Anda di halaman 1dari 30

6.

1 Pengenalan turbin gas


Turbine gas adalah salah satu mesin konversi energi dimana fluida kerjanya gas yang
mempunyai temperature dan tekanan yang tinggi di ubah menjadi energi kinetik, dari sudusudu turbin gas ini dihasilkan energi mekanis.
Bahan bakar yang digunakan antara lain solar atau dapat juga menggunakan gas alam (LNG)
liquid natural gas.
Untuk mendapat proses pembakaran yang baik di ruang bakar diperlukan 3 (tiga) komponen
utama, yaitu :
1. Udara pembakaran
2. Bahan bakar
3. Api
Udara pembakaran didapat dari kompresor utama yang satu poros dengan turbin dan
digerakan oleh turbin itu sendiri. Bahan bakar dimasukan kedalam ruang bakar yang
jumlahya diatur oleh governor agar dapat diperoleh putaran yang konstan walaupun beban
mesin berubah naik turun.
sedangkan untuk mendapatkan gas panas hasil pembakaran yang pertama kali adalah dari
penyalaan busi yang menyala saat permulaan pembakaran atau periode firing.

Gambar 6.1 Siklus PLTG


6.2 Prinsip Kerja
Pada turbin gas tidak ada bagian mesin yang bergerak translasi seperti pada mesin
torak, bagian yang bergerak hanya rotasi. bagian mesin yang bergerak rotasi disebut rotor
atau dan yang diam ( tidak berputar ) disebut stator.

Pada rotor kompressor terdapat sudu-sudu kompressor dan udara mengalir melalui
ruang diantara sudu-sudu tersebut. Udara mengalir semakin lama semakin termampatkan
sehingga tekanannya naik. Sesuai dengan sifat udara bila dimampatkan maka tekanan akan
naik demikian temperaturnya akan naik juga. Udara yang di produksi oleh kompressor ini
digunakan untuk pembakaran di ruang bakar.
Pada rotor turbin terdapat sudu-sudu dan gas mengalir melalui ruang diantara sudusudu tersebut. Gas/fluida yang mengalir tersebut memiliki kecepatan yang sangat tinggi
sehingga memiliki momentum (energi).
Perubahan momentum/energi ini mampu memberikan gaya yang bekerja di sudu-sudu turbin.
Karena gaya tersebut maka kemudian roda turbin dapat berputar.
6.3 Komponen dari Instalasi PLTG
Komponen-komponen tersebut antara lain :
1. Turbin (Turbine)
Turbin adalah bagian untuk membangkitkan kerja mekanis poros. Tenaga potensial
( potensial energy ) yang terkandung dalam gas panas dirubah menjadi tenaga kinetis ( kinetic
energy ) untuk mendapatkan tenaga mekanis yang berupa putaran poros. Turbin pada PLTG
Alsthom tipe 5001 ini terdiri dari 2 tingkat. Gas dari combustion chamber mengalir melalui
transition piece menuju ke sudu tetap turbin tingkat pertama.
2. Kompressor (Compressor)
Fungsi dari kompressor pada PLTG adalah seperti pompa udara yaitu menghisap
udara atmosfir dan menaikan tekanannya, kemudian udara yang dihasilakan dimasukan
kedalam ruang pembakaran.
Kenaikan tekanan udara didalam kompressor ini bisa beberapa kali lipat dari tekanan udara
atmosfir. Perbandingan tekanan udara antara yang masuk kompressor dengan yang keluar
dari kompressor disebut compression ratio atau disebut perbandingan kompresi dari
kompressor tersebut.
Jenis kompressor yang dipergunakan adalah dari jenis aksial. pada PLTG Alsthom ini,
kompressor mempunyai tingkat sebanyak 17 dengan perbandingan kompresinya 10:1. tidak
semua udara yang dihasilkan oleh kompressor ini dimasukan kedalam ruang bakar
( combustion chambers ), karena ada udara yang digunakan keperluan lain dan ada juga udara

yang diektraksi dari tingkat kompresor yakni pada tingkat ke- 4 dan tingkat ke 10, yang
digunakan untuk :
Pendinginan bagian-bagian turbin ( stator dan rotor )
Perapat pada bantalan-bantalan
3. Ruang Bakar ( Combustion Chambers )
Fungsi dari combustion ini adalah tempat untuk pembakaran bahan bakar. Dalam
combustion chambers ini bahan bakar yang telah dikabutkan oleh nozzle dan udara atomizing
bercampur dengan udara bertekanan yang datang dari kompresor. Campuran bahan bakar dan
udara ini kemudian di bakar, gas hasil dari pembakaran tersebut mengalir sepanjang
combustion chambers dan transition piece .
Combustion chamber ini ada 10 buah yang terletak mengelilingi turbin, antara combustion
chamber satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh pipa penghubung api ( croos fire
tubes ).
Dua diantara 10 buah combustion chamber itu dipasang busi (spark plug). Suhu
pembakaran yang terjadi pada combustion chamber ini bisa lebih dari 1200 c yang mana
suhu itu adalah terlalu tinggi untuk material yang digunakannya sehingga bisa
memperpendek umur pemakaiannya.

4. Accessory Gear ( Gear Box )


Accessory gear adalah tempat dimana susunan roda gigi-roda gigi yang mendapat
sumber gerak dari putaran poros turbin. Pasangan roda gigi ini kemudian untuk untuk
menggerakan peralatan turbin.
Peralatan bantu ( Accessories ) yang digerakan seperti pompa bahan bakar, pompa air
pendingin, pompa utama minyak pelumas, pompa hydraulik dan lain-lain.

5. Reduction Gear ( Load Gear )


Oleh karena generator yang akan digerakan oleh turbin mempunyai putaran 3000 rpm,
sedangkan putaran turbin adalah 5120 rpm maka diperlukan suatu pasangan roda gigi untuk

menyesuaikan putaran tersebut. Pasangan roda gigi ini berfungsi untuk menurunkan putaran
dari 5120 rpm dan disebut dengan load gear.

6. Generator
Generator berfungsi untuk membangkitkan tenaga listrik. Generator memiliki rotor
dan stator dengan adanya perpotongan medan gaya magnet pada saat rotor generator diputar,
maka timbul listrik.
Agar tegangan generator tetap konstan walaupun beban generator berubah-ubah maka
generator dilengkapi dengan AVR (Automatic Voltage Regulator).
Kualitas listrik yang kita produksi dapat diketahui dari parameter yang terbaca di panel
generator. Parameter tersebut adalah frekuensi (Hz), tegangan (Kv), arus ( Ka) daya aktif
(Mw), daya reaktif (Mvar), dan cos Q (0,8).

