BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu wahana pembentuk sumberdaya
manusia untuk mempersiapkan dan menciptakan tenaga kerja yang memiliki kualitas yang
baik dantinggi, serta mampu bersaing di dunia kerja. Untuk itu diperlukan adanya kajian –
kajian ilmiah yang bersifat deskriptif argumentatif yang diformalisasikan dalam survei,
penelitian maupun praktik kerja untuk menunjang dalam mewujudkan tujuan diatas.
Ketenagalistrikan merupakan salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang kelistrikan serta instalasi listrik, untuk menspesifikan bidang keilmuan
ketengalistrikan di SMK PGRI 1 Gresik. Namun selama ini ilmu yang kami dapat hanya
sebatas teori dan praktik yang belum sepenuhnya terwujud dalam aplikasinya. Sehingga
untuk menyeimbangkan antara teori dan aplikasinya diperlukan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) yang nantinya diharapkan menjadikan siswa yang siap kerja di dunia kerja.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan atau aktivitas siswa yang
dilakukan diperusahaan atau instansi pemerintah yang memiliki hubungan erat dengan
pengembangan atau penerapan ilmu yang telah diperoleh dibangku SMK. Dengan adanya
Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut diharapkan dapat menjembatani pertukaran
informasi antara pihak sekolah dan pihak perusahaan. Selain itu, dengan adanya Praktik
Kerja Lapangan (PKL) sangat berperan bagi siswa yaitu untuk memperluas dan menambah
wawasan serta pengalaman siswa sehingga siswa dapat belajar menerapkan disiplin ilmu
yang didapatkan pada dunia kerja dan membantu meningkatkan kemampuan aplikatif siswa
sebagai modal dalam memasuki dunia kerja.
Salah satu instansi yang dapat digunakan sebagai tempat untuk Praktik Kerja
Lapangan (PKL) untuk menambah wawasan dan pengalaman siswa serta skill siswa adalah
PLTU Sudimoro, Pacitan. Pada instansi PLTU Pacitan ini siswa dapat mempelajari sistem
operasi secara umum di PLTU Pacitan.
1
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
2
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
5. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.
6. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match) antara SMK
dan Industri.
7. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
3
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
4
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Bab ini memuat tentang coal handling system sacara spesifik serta penjabarannya.
5
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
BAB II
DATA UMUM PERUSAHAAN
6
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
1. Bentuk Lambang
Bentuk, warna dan makna lambang perusahaan yang resmi digunakan
adalah sesuai dengan yang tercantum pada lampiran Surat Keputusan Direksi
Perusahaan Umum Listrik Negara No. 031/DIR/76 Tanggal 01 Juni 1976,
mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.
2. Bidang persegi panjang vertical
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang
lainnya.Melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupaka wadah atau
organisasi yang terorganisir dengan sempurna.Berwarna kuning untuk
menggambarkan pencerahan seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu
menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.Kuning juga
melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki setiap insan yang
berkarya di perusahaan ini.
3. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai
produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan.Selain itu Petir juga
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan dalam memberikan solusi terbaik
bagi para pelanggannya.Warna yang merah berarti melambangkan kedewasaan
PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan Kedinamisan gerak laju
perusahaan beserta setip insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi
tantangan perkembangan jaman.
4. Tiga Gelombang
Memiliki arti sebagai gaya rambat listrik yang di alirkan oleh tiga bidang
usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu Pembangkitan, Penyaluran, dan
7
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Distibusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan perusahaan guna
memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia.Disamping itu biru juga melambangkan kandalan yang
dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para
pelanggannya.
2.1.2 Budaya Perusahaan
Salah satu aspek dari perkembangan sumber daya manusia perusahaan adalah
pembentukan budaya perusahaan. Unsur-unsur budaya perusahaan :
1. Perilaku akan ditunjukkan seseorang akibat adanya suatu keyakinan akan niali-
nilai filosofi.
2. Nilai adalah bagian dari budaya (culture) perusahaan yang dirumuskan untuk
membantu supaya mewujudkan budaya perusahaan tersebut. Di PT. PLN PJB
nilai ini disebut “Filosofi Perusahaan”.
3. Paradigma adalah suatu kerangka berfikir yang melandasi cara seseorang menilai
sesuatu.
Budaya perusahaan diarahkan untuk membentuk sikap dan perilaku yang
didasarkan pada 5 filosofi dasar dan lebih lanjut, filosofi dasar ini diwujudkan dalam
12 dimensi perilaku.
2.1.3 Lima Filosofi Perusahaan
Lima filosofi ini merupakan dasar dari pelayanan yang telah disepakati bersama
di PT. PLN PJB dan merupakan dasar komitmen bersama untuk meningkatkan
kwalitas pelayanan, antara lain :
1. Mengutamakan Pasar dan Pelanggan. Berorientasi kepada pasar serta
memberikan pelayanan terbaik dan nilai tambah kepada pelanggan.
2. Menciptakan Keunggulan untuk Memenangkan Persaingan. Menciptakan
keunggulan melalui sumber daya manusia, teknologi Finansial, dan proses bisnis
yang andal dengan semangat untuk memenangkan persaingan.
3. Memperoleh Pemanfaat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Terdepan dalam
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal.
4. Menjunjung Tinggi Etika Bisnis. Menerapkan etika bisnis sesuai standar etika
bisnis Internasional.
8
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
9
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
10
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
2.4.3 Motto
“Menjadikan PLTU Pacitan, Pembangkit listrik yang handal serta efisien”.
2.4.4 PJB Way
PJB Way adalah tekad sikap dan perilaku yang melekat diseluruh insan PJB
dalam melaksanakan misi untuk mencapai visi. PJB Way dijabarkan oleh 1 tekad 5
sikap dan 11 perilaku dengan rincian sebagai berikut :
11
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
1. Satu tekad untuk mencapai tujuan menjadi “Produsen listrik terpercaya kini dan
mendatang”
2. Lima sikap dalam tata nilai inti : Integritas, Keunggulan Kerjasama, Pelayanan,
dan Sadar lingkungan.
3. Sebelas perilaku dengan elemen-elemen :
a. Kepemimpinan yang visioner (Visionery Leadership).
b. Keunggulan menurut pelanggan (Customer-Driven Excellent).
c. Pembelajaran perorangan dan perusahaan (Organizasional dan Personal
Learning).
d. Menghargai tenaga kerja dan mitra (Valuing Workforce Members and
Partners).
e. Kegesitan (Agility).
f. Fokus kepada masa depan (Focus on the Future).
g. Mengelola inovasi (Managing for Inovation).
h. Manajemen berdasarkan fakta (Management by Fact).
i. Pertanggung jawaban kemasyarakatan (Societal Responsilibity).
j. Focus kepada hasil dan penciptaan nilai (Focus on Results and Creating
Value).
k. Perspektif kesisteman (Systems Perspektf).
