Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)


PT.GEMALA KEMPA DAYA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

PELATIHAN CALON AHLI K3


UMUM ANGKATAN KE 168

M.ZAKI MANOTI

PENYELENGGARAAN
PT. MITRA DINAMIS YANG UTAMA

15 MEI 2023 - 30 MEI 2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................3
B. Maksud dan Tujuan.............................................................................................................................................................................. 3
C. Ruang Lingkup.................................................................................................................................................................................... 5
D. Dasar Hukum....................................................................................................................................................................................... 5

BAB II KONDISI PERUSAHAAN............................................................................................................8


A. Sejarah Singkat PT. Gemala Kempa Daya...........................................................................................................................................8
B. Fasilitas Penunjang.............................................................................................................................................................................. 9
C. Sarana Pokok Perusahaan..................................................................................................................................................................10
D. Struktur Organisasi Perusahaan.........................................................................................................................................................11
E. Kebijakan K3..................................................................................................................................................................................... 13
F. Visi dan Misi Perusahaan................................................................................................................................................................... 15

BAB III TEMUAN & ANALISA.............................................................................................................16


A.Temuan dan Analisa Positif....................................................................................................................................................................16
B. Temuan & Analisa Negatif.................................................................................................................................................................... 21

BAB IV PENUTUP...................................................................................................................................23
A. Kesimpulan........................................................................................................................................................................................ 23
B. Saran.................................................................................................................................................................................................. 23

REFERENSI..............................................................................................................................................24

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bagian penting pada


suatu pekerjaan perusahaan, Resiko kegagalan (risk of failures) akan selalu ada pada suatu
aktifitas pekerjaan yang disebabkan perencanaan yang kurang sempurna, pelaksanaan yang
kurang cermat, maupun akibat yang tidak disengaja. Salah satu resiko pekerjaan yang dapat
terjadi adalah adanya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja (work accident) akan
mengakibatkan adanya efek kerugian (loss) seberapapun jumlahnya. Keselamatan dan
Kesehatan kerja (k3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan Makmur
Industri otomotif melibatkan berbagai potensi bahaya dan risiko bagi para pekerja. Dalam
lingkungan kerja ini, terdapat penggunaan mesin berat, alat-alat tajam, bahan kimia
berbahaya, serta komponen yang membutuhkan penanganan yang hati-hati. Oleh karena itu,
implementasi K3 menjadi suatu keharusan. Pentingnya K3 dalam industri otomotif dapat
dilihat dari beberapa faktor. Pertama, keselamatan pekerja menjadi prioritas utama. Dengan
adanya protokol K3, para pekerja dapat dilengkapi dengan Alat pelindung diri (APD) yang
sesuai dan dilatih dengan baik untuk mengurangi risiko cedera dan kecelakaan kerja. Selain
itu, risiko bahan kimia juga menjadi perhatian serius. Dalam produksi otomotif, penggunaan
bahan kimia seperti pelarut, cat, dan bahan pembersih sangat umum. Protokol K3 membantu
dalam pengelolaan bahan kimia dengan aman, penyimpanan yang tepat, penggunaan yang
benar, serta pelatihan pekerja mengenai bahaya dan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Selain itu, aspek ergonomi juga menjadi fokus dalam K3. Aktivitas produksi otomotif
sering melibatkan pemindahan dan penanganan komponen yang berat, serta posisi kerja yang
repetitif. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menyebabkan cedera otot dan masalah
kesehatan lainnya. Oleh karena itu, prinsip-prinsip ergonomi diterapkan dalam lingkungan
kerja untuk mengoptimalkan desain tempat kerja, alat bantu, dan metode kerja guna
mengurangi risiko cedera serta meningkatkan kenyamanan pekerja.
Selanjutnya, keselamatan mesin dan peralatan merupakan faktor penting lainnya dalam
K3 perusahaan otomotif. Penggunaan mesin pemotong, permesinan, dan peralatan otomatis
3
lainnya memerlukan pengaman yang sesuai dan pemeriksaan rutin untuk meminimalkan risiko
kecelakaan akibat kerusakan atau kegagalan mesin.
perusahaan produksi otomotif melibatkan pembentukan budaya kerja yang
mengutamakan keselamatan. Melalui program pelatihan K3 yang melibatkan semua
karyawan, mereka dilengkapi dengan pengetahuan dan kesadaran tentang risiko potensial.
Para pekerja juga didorong untuk melaporkan insiden dan masalah K3 kepada manajemen.
Dengan demikian, tercipta kolaborasi dan komitmen semua pihak terlibat untuk menciptakan
lingkungan kerja yang aman dan meningkatkan efisiensi produksi.