6.4 Pengertian Pre-cooler


Pre-cooler ialah tempat untuk mendinginkan udara pengabut. pada sistem udara
pembakaran terdapat peralatan pre-cooler yang berfungsi sebagai alat pendingin awal udara
untuk pembakaran turbin gas. temperatur yang baik untuk udara pembakaran 110-135 0 C
(standart manual book alsthom atlantique). biasanya aliran masuk ke pre-cooler
temperaturnya sampai 260o C karena melalui peralatan Air Separator. air separator fungsinya
adalah menyaring udara dari partikel-partikel air yang terbawa dari kompresor utama pada
tingkat 17 atau tingkat akhir, yang biasanya banyak mengandung air.
Secara teknik, pemeriksaan / cleaning pre cooler dilakukan setiap pemeliharaan
periodic yang meliputi pemeriksaan kebocoran pada tube pre cooler , namun apabila
terdapat indikasi - indikasi kebocoran maka tube pre cooler tersebut dilakukan plug dan
untuk material flug yang digunakan adalah baut. pre- cooler dioperasikan secara terus
menerus guna melakukan proses pendingin agar unit pembangkit tetap handal.
6.5 Material pre-cooler

Turbin pusat listrik tenaga gas keramasan memiliki beberapa komponen penunjang,
diantaranya adalah pre cooler. salah satu komponen pada pre cooler ialah tube pre
cooler yang mempunyai spesifikasi material yang berbeda, tube pre cooler dan tube sheet
pre cooler terbuat dari material cuni akan tetapi sheel pre cooler terbuat dari carbon steel.
- Analisa kerusakan / kebocoran pre - cooler
Apabila terjadi kerusakan / kebocoran pada pre cooler maka unit PLTG Keramasan
tidak dapat dioperasikan, sehingga mengakibatkan kerugian jam operasi pembangkit. faktor
yang menyebabkan kerusakan / kebocoran pre-cooler getaran yang ditimbulan oleh putaran
turbin karena posisi pre cooler terletak dibagian bawah turbin dan akibat erosi udara panas.
Cara mengatasi gangguan ini ialah sebagai berikut :
1. Dibongkar dan dicari dimana tenpat indikasi kebocoran .
2. Di cek pada bagian tube-tube pre-cooler.
3. Kemudian diperbaiki dengan cara di plug pada bagian yang bocor.
6.6 Kriteria Air Pendingin
Sebagai media pendingin untuk peralatan di pembangkit, air pendingin harus sesuai
dengan yang direkomendasikan. karena apabila hal ini tidak di perhatikan, air yang berfungsi
sebagai pendingin tersebut akan menyebabakan kerusakan pada peralatan (korosi). karena
itulah, air yang digunakan harus mengalami proses dan penambahan zat kimia agar air
tersebut aman untuk digunakan sebagai air pendingin. air tersebut biasa disebut dengan air
demin. pada unit pembangkit PLTG #3 Keramasan,air demin diambil dari chemical water
treapment PLTG Keramasan. air demin dipilh karena air tersebut adalah air murni yang tidak
menyebabkan korosi.
6.7 Siklus Air Pendingin

Gambar 6.7 siklus air pendingin pada PLTG 3 alsthom keramasan


-Prinsip kerja air pendingin
Di unit PLTG alsthom keramasan mengunakan sistem sirkulasi tertutup untuk
sirkulasi air pendingin,dimana air tersebut berada pada tank yang disirkulasikan oleh pompa
air yang berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas turbin,diesel start dan udara
automizing.
Air yang digunakan untuk PLTG alsthom ialah air murni / air demineral, bertujuan
agar instalasi pipa dan peralatan tidak mengalami korosi atau pengendapan lumpur yang
dapat mengakibatkan tersumbatnya heat exchanger /alat penukar kalor pada PLTG alsthom
yang berakibat menurunnya kinerja alat penukar kalor sehingga mempengaruhi performance
dari unit pembangkit PLTG alsthom.
Sirkulasi udara pre-cooler pada PLTG alsthom didapat dari tingkat terakhir
compressor yang terlebih dahulu mendinginkan stage nozzle turbin dan dikumpulkan pada
booster udara,kemudian udara tersebut melalui pre-cooler untuk proses pendinginan.

temperatur udara sebelum masuk pre cooler 325 o C setelah melawati booster dan pre
cooler temperatur udara menjadi 80o C.
udara tersebut dimanfaatkan sebagai :
1. pendingin fuel nozzle
2. pengabut bahan bakar
Proses tersebut bertujuan agar fuel nozzle tidak mengalami kerusakan serta dapat
memperpanjang waktu operasi peralatan. pengabutan bahan bakar sangat diperlukan karena
selain untuk menyempurnakan pembakaran juga berfungsi untuk mengurangi kerugian/losses
bahan bakar akibat pembakaran yang tidak sempurna.
Pompa air pendingin mengalirkan air pendingin menuju pendingin minyak pelumas
(lube oil heat exchanger), pre-cooler (udara pengabut), dan diesel start. Setelah menyerap
panas dari peralatan tersebut, air pendingin tersebut dialirkan ke radiator yang terdapat pada
sistem pendingin untuk didingikan yang selanjutnya air akan dialirkan ke tangki air pendingin
utuk bersirkulasi kembali.

6.8 Peralatan yang didinginkan


6.8.1. Diesel Start
Selama mesin diesel beroperasi, dibutuhkan pendinginan pada mesin tersebut. air
dipompa untuk mendinginkan diesel, setelah itu air dialirkan kembali ke tangki air pendingin.
6.8.2. Lube Oil heat exchanger
Lube oil heat exchanger berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas yang akan
disalurkan ke sistem pelumasan. Jumlah aliran air diatur oleh VTR sesuai dengan temperatur
lube oil header. Minyak yang bertemperatur tinggi melewati tube-tube yang berisi air
pendingin sehingga temperatur minyak pelumas turun.
6.8.3 Pre-cooler
Tempat untuk mendinginkan udara pengabut. pada sistem udara pembakaran terdapat
peralatan pre-cooler yang berfungsi sebagai alat pendingin awal udara untuk pembakaran
turbin gas. temperatur yang baik untuk udara pembakaran 110-1350 C (standart manual book
Alsthom Atlantique). Biasanya aliran masuk ke pre-cooler temperaturnya sampai 260o C
karena melalui peralatan air separator. air separator fungsinya adalah menyaring udara dari

partikel-partikel air yang terbawa dari kompresor utama pada tingkat 17 atau tingkat akhir,
yang biasanya banyak mengandung air.

