi tugasnya dengan baik dan bisa mengatur dan
mengendalikan waktu maupun dirinya sehingga tercapai tujuan yang
diinginkan.
e. Kemampuan adaptasi
Kemampuan adaptasi ini dibutuhkan untuk menghadapi situasi yang bisa
berubah sewaktu-waktu, kemampuan ini dibutuhkan ketika seseorang belajar
atau bekerja yang memiliki situasi sangat dinamis. Selama pelaksanaan
kegiatan Prakerin peserta dapat beradaptasi dengan baik, hal ini menunjukkan
bahwa dalam pelaksanaan Prakerin sebagai sarana latihan peserta didik berlatih
untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja, sebelum nanti terjun di dunia kerja
yang sebenarnya. Adaptasi ini juga dilakukan agar peserta didik tidak merasa
bingung maupun terkejut bila nanti sudah memasuki dunia kerja.

xxi
f. Mengikuti perkembangan teknologi terbaru dan mau terus belajar
Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat membuat manusia mau
tidak mau harus berusaha mengikuti perkembangan jaman agar dapat bertahan
dan tidak tertinggal jauh. Kemauan belajar merupakan salah satu kelengkapan
softskill yang dihasilkan dari proses belajar dan memegang peran penting
dalam belajar. Adanya kemauan belajar mendorong belajar, sebaliknya tidak
ada kemauan dapat memperlemah belajar. Kemauan untuk belajar mengikuti
perkembangan teknologi terbaru bagus untuk peserta didik karena merupakan
salah satu kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia kerja era revolusi industri
4.0.
Dalam menjalin hubungan sosial yang baik diperlukan keterampilan
berkomunikasi. Komunikasi digunakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar baik itu secara verbal maupun non verbal. Ketika berkomunikasi
disampaikan pesan secara langsung atau melalui media kepada orang lain
sehingga pesan dapat tersampaikan. Hal ini sesuai yang diungkapkan Chatab
(2007:29) yaitu keterampilan komunikasi merupakan kemampuan mengadakan
hubungan lewat saluran komunikasi manusia atau media, sehingga pesan atau
informasi dapat dipahami dengan baik. Keterampilan berkomunikasi merupakan
salah satu keterampilan yang dibutuhkan dan dunia kerja saat ini. Pelaksanaan
Prakerin yang diselenggarakan di SMK Darus Sholihin Puger telah dipersiapkan
secara baik dan maksimal, tetapi pada kenyataannya masih saja ditemukan
permasalahan sehingga dalam pelaksanaan program Prakerin menjadi kurang
optimal bahkan tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Beberapa
hambatan yang timbul dalam pelaksanaan Prakerin di SMK Darus Sholihin Puger
adalah sebagai berikut:
1) tempat pelaksanaan Prakerin kurang mendukung keterampilan yang
dibutuhkan dunia kerja era revolusi industri 4.0
2) jarak tempat tinggal dengan lokasi Prakerin
3) ketidaksesuaian jenis pekerjaan yang ada di DUDI
4) kesenjangan antara sekolah dan DUDI dan
5) kesulitan dalam pelaksanaan pekerjaan di DUDI.

xxii
Berdasarkan hambatan-hambatan tersebut solusi yang dilakukan dalam
pelaksanaan program Prakerin di SMK Darus Sholihin yakni:
1) pemilihan lokasi perlaksanaan Prakerin,
2) pemindahan lokasi Prakerin,
3) singkronisasi kurikulum dan kompetensi,
4) penajajakan, dan
5) pembimbingan oleh guru pembimbing maupun istruktur pembimbing.
Pelaksanaan Prakerin di SMK Darus Sholihin akan berjalan sesuai dengan tujuan
khusunya dalam pencapaian kompetensi lulusan sesuai kebutuhan dunia kerja di
era revolusi industri 4.0 saat ini apabila dalam pelaksanaannya memperhatikan
pemilihan tempat yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja revolusi industri 4.0.
Lokasi pelaksanaan Prakerin yang telah mengikuti perkembangan revolusi
industri 4.0 akan memberikan pengalaman dan bekal yang lebih cukup dan sesuai
kepada peserta didik untuk menghadapi persaingan dunia kerja nantinya. Selain
itu peserta didik juga akan lebih berkembang keterampilannya baik itu
keterampilan softskill maupun hardskill-nya apabila terus diasah di tempat yang
sesuai dan mendukung kemajuannya. Sehingga pada akhirnya nanti peserta didik
dapat siap dengan bekal yang telah dimilikinya untuk menjawab tantangan-
tantangan dunia kerja yang ada khususnya di era revolusi industri 4.0