12
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
13
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
1.230.499.108.000,- belum termasuk value dan adde tax. Proyek PLTU 1 Jawa Timur
Pacitan ini memiliki dua unit pembangkit dengan kapasitas total tenaga listrik yang
dihasilkan sebesar 630 MW, dimana kapasitas masing-masing unit pembangkit
sebesar 315 MW. Energi listrik yang dihasilkan PLTU Pacitan nantinya akan di
salurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV sepanjang 36,65
kilometer ke Gardu Induk Pacitan Baru dan sepanjang 84,8 kilometer ke Gardu Induk
Wonogiri. Proyek ini selesai Commersial Operation Date (COD) Unit #1 pada 24
Juni 2013 dan Unit #2 pada tanggal 21 Agustus 2013.
14
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
15
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
General
Manajer
Supervisor Senior
Surpervisor Senior Supervisor Senior Supervisor Senior Supervisor Senior
Pemeliharaan Mesin
Sistem Owner
Produksi (A,B,C,D) Keuangan Gudang
Turbin
Supervisot Senior
Supervisor Senior Supervisor Senior
Manajemen Component Analyst
Bahan Bakar
Outage
Supervisor Senior
Supervisor
Manajemen Mutu
Senior K3 & resiko
Supervisor Senior
Lingkungan
1. General Manager
Mengelola unit pembangkit yang ditemoatkan dibawah wewenangnya untuk
menghasilkan tenaga listrik yang memenuhi persyaratan kualitas, keandalan dan
kuantitas.
2. Manager Pemeliharaan
Bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan bidang
pengendalian operas agar sasaran bidang pengendalian operasi dapat tercapai secara
optimal. Manager operasi dibantu oleh beberapa Supervisor diantaranya :
1) Supervisor Senior Rendal Operasi
2) Supervisor Senior Bahan Bakar
3) Supervisior Senior Kimia dan Laboratorium
4) Supervisor Senior Produksi A,B,C,D
5) Supervisior Senior Coal A,B,C,D
16
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
3. Manajer Engineering
Bertugas merencanakan, mengendalikan dan melaksanakan bidang pemeliharaan
agar selalu siap beroperasi setiap saat tanpa adanya gangguan sehingga mampu
mendukung upaya pencapaian sasaran. Unit pembangkit Pacitan sesuai dengan
kontrak kinerja yang ditetapkan Direksi. Manager Pemeliharaan membawahi
beberapa supervisor yang diangkat sesuai tugasnya, antar lain :
1) Supervisor Senior Randal Pemeliharaan
2) Supervisor Senior Pemeliharaan Mesin 1
3) Supervisor Senior Pemeliharan Mesin 2
4) Supervisor Senior Instrumen dan Kontrol
5) Supervisor Senior Listrik
6) Supervisor Senior Manajemen Outage
7) Supervisor Senior Sarana
8) Supervisor Senior Lingkungan
9) Supervisor Senior K3
4. Manager Engeenering
Manager Engeenering tidak bekerja sendiri tetapi ibantu oleh beberapa Supervisor,
diantaranya adalah :
1) Supervisor Senior Sistem Owner Boiler
2) Supervisor Senior Sistem Owner Turbin
3) Supervisor Senior Component Analyst
4) Supervisor Senior CBM
5) Supervisor Senior MMR
5. Manajer Administrasi dan Keuangan
Bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan dibidang
Sumber Daya Manusia yang meliputi sistem dan organisasi bidang SDM, serta
pendidikan dan pelatihan, penyediaan fasilitas kerja, pembinaan mutu terpadu untuk
mendukung upaya pencapaian sasaran unit pembangkit PLTU Pacitan sesuai dengan
kontrak kinerja yang ditetapkan Direksi. Manager SDM membawahi bebrapa
Suoervisor diantaranya :
1) Supervisor Senior SDM
2) Supervisor Senior Keuangan
3) Supervisor Senior Gudang
17
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
6. Manajer Logistik
Manager Logistik bertugas memberikan dukungan alam hal pengadaan barang dan
jasa, dengan dibantu oleh :
1) Supervisor Senior Inventory
2) Supervisor Senior Pengadaan
3) Supervisor Senior Gudang
18
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
19
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
2.8 MAKNA 5 S
20
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
2.9.2 Tujuan
Untuk mewujudkan kondisi :
1. Andal dan aman bagi instalasi.
2. Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
3. Ramah lingkungan.
21
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
22
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
23
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
BAB III
UBJ O&M PLTU 1 JATIM-PACITAN
3.2. SIKLUS AIR, UAP, BAHAN BAKAR, UDARA PEMBAKARAN DAN GAS BUANG
3.2.1 Siklus Air
1. Siklus Make Up water
Air laut dipompa oleh Sea Water Feed Pump (SWFP) menuju Settling
Basin setelah itu dikirim ke Multi Effect Distillation (MED) untuk diubah
menjadi air tawar (fresh water). Di dalam MED terdapat proses Evaporasi
(penguapan) dan Kondensasi (pengembunan).
Air yang dihasilkan dalam proses MED disebut fresh water atau raw
water. Air ini ditampung di dalam raw water storage tank yang selanjutnya
akan diubah menjadi Demin water atau Make Up water melewati Water
Treatment Plant (WTP). Di dalam demin plant WTP ini, air tersebut
dilewatkan pada tabung-tabung yang berisi resin kation dan resin anion
(Mixbed) guna mengikat kandungan mineral air yang masih tersisa atau yang
tidak dapat dihilangkan oleh proses MED, sehingga air yang tertampung di
dalam Demin water storage tank merupakan air murni (air demin) dengan
konduktiviti <1 us/cm.
24
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
25
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
26
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Condenser
Bar Traveling
Air laut CWP
Screen Screen
SWBP CWHE
Air pendingin dipasok secara kontinyu dari sumber tak terbatas yaitu
dari air laut yang dipompakan ke kondensor yang akhirnya dibuang kembali ke
laut. Air laut dilewatkan ke bar screen untuk menyaring benda-benda yang
berukuran besar yang mengapung dan terbawa aliran air, biasanya berupa
saringan kasar yang terbuat dari logam pipih yang dirangkai sehingga
membentuk semacam terali besi. Untuk partikel yang lebih kecil digunakan
27
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
travelling screen yang dipasang vertikal pada sisi masuk kanal circulating water
pump (CWP). CWP juga dilengkapi CWP lube pump untuk pelumasan rubber
bearing CWP. Selanjutnya air laut masuk ke header menuju kondenser yang
berfungsi sebagai pengkondensasi uap dari LP turbin menjadi air kembali.
Aliran air laut dari header juga diekstrak oleh SWBP untuk menguatkan
tekanan air laut dari CWP yang akan masuk sebagai CWHE. CWHE
merupakan heat exchanger shell and tube dengan shell dialiri air demin dari
close cooling water, sedangkan tube dialiri air laut dari SWBP sehingga terjadi
aliran perpindahan panas dari air demin ke air laut. Close Cooling water
tersebut selanjutnya digunakan untuk mendinginkan peralatan di dalam sistem
turbin, boiler dan generator.
28
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Di dalam turbin terjadi konversi energi thermal dari uap menjadi energi
mekanis berotasi yang menyebabkan rotor turbin berputar. Perputaran rotor ini yang
akan menggerakkan rotor generator (rotor turbin seporos dengan rotor generator)
dan akhirnya energi mekanis tersebut diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Sistem uap PLTU dibedakan menjadi :
1. Sistem Uap Utama (Main Steam System)
Merupakan rangkaian pipa saluran untuk mengalirkan uap yang keluar
dari Boiler ke Turbin.