6.9 Pengoperasian sistem air pendingin


6.9.1. Persiapan sebelum start
1. gunakan APD ketika pemeriksaan di area.
2. Pastikan tidak ada pekerjaan maintenance pada sistem air pendingin.
3. Level air pendingin cukup.
4. periksa aliran pipa dari kebocoran.
5. Pastikan parameter-parameter yang ada dalam keadaan baik.
6. Pasokan listrik tersedia untuk mengoperasikan peralatan.
7. Motor fan dalam keadaan standby.
6.9.2. Prosedur start
Setelah pemeriksaan dan persiapan sistem air pendingin sudah selesai dilaksanakan,
sistem air pendingin dapat dioperasikan dengan ketentuan di bawah ini:
1. Posisikan breaker fan 1,2 dan 3 pada posisi ON.
2. Posisikan breaker motor fan 1 sampai 4 pada posisi AUTO.
3. pompa air pendingin operasi apabila turbin sudah berputar 3600 rpm.

6.9.3 Pemeriksaan Selama Operasi

Setelah melakukan start dan unit beroperasi pada sistem ir pendingin, lakukan
pemeriksaan untuk mengontrol sistem ini dari lokal maupun dari ruang kontrol. Yang
meliputi :
1. temperatur pada bagian masuk dan keluar radiator.
2. tekanan discharge pompa air pendingin.
3. level tangki air pendingin.

6.9.4. Prosedur Stop


1. Stop sistem juga bersamaan dengan stop PLTG
2. Pompa akan stop sesuai dengan berhenti berputarnya turbin.
3. posisikan semua breaker motor fan pada posisi OFF.
6.10 Trouble Shooting
1. Temperatur Air pendingin tinggi
Alarm

: temperatur air pendingin keluar radiator tinggi

Instrument

: temperatur indikator

Penyebab

: temperatur ambient tinggi, temperatur lube oil tinggi (pada Heat exchanger

lube oil)
Penanganan

: pastikan fan-fan 1 sampai 4 beroperasi.

2. Fan pendingin mati


Alarm

: salah satu fan yang beroperasi mati

Penyebab

: kerusakan pada motor,tidak ada suplai listrik pada motor

Penanganan

: - periksa keadaan motor fan

- periksa sistem kelistrikan pada motor


- apabila terjadi kerusakan laporkan pada pihak maintenance.
3. Level air pendingin rendah
Alarm

: level air mencapai 1173 Liter

Penyebab

: - jumlah air pendingin pada tangki rendah

- kebocoran pada sistem


Penanganan

: - cari sumber kebocoran


- tambahkan air pada tangki

BAB VII
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari uraian pada bab pembahasan
masalah sering terjadinya gangguan pada sistem air pendingin PLTG Alsthom ialah
kebocoran pada pre-cooler yang disebabkan karena usia dari material , vibrasi , dan kualitas
ait yang kurang baik. cara mengatasi kebocoran dan kegunaan air pendingin, yakni :
1. untuk mengatasi kebocoran pada pre-cooler ini dilakukan plug.
2. Sistem pendingin sangat diperlukan pada PLTG untuk mencegah kerusakan peralatan
yang disebabkan oleh panas yang berlebihan.
3. Air yang digunakan sebagai pendingin haruslah sesuai dengan batasan yang ditetukan
agar air tidak menyebabkan korosi pada peralatan.
Peralatanyang didinginkan meliputi:

Diesel Start

Pre-cooler

Pendingin minyak pelumas ( Lube Oil Heat Exchanger)


Untuk pengoperasian, sistem air pendingin terdapat empat proses, yaitu :

Persiapan start

pengopersian/ start system

pemeriksaan selama sistem beroperasi

shutdown/ stop sistem

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN TURBIN GAS


ALSTHOM ATLANTIQUE

PERAWATAN DAN PERBAIKAN


SISTEM PENDINGIN TURBIN GAS ALSTHOM ATLANTIQUE
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya)
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Universitas Andalas Padang
Oleh :
Nama
Nomor Bp
Program Studi
Konsentrasi

:
:
:
:

Jufril Syaputra
0801012037
Teknik Mesin
Perawatan dan Perbaikan

POLITEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS


JURUSAN TEKNIK MESIN
2011

LEMBARAN PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERAWATAN DAN PERBAIKAN


SISTEM PENDINGIN TURBIN GAS ALSTHOM ATLANTIQUE

Nama
Nomor Bp
Program Studi
Konsentrasi

Disusun Oleh :
: Jufril Syaputra
: 0801012037
: Teknik Mesin
: Perawatan dan Perbaikan
Pembimbing I

Adriansyah, ST., MT
Nip. 19641109 199702 1 001
Pembimbing II

Sir Anderson, ST., MT


Nip. 19720818 200003 1 002
Disetujui oleh :

Ka. Konsentrasi
Perawatan dan Perbaikan

Rakiman, ST., MT
Nip. 19650502 199003 1 000
Ka. Prodi Teknik Mesin,

Ichlas Nur, ST., MT

Nip. 19681111 199303 1 001


Disahkan Oleh :

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini dan semakin pesatnya perkembangan tekhnologi memacu
tumbuh pesatnya perkembangan industri, seiring hal tersebut menyebabkan terciptanya dunia
kerja yang membutuhkan tenaga kerja yang terampil, profesional dan berpengetahuan yang
luas dibidangnya masing-masing.
Di PLTG sistem pendingin sangat berperan penting untuk menjamin kelangsungan
Turbin Gas, karena di PLTG itu kinerja yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh temperature,
maka untuk mempertahankan temperatur itu dibutuhkan suatu sistem pendingin.
Atas pertimbangan diatas maka penulis mengambil judul tugas akhir adalah
Perawatan dan Perbaikan Sistem Pendingin Turbin Gas Alsthom Atlantique. Melalui
tugas akhir ini penulis ingin mengetahui jauh lebih dalam tentang bagaimana perawatan dan
perbaikan sistem pendingin turbin gas Alsthom Atlantique yang nantinya akan sangat
bermanfaat sebagai bahan ilmu untuk terjun ke dunia industri.
Berdasarkan data yang diperoleh ada juga Tugas akhir tentang turbin gas dari
mahasiswa politeknik sebelumnya yaitu :
a. Afri Roga (02071003) dengan judul Perawatan dan Perbaikan Cooling Air Fan 88
BA Pada Turbin Gas Alsthom Atlantique
b. Fandi (02071018) dengan judul Perawatan dan Perbaikan Unit Instalasi Turbin
Gas Pada PLTG Pauh Limo
c. Edisar Marza (07071024) dengan judul Tinjauan Kerusakan Pressure Regulating
Valve (VPR-2) Pada Lube Oil System Turbin Gas Asthom Atlantique

1.2. Alasan Pemilihan Judul


Judul dari laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah Perawatan dan
perbaikan Sistem Pendingin Turbin Gas Alsthom Atlantique
Adapun alasan penulis dalam mengambil judul ini adalah :
a.