xxiii
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut: Pelaksanaan Prakerin di SMK Darus Sholihin Puger dalam
mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja di era revolusi industri 4.0
berjalan dengan baik dan mempunyai peranan positif dalam peningkatan
keterampilan dan kesiapan peserta didik dalam berkompetisi di dunia kerja.
Prakerin dilakukan dengan mempersiapkan program Prakerin dengan sebaik-
baiknya mulai dari tahap perencanaan yang meliputi kegiatan pemilihan dan
penetapan lokasi Prakerin, pengajuan tempat, perijinan, monitoring awal,
pembekalan dan pembagian pembimbing. Dilanjutkan tahap pelaksanaan dimulai
peserta didik diterjunkan dan diserahkan kepada pihak DUDI, kemudian
melaksanakan Prakerin dan mengumpulkan pengalaman sebanyak mungkin
dengan membuat jurnal Prakerin dan monitoring nanti dari guru pembimbing.
Tahap akhir yaitu ketika telah selesai pelaksanaan Prakerin peserta didik
memperoleh penilain dari instruktur pembimbing sampai akhirnya nanti diakhir
kegiatan Prakerin terdapat evaluasi.
Kesiapan peserta didik dalam memasuki dunia kerja di era revolusi
industri 4.0 setelah pelaksanaan Prakerin dapat dilihat dari kompetensi yang
dibutuhkan di dunia kerja tersebut meningkat dan terasah setelah pelaksanaan
kegiatan Prakerin. Kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja di era revolusi
industri 4.0 diantaranya adalah: pengetahuan dan kemampuan IT, instalasi dan
konfigurasi jaringan, proses desain dan percetakan, kepercayaan, manajemen
waktu dan diri, kemampuan adaptasi, mengikuti perkembangan teknologi terbaru
dan mau terus belajar dan keterampilan berkomunikasi. Hambatan-hambatan
dalam pelaksanaan program Prakerin di SMK Darus Sholihin Puger diantaranya
adalah:
1. tempat pelaksanaan Prakrin kurang mendukung keterampilan yang
dibutuhkan dunia kerja era revolusi industri 4.0
2. jarak tempat tinggal dengan lokasi Prakerin

xxiv
3. ketidaksesuaian jenis pekerjaan yang ada di DUDI
4. kesenjangan antara sekolah dan DUDI, dan
5. kesulitan dalam pelaksanaan pekerjaan di DUDI.
Solusi yang dilakukan dalam pelaksanaan program Prakerin di SMK Darus
Sholihin yakni:
1) pemilihan lokasi program PKL
2) pemindahan lokasi PKL
3) singkronisasi kurikulum dan kompetensi
4) penajajakan, dan
5) pembimbingan oleh guru pembimbing maupun istruktur pembimbing.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang
peneliti berikan sebagai berikut:
1. Diharapkan kepala sekolah dapat mendukung sepenuhnya pelaksanaan
Prakerin di SMK Darus Sholihin Puger dengan menganggarkan dan
meningkatkan sarana pendukung pembelajaran di SMK Darus Sholihin Puger
yang sesuai dengan kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0, misalnya
dengan melakukan pengadaan mesin-mesin percetakan dan peralatan
percetakan sebagai media pendukung pembelajaran praktik.
2. Diharapkan Ketua Prakerin dalam melakukan penempatan benar-benar
memperhatikan apakah tempat tersebut sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki oleh peserta didik, selain itu perlu perhatikan juga tempat tersebut juga
mendukung peserta didik menguasai kompetensi di era sekarang ini, era
revolusi industri 4.0. Penempatan peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal seperti jarak lokasi Prakerin yang dapat
dijangkaupeserta didik, sesuai kompetensi keahlian peserta didik, memiliki
sarana prasarana yang memadai dan mendukung dalam pengembangan
keterampilan peserta didik serta membuat kriteria pemilihan lokasi pelaksanaan
Prakerin secara tertulis sebagai pedoman pemilihan lokasi Prakerin peserta
didik.