B. Maksud dan Tujuan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai suatu rangkaian kegiatan dalam pelatihan Ahli K3
Umum, dimaksudkan untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan peserta pelatihan dalam
konteks yang lebih praktikal sehingga peserta memiliki semua pengetahuan teoritis dan juga
pengetahuan lapangan serta implementasi teori tersebut secara langsung. Selain itu, PKL ini
juga dimaksudkan untuk membekali pengetahuan bagi para calon Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Umum (AK3U) mengenai K3, dengan praktik nyata dalam penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang
meliputi: k3 konstruksi , k3 listrik dan k3 penanggulangan kebakaran, bidang k3 mekanik
dan pesawat uap dan bejana tekan, k3 lingkungan kerja, kesehatan kerja, ergonomi dan bahan
– bahan berbahaya,serta pengawasan K3 bidang kelembagaan dan Keahlian K3 dan
Pengawasan K3 bidang SMK3
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan
pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) dalam
mengidentifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja. Melalui PKL, calon Ahli K3 Umum
dapat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam
surat keputusan penunjukannya (SKP), seperti yang dijelaskan di dalam Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No. Per-02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan
Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 9 dan pasal 10.
Tujuan dari calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) ini mengikuti
PKL di PT.Gemala Kempa Daya, pada tanggal 26 Mei 2023 adalah, supaya wawasan yang
diperoleh selama PKL dapat menambah khasanah keilmuan terkait penerapan peraturan dan
norma K3 di tempat kerja nantinya. Serta melakukan pengawasan serta perbaikan yang
berkesinambungan, dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan kerja di perusahaan yang
4
disebabkan oleh faktor kelalaian manusia maupun kegagalan fungsi mesin.
Adapun tujuan penulisan laporan PKL ini, adalah untuk mengetahui penerapan peraturan
dan normal K3 di perusahaan yang dikunjungi. Dan laporan ini juga bisa digunakan untuk
sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk menghindari risiko kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perusahaan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk calon Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adalah di perusahaan kerangka mobil dan
body parts (pembuatan frame chassis dan pressed parts) dengan data-data sebagai berikut:
Nama : PT. Gemala Kempa Daya

Alamat : Kawasan Indotaisei Blok P4, Dauwan, Kalihurip, Kec. Cikampek,


Karawang, Jawa Barat 41373

Tanggal : 26 Mei 2023

Waktu : 08.00 WIB - 11.30 WIB


Ruang lingkup pengamatan sebagai berikut :
a) Pengawasan K3 bidang Kontruksi
b) Pengawasan K3 bidang Listrik
c) Pengawasan k3 bidang Penanggulangan Kebakaran
d) Pengawasan K3 Bidang Pesawat Uap, PAA, PTP
e) Pengawasan K3 Bidang Bejana Tekan
f) Pengawasan K3 Bidang Tenaga Produksi dan Mekanik
g) Pengawasan K3 Bidang Lingkungan Kerja
h) Pengawasan K3 Bidang Kesehatan Kerja, Ergonomi
i) Pengawasan K3 Bidang Bahan – Bahan Berbahaya
j) Pengawasan K3 bidang kelembagaan & Keahlian K3
k) Pengawasan K3 bidang SMK3

D. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. Peraturan Mentri Tenaga kerja No.1/men/1980 tentang K3 Konstruksi bangunan
5
3. Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No.02 Tahun 1989 tentang pengawasan Instalasi
Penyalur Petir
4. Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No.12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (k3) Listrik
5. Undang-undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja, Pasal 9 ayat
(3),mengatur kewajiban pengurus menyelenggarakan pelatihan penanggulangan
kebakaran.
6. Permenakertrans No. 04/Men/1980 tentang Syarat-syarat pemasangan dan
pemeliharaan APAR
7. Peraturan Menteri Nomor 04 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi
8. Peraturan Menteri Nomor 05 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat/Angkut
9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 08 Tahun 2020 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
10. Peraturan Menteri Nomor 08 Tahun 2010 tentang Penggunaan APD
11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
12. Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia No. 88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan
Kerja
13. Peraturan Presiden Repubik Indonesia No.7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat
Kerja
14. Permenaker No.15/MEN/VII/2008 Tentang P3K di Tempat Kerja.
15. Permenaker No.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja.
16. Permenaker No.5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan
Kerja.
17. Permenaker No.7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, kebersihan dan
penerangan tempat kerja
18. Permenaker No.9 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam
Pekerjaan Pada Ketinggian.
19. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
20. Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

6
21. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-04/MEN/1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja
22. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor PER-02/MEN/1992
tentang Tata Cara Petunjukan, Kewajiban, dan Wewenang Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
23. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-04/MEN/1995 tentang Perusahaan
Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
24. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: PER-01/MEN/I/2007
tentang Pedoman Pemberian Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
25. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor PER-26/MEN/2014 Tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
26. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 18 Tahun 2016 tentang Dewan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
27. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor. Kep.1135/MEN/1987 tentang Bendera
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
28. Kepmenaker RI No. Kep-245/MEN/1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Nasional
29. Kepmenakertrans RI Nomor Per-239/MEN/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Sertifikat Kompetensi Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum
30. Kepmenakertrans RI No. Per-372/MEN/XI/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2010 - 2014
31. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE.02/MEN/DJPPK/I/2011 tentang
Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Perusahaan Jasa Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
32. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE.03/MEN/DJPPK/I/2011 tentang
Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja Sebagaimana Dimaksud Dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Yang Selanjutnya Disebut Ahli K3
33. Kepdirjen Binwasnaker & K3 No. Kep.69/PPK&K3/XII/2015 Tentang Pedoman
Pembinaan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Umum

