Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT. ADI SATRIA ABADI
BIDANG PESAWAT MEKANIK (ANGKAT ANGKUT, PESAWAT
TENAGA PRODUKSI) DAN PESAWAT UAP DAN BEJANA
TEKAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


BATCH 3 OFFLINE

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
1. NOVIZAL KHARISMA
2. REDMUND FABILLO RAFFEN
3. MAHMUDIN
4. SATRIO ARI WIBOWO

PENYELENGGARA
PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA
YOGYAKARTA, 13 JUNI – 25 JUNI 2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup.................................................................................................2
1.4 Dasar Hukum....................................................................................................4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN..................................................................................5


2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja.......................................................................5
2.2 Visi dan Misi Perusahaan.................................................................................6
2.3 Kebijakan K3 Perusahaan.................................................................................6
2.4 Struktur Organisasi...........................................................................................10
2.5 Jumlah Mesin Mekanik di PT. ASA.................................................................10
2.6 Alur Produksi....................................................................................................11

BAB III ANALISA TEMUAN..........................................................................................12


3.1 Analisa Temuan Positif.....................................................................................12
3.2 Analisa Temuan Negatif...................................................................................17

BAB IV PENUTUP............................................................................................................25
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................25
4.2 Saran.................................................................................................................25

BAB V DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayahnya kita dapat melaksanakan praktik kerja lapangan ahli K3 umum di PT.
Adi Satria Abadi, pada tanggal 23 Juni 2022 sebagai salah satu persyaratan penilaiaan Ahli
K3 Umum. Laporan PKL ini berisi tentang pesawat mekanik (angkat dan angkut, pesawat
tenaga produksi), bejana tekan dan tangka timbun.

Laporan Praktik kerja lapangan ini merupakan bentuk aplikasi dari pelatihan calon
anggota Ahli K3 Umum yang dilaksanakan oleh PT. Centra Artha Prima. Kami selaku
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Tim PT. Centra Artha Prima Indonesia yang telah memberikan pelayanan dengan baik
selama pelatihan.
2. Semua pemateri dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Daerah Provinsi Istimewa
Yogyakarta dan para praktisi industri yang telah meluangkan waktu dan memberikan
ilmunya.
3. Rekan-rekan calon Ahli K3 Umum Batch 03 Offline dari kelompok lain yang telah
berbagi ilmu saat pelatihan maupun dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, oleh karena itu kami sangat
menghargai segala masukan dan saran demi tercapainya kesempurnaan isi maupun
penyampaian laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.

Yogyakarta, 23 Juni 2022

Peyusun

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Jumlah angka kecelakaan kerja di Indonesia
saat ini masih relatif tinggi. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan tahun 2019
tercatat 182.835 kasus kecelakaan kerja. Permasalahan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) di Indonesia secara umum masih terabaikan, hal ini ditunjukan dengan
angka kecelakaan yang masih tinggi dan tingkat kepedulian dalam dunia usaha terhadap
keselamatan kerja yang masih rendah. Masalah umum mengenai K3 ini juga terjadi
pada pesawat angkat angkut, pesawat tenaga produksi dan pesawat uap dan bejana
tekan.
Setiap pekerjaan memiliki resiko yang beragam. Selalu ada resiko kegagalan (risk
of failures) pada setiap aktifitas pekerjaan, pada saat kecelakaan kerja terjadi,
seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Oleh karena itu sebisa
mungkin dan sedini mungkin, potensi kecelakaan kerja harus dicegah atau dikurangi
dampaknya. Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus
dilakukan secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara parsial
dan diperlakukan sebagai bahasan-bahasan marginal dalam perusahaan.
Keselamatan ini mencakup semua aspek, bisa melalui manusia, metode, mesin
(alat), atau lingkungan. Dalam meningkatkan tingkat keselamatan, manusia dibekali
dengan pengetahuan tentang perlengkapan dalam kegiatan kerja dengan melalui
intruksi kerja aman atau prosedur sesuai standar. Setelah dibuatkan instruksi kerja dan
standar operasi kerja, pekerja juga perlu diberikan pelatihan terhadap aturan tersebut.
Dalam industri modern selalu mensyaratkan standar keamanan yang ketat, baik SMK3
maupun ISO 45001. Kondisi kerja yang terstandar ini diharapkan dapat mengurangi
bahkan menghilangkan potensi bahaya yang ada di tempat kerja. Potensi bahaya
tersebut termasuk dalam unsafe action dan unsafe condition.
Laporan ini dibuat dalam rangka untuk mengetahui potensi resiko bahaya yang
terdapat di PT. Adi Satria Abadi dalam bidang mekanik dan pesawat uap dan bejana.
Selanjutnya dilakukan Analisa temuan positif dan negatif terhadap peraturan yang
1
berlaku dengan fakta yang ada di lapangan.

