Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. PUTERA PACITAN INDONESIA SEJAHTERA (PT. PPIS)


BIDANG K3 KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN
BAHAN BERBAHAYA

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE - 157

KELOMPOK 4

1. Christo Fabio Onibala


2. Hendrik Imam Santoso
3. Luccy Vienna
4. Natalia Heru
5. Rahmad Irmawan
6. Reza Taufik Hasbiallah
7. Sutia Suryamadya
8. Vania Amelia Widyadhana

PENYELENGGARA
PT. GARUDA SYSTRAIN INTERINDO
Bogor, 7 Oktober 2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan.................................................................................. 1
C. Ruang Lingkup.......................................................................................... 2
D. Dasar Hukum............................................................................................ 2

BAB II KONDISI PERUSAHAAN.............................................................................. 4


A. Gambaran Umum Tempat Kerja.............................................................. 4
B. Temuan..................................................................................................... 4
1. Temuan Positif.................................................................................... 4
2. Temuan Negatif................................................................................... 7

BAB III ANALISA TEMUAN....................................................................................... 9


A. Analisa Temuan Positif............................................................................. 9
B. Analisa Temuan Negatif........................................................................... 10

BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 13
A. Kesimpulan............................................................................................... 13
B. Saran........................................................................................................ 13

LAMPIRAN.......................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap perusahaan dan tenaga kerja dimanapun tidak menghendaki
terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja, maupun pencemaran lingkungan. Suatu
potensi resiko berupa kecelakaan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit
akibat kerja dapat muncul karena kesalahan dalam penggunaan peralatan, kurangnya
informasi terhadap area kerja, dan kemampuan serta keterampilan dari tenaga kerja
yang kurang kompeten.
Upaya penegakan K3 baik secara kelembagaan maupun sikap kerja adalah salah
satu cara untuk menciptakan area kerja yang baik sehingga dapat menjaga tenaga kerja
agar selalu sehat, nyaman, selamat, dan sejahtera baik selama bekerja maupun setelah
selesai melakukan pekerjaan sehingga pada akhirnya tingkat produktifitas pada
perusahaan tersebut dapat mencapai level tertinggi.
Ruang lingkup lingkungan kerja, kesehatan kerja dan bahan kimia berbahaya ada
di semua tempat kerja yang meliputi tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga
kerja untuk keperluan usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Dalam
KEPMENAKER No. Kep-187/MEN/1999 bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia
dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau
toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.
Berdasarkan beberapa kejadian yang mengakibatkan kerugian berupa kesehatan
pekerja, penurunan jam kerja dan kerugian produksi perusahaan maka di lakukan
observasi dan penilaian keselamatan dan kesehatan kerja dan bahan berbahaya yang
ada di perusaan putra pacitan Indonesia sejahtera.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pelaksanaan praktik kerja lapang (PKL) ini adalah untuk mendapatkan
gambaran sejauh mana PT. PPIS tersebut melaksanakan dan menaati peraturan
perundang – undangan K3 terkait dengan Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan
Bahan Berbahaya, selain itu juga sebagai syarat dalam pembinaan Calon Ahli K3 Umum
Sertifikasi KEMNAKER RI. Adapun tujuan dari pelaksanaan PKL ini adalah sebagai
berikut:

1
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
a. Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki 3 (tiga) tujuan dalam
pelaksanaannya berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. 3 (tiga) tujuan utama penerapan K3 berdasarkan Undang-
Undang No 1 Tahun 1970 tersebut antara lain :
a. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain
di tempat kerja.
b. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.
c. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.

b. Peserta Calon Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan


memberikan saran atau rekomendasi terkait pelaksanaan K3 di perusahaan PT.
PPIS.

C. Ruang lingkup

Ruang Lingkup PKL yang dilaksanakan di PT. PPIS antara lain:

1. Gambaran Umum PT. PPIS.


2. Struktur Organisasi Perusahaan.
3. Aspek-aspek umum yang berkaitan dengan K3.
4. Penerapan Norma K3 bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Bahan
Kimia Berbahaya di PT PPIS.
5. Fasilitas dan sarana penunjang K3 di PT. PPIS.

D. Dasar Hukum

Dasar Hukum K3 Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya :

1. UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.


2. UU RI No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
3. Permenaker No 5Tahun 2018 Tentang Lingkungan Kerja
4. Permenaker No. 1 Tahun 1976 Tetang Wajib Hiperkes Untuk Dokter Perusahaan.
5. Permenakertrans No 4/Men/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan APAR.
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1985 tentang Pesawat
Angkat dan Angkut.

2
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-09/MEN/VII/2010
tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomo
PER-08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor. PER-02/MEN/1980
tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan
Kesehatan Kerja.
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER-01/MEN/1981
tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER-03/MEN/1982
tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
12. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian.
13. Peraturan Menteri Ketenagakjeraan No. 05 Tahun 2018 tentang Lingkungan
Kerja.
14. Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan
Serta Penerangan Di Tempat Kerja.
15. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor. KEP-
68/MEN/IV/2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat
Kerja.
16. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.01/MEN/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan.

