Pada rotor kompressor terdapat sudu-sudu kompressor dan udara mengalir melalui
ruang diantara sudu-sudu tersebut. Udara mengalir semakin lama semakin termampatkan
sehingga tekanannya naik. Sesuai dengan sifat udara bila dimampatkan maka tekanan akan
naik demikian temperaturnya akan naik juga. Udara yang di produksi oleh kompressor ini
digunakan untuk pembakaran di ruang bakar.
Pada rotor turbin terdapat sudu-sudu dan gas mengalir melalui ruang diantara sudusudu tersebut. Gas/fluida yang mengalir tersebut memiliki kecepatan yang sangat tinggi
sehingga memiliki momentum (energi).
Perubahan momentum/energi ini mampu memberikan gaya yang bekerja di sudu-sudu turbin.
Karena gaya tersebut maka kemudian roda turbin dapat berputar.
6.3 Komponen dari Instalasi PLTG
Komponen-komponen tersebut antara lain :
1. Turbin (Turbine)
Turbin adalah bagian untuk membangkitkan kerja mekanis poros. Tenaga potensial
( potensial energy ) yang terkandung dalam gas panas dirubah menjadi tenaga kinetis ( kinetic
energy ) untuk mendapatkan tenaga mekanis yang berupa putaran poros. Turbin pada PLTG
Alsthom tipe 5001 ini terdiri dari 2 tingkat. Gas dari combustion chamber mengalir melalui
transition piece menuju ke sudu tetap turbin tingkat pertama.
2. Kompressor (Compressor)
Fungsi dari kompressor pada PLTG adalah seperti pompa udara yaitu menghisap
udara atmosfir dan menaikan tekanannya, kemudian udara yang dihasilakan dimasukan
kedalam ruang pembakaran.
Kenaikan tekanan udara didalam kompressor ini bisa beberapa kali lipat dari tekanan udara
atmosfir. Perbandingan tekanan udara antara yang masuk kompressor dengan yang keluar
dari kompressor disebut compression ratio atau disebut perbandingan kompresi dari
kompressor tersebut.
Jenis kompressor yang dipergunakan adalah dari jenis aksial. pada PLTG Alsthom ini,
kompressor mempunyai tingkat sebanyak 17 dengan perbandingan kompresinya 10:1. tidak
semua udara yang dihasilkan oleh kompressor ini dimasukan kedalam ruang bakar
( combustion chambers ), karena ada udara yang digunakan keperluan lain dan ada juga udara
yang diektraksi dari tingkat kompresor yakni pada tingkat ke- 4 dan tingkat ke 10, yang
digunakan untuk :
Pendinginan bagian-bagian turbin ( stator dan rotor )
Perapat pada bantalan-bantalan
3. Ruang Bakar ( Combustion Chambers )
Fungsi dari combustion ini adalah tempat untuk pembakaran bahan bakar. Dalam
combustion chambers ini bahan bakar yang telah dikabutkan oleh nozzle dan udara atomizing
bercampur dengan udara bertekanan yang datang dari kompresor. Campuran bahan bakar dan
udara ini kemudian di bakar, gas hasil dari pembakaran tersebut mengalir sepanjang
combustion chambers dan transition piece .
Combustion chamber ini ada 10 buah yang terletak mengelilingi turbin, antara combustion
chamber satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh pipa penghubung api ( croos fire
tubes ).
Dua diantara 10 buah combustion chamber itu dipasang busi (spark plug). Suhu
pembakaran yang terjadi pada combustion chamber ini bisa lebih dari 1200 c yang mana
suhu itu adalah terlalu tinggi untuk material yang digunakannya sehingga bisa
memperpendek umur pemakaiannya.
menyesuaikan putaran tersebut. Pasangan roda gigi ini berfungsi untuk menurunkan putaran
dari 5120 rpm dan disebut dengan load gear.
6. Generator
Generator berfungsi untuk membangkitkan tenaga listrik. Generator memiliki rotor
dan stator dengan adanya perpotongan medan gaya magnet pada saat rotor generator diputar,
maka timbul listrik.
Agar tegangan generator tetap konstan walaupun beban generator berubah-ubah maka
generator dilengkapi dengan AVR (Automatic Voltage Regulator).