2
1.2 TUJUAN
Tujuan praktik lapangan berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT.
Adi Satria Abadi.
2. Mengetahui Aplikasi K3 di PT. Adi Satria Abadi.
3. Mengindentifikasi masalah K3 di PT. Adi Satria Abadi serta melakukan Analisis
untuk memberikan Rekomendasi kepada Perusahaan terkait penerapan K3 Mekanik
(K3 Pesawat Angkat Angkut dan Pesawat Tenaga Produksi), K3 Pesawat Uap dan
Bejana Tekan.
4. Mengaplikasikan teori yang selama pelatihan Ahli K3 Umum terhadap pelaksanaan
yang ada di lapangan.
5. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai calon Ahli K3 Umum.

1.3 RUANG LINGKUP


Adapun ruang lingkup dari pelaporan praktik lapangan ini adalah sebagai berikut :
1. K3 pesawat angkat angkut
 Perencanaan
 Pembuatan
 Pemasangan
 Peredaran
 Pemakaian
 Perubahan
 Pemeliharaan teknis
 Perbaikan
2. K3 pesawat tenaga produksi
 Penggerak Mula
 Mesin perkakas dan produksi
 Transmisi tenaga mekanik
 Tanur (furnace)

3
3. K3 pesawat uap
 Aturan umum
 Pemeriksaan rencana gambar pesawat
 Izin untuk menjalankan pesawat uap
 Pengawasan terhadap pesawat uap
 Perledakan
 Wewenang melakukan pengusutan berkenaan dengan pelaksanaan aturan
dalam Undang-Undang Uap Tahun 1930
 Aturan pidana
 Pengecualian dan aturan peralihan Undang-Undang Uap Tahun 1930
4. K3 Bejana Tekan
 Perencanaan
 Pembuatan
 Pemasangan
 Pengisian
 Pengangkutan
 Pemakaian
 Pemeliharaan
 Perbaikan
 Modifikasi
 Penyimpanan
 Pemeriksaan
 Pengujian

4
1.4 DASAR HUKUM
1. UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2 tentang setiap warga negara berhak mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang layak.
2. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

3. Undang-Undang Uap 1930 (Stoom Ordonnantie 1930).

4. Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


5. Peraturan Uap 1930 (Stoom Verordening 1930).
6. Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 2 Tahun 1982 tentang
Kwalifikasi Juru Las di Tempat Kerja.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 1 Tahun 1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-
Syarat Operator Pesawat Uap.

9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi.
11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut.
12. SKB Dirjen HUBLA dan Dirjen BINAWAS No. PP.72/3/9-99 &
KEP.507/BW/1999 tentang Penunjukan PT (Persero) Biro Klasifikasi Indonesia
Sebagai Pelaksana Pemeriksaan dan Pengujian Terhadap Persawat Angkat dan
Angkut, Pesawat Uap dan Bejana Tekan yang Berada di Kapal dan di Pelabuhan.

5
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA

Gambar 2.1 PT. Adi Satria Abadi


PT. Adi Satria Abadi (SGI) berlokasi di Kawasan Industri Ds. Banyakan
Sitimulyo, Bantul, DIY merupakan perusahaan manufaktur di bidang industri yang
memproduksi sarung tangan olahraga sejak tahun 2005. Didirikan oleh H. Subiyono.
Status perusahaan ini adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan
merupakan perusahaan Produksi Bahan Baku Industri Sarung tangan olah raga
termasuk 3 besar di seluruh Indonesia dengan focus Kebutuhan bahan baku dalam dan
luar negeri. PT. Adi Satria Abadi memproduksi kurang lebih 1.650.000 juta pcs barang
pertahunnya. Jumlah karyawan di PT. Adi Satria Abadi yang berlokasi di Banyakan
sebanyak 207 karyawan.

Memiliki total lahan seluas 1.4 Ha yang terdiri dari luas bangunan produksi
seluas 7000 m2. Dalam ini perusahaan telah memiliki fasilitas penunjang yang baik
untuk aspek keselamatan mulai dari Klinik Pertolongan Pertama, Alat Bantu
Keselamatan pada saat terjadi keadaan Darurat. Melaksanakan program Promosi K3
ditempat kerja.
Saat ini PT. Adi Satria Abadi memiliki dua buah pabrik yang lokasinya terpisah.
Pabrik pertama yang terletak di Desa Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul,
Yogyakarta memproduksi bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau biasa
6
disebut Divisi Penyamakan. Sedangkan pabrik yang lain atau Divisi Sarung Tangan
terletak di Jalan Laksda Adisucipto KM.11, Dusun Sidokerto, Purwomartani, Kalasan,
Yogyakarta. Pabrik kedua memproduksi barang setengah jadi yang berasal dari divisi
penyamakan menjadi barang jadi yaitu sarung tangan.