3
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja

a. PT Putera Pacitan Indonesia Sejahtera (PPIS) yang beralamat di JL. Dewi


Sartika, No.20 A, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia merupakan mitra produksi PT
H.M. Sampoerna untuk rokok linting manual. Dahulu memproduksi Dji Sam Soe
kretek, kini memproduksi Sampoerna Hijau. Lebih dikenal dengan istilah "pabrik
rokok pacitan" atau "sampoerna pacitan" oleh masyarakat awam.
b. Dengan mempekerjakan karyawan sebanyak 1131, untuk perempuan sebanyak
1087 dan laki- laki sebanyak 44 orang karyawan.
c. Menerapkan Prokes yang lebih intensif selama masa Covid 19
d. Menempati lahan seluas 1400m dengan ruang produksi seluas 9200m
e. Termasuk pabrik yang memproduksi Tembakau Makanan Minuman Terdapat
Serikat Pekerja
f. Ada P2K3
g. Mempunyai program-program K3 dan melakukan Audit K3 internal setiap
tahunnya
h. Memiliki Fasilitas Kesehatan yang cukup lengkap dengan jumlah dokter 1
bersertifikat Hiperkes termasuk 1 paramedis dan 7 petugas P3K
i. Tersedia toilet untuk pekerja baik untuk ibu hamil dan penyandang disabilitas
j. Terdapat penampungan limbah B3
k. Terdapat Kantin, ruang makan dan warung UMKdi tempat terbuka
l. Terdapat fasilitas curhat untuk karyawan yang dibimbing oleh personalia
m. Alur proses produksi bahan baku dipilah didalam satu bak besar, di linting,
dikemas, disimpan didalam ruang untuk mengurangi kadar air, dikemas, lalu
dikirim.
n. Luas Area pabrik.

B. Temuan

1. Temuan Positif (disertai foto)

Forklift Bertenaga Listrik


Dengan Operator Bersetifikat
Operator Angkat Angkut

4
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
Memiliki Apar dan ditandai
Dengan Zona Merah.

Memiliki Program – program


Penunjang K3.

Memiliki Struktur Organisasi


P2K3.

Terpasang Dengan Jelas


Kebijakan K3 di Lingkungan
Kerja.

5
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
Untuk Pencahayaan didalam
Ruang Telah Memenuhi
Standar Dari Pemerintah
Provinsi Setempat.

Terdapat 7 Pintu Darurat


Yang Bisa digunakan
Sebanyak 243 Orang per-
pintu dan Pintu dikunci
dengan Kabel tis yang
Hanya dengan didorong
dapat Mudah dibuka.

Terdapat Program
Penyuluhan dan
Pemeriksaan HIV AIDS

6
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
2. Temuan Negatif (disertai foto)

Masi Terdapat Pekerja Yang


Tidak Menggunakan Masker.

Penggunaan bahan kimia itu


harus disertakan
petunjuk/keterangan tentang
bahan serta dosis yang
digunakan Serta prosedur
pelaksanaanya.

Jumlah Ketersediaan Toilet


hanya 18, seharusnya 32

Tempat Duduk Kurang


Argonomis.

7
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
Warna Kotak P3K Merah,
Seharusnya Hijau

8
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
BAB III
ANALISA

A. Analisa Temuan Positif

Peraturan perundang-
No Lokasi Temuan Dampak/Manfaat
undangan

Mengurangi
dampak gas Permenaker No.5 Tahun
Menggunakan 2018 dalam Pasal 2 dan 3
1 buang dan tingkat
Forklift Listrik Permenaker No.5 Tahun
kebisingan sangat 2018 tentang nilai ambang
rendah batas kebisingan

Sebagai pemadam MENTERI TENAGA


api kecil sehingga KERJA DAN
2 Memiliki APAR
siapapun dapat TRANSMIGRASI No :
menggunakannya PER.04/MEN/1980

Menjaga Permenaker No. 4 Tahung


Program
3 kebugaran 1987 tentang P2K3 dan
Penunjang K3
karyawan Penunjukan

Lebih terstruktural

Sehingga siapa Permenaker No. 4 Tahung


4 Struktur P2K3 saja tau peranan 1987 tentang P2K3 dan
dan Penunjukan
tanggungjawabnya

Setiap Karyawan
dan pengunjung
PP 50 Tahun 2012
5 Kebijakan K3 dapat dengan
kebijakan K3
mudah
membacanya

Penggunaan
cahaya yang tepat
dan tidak panas PERMENAKER NO. 5
Pencahayaan membuat pekerja TAHUN 2018 Nilain
6 menjadi lebih
Sesuai Standar Ambang Batas
nyaman dan Pencahayaan
konsentrasi

9
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
Dengan 7 pintu
dan masing
PPRI No. 50 Tahun 2020
masing pintu
pasal 11 (2) Lampiran 2
7 7 Pintu Darurat dapat digunakan
PP 50 tentang penerapan
oleh 250/pintu
SMK3 Poin 6.7.1
cukup untuk total
1142 karyawan

Berfungsi sebagai
tempat curhat para Di atur Permenaker No. 5
Ruang curhat
karyawan dibawah 2018
8 untuk karyawan
bimbingan Ahli K3
(RCS)
umum dibantu
bagian personalia

B. Analisa Temuan Negatif

Pem Peraturan
Potensi Pelua Akib Rating
No Lokasi apar Rekomendasi perundang-
Bahaya ng at Resiko
an undangan

Sakit di
bagian Senam
Risiko PERMENAKER
1 trulang 3 6 1 peregangan
sedang NO. 5 TAHUN 2018
ekor dan otot
punggung

UU No. 23 1992 ttg


Wajib Kesehatan Para
Wajib
menggunakan apekerja wajib
Masker Di Risiko
2 1 1 3 Masker memakai alat
masa rendah
selama di pelindung diri
pandemi
tempat kerja dengan tepat dan
benar

10
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
Permen NOMOR 5
TAHUN 2018 Pasal
33 Fasilitas
Menambah
Toilet Kebersihan
Risiko toilet sehingga
3 tersedia 0.5 0.5 3 Peraturan menteri
rendah total tersedia
hanya 18 perburuhan nomor
32 unit
7 tahun 1964 ayat 6
tentang penyediaan
jumlah toilet

PERATURAN
MENTERI
TENAGA KERJA
DAN
TRANSMIGRASI
REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR :
PER.15/MEN/VIII/2
008

Merubah P3K dan Kotak P3K


Warna
dengan warna sebagaimana
pada logo Resiko
4 0.5 0.5 0.5 yang Standart dimaksud dalam
P3K tidak Rendah
yaitu dengan Pasal 8 ayat (1)
standart
logo Hijau huruf b harus
memenuhi
persyaratan
sebagai berikut :

a. terbuat dari
bahan yang kuat
dan mudah dibawa,
berwarna dasar
putih dengan
lambang P3K
berwarna hijau;

Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C)

PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi) / P


KATEGORI PENJELASAN NILAI

11
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
Sangat mungkin Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang 10
terjadi / hampir pasti terjadinya 1 kali dalam 10 kali kesempatan
Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi 6
(peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali kesempatan)
Tidak biasa namun Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi c
bisa terjadi namun kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali
dalam 1000 kali kesempatan)
Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu 1
kebetulan (peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali
kesempatan)
Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah 0.5
kemungkinannya bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam
100.000 kali kesempatan)
Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin 0.2
terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali
kesempatan)
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut) / E
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10
Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6
Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1
Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti: cidera, sakit,
dll) / C
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota 7
tubuh)
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan c
pengobatan P3K
Penilaian Resiko
12
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
• diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
• dibawah 10 : Risiko rendah
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian di PT. Putera Pacitan Indonesia Sejahtera (PT.


PPIS) kami memberi kesimpulan bahwa perusahaan ini telah melakukan dan
melaksanakan sebagai mana yang tercantum dalam Undang-Undang No 1 Tahun
1970. Secara umum kondisi K3 bidang lingkungan hidup dan bahan berbahaya di
PT. Putra Pacitan Indonesia Sejahtera masih perlu ditingkatkan penerapannya
terutama di bagian :

1. Kewajiban penggunaan masker selama masa pandemi covid bersifat wajib.


2. Penggunaan kursi yang kami nilai kurang argonomis karena dapat menimbulkan
ganguan Kesehatan di bagian tulang.
3. Ketersediaan toilet yang kami nilai tidak sebanding dengan jumlah total karyawan.
4. Kotak P3K yang masi belum sesuai standar

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan positif dan negatif dalam hal penerapan norma K3 di
PT. Putera Pacitan Indonesia Sejahtera, saran yang dapat kami berikan, yaitu:

1. Pemberian sanksi kepada pekerja yang tidak memakai maskernya dan edukasi
tentang pentingnya menggunakan masker sehingga kesadaran para pekerja
meningkat.
2. Untuk Kursi Disarankan memiliki sandaran dikarenakan untuk kesehatan para
pekerja agar tidak mengalami gangguan kesehatan tulang yang fatal.
3. Kesediaan toilet seharusnya ada penambahan karena tidak sesuai dengan jumlah
karyawan dengan perhitungan sebai berikut:
100 orang 6 toilet, jika lebih untuk 40 orang di tambah 1 toilet, maka 1040/4 : 26
toilet, maka toilet keseluruhan ada 32 toilet.
4. Untuk Kotak P3K sesuai dengan NOMOR : PER.15/MEN/VIII/2008 Kotak P3K
harus berlogo warna hijau.

Demikian hasil penelitian kami dari KElompok 4 yang membahas tengtang


Bidang K3 Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya di PT.PPIS.
Harapan kami adalah Agar temuan negatif K3 oleh Kelompok IV diatas dapat
dipertimbangkan oleh Manajemen PT. PPIS untuk perbaikan kinerja khususnya
13
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
tentang bidang K3 Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya di
tempat kerja.

LAMPIRAN

14
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
15
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4
16
Laporan PKL Ahli K3 Umum Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai