KELOMPOK 4
PENYELENGGARA
PT. MAHIRA JAYA BANA
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................................................3
B. Maksud dan Tujuan..............................................................................................................4
C. Ruang Lingkup.....................................................................................................................4
1. Kesehatan Kerja...............................................................................................................4
2. Lingkungan Kerja.............................................................................................................4
3. Bahan Beracun Berbahaya (B3).......................................................................................4
4. Ergonomi..........................................................................................................................4
D. Dasar Hukum.......................................................................................................................4
1. Kesehatan Kerja...............................................................................................................4
2. Lingkungan Kerja.............................................................................................................5
3. Bahan Beracun Berbahaya...............................................................................................5
4. Ergonomi..........................................................................................................................5
BAB II DATA UMUM PERUSAHAAN.......................................................................................7
A. Gambaran Umum Tempat PKL...........................................................................................7
B. Temuan-Temuan di Lapangan.............................................................................................7
1. Temuan Positif.................................................................................................................7
2. Temuan Negatif................................................................................................................8
BAB III TEMUAN DAN HASIL ANALISA................................................................................9
A. Temuan Positif.....................................................................................................................9
B. Temuan Negatif.................................................................................................................21
BAB IV KESIMPULAN..............................................................................................................23
A. Kesimpulan........................................................................................................................23
B. Saran..................................................................................................................................23
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam
sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. K3 tidak saja sangat penting dalam
meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi jauh dari itu K3
mempunyai dampak positif atas keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh sebab itu, isu K3
pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi
juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain, pada saat ini K3 bukan
semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi setiap pekerja dan bagi
setiap bentuk kegiatan pekerjaan.
Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran ergonomi,
karena ergonomi berkaitan dengan orang yang bekerja, selain dalam rangka efektivitas,
efisiensi dan produktifitas kerja.
Salah satu keluhan yang terjadi pada pekerja bidang angkat-angkut adalah nyeri
pada otot. Keluhan yang biasa diderita pekerja di bidang angkat-angkut adalah pada sistem
muskuloskeletal. Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal
yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit.
Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan
dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon.
Era globalisasi, K3 telah menjadi sebuah kebutuhan dalam setiap bagian kerja baik
yang berada dilapangan ataupun didalam ruangan. K3 adalah suatu bentuk usaha atau upaya
bagi para pekerja untuk memperoleh jaminan atas keselamatan dan kesehatan kerja dalam
melakukan pekerjaan yang dapat mengancam dirinya baik berasal dari individu maupun
lingkungan kerjanya. Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan,
pasal 23 menyatakan bahwa upaya K3 harus diselengarakan disemua tempat kerja,
khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan. Rumah sakit dan klinik
termasuk dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang dapat
menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya karyawan yang bekerja, tapi juga terhadap
pasien maupun pengunjung rumah sakit dan klinik.
Menerapkan program K3 dalam lingkungan kerja dengan tujuan agar setiap tenaga
kerja berhak untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan
tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja atau lingkungan kerja sangat dibutuhkan
sehingga pekerja merasa aman dan nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kerja bagi pekerja, untuk dapat bekerja sebaik
mungkin dan juga dapat mendukung keberhasilan serta target dalam pekerjaan dapat
tercapai.
1
Salah satu faktor yang dapat membentuk kepuasan kerja adalah adanya jaminan dan
2
3
kondisi kerja yang nyaman bagi anggota organisasi. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja.
Mengingat pentingnya penerapan K3 terutama dibidang industri maka dari itu
kami melakukan kunjungan praktek kerja lapangan online di PT. X Site Teluk Bayur
yang bergerak di bidang pengelolaan pelabuhan industri.
B. Maksud dan Tujuan
PKL (Praktek Kerja Lapangan) merupakan satu dari rangkaian kegiatan dalam
pelatihan Calon AK3U (Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum). Kegiatan ini
maksudkan untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan peserta pelatihan dalam konteks
yang lebih aktual sehingga peserta memiliki bekal pengetahuan teoritis dan pengetahuan
lapangan melalui pengamatan secara langsung. Utamanya, kegiatan PKL dimaksudkan
untuk membekali pengetahuan bagi Calon AK3U mengenai penerapan dan pengawasan
peraturan dan norma K3 secara berkesinambungan terutama K3 Kesehatan Kerja K3
Lingkungan Kerja, K3 Ergonomi, dan K3 Bahan Berbahaya Dan Beracun, dalam rangka
mengurangi resiko kecelakaan kerja di perusahaan serta mengevaluasi sistem manajemen
K3 di PT. X Site Teluk Bayur berdasarkan Peraturan yang berlaku.