2.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Dalam menjalankan bisnisnya PT. Adi Satria Abadi Menyusun Visi & Misi
untuk mencapai kinerja perusahaan diperlukan Visi dan Misi dengan cakupan sebagai
berikut :
a. Visi PT. Adi Satria Abadi
Menjadi Perusahaan penyamak kulit yang berbaik dalam hal produktivitas, mutu,
penyerahan, harga, Keselamatan, Moral, Lingkungan dan Fleksibilitas.

b. Misi PT. Adi Satria Abadi


 Memproduksi finished Leather yang berkualitas dan mampu bersaing di pasaran
dunia
 Menjadi perusahaan yang clean production.
 Berwawasan social dan lingkungan yang sehat.

Dari visi misi diatas menjadi PT. Adi Satria Abadi menjadi perusahaan yang kompetitif
dalam hal menghasilkan produksi bahan baku yang terbaik dibidang penyamak kulit
untuk bahan baku alat olahraga di Indonesia.

2.3 KEBIJAKAN K3 PERUSAHAAN

1. K3 Pesawat Angkat dan Angkut


Pesawat Angkat dan Angkut adalah suatu pesawat atau alat yg digunakan
untuk memindahkan, mengangkat muatan baik bahan atau barang atau orang secara
vertikal dan atau horizontal dalam jarak yg telah ditentukan. Menurut Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan RI No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut Pasal 3 menyebutkan bahwa
pelaksanaan syarat K3 Pesawat Angkat, Pesawat Angkut dan Alat Bantu Angkat
dan Angkut yaitu :
a. Melindungi K3 Tenaga Keija dan orang lain yang berada di Tempat Kerja dari
potensi bahaya Pesawat Angkat, Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat dan
Angkut.
b. Menjamin dan memastikan keamanan dan keselamatan Pesawat Angkat,
Pesawat Angkut, dan Alat Bantu Angkat dan Angkut; dan
7
c. Menciptakan Tempat Kerja yang aman dan sehat untuk meningkatkan
produktivitas.

Alat Bantu Angkat dan Angkut harus :


a. Dilakukan perawatan secara berkala sesuai dengan buku panduan pabri pembuat.
b. Disimpan pada tempat khusus yang melindungi dari panas, cairan, bahan
berbahaya, dan memiliki sirkulasi udara ysing baik.
c. Dimusnahkan sesuai dengan prosedur pemusnahan bila telah mengalami
perubahan bentuk, wama, cacat, kerusakan, dan tidak memenuhi syarat.

Oleh sebab itu, penerapan K3 dalam penggunaan kegiatan pesawat angkat dan
angkut sangat perlu dilakukan salah satunya telah tertuang di Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan RI No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut Pasal 7 yang berisi Bahan dari pesawat
angkat dan angkut harus memenuhi syarat dan standar teknis, bagian utama yang
menerima beban harus kuat, tidak cacat dan memiliki tanda hasil pengujian dan
atau sertifikat bahan yang diterbitkan lembaga yang berwenang. Di PT. Adi Satria
Abadi juga telah menjalankan ketentuan sesuai dengan undang-undang yang
berlaku seperti melakukan Pemeriksaan Kondisi peralatan sebelum di operasikan
dan terdapat SOP penggunaan alat angkat dan angkut.

2. K3 Pesawat Tenaga dan Produksi


Permenaker No 38 Tahun 2016 peraturan terbaru yang dikeluarkan oleh
Menteri Ketenagakerjaan ini mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pesawat Tenaga dan Produksi. Peraturan Menteri ini mengganti Permenakertrans
No. 4 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi dan beberapa surat edaran.
Pesawat Tenaga dan Produksi adalah pesawat atau alat yang tetap atau berpindah-
pindah yang dipakai atau dipasang untuk membangkitkan atau memindahkan daya
atau tenaga, mengolah, membuat bahan, barang, produk teknis, dan komponen alat
produksi yang dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
Sumber potensi bahaya pada pesawat tenaga dan produksi antara lain
penggunaan bahan produksi yang salah hingga kelalaian operator sehingga dapat
menyebabkan kerusakan pada mesin produksi. Pemeriksaan yang tidak lengkap dan
pemeliharaan alat yang tidak lengkap dapat mempercepat kerusakan alat produksi.
Di PT. Adi Satria Abadi telah menjalankan ketentuan sesuai dengan undang-
undang yang berlaku seperti terdapat SOP yang dipasang pada mesin penggunaan
8
alat tenaga dan produksi.

9
3. K3 Pesawat Uap
Pesawat Uap atau juga disebut Ketel Uap adalah suatu pesawat yang dibuat
untuk mengubah air didalamnya, sebagian menjadi uap dengan jalan pemanasan
menggunakan pembakaran dari bahan bakar. Ketel uap dalam keadaan bekerja,
adalah sebagai bejana yang tertutup dan tidak berhubungan dengan udara luar
karena selama pemanasan, maka air akan mendidih selanjutnya berubah menjadi
uap panas dan bertekanan, sehingga berpotensi terjadinya ledakan jika terjadi
kelebihan tekanan (over pressure). Prinsip kerjanya yaitu dengan semakin tingginya
tekanan uap maka setiap ketel harus mampu menahan tekanan uap ini. Dengan
memanfaatkan tekanan uap ini maka dapat digunakan untuk menggerakan mesin
atau generator untuk menghasilkan energi listrik.
Pesawat uap dan bejana tekan merupakan sumber bahaya termasuk operator
pesawat uap yang mana potensi bahaya ditimbulkan akibat penggunaan atau
pengoperasian pesawat uap dan bejana tekan meliputi semburan api, air panas, gas,
fluida, uap panas, debu, panas/suhu tinggi, bahaya kejut listrik, dan peningkatan
tekanan atau peledakan. Agar kecelakaan tidak timbul dalam kerja yang
menggunakan pesawat uap maupun bejana tekan, maka pemahaman tentang
pesawat uap dan bejana tekan serta syarat-syarat K3 adalah sangat penting supaya
dapat melakukan pengawasan K3 pada pesawat uap dan bejana tekan. Hal ini juga
ditetapkan dalam Undang Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Pasal 3 Pengawasan tidak hanya pada produk namun diawali dari proses produksi
atau pembuatan pesawat uap dan bejana tekan yang banyak dilakukan proses
pengelasan, pengujiaan produk hingga penerbitan ijin pemakaian pesawat uap dan
bejana tekan. Namun, pada PT. Adi Satria Abadi tidak memiliki Pesawat Uap untuk
proses produksi.

4. K3 Bejana Tekan
Bejana Tekan berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor 37 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana
Tekanan dan Tangki Timbun ialah bejana selain Pesawat Uap yang didalamnya
terdapat tekanan dan dipakai untuk menampung gas, udara, campuran gas, atau
campuran udara baik dikempa menjadi cari dalam keadaan larut maupun beku. Gas
yang mudah terbakar yang dikemas dalam bejana tekan/tabung gas, bila tercampur
dengan oksigen atau udara normal serta sumber panas dapat menimbulkan

10
kebakaran

11
atau ledakan misalnya: asetylene, hydrogen, elpiji, carbon monoxide, methane dsb.
Sejumlah jenis gas tertentu yang tampaknya tidak berbahaya karena tidak beracun
dan tidak dapat terbakar, seperti gas Argon, Nitrogen, Carbon Dioxide, Helium dan
gas inert lainnya. Sebenarnya dapat mengakibatkan kematian apabila gas tersebut
telah memenuhi ruangan tertutup sehingga Oxiygen dalam ruang tersebut tidak
cukup lagi memenuhi kebutuhan pernapasan. Oleh karena itu perlunya penerapan
K3 dalam pelaksanaan kegiatan penggunaan Bejana Tekan dan Tangki Timbun
yang diatur dalam UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Pasal 3 dan
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016, Bab III tentang
syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja Bejana Tekan dan Tangki Timbun.
PT. Adi Satria Abadi memiliki Bejana Tekan yaitu kompresor untuk proses
produksi.

12
2.4 STRUKTUR ORGANISASI P2K3

Gambar 2.3 Struktur Organisasi HSE PT. Adi Satria Abadi

2.5 JUMLAH MESIN MEKANIK DI PT. ASA


Bagian Proses
 Drum proses 18 pcs
 Pompa Impeller 4 pcs
 Mixer pengaduk obat 2 pcs
Bagian Sheveng
 Flamer 7 pcs
 Sangok 4 pcs
 Watanabe 1 pcs
 Milling Basah 2 pcs
 Buffing Basah 3 pcs
 Enzin 2 pcs
 Kompresor 4 pcs
Bagian Setter
 Setter 4 pcs
 Enzin 2 pcs
 Lift 1 pcs
 Forklift 1 pcs
 Tangki Timbun 2 pcs
 Ketel Uap 2 pcs