Pada turbin gas sistem pendingin sangat berperan penting untuk menjamin kelangsungan
turbin gas tersebut

b. Karena ingin mengetahui fungsi pendingin lebih dalam lagi


1.3. Tujuan
Dalam pembuatan tugas akhir ini, ada dua tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
1.3.1 Tujuan Umum
Sebagai pengembangan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan secara teori
maupun praktek serta memperoleh pemahamn ilmu tentang sistem perawatan dan perbaikan
sistem pendingin turbin gas.
a.

Tujuan Khusus

a) Rapat mengetahui sistem pendingin yang digunakan pada PLTG Pauh Limo Padang
b) Dapat mengetahui jenis-jenis perawatan dan perbaikan yang diterapkan pada sistem
pendingin pada turbin gas Alsthom Atlantique
c) Dapat mengetahui penanggulangan sistem pendingin pada turbin gas Alsthom Atlantique
1.4. Metode Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan ini penulis mendapatkan data-data dan bahan dengan
berbagai metode antara lain yaitu :
a.

Orientasi Department yang bertujuan untuk mengetahui sistem organisasi pada PT.PLN
(Persero) PLTG Pauh Limo Padang.

b. Observasi lapangan yang bertujuan untuk mengetahui lebih jelas peralatan dan sistem kerja
dari Pembangkit Listrik tenaga Gas (PLTG) Pauh Limo.
c.

Diskusi dan konsultasi dengan pembimbing dan staf-staf perusahaan bertujuan untuk
mengavaluasi ulang mengenai teori dan hasil praktek yang didapatkan selama melakukan
pengambilan data
1.5. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan ini, penulis membatasi masalah pada ruang lingkup
perawatan, perbaikan, kendala serta penanggulangan sistem pendingin pada turbin gas.
1.6. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini penulis menggunakan


sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN

Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Alasan Pemilihan Judul, Tujuan, Metode
Penulisan Laporan, Batasan Masalah dan Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja
Lapangan.
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN


Berisikan mengenai Sejarah Singkat Perusahaan, Visi, Misi dan Program Kerja Perusahaan,
Kebijakan Lingkungan, Manajemen, Struktur Organisasi, Sumber Daya Manusia, Gambaran
Umum, Peserta, Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan.

BAB III

MANAJEMEN PERAWATAN DAN PERBAIKAN


Berisikan tentang Pengenalan Dasar Perawatan dan Perbaikan secara Umum, Mekanisme dan
Komponennya.
BAB IV TINJAUAN UMUM TURBIN GAS ALSTHOM ATLANTIQUE
Berisikan tentang Prinsip Dasar Turbin Gas, Komponen Utama dan Komponen Bantu pada
Turbin Gas yang ada pada PLTG Pauh Limo.

BAB V

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN TURBIN GAS


Berisikan tentang bagaimana perawatan dan perbaikan sistem pendingin yang baik
BAB VI

PENUTUP
Berisikan tentang Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Prinsip Dasar Turbin Gas
2.1.1. Pengertian Turbin Gas
Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya gas diperoleh dari
pembakaran bahan bakar cair yang mudah terbakar. Sistem turbin gas yang paling sederhana
terdiri dari tiga komponen utama, yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin yang disusun
menjadi satu sistem yang kompak.
Udara atmosfir yag masuk ke dalam kompresor berfungsi menghisap dan menaikkan
tekanan udara tersebut, hingga temperatur dan tekanannya naik kemudian udara yang

bertekanan dan bertemperatur tinggi tersebut masuk ke dalam ruang bakar, ke dalam ruang
bakar disemprotkan bahan bakar, sehingga akibat bercampurnya bahan bakar dengan arus
udara tersebut, maka terjadi proses pembakaran. Proses pembakaran tersebut terjadi pada
tekanan konstan. Dengan demikian tugas ruang bakar adalah untuk menaikkan temperatur gas
(udara ditambah bahan bakar). Gas pembakaran yang bertemperatur tinggi itu kemudian
masuk kedalam turbin gas dimana energi gas yang digunakan untuk melakukan kerja
memutar roda turbin kurang lebih 60% kali daya yang dihasilkan turbin, dipergunakan untuk
memutar kompresor.
Di dalam turbin gas proses kompresi, pembakaran dan ekspansi terjadi didalam
komponen yang berlainan. Berbeda dengan sistem pembakaran pada motor bakar. Sistem
instalasinya dapat dipasang dengan cepat dan investasinya lebih murah di banding dengan
turbin air dan uap. Disamping itu turbin gas juga dapat distart dalam kondisi keadaan dingin
dan beban nol sampai pada beban penuh. Perbandingan antara kompresi dalam kompresor
adalah 8 : 1. Untuk temperatur pembakaran harus di batasi sesuai dengan kekuatan material
yang dipergunakan terutama material pada turbin. Tekanan ruang bakar berkisar antara 2,3
10 Atm, sedangkan temperatur pembakaran keluar dari ruang bakar 100%.

2.1.2. Proses Kerja Sistem Turbin Gas


Tiga proses pokok yang terjadi dalam turbin gas untuk memproduksi energi yaitu :
a.

Proses penekanan udara (kompresi)

b. Proses pembakaran udara + bahan bakar


c.

Proses pengembangan atau ekspansi gas hasil pembakaran


Molekul-molekul udara harus memiliki energi panas dalam menghasilkan kerja.
Apabila lebih banyak molekul-molekul udara yang dipanaskan maka akan lebih banyak.
Udara yang ditekan dalam jumlah yang maksimum dalam suatu ruangan yang sempit dapat
memudahkan terjadinya pembakaran. Alat untuk menekan udara adalah kompresor.
Proses pembakaran memberikan energi panas. Proses pembakaran terjadi di dalam
ruang pembakaran yang disebut dengan combustion chamber. Hasil pembakaran dialirkan
melalui sudu turbin.
Sebelum gas masuk ke turbin maka gas panas dialirkan melalui nozzle dengan jalan
penurunan tekanan dan diikuti peningkatan kecepatan gas. Akibat dari kecepatan dari nozzle
maka turbin akan berputar.

