Oleh :
1. Galih Eko P
2. Dwi Hartadi Prasetyo
3. Achmad Suyudi
4. Rizky Rahma Putra
5. Akmal Fikri
6. Muhammad Ridwan
7. Abdul Kadir Jaelani A
8. Lukman Aman
PENYELENGGARA
PT. PATRARIJAYA CONSULTANT
05 April – 20 April 2021
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................5
BAB IV PENUTUP...........................................................................................22
4.1 Kesimpulan..............................................................................................22
4.2 Saran.........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................26
DAFTAR GAMBAR
PT Adi Satria Abadi adalah salah satu industri penyamakan kulit yang
telah menerapkan K3 serta menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga
kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja. Sebagai industri produksi
penyamakan kulit dalam lingkungan kerja sudah tentu memiliki potensi bahaya
pada mesin-mesin produksi, pesawat angkat-angkut, tangki timbun, pesawat
uap, dan bejana tekan. Untuk itu perusahaan wajib melindungi segenap
karyawan yang berada di lingkungan kerja guna memastikan penerapan
pelaksanaan K3 Mekanik dan K3 Pesawat Uap-Bejana Tekan sebagai mana
diatur dalam sebagai berikut :
1. Permenaker No. 38 Tahun 2016 Tentang K3 Pesawat Tenga Produksi
2. Permenaker No. 8 Tahun 2020 Tentang K3 Pesawat Angkat Angkut
3. Permenaker No. 37 Tahun 2016 Tentang K3 Tangki Timbun dan Bejana
Tekan
4. UU Uap Tahun 1930
5. PP No 17 Tahun 1948 tentang Pemeriksaan Pesawat Uap
7
1.3. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan yaitu observasi Program K3 di PT. Adi
Satria Abadi khususnya di bidang:
1. K3 Mekanik
2. K3 Pesawat Uap
3. K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun
Pada awal tahun 1995, PT. Adi Satria Abadi menggandeng CV. Bengawan
Solo yang beralamatkan di Pucung Sawit, Solo. Kemudian pada tahun 1996,
PT. Adi Satria Abadi mulai menjalin kerjasama dengan PT. Bromo Sakti yang
berlamatkan di Jalan Lomawu No. 62 Yogyakarta. Dari berbagai kerjasama
tersebut, pada tahun 1997 PT. Adi Satria Abadi mulai merasakan adanya
kulitkulit yang sobek dan jumlahnya yang begitu banyak, sehingga sulit untuk
dijual. Maka pada tahun tersebut, muncul ide untuk mendirikan pabrik sarung
tangan kulit yang sasarannya untuk memenfaatkan kulit-kulit yang sobek agar
bisa dijual.
Pada tahun 2000, PT. Adi Satria Abadi mulai memikirkan dan menghitung
untuk bisa membangun pabrik sendiri yang akhirnya Pemerintah Daerah Bantul
menyediakan lokasi untuk kompleks industri kulit yaitu di Dusun Banyakan,
Kelurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Kemudian pada tahun 2003, PT. Adi
Satria Abadi mulai melakukan proses produksi sendiri di tempat tersebut,
sedangkan divisi darung tangan tetap dilakukan di Gedung Departemen
Perindustrian di Kompleks LIK Jalan Laksada Adisucipto KM 8,5
Maguwoharjo, Yogyakarta.
PT. Adi Satria Abadi mempunyai dua divisi yaitu divisi sarung tangan dan
divisi kulit. Divisi sarung tangan berlokasi di Kompleks LIK Jalan Laksada 34
Adisucipto KM 8,5 Maguwoharjo, Yogyakarta. Kantor ini sebagai kantor pusat
yang juga merupakan pusat manajemen jalannya produksi PT. Adi Satria
Abadi, khususnya untuk prose pembuatan sarung tangan. Sementara itu, divisi
kulit berlokasi di Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Tempat ini
digunakan untuk proses pengolahan kulit dalam jumlah besar.
Tujuan :
a. Memenuhi kebutuhan kulit sarung tangan dan barang jadi sarung tangan
eksport dan dalam negeri
b. Membuka dan menyediakan lapangan kerja, sehingga mengurangi
tingkat pengangguran
c. Meningkatkan devisa negara dari sector non migas
b. Unsafe Condition pada area mesin dying dan tanning, dimana perangkat
tersebut berputar dengan kecepatan 8 RPM dengan dimensi yang sangat
besar
c. Unsafe condition yaitu Jalur exit (akses keluar) ruangan genset banyak di
tutupi oleh barang-barang
e. Tangki timbun yang berisi cairan mudah terbakar dengan kapasitas 5000
Liter (Solar) belum ada riksa uji serta lokasi penempatan berdekatan
dengan mesin Genset dan trafo juga tidak di lengkapi dengan pagar
pelindung.
i. Name plate Genset tidak lengkap, lokasi area genset sempit serta tidak
ada operator khusus Genset
k. Lift barang belum dilakukan riksa uji, tidak memiliki partisi pengaman,
serta tidak ada operator khusus lift
Temuan Negatif
1 Pekerja tidak Agar pihak perusahaan Permenaker 38
menggunakan APD melakukan sosialisasi tahun 2016
(safety shoes) dan penanaman budaya
K3 kepada seluruh
pekerja
dyeing
Temuan Positif
1 Operator Forklift Baik Permenaker No 8
sudah memiliki SIO Menempelkan informasi tahun 2020 Pasal
Kelas II
kapasitas maksimal di 152 Tentang K3
Tidak ada keterangan forklift Pesawat Angkat
kapasitas dll di alat Angkut
angkut
2 SOP Peralatan Di Review secara Permen No 38
Mekanik sudah Berkala Tahun 2016
Tersedia Tentang K3 PTP
Permenaker No 37
Tahun 2016
tentang K3 Bejana
Tekan dan Tangki
Timbun
Keputusan
Menteri
Kesehatan nomor
HK.01.07/MENK
ES/328/2020
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Demi menjaga keselematan kerja di lingkungan kerja PT Adi Satria
Abadi maka saran yang dapat disampaikan sebagai berikut :
c. Memberi jalur exit yang cukup sesuai dengan UU no.1 tahun 1970 pada
jalur exit area Genset.
d. Segera melakukan update riksa uji secara periodic sesuai UU Uap 1930
dan Melakukan pemagaran pada area water heater.
e. Segera melakukan proses riksa uji tangki timbun, melakukan
pemeliharaan rutin yang terdokumentasi dengan baik dan merelokasi ke
tempat yang lebih aman dan di sesuaikan dengan peraturan yang
berlaku (Permenaker 37 tahun 2016).
f. Melakukan pemasangan cover pengaman pulley (Permenaker 38 tahun
2016 pasal 8).
g. Pada bejana tekan diberi pedoman yang mudah dilihat tentang tekan
tertinggi dan tekanan operasi normal (Permen no.1 tahun 1982 pasal 10).
h. Diberi emergency stop untuk mesin ( Permenaker 38 tahun 2016 pasal 8).
i. Diberi cover penutup yang bisa dibuka saat akan ada perbaikan pada
mesin roda berputar (Permenaker 38 tahun 2016 pasal 10).
j. Diberi plat nama dan data spesifikasi pesawat tenaga serta dilakukan
sertifikasi kompetensi di bidang K3 operator pesawat tenaga
(Permenaker 38 tahun 2016 pasal 15).
k. Item dan alat yang tidak digunakan di area pesawat tenaga dipisahkan
ke tempat lain agar tidak sempit (Permenaker 38 tahun 2016 pasal 28).
l. Semua yang terbuka dari motor/mesin poros harus memiliki penutup.
Jika tidak memungkinkan pemberian penutup, sebaiknya dilengkapi
dengan:Tombol emergency stop yg mudah terjangkau APD sarung
tangan sesuai kebutuhan seperti kaca mata utuk perlindungan
(Permenaker 38 tahun 2016 pasal 8).
m. Perusahaan agar menyediakan dan mengingatkan penggunaan APD
pada karyawannya pada mesin saving (Permenaker 38 tahun 2016 pasal
)
n. Melakukan riksa uji pada mesin produksi (Permenaker 38 tahun 2016)
o. Melakukan riksa uji dan menambahkan tombol emergency stop pada
lift barang (Permenaker 8 tahun 2020).
p. Dikasih pintu pembatas supaya orang lain mengetahui itu lift barang
(Permenaker 6 tahun 2017 ayat 6)
q. Memberi rambu rambu, pagar pembatas di sekitar jalan pekerja, agar
dapat mengetahui pipa yang melintang (UU no.1 tahun 1970).
r. Bejana Tekan diberikan keterangan name plat sesuai tekanan kerja
(Permen 1 tahun 1982 ayat 22).
s. Melengkapi peralatan K3 terkain pencegahan COVID-19 .
DAFTAR PUSTAKA
4. Www.jdihkemenaker.go.id
5. Hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) Atau Observasi Lapangan
6. Profil Perusahaan