Kualitas listrik yang kita produksi dapat diketahui dari parameter yang terbaca di panel
generator. Parameter tersebut adalah frekuensi (Hz), tegangan (Kv), arus ( Ka) daya aktif
(Mw), daya reaktif (Mvar), dan cos Q (0,8).
Turbin pusat listrik tenaga gas keramasan memiliki beberapa komponen penunjang,
diantaranya adalah pre cooler. salah satu komponen pada pre cooler ialah tube pre
cooler yang mempunyai spesifikasi material yang berbeda, tube pre cooler dan tube sheet
pre cooler terbuat dari material cuni akan tetapi sheel pre cooler terbuat dari carbon steel.
- Analisa kerusakan / kebocoran pre - cooler
Apabila terjadi kerusakan / kebocoran pada pre cooler maka unit PLTG Keramasan
tidak dapat dioperasikan, sehingga mengakibatkan kerugian jam operasi pembangkit. faktor
yang menyebabkan kerusakan / kebocoran pre-cooler getaran yang ditimbulan oleh putaran
turbin karena posisi pre cooler terletak dibagian bawah turbin dan akibat erosi udara panas.
Cara mengatasi gangguan ini ialah sebagai berikut :
1. Dibongkar dan dicari dimana tenpat indikasi kebocoran .
2. Di cek pada bagian tube-tube pre-cooler.
3. Kemudian diperbaiki dengan cara di plug pada bagian yang bocor.
6.6 Kriteria Air Pendingin
Sebagai media pendingin untuk peralatan di pembangkit, air pendingin harus sesuai
dengan yang direkomendasikan. karena apabila hal ini tidak di perhatikan, air yang berfungsi
sebagai pendingin tersebut akan menyebabakan kerusakan pada peralatan (korosi). karena
itulah, air yang digunakan harus mengalami proses dan penambahan zat kimia agar air
tersebut aman untuk digunakan sebagai air pendingin. air tersebut biasa disebut dengan air
demin. pada unit pembangkit PLTG #3 Keramasan,air demin diambil dari chemical water
treapment PLTG Keramasan. air demin dipilh karena air tersebut adalah air murni yang tidak
menyebabkan korosi.
6.7 Siklus Air Pendingin
temperatur udara sebelum masuk pre cooler 325 o C setelah melawati booster dan pre
cooler temperatur udara menjadi 80o C.
udara tersebut dimanfaatkan sebagai :
1. pendingin fuel nozzle
2. pengabut bahan bakar
Proses tersebut bertujuan agar fuel nozzle tidak mengalami kerusakan serta dapat
memperpanjang waktu operasi peralatan. pengabutan bahan bakar sangat diperlukan karena
selain untuk menyempurnakan pembakaran juga berfungsi untuk mengurangi kerugian/losses
bahan bakar akibat pembakaran yang tidak sempurna.
Pompa air pendingin mengalirkan air pendingin menuju pendingin minyak pelumas
(lube oil heat exchanger), pre-cooler (udara pengabut), dan diesel start. Setelah menyerap
panas dari peralatan tersebut, air pendingin tersebut dialirkan ke radiator yang terdapat pada
sistem pendingin untuk didingikan yang selanjutnya air akan dialirkan ke tangki air pendingin
utuk bersirkulasi kembali.
partikel-partikel air yang terbawa dari kompresor utama pada tingkat 17 atau tingkat akhir,
yang biasanya banyak mengandung air.
Setelah melakukan start dan unit beroperasi pada sistem ir pendingin, lakukan
pemeriksaan untuk mengontrol sistem ini dari lokal maupun dari ruang kontrol. Yang
meliputi :
1. temperatur pada bagian masuk dan keluar radiator.
2. tekanan discharge pompa air pendingin.
3. level tangki air pendingin.
Instrument
: temperatur indikator
Penyebab
: temperatur ambient tinggi, temperatur lube oil tinggi (pada Heat exchanger
lube oil)
Penanganan
Penyebab
Penanganan
Penyebab
BAB VII
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari uraian pada bab pembahasan
masalah sering terjadinya gangguan pada sistem air pendingin PLTG Alsthom ialah
kebocoran pada pre-cooler yang disebabkan karena usia dari material , vibrasi , dan kualitas
ait yang kurang baik. cara mengatasi kebocoran dan kegunaan air pendingin, yakni :
1. untuk mengatasi kebocoran pada pre-cooler ini dilakukan plug.