13
2.6 ALUR PRODUKSI

Gambar 2.4 Alur Produksi PT. Adi Satria Abadi

14
BAB III

ANALISA TEMUAN

1.1 ANALISA TEMUAN POSITIF


1. K3 Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut

SARAN/
NO. FOTO LOKASI TEMUAN POSITIF ANALISIS DASAR HUKUM
REKOMENDASI

1. Area 1. Terdapat 1 Forklift 1. Dengan adanya Dalam penggunaan unit Permenaker No. 8 Tahun 2020
Produksi yang tersedia di area forklift maka sebaiknya ditambahkan tentang K3 Pesawat Angkat dan
produksi guna kegiatan lagi form pemeriksaan Pesawat Angkut.
mendukung pengangkutan unit setiap hari sebelum
pengangkutan bahan material tidak lagi dipakai oleh operator Pasal 7 : Bahan bagian
material yang sudah menggunakan untuk upaya awal utama yang
dilengkapi dengan jam manual handling dan mencegah terjadinya menerima beban harus:
penggunaan serta mengurangi resiko kecelakaan kuat, tidak cacat; dan memiliki
profile dari unit tertera kecelakaan kerja dan tanda hasil pengujian dan/atau
dengan jelas dan mudah penyakit akibat kerja sertifikat bahan yang diterbitkan
dibaca karna aktifitas lembaga yang berwenang.
pengangkutan bahan
material dari tiap
area produksi ke
tempat penyimpanan

Forklift

12
Area 1. Terdapat 1 alat lift barang 1. Lift barang yang 1. Disarankan untuk Peraturan Menteri
2. Gedung berkapasitas 500 kg. berjumlah 1 alat menambah SOP Ketenagakerjan No. 8 Tahun
dapat memudahkan terkait penggunaan 2020 tentang Keselamatan dan
pekerja dalam lift barang dan rambu Kesehatan Kerja Pesawat
memindahkan peringatan bahaya di Angkat
barang sehingga dekat lift barang dan Pesawat Angkut.
pekerja tidak letih
mengangkat barang 2. Disarankan untuk
secara manual. melakukan riksa uji.

Lift Barang

13
2. K3 Pesawat Tenaga Produksi

TEMUAN
NO. FOTO LOKASI ANALISIS SARAN/REKOMENDASI DASAR HUKUM
POSITIF

1. Area 1. Mesin sudah Mesin shaving rutin Disarankan lebih Peraturan Menteri
Produksi diberi mengganti bagian memperhatikan tingkat Ketenagakerjaan RI No. 38 Tahun
pelindung. penggerus lemak keselamatan di bidang 2016 tentang Pesawat Tenaga dan
2. Diperiksa setiap minggu produksi dengan cara Produksi.
harian dan sehingga rutin melakukan riksa uji berkala
teratur dilaksanakan walaupun tidak pernah
pergantian pemeriksaan harian terjadi kecelakaan
bagian yang yang secara tidak
aus langsung sebagai
upaya mencegah
terjadinya kecelakaan

Mesin Shaving
2. Area 1. Mesin sudah 1. Mesin gerinda Disarankan lebih Peraturan Menteri
Mekanik dilengkapi sudah sesuai SOP memperhatikan tingkat Ketenagakerjaan RI No. 38 Tahun
dengan flens yang berlaku keselamatan di bidang 2016 tentang Pesawat Tenaga dan
dan tempat produksi. Produksi.
mesin kokoh

Mesin Gerinda
14
3. K3 Pesawat Uap

NO. FOTO LOKASI TEMUAN POSITIF ANALISIS SARAN/REKOMENDASI DASAR HUKUM

1 Area Ketel 1. Ketel Uap memiliki 1. Ketel uap sudah dilengkapi Lebih bagus jika dilengkapi Undang-undang UAP tahun
Uap kartu servis/inspeksi dengan upaya pencegahan dengan menempelkan SOP 1930
sehingga ada histori kecelakaan yang menerapkan tanggap darurat terkait ketel
perbaikan dll hierarki pengendalian resiko uap
2. Ketel uap memiliki yaitu administrasi, berupa
instrumen adanya kartu inspeksi atau
pengoperasian yang servis
memadai 2. Instrumen di ketel uap
mudah dibaca dan dipahami
sehingga memudahkan operator
dalam pengoperasian

Ketel Uap

15
4. K3 Bejana Tekan

NO. FOTO LOKASI TEMUAN POSITIF ANALISIS SARAN/REKOMENDASI DASAR HUKUM

1. Samping 1. Sudah terdapat Kompresor yang Mesin kompresor sudah Peraturan Menteri
area name plate. digunakan sudah sesuai baik dan sudah memenuhi Ketenagakerjaan RI No. 37
Packaging 2. Sudah memiliki dengan SOP dapat standar untuk digunakan, Tahun 2016 tentang
checklist dibuktikan dengan maka dari itu standar Keselamatan dan Kesehatan
kelengkapan sertifikat kompresor. tersebut harus tetap Kerja Bejana Tekanan dan
mesin. dipertahankan. Tangki
3. Sudah Timbun,
memiliki label
warning.