7
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. Gemala Kempa Daya


Perkembangan industri komponen kendaraan bermotor di tanah air, terus meningkat
seiring dengan kemajuan industri kendaraan bermotor. Total luas kawasan PT. Gemala
Kempa Daya 45.353 m2. Perusahaan pertama yang didirikan oleh IGP Group adalah PT.
Gemala Kempa Daya, yaitu pada tanggal 7 Oktober 1980 dengan akte Nyonya Rukma
Santi Hardjasatya, SH No.15 dan mendapat lisensi pada tanggal 22 September 1981.
Dimana pemilik saham dari perusahaan ini antara lain Astra Group, PT. Sapta Panji
Manggda, PT. Mudaya Corp, PT. Trikirana Investindo Prima, PT. Santiniluwansa Lestari
dan PT. Wahanalaksana Kertaprachana. Pada bulan Januari dan Februari 1985 PT.
Gemala Kempa Daya melakukan uji coba produksi komersialnya seperti rangka truk
ukuran besar dengan menggunakan mesin press yang dimilikinya, yaitu mesin press 2000
ton. Sedangkan pada bulan September 1987 perusahaan ini mulai memproduksi Baking
Plate untuk sistem pengereman mobil.
Seiring berkembangnya perusahaan ini, dan menjawab tantangan pasar pada bulan
Agustus 1992 dilakukan uji coba produksi dengan mesin press 4000 ton, dengan jumlah
tenaga kerja 700 orang. Adapun hasil produksi PT. Gemala Kempa Daya adalah frame
chasis dan press parts sebagai bisnis utamanya, dan PT. Gemala kempa Daya bertekad
untuk menjadi produsen frame chassis dan press parts dengan daya saing terbaik di
wilayah global. Pada tahun 2013 PT. Gemala Kempa Daya membangun plant baru di
Karawang, Karawang, Jawa Barat dengan luas 46.947 m2. Pendirian perusahaan ini
adalah tindak lanjut dari tuntutan kebutuhan akan suku cadang dan aksesori kendaraan
bermotor berbahan logam yang terus meningkat seiring dengan perkembangan industri
otomotif Indonesia. Kemajuan pesat industri otomotif Indonesia berdampak pada
peningkatan kebutuhan akan suku cadang dan aksesori kendaraan. Hal ini secara langsung
memicu tumbuhnya berbagai perusahaan supplier kebutuhan tersebut, termasuk PT.
Gemala Kempa Daya Plant Karawang.

8
B. Fasilitas Penunjang
Fasilitas perusahaan sangat diperlukan dimana fasilitas-fasilitas ini akan mendukung
jalanya kegiatan operasional perusahaan. PT Gemala Kempa Daya, mempunyai fasilitas
yang cukup lengkap yang dapat dimanfaatkan oleh karyawan-karyawannya dan tamu
yang datang ke perusahaan. Fasilitas yang diperlukan adalah:
1. Kantin perusahaan
Kantin perusahaan adalah tempat makan yang diperuntukkan untuk karyawan
dan pengunjung yang disediakan oleh perusahaan. Perusahaan memfasilitasi makan
siang kepada para karyawan dan tamu yang datang ke perusahaan, dengan syarat
karyawan atau tamu tersebut memiliki kupon makan yang berfungsi sebagai alat
pembayaran makan siang.
2. Area Ibadah
Area ibadah merupakan tempat yang disediakan oleh perusahaan untuk setiap
karyawannya beribadah. Perusahaan menyediakan Mushola dan Masjid untuk setiap
karyawan beragama Muslim. Musholla terletak dekat dengan area produksi,
kemudian terdapat masjid yang terletak di belakang kantin. Selain itu diberikan pula
area ibadah seperti Kapel untuk umat agama Kristen dan Katolik.
3. Motor security
Motor security adalah fasilitas kendaraan yang digunakan oleh para security PT.
Gemala Kempa Daya untuk melakukan patroli rutin, juga digunakan untuk
mempercepat
4. Toilet
Fasilitas toilet di PT Gemala Kempa Daya tersedia untuk setiap karyawan dan
pengunjung perusahaan baik pria dan wanita. Toilet yang tersedia disediakan lebih
banyak untuk pria dibandingkan wanita, hal ini dikarenakan dominasi pria di
perusahaan lebih besar dibandingkan dengan wanita.
5. Parkir mobil dan motor
Perusahaan Gemala Kempa Daya menyediakan area parkir bagi kendaraan Mobil
dan Sepeda motor yang mencukupi untuk menampung kendaraan karyawan dan tamu
Perusahaan
6. Tempat istirahat area produksi
Tempat istirahat tersedia di beberapa bangunan/area pekerjaan yang tertata rapi
9
dan terlihat bersih guna memberikan kenyaman bagi para pekerja yang ingin
beristirahat di saat waktu istirahat
7. ATM Center
ATM Center merupakan fasilitas umum yang disediakan PT Gemala Kempa
Daya untuk memudahkan karyawan, maupun tamu dalam melakukan penarikan uang,
pembayaran dan pengiriman kapanpun dibutuhkan.
8. Koperasi Karyawan
Koperasi karyawan adalah koperasi yang dibentuk oleh perusahaan PT Gemala
Kempa Daya. Adapun pengurus hingga keanggotaan koperasi adalah karyawan-
karyawan di perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah koperasi karyawan
bisnis Indonesia
9. Ruang Locker
Ruang locker merupakan ruangan atau tempat yang disediakan untuk mengganti
pakaian karyawan perusahaan.

C. Sarana Pokok Perusahaan


Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur otomotif, PT. Gemala
Kempa Daya memiliki sarana pokok perusahaan, sebagai berikut :

1. Mesin Produksi
a. Mesin Stamping;
b. Mesin Kompresor;
c. Mesin Roll Forming;
d. Forklift, dan Hoist Crane
2. Kantor produksi
Area kantor produksi mempunyai fasilitas yang cukup lengkap yaitu adanya
meja kerja, kursi, peralatan tulis, papan pengumuman, mesin fotocopy, mesin fax,
printer, loker dokumen,
1. Penyimpanan bahan baku (Steel Coil dan Steel sheet);
2. Mesin painting dan Area Terbatas untuk painting produk.
3. Kantor manajemen / HRD
4. Poliklinik
5. Alat Pelindung Diri (APD)
10
D. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 1 Struktur Organisasi Perusahaan


➢ Plan Director
Pimpinan tertinggi plan produksi dipegang oleh satu orang yaitu director. Director
bertugas untuk menjalankan dan mewakili segala hal yang terjadi ke dalam maupun ke
luar perusahaan. Director membawahi dua divisi yaitu engineering division dan plan
division.
➢ Engineering Division Engineering division bertanggung jawab terhadap projek-projek
baru yang berkaitan dengan masa depan perusahaan. Engineering bekerja yang 4
bersifat jangka panjang demi kelangsungan perusahaan mulai dari produk baru
maupun teknologi baru. Engineering Division dibagi menjadi dua departemen yaitu
process engineering dan product engineering.
➢ Process Engineering
Process engineering bertanggung jawab terhadap perbaikan proses produksi
dengan menggunakan sistem-sistem baru dan teknologi baru. Process engineering
juga bertugas merancang area produksi dan proses produksi yang berkaitan dengan
produk-produk baru.
➢ Product Engineering
Product engineering bertanggung jawab dalam perencanaan proses, perencanaan
biaya dan perhitungan harga dari suatu proyek baru dari customer baru maupun
customer lama yang menawarkan order produk baru yang berkaitan dengan produksi
perusahaan.

➢ Plan Division
11
Plan division bertugas terhadap proses produksi regular sehingga produksi bisa berjalan
lancar, kualitas terjamin dan delivery terjaga. Plan division juga bertanggung jawab
untuk memperbaiki proses produksi yang sedang berlangsung untuk dapat selalu
meningkatkan kualitas, menurunkan biaya produksi, ketepatan delivery, keamanan dan
kesehatan kerja terjaga dan meningkatkan moral para karyawannya
➢ Production 1 Stamping
Production 1 Stamping bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi
khususnya stamping proses. Selain bertanggung jawab terhadap proses, juga
bertanggung jawab terhadap alat maupun fasilitas yang dibutuhkan dalam proses
produksi seperti dies, alat angkut, dll.
➢ Production 2 Assembly
Production 2 assembly bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi
khususnya assembly proses. Selain bertanggung jawab terhadap proses, juga
bertanggung jawab terhadap alat maupun fasilitas yang dibutuhkan dalam proses
produksi seperti jig, alat angkut, mesin welding dll.
➢ Quality Control
Quality Control bertanggung jawab terhadap qualitas hasil produksi dan memastikan
produk hasil produksi tersebut sesuai dengan standard. Sehingga tidak ada
produk NG (Not Good) yang terkirim ke proses selanjutnya ataupun terkirim ke
customer.
➢ Production Planning Inventory Control (PPIC)
PPIC bertanggung jawab untuk mengatur jadwal produksi sesuai dengan jumlah
order dari customer. Jadwal produksi harus dibuat agar perusahaan dapat
mengirim order tersebut dengan jumlah yang tepat dan waktu yang tepat.PPIC juga
bertanggung jawab dengan pengadaan bahan mentah yang akan digunakan dalam proses
produksi.
➢ Maintenance
Maintenance bertanggung jawab dengan kondisi mesin produksi agar selalu siap
pakai dan tidak ada gangguan saat digunakan dalam proses produksi. Tugas
utama maintenance adalah melakukan preventive maintenance maupun breakdown
terhadap mesin-mesin produksi untuk dapat dikembalikan dalam keadaan standard.

12
● Struktur Organisasi HSE

Gambar 2 Struktur Organisasi HSE

E. Kebijakan K3
PT. Gemala Kempa Daya (GKD) Sudah Menerapkan kebijakan terkait dengan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), berikut adalah penerapan dari K3:
1) Perusahaan telah melengkapi papan informasi safety campaign yang bertujuan
untuk keselamatan bekerja di area pabrik dan wajib menggunakan APD
2) Untuk kalat berat seperti Hoist Crane dan Forklift telah dilakukan pemeriksaan
dan pengujian secara berkala dilengkapi dengan Surat Keterangan (SUKET)
memenuhi layak operasi serta para operatornya yang sudah disertifikasikan
sehingga memiliki Surat Izin Operasi (SIO) yang berlaku
3) Berdasarkan hasil observasi perihal K3 listrik, bahwa dimana perusahaan telah
menerapkan instalasi kabel-kabel yang tidak berserakan,panel-panel yang tertutup
dengan rapat dengan safety sign serta dibantu dengan garis bantu di peletakannya
4) Instalasi penyalur petir telah ditempatkan di area terbuka dan penerimaan
ditempatkan lebih tinggi dari bangunan gedung sehingga dapat mencakup area
perusahaan
5) Penempatan APAR disesuaikan pada jenis klasifikasi dengan ketentuan yang
13
berlaku. Untuk Jalur evakuasi sudah tersedia dan assembly point yang ditentukan
6) Perusahaan Juga memiliki unit penanggulangan kebakaran yang sudah
tersertifikasi untuk kelas A,B dan D, namun belum memiliki sertifikasi kelas C.
7) PT. Gemala Kempa Daya Juga melakukan analisa resiko berdasarkan Proses yang
ada di perusahaan melalui pembuatan HIRDC untuk setiap proses kerja dalam
penanganan Resiko, dan JSA (Job Safety Analysis ) untuk pekerjaan Non Rutin
8) Safety patrol dilaksanakan di seluruh area perusahaan, untuk melakukan inspeksi
K3 dan penyebab kecelakaan dari Unsave Action & Unsave Condition melalui
laporan harian dan verifikasi oleh HSE
9) Penerapan pemeliharaan berkala untuk memastikan kelayakan mesin pada Area
Hot Water Generator
10) Cubic Space sesuai dengan jumlah Karyawan, Pencahayaan memadai pada ruang
kerja, dan peralatan kantor yang sesuai standar
11) Kotak P3K disediakan disetiap gedung dan sesuai standar
12) PT. Gemala Kempa Daya telah menerapkan K3 dengan cukup Baik, pada bidang
Kesehatan Kerja Ergonomi, Lingkungan Kerja dan Pengendalian Bahan
Berbahaya
13) Penetapan kebijakan K3 pada PT. GKD sudah berdasarkan 166 kriteria yang ada
dalam SMK3, penetapan kebijakan tersebut sudah disetujui dan disahkan oleh
direktur sebagai komitmen dari perusahaan untuk menjalan SMK3
14) Perencanaan K3 pada perusahaan ini ada beberapa tahap, yaitu, planning cycle
untuk membuat program aktivitas setiap divisi, kemudian divisi HS membuat
program Alignment yang melibatkan tiap divisi, lalu setelah disepakati dibuatkan
guiding commitment, dan yang terakhir deployment program yang ditujukan
kepada operator untuk fungsi kontrol
15) Pelaksanaan dari perencanaan tersebut dilakukan semua departemen dan section
serta dilakukan monitoring setiap hari untuk mengurangi resiko kelalaian dalam
menjalankan kebijakan K3.
16) Selain melakukan monitoring setiap hari, pemantauan juga dilakukan dengan
melakukan audit secara berkala lalu kembali dilakukan monitoring dan
pengukuran terhadap hasil audit yang dilakukan.
17) Management Review dilakukan setiap bulan bersama dengan direktur presiden
14
dan manager yang membahas isu-isu K3, lalu hasil pembahasan disosialisasikan
kepada seluruh karyawan.

F. Visi dan Misi Perusahaan


a. Visi
Menjadi perusahaan perusahaan kelas dunia melalui kemampuan Quality,
Cost, Delivery, Development, Safety, dan Management yang excellent.
b. Misi
1) Mengembangkan industri komponen otomotif yang handal kompetitif, serta
menjadi mitra strategis bagi para pemain industri otomotif Indonesia dan
Regional.
2) Menjadi warga usaha yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi
positif kepada pemangku kepentingan (pemegang saham, tenaga kerja,
masyarakat dan pemerintah).

15
BAB III
TEMUAN & ANALISA

A.Temuan dan Analisa Positif

Foto Lokasi Temuan Analisis Rekomendasi Dasar Hukum Klausual


No
dalam
SMK3

1
Area Bahan baku Pengurangan Mempertahankan Permenakertrans
Gudang tersusun dengan resiko kerapian dan rasa No. 1 Tahun 1980
bahan rapi dan kecelakaan aman pada area Tentang K3
baku dilengkapi safety pada area Konstruksi
sign jalur lokasi bahan Bangunan pada
evakuasi baku pasal 5 ayat 1

2
Area Tersedianya Mengurangi Selalu menggunakan Permenaker No.9
Gudang handrail untuk resiko terjatuh sop yang berlaku Tahun 2016
finish meminimalisir pada Ketika melakukan Tentang
good bahaya Tenaga ketinggian pekerjaan Keselamatan dan
kerja terjatuh tidak terjadi Kesehatan Kerja
terjatuh Dalam Pekerjaan
Pada Ketinggian.

3
Area luar Perusahaan Menyelamatkan Jika kondisi Peraturan Mentri
kantor sudah dilengkapi bangunan dari memungkinan Ketenagakerjaan
(Penangka penyalur petir sambaran petir menggunakan alat No.02 Tahun 1989
l petir sebanyak 2 yang penangkal petir tentang
(dua)unit dan berpotensi versi terbaru pengawasan
sudah menimbulkan Instalasi Penyalur
tersertifikasi hal buruk Petir

16
4
Panel Perusahaan Memberi Selalu memasang Peraturan Mentri
listrik sudah memberi peringatan/tanda safety sign pada alat Ketenagakerjaan
bahaya pada
safety sign untuk alat yang berpotensi No.12 Tahun 2015
peralatan yang
panel kelistrikan mengakibatkan Keselamatan dan
berpotensi
cedera Kesehatan Kerja
bahaya
(k3) Listrik

5
Area Pada area Trafo Sebagai Memastikan jarak Peraturan Mentri
Trafo sudah dilengkapi pembatas, tenaga aman antara tenaga Ketenagakerjaan
kerja tidak tidak
dengan pagar kerja dengan No.12 Tahun 2015
terjadi
pembatas sumber listrik Keselamatan dan
kecelakaan kerja
pengaman tegangan tinggi Kesehatan Kerja
akibat listrik
(k3) Listrik

6
Area tps Alat Pemadam Penaggungulan Dilakukan Permenakertrans
Api Ringan apabila terjadi pengecekan/inspeksi No. 04/Men/1980
(APAR) kebakaran di APAR secara rutin tentang Syarat-
diletakan di area area produksi sesuai jadwal syarat
yang mudah pemasangan dan
terlihat dan pemeliharaan
jarak 15 meter APAR

6
Area Terdapat safety Memberi tanda Selalu memasang Peraturan Mentri
painting sign untuk listrik bahaya pada safety sign pada alat Ketenagakerjaan
peralatan yang
tegangan tinggi alat yang berpotensi No.12 Tahun 2015
berpotensi
mengakibatkan tentang (k3)
bahaya
cedera Listrik

7
Pintu area Area forklift Memberi tanda Memastikan Peraturan Menteri
forklift sudah dilengkapi pada area untuk memasang safety Nomor 05 Tahun
jalur
dengan safety sign pada jalur alat 1985 tentang
pengoperasian
sign angkat angkut Pesawat
forklift
Angkat/Angkut

17
8 Area Terdapat Menghindari Tenaga kerja Peraturan Menteri
proses pemisah antara kecelakaan diharapkan untuk Nomor 05 Tahun
produksi jalur pejalan antara alat selalu mematuhi 1985 tentang
kaki dengan angkut dengan aturan agar Pesawat
jalur angkut tenaga kerja berjalan pada area Angkat/Angkut
pejalan kaki

9
Area Perusahaan Pipa blower Malukan servis dan Permenaker No.38
mesin sudah sudah memiliki pengecekan secara tahun 2016 pasal
penopang atau
kompreso melakukan teratur terkait 50 tentang K3
guard
r prosedur yang mesin kompresor Bejana Tekanan
dibawahnya
sesuai dan Tangki
Timbun

10
Ruang Perusahaan Memastikan Selalu melakukan Permenaker No.38
Hydrant sudah pompa telah pengecekan rutin tahun 2016 pasal
bekerja sesuai
melakukan pada tekanan 50 tentang K3
dengan tekanan
sesuai prosedur hydrant sesuai Bejana Tekanan
untuk mencegah
pada hydrant dengan sop dan Tangki
kecelakaan
Timbun

11
Area Cubic Space, Cubic Space Selalu memastikan Permenaker No.7
Ruang Pencahayaan, sesuai dengan pencahayaan yang Tahun 1964
jumlah
Kerja/ dan Peralatan sesuai dengan tentang Syarat
Karyawan,
Office Kantor standar dan jumlah Kesehatan,
Pencahayaan
tenaga kerja dengan kebersihan dan
memadai pada
luas ruangan penerangan
ruang kerja
tempat kerja

12
Area Roll Aktivitas pekerja Pekerja telah Memastikan pekerja Permenaker No.5
Forming pada arean roll dipastikan selalu mematuhi Tahun 2018 K3
menggunakan
forming aturan terkait Lingkungan
APD dan
penggunaan APD Kerja.
dikendalikan
dilingkungan kerja
melalui HIRARC

18
13
Area Operator dengan Pemasangan Memperhatikan Permen No. 8
stamping lingkungan fisik pengaman cara kerja dan Tahun 2010
area stamping pada mesin memiliki kompetensi tentang
Stamping dan dalam melakukan penggunaan APD
penggunaan pekerjaan sesuai
APD SOP

13
Ruang Fasilitas dan Fasilitas P3K Memastikan Permenaker No.
P3K peralatan lengkap dan persedian 15 tahun 2008
penunjang di memenuhi kebutuhan alat P3K Tentang P3K
Ruang P3K standar tersedia ditempat Kerja

14
Gudang Gudang Memberi Batas Memastikan ruang PP No.85 Tahun
B3 penyimpanan B3 untuk resiko sisa limbah B3 jauh 1999 Tentang
telah dibatasi penyakit akibat dari aktivitas kerja Pengendalian
pagar kawat kerja yang untuk menghindari Limbah B3
ditimbulkan penyakit akibat
limbah kimia kerja

15
Area Lembar Check Lembar Check Membaca informasi Permenaker
painting Area Painting Area Painting mengenai lokasi No.187/Men/1999
terdapat lokasi yang mungkin Tentang
informasi berpotensi Pengendalian
penempatan menyebabkan PAK Bahan Kimia
bahan kimia Berbahaya di
Tempat Kerja.

16
PT. Telah PT.GKD telah Mempertahankan PP.50 Tahun 2012 Elemen 1,
Gemala Tersertifikasi menerapkan dan meningkatkan tentang sistem Pembangu
Kempa ISO dan SMK3 SMK3 HSE kembali program manajemen K3 nan dan
Daya Management program SMK3 pemelihar
system dengan sesuai dengan aan
beberapa kebijakan peraturan komitmen
standar dan yang ada
regulasi

19
17 Elemen 8,
PT. Adanya Safety Melakukan Terus melakukan Undang-Undang
Pelaporan
Gemala Patrol setiap pengendalian upaya pengendalian No. 13 Tahun 2003
dan
Kempa harinya resiko dengan risiko dan tentang Tenaga
Perbaikan
daya melakukan mengurangi resiko Kerja
identifikasi kecelakaan
Unsafe Action
& Condition

18 Elemen 7,
PT. Small Group PT GKD telah Mempertahankan Peraturan Menteri
Standar
Gemala Activity mensosialisasi kegiatan dalam Tenaga Kerja dan
pemantaua
Kempa kan dan juga upaya pencegahan Transmigrasi
n
Daya edukasi terkait tindakan dan Nomor
HIRARC kondisi tidak aman PER.05/MEN/1996
pasal 33
penyuluhan dan
diskusi terkait K3

19 Elemen 1.
PT. PT GKD telah Pembentukan Diharapkan P2K3L Permenaker No.4
Pembangu
Gemala memiliki P2K3 terus melakukan Tahun 1987
nan dan
Kempa P2K3L / komite diwajibkan pengawasan dan tentang panitia
Pemelihar
Daya EHS untuk setiap evaluasi di Pembina K3 serta
aan
tempat kerja lingkungan kerja cara penunjukan
Komitmen
yang mem ahli K3
pekerjakan
pekerja 100
dan risiko yang
besar

20 Elemen 12.
PT. Melaksanakan PT. GKD Mempertahankan Peraturan
Pengemba
Gemala Training melaksanakan dan meningkatkan Pemerintah
ngan
Kempa pembekalan kompentensi pada Nomor 50 Tahun
Keterampi
Daya pengetahuan tenaga kerja melalui 2012 tentang
lan dan
terkait K3 training dan sistem manajemen
Kemampu
Training sosialisasi K3
an
umum, khusus

20
B. Temuan & Analisa Negatif

Foto Lokasi Temuan Analisis Saran Dasar Hukum


No

1
Kurangnya Mengakibatkan Menambahkan Undang-undang
Area
rambu-rambu akan terjadi safety sign bahaya di No. 1 Tahun 1970
Produksi bahaya di area kecelakaan area produksi tentang
produksi kerja keselamatan kerja,
Pasal 4 ayat 2,

2
Ruang Kurang Tidak sesuai Menambah
Permenaker No.7
penerangan dengan standar
Painting pencahayaan di
lampu kondisi Tahun 1964
pencahayaan di pencahayaan ruang painting
tentang Syarat
arean pada
sesuai dengan
pengecatan lingkungan penerangan
kerja standar
tempat kerja

3
Ruang Panel kelistrikan Panel Memberi warna cat
Permenaker No.38
pada hydrant kelistrikan
hydrant merah pada panel
pada hydrant tahun 2016 pasal
harusnya dicat listrik yang ada
50 tentang K3
bewarna merah
pada ruang hydrant
sebagai Bejana Tekanan
penanda
dan Tangki
Timbun

4
Area Tombol Saat terjadi Merubah posisi
Peraturan Menteri
Emergency keadaan
mesin panel emergency
posisinya darurat maka Tenaga Kerja
stamping dibelakang operator tidak pada posisi yang
No.04 tahun 1985
operator bisa
memungkinkan
mematikan Tentang Pesawat
mesin
Tenaga &
Produksi, pasal 4

5
Area Area produksi Operasional Menambah operator Peraturan Menteri
line forklift Forklift yang membantu No.09 tahun 2010,
produksi
diperlukan melakukan tentang Operator
line untuk pengawasan sekitar dan Petugas
menghindari line dan memberi Pesawat Angkat &
forklift
cedera akibat aba-aba Angkut, pasal 18
kurangnya aba ayat 1
aba

21
6
Jalur Jalur evakuasi Menimbulkan Sebaiknya jalur UU RI No.28
yang melewati
Evakuasi kecelakaan evakuasi Tahun 2002
material dan
pada area celah sempit apabila menghindari Tentang
Risiko tertimpa
junbiki tertimpa material berat Bangunan Gedung
material
material
7
Area Logo dari kotak Kotak P3K Mengganti kotak Peraturan Menteri
P3K bewarna
WWT yang diatur P3K dengan yang tenaga kerja dan
merah
dalam dasar bewarna hijau transmigrasi No.15
hukum Tahun 2008
seharusnya
bewarna hijau
8
Kepmenaker No Elemen 9,
PT. Ahli spesialis Dengan Menyiapkan strategi
187 Tahun 1999 Pengelolaa
Gemala Kimia resign dan kekosongan dalam sertifikasi
tentang n Material
kempa sehingga saat ini personil yang pekerja yang
Pengendalian dan
daya masih dalam memiliki menjalankan
Bahan Kimia Perpindah
tahap pencarian sertifikasi kegiatan produksi
Berbahaya di annya
atau training khusus dapat dalam kegiatan
Tempat Kerja
kembali mengganggu khusus yang
proses membutuhkan
produksi sertifikasi khusus
tersebut.

9
Elemen 8,
PT. Masih terdapat Akan Lebih meningkatkan Permenaker No.
Pelaporan
Gemala Kecelakaan mempengaruhi terkait refresh 08 Tahun 2020
dan
kempa Kerja (Near penilaian K3 pengenalan dan tentang
Perbaikan
daya Miss) pada Perusahaan mitigasi bahaya Keselamatan dan
Kekurang
kegiatan tentang sebelum melakukan Kesehatan Kerja
an
perusahaan pada penerapan aktivitas pekerjaan Pesawat Angkat
penggunaan alat SMK3 terkait dan Pesawat
berat seperti pelaksanaan Angkut
forklift dan peraturan K3
penggunaan
forklift belum
menggunakan
operator spotter

22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Observasi melalui Praktek kerja lapangan yang dilakukan secara online
serta wawancara oleh pihak perusahaan PT.Gemala kempa daya yang dengan ini
disampaikan oleh Bapak Haryadi selaku perwakilan dari PT.GKD IHS Dept. ditemukan 20
Temuan positif dan temuan 9 temuan negative terkait pengawasan K3
Dengan adanya beberapa temuan positif yang telah di rangkum dalam temuan
positif,kami menilai pelaksanaan / Implementasi K3 di PT.GKD sudah sangat baik dengan
dilakukan penerapan-penrapan elemen SMK3 dan juga penerapan Astra Green
Company(AGC) sebagai syarat untuk Astra Group yang mana AGC menjunjung tinggi
terkait keselamatan dan kesehatan kerja., walaupun ada beberapa temuan/catatan mengenai
tata kelola terkait pemasangan safety Sign dan informasi cara penggunaan alat di sarana-
sarana produksi dan pendukungnya serta pekerjaan oleh operator mesin sampling yang
masih dilakukan secara Manual dan terkait Zero Accident serta penghargaan dari
pemerintah yang secara resmi belum didapatkan tetapi dari segi internal Astra Group PT.
GKD telah mendapatkan Penghargaan dari Astra Group terkait K3.

B. Saran
Saran yang ingin kami sampaikan ialah agar kiranya PT.Gemala Kempa Daya dapat
meningkatkan dan mempertahankan Implementasi K3 dengan lebih Konsisten dalam
menjalankan komitmen perusahaan terkait K3, menjalankan setiap aktifitas yang berdasarkan
K3 dengan capaian Zero Accident dan dapat melakukan perbaikan pada temuan-temuan
Negatif yang ada pada pengelolaan karyawan dan tanda tanda mengenai K3.

23
REFERENSI

1. Undang-Undang dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 mengenai Setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan juga penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

2. Undang-Undang No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

3. Undang-Undang No.13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan


4. Undang-Undang republik indonesia nomor 23 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

5. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 37 tahun 2016 tentang keselamatan dan kesehatan
kerja bejana tekanan dan tangki timbun
7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.08 tahun 2020 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi No: PER.04/MEN/1980 tentang syarat-
syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan
9. Keputusan menteri tenaga kerja republik indonesia No.KEP.187/MEN/1999 tentang
pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja
10. Peraturan kepala badan nasional penanggulangan bencana No.07 tahun 2015 tentang Rambu
dan papan informasi Bencana
11. Peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan nomor 6 tahun 2021 tentang tata cara dan
persyaratan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-04/MEN/1999 tentang unit Penanggulangan
kebakaran di tempat kerja
13. Peraturan pemerintah Tenaga kerja Nomor PER-04/MEN/1987 Tentang tata cara penunjukan
,Kewajiban, dan wewenang ahli keselamatan dan kesehatan kerja
14. Peraturan Mentri Tenaga kerja No.1/men/1980 tentang K3 Konstruksi bangunan
15. Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No.02 Tahun 1989 tentang pengawasan Instalasi Penyalur
Petir
16. Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No.12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (k3) Listrik
24
17. Undang-undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja, Pasal 9 ayat (3),mengatur
kewajiban pengurus menyelenggarakan pelatihan penanggulangan kebakaran.
18. Permenakertrans No. 04/Men/1980 tentang Syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan
APAR
19. Peraturan Menteri Nomor 04 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi
20. Peraturan Menteri Nomor 05 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat/Angkut
21. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 08 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
22. Peraturan Menteri Nomor 08 Tahun 2010 tentang Penggunaan APD
23. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
24. Peraturan Pemerintah Repubik Indonesia No. 88 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja
25. Peraturan Presiden Repubik Indonesia No.7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat Kerja
26. Permenaker No.15/MEN/VII/2008 Tentang P3K di Tempat Kerja.
27. Permenaker No.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat
Kerja.
28. Permenaker No.5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja.
29. Permenaker No.7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, kebersihan dan penerangan tempat
kerja
30. Permenaker No.9 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan
Pada Ketinggian.

25

Anda mungkin juga menyukai