2. Sistem pendingin sangat diperlukan pada PLTG untuk mencegah kerusakan peralatan
yang disebabkan oleh panas yang berlebihan.
3. Air yang digunakan sebagai pendingin haruslah sesuai dengan batasan yang ditetukan
agar air tidak menyebabkan korosi pada peralatan.
Peralatanyang didinginkan meliputi:
Diesel Start
Pre-cooler
Persiapan start
:
:
:
:
Jufril Syaputra
0801012037
Teknik Mesin
Perawatan dan Perbaikan
Nama
Nomor Bp
Program Studi
Konsentrasi
Disusun Oleh :
: Jufril Syaputra
: 0801012037
: Teknik Mesin
: Perawatan dan Perbaikan
Pembimbing I
Adriansyah, ST., MT
Nip. 19641109 199702 1 001
Pembimbing II
Ka. Konsentrasi
Perawatan dan Perbaikan
Rakiman, ST., MT
Nip. 19650502 199003 1 000
Ka. Prodi Teknik Mesin,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini dan semakin pesatnya perkembangan tekhnologi memacu
tumbuh pesatnya perkembangan industri, seiring hal tersebut menyebabkan terciptanya dunia
kerja yang membutuhkan tenaga kerja yang terampil, profesional dan berpengetahuan yang
luas dibidangnya masing-masing.
Di PLTG sistem pendingin sangat berperan penting untuk menjamin kelangsungan
Turbin Gas, karena di PLTG itu kinerja yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh temperature,
maka untuk mempertahankan temperatur itu dibutuhkan suatu sistem pendingin.
Atas pertimbangan diatas maka penulis mengambil judul tugas akhir adalah
Perawatan dan Perbaikan Sistem Pendingin Turbin Gas Alsthom Atlantique. Melalui
tugas akhir ini penulis ingin mengetahui jauh lebih dalam tentang bagaimana perawatan dan
perbaikan sistem pendingin turbin gas Alsthom Atlantique yang nantinya akan sangat
bermanfaat sebagai bahan ilmu untuk terjun ke dunia industri.
Berdasarkan data yang diperoleh ada juga Tugas akhir tentang turbin gas dari
mahasiswa politeknik sebelumnya yaitu :
a. Afri Roga (02071003) dengan judul Perawatan dan Perbaikan Cooling Air Fan 88
BA Pada Turbin Gas Alsthom Atlantique
b. Fandi (02071018) dengan judul Perawatan dan Perbaikan Unit Instalasi Turbin
Gas Pada PLTG Pauh Limo
c. Edisar Marza (07071024) dengan judul Tinjauan Kerusakan Pressure Regulating
Valve (VPR-2) Pada Lube Oil System Turbin Gas Asthom Atlantique
Pada turbin gas sistem pendingin sangat berperan penting untuk menjamin kelangsungan
turbin gas tersebut
Tujuan Khusus
a) Rapat mengetahui sistem pendingin yang digunakan pada PLTG Pauh Limo Padang
b) Dapat mengetahui jenis-jenis perawatan dan perbaikan yang diterapkan pada sistem
pendingin pada turbin gas Alsthom Atlantique
c) Dapat mengetahui penanggulangan sistem pendingin pada turbin gas Alsthom Atlantique
1.4. Metode Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan ini penulis mendapatkan data-data dan bahan dengan
berbagai metode antara lain yaitu :
a.
Orientasi Department yang bertujuan untuk mengetahui sistem organisasi pada PT.PLN
(Persero) PLTG Pauh Limo Padang.
b. Observasi lapangan yang bertujuan untuk mengetahui lebih jelas peralatan dan sistem kerja
dari Pembangkit Listrik tenaga Gas (PLTG) Pauh Limo.
c.
Diskusi dan konsultasi dengan pembimbing dan staf-staf perusahaan bertujuan untuk
mengavaluasi ulang mengenai teori dan hasil praktek yang didapatkan selama melakukan
pengambilan data
1.5. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan ini, penulis membatasi masalah pada ruang lingkup
perawatan, perbaikan, kendala serta penanggulangan sistem pendingin pada turbin gas.
1.6. Sistematika Penulisan
PENDAHULUAN
Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Alasan Pemilihan Judul, Tujuan, Metode
Penulisan Laporan, Batasan Masalah dan Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja
Lapangan.
BAB II
BAB III
BAB V
PENUTUP
Berisikan tentang Kesimpulan dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Prinsip Dasar Turbin Gas
2.1.1. Pengertian Turbin Gas
Turbin gas adalah turbin dengan gas sebagai fluida kerjanya gas diperoleh dari
pembakaran bahan bakar cair yang mudah terbakar. Sistem turbin gas yang paling sederhana
terdiri dari tiga komponen utama, yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin yang disusun
menjadi satu sistem yang kompak.
Udara atmosfir yag masuk ke dalam kompresor berfungsi menghisap dan menaikkan
tekanan udara tersebut, hingga temperatur dan tekanannya naik kemudian udara yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi tersebut masuk ke dalam ruang bakar, ke dalam ruang
bakar disemprotkan bahan bakar, sehingga akibat bercampurnya bahan bakar dengan arus
udara tersebut, maka terjadi proses pembakaran. Proses pembakaran tersebut terjadi pada
tekanan konstan. Dengan demikian tugas ruang bakar adalah untuk menaikkan temperatur gas
(udara ditambah bahan bakar). Gas pembakaran yang bertemperatur tinggi itu kemudian
masuk kedalam turbin gas dimana energi gas yang digunakan untuk melakukan kerja
memutar roda turbin kurang lebih 60% kali daya yang dihasilkan turbin, dipergunakan untuk
memutar kompresor.
Di dalam turbin gas proses kompresi, pembakaran dan ekspansi terjadi didalam
komponen yang berlainan. Berbeda dengan sistem pembakaran pada motor bakar. Sistem
instalasinya dapat dipasang dengan cepat dan investasinya lebih murah di banding dengan
turbin air dan uap. Disamping itu turbin gas juga dapat distart dalam kondisi keadaan dingin
dan beban nol sampai pada beban penuh. Perbandingan antara kompresi dalam kompresor
adalah 8 : 1. Untuk temperatur pembakaran harus di batasi sesuai dengan kekuatan material
yang dipergunakan terutama material pada turbin. Tekanan ruang bakar berkisar antara 2,3
10 Atm, sedangkan temperatur pembakaran keluar dari ruang bakar 100%.
Pada Turbin Gas di PLTG penggerak mula adalah motor diesel, dimana pada saat
motor diesel dioperasikan, diesel memutar poros turbin dan dibantu oleh sistem hydraulic
ratchet, gas panas masuk kedalam ruang bakar melalui nozzle sehingga akan memutar turbin
dan pada saat putaran mencapai 17% putaran penuh dan diesel akan memutar turbin hingga
1600 rpm dan pada putaran 2300 rpm, diesel akan lepas. Antara poros diesel dengan poros
kompresor dihubungkan dengan clutch dan pada putaran 3200 rpm, diesel akan lepas dari
turbin. Disamping memutar turbin, diesel juga sebagai pengabut pertama untuk pembakaran,
bahan bakar yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan tabung lintasan api (Cross fire
Tube).
Kompresor terdiri dari 17 tingkat dimana udara dihisap melalui saringan udara (filter).
Pada tingkat ke 17 kompresor, udara yang bertekanan tinggi tersebut dialirkan pada ruang
bakar untuk menggantikan fungsi booster, kompresor mengabutkan bahan bakar pada nozzle.
Diruang bakar yang terdiri dari 10 tabung terjadi proses pembakaran, sehingga
menghasilkan gas panas bertekanan tinggi dan dialirkan melalui transitiont piece (bagian
penyalur) menuju sudu-sudu yang terdiri dari dua tingkat sudu gerak, dimana sebelum gas
melewati sudu pengarah (sudu tetap), gas panas tersebut akan mempercepat putaran sudu
gerak turbin sehingga putaran poros kompresor dan turbin akan naik sampai stabil pada
putaran 5100 rpm.
Generator yang digunakan di Indonesia adalah 50 Hz yang membutuhkan putaran
3000 rpm. Maka putaran turbin dan kompresor yang mencapai 5100 rpm tersebut akan
direduksi atau diturunkan melalui Load Gear (reduction gear) sehingga menjadi 3000 rpm.
Gas panas yang sudah memutar sudu-sudu turbin akan dibuang menuju cerobong gas buang
(exhaust).
2.2. Komponen Utama pada Turbin Gas PLTG Pauh Limo
Komponen-komponen utama dari Turbin Gas PLTG Pauh Limo antara lain yaitu :
a.
Motor diesel
b. Accessory gear
c.
Kompresor
Turbin
f.
Load gear
g. Generator
Struktur dari komponen dapat dilihat pada gambar sketsa sebagai berikut :
Bahan bakar
Exhaust
Udara masuk
Ruang bakar
Motor diesel
Generator
Kompresor
Accessory gear
Turbin
Load gear
Gambar 2.2 Siklus Turbin Gas Alsthom
putaran bantu ke alat-alat bantu turbin, gear ini yang berfungsi sebagai pompa bahan bakar,
pompa hidrolik, pompa air pendingin, pompa utama pelumas dan atomizing. Pompa pelumas
utama melumasi poros-poros kompresor, turbin, load gear hingga ke generator, setelah
minyak pelumas ini melumasi semua komponen-komponen tersebut, pelumas akan kembali
ke tangki minyak pelumas.
Semua gear yang ada di dalam accessory gear harus alignment dengan gear turbin
sehingga poros pada accessory gear dengan poros turbin harus lurus, jika terjadi
ketidaklurusan maka akan menyebabkan vibrasi (getaran) pada saat turbin beroperasi. Untuk
mengetahui besarnya aligment dapat dilihat pada buku instruksi masing-masing unit.
Keadaan accessory gear dapat dilihat melalui lobang inspeksi. Pemeriksaannya
dilakukan secara berkala untuk mengatasi kerusakan yang lebih besar.
2.2.3. Kompresor
Kompresor yang digunakan pada PLTG pauh Limo ini adalah kompresor jenis aksial
dengan sudu sebanyak 17 tingkat, secara umum fungsi dari kompresor adalah untuk
mengkompresikan dan memampatkan udara. Cara kerja kompresor adalah kompresor
mengisap udara dari luar (atmosfir) kemudian dikompresikan oleh sudu-sudu sehingga
tekananya menjadi naik. Udara yang bertekanan tinggi tersebut akan di manfaatkan untuk
pengabutan proses pembakaran.
2.2.4. Ruang bakar
Ruang bakar merupakan komponen utama dalam pembangkit listrik tenaga gas,
dimana di ruang pembakaran ini terjadi proses pembakaran bahan bakar dari turbin agar
mendapatkan fluida gas yang akan menggerakkan turbin.
Ruang bakar salah satu unit turbin gas pada PLTG Pauh Limo terdiri dari 10 buah
yang tersusun di sekeliling kompresor. Ruang bakar ini terdiri dari dua bagian yang bagian
luar disebut dengan ruang pembakaran (combustion casing) dan di dalam tabung yang kedua
disebut dengan combustion linier, antara ruang bakar satu dengan yang lainnya di pasang
tabung lintasan api (cross fire tube).
Bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar terlebih dahulu di kabutkan oleh
nozzle yang berjumlah 10 buah dan bercampur dengan udara yang dimampatkan oleh
kompresor. Setelah udara dimampatkan masuk ruang bakar, maka terjadilah pembakaran
yang dibantu oleh dua buah busi sebagai sumber api. Dari hasil pembakaran ini menghasilkan
berupa gas panas yang bertekanan tinggi, masuk ke dalam turbin pertama melalui transition
piece. Fungsi dari transition piece ini adalah merubah energi potensial menjadi energi
kinetis.
Pada transition piece di dalamnya mengalir gas panas dan bagian lainnya
bersinggungan dengan udara dari kompresor discharge. Proses pembakaran di dalam turbin
berlangsung dengan baik atau tidak dapat dilihat seight glass yang dipasang pada tiap ruang
bakar.
Busi
Cross Fire Tube
Combustion Casing
Flame Detector
Dalam realitanya pembakaran yang sempurna sulit terjadi, masih terdapat kerugian
kalor dalam ruang bakar dan tidak semua hasil pembakaran dapat dimampatkan untuk
menaikkan fluida kerja. Disamping itu juga terdapat kerugian gesekan antara gas pembakaran
dengan bagian ruang bakar, maka akan terjadi sedikit penurunan tekanan.
2.2.5. Turbin
Turbin gas adalah suatu pesawat kalori yang tergolong Internal Combustion Engine
(ICE) atau sering disebut dengan mesin pembakaran dalam. Sebagai hasil energi dari turbin
gas adalah fluida gas yang diperoleh dari gas hasil pembakaran bahan bakar dalam ruang
bakar (combustion chamber).
2
7
4
6
5
3
Bahan bakar yang digunakan untuk turbin gas antara lain bahan bakar cair (destillate)
seperti HSD atau IDO juga dapat digunakan gas bumi dan gas alam (LNG).
Untuk mendapatkan proses pembakaran yang baik pada combustion chamber
diperlukan tiga komponen utama yaitu :
a.
Udara pembakaran
b. Bahan bakar
c.
Api (Busi)
Udara pembakaran didapat dari kompresor utama yang seporos dengan turbin yang
digerakkan oleh turbin. Bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar jumlahnya diatur oleh
governor agar diperoleh putaran yang konstan atau tetap walaupun beban mesin berubahubah, naik atau turun.
Sedangkan untuk mendapatkan temperatur pembakaran untuk yang pertama kali dari
penyalaan busi yang akan menyala pada saat permulaan pembakaran atau periode firing.
Turbin terdiri dari rotor dan stator, pada rotor dipasang sudu-sudu jalan.
Pada turbin JPE, AEG dan ALSTHOM jumlah barisan atau tingkat dari sudu jalan ini
ada dua yang selalu disebut 1st stage bucket dan 2nd stage bucket. Jumlah dari 1st stage bucket
adalah 120 buah dan jumlah 2nd stage bucket adalah 90 buah.
Setiap baris dari sudu jalan di dahului dengan pengarah yang disebut 1st stage nozzle
dan tingkat yang kedua disebut 2nd stage nozzle, sedangkan pada Turbin Wescan jumlah
tingkat dari turbin ada lima tingkat yang memiliki lima tingkat nozzle dan lima tingkat sudu
jalan.
Kegunaan dan fungsi dari barisan sudu tetap dan sudu jalan ini adalah untuk
mengubah energi kinetis yang disimpan pada gas hasil pembakaran menjadi tenaga mekanik
pada poros turbin, selanjutnya daya yang tersimpan pada poros turbin dipergunakan untuk
menggerakkan kompresor, turbin, generator dan alat-alat Bantu lainnya.
Dalam pemasangan atau penggantian sudu-sudu jalan turbin, urutan pemasangan tiap
sudu harus sesuai dengan balancing sebab rotor turbin dapat menimbulkan putaran poros
tidak normal karena pengaruh dari ketidak balance-nya bucket dari turbin, bahkan akan
menyebabakan vibrasi atau tekanan yang besar.
Untuk menjaga sudu turbin supaya tidak mengalami kerusakan akibat temperatur
lebih (over temperature) pada saat turbin beroperasi, maka perlu ada pembatasan dari gas
buang (exhaust temperature), dalam hal ini exhaust temperature dibatasi 480C, dan ini
adalah batas mulai bekerjanya temperatur kontrol dan hal ini dapat dilihat dari signal
temperature control.
2.2.6. Load gear
Load gear ditempatkan diantara poros turbin dan poros generator. Jadi load gear
berfungsi untuk memindahkan daya yang dihasilkan turbin ke generator. Karena pada
umumnya putaran turbin tidak sama dengan putaran generator maka load gear selain
memindahkan daya juga berfungsi menyesuaikan (mereduksi) putaran turbin agar sesuai
dengan putaran generator.
Dalam penyambungan turbin dan poros load gear digunakan suatu kopling. Ini
disebut dengan load coupling, sebelum pemasangan load coupling ini terlebih dahulu harus
diperiksa apakah antara poros turbin dan poros load gear sudah lurus (alignment).
Apabila tidak dilakukan alignment pada daerah ini, maka menyebabkan vibrasi yang
timbul pada saat unit beroperasi yang sangat besar. Keadaan roda gigi load gear diperiksa
melalui lubang pemeriksaan yang sudah disediakan, dan bearing untuk load gear dipasang
pada saat major inspection.
2.2.7. Generator
Generator berfungsi untuk membangkitkan tenaga listrik. Generator memiliki rotor
dan stator dengan adanya potongan medan gaya magnet pada saat rotor generator diputar,
maka akan timbul tenaga listrik pada generator. Agar generator tetap konstan walaupun beban
generator berubah-ubah maka generator dilengkapi dengan exciter dan AVR (Automatic
Voltage Regulator). Pemakaian bahan bakar turbin sesuai dengan beban generator.
2.3. Komponen Bantu pada Turbin Gas PLTG Pauh Limo
Selain peralatan utama, pada Turbin Gas PLTG Pauh Limo juga dilengkapi dengan
alat-alat bantu, pendukung beroperasinya secara normal Turbin Gas PLTG ini, alat-alat bantu
yang digunakan adalah sebagai berikut :
a.
Sistem Pelumas
b. Sistem Pendingin
c.
Sistem Hidrolik
d. Sistem Pneumatik
e.
Sistem Start
f.
Mencegah keausan dari adanya gesekan langsung antara poros dan bearing.
b.
Mengambil panas yang ditimbulkan karena gesekan serta mengeluarkannya melalui alat
penukar panas yang seterusnya didinginkan oleh udara atau air.
c.
Sebagai media untuk menggerakkan sistem kontrol hidrolik, kopling hidrolik (torque
converter) dan Hydraulic Trip Oil System.
2.3.2. Sistem Pendingin
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai
untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing. Udara pendingin ini
diperoleh dari kompresor tingkat tertentu. Pada turbin Alsthom misalnya udara pendingin
diambil dari kompresor tingkat 4 (empat) dan 10 (sepuluh).
Udara pendingin ini juga berfungsi sebagai cooling gas panas yang masuk ke turbine
wheel space dan penyekat pelumas bearing agar tidak keluar dari rumah bearing ke sisi
turbin. Setelah mendinginkan Turbine Casing kemudian rotor dan seterusnya, udara tersebut
keluar bersama gas buang.
2.3.3. Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik adalah suatu sistem untuk menggerakkan peralatan turbin. Sebagai
media kerjanya menggunakan pelumas hidrolik yang digerakan oleh pompa hidrolik. Fungsi
dari sistem hidrolik pada PLTG Alsthom Atlantique antara lain :
a.
Untuk merubah posisi Inlet Guide Vane (IGV) pada saat putaran turbin 95 % pada waktu
start up.
b. Memberikan suplai ke servo valve untuk mengatur pemasukan BBM ke ruang bakar.
c.
Mengerjakan hydraulic racthet, yang akan memutar poros turbin + 450 tiap-tiap 3 menit pada
saat turbin baru dihentikan. Fungsi dari rachet berputar adalah untuk menjaga poros turbin
tidak bengkok karena beratnya sendiri.
Sistem hidrolik adalah suatu sistem pemindah tenaga dengan menggunakan zat cair
atau fluida sebagai perantara. Sistem hidrolik ini mempunyai banyak keunggulan dibanding
jika menggunakan sistem mekanikal.
Keuntungan dari sistem hidrolik ini adalah :
a.
Pada saat awal ketika turbin akan dioperasikan, yang fungsinya adalah sebagai pembantu
penggerak awal agar motor diesel tidak memutar beban (poros turbin) yang terlalu berat.
b.
Pada saat stop/stand by, sistem hydraulic rachet berputar dengan interval waktu yang
ditentukan. Setiap kali berputar sistem hydraulic rachet hanya berputar 1/8 putaran penuh
atau 45o.
2.4 Fungsi Sistem Pendingin
Jika turbin gas terus beroperasi maka suhunya akan terus bertambah hingga melebihi
batas yang di tentukan jika suhu turbin berlebihan maka komponen-komponen pada turbin
seperti bearing akan cepat aus,kualitas pelumas akan menurun dan komponen lain akan cepat
rusak . Untuk mengatur suhu itu dilengkapi dengan sistem pendingin radiator dengan media
air.
Adapun fungsi pendingin adalah sebagai berikut :
a.
b.
maksimal yang telah ditentukan. Batasan pada pompa air adalah 0-11 kg/cm2 atau 0-160 psi
dengan putaran pompa 3600 Rpm
2.5.3 Radiator Fan
Radiator fan merupakan komponen yang berfungsi untuk mendinginkan air yang telah
digunakan sebagai pendingin pada pree-cooler, heat exchanger dan diesel star. Komponen ini
sangat vital fungsinya pada sistem pendingin, karena jika temperatur air yang akan digunakan
untuk pendingin juga tinggi maka proses pendinginan yang dilakukan akan sia-sia. Pada
radiator terdapat sirip-sirip (fin) dan pipa-pipa kapiler. Adapun fungsi dari fin ini adalah
untuk menyerap panas dari air dan panas yang terserap oleh fin dibuang oleh fan ke atmosfer,
dengan adanya fin maka temperatur air pendingin di dalam pipa-pipa kapiler akan turun.
2.5.4 Heat Exchanger
Heat exchanger merupakan komponen pendingin yang berfungsi untuk memindahkan
panas pelumas ke air pendingin. Peralatan ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasi
turbin gas PLTG. Apabila heat exchanger ini tidak beroperasi normal maka suhu minyak
pelumas akan naik dan berakibat fatal pada peralatan turbin .
2.5.5 Pre-Cooler
Pada sistem udara pembakaran terdapat peralatan Pre-Cooler yang berfungsi sebagai
alat pendingin awal udara untuk pembakaran turbin gas. Temperatur yang baik untuk udara
pembakaran 110-1350 C (standart manual book Alsthom Atlantique). Biasanya aliran masuk
ke Pre-Cooler temperaturnya sampai 260o C karena melalui peralatan Air Separator. Air
Separator fungsinya adalah menyaring udara dari partikel-partikel air yang terbawa dari
kompresor utama pada tingkat 17 atau tingkat akhir, yang biasanya banyak mengandung air.
2.6 Aliran Sistem Pendingin
Air yang ada dalam tank akan dipompakan oleh pompa air menuju pipa yang saling
terhubung sebelum air dipompakan disaring terlebih dahulu oleh abrassi separator. Air akan
bersikulasimenuju heat dan pree-cooler akan mendinginkan udara yang terdapat pada
atomizing air yang akan digunakan sebagai penyambut pada ruang bakar, setelah pree-cooler
mendinginkan udara maka air yang telah digunakan akan dialirkan kedalam pipa-pipa kapiler
tersebut dan dikeluarkan melalui pipa keluaran (output) sedangkan minyak pelumas yang di
alirkan kedalam heat melalui pipa masuk yang kemudian akan bersentuhan langsung dengan
pipa kapiler yang di aliri air pendingin , setelah minyak pelumas bersikulasi di dalam heat
maka suhu minyak pelumas akan kembali turun.
2.7 Kendala Pada Sistem Pendingin
Setiap peralatan yang digunakan akan mengalami kerusakan sehingga menurunkan
kinerja peralatan tersebut . Begitupun dengan sistem pendingin turibin gas, sering terjadi
gangguan pada radiator. Permasalahan yang terjadi yaitu sebagai berikut:
Kebocoran
Jika terjadi kebocoran turbin tidak bisa beroperasi karena udara basah
Permukaan fin terisolasi
Permukaan fin yang terisolasi akan memperkecil permukaan bidang yang akan
didinginkan, pendinginan yang kurang akan berakibat selisih temperatur input dan output
yang kecil, sehingga suhu pelumas turbin (oli) cepat panas.
Penyumbatan atau kotornya pipa kapiler radiator
Penyumbatan terjadi karena banyaknya kotoran yang terdapat dalam pipa kapiler,
sehingga berakibat penumpukan kotoran pipa-pipa kapiler.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah proposal ini diajukan sebagai bahan pertimbangan untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan Tugas Akhir (TA) sebagai syarat kelulusan Diploma III, Maka dari itu
kami berharap atas kesedian Bapak ketua jurusan Teknik Mesin untuk menyetujui dan
memfasilitasi dari judul tugas akhir yang penulis ajukan ini.
Atas perhatian dan kesedian Bapak yang akan menyetujui permohonan tugas ini kami
ucapkan terimakasih.