Kompresor

16
1.2 ANALISA TEMUAN NEGATIF
1. Mekanik (Alat Produksi)
KLAUSUL
NO. FOTO LOKASI TEMUAN NEGATIF ANALISIS SARAN/REKOMENDASI DASAR HUKUM DALAM
SMK3
1. Area 1. Pekerja belum  Pekerja belum  Disarankan manajemen Undang-Undang Peraturan
Produk menggunakan disediakan APD dapat menyediakan Nomor 1 Tahun Pemerintah
si APD Standard oleh Pengurus APD lengkap diarea 1970 Tentang RI Nomor
Pada Saat bekerja Perusahaan, produksi karena lokasi Keselamatan 50 Tahun
(Helm, Sepatu kerja cukup beresiko Kerja 2012
safety, Baju Kerja, terjadi kecelakaan tentang
dan Sarung dengan melihat Pasal 14 : Penerapan
Tangan) sehingga peralatan yang Kewajiban SMK3.
karyawan terbiasa digunakan. Pengurus (c)
bekerja tanpa  Memberikan sosialisasi Menyediakan Klausul
menggunakan pentingnya secara cuma-
9.2.1,
APD standard, menggunakan APD cuma, semua alat
dengan pekerjaan pada saat bekerja untuk perlindungan diri 12.1.1
beresiko tinggi melindungi pekerja dari yang
potensi bahaya di tempat diwadjibkan
kerja. pada tenaga
kerja
yang berada
dibawah
pimpinannya.

17
2. Area Masih kurangnya Perusahaan belum Disarankan untuk Peraturan Menteri Peraturan
Produk Rambu-rambu menyediakan Rambu- menambah Papan Ketenagakerjaan RI Pemerintah
si peringatan rambu keselamatan Informasi keselamatan No. 38 Tahun 2016 RI Nomor
keselamatan diarea untuk area permesinan dan Rambu-rambu K3 tentang Pesawat 50 Tahun
kerja yang terdapat titik terkait resiko pekerjaan Tenaga dan 2012
pekerjaan yang pada titik pekerjaan yang Produksi. tentang
beresiko terjadi beresiko tinggi untuk Penerapan
kecelakaan kerja. berpotensi terjadi Peraturan Menteri SMK3.
kecelakaan. Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi RI Klausul
No. 8 Tahun 2010
9.2.1,
tentang Alat
Pelindung Diri. 12.1.1

Pasal 6 :
Ayat 1
Pekerja/buruh dan
orang lain yang
memasuki tempat
kerja wajib
memakai atau
menggunakan APD
sesuai
dengan potensi
bahaya dan risiko.

18
2. K3 Pesawat Tenaga Produksi
TEMUAN DASAR KLAUSUL
NO. FOTO LOKASI NEGATIF ANALISIS SARAN/REKOMENDASI HUKUM DALAM
SMK3
1. Area Pekerja yang Pekerja tidak Disarankan membuat aturan Peraturan Menteri Peraturan
produksi Menggunakan APD menggunakan penutup mengenai kerapihan pekerja Ketenagakerjaan Pemerintah
Lengkap kepala & Sepatu Safety dalam bekerja dan RI No. 38 Tahun RI Nomor
(Hanya Menggunakan pemberian sanksi apabila 2016 tentang 50 Tahun
Sendal) sehingga dapat tidak memakai APD Pesawat Tenaga 2012
menyebabkan kondisi sehingga karyawan lebih dan Produksi. tentang
bahaya. mematuhi aturan. Penerapan
Peraturan Menteri SMK3.
Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi RI Klausul
No. 8 Tahun 2010 7.2.1, 7.3.1
tentang Alat
Pelindung Diri.

Pasal 6 :
Ayat 1
Pekerja/buruh dan
orang lain yang
memasuki tempat
kerja wajib
memakai atau
menggunakan
APD sesuai
dengan potensi
bahaya dan risiko.

19
2. Area 1. Material Belum dijalankannya Disarankan area produksi Peraturan Menteri Peraturan
produksi kebutuhan rekomendasi untuk melaksanakan Ketenagakerjaan Pemerintah
produksi Perusahaan terkait program penataan area RI No. 38 Tahun RI Nomor
ditempatkan tidak dengan Ketentuan kerja agar barang-barang 2016 tentang 50 Tahun
tertata dengan Manajemen Mutu kebutuhan produksi dapat Pesawat Tenaga 2012
rapi yang terpasang di ditata dengan baik dan dan Produksi tentang
lokasi kerja membersihkan chemical Penerapan
Mesin Bordir perusahaan. dilantai kerja agar tidak ada SMK3.
potensi karyawan
terpeleset.

3. Area 1. Belum terdapat 1. Pengurus Disarankan managemen Peraturan Menteri Peraturan


Genset Rambu Informasi perusahaan belum perusahaan untuk Ketenagakerjaan Pemerintah
Larangan mengidentifikasi memasang Rambu RI No. 37 Tahun RI Nomor
Merokok & secara menyeluruh keselamatan (Dilarang 2016 tentang 50 Tahun
Menghidupkan potensi kebakaran Merokok & Menghidupkan Keselamatan dan 2012
Api pada tangki diarea kerja. Api) serta memberikan Kesehatan Kerja tentang
Fuel (Solar) 2. Pekerja belum informasi isi dari bahan Bejana Tekanan Penerapan
memahami dengan bakar yang digunakan. dan Tangki SMK3.
baik potensi bahaya Timbun.
pada bahan mudah
terbakar.
4. Area 1. Terdapat mesin 1. Kurangnya 2. Disarankan untuk Peraturan Menteri Peraturan
produksi berputar tanpa pengawasan dan menyediakan Penutup Ketenagakerjaan Pemerintah
adanya pelindung inspeksi pada area pada setiap mesin RI No. 38 Tahun RI Nomor
terhadap potensi kerja secara rutin berputar (fanbelt & 2016 tentang 50 Tahun
tangan terjepit atau dari pengawas Rantai) yang aman dari Pesawat Tenaga 2012
masuk kedalam lapangan. potensi tangan terjepit.\ dan Produksi. Tentang
putaran mesin 2. Belum adanya 3. Disarankan untuk SMK3
analisis terkait dilengkapi dengan
resiko dan potensi rambu-rambu informasi
bahaya ditempat bahaya tangan terjepit
kerja. pada peralatan berputar.
20
3. K3 Pesawat Uap
KLAUSUL
NO. FOTO LOKA TEMUAN NEGATIF ANALISIS SARAN/REKOMENDASI DASAR HUKUM DALAM
SI SMK3
Area Belum adanya SLO dan Pihak Managemen belum 1. Disarankan perusahaan 3. PERATURAN Peraturan
1 Produksi pengujian terjadap Ketel Uap. mengajukan ke Management mengajukan di lakukan uji MENAKER NO: Pemerintah
tentang wajibnya perusahaan ketel uap dengan disertai PER.01/MEN/1988 RI Nomor
mengajukan adanya SLO dan adanya SLO ditempat Tentang 50 Tahun
Inspeksi Ketel uap kerja. Kualifikasi dan 2012 Tentang
Syarat-syarat SMK3
Operator Ketel Uap

4. K3 Bejana Tekan
KLAUSUL
NO. FOTO LOKASI TEMUAN NEGATIF ANALISIS SARAN/REKOMENDASI DASAR DALAM
HUKUM SMK3
Gedung Pada perusahaan tidak Ahli K3 untuk  Disarankan kepada Peraturan Peraturan
1. Generator memiliki Ahli K3 membidangi K3 bejana perusahaan khususnya Menteri Pemerintah
spesialis bejana tekan. tekan masih tidak bagian Top Level Ketenagakerjaan RI Nomor
sesuai permenaker, Management untuk RI No. 37 Tahun 50 Tahun
karena perusahaan ini memfasilitasi karyawan 2016 tentang 2012
tidak memiliki Ahli K3 dalam mengikuti. Keselamatan dan Tentang
spesialis bejana tekan. pelatihan Ahli K3 Kesehatan Kerja Penerapan
spesialis bejana tekan, Bejana Tekanan SMK3.
sehingga perusahaan dan Tangki
dapat memiliki Timbun.
penanggung jawab
yang berkompeten
dalam pengoperasian
alat tersebut.

21
Area Kurangnya 1. pada area mesin 1. Disaranka untuk Peraturan Peraturan
2. perawatan pada konpressor tidak dilakukan perawatan Menteri Pemerintah
Mekanik
mesin konpressor dilakukan rutin dan dibuatkan Ketenagakerjaan RI Nomor
Tangki Timbun terlihat berdebu dan perawatan oleh kartu inspeksi rutin RI No. 37 Tahun 50 Tahun
tidak terdapat kartu operator yang diarea kerja. 2016 tentang 2012
pemeliharaan memiliki 2. Disarankan adanya Keselamatan dan tentang
kompetensi penunjukkan Kesehatan Kerja Penerapan
2. perlu diadakan operator yang Bejana Tekanan SMK3.
penunjukan memiliki kompetensi dan Tangki
operator Bejana terkait perawatan Timbun.
bertekanan bejana bertenakan.

22
5. K3 Alat Angkat & Angkut
KLAUSUL
NO. FOTO LOKASI TEMUAN NEGATIF ANALISIS SARAN/REKOMENDASI DASAR DALAM
HUKUM SMK3
Gedung Operator Forklift Manajemen belum  Disarankan kepada Peraturan Peraturan
1. Produksi belum semuanya melengkapi semua perusahaan khususnya Menteri Pemerintah
memiliki SIO dan Operator Alat angkat bagian Top Level Ketenagakerjaan RI Nomor
Kunci kontak tidak untuk memiliki Management untuk RI No. 50 Tahun
dilepas dari mesin. kompetensi (SIO) memfasilitasi karyawan 05/MEN/1985 2012
sebagai persayaratan dalam mengikuti. Tentang Pesawat Tentang
utama pelatihan SIO Operator Angkat & Penerapan
mengoperasikan alat alat angkat dan angkut, angkut SMK3.
angkat sehingga perusahaan
dapat memiliki
penanggung jawab
yang berkompeten
dalam pengoperasian
alat tersebut.

23
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan Hasil Analisa Secara Umum kondisi K3 bidang Pesawat Angkat dan
Angkut, Pesawat Tenaga Produksi, Pesawat Uap dan Bejana Tekan di PT. Adi Satria
Abadi dapat disimpulkan :
1. Peserta PKL mampu mengidentifikasi, menganalisa temuan positif dan negatif
sesuai peraturan perundang-undangan di PT. Adi Satria Abadi.
2. Penerapan K3 di bidang pesawat angkat dan angkut, pesawat tenaga produksi,
pesawat uap dan bejana tekan di PT. Adi Satria Abadi, sudah baik. Hanya saja
harus tetap ada perhatian khusus dibagian K3 Bejana Tekan untuk memperkerjakan
Ahli K3 Spesialis Bejana Tekan di bagian bejana tekan.
3. PT. Adi Satria Abadi hanya memiliki 1 SIO dari 4 Operator Forklift yang terdapat
di perusahaan.
4. PT. Adi Satria Abadi memiliki beberapa Kompressor & Bejana Bertekanan tanpa
adanya Petugas AK3 Bejana Bertenanan.
5. PT. Adi Satria Abadi memiliki Tank BBM (Solar) tanpa adanya Sign informasi
Larangan Merokok dan dilarang menghidupkan API serta Rambu bahan mudah
terbakar serta dilengkapi kapasitas tangk solar
6. PT. Adi Satria Abadi memiliki Ketel Uap tetapi belum dilakukan pengujian Ketel
Uap.
7. Perusahaan juga belum melaksanakan Housekeeping dengan baik, karena penataan
barang masih belum tertata dengan rapi.

4.2 SARAN
Dari hasil pengamatan kunjungan praktek kerja lapangan yang telah dilakukan,
maka kelompok 4 menyarankan kepada manajemen PT. Adi Satria Abadi sebagai
berikut :
1. Sebaiknya managemen perusahaan menyediakan APD lengkap dan membuat
regulasi penggunaan APD pada penggunaan K3 mekanik yang berhadapan langsung
dengan peralatan dengan risiko potensi bahaya yang tinggi di tempat kerja.
2. Sebaiknya pihak perusahaan memberi pelatihan Ahli K3 Spesialis di bidang K3
mekanik dan K3 bejana tekan dan tangki timbun, sehingga perusahaan memiliki
pekerja yang berwenang dalam pengoperasian alat tersebut.

25
3. Sebaiknya perusahaan perlu memperhatikan pengetahuan pekerja dalam
pengoperasian alat, seperti handlift yang penggunaannya masih salah yaitu dengan
cara ditarik.
4. Sebaiknya perusahaan menyediakan tools dan skedul e untuk pelaksanaan inspeksi
rutin pada peralatan yang dimiliki agar ada perawatan pada peralatan yang dimiliki
sehingga pencapaian produksi bisa berjalan dengan baik sesuai dengan visi dan misi
perusahaan.

26
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi.
3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut.
4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI No. 8 Tahun 2010 tentang Alat
Pelindung Diri.

27

Anda mungkin juga menyukai