xxv
3. Guru diharapkan dalam melaksanakan monitoring dan pembimbingan kepada
peserta didik secara lebih intensif selama pelaksanaan Prakerin, sehingga
peserta didik dapat mengasah kemampuannya serta memiliki kemampuan yang
lebih. Pihak DUDI diharapkan dapat menempatkan peserta didik sesuai bidang
kompetensi keahliannya dengan memperhatikan pekerjaan yang ada di lokasi
Prakerin, sehingga peserta didik dapat mempraktikkan keterampilan yang
diperolehnya dari sekolah secara keseluruhan dan dapat mengembangkannya

xxvi
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktik.Jakarta:Rineka Cipta.

A. Muri Yusuf. (2002). Kiat Sukses Dalam Karier Jakarta: Ghalia Indonesia.

Badan Pusat Statistik. (2012). Keadaan Ketenaga Kerjaan Februari 2012. Diakses
dari http://www.bps.go.id// pada tanggal 22 April 2012.

Chalpin, J.P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi(Alih bahasa: Kartini Kartono).


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Centi. J.P. (1993). Mengapa Rendah Diri. Yogyakarta: Kanisius.


Davies, Philippa. (2004). Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Yogyakarta : Torrent
Books.

De Angelis, Barbara.(2000). Self Confident:Percaya Diri Sumber Kesuksesan dan


Kemandirian. Jakarta:Gramedia Pustaka.

Dikmenjur. (2008).Kurikulum SMK. Jakarta: Dikmenjur

Djojonegoro, Wardiman . (1988). Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Dalam Era


Kompetensi Global. Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset

Fitriyanto, Agus. (2006). Ketidaksiapan Memasuki Dunia Kerja Karena


Pendidikan. Jakarta:Dinamika Cipta

Greene, Rebecca. (2006). Belajar Tak Hanya Di Sekolah. (Alih bahasa:


Valentinus Eric). Jakarta: Erlangga

Hamalik, Oemar. (2001). Pengembangan Sumber Daya Manusia : Manajemen


Pelatihan Ketenagakerjaan, Pendekatan Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Hakim, Thursan. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa

Suara Lauster, P. (2012). Tes Kepribadian. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Meistasari, MT. 1995. Bagaimana Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Jakarta: Bina

xxvii
LAMPIRAN

Foto kegiatan PKL

xxviii
Nilai PKL
RATA-
RATA
NAMA DUDI NILAI

AHMAD HAEDAR SYAIFUDDIN Jakarta Komputer & Javacom Flasher 75.2


ARDIKA DWI PRATAMA Javacom 84.5
DIAN VAIRUR RISA Unmuh Jember 90.7
HASYIM HAMID Global Technical Computer 91.52
IMAM HANAFI BOY PT. Telkom 82.6
JAINUL ARIFIN Global Technical Computer 91.88
MAR'ATUS SHOLEHA Prakarsa Megatama 86.58
MOCHAMMAD MUSTOFA PT. Telkom 82.66
MOH. AGUS DWI PRATAMA Jakarta Komputer & Javacom Flasher 76.6
MUHAMMAD DAVID Nada Komputer 82.78
MUHAMMAD RIZAL Arcadia 87.24
NURUL AINI Platinum 76.96
PUTRI PEMBAYUN Platinum 76.96
YUDI SAPUTRA Prakarsa Megatama 86.68
ACHMAD WAHIDUL MUHARROM Unmuh Jember 91.42
AHMAD RONI SISWANTO Sincomp 78.78
AHMAD THORIQUL ANWAR Jakarta Komputer & Javacom Flasher 76.5
EFENDI SETIAWAN Prakarsa 87.48
M. HILMAN FARIS PT. Telkom 84.74
MOCH. YUDI KURNIAWAN Sincomp 77.36
MUHAMMAD ALI Global Technical Computer 89.94
MUHAMMAD ILYAS PT. Telkom 84.74
REFANGGA NUR RAHMAD Javacom 87.3
RIZQI ABDUL YAQIN Unmuh Jember 91.28
SISKA DWI FITRIYANI Arcadia 88.14
SUKRON ABDI QILABA Global Technical Computer 92.08
YULIANI STYA PUTRI Unmuh Jember 85.44

xxix

Anda mungkin juga menyukai