Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. PELABUHAN INDONESIA (Persero) MAKASSAR
TERMINAL PETIKEMAS

“K3 SECARA UMUM, KEAHLIAN & KELEMBAGAAN, SMK3”

Disusun Oleh :
Kelompok I

FIRDAUS F. MINGGU
HELDY CHANDRA
MAMBAYA ANDI FAHRUL
RASYID SYAFAAT NUR
DZULHAJ NURUL A. B.
KALAUW
LUTHFIAH AZZAHRAH
DEVINTA FARIANTI
SALMAN AMIR

PELATIHAN DAN PEMBINAAN AHLI K3


UMUM PT. KASIROMUA JAYA WIJAYA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Maksud dan Tujuan............................................................................................2

C. Ruang Lingkup...................................................................................................3

D. Dasar Hukum......................................................................................................3

BAB II FAKTA DAN MASALAH.................................................................................4

A. Gambaran Umum................................................................................................4

B. Kondisi di Lapangan...........................................................................................5

C. Temuan Hasil Observasi.....................................................................................5

BAB III ANALISA DAN REKOMENDASI..................................................................7

A. Analisa Temuan Hasil Observasi.......................................................................7

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................10

A. Kesimpulan.......................................................................................................10

B. Saran.................................................................................................................10

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu
menyertai dan atas perkenaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) tentang “K3 SECARA UMUM, KEAHLIAN DAN
KELEMBAGAAN, SMK3” yang selanjutnya kami susun dalam laporan ini. Dalam
penyusunan laporan ini, kami menyusun berdasarkan kondisi yang telah kami temukan
di lapangan di PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Makassar Terminal Petikemas.
Penyusunan laporan ini kami laksanakan dengan penuh semangat dan kerja sama antar
kelompok dan juga dengan bantuan berbagai pihak yang telah mendukung kami dalam
pelaksanakan PKL.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada PT. Kasiromua Jaya Wijaya
sebagai penyelenggara pembinaan calon ahli K3 umum yang telah memberikan
kesempatan bagi kami untuk mengikuti pelatihan ini. Ucapan terima kasih kepada
Bapak/Ibu pengawas Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Selatan dan
Kementerian Tenaga Kerja Indonesia atas kesempatan dan waktunya memberikan
materi pembinaan kepada kami.
Penyusunan laporan ini juga masih jauh dari kesempurnaan baik secara konsep,
susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran dalam bentuk apapun yang membangun kami dalam memperbaiki laporan ini.
Akhir kata, kami berharap semoga laporan PKL tentang Pesawat Angkat
Angkut, Pesawat Tenaga Produksi Serta Pesawat Uap & Bejana Tekan yang kami susun
ini, dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan untuk para pembaca.

Makassar, 15 Desember 2023

Kelompok 1

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah
semuajenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.
Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya
yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna
menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari
kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan
APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.
Berdasarkan Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah
suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang
menghendaki terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran
lingkungan. Suatu kemungkinan bahaya besar, berupa kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat diakibatkan
oleh kesalahan dalam penggunaan peralatan, pemahaman dan kemampuan serta
keterampilan tenaga kerja yang kurang memadai.Upaya perlindungan tenaga kerja
bertujuan agar tenaga kerja, orang lain ditempat kerja dan sumber produksinya
selalu dalam keadaan sehat, selamat, aman dan sejahtera sehingga pada akhirnya
tercapai suatu tingkat produktivitas yang tinggi dengan tetap mengutamakan upaya
keselamatan dan kesehatan kerja. Risiko kecelakaan kerja juga bisa terjadi
akibat ketidaksesuaian konstruksi

1
bangunan, instalasi listrik, dan kebakaran dengan peraturan perundangan yang telah
dibuat.
Menyadari pentingnya aspek keselamatan dan kesehatan kerja dalam
penyelenggaraan proyek, terutama pada implementasi fisik, maka perusahan/
industri/ proyek umumnya memiliki organisasi atau unit kerja dengan tugas khusus
yang menangani masalah keselamatan kerja. Ruang lingkup kerja organisasi atau
unit tersebut dimulai dari menyusun program, membuat prosedur dan mengawasi,
serta membuat laporan penerapan di lapangan. Dalam rangka Pengembangan
Program Kesehatan Kerja yang efektif dan efisien, diperlukan informasi yang
akurat, dan tepat waktu untuk mendukung proses perencanaan serta menentukan
langkah kebijakan selanjutnya. Penyusunan program, membuat prosedur,
pencatatan dan mengawasi serta membuat laporan penerapan di lapangan yang
berkaitan dengan keselamatankerjabagi para pekerja kesemuanya merupakan
kegiatan dari manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam rangka
menghadapi era industrialisasi dan era globalisasi, keselamatan kerja merupakan
salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan industrial ekonomi antar
negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota termasuk Indonesia.
Salah satu rangkaian pada pemeriksaan aspek K3 adalah mengenai
kelembagaan dan keahlian K3 serta penerapan SMK3. Pemeriksaan ke lapangan
yang berfokus pada kelembagaan dan keahlian K3 serta penerapan SMK3 perlu
dilakukan karena berkaitan erat dengan tingkat kepedulian sebuah perusahaan
terhadap K3 area kerjad dan mengetahui bentuk Kelembagaan dan keahlian K3
umum serta Sistem Manajemen K3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak
sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud Kegiatan yaitu untuk mmenuhi salah satu materi
kurikulum/pelajaran dalam rangka pembinaan calon Ahli K3 Umum.

2
Tujuan Kegiatan yaitu melakukan identifikasi temuan positif dan negative,
menganalisa, membuar rekomendasi atau saran dan dasar hukum terkait
peneuan mengenai K3 secara umum, Keahlian dan Kelembagaan dan SMK3.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai
berikut:
1.1.1 K3 Secara Umum
1.1.2 Keahlian dan Kelembagaan K3
1.1.3 SMK3
D. Dasar Hukum
4.1.1 Undang - Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
4.1.2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 04/Men/1987 tentang Panitia
Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3).
4.1.3 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 04/Men/1995 tentang
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3).
4.1.4 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/Men/1992 tentang Tata Cara
Penunjukan Kewajiban Dan Wewenang Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
4.1.5 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Reoublik Indonesia Nomor :
Per.03/Men/1998 Tentang Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.
4.1.6 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 87.
4.1.7 PP No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3.
4.1.8 Permenaker No.Per.05/Men/1996 tentang SMK3.

3
BAB II

FAKTA DAN MASALAH

A. Gambaran Umum
Terminal Petikemas Makassar merupakan salah satu inti segmen
usaha yang ada di PT Pelabuhan Indonesia IV Terminal Petikemas
Makassar. Pada tanggal 1 Agustus 2007 Terminal Petikemas Makassar telah
dideklarasikan pelayanan PT Pelabuhan Indonesia IV khususnya terkait
pelayanan terhadap petikemas seiring pertumbuhan kontainerisasi yang
melalui Pelabuhan Makassar. Pada dasarnya, pelayanan Terminal Petikemas
Makassar berorientasi kepada beberapa kebijakan dasar yaitu: efisiensi
biaya, efektifitas waktu, dan juga kepuasan pelanggan sebagaimana
terkandung pada visi dan misi perusahaan dalammenghadapi dunia
persaingan global yang selalu berubah-ubah.
Dalam usahanya memberikan kepuasan kepada pelanggan, Terminal
Petikemas Makassar terus mengembangkan kualitas pelayanan dengan
menerapkan kebijakan kualitas yaitu “Pelayanan dengan ketepatan waktu,
keamanan, dan terpercaya” dengan standar internasional. Perkembangan
kualitas pelayanan Terminal Petikemas juga didukung oleh ketersediaan
fasilitas dan peralatan yang modern, serta sumber daya manusiadengan
kualitas yang tinggi mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan
aman. Selain itu, penerapan sistem terkomputerisasi dan berstandar
internasional juga menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kualitas
pelayanan Terminal Petikemas Makassar. Adapun Visi dan Misi PT. Pelindo
Terminal Petikemas Makassar adalah
Visi :
1. Operator terminal termuka yang berkelas dunia
Misi :
1. Mendukung ekosistem perikemas
2. Yang berintegrasi melalui keunggulan operasional

4
Optimalisasi jarigan dan kemitraan strategis
Untuk pertumbuhan ekonomi nasional
B. Kondisi di Lapangan
PT. Pelindo Terminal Petikemas memiliki jumlah tenaga kerja
sebanyak 647 orang terdiri dari :
a. SDM terminal 1 TPK New Makassar sebanyak 474 tenaga kerja
b. SDM Terminal 2 TPK New Makassar sebanyak 173 tenaga kerja.
Struktur organisasi adalah rangka yang menunjukkan pekerjaan wewenag
dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi, oleh karena itu struktur
organisasi disebut juga bagan atau skema organisasi yang tak lain adalah
gambaran skematis tentang hubungan pekerjaan antara orang-orang yang
terdapat dalam suatu badan atau organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Hal ini berarti struktur organisasi dalam suatu badan atau instansi
pemerintah/swasta, memerlukan suatu kerjasama dari tiap unit atausub bagian,
agar berjalan lancar. Berdasarkan struktur organisasi maka dapat diketahui
bagian kerja dalam suatu organisasi, tugas, dan tanggung jawab karyawan, dan
hubungan kerja dari setiap anggota organisasi. Struktur organisasi harus benar
dantersusun secara teratur sehingga tampak jelas dalam pembagian tugas dan
tanggung jawab yang dapat memudahkan pimpinan dalam mengendalikan
suatu organisasi perusahaan.

Gambar 2.2 struktur organisasi PT. Pelindo Terminal Petikemas.


C. Temuan Hasil Observasi
1. Safety Induction : Ada
Dasar hukum : UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Pasal 3 ayat
1
2. Penggunaan APD : Ada

5
Dasar hukum : UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan Kerja Pasal 12
poin b dan Pasal 13
3. Tersedia APAR yang mudah terlihat dan mudah di jangkau Dasar
hukum : Permenakertrans No. 04 Tahun 1980 tentang syarat- syarat
pemasangan dan pemeliharaan Alat Pemadaman Api Ringan Pasal 4 ayat 1.
4. Tersedia rambu/marka/safety sign : Ada
Dasar hukum : PP No. 50 Tahun 2012 tentang hirarki pengendalian resiko
atau bahaya yaitu, pemasangan rambu K3 termasuk dalam pengendalian
administratif.
5. Tersedia Ahli K3 : Ada
Dasar hukum : Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Per- 02/Men/1992
tentang tata carra penunjikan kewajiban dan wewenang Ahli K3 pada pasal
3.
6. Sertifikat Penghargaan SMK3 : Ada
Dasar hukum : PP nomor 50 Tahun 2012 tentang penerapan SMK3 pasal 7
ayat 3 huruf c.
7. Struktur P2K3 : Ada
Dasar hukum : Permenaker nomor 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta tata cara penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja pasal 2 ayat 1.
8. Tersedia Poliklinik : Ada
Dasar hukum : UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 12
9. SIO operator ada dan wajib
Dasar hukum : Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 8 Tahun 2020 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pesawat angkat dan angkut.

6
BAB III
ANALISA DAN REKOMENDASI

A. Analisa Temuan K3, Kelembagaan dan Keahlian, SMK3


1. Temuan Positif

Dokumentasi Analisa Saran Dasar Hukum

Dari data perusahaan


bahwa Jumlah tenaga Diharapkan Tim
kerja ± 300 orang, P2K3 bisa selalu
dimana setiap tempat berkoordinasi dengan Permenakertrans
kerja yang tenaga pimpinan dan PER.04/MEN/1987
1.
kerjanya lebih dari 100 melaporkan hasil pasal 2 (1 - 2)
orang atau lebih di tempat evaluasi. Dan
kerja wajib membentuk mempertahankan
P2K3 kinerja P2K3.

Melaksanakan audit dan Tetap


menghasilkan mempertahahankan Peraturan Menteri
±94% penerapapan 12 dan lebih
Ketenagakerjaan
meningkatkan
elemen 166 kriteria dengan Republik Indonesia
2. penerapan
bukti SMK3agar terus Nomor : 26 Tahun
mendapatkan bendera mendapatkan 2014 Pasal 1 ayat
emas penerapan SMK3 penghargaab Zero (2)
accident
Mendapatkan penghargaan Mempertahankan Peraturan Menteri
zero accident (kecelakaan pengoptimalan K3
Tenaga kerja dan
nihil) karena yang baik bagi
3. transmigrasi Nomor
penerapan SMK3 yang pekerja agar terus
mendapatkan Zero : PER-
baik
accident 01/MEN/2007

Dengan adanya safety


induction kita dapat Agar kiranya Tim
penjelasan dan pengarahan HSSE Pelindo dapat Memeunuhi
tentang K3 yang berkaitan memberikan Undang-Undang
dengan potensi bahaya, penjelasan yang No. 1 tahun 1970
pengendalian bahaya, alat mudah di pahami tentang
4. pelindung diri (APD) yang lagi sehingga para Keselamatan Kerja,
diri (APD) yang pekerja, visitor Bab V tentang
diwajibkan, tanggap maupun orang lain pembinaan pada
darurat, dan tata cara dapat memahami pasal
penyelamatan di area safety induction di 9 ayat 1 dan 2
area tersebut.

7
1. Memenuhi PP
No. 50 Tahun
Pemasangan sign Memasang sign 2012. Pada hirarki
area/marka/rambu/ area/marka/ pengendalian
safety sign/ rambu/safety sign di risiko atau bahaya,
setiap titik potensi yaitu pemasangan
menginformasikan
bahaya untuk rambu K3
kepada perseorangan
5. mencegah termasuk dalam
yang berada di
kecelakaan kerja dan pengendalian
lingkungan kerja area
penyakit akibat kerja administratif.
pelindo mengenai 2. Memenuhi UU
(PAK) sesuai dengan
peringatan atau No.1 Tahun 1970
standar dan pedoman
larangan. tentang
teknis.
Keselamatan
Kerja, Pasal 14
huruf (b).
6. Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan
Beberapa temuan Pengawasan
negatif perlu di closed Ketenagakerjaan
Pengutusan keahlian
kan untuk No.KEP-89/PPK/XII
K3 listrik
pengoptimalan kinerja /2012 tentang
keahlian K3 Listrik Pembinaan calon
Ahli K3 spesialis
listrik.
7. Memonitoring lagi
tim lapangan agar
tidak terjadi temuan Peraturan Menteri
negatif yang bersifat
Tenaga kerja dan
Perekrutan atau observasi menjadi
pengadaan Ahli K3 minor atau mayor dan transmigrasi Nomor
Umum perusahaan menciptakan aktivitas : PER-
04/MEN/1987 Pasal
baru yang bisa semua
2
lini mematuhi dasar
K3 dengan baik area
tersebut

8
2. Temuan Negatif

Potensi
Dasar
No Dokumentasi Analisa Bahaya Saran
Hukum
Perusahaan dengan
jumlah tenaga kerja
Disarankan
yang sangat banyak
adanya
akan sulit dipantau
penambahan
apabila safety K3 hanya
tenaga safety
berjumlah beberapa
Ditemukan bahwa yang
orang. Beban kerja Permenaker
petugas Safety tersertifikasi
1. wawancara petugas K3 akan sangat No.2 Tahun
AHLI K3U hanya agar
berat dan menimbulkan 1992
berjumlah 4 pembagian
masalah kesehatan yang
orang. tugas dan
baru bagi safety itu
beban kerja
sendiri misalnya akan
bisa lebih
mudah diserang
ringan.
penyakit karena
kelelahan.
Pekerjaan dengan
ketinggian diatas
1.8 meter dan
tidak Agar kiranya
menggunakan pekerja
APD (Full body tersebut di
harnes) saat tegur untuk
bekerja, dapat langsung
Terjatuh dan segera RI No. 9
menyebabkan tahun 2016
tergelincir dari menggunakan
pekerja tidak Pasal 1 ayat 5
ketinggian APD (Full
mendapatkan & 6 dan pasal
keamanan diri body harnes)
2. agar 25.
jika terjatuh atau
tergelincir yang menghindari
bisa kecelakaan
menyebabkan kerja.
unsafety
condition.

9
Agar kiranya
sampah di
buang atau
ditempatkan
Sampah ditemukan pada Peraturan
di atas gedung Menimbulkan Penyakit tempatnya. Pemerintah
3. yang dapat dan pencemaran Sehingga (PP) Nomor
menyebabkan lingkugan. tidak terjadi 27 Tahun
sumber lingkungan pencemaran 2020.
kerja tercemar dan lingkuan di
tidak 5R. area kerja dan
tercipta nya
5R.

1
0
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan, kami mendapatkan


hasil kesimpulan bahwa di PT. Pelindo Petikemas Makassar sudah menjalankan
dan menerapkan dasar K3 dengan baik, kelembagaan dan Keahlian K3 yang sudah
terperinci dan terimplementasikan di lapangan, serta sistem manajemen K3
(SMK3) yang memuaskan dengan nilai 94,58% dan kategori lanjutan yg
mendapatkan bendera emas. Bendera emas ini sudah mewakili bahwasannya PT.
Pelindo Petikemas memiliki K3 yang tidak diragukan lagi dalam taraf
Internasional.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada PT. Kasiromua dan PT.
Pelindo Terminal Petikemas Makassar yang telah memberikan pembelajaran dan
pelatihan serta izin uuntuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ini.

B. Saran

Saran dari kami untuk PT. Pelindo Petikemas Makassar yaitu bisa lebih
diterapkan lagi mengenai dasar atau penerapan K3nya kepada vendor-vendor yang
hendak masuk di area kawasan PT. Pelindo Petikemas agar kedepannya bisa
dipertahankan dan ditingkatkan lagi mengenai nilai hasil audit SMK3 dikategori
memuaskan.

10

Anda mungkin juga menyukai