Pada Turbin Gas di PLTG penggerak mula adalah motor diesel, dimana pada saat
motor diesel dioperasikan, diesel memutar poros turbin dan dibantu oleh sistem hydraulic
ratchet, gas panas masuk kedalam ruang bakar melalui nozzle sehingga akan memutar turbin
dan pada saat putaran mencapai 17% putaran penuh dan diesel akan memutar turbin hingga
1600 rpm dan pada putaran 2300 rpm, diesel akan lepas. Antara poros diesel dengan poros
kompresor dihubungkan dengan clutch dan pada putaran 3200 rpm, diesel akan lepas dari
turbin. Disamping memutar turbin, diesel juga sebagai pengabut pertama untuk pembakaran,
bahan bakar yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan tabung lintasan api (Cross fire
Tube).
Kompresor terdiri dari 17 tingkat dimana udara dihisap melalui saringan udara (filter).
Pada tingkat ke 17 kompresor, udara yang bertekanan tinggi tersebut dialirkan pada ruang
bakar untuk menggantikan fungsi booster, kompresor mengabutkan bahan bakar pada nozzle.
Diruang bakar yang terdiri dari 10 tabung terjadi proses pembakaran, sehingga
menghasilkan gas panas bertekanan tinggi dan dialirkan melalui transitiont piece (bagian
penyalur) menuju sudu-sudu yang terdiri dari dua tingkat sudu gerak, dimana sebelum gas
melewati sudu pengarah (sudu tetap), gas panas tersebut akan mempercepat putaran sudu
gerak turbin sehingga putaran poros kompresor dan turbin akan naik sampai stabil pada
putaran 5100 rpm.
Generator yang digunakan di Indonesia adalah 50 Hz yang membutuhkan putaran
3000 rpm. Maka putaran turbin dan kompresor yang mencapai 5100 rpm tersebut akan
direduksi atau diturunkan melalui Load Gear (reduction gear) sehingga menjadi 3000 rpm.
Gas panas yang sudah memutar sudu-sudu turbin akan dibuang menuju cerobong gas buang
(exhaust).
2.2. Komponen Utama pada Turbin Gas PLTG Pauh Limo
Komponen-komponen utama dari Turbin Gas PLTG Pauh Limo antara lain yaitu :
a.

Motor diesel

b. Accessory gear
c.

Kompresor

d. Ruang bakar (Combustion Chamber)


e.

Turbin

f.

Load gear

g. Generator

Struktur dari komponen dapat dilihat pada gambar sketsa sebagai berikut :
Bahan bakar

Exhaust

Udara masuk
Ruang bakar

Motor diesel
Generator

Kompresor
Accessory gear

Turbin

Load gear
Gambar 2.2 Siklus Turbin Gas Alsthom

2.2.1. Motor Diesel


Diesel disini berfungsi sebagai penggerak awal dari turbin gas dimana daya yang
digunakan untuk menggerakkan awal turbin sangat besar maka diesel berguna untuk
penggerak awalnya. Antara poros turbin dengan diesel dihubungkan dengan menggunakan
kopling, sehingga disaat putaran 3200 rpm lebih kurang dari 65% dari putaran normal turbin
maka diesel akan terlepas. Setelah putaran mencapai hal diatas maka turbin akan mudah
memutar porosnya sendiri.
2.2.2. Accessory gear
Accessory gear adalah box gear, pompa bahan bakar utama, pompa hidrolik, pompa
air pendingin, pompa utama pelumas dan atomizing. Disini tempatnya mentransmisikan

putaran bantu ke alat-alat bantu turbin, gear ini yang berfungsi sebagai pompa bahan bakar,
pompa hidrolik, pompa air pendingin, pompa utama pelumas dan atomizing. Pompa pelumas
utama melumasi poros-poros kompresor, turbin, load gear hingga ke generator, setelah
minyak pelumas ini melumasi semua komponen-komponen tersebut, pelumas akan kembali
ke tangki minyak pelumas.
Semua gear yang ada di dalam accessory gear harus alignment dengan gear turbin
sehingga poros pada accessory gear dengan poros turbin harus lurus, jika terjadi
ketidaklurusan maka akan menyebabkan vibrasi (getaran) pada saat turbin beroperasi. Untuk
mengetahui besarnya aligment dapat dilihat pada buku instruksi masing-masing unit.
Keadaan accessory gear dapat dilihat melalui lobang inspeksi. Pemeriksaannya
dilakukan secara berkala untuk mengatasi kerusakan yang lebih besar.
2.2.3. Kompresor
Kompresor yang digunakan pada PLTG pauh Limo ini adalah kompresor jenis aksial
dengan sudu sebanyak 17 tingkat, secara umum fungsi dari kompresor adalah untuk
mengkompresikan dan memampatkan udara. Cara kerja kompresor adalah kompresor
mengisap udara dari luar (atmosfir) kemudian dikompresikan oleh sudu-sudu sehingga
tekananya menjadi naik. Udara yang bertekanan tinggi tersebut akan di manfaatkan untuk
pengabutan proses pembakaran.
2.2.4. Ruang bakar
Ruang bakar merupakan komponen utama dalam pembangkit listrik tenaga gas,
dimana di ruang pembakaran ini terjadi proses pembakaran bahan bakar dari turbin agar
mendapatkan fluida gas yang akan menggerakkan turbin.
Ruang bakar salah satu unit turbin gas pada PLTG Pauh Limo terdiri dari 10 buah
yang tersusun di sekeliling kompresor. Ruang bakar ini terdiri dari dua bagian yang bagian
luar disebut dengan ruang pembakaran (combustion casing) dan di dalam tabung yang kedua
disebut dengan combustion linier, antara ruang bakar satu dengan yang lainnya di pasang
tabung lintasan api (cross fire tube).
Bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar terlebih dahulu di kabutkan oleh
nozzle yang berjumlah 10 buah dan bercampur dengan udara yang dimampatkan oleh
kompresor. Setelah udara dimampatkan masuk ruang bakar, maka terjadilah pembakaran
yang dibantu oleh dua buah busi sebagai sumber api. Dari hasil pembakaran ini menghasilkan
berupa gas panas yang bertekanan tinggi, masuk ke dalam turbin pertama melalui transition

piece. Fungsi dari transition piece ini adalah merubah energi potensial menjadi energi
kinetis.
Pada transition piece di dalamnya mengalir gas panas dan bagian lainnya
bersinggungan dengan udara dari kompresor discharge. Proses pembakaran di dalam turbin
berlangsung dengan baik atau tidak dapat dilihat seight glass yang dipasang pada tiap ruang
bakar.
Busi
Cross Fire Tube
Combustion Casing
Flame Detector

Gambar 2.7. Ruang Bakar dari Turbin Gas Alsthom Atlantique


Proses pembakaran adalah ekuivalen dengan proses pemasukan kalor pada siklus
sistem, jadi proses pembakaran diharapkan terjadi pada tekanan konstan dan menghasilkan
gas yang bertemperatur tinggi. Proses pembakaran terjadi secara kontinyu yang digunakan,
terutama material sudu turbin. Hal tersebut perlu dilaksanakan karena kekuatan material akan
turun seiring dengan naiknya temperatur.
Jumlah udara yang berlebihan diatas diperlukan untuk menyempurnakan proses
pembakaran dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Mendinginkan bagian-bagian ruang
bakar dan mengusahakan distribusi temperatur gas pembakaran keluar ruang homogen.

