Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AK3U - MATERI K3 LISTRIK

1. Sebutkan persyaratan instalasi penyalur petir lengkap dengan dasar hukumnya

JAWAB :

Berikut adalah beberapa dasar hokum dari instalasi penyalur petir :

 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


 UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 Kepmenakertrans No. Kep. 75/Men/2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi
Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja kemudian diganti dengan Permenaker
Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di
Tempat Kerja.
 Kepdirjen No. Kep. 311/BW/2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik
 Kepdirjen No. Kep. 89/PPK/XII/2012 tentang Pembinaan Calon AK3 Spesialis
Listrik

Perment PER.No. 02/MEN/1989 pada Pasal 2 :

 Instalasi penyalur petir harus direncanakan, dibuat, dipasang dan dipelihara sesuai
dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dan atau standard yang diakui;
 Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. kemampuan perlindungan secara teknis
b. ketahanan mekanis
c. ketahanan terhadap korosi
 Bahan dan konstruksi instalasi penyalur petir harus kuat dan memenuhi syarat

Pada setiap bagian instalasi penyalur petir harus mempunyai tanda hasil dari pengujian
dan atau sertifikat yang telah diakui.
2. Tempat kerja seperti apa yang harus dipasang instalasi penyalur petir? Jelaskan
beserta dasar hukumnya

JAWAB :

Pada Perment PER.No. 02/MEN/1989 pada Pasal 8 :

Peraturan Menteri ini mengatur tentang Instalasi Penyalur Petir non radioaktif di tempat
kerja.

Pada Perment PER.No. 02/MEN/1989 pada Pasal 9:

Tempat kerja sebagaimana dimaksud pasal 8 yang perlu dipasang instalasi penyalur petir
sebagai berikut :

 Bangunan yang terpencil atau tinggi dan lebih tinggi dari pada bangunan
sekitarnya seperti: menara-menara, cerobong, silo, antena pemancar,
monumen dan lain-lain.
 Bangunan dimana disimpan, diolah atau digunakan bahan yang mudah
meledak atau terbakar seperti pabrik-pabrik amunisi, gudang penyimpanan
bahan peledak dan lain-lain.
 Bangunan untuk kepentingan umum seperti: tempat ibadah, rumah sakit,
sekolah, gedung pertunjukan, hotel, pasar, stasiun, candi dan lain-lain.
 Bangunan untuk menyimpan barang-barang yang sukar diganti seperti:
museum, perpustakaan, tempat penyimpanan arsip dan lain-lain.
 Daerah-daerah terbuka seperti: daerah perkebunan, Padang Golf, Stadion
Olah Raga dan tempat-tempat lainnya.

3. Pelaksanaan K3 Listrik meliputi apa saja dan dilaksanakan untuk kegiatan apa
saja ?

JAWAB :

 Pada Pelaksanaan K3 listrik yang dimaksud dalam Pasal 3 PERMENT No.15 Tahun
2015 sebagai berikut :
 Melindungi keselamatan dan kesehatan kerja dan orang lain yang berada di dalam
lingkungan tempat kerja dari potensi bahaya listrik
 Menciptakan instalasi listrik yang aman handal dan memberikan keselamatan
bagunan beserta isinya
 Menciptakan tempat kerja yang selamat dan sehat untuk mendorong produktivitas
 Pada Pelaksanaan K3 listrik yang dimaksud dalam Pasal 4 PERMEN No 15 Tahun 2015
sebagai berikut :
 Perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan.
 Pemeriksaan dan pengujian
 Pada Persyaratan K3 yang dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan pada kegiatan:
 Pembangkit listrik
 Tranmisi listrik
 Distribusi listrik
 Pemanfaatan listrik
Yang beroperasi dengan tegangan lebih dari 50 (lima puluh) volt arus bolak balik
atau 120 (seratus dua puluh) volt arus searah.
4. Sebutkan dan jelaskan persyaratan K3 elevator dan eskalator. Lengkap beserta
dasar hukumnya ?

JAWAB :

Berikut merupakan Dasar Hukum Elevator : UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Peraturan
Menaker No. 6 tahun 2017 tentang K3 elevator dan eskalator

 Permenaker No. 6 Tahun 2017 Pasal 6 sebagai berikut :

(1). Syarat K3 perencanaan dan pembuatan Elevator atau Eskalator sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 meliputi:

 pembuatan gambar rencana konstruksi dan instalasi listrik.


 persyaratan dan spesifikasi teknis bagian dan perleng kapan Elevator atau Eskalator.
 perhitungan teknis
 pembuatan diagram panel pengendali
 pemilihan dan penentuan bahan pada bagian utama Elevator atau Eskalator harus
memiliki tanda hasil pengujian dan/atau sertifikat bahan yang diterbitkan oleh lembaga
yang berwenang

(2). Syarat K3 pemasangan, perakitan, perawatan, perbaikan Elevator atau Eskalator


sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 4 :

 pembuatan gambar rencana yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan K3.


 pembuatan dokumen gambar terpasang (as built drawing);
 pembuatan rencana Ruang Luncur atau Lintasan Luncur, dan kamar mesin;
 pemasangan bagian dan perlengkapan yang harus sesuai dengan perencanaan dan
memiliki sertifikat dan/atau dinyatakan memenuhi persyaratan K3 dari lembaga
berwenang;
 wajib menggunakan bagian atau perlengkapan Elevator atau Eskalator yang
mempunyai spesifikasi yang sama atau setara dengan spesifikasi yang terpasang
apabila perbaikan atau perawatan memerlukan penggantian bagian atau
perlengkapan Elevator atau Eskalator dan
 wajib membuat dan melaksanakan prosedur kerja aman.

(3) Syarat K3 pemakaian Elevatoratau Eskalator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi:

 penyediaan prosedur pemakaian yang aman.


 pemakaian yang sesuai dengan jenis dan kapasitas
pemeliharaan untuk memastikan bagian dan perlengkapan Elevator atau Eskalator tetap
berfungsi dengan aman.

Anda mungkin juga menyukai