C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
1. Kesehatan Kerja
Klinik
Dokter
Paramedis
Kantin
Petugas dan Fasilitas P3K
Pemeriksaan Kesehatan
BPJS
2. Lingkungan Kerja
Toilet
Tempat Sampah
Pengukuran Lingkungan Kerja
3. Bahan Beracun Berbahaya (B3)
Penyimpanan Limbah B3
4. Ergonomi
D. Dasar Hukum
1. Kesehatan Kerja
UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4
4. Ergonomi
Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
7
8
9
Kesehatan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
2 Dokter PT. X Dokter sudah Permenakertrans No. 1 Tahun
mendapatkan 1976 Pasal 1 “Setiap perusahaan
Pelatihan diwajibkan untuk mngirimkan
Hiperkes setiap dokter perusahaannya
untuk mendapatkan latihan
dalam bidang Hygiene
Perusahaan. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja”
3 Paramedis PT. X Didapatkan dari hasil wawancara Paramedis sudah Permenakertrans No. 1 Tahun
memiliki 1979 Pasal 1 “Setiap perusahaan
Sertifikat yang mempekerjakan tenaga
Hiperkes Para Medis diwajibkan untuk
mengirimkan setiap tenaga
tersebut untuk mendapatkan
latihan dalam bidang Hygiene
Perusahaan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja”
10
Kesehatan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
4 Kantin PT. X Telah tersedia SE Menakertrans
kantin untuk No.SE.01/MEN/1979:
tenaga kerja 1. Semua perusahaan yang
memperkerjakan buruh
antara 50 sampai 200
orang supaya menyediakan
ruang tempat makan di
perusahaan yang
bersangkuran.
2. Semua perusahaan yang
memperkerjakan buruh
lebih dari 200 orang
supaya menyediakan kantin
di perusahaan yang
bersangkutan.
11
Kesehatan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
5 Kotak P3K PT. X Telah tersedia Permenakertrans No .15 Tahun
Kotak P3K yang 2008 Pasal 8 Ayat (1) huruf b
berjumlah 19 unit “Kotak P3K dan isi”
12
Kesehatan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
7 Petugas PT. X Petugas P3K Permenakertrans No .15 Tahun
P3K berjumlah 6 2008 Pasal 2 Ayat (1)
Orang dan sudah “Pengusaha wajib menyediakan
memiliki petugas P3K dan fasilitas P3K di
Sertifikat P3K tempat kerja”
8 Petugas PT. X Didapatkan dari hasil wawancara 5 Petugas P3K Permenakertrans No .15 Tahun
P3K sudah memiliki 2008 Pasal 3 Ayat (1) “Petugas
lisensi P3K di tempat kerja harus
memiliki lisensi dan buku
kegiatan P3K dari Kepala
Instansi yang bertanggung jawab
di bidang ketenagakerjaan
setempat”
9 Alat PT. X Didapatkan dari hasil wawancara Telah tersedia Permenakertrans No .15 Tahun
Evakuasi Alat Evakuasi 2008 Pasal 8 Ayat (1) huruf c
yaitu Tandu dan “Permenakertrans No .15 Tahun
alat lainnya 2008 Pasal 8 Ayat (1) huruf c
13
Kesehatan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
“Alat evakuasi dan alat
transportasi”
14
Kesehatan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
pengangkutan korban”
11 MCU PT. X Didapatkan dari hasil wawancara Pelaksanaan Permenakertrans
MCU dilakukan 1 No.Per.02/MEN/1980 Pasal 3
kali dalam 1 Ayat (2) “Semua Perusahaan
tahun harus melakukan pemeriksaan
kesehatan berkala bagi tenaga
kerja sekurang-kurangnya 1
tahun sekali kecuali ditentukan
lain oleh Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan
Perburuhan dan Perlindungan
Tenaga Kerja”
12 MCU PT. X Didapatkan dari hasil wawancara Pelaksanaan Permenakertrans
MCU dilakukan No.Per.02/MEN/1980 Pasal 3
oleh PJK3 Ayat (7) “Agar pemeriksaan
kesehatan berkala mencapai
sasaran yang luas, maka
pelayanan kesehatan diluar
perusahaan dapat dimanfaatkan
15
Kesehatan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
oleh pengurus menurut
keperluan”
Permenakertrans
No.Per.02/MEN/1980 Pasal 3
Ayat (8) “Dalam melaksanakan
kewajiban pemeriksaan
kesehatan berkala Direktur
Jenderal Pembinaan Hubungan
Perburuhan dan Perlindungan
Tenaga Kerja dapat menunjuk
satu atau beberapa Badan
sebagai penyelenggara yang
akan membantu perusahaan
yang tidak mampu melakukan
sendiri pemeriksaan kesehatan
berkala”
13 BPJS PT. X Didapatkan dari hasil wawancara Tenaga Kerja PP No. 44 Tahun 2015 Pasal 4
sudah terdaftar Ayat (1) “Setiap Pemberi Kerja
16
Kesehatan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
BPJS selain penyelenggara negara
wajib mendaftarkan dirinya dan
Pekerjanya sebagai Peserta
dalam program JKK dan JKM
kepada BPJS Ketenagakerjaan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan”
Lingkungan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
1 Toilet PT. X Panempatan toilet Pertahankan Permenaker No. 5 Tahun 2018
pada PT. X Pasal 34 Ayat (1) “Penempatan
terpisah antara Toilet harus terpisah antara laki-
laki laki dan laki dan perempuan, serta
perempuan dan diberikan tanda yang jelas
diberikan tanda
yang jelas
2 Toilet PT. X Didapatkan dari hasil wawancara Jumlah jamban Pertahankan Permenaker No. 5 Tahun 2018
17
Lingkungan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
pada PT. X Pasal 34 Ayat (5)
berjumlah 6 “Untuk 46 (empat puluh enam)
jamban yang sampai 60 (enam puluh) orang =
dimana 3 jamban 4 (empat) jamban
untuk laki-laki
dan 3 untuk
perempuan
3 Toilet PT. X Didapatkan dari hasil wawancara Pembersihan Pertahankan Permenaker No. 5 Tahun 2018
toilet dilakukan 3 Pasal 34 Ayat (1) huruf h
kali dalam 1 hari “Dibersihkan setiap hari secara
menggunakan periodik”
jasa outsourcing
4 Tempat PT. X Didapatkan dari hasil wawancara Telah tersedia Pertahankan Permenaker No. 5 Tahun 2018
sampah tempat sampah di Pasal 37 Ayat (1) “Tempat
beberapa titik sampah dan peralatan
kebersihan harus disediakan
pada setiap Tempat Kerja”
18
Lingkungan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
5 Tempat PT. X Tempat sampah Pertahankan Permenaker No. 5 Tahun 2018
sampah sudah di Pasal 34 Ayat (2) huruf a
klasifikasikan “Terpisah dan diberikan label
sesuai dengan untuk sampah organic, non
fungsi dan organic, dan bahan berbahaya
kebutuhan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan”
6 Tempat PT. X Tempat sampah Pertahankan Permenaker No. 5 Tahun 2018
sampah sudah dilengkapi Pasal 34 Ayat (2) huruf b
dengan penutup “Dilengkapi dengan penutup
dan terbuat dari dan terbuat dari bahan kedap
bahan kedap air air”
7 Pengukuran PT. X Didapatkan dari hasil wawancara Telah dilakukan Pertahankan Permenaker No. 5 Tahun 2018
Lingkunga Uji Lingkungan Pasal 5 “ Ayat 1 huruf a
n Kerja kerja oleh Balai “Pengukuran dan Pengendalian
Hiperkes 1 kali Lingkungan Kerja”
dalam 1 tahun
19
Bahan Berbahaya dan Beracun
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
1 Tempat PT. X Didapatkan dari hasil wawancara Tempat Pertahankan Permen LHK No. 12 Tahun
penyimpanan penyimpanan 2020 Pasal 12 huruf a angka 2
Limbah B3 Limbah B3 “Jika bangunan Penyimpanan
terletak jauh Limbah B3 dibangun terpisah
terpiasah dari dari bangunan lain, diberi
bangunan lain jarak dengan bangunan lain
paling sedikit 6 (enam) meter”
Ergonomi
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
1 Alat kerja PT. X Kursi dan meja Pertahankan Permenaker No. 5 Tahun
sudah sesuai 2018 Pasal 23 Ayat (4) huruf
dengan c “Mendesain kembali atau
antropometri mengganti Tempat Kerja,
tenaga pekerja objek kerja, bahan, desain
Tempat Kerja, dan Peralatan
Kerja”
20
B. Temuan Negatif
Kesehatan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
1 Petugas P3K PT. X Didapatkan dari hasil wawancara Ditemukan 1 Pengurus wajib Permenakertrans No .15
dari 6 Petugas menyediakan Fasilitas Tahun 2008 Pasal 3 Ayat (1)
P3K yang tidak P3K yaitu Lisensi “Petugas P3K di tempat kerja
memiliki lisensi P3K kepada Petugas harus memiliki lisensi dan
P3K P3K buku kegiatan P3K dari
Kepala Instansi yang
bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan setempat”
21
Lingkungan Kerja
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
1 Tempat PT. X Ditemukan Diberikan label pada Permenaker No. 5 Tahun
sampah tempat sampah tempat sampah yang 2018 Pasal 34 Ayat (2) huruf
yang tidak belum memiliki label a “Terpisah dan diberikan
memiliki label label untuk sampah organic,
non organik, dan bahan
berbahaya sesuai dengan
ketentuan perundang-
undangan”
2 Kabel Ditemukan Kerapian kabel harap Permenakertrans No .15
kabel yang tidak bisa di rapikan sesuai Tahun 2008 Pasal 3 Ayat (1)
tertata rapi dengan prinsip 5R “Kebersihan dan kerapihan
ditempat kerja harus dijaga
sehingga bahan-bahan yang
berserakan, bahan-bahan
bangunan, peralatan dan
alat-alat kerja tidak
merintangi
atau menimbulkan
kecelakaan”
22
Ergonomi
Peraturan Perundangan
No Objek Lokasi Dokumentasi Temuan/Risiko Saran/Rekomendasi
(beserta pasal)
1 Komputer PT. X Pekerja Posisikan monitor Permenakertrans No .15
membelakangi tidak berhadapan dari Tahun 2008 Lampiran
cahaya, yang sumber cahaya agar Standaar Ergonomi
menyebabkan pantulan dari jendela “Posisikan layar monitor
silau pada layar dapat minimalisir sedernikian rupa sehingga
computer pantulan cahaya dari larnpu,
jendela atau sumber cahaya
lainnya dapat diminimalisir”
2 Cara Kerja PT. X Cara kerja Memperbaiki cara Permenaker No. 5 Tahun
pengangkatan kerja pengangkatan 2018 Pasal 23 Ayat (2) huruf
beban tidak beban yang benar agar b “Cara kerja, posisi kerja,
sesuai tidak membuat cidera dan postur tubuh yang tidak
pada tenaga kerja sesuai saat melakukan
pekerjaan”
23
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil analisis temuan pada PKL kali ini adalah:
1. Kesehatan Kerja
PT. X sudah menyelenggarakan Kesehatan Kerja yaitu Penyediaan Klinik, Dokter
dan Paramedis yang sudah mendapat pelatihan Hiperkes, Penyediaan Kantin Tenaga Kerja,
Petugas P3K yang sudah memiliki sertifikat P3K dan berlisensi, Fasilitas P3K seperti kotak
P3K, alat evakuasi dan alat transportasi, dan PT. X sudah mendaftarkan BPJS pada Tenaga
Kerja.
2. Lingkungan Kerja
PT. X sudah melaksanakan Lingkungan Kerja yang nyaman dan aman, seperti
penyediaan Toilet yang terpisah untuk tenaga kerja perempuan dan laki-laki, Tempat
Sampah yang tersedia di beberapa titik dan dipisah sesuai klasifikasinya, serta telah
dilakukan Pengukuran Lingkungan Kerja yang bekerja sama dengan Balai Hiperkes Sumatra
Barat.
3. Bahan Berbahaya dan Beracun
PT. X tidak menggunakan B3, hanya menyimpan dan tidak dipergunakan, dan untuk
penyimpanan Limbah B3 terletak jauh dari bangunan lain
4. Ergonomi
PT. X sudah melakukan Ergonomi yang sesuai
B. Saran
Setelah melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT. X serta mengevaluasinya, saran
yang dapat diberikan adalah:
1. Kesehatan Kerja
Penerapan P3K masih perlu diperhatikan, untuk Petugas P3K diharuskan memiliki
Lisensi Petugas P3K
2. Lingkungan Kerja
PT. X perlu memperhatikan Tempat sampah yang belum dipasangi label, dan
melaksanakan prinsip 5R pada penataan kabel diruang kerja agar tidak menimbulkan
kecelakaan kerja
3. Ergonomi
PT. X perlu memperhatikan cara kerja karyawan seperti cara pengangkatan beban
yang benar, dikhawatirkan cara kerja yang salah akan menimbulkan cidera pada tenaga kerja
24