Dalam realitanya pembakaran yang sempurna sulit terjadi, masih terdapat kerugian
kalor dalam ruang bakar dan tidak semua hasil pembakaran dapat dimampatkan untuk
menaikkan fluida kerja. Disamping itu juga terdapat kerugian gesekan antara gas pembakaran
dengan bagian ruang bakar, maka akan terjadi sedikit penurunan tekanan.
2.2.5. Turbin
Turbin gas adalah suatu pesawat kalori yang tergolong Internal Combustion Engine
(ICE) atau sering disebut dengan mesin pembakaran dalam. Sebagai hasil energi dari turbin
gas adalah fluida gas yang diperoleh dari gas hasil pembakaran bahan bakar dalam ruang
bakar (combustion chamber).
2
7
4
6
5
3

Gambar 2.8. Assembly Turbin Gas Alsthom Atlantique


Keterangan Gambar 2.8 :
1. Udara masuk (air inlet)
2. Kompresor (compressor)
3. Nozzle
4. Busi (spark plug)
5. Transition piece
6. Turbin
7. Exhaust

Bahan bakar yang digunakan untuk turbin gas antara lain bahan bakar cair (destillate)
seperti HSD atau IDO juga dapat digunakan gas bumi dan gas alam (LNG).
Untuk mendapatkan proses pembakaran yang baik pada combustion chamber
diperlukan tiga komponen utama yaitu :
a.

Udara pembakaran

b. Bahan bakar
c.

Api (Busi)
Udara pembakaran didapat dari kompresor utama yang seporos dengan turbin yang
digerakkan oleh turbin. Bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar jumlahnya diatur oleh
governor agar diperoleh putaran yang konstan atau tetap walaupun beban mesin berubahubah, naik atau turun.
Sedangkan untuk mendapatkan temperatur pembakaran untuk yang pertama kali dari
penyalaan busi yang akan menyala pada saat permulaan pembakaran atau periode firing.
Turbin terdiri dari rotor dan stator, pada rotor dipasang sudu-sudu jalan.
Pada turbin JPE, AEG dan ALSTHOM jumlah barisan atau tingkat dari sudu jalan ini
ada dua yang selalu disebut 1st stage bucket dan 2nd stage bucket. Jumlah dari 1st stage bucket
adalah 120 buah dan jumlah 2nd stage bucket adalah 90 buah.
Setiap baris dari sudu jalan di dahului dengan pengarah yang disebut 1st stage nozzle
dan tingkat yang kedua disebut 2nd stage nozzle, sedangkan pada Turbin Wescan jumlah
tingkat dari turbin ada lima tingkat yang memiliki lima tingkat nozzle dan lima tingkat sudu
jalan.
Kegunaan dan fungsi dari barisan sudu tetap dan sudu jalan ini adalah untuk
mengubah energi kinetis yang disimpan pada gas hasil pembakaran menjadi tenaga mekanik
pada poros turbin, selanjutnya daya yang tersimpan pada poros turbin dipergunakan untuk
menggerakkan kompresor, turbin, generator dan alat-alat Bantu lainnya.
Dalam pemasangan atau penggantian sudu-sudu jalan turbin, urutan pemasangan tiap
sudu harus sesuai dengan balancing sebab rotor turbin dapat menimbulkan putaran poros
tidak normal karena pengaruh dari ketidak balance-nya bucket dari turbin, bahkan akan
menyebabakan vibrasi atau tekanan yang besar.
Untuk menjaga sudu turbin supaya tidak mengalami kerusakan akibat temperatur
lebih (over temperature) pada saat turbin beroperasi, maka perlu ada pembatasan dari gas
buang (exhaust temperature), dalam hal ini exhaust temperature dibatasi 480C, dan ini

adalah batas mulai bekerjanya temperatur kontrol dan hal ini dapat dilihat dari signal
temperature control.
2.2.6. Load gear
Load gear ditempatkan diantara poros turbin dan poros generator. Jadi load gear
berfungsi untuk memindahkan daya yang dihasilkan turbin ke generator. Karena pada
umumnya putaran turbin tidak sama dengan putaran generator maka load gear selain
memindahkan daya juga berfungsi menyesuaikan (mereduksi) putaran turbin agar sesuai
dengan putaran generator.
Dalam penyambungan turbin dan poros load gear digunakan suatu kopling. Ini
disebut dengan load coupling, sebelum pemasangan load coupling ini terlebih dahulu harus
diperiksa apakah antara poros turbin dan poros load gear sudah lurus (alignment).
Apabila tidak dilakukan alignment pada daerah ini, maka menyebabkan vibrasi yang
timbul pada saat unit beroperasi yang sangat besar. Keadaan roda gigi load gear diperiksa
melalui lubang pemeriksaan yang sudah disediakan, dan bearing untuk load gear dipasang
pada saat major inspection.
2.2.7. Generator
Generator berfungsi untuk membangkitkan tenaga listrik. Generator memiliki rotor
dan stator dengan adanya potongan medan gaya magnet pada saat rotor generator diputar,
maka akan timbul tenaga listrik pada generator. Agar generator tetap konstan walaupun beban
generator berubah-ubah maka generator dilengkapi dengan exciter dan AVR (Automatic
Voltage Regulator). Pemakaian bahan bakar turbin sesuai dengan beban generator.
2.3. Komponen Bantu pada Turbin Gas PLTG Pauh Limo
Selain peralatan utama, pada Turbin Gas PLTG Pauh Limo juga dilengkapi dengan
alat-alat bantu, pendukung beroperasinya secara normal Turbin Gas PLTG ini, alat-alat bantu
yang digunakan adalah sebagai berikut :
a.

Sistem Pelumas

b. Sistem Pendingin
c.

Sistem Hidrolik

d. Sistem Pneumatik
e.

Sistem Start

f.

Sistem Kontrol dan Proteksi

g. Sistem Bahan Bakar


h. Sistem Hydraulic Rachet
2.3.1. Sistem Pelumasan
Secara umum fungsi pelumasan adalah untuk melumasi bagian-bagian yang berputar
agar tidak terjadi gesekan langsung dan memperpanjang usia dari komponen mesin.
Demikian juga pada PLTG, pelumasan berfungsi untuk :
a.

Mencegah keausan dari adanya gesekan langsung antara poros dan bearing.

b.

Mengambil panas yang ditimbulkan karena gesekan serta mengeluarkannya melalui alat
penukar panas yang seterusnya didinginkan oleh udara atau air.

c.

Sebagai media untuk menggerakkan sistem kontrol hidrolik, kopling hidrolik (torque
converter) dan Hydraulic Trip Oil System.
2.3.2. Sistem Pendingin
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai
untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing. Udara pendingin ini
diperoleh dari kompresor tingkat tertentu. Pada turbin Alsthom misalnya udara pendingin
diambil dari kompresor tingkat 4 (empat) dan 10 (sepuluh).
Udara pendingin ini juga berfungsi sebagai cooling gas panas yang masuk ke turbine
wheel space dan penyekat pelumas bearing agar tidak keluar dari rumah bearing ke sisi
turbin. Setelah mendinginkan Turbine Casing kemudian rotor dan seterusnya, udara tersebut
keluar bersama gas buang.
2.3.3. Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik adalah suatu sistem untuk menggerakkan peralatan turbin. Sebagai
media kerjanya menggunakan pelumas hidrolik yang digerakan oleh pompa hidrolik. Fungsi
dari sistem hidrolik pada PLTG Alsthom Atlantique antara lain :

a.

Untuk merubah posisi Inlet Guide Vane (IGV) pada saat putaran turbin 95 % pada waktu
start up.

b. Memberikan suplai ke servo valve untuk mengatur pemasukan BBM ke ruang bakar.
c.

Mengerjakan hydraulic racthet, yang akan memutar poros turbin + 450 tiap-tiap 3 menit pada
saat turbin baru dihentikan. Fungsi dari rachet berputar adalah untuk menjaga poros turbin
tidak bengkok karena beratnya sendiri.

Sistem hidrolik adalah suatu sistem pemindah tenaga dengan menggunakan zat cair
atau fluida sebagai perantara. Sistem hidrolik ini mempunyai banyak keunggulan dibanding
jika menggunakan sistem mekanikal.
Keuntungan dari sistem hidrolik ini adalah :
a.

Dapat menyalurkan torque dan gaya yang besar

b. Mudah dalam pencegahan overload


c.

Getaran yang ditimbulkan relatif kecil

d. Kontrol gaya pengoperasian lebih mudah dan cepat


Namun sistem hidrolik ini juga mempunyai kekurangan antara lain :
a.

Peka terhadap kebocoran

b. Kecepatan kerja kadang berubah


c.

Kerja sistem saluran tidak sederhana


2.3.4. Sistem Pneumatik
Berbeda dengan sistem hidrolik, sistem pneumatik berfungsi untuk menggerakkan
peralatan turbin dan alat bantunya dengan menggunakan udara sebagai fluida kerjanya. Udara
yang digunakan adalah udara yang diperoleh dari kompresor.
2.3.5. Sistem Start
Sebelum turbin gas mampu menghasilkan tenaga sendiri, untuk menggerakannya
dibutuhkan sistem starting. Pada PLTG yang ada dilingkungan PLN Kitlur Sumbagsel, sistem
startnya ada yang menggunakan mesin diesel dan ada pula yang menggunakan pompa
hidrolik.
PLTG Alsthom Atlantique menggunakan mesin diesel merek Detroit bertenaga + 500
HP sebagai peralatan startnya dimana poros output-nya dihubungkan dengan poros turbin
melalui sebuah kopling. Urutan start-nya sebagai berikut :
Mula-mula perintah start diberikan, kemudian diesel start beroperasi, beberapa detik
kemudian diesel berakslerasi dengan posisi Torque Converter terhubung, dengan demikan
poros turbin juga ikut berputar. Setelah putaran turbin mencapai 20% speed, proses
pembakaran dimula dengan memercikan bunga api dari duah buah busi yang terpasang
diruang bakar. Jika pembakaran berhasil, selanjutnya turbin berakselerasi sendiri dan setelah
putaran 60% speed, jaws clutch terlepas secara otomatis. Diesel start berputar stasioner untuk
selanjutnya mati secara otomatis.

2.3.6. Sistem Kontrol dan Proteksi


Sebagai upaya untuk mengetahui dan mengatur keadaan unit serta mengendalikan
bagian-bagian dari suatu sistem agar dapat bekerja sesuai dengan urutan prosesnya.
Disamping itu juga sebagai pengaman instalasi PLTG terhadap ketidaknormalan mesin
tersebut. Sistem kontrol dan proteksi ini meliputi mesin, generator dan peralatan bantu.
2.3.7. Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar di PLTG memiliki spesifikasi sendiri, tergantung jenis bahan
bakar yang digunakan. Seperti yang diketahui bahwa suatu PLTG dapat dioperasikan dengan
menggunakan bahan bakar cair atau dengan menggunakan gas alam. Untuk mengatur jumlah
bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, maka turbin dilengkapi dengan governor yang
prinsip kerjanya mengatur putaran agar turbin tetap konstan walaupun beban turbin berubahubah.
2.3.8. Sistem Hydraulic Rachet
Sistem Hydraulic Rachet merupakan sistem yang memiliki peranan yang sangat
penting dalam pengoperasian dari turbin gas pada PLTG Pauh Limo, Rachet ini akan bekerja
pada saat turbin di stop putaran normal atau sedang tidak beroperasi dimana temperatur
turbin masih tinggi. Bila tanpa adanya sistem Rachet, akan menyebabkan poros turbin,
kompresor hingga ke poros generator bengkok disaat memuai, karena sifat dari poros ini akan
terkonduksi panas turbin ke poros yang lainnya.
Sistem Rachet akan bekerja dengan menggunakan motor DC dan pompa pelumas
untuk melumasi semua bearing pada poros turbin. Menggunakan pompa auxiliary bukan
dari pompa utama, sebelum rachet memutar poros maka pelumas akan memberikan tekanan
pada poros hingga poros tidak mengalami kontak langsung dengan bearing, dan berputar
diatas permukaan minya pelumas. Jika pelumasan belum bekerja dengan sempurna maka
akan mengakibatkan kontak langsung poros dengan bearing, sehingga putaran akan lebih
berat dan akan menyebabkan rusaknya poros, permukaan dari bearing sangat lunak
(bahannya dari babit) jika terdapat kotoran/butiran-butiran pasir maka bearing dapat terkikis.
Beroperasinya sistem hydraulic rachet adalah:
a.

Pada saat awal ketika turbin akan dioperasikan, yang fungsinya adalah sebagai pembantu
penggerak awal agar motor diesel tidak memutar beban (poros turbin) yang terlalu berat.

b.