29
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
30
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
31
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
memiliki diameter 3 cm. Dari crusher house, batu bara ditansportasikan menuju
tripper. Oleh triper, batubara kemudian diarahkan menuju boiler bungker.
b. Transportasi batubara dari coal yard menuju boiler bunker. Terdapat 2 mode
yang digunakan untuk proses loading dari coal yard, yaitu: dengan
menggunakan stecker reclaimer dan atau menggunakan reclaimer hopper untuk
transportasi batu bara dari coal yard menuju Transfer tower.
32
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Ketiga unsur ini biasa disebut dengan segitiga api. Pada kondisi tertentu,
bahan bakar akan terbakar dengan sendirinya tanpa bantuan sumber penyalaan
pembakaran atau disebut pembakaran spontan. Pembakaran spontan dapat terjadi
apabila terdapat oksigen yang kontak langsung dengan bahan bakar, dan temperatur
bahan bakar dapat disebabkan oleh tekanan atau reaksi kimia yang menghasilkan
panas.
Oksigen di dalam udara yang dialirkan ke ruang bakar ada kemungkinan
dapat langsung mengalir ke cerobong tanpa kontak dengan bahan bakar. Hal
semacam ini dapat dihindari dengan cara memusarkan aliran udara bahan bakar
sehingga akan diperoleh proses pembakaran yang sempurna, oleh karena itu ketiga
faktor tersebut harus dijaga sebab :
1. Bila temperatur ruang bakar lebih rendah dari temperatur penyalaan campuran,
maka campuran tidak akan terbakar dengan baik, bahkan dapat mematikan nyala
api (flame failure).
2. Bila hembusan yang terlalu kuat pada sisi masuk ruang bakar, turbulensi yang
kurang baik, serta ukuran partikel bahan bakar yang terlalu besar akan
menghasilkan suatu pembakaran yang kurang sempurna di dalam ruang bakar.
Akhirnya bahan bakar yang belum sempat terbakar di ruang bakar akan terbakar di
luar zona pembakaran dalam boiler. Selanjutnya campuran bahan bakar dan udara
pada ruang bakar dengan volume yang besar dapat membentuk campuran kurus
(weak mixture) yang meningkatkan resiko terjadinya ledakan.
Boiler dapat dikategorikan menjadi 2 macam berdasarkan segi konstruksinya,
yakni boiler pipa api dan boiler pipa air. Jenis boiler yang digunakan di unit PLTU
Pacitan adalah boiler pipa air dimana fluida airnya berada dalam pipa sedangkan api
atau gas hasil pembakaran berada di luar pipa.
Bahan bakar utama yang digunakan boiler adalah batubara, sedangkan HSD
atau solar hanya digunakan untuk pembakaran awal ketika start up dan apabila telah
memenuhi temperatur yang dikehendaki maka diganti dengan batubara. Udara
pembakaran diberikan oleh FD Fan setelah sebelumnya dipanaskan di Air Heater.
Sedangkan ID Fan digunakan untuk menghisap dan mensirkulasikan gas buang dari
furnace sampai ke stack sehingga tekanan dalam boiler adalah negatif. Adapun
parameter boiler ditunjukkan oleh Tabel 3.1 di bawah ini.
34
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Motor parameter
1. Type : YKK450-4
2. Rated power : 500 KW
BMCR Guaranteed
TB condition
condition condition
NO NAME UNIT
Designed coal Designed coal Designed
Rank coal
1 Inlet flow m3/s 293.8 242.8 231.6
Fan full Pa
2 5527 4252 4135
Pressure
Inlet air ℃
3 122.3 122.3 122.3
Temperature
Inlet air kg/m3
4 0.8778 0.8778 0.8778
Temperature
36
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Fan shaft Kw
5 1936 1199 1132
Power
full pressure %
6 83 86 84
effiency
Air fan r/min
7 990 990 990
rotation speed
Cooling fan type G9-19№5A( one set at left and right 90°)
Motor parameter
37
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Type SFG21F-C5A
Chnical parameters
Type Single suction, double support
centrifugal type
Inlet air direction (90°right)
Outlet air direction (45°turns right)
Impeller diameter 2100mm
Impeller max. peripheral speed 160m/s
Rotor critical speed : 2024r/min
Impeller weight : 1609kg
Rotors weight : 3920kg
Total weight : 13133kg
Designed parameter
38
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
39
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
PULVERIZER MOTOR
Model HP963 Model YHP560-6
Rated output 51.3 t/h power 520 kW
Maximum air flow 93 t/h Voltage 6000V
Maximum resistance 4.5 kPa Speed 982 r/min
Grinding table RS 33 rpm levels of protection IP55
40
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Ada beberapa jenis coal feeder namun yang banyak dipakai adalah jenis belt
feeder seperti terlihat pada Gambar 2.12 di bawah ini.
41
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Bell feeder dapat beroperasi dalam mode gravimetric atau volumetric yang
berarti dapat mengontrol aliran batubara dalam satuan berat ataupun volume.
42
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
43
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
FLUE GAS
CONVECTION HEAT AIR
LOCATION FURNACE TEMPERAT
SURFACE HEATER
URE PROBE
PS-SL TS-O
Model V04 D92 PS-AT
Long Non-cold
Retractable temp probe
Qty 66 42 12 2 2
Total travel
~255 ~7360 ~1500 990 5500
(mm)
Sootblowing
360 360 335 360 ____
angle
Sootblowing
radius ~2000 ~2000 1500 2000 ____
(mm)
M2QA71M M2QA80M M2QA71M M2QA80M M2QA80M4
Motor type
4A-J4 4A-J4 4B-J4 4A-J4 A-J4
Motor power
0.25 0.55kw 0.37 0.55 0.55
(KW)
Voltage (V) 380 380 380 380 380
Motor speed
1395 1420 1395 1420 1420
(rpm)
44
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
TYPE N315-16.7/538/538-8
Manufacturer Dongfang Turbine Factory
Speed 3000rpm
Extraction Steam Grade 8
Number
End Stage Blade Length 851mm
End Stage Blade Annular Area 2×6.69m2
45
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
46
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
48
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Type G6.6-0.8-2
Number of signal unit 2
Mode Single shaft, single cylinder, main
and auxiliary steam external
switching, and speed change
condensing mode
Rated power 3.983Mw
Rated rotation speed 5250r/min
Pressure of inlet steam 0.885Mpa
before motor-driven valve
Temperature of inlet steam 354℃
before motor-driven valve
Rated steam consumption rate 5.136kg/kwh
Internal efficiency 82.8%
Max. power 5.743Mw
Turbine driven feedwater pump
Type CHTC5/6
Operation speed governing range 3100~5900r/min
Tripping speed Electric protection1/electric
protection2 6327r/min 6327rr/min
Critical speed Stage one/stage two 2620/9233r/min
Rated outlet water capacity 560 m3/h
Max. outlet water capacity 640 m3/h
Motor of turbine driven feedwater pump
Type Y135M-4
Power 132KW
Lubrication oil pump of turbine driven feedwater pump
Type KCB55-1
Flow rate 3.3m3/h
49
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
50
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
YKKL1900-16/
Model
1730-1TH
Power KW 1900
Voltage V 6000
Motor-driven Rated current A 262.6
feed water Power factor 0.74
pump Efficiency % 94.1
Insulation level Level F
Cooling way IC611
Thrust bearing m3/h,
5,≤0.3
cooling water Mpa
Speed Rpm 372
Model D941H-6
Butterfly
Dimension Mm 1620
valve
Material Ni-Cr cast iron
Tabel 3.12 Spesifikasi Circulating Water Pump
kondensor dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Kondenser terdiri dari pipa-
pipa (tubes), dimana pipa-pipa tersebut akan diisi penuh dengan air laut yang
berfungsi untuk menyerap panas dari uap bekas memutar turbin.
Material Q235-B+Ti
Thickness Mm 35+5
Hot well capacity m3 100
Design pressure
Water chamber and tube bundle kg/cm2g 2.5
Shell kg/cm2g 1.0
2. Condensate Pump
Condensate Pump merupakan suatu pompa yang berfungsi mentransfer air
kondensasi di dalam kondenser ke deaerator dan memasok air attemperator ke
turbin LP bypass dan desuperheater. Di unit PLTU 1 Jatim Pacitan terdapat dua
buah pompa kondensat yang berkapasitas 100%.
Condensat transfer pump merupakan suatu pompa yang berfungsi sebagai
pengisi air kondenser pada sisi hotwell saat awal start unit pembangkit. Pompa ini
juga dapat berfungsi untuk proses sirkulasi dari condensate system dimana air
disirkulasi dari condenser hingga ke deaerator. Selain itu pompa ini juga
berfungsi sebagai supply make up water untuk stator cooling water system.
Adapun spesifikasi teknis condensate pump adalah sebagai beikut.
53
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Vacuum pump
Model 200EVMA
Number for one unit 2 set
Cooling water flow 50 t/h
Service water flow 25t/h
Motor model Y-355L-12
Power 110 KW
Speed 500 Rpm
Voltage 380 V
Starting pump
Model LEX320
Number for one unit 1 set
54
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
3.4.8 Deaerator
Deaerator terdiri atas horizontal tank dan alat pemanas gabungan, yang
digunakan untuk meningkatkan temperatur air kondensasi dan menghilangkan
oksigen yang terkandung dalam air kondensat, yang bertujuan untuk mencegah
korosi pada pipa-pipa dalam sistem feedwater . Sumber steam pada saat start awal
dari auxiliary steam header dan pada kondisi normal operasi steam diambilkan dari
ekstrasi keempat turbin.
Deaerating heater
Type Water spray type
Model YY-1080
56
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
3.5 GENERATOR
Generator merupakan mesin konversi energi elektromekanik yang berfungsi untuk
mengubah energi mekanik dalam bentuk putaran poros menjadi energi listrik. Komponen
utama generator terdiri dari :
1. Bagian yang tetap disebut Stator.
2. Bagian yang bergerak disebut Rotor.
57
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
3.5.1 Stator
Stator pada umumnya merupakan tempat ggl dibangkitkan dan tempat arus
beban mengalir bila generator berbeban. Stator generator untuk pusat-pusat
pembangkit listrik umumnya terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Rangka stator ( stator frame ).
2. Inti stator ( stator core ).
3. Kumparan stator (stator winding
Rangka stator dibuat menyerupai tabung silinder yang bagian dalamnya
diperkuat dengan rusuk-rusuk berupa lempengan-lempengan cincin baja yang dilas.
Disekeliling bagian dalam rangka silinder ini kemudian dipasang baja-baja bulat
yang juga dilas sehingga menyerupai bentuk sangkar.
3.5.2 Rotor
Pada umumnya rotor merupakan tempat dimana medan magnit dibangkitkan.
Rotor generator terdiri dari 2 bagian yaitu Bodi ( inti rotor ) dan Kumparan rotor.
1. Inti Rotor
Inti rotor terbuat dari baja tuang yang dibubut atau bahan ferromagnetik
yang mempunyai permeabilitas tinggi disekeliling inti motor dibuat alur-alur
dalam arah aksial untuk menempatkan konduktor kumparan dan sebagai saluran
bagi media pendingin.
2. Kumparan Rotor
58
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
N = Banyaknya lilitan
d
= Perubahan medan magnet web/detik
dt
Parameters Unit Design value
Generator type QFSN-315-2-20B
Guarantee power MW 315
Rated Capacity MW 370
59
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
60
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
3.6 TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengubah (menaikan atau
menurunkan) tegangan bolak balik E1 (input) dengan harga tertentu dapat diubah menjadi
E2 (output) dengan harga lain yang tertertentu pula. Perubahan harga ini dinamakan
perbandingan transformasi.
Jika tegangan E2 mempunyai harga lebih tinggi dari pada tegangan E1 perubaahan
tegangan itu dinamakan transformator naik (Step-Up), tetapi sebaliknya jika tegangan E2
mempunyai harga yang lebih rendah dari pada E1, maka perubahan tersebut dinamakan
transformator turun (Step - Down).
Transformator tersusun dari pada sebuah tuas inti tertutup yang tebuat dari plat-plat
tipis (laminasi) dan pada kaki-kakinya digulungkan dua buah gulungan yang dinamakan :
1. Gulungan primer (P) dimana gulungan yang dipasang pada sumber arus bolak balik atau
yang biasa disebut input.
2. Gulungan sekunder (S) dimana gulungan yang dipasang pada alat-alat pemakai listrik
(beban) yang disebut output.
Pendinginan transformator dapat dilakukan dengan minyak, air atau kipas angin.
Pada pendinginan minyak atau pendinginan sendiri, minyak menjadi panas ditempat-
tempat yang berhubungan dengan belitan dan inti. Minyak yang panas akan naik ke atas ke
dalam tangki tampungan, dan pada dinding tangki tersebut memancarkan udara panas itu
keluar. Untuk meningkatkan efektifitas pendinginan, dinding tangki diberi bentuk
gelombang hingga terdapat luas dinding yang lebih besar.
Untuk pendinginan yang dilakukan dengan air, pipa-pipa berisi air dilewatkan
dalam minyak di dalam tangki, yaitu berdekatan sebelah atas. Air yang mengalir akan
mengambil sebagian besar dari panas minyak. Tekanan minyak harus lebih besar dari
tekanan air, agar bila terjadi kebocoran pada pipa air pendingin, minyak akan masuk ke
dalam pipa air tersebut, dan tidak sebaliknya.
Pada pendinginan dengan kipas angin, udara ditiup terhadap dinding-dinding
pendingin transformator.
61
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
#1 transformer #2设transformer
SFPZ10- SFPZ10-
Model TH
370000/150 370000/150TH
KVA Rated Capacity 370000/370000
KV Rated voltage (150±8×1.25%)/20
Hz Rated frequency 50
Connection group Ynd1
Phase number 3
% No-load current 0.248 0.200
KW No-load loss 172.49 164.69
KW Short circuit loss 698.11 699.52
% impedance voltage 13.93 13.96
Tabel 3.19 Spesifikasi Main Transformator
62
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
63
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
BAB IV
GENERATOR LISTRIK
adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi listrik.
Tenaga mekanik bisa berasal dari minyak bakar fosil, tenaga uap, tenaga panas bumi, dll.
Energi listrik yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik).
64
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai oleh pembangkit tenaga
listrik.
Generator berhubungan erat dengan hukum Faraday. Berikut hasil dari hukum Faraday
“ bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-
ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak Listrik.”
Bila sebatang logam panjang berada di dalam medan listrik,(Eo), maka akan
menyebabkan elektron bebas akan bergerak ke kiri yang akhirnya akan menimbulkan
medan listrik induksi yang sama kuat dengan medan listrik (Gambar 1) sehingga kuat
medan total menjadi nol. Dalam hal ini potensial kedua ujung logam menjadi sama besar
dan aliran elektron akan berhenti, maka kedua ujung logam terdapat muatan induksi.
Agar aliran elektron bebas berjalan terus maka harus muatan induksi ini terus diambil,
sehingga pada logam tidak timbul medan listrik induksi. Dan sumber ggl (misal baterai)
yang dapat membuat beda potensial kedua ujung logam harganya tetap, sehingga aliran
electron tetap berjalan.
Ada dua struktur medan magnet pada mesin sinkron yang merupakan dasar kerja dari
mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC dan sebuah jangkar
tempat dibangkitkannya ggl arus AC. Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan
ggl berupa stator yang diam dan struktur medan magnet berputar sebagai rotor.
Kumparan DC pada struktur medan yang berputar dihubungkan pada sumber luar
melalui slipring dan sikat arang, tetapi ada juga yang tidak mempergunakan sikat arang
yaitu sistem brushless excitation.
Secara umum generator terdiri dari stator, rotor dan celah udara. Stator merupakan
bagian dari generator yang diam sedangkan rotor merupakan bagian generator yang
berputar dan celah udara adalah ruangan antara stator dan rotor.
65
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
4. Belitan jangkar terbuat dari tembaga yang diletakan pada alur (slot).
66
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
1. Jenis kutub menonjol (salient pole) untuk generator kecepatan rendah dan menengah.
Kutub menonjol terdiri dati inti kutub dan sepatu kutub. Belitan medan dililitkan pada
badan kutub, pada sepatu kutub juga dipasang belitan peredam (damper winding).
Belitan kutub terbuat dari tembaga, sedangkan badan kutub dan sepatu kutub terbuat dari
besi lunak.
2. Jenis kutub silinder untuk generator rotor yang berputar terdiri dari alur-alur sebagai
tempat kumparan medan. Alur-alur tersebut terbagi atas pasangan-pasangan kutub.
67
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Generator brushless untuk mensuplai tegangan DC pada rotor. Terdiri dari generator AC
kecil yang mempunyai kumparan medan magnet dipasang pada stator dan kumparan
jangkar dipasang pada poros
rotor.
68
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Output generator rotor exciter (arus bolak-balik tiga phasa) yang dirubah menjadi
tegangan searah dengan penyearah tiga phasa yang juga dipasang pada rotor (rotating
diode 3 phasa rectifier). Tegangan searah DC dihubungkan ke rangkaian medan magnet
utama (rotor main field). Arus medan magnet generator utama dapat dikontrol oleh arus
medan magnet generator penguat (rotor exciter), yang berada pada stator seperti gambar
diagram di atas.
Untuk membangkitkan flux magnetik diperlukan penguatan DC. Penguatan DC ini bisa
diperoleh dari generator AC + Rotating Diode dengan penguatan sendiri yang seporos
dengan rotor dari generator tersebut.
Pada generator dengan kecepatan rendah, tetapi rating daya kVA besar, seperti generator
hydroelectric, maka generator DC yang digunakan tidak dengan penguatan sendiri, tetapi
dengan pilot exciter sebagai penguatan atau menggunakan magnet permanen.
Alternatif lainnya untuk penguatan eksitasi adalah menggunakan Diode silikon dan
Thyristor.
• Sistem statis yang menggunakan Diode atau Thyristor statis, dan arus dialirkan ke
rotor melalui Slipring.
69
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
• Brushless system, pada sistem ini penyearah dipasangkan di poros yang berputar
dengan rotor, sehingga tidak dibutuhkan sikat arang dan slipring.
Generator sinkron tiga phasa dengan sistem penguatan brushless exciter system.
Dalam menentukan arah arus dan tegangan (Ggl atau EMF) yang timbul pada penghantar
pada setiap detik berlaku Hukum tangan kanan Fleming.
Dimana :
2. Jari telunjuk menyatakan arah medan magnet dari kutub utara ke kutub selatan.
70
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Ketiga arah tersebut saling tegak lurus seperti yang diperlihatkan pada gambar diatas.
Garis-garis gaya magnet yang berputar tersebut akan memotong kumparan jangkar yang
ada pada stator sehingga pada kumparan jangkar tersebut timbul ggl (gaya gerak listrik)
atau emf (electro motive force) atau tegangan induksi. Frekuensi tegangan induksi
tersebut akan mengikuti persamaan sebagai berikut :
120
Dimana :
p = banyaknya
kutub. n =
kecepatan putar
(rpm).
71
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
2. Kumaparan panjang untuk mengimbaskan ggl pada konduktor –konduktor yang terletak
pada alur-alur jangkar.
Berdasarkan gambar di atas dapat kita jelaskan tentang prinsip kerja generator yaitu
sebagai berikut :
72
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
1. Multimeter
Alat yang digunakan untuk mengukur, voltage, current dan resistance. Alat tersebut
mampu mengukur dengan rentang :
0 - 100 kΩ atau 0 - 20 kΩ
3. Megger
Alat ini untuk mengukur insulation resistance dan menghasilkan tegangan 500 - 1000 –
5000 – 10000 V.
Untuk tegangan DC disarankan untuk melakukan tes dengan tegangan 500 V sedangkan
untuk tegangan AC menggunakan 500 V atau 1000 V.
73
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
BAB V
SISTEM PPROTEKSI GENERATOR UNIT 1 & 2
74
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
75
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Besar arus hubung singkat fasa stator dengan tanah sebanding dengan dengan tahanan
pentanahan yang dipakai oleh generator. Oleh karena itu bila gangguan ini terjadi maka
diharuskan melakukan pembongkaran mesin dan melakukan pengisolasian ulang pada
belitan fasa yang terganggu.
2. Hubung singkat antar fasa dari belitan stator
Stator hubung gingkat tiga fasa
Gangguan ini dapat mengakibatkan overheat yang akan merusak isolasi belitan,
bahkan hingga dapat merusak belitan itu sendiri. Arus lebih yang ditimbulkan dapat
mencapai 5% arus nominal.
Stator hubung singkat dua fasa
Gangguan ini lebih berbahaya karena selain dapat menimbulkan kerusakan pada
belitan juga menimbulkan fibrasi pada kumparan stator. Arus lebih yang ditimbulkan dapat
mencapai 25 % arus nominal.
3. Hubung singkat antar kumparan belitan stator
Hubung singkat antar kumparan belitan dapat rerjadi bila kumpatan stator disusun
dari dari banyak belitan yang dijadikan satu
Untuk memenuhi fungsi di atas, rele pengaman harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Selektif (Selective)
Selektif adalah kecermatan pemilihan dalam mengadakan pengamanan.
Dimana hal ini menyangkut koordinasi dari sistem secara keseluruhan. Pada
generator, transformator tenaga dan busbar pada sistem tegangan ekstra tinggi, rele
disetting berdasarkan prinsip kerja yang mempunyai kawasan pengamanan yang
batasnya sangat jelas dan pasti, dan tidak sensitif terhadap gangguan dari luar
kawasannya, tetapi tidak dapat memberikan pengamanan cadangan bagi seksi
berikutnya.
2. Dapat diandalkan (Reliability)
Keandalan rele dihitung dengan jumlah rele bekerja atau mengamankan
daerahnya terhadap jumlah gangguan yang terjadi. Dalam keadaan normal, tidak ada
gangguan, rele tidak akan bekerja mungkin berbulan-bulan atau bertahun-tahun tetapi
77
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
bila pada saat ada gangguan rele tersebut haruslah bekerja. Keandalan dapat dibagi
dua yaitu:
a. Dependability
Rele harus dapat diandalkan setiap saat.
b. Security
Rele tidak boleh salah kerja atau tidak boleh bekerja di tempat / waktu yang
bukan seharusnya bekerja.
c. Availability
Perbandingan antara waktu dimana pengaman dalam keadaan berfungsi atau siap
kerja dan waktu total dalam operasinya.
3. Cepat (Speed)
Rele harus cepat bereaksi atau bekerja jika sistem mengalami gangguan.
Kecepatan bereaksi dari rele adalah saat rele mulai merasakan adanya gangguan
sampai dengan pelaksanaan pelepasan pemutus beban dengan perintah dari rele
tersebut. Waktu bereaksinya harus diusahakan secepat mungkin sehingga dapat
menghindari kerusakan pada alat, membatasi daerah yang mengalami gangguan,
mempertahankan kestabilan sistem, serta membatasi ionisasi (busur api) pada
gangguan saluran udara. Mengingat suatu sistem tenaga mempunyai batas stabilitas
dan terkadang gangguan sistem yang bersifat sementara, maka rele yang semestinya
bereaksi dengan cepat kerjanya perlu diperlambat (time delay), seperti persamaan
berikut:
top = tp + tcb + td
dimana:
- top: total waktu yang dipergunakan untuk memutuskan hubungan
- tp: waktu bereaksinya unit rele
- tcb: waktu yang dipergunakan untuk melepaskan circuit breaker
- td: waktu tunda rele untuk koordinasi
4. Peka (Sensitive)
Rele harus dapat bekerja dengan kepekaan yang tinggi, artinya harus cukup
sensitif terhadap gangguan di daerahnya meskipun gangguan di daerahnya meskipun
gangguan tersebut minimum selanjutnya memberikan respons/jawaban.
5. Sederhana (Simplicity)
78
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Makin sederhana sistem rele semakin baik mengingat setiap peralatan atau
komponen rele memungkinkan mengalami kerusakan. Sehingga arti sederhana
tersebut yaitu kecilnya kemungkinan terjadi kerusakan.
6. Murah (Economy)
Rele sebaiknya murah dengan tanpa meninggalkan persyaratan-persyaratan di
atas.
Rele diferensial (Gambar 5.3.1.1) merupakan satu rel yang bekerja berdasarkan
perbedaan arus yang mengalir masuk ke satu daerah pengamanan dengan arus yang keluar
daerah pengamanan. Prinsip kerja dari rele diferensial adalah sebagai berikut (Setiyo S,
1990) :
1. Membandingkan besarnya arus sekunder kedua transformator arus yang
digunakan
2. Pada waktu tidak terjadi gangguan/keadaan normal atau gangguan di luar daerah
pengamanan maka kedua arus sekunder tersebut besarnya adalah sama, sehingga tidak
ada arus yang mengalir pada rele, akibatnya rel tidak bekerja
3. Pada waktu terjadi gangguan di daerah pengamanannya maka kedua arus
sekunder transformator arus besarnya tidak sama, oleh karena itu ada arus yang
mengalir pada rele, selanjutnya rele bekerja
79
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
80
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
hubungan delta seperti pada gambar 5.3.1.3 maka Proteksi Diferensial (selanjutnya disingkat
PD) dapat digunakan untuk proteksi belitan generator. Hubungan ini akan sama seperti
hubungan dalam gambar 5.3.1.3 namun hubungan ini tidak dapat melindungi titik
sambungan atau rangkaian fasa yang berada didaerah proteksi.
81
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Sensitivitas rele atau arus angkat rele dalam orde 0,14 sampai 0,18, untuk tipe 0%
dan tipe variabel dan 0,5 A untuk rele tipe 25 %. Waktu operasi harus cepat untuk membuka
pemutus, memutus medan dan mengionisasi pengurangan masukkan penggerak mula.
Sayangnya, fluksi sisa pada mesin berlanjut terus mensuplai gangguan untuk beberapa detik
(dalam orde 8 sampai 16 detik), jadi tidak mungkin memutus seketika sebuah gangguan
generator.
Masalah adanya aliran masuk magnetisasi, pada umunya tidak mengakibatkan
kerusakan, karena tegangan pada mesin meningkat secara gradual dan generator terhubung
serempak dengan sistem tenaga. Namun demikian, rele diferensial harus memilih imunitas
yang baik untuk menghindari operasi tidak benar pada gangguan eksternal yang
mengakibatkan penurunan tegangan, yang akan kembali normal setelah gangguan
dibebaskan. Hal ini akan menyebabkan suatu “aliran masuk kembali”. Hal ini tidak terjadi
pada unit-unit yang dimaksudkan untuk mengenergize transformator dan atau sistem tenaga
pada tegangan penuh (black start).
82
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Pada gambar 5.3.1.5 di bawah merupakan bentuk fisik dari rele diferensial dengan
Adanya perbedaan pada transformator arus menyebabkan I1 tidak sama dengan I2,
walaupun dalam keadaan tanpa gangguan sehingga arus operasi minimum harus berada di
83
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
atas perbedaan arus dari kedua transformator arus tersebut. Arus operasi minimum dari rele
diferensial ini memiliki harga tertentu pada setiap penyetelan persentase bias. Perbedaan
pada transformator arus juga menyebabkan rele diferensial tidak dapat mengamankan 100%
belitan stator. Biasanya rele ini diatur untuk mengamankan 80% - 85% belitan stator. Arus
operasi minimum dari rele diferensial adalah sebagai berikut:
dimana:
(1 - X) : Persentase belitan yang tidak dilindungi (%)
Iomin :Aruspada sisi primer belitan transformator arus (A)
Xs : Reaktansi perada belitan generator (Ω)
V : Tegangan fasa (V)
Untuk mendeteksi gangguan hubung singkat yang melibatkan tanah pada stator
generator digunakan Ground Over Current Relay (OCR). Ground OCR harus mampu
mendeteksi arus urutan nol, karena setiap gangguan hubung singkat fasa terhadap tanah pasti
menghasilkan arus urutan nol. Gangguan hubung singkat terhadapa tanah adalah gangguan
yang paling banyak terjadi. Arus lebih yang ditimbulkan dapat mencapai 70% arus nominal.
Berikut pada gambar 5.3.2.1 dijelaskan rangkaian proteksi gangguan fasa-tanah pada stator
generator:
84
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Rele ini akan mendeteksi gangguan hubung singkat fasa terhadap tanah yang terjadi
pada lilitan stator dari generator. Untuk membatasi pendeteksian gangguan hubung singkat
fasa terhadap tanah yang terjadi pada stator generator saja, dipakai rele arus lebih hubung
tanah dimana setting arus didasarkan pada besar arus gangguan tanah terkecil yaitu
gangguan satu fasa ke tanah. Pada kenyataan di lapangan menggunakan setting arus sekitar
12,5 % arus nominalnya.
Arus gangguan tanah adalah biasanya dibatasi oleh resistansi di dalam netral dari
generator. Tergantung atas jumlah hambatan di dalam rangkaian netral dari generator, arus
gangguan itu bisa dibatasi pada suatu nilai antara 200 A dan 250 A atau antara 4 A dan 10 A.
Pentanahan resistor dipekerjakan untuk mendapatkan nilai yang terlebih dahulu dimana
pentanahan transformator distribusi dipekerjakan untuk yang belakangan. Metoda
belakangan ini mempunyai keuntungan yang memastikan kerusakan minimum pada inti
stator, tetapi itu tidak dapat dipraktekkan ketika belitan-stator itu disambungkan secara
langsung ke belitan delta transformator utama.
Ketika netral stator ditanahkan melalui suatu resistor suatu current transformer (CT)
ditempelkan di dalam netral generator dan disambungkan ke salah satu rele kebalikan waktu
(inverse time relay) atau rele armatur yang tertarik seketika (instantaneous attracted
armature relay tergantung pada apakah generator dihubungkan secara langsung ke bus bar
stasiun atau melalui transformator delta/star. Di dalam kasus yang terdahulu, rele kebalikan
waktu (inverse time relay) akan memerlukan peningkatan dengan rele-rele gangguan tanah
lainnya di dalam sistem. Berikut merupakan gambar 5.3.2.2 Gambar 5.lokasi rele gangguan
tanah untuk generator yang ditanahkan:
85
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Gambar 5.3.2.2 Lokasi rele gangguan tanah pada generator yang ditanahkan
Sumber : Electrical4u, 2014
Tetapi di dalam kasus yang belakangan, karena simpul (loop) gangguan tanah,
terbatas kepada belitan primer stator dan transformator, tanpa pembedaan dengan rele-rele
gangguan tanah lainnya diperlukan. Dengan pentanahan resistor adalah mustahil
memproteksi 100% belitan stator, persentase dari belitan yang diproteksi menjadi tergantung
pada nilai resistor pentanahan netral dan setting rele. Dalam hal ini rele-rele kecepatan
tinggi (high speed relay) dan pemutus-pemutus (breakers) akan diwajibkan untuk mencegah
kerusakan.
Bagaimanapun kapasitansi stator yang didistribusikan ke bumi (ground)
memperbaiki batas pada nilai resistansi seperlunya di dalam rangkaian netral generator untuk
mencegah tegangan lebih karena resonansi yang mungkin mengakibatkan gangguan belitan
yang lain.
Jika netral ditanahkan melalui belitan primer suatu transformator distribusi, proteksi
gangguan tanah disediakan dengan menghubungkan suatu rele tegangan melalui
sekundernya, maka nilai maksimum resistansi adalah sama dengan
106
𝑅𝑛 = Ω
6𝜋𝑓𝑁 2 𝐶
di mana C adalah kapasitansi dari rangkaian stator ke tanah per fasa dalam mikrofarad dan f
adalah frekuensi sistem.
Pada gambar 5.3.2.3 di bawah merupakan bentuk fisik dari rele proteksi gangguan
pentanahan stator dengan spesifikasi sebagai berikut:
86
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Pada generator yang besar umumnya menggunakan sistem pentanahan netral melalui
transformator dengan tahanan di sisi sekunder. Sistem pentanahan ini dimaksudkan untuk
mendapatkan nilai impedansi yang tinggi sehingga dapat membatasi arus hubung singkat
agar tidak menimbulkan bahaya kerusakan pada belitan dan saat terjadi gangguan hubung
singkat stator ke tanah.
Arus hubung singkat yang terjadi di sekitar titik netral relatif kecil sehingga sulit
untuk dideteksi oleh rele diferensial. Dengan dipasang transformator tegangan, arus yang
kecil tersebut akan mengalir dan menginduksikan tegangan pada sisi sekunder transformator.
Untuk mengatasi hal tersebut digunakan rele pendeteksi tegangan lebih yang dipasang pada
sisi sekunder transformator tegangan.
87
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Tegangan yang muncul pada sisi sekunder transformator tegangan akan membuat
rele tegangan berada pada kondisi mendeteksi apabila perubahan tegangan melebihi nilai
settingnya dan generator akan trip. Rangkaian ini sangat baik karena dapat membatasi aliran
arus nol yang mengalir ke dalam generator ketika terjadi hubung singkat fasa ke tanah di sisi
tegangan tinggi transformator tegangan.
Akan tetapi karena efek kapasitansi pada kedua belitan transformator dapat
menyebabkan adanya arus bocor urutan nol yang dapat mengaktifkan rele tegangan lebih di
sisi netral generator. Dengan demikian rele tegangan lebih yang dipasang harus mempunyai
waktu tunda yang dapat dikoordinasikan dengan rele di luar generator. Adapun penyebab
overvoltage adalah sebagai berikut:
• Kegagalan automatic voltage regulator (AVR)
• Kesalahan operasi sistem eksitasi
• Pelepasan beban saat eksitasi dikontrol secara manual
Adapun rangkaian rele gangguan tegangan lebih terlihat pada gambar 5.3.3.1 sebagai
berikut:
88
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Bila tegangan masukan (Vin) lebih besar dari level tegangan referensi (Vref) maka
akan muncul tegangan keluaran, karena adanya tegangan keluaran ini (Vout) maka rele RL
akan menutup kontaknya. Untuk pengaturan rele dengan penundaan waktu, maka pada
rangkaian diatas dapat ditambahkan rangkaian timer. Pada prinsipnya rele tegangan ini
hampir sama dengan rele arus perbedaannya adalah pada penempatan rele ini.
Pada gambar 5.3.3.3 di bawah merupakan bentuk fisik dari rele proteksi tegangan
89
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
BAB VI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
90
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
91
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
UUD 1945
Pasal 27 ayat 2
Setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan perlindungan Pasal 10
Pemerintah membina perlindungan
Pasal 9 kerja yang mencakup :
Setiap warga negara berhak a. Norma Keselamatan
mendapatkan perlindungan UU. No 14 Tanhun 1969 Kerja
atas keselamatan , kesehatan , b. Norma kesehatan kerja &
pemeliharaan moril kerja hygienic
c. Norma kerja
d. Pemberian ganti kerugian
UU. No 1 Tahun 1970 perawatan dan rehabilitasi
Tentang K3 dalam keseselamatan
92
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
93
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
3. 2 % alam
Sifat dari kecelakaan :
1. Tidak dapat diperkirakan.
2. Dapat terjadi setiap saat.
3. Dapat terjadi dimana saja.
4. Dapat mengakibatkan permasalahan yang serius yaitu kerugian – kerugian.
5. Dapat menimpa siapa saja.
94
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
NAMA
NO. FUNGSI /KEGUNAAN KETERANGAN
PERALATAN
1. Terbuat dari bahan isolasi
bentuknya merupakan tongkat
Shacket Stock
dan ujungnya dilengkapi besi
1. (tongkat )
melengkung ke dalam dan keluar
penghubung
juga dilengkapi dengan kawat
arde / pentanahan.
95
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
96
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
97
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
98
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
99
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
BAB VII
INFORMASI PKL
7.1 PROFIL SEKOLAH
100
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
101
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
NIS : 0022178733
Agama : Islam
102
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
Mengetahui
KISTIARI
103
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
104
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
105
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
oprator yang stanby di lokal atau tempat peralatan tersebut, karena peralatan-
peralatan PLTU hampir semua dioperasikan melalui Komputer.
Kelangsungan dan keandalan penyaluran tenaga listrik dalam suatu
pembangkit, yang meliputi beberapa aspek yaitu :
1. Untuk memperpanjang umur peralatan
2. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan pengoprasian atau kerusakan
peralatan
3. Meningkatkan keamanan atau safety peralatan
4. Mengurangi lama waktu padam
5. Meningkatkan keandalan peralatan
69 SABTU 11-Mei-19
LIBUR
70 MINGGU 12-Mei-19
71 SENIN 13-Mei-19 6:45 15:30 Keliling Overhaul Generator
72 SELASA 14-Mei-19 6:45 15.30 Preventive Maintenance Boiler Lantai 9
73 RABU 15-Mei-19 6:45 16:30 Mengukur Insulasi Motor Fan dengan Magger
74 KAMIS 16-Mei-19 6:45 15.30 Keliling Overhaul Transformator GT
75 JUMAT 17-Mei-19 6:45 15:30 Common pilok Fan Motor
76 SABTU 18-Mei-19
LIBUR
77 MINGGU 19-Mei-19
78 SENIN 20-Mei-19 6:45 15.30 Upacara Memperingati Hari Kebangkitan Nasional
79 SELASA 21-Mei-19 6:45 15:30 Membuat Laporan Akhir di Perpustakaan
80 RABU 22-Mei-19 6:45 15:30 PM di Unit 1 Turbin House Grenerator Overhaul
81 KAMIS 23-Mei-19 6:45 15.30 Common di Maintenance Building
82 JUMAT 24-Mei-19 6:45 16:30 PM Boiler Unit 2 dan Turbin House
83 SABTU 25-Mei-19
LIBUR
84 MINGGU 26-Mei-19
85 SENIN 27-Mei-19 6:45 15:30 Common mengangkat motor listrik
86 SELASA 28-Mei-19 6:45 15:30 Preventive Maintenance Mill unit 1 memasang kone
87 RABU 29-Mei-19 6:45 15:30
88 KAMIS 30-Mei-19 6:45 15.30
89 JUMAT 31-Mei-19 6:45 16:00
90 SABTU 01-Jun-19
LIBUR
91 MINGGU 02-Jun-19
92 SENIN 03-Jun-19 6:45 16:00
93 SELASA 04-Jun-19 6:45 16:00
94 RABU 05-Jun-19 6:45 16:00
95 KAMIS 06-Jun-19 6:45 16:00
96 JUMAT 07-Jun-19 6:45 16:00
97 SABTU 08-Jun-19
LIBUR
98 MINGGU 09-Jun-19
99 SENIN 10-Jun-19 6:45 16:00 Hallal Bi Hallal Hari Raya Idul Fitri 1440H
100 SELASA 11-Jun-19 6:45 16:00 Preventive Maintenance Transformator
101 RABU 12-Jun-19 6:45 16:00 Keliling Ship Unloader dan Jetty
102 KAMIS 13-Jun-19 6:45 16:00
103 JUMAT 14-Jun-19 6:45 16:00
104 SABTU 15-Jun-19
LIBUR
105 MINGGU 16-Jun-19
106 SENIN 17-Jun-19 6:45 16:00
107 SELASA 18-Jun-19 6:45 16:00
108 RABU 19-Jun-19 6:45 16:00
109 KAMIS 20-Jun-19 6:45 16:00
110 JUMAT 21-Jun-19 6:45 16:00
111 SABTU 22-Jun-19
LIBUR
112 MINGGU 23-Jun-19
113 SENIN 24-Jun-19 6:45 16:00
108
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
1. 5 S
109
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
107
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
3. FLM
108
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
109
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
4.Logshit
110
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
5.Meeting
BAB VIII
PENUTUP
111
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
7.1 KESIMPULAN
1) PT. Pembangkitan Jawa - Bali UBJOM PACITAN - PLTU Pacitan ini mempunyai 2
unit pembangkit yang mempunyai kapasitas tenaga listrik masing-masing sebesar 2 x
315 MW, jadi total tenaga listrik yang dihasilkan sebesar 630 MW.
2) Generator merupakan salah satu perangkat vital dari sebuah sistem pembangkit listrik
dimana memerlukan satu sistem proteksi yang handal untuk melindunginya dari segala
jenis gangguan. Hal ini disebabkan karena generator merupakan alat yang mengubah
energi mekanik menjadi energi elektrik (sebagai penghasil energi elektrik).
3) Sistem pengaman (protection system) merupakan salah satu komponen penting dalam
menjaga kestabilan kontinuitas penyediaan tenaga listrik disamping melindungi
manusia dan seluruh peralatan pada sistem pembangkit. Dengan adanya proteksi yang
baik, maka kemampuan dan kesiapan pembangkit dalam memenuhi beban akan tetap
terjaga.
4) Definisi rele pengaman adalah susunan peranti baik elektronik maupun magnetik yang
direncanakan untuk mendeteksi satu kondisi ketidaknormalan pada peralatan listrik
yang dapat membahayakan atau kejadian yang tidak diinginkan.
5) Proteksi pada generator merupakan peralatan yang sangat vital pada sistem
pembangkit tenaga listrik. Proteksi pada generator akan bekerja apabila terjadi
gangguan baik berasal dari luar maupun dalam generator saat proses pembangkitan
berlangsung. Proteksi pada generator sangat menentukan proses produksi tenaga listrik
dan kualitas kerja generator.
7.2 SARAN
1. BagiSiswa
112
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
113
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PT PJB UBJ O&M PACITAN SMK PGRI 1 GRESIK
114
Teknik Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 1 GRESIK