Pada saat stop/stand by, sistem hydraulic rachet berputar dengan interval waktu yang
ditentukan. Setiap kali berputar sistem hydraulic rachet hanya berputar 1/8 putaran penuh
atau 45o.
2.4 Fungsi Sistem Pendingin
Jika turbin gas terus beroperasi maka suhunya akan terus bertambah hingga melebihi
batas yang di tentukan jika suhu turbin berlebihan maka komponen-komponen pada turbin
seperti bearing akan cepat aus,kualitas pelumas akan menurun dan komponen lain akan cepat
rusak . Untuk mengatur suhu itu dilengkapi dengan sistem pendingin radiator dengan media
air.
Adapun fungsi pendingin adalah sebagai berikut :

a.

Sebagai pendingin pelumas (oli) Alat Heat Exchanger

b.

Sebagai pendingin udara Alat Pre-cooler


Pada atomizing air terdapat pre-cooler yang berfungsi mendinginkan udara yang akan
digunakan sebagai udara pengabut pada ruang bakar.
2.5 Peralatan Sistem Pendingin
2.5.1 Tangki Air (water tank)
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Pauh Limo Padang sistem yang digunakan adalah
turbin gas, dengan siklus Brayton tertutup. Dimana sistem turbin gas ini mempunyai 3
komponen utama yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin. Pada pembangkit turbin gas
Alsthom Atlantique terdapat dua tangki air yang saling berhubungan dimana pada tangki
terdapat level gauge untuk melihat volume air dan alarm level low untuk menentukan batasan
minimum volume air yaitu :
a. Kapasitas maksimum tangki yaitu 1628 liter (430 gal)
b. Batasan penambahan air tangki yaitu 1230 liter (325 gal)
c. Batasan alarm (minimal) tangki yaitu 1173 liter (310 gal)
Pembangkit Alsthom ini (Ph) air yang digunakan juga ditentukan yaitu 7, hal ini bertujuan
agar tingkat korosi yang terjadi pada pipa saluran pendingin tidak terlalu tinggi.
2.5.2 Pompa air
Pompa air merupakan komponen utama pada sistem pendinginan PLTG, jenis pompa
yang digunakan pada sistem pendingin ini adalah pompa sentrifugal. Pada pompa air terdapat
filter abrasive separator yang berfungsi sebagai penyaring sekaligus sebagai tabung cadangan
untuk mengantisipasi apabila terjadi tekanan yang terlalu tinggi atau berlebih dari batas

maksimal yang telah ditentukan. Batasan pada pompa air adalah 0-11 kg/cm2 atau 0-160 psi
dengan putaran pompa 3600 Rpm
2.5.3 Radiator Fan
Radiator fan merupakan komponen yang berfungsi untuk mendinginkan air yang telah
digunakan sebagai pendingin pada pree-cooler, heat exchanger dan diesel star. Komponen ini
sangat vital fungsinya pada sistem pendingin, karena jika temperatur air yang akan digunakan
untuk pendingin juga tinggi maka proses pendinginan yang dilakukan akan sia-sia. Pada
radiator terdapat sirip-sirip (fin) dan pipa-pipa kapiler. Adapun fungsi dari fin ini adalah
untuk menyerap panas dari air dan panas yang terserap oleh fin dibuang oleh fan ke atmosfer,
dengan adanya fin maka temperatur air pendingin di dalam pipa-pipa kapiler akan turun.
2.5.4 Heat Exchanger
Heat exchanger merupakan komponen pendingin yang berfungsi untuk memindahkan
panas pelumas ke air pendingin. Peralatan ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasi
turbin gas PLTG. Apabila heat exchanger ini tidak beroperasi normal maka suhu minyak
pelumas akan naik dan berakibat fatal pada peralatan turbin .
2.5.5 Pre-Cooler
Pada sistem udara pembakaran terdapat peralatan Pre-Cooler yang berfungsi sebagai
alat pendingin awal udara untuk pembakaran turbin gas. Temperatur yang baik untuk udara
pembakaran 110-1350 C (standart manual book Alsthom Atlantique). Biasanya aliran masuk
ke Pre-Cooler temperaturnya sampai 260o C karena melalui peralatan Air Separator. Air
Separator fungsinya adalah menyaring udara dari partikel-partikel air yang terbawa dari
kompresor utama pada tingkat 17 atau tingkat akhir, yang biasanya banyak mengandung air.
2.6 Aliran Sistem Pendingin
Air yang ada dalam tank akan dipompakan oleh pompa air menuju pipa yang saling
terhubung sebelum air dipompakan disaring terlebih dahulu oleh abrassi separator. Air akan
bersikulasimenuju heat dan pree-cooler akan mendinginkan udara yang terdapat pada
atomizing air yang akan digunakan sebagai penyambut pada ruang bakar, setelah pree-cooler
mendinginkan udara maka air yang telah digunakan akan dialirkan kedalam pipa-pipa kapiler
tersebut dan dikeluarkan melalui pipa keluaran (output) sedangkan minyak pelumas yang di
alirkan kedalam heat melalui pipa masuk yang kemudian akan bersentuhan langsung dengan

pipa kapiler yang di aliri air pendingin , setelah minyak pelumas bersikulasi di dalam heat
maka suhu minyak pelumas akan kembali turun.
2.7 Kendala Pada Sistem Pendingin
Setiap peralatan yang digunakan akan mengalami kerusakan sehingga menurunkan
kinerja peralatan tersebut . Begitupun dengan sistem pendingin turibin gas, sering terjadi
gangguan pada radiator. Permasalahan yang terjadi yaitu sebagai berikut:
Kebocoran
Jika terjadi kebocoran turbin tidak bisa beroperasi karena udara basah
Permukaan fin terisolasi
Permukaan fin yang terisolasi akan memperkecil permukaan bidang yang akan
didinginkan, pendinginan yang kurang akan berakibat selisih temperatur input dan output
yang kecil, sehingga suhu pelumas turbin (oli) cepat panas.
Penyumbatan atau kotornya pipa kapiler radiator
Penyumbatan terjadi karena banyaknya kotoran yang terdapat dalam pipa kapiler,
sehingga berakibat penumpukan kotoran pipa-pipa kapiler.

BAB III
PENUTUP
Demikianlah proposal ini diajukan sebagai bahan pertimbangan untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan Tugas Akhir (TA) sebagai syarat kelulusan Diploma III, Maka dari itu
kami berharap atas kesedian Bapak ketua jurusan Teknik Mesin untuk menyetujui dan
memfasilitasi dari judul tugas akhir yang penulis ajukan ini.
Atas perhatian dan kesedian Bapak yang akan menyetujui permohonan tugas ini kami
ucapkan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai