Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. HOMEWARE INTERNATIONAL
INDONESIA SLEMAN – D.I YOGYAKARTA

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

Disusun Oleh :

ZULFI MUBAROK

PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU
SERTIFIKASI 19 – 31 OKTOBER
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya kami dapat melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dan
menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan mengenai Pengawasan K3 Bidang
Bidang Kelembagaan K3, Keahlian K3, dan SMK3; Pengawasan K3 Bidang
Konstruksi Bangunan, Instalasi Listrik, dan Penanggulangan Kebakaran;
Pengawasan K3 Bidang Pesawat Uap, Bejana Tekan, dan Mekanik; serta
Pengawasan K3 Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Pengelolaan B3.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat yaitu: PT. Homeware International Indonesia, para
pembina dari Kementerian Ketenagakerjaan, Praktisi, Panitia, dan teman-teman
pelatihan Calon Ahli K3 Umum yang telah memberikan dukungan dalam
penyelesaian laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
ketidaksempurnaan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Besar harapan kami
bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca sebagai bahan referensi
dalam mengembangkan pengetahuan. Terimakasih.

30 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................................................2

1.3 Ruang Lingkup...........................................................................................................3

1.4 Dasar Hukum..............................................................................................................3

BAB II KONDISI PERUSAHAAN.............................................................................5


2.1 Profil Perusahaan........................................................................................................5

2.1.1 Lokasi Perusahaan.....................................................................................................5

2.1.2 Visi dan Misi.............................................................................................................6

2.2 Temuan Hasil Observasi.............................................................................................6

BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH.............................................9


BAB IV PENUTUP........................................................................................................42
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................42

4.2 Saran.........................................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................46
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tabel Temuan Hasil Observasi........................................................................6


Tabel 3. 1 Temuan Positif di PT. Homeware International Indonesia..............................9
Tabel 3. 2 Temuan Negatif di PT. Homeware International Indonesia...........................25
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 PT. Homeware International Indonesia......................................................5


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat terjadi akibat dari
hubungan dengan pekerjaan atau lingkungan kerja. Menurut perkiraan data
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek)
jumlah kasus kecelakaan kerja dari tahun 2016 mengalami peningkatan.
Tahun 2016 jumlah kecelakaan kerja sebanyak 101.368 kasus, 2017
sebanyak 123.041 kasus, tahun 2018 sebanyak 173.415 kasus dan di akhir
2019 sekitar 130.923 kasus. Untuk itu, pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja tersebut perlu dilakukan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) di tempat kerja.
Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak sumber
bahaya yang berpotensi menimbulkan bahaya. Sehingga perlu dilakukan
suatu upaya pengendalian terhadap sumber bahaya tersebut, salah satunya
adalah pengendalian terhadap instalasi listrik, penanggulangan kebakaran
dan pengawasan konstruksi bangunan. Sehingga diharapkan dapat
mengurangi potensi resiko kecelakaan kerja di lingkungan kerja.
Terkait dengan potensi resiko kecelakaan kerja pada pelaksanaan
proses produksi, maka pengetahuan akan K3 pada suatu proses produksi saat
ini telah menjadi kebutuhan mendasar. K3 Kontruksi Bangunan, K3 Listrik,
dan K3 Penanggulangan Kebakaran bukanlah sesuatu yang baru, mengingat
ada beberapa regulasi terkait K3 sudah ada sejak tahun 1970, seperti
Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Peraturan
Mentri Ketenaga Kerjaan No.33 Tahun 2015 tentang Peraturan Mentri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.1 Tahun 1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Kontruksi Bangunan, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Listrik di Tempat Kerja, dan Keputusan Mentri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi No. Kep-186/MEN/1999 tentang Penanggulangan
Kebakaran di Tempat Kerja.
PT Homeware International Indonesia merupakan perusahaan
manufaktur yang memproduksi furniture dan aksesoris rumah tangga dengan
berbahan rotan ataupun kayu. Produk yang dihasilkan seperti table top,

1
basket, home accessories, light furniture, dan ceramic. Selama bertahun-
tahun, PT. Homeware International Indonesia melakukan banyak pekerjaan
untuk menetapkan standar tertinggi untuk ETI (Ethical Trading Initiative)
dan pengendalian kualitas yang dibutuhkan oleh banyak pelanggan dan
berharap PT. Homeware International Indonesia (PT. HII) bisa
memenangkan persaingan dipasar.
Dalam pelaksanaan produksi barang ini sangat di butuhkan
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yakni salah satu upaya
unntuk menciptakan tempat kerja yang aman, yaman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisien dan produktifitas kerja.
Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan upaya penanggulangan pada
sumber bahaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan sebagai
sarana perlindungan. Sebagai calon Ahli K3 Umum diharapkan dapat
melakukan identifikasi terhadap sumber bahaya yang ada di tempat kerja,
salah satunya Kontruksi Bangunan, Penanggulangan Kebakaran, Instalasi
Listrik. Selain mengidentifikasi, diharapkan juga mampu menemukan solusi
atau rekeomendasi yang mampu di implementasikan ke depannya. Oleh
karena itu, guna mendapat Calon Ahli K3 Umum yang berpengalaman perlu
dilakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Besar harapan setelah dilakukan
kegiatan ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang
implementasi K3 di tempat kerja.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari pelaksanaan praktik kerja lapang (PKL) ini adalah
sebagai syarat dalam pembinaan Calon Ahli K3 Umum Sertifikasi
KEMNAKER RI. Adapun tujuan dari pelaksanaan PKL ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi dan menganalisis penerapan Norma K3 bidang
Konstruksi di PT. Homeware International Indonesia
2. Mengidentifikasi dan menganalisis penerapan Norma K3
penanggulangan kebakaran di PT. Homeware International Indonesia
3. Mengidentifikasi dan menganalisis penerapan Norma K3 bidang Instalasi
Listrik di PT. Homeware International Indonesia

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup Praktik Lapangan Kerja yang dilaksanakan di PT.
Homeware International Indonesia antara lain :
1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Homeware International Indonesia
2. Gambaran umum yang berkaitan dengan K3 bidang Konstruksi
Bangunan, Penanggulangan Kebakaran dan Instalasi Listrik di PT.
Homeware International Indonesia
3. Temuan hasil observasi yang berkaitan dengan bidang Konstruksi
Bangunan, Penanggulangan Kebakaran dan Instalasi Listrik di PT.
Homeware International Indonesia

1.4 Dasar Hukum


Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan didasarkan pada peraturan
perundang-undangan sebagai acuan topik pembahasan. Adapun dasar
hukum yang kami gunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut :
1. UU RI Nomor 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
Per.01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Konstruksi Bangunan
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan
Alat Pemadam Api Ringan
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor. PER-02/MEN/1983 tentang
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor Per.04/MEN/1987 tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.Per.02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor Per.02/MEN/1992 tentang
Tata Cara Penunjukan, Kewajiban, dan Wewenang Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
10. Permenaker No 15 Tahun 2008 Pasal 2 Ayat 1 dan 2 Tentang P3K di
Tempat Kerja
11. Permenakertrans No. 08 Tahun 2010 pasal 2 ayat 1 dan pasal 6 ayat 1
tentang Alat Pelindung Diri
12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 26 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian SMK3
13. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Listrik di Tempat Kerja
14. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 38 Tahun 2016 tentang
Pesawat Tenaga dan Produksi
15. Permenaker RI No.37 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Bejana Tekanan Dan Tangki Timbun
16. Permenaker RI No.08 tahun 2020 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pesawat Angkat dan Angkut
17. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.KEP 186/MEN/1999 tentang
Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
18. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
19. Kep Dirjen Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
No.Kep.89/PPK/XII/2012 tentang Pembinaan Calon Ahli K3 Spesialis
Listrik
BAB II KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

Gambar 2.1 PT. Homeware International Indonesia

PT. Homeware International Indonesia


Nama Perusahaan PT. Homeware International Indonesia
Bidang Usaha Handcraft Manufacturing Product
Luas Area Pabrik 9.309 m2
Alamat Jalan Prambanan - Piyungan, Km. 3.5
Bokoharjo, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55572, Indonesia
Website www.homewaregroup.com
Jumlah Tenaga Kerja *) Laki-laki : 64 orang
*) Perempuan : 34 orang
Shift Kerja 1 Shift
Jam Kerja Senin – Kamis (08.00 – 16.15)
Jumat (08.00 – 16.30)
Sabtu (08.00 – 12.00)
Jumlah Jam Kerja 40 am/minggu

2.1.1 Lokasi Perusahaan


Sejak 1998, tim PT. Homeware International Indonesia telah bekerja
dengan varietas pengecer besar di AS, UK, beberapa negara di Eropa, dan
negara lain di dunia. PT. Homeware International Indonesia menawarkan
solusi bisnis kepada pelanggan yang meliputi desain, sumber dan pembuatan
aksesoris rumah dan furnitur berkualitas tingg
Berkantor pusat di Curug, Tangerang. Showroom produk terletak di
kantor Jakarta dan Yogyakarta, yang mana guna membantu mengakomodasi
semua pembeli. Unit di Yogyakarta dipakai sebagai sarana untuk
meningkatkan pengiriman dan kontrol pengambilan sampel serta produksi.

5
PT. Homeware International Indonesia juga bekerja erat dengan semua
sumber produk kerajinan tangan dari seluruh Indonesia termasuk fasilitas
manufaktur di Lombok yang memproduksi berbagai macam produk rotan
spesialis "Lombok Weave". Selain produk-produk "handcraft", pabrik PT.

2.1.2 Visi dan Misi


1. Visi Perusahaan
Menjadi salah satu perusahaan terbaik dengan mengutamakan desain,
pengembangan sumber daya manusia, kepuasan pelanggan, dan efisiensi.
2. Misi Perusahaan
a. Menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan
b. Mengembangkan sistem manajemen yang relevan untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas
c. Menghasilkan keuntungan yang cukup memuaskan bagi stakeholder
dan kesejahteraan yang baik bagi seluruh karyawan
d. Komitmen terhadap Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan
e. Memperkuat kolaborasi dengan supplier melalui komunikasi dan
kerjasama yang lebih baik
f. Menjadi perusahaan yang kuat dan bertumbuh serta siap untuk
menghadapi persaingan regional maupun global.

2.2 Temuan Hasil Observasi


Berikut ini merupakan hasil temuan selama observasi di PT.Homeware
International Indonesia (PT.HII) :

2.1 Tabel K3 Bidang Kelembagaan K3, Keahlian K3, dan SMK3

No. Temuan Positif Temuan Negatif


Terdapat MSDS pada area Pekerja tidak memakai APD
1. lengkap
penyimpanan bahan kimia
Adanya penghargaan K3 yaitu “Zero Belum ada tanda titik kumpul
Accident Award” dari pemerintah dijalur evakuasi (assembly point)
2.
Daerah Istimewa
Yogyakarta
Adanya HIRADC dan JSA/JSO di Tidak ada eyewash di tempat bahan
3.
setiap bagian kimia berbahaya dan produksi
No. Temuan Positif Temuan Negatif
Adanya struktur organisasi P2K3 First aid belum sesuai dengan UUD
4. yang terdiri dari pengusaha dan
pekerja
Tidak terdapat sertifikasi SMK3
Adanya laporan tentang kegiatan
5.
P2K3

2.2 Tabel K3 Bidang Konstruksi Bangunan, Instalasi Listrik, dan Penanggulangan


Kebakaran
No. Temuan Positif Temuan Negatif
1. Kelayakan bangunan dengan tidak tertera pada travo.
pihak pemerintah daerah.
2. Tanda penunjuk atau sarana Kabel yang berserakan
keluar-masuk telah terpasang. di area kayu
yang tidak sesuai
tempatnya.
3. Denah evakuasi telah dibuat. Operator genset tidak
memiliki lisensi.
4. Perusahaan telah memiliki Ahli Jalur evakuasi banyak
K3 Listrik. terhalang oleh
benda di beberapa titik.
5. Perusahaan telah melakukan
riksa uji penangkal petir.

2.3 Tabel K3 Bidang Pesawat Uap, Bejana Tekanan dan Mekanik


No. Temuan Positif Temuan Negatif
1. Adanya pagar pembatas pada area tabung Penyimpanan tabung gas
gas LPG, pengisian dilakukan oleh teknisi LPG tidak
K3 Bejana Tekan dari Pertamina. terkoordinir
2. Tabung gas dilengkapi dengan 2 katup Terdapat troli yang tidak
pengaman dan Pressure gauge bersertifikat / tidak ada
Juru las yang bersertifikat
3. Tabung gas LPG dicat dengan warna merah Tidak tersedia SILO
sesuai dengan potensi bahaya nya tungku pembakaran
(Tanur) & Oeratot Tungku
pembakaran (Tanur)
4. Mesin genset diletakan di ruang terpisah Tidak ada Operator Mesin
dan tertutup, cerobong asap mengarah produksi bersertifikat, dan
keluar ruangan. terdapat mesin produksi
yang tidak dilakukan riksa
uji
5. Terdapat name plate pada bejana tekan
Tabel 2.4 Tabel K3 Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Pengelolaan
B3

Temuan Temuan Negatif


Positif

Bidang Lingkungan Kerja


1. Pencahayaan ditempat kerja sudah simbol warna safety sign
terpenuhi "EXIT" tidak konsisten
2. Pencahayaan darurat sudah terp Housekeeping tidak berjalan dengan
enuhi baik.
3. Peletakan LPG telah Papan informasi banyak yang rusak
dilindungi oleh pagar
keamanan
4. Telah memiliki ahli K3 Tidak adanya fasilitas tempat
Umum; ahli K3 Listrik, sampah di sekitar toilet
petugas pemadam kebakaran
dan personil P3K
5. Bangku pekerja menggunakan
senderan yang menyebabkan
timbulnya bahaya ergonomik
Bidang Kesehatan Kerja
1. Perusahaan bekerja sama Kotak P3K tidak sesuai (warna merah)
dengan RSUD Prambanan
2. Melakukan protokol kesehatan Belum memperhatikan gizi pekerja
covid-19 dan terdapat poster
cuci tangan yang benar
3. Melakukan pemeriksaan awal APD untuk tenaga kerja di produksi
kesehatan bagi pekerja baru dan non finishing tidak sesuai SNI
Melaksanakan pemeriksaan Tidak ada program P2 HIV AIDS
berkala dan khusus 1 tahun dan P4DN di tempat kerja
sekali
5. Kotak P3K mencukupi
Bidang Bahan Kimia Berbahaya
Penggunaan APD saat Gudang penyimpanan Bahan Kimia
handling chemical berbahaya menggunakan bahan
material dinding berbahan kayu
Bahan kimia berbahaya
dalam ruang penyimpanan Tidak terdapat label bahan kimia
sudah dilengkapi Safety berbahaya
Data Sheet & Label
Terdapat TPS Limbah B3
BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

Tabel 3.1 Temuan Positif di HOMEWARE INTERNATIONAL INDONESIA

3.1.1 K3 Bidang Kelembagaan K3, Keahlian K3, dan SMK3


MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
KELEMBAGAAN K3, KEAHLIAN K3, SMK3
1 Terdapat MSDS pada area penyimpanan MSDS pada setiap Setiap personil Memastikan Peraturan
bahan kimia bahan kimia yang kontak MSDS yang sesuai Pemerintah Nomor
berfungsi untuk langsung dengan dengan bahan 50 tahun 2012
menginformasikan bahan kimia kimia yang tentang penerapan
kandungan dan tersebut mampu tersedia dan selalu sistem manajemen
tata cara mengetahui terupdate keselamatan dan
mengalami kontak prosedur kesehatan kerja.
Gambar 3.1 Bahan kimia
dilengkapi MSDS dengan kimia penanganan jika Poin (9.3.2)
tersebut terkena dengan
bahan kimia

9
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
2 Adanya penghargaan K3 (Zero Penghargaan K3 Perusahaan Mempertahankan Lampiran Menteri
Accident Award) ialah tanda memiliki citra yang Kecelakaan Nihil Tenaga Kerja
penghargaan baik dan di tempat kerja Nomor 01 tahun
keselamatan dan mendapatkan tanpa 2007 tentang
kesehatan kerja kepercayaan dari menghilangkan Pedoman pemberian
yang diberikan customer waktu kerja penghargaan K3
pemerintah kepada Bab 1 bagian C
Gambar 3.2 Bukti penghargaan perusahaan yang (No. 1)
Nihil Kecelakaan
telah berhasil
dalam
melaksanakan
program K3
3 Adanya HIRADC, JSA/JSO di setiap Dalam mencegah Jika perusahaan Adanya Peraturan
bagian terjadinya risiko sudah memiliki pengkajian ulang Pemerintah Nomor
bahaya saat HIRADC maka terhadap 50 Tahun 2012
pekerjaan perusahaan dapat identifikasi potensi tentang Penerapan
berlangsung, maka melakukan bahaya yang sudah SMK3
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
diperlukannya pengendalian dibuat apabila Pasal 9 ayat 3
identifikasi terhadap risiko terjadi perubahan
potensi bahaya bahaya yang sumber bahaya
terdapat di baru dalam proses
Gambar 3.3 Lembar JSA/JSO
perusahaan tersebut produksi

4 Adanya struktur organisasi P2K3 yang P2K3 wajib Dengan adanya Aktif mengadakan Peraturan Menteri
terdiri dari pengusaha dan pekerja dibentuk oleh P2K3 dalam rapat internal dan Tenaga Kerja
perusahaan yang perusahaan dapat pelaporan 3 bulan Nomor 4 tahun 1987
memiliki risiko meminimalisir sekali ke dinas tentang P2K3 serta
bahaya yang besar angka kecelakaan tenaga kerja Tata Cara
seperti peledakan, kerja, penyakit setempat Penunjukan Ahli
kebakaran, akibat kerja dan Keselamatan Kerja
Gambar 3.4 Struktur Organisasi P2K3 keracunan dan dapat memberikan Pasal 3
penyinaran radio saran dalam
aktif mencegah
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
terjadinya risiko
bahaya
5 Adanya laporan tentang kegiatan P2K3 Laporan tentang Dengan adanya Konsisten dalam 1. Undang-undang
kegiatan P2K3 laporan P2K3 melakukan Nomor 1 tahun 1970
adalah suatu hal perusahaan tersebut pelaporan 3 bulan Pasal 10 ayat 1
yang wajib dan dapat terkontrol sekali 2. Peraturan Menteri
dilaporkan ke secara langsung Tenaga Kerja
Depnaker oleh Disnaker Nomor 04 tahun
setempat 1987 tentang P2K3
Gambar 3.5 Laporan Triwulan P2K3 serta tata cara
penunjukan ahli
keselamatan kerja
Pasal 12
3.1.2 K3 Bidang Konstruksi Bangunan, Instalasi Listrik, dan Penanggulangan Kebakaran
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM

A. Konstruksi
1. PT. Homeware Tenaga kerja Mengacu kepada PP a. UU No 1 Th 1970
International terhindar dari No. 101 Th 2004 Tentang Keselamatan
Indonesia sudah tumpahan/ tentang Pengelolaan Kerja (pasal 3 dan pasal
memiliki tempat tumpukan dari Limbah B3. Kegiatan 4)
penyimpanan B3 yang bahan residu proses Pengumpulan limbah
b. UU No 28 Th 2002
telah terpisah dari produksi B3 sudah baik dan
Tentang bangunan gedung
Gambar 3. 1 Area Penyimpanan B3 tempat produksi sudah di lakukan
penggunaan bahan (pasal 1 dan pasal 3)
berbahaya dan pengecekan oleh
c. PP No 101 Th 2014
beracun bapeda
Tentang Pengelolaan
limbah B3 (pasal 2)

13
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
2. PT. Homeware Pagar besi ini Telah melakukan a. UU No 01 Th 1970
International bertujuan agar tindakan pengamanan tentang keselamatan kerja
Indonesia telah tenaga kerja yang mengacu pada (pasal 3)
melakukan rekayasa dapat Permen
b. UU No 02 Tahun 2017
teknik dengan terhindar dari No.01/men/1980
tentang Jasa Konstruksi
membuat pagar besi sumber bahaya dan tentang keselamatan
c. Permen No.01/men/1980
pada sekeliling tabung yang tidak dan kerja pada
tentang keselamatan dan
gas. berkepentingan konstruksi bangunan
kerja pada konstruksi
dilarang masuk.
Bangunan (pasal 3 ayat 1 ,
Gambar 3. 2 Pembuatan Pagar Besi di
Sekeliling Tabung Gas pasal 8, dan pasal 10)

3. Gambar tidak tersedia (data didapatkan PT. Homeware Bangunan tersebut Telah mengajukan a. UU No 01 Thn 1970
dari penyampaian pemateri). International telah layak dan permohonan uji pasal 3 tentang syarat –
Indonesia telah aman digunakan kelayakan bangunan ke syarat keselamatan kerja.
menguji kelayakan untuk produksi Dinas Pekerjaan
b. UU RI No. 28 Thn 2002
bangunan dengan hand craft Umum.
Tentang Bangunan
pihak pemerintah
Gedung
daerah.
c. UU No. 26 Thn 2007
Tentang Penataan Ruang
MANFAAT LANDAS
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI AN
YANG
TIMBUL HUKUM
4. PT. Homeware Memudahkan Perusahaan sudah a. UU No 01 Th 1970
International tenaga kerja/ tamu menerapkan pengaplikasian tentang keselamatan
Indonesia untuk mencari tanda keluar yang mengacu kerja
memasang jalan keluar pada Permen
b. Permen
keperluan No.01/men/1980
No.01/men/1980
masuk tentang keselamatan
tentang keselamatan
dan kerja pada
konstruksi bangunan

Gambar 3. 3 Penunjuk Dan kerja pada konstruksi


Jalur Keluar-Masuk bangunan

5 PT. Homeware Jalur evakasi Perusahaan sudah a. UU 1 Th 1970


International mempermudah membuatjalur evakuasi Keselamatan
b. UU
Indonesia telah tenaga kerja/tamu apabiladi perusahaan PT
No
membuat denah untuk Homeware International
Tent 28 Th 2002
evakuasi menemukan titik Indonesia terjadisebuah
ang bangunan
kumpul apabila kecelakaan.Hal ini sudah
ged
mengacu kepada
terjadi sebuah u ng
UU No 28 Th 2002
kecelakaan
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM

B. Listrik

1. PT. Homeware a. Memberikan Ahli K3 Listrik a. Undang – Undang


International Indonesia jaminan melakukan pengecekan Nomor 01 Tahun 1970
telah memiliki Ahli K3 keselamatan dan berkala secara preventif Tentang Keselamatan
Listrik. kesehatan tenaga dan menambahkan Kerja
kerja dan orang personil sebagai teknisi
b. Peraturan Menteri
lain yang beradadi listrik.
Ketenagakerjaan RI
dalam lingkungan
No.12 Tahun 2015
kerja dari potensi
Tentang Keselamatan
bahaya listrik.
dan Kesehatan Kerja
b. Memastikan
Listrik di Tempat Kerja
instalasi listrik
BAB I Pasal 2 dan BAB
yang aman,handal,
Gambar 3. 5 Sertifikat Ahli K3 Listrik III Pasal 7
dan memberikan
keselamatan
bangunan beserta
isinya.
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
2. Gambar tidak tersedia (data didapatkan PT. Homeware a. Instalasi Telah melakukan a. Undang – Undang
dari penyampaian pemateri). International Indonesia penyalur petir pengecekan secara Nomor 01 Tahun 1970
telah melakukan riksa dalam keadaan berkala dan melakukan Tentang Keselamatan
uji penangkal petir. aman karena riksa uji setiap dua Kerja BAB III pasal 3
sudah di riksa tahun sekali ayat 2 poin 2
uji b. Peraturan Menteri
b. Tidak Tenaga Kerja
menggangu No.PER02/MEN/ 1989
proses produksi Tentang Pengawasan
jika terjadi Instalasi Penyalur Petir
sambaran petir Bab IX
Pemeriksaan dan
Pengujian Pasal 50
Ayat 1, Ayat 2
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
3. PT. Homeware a. Sambaran petir Melakukan pembaharuan Peraturan Menteri Tenaga
Gambar tidak tersedia (data didapatkan
dari penyampaian pemateri). International Indonesia akan masuk gambar perencanaan Kerja Nomor:
telah memiliki Instalasi grounding dan apabila ada perubahan PER02/MEN/ 1989
Penyalur Petir. tidak akan atau penambahan Tentang Pengawasan

mengganggu listik instalasi penyalur petir Instalasi Penyalur Petir,


b.Tidak terjadi short pada:
circuit jika ada a. Bab I Pasal 2 Ayat 1,
penyalur petir Ayat 2 butir a, b, dan c,
c. Tidak Ayat 3, Ayat 4
mengganggu b. Bab II Pasal 9 Ayat 1
produksi. butir a, b, c, d dan e; dan
Ayat 2
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
4. PT. Homeware Sebagai bukti Telah melakukan a. Undang – Undang Nomor
International Indonesia bahwa instalasi pengecekan secara 01 Tahun 1970 Tentang
telah melakukan riksa uji listrik sudah berkala paling sedikit Keselamatan Kerja BAB
instalasi listrik. dilakukan riksa uji, setiap satu tahun sekali III pasal 3 ayat 2 poin 2
memastikan bahwa dan melakukan riksa uji b. Peraturan Menteri
instalasi listrik setiap lima tahun sekali. Ketenagakerjaan RI
dalam kondisi No.12 Tahun 2015
normal, dapat Tentang Keselamatan dan
mengidentifikasi Kesehatan Kerja Listrik
potensi bahaya di Tempat Kerja BABIV
Pasal 9 Ayat 1, Ayat 2,
Ayat 3 dan Ayat 4
Gambar 3. 6 Riksa Uji Instalasi
Listrik
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM

C. Penanggulangan Kebakaran

1. PT. Homecare a. Prosedur a. Telah melakukan a. UU No. 1 tahun 1970


International Indonesia penanggulangan pelatihan pasal 3 ayat 1 point b, c, d
telah memiliki tim kebakaran penanggulangan dan g
tanggap darurat. dapat dijalankan kebakaran
b. Keputusan Menteri tenaga
secara struktural secara berkala.
Kerja RI No. KEP-
dan b.Tetap perlu melakukan
186/MEN/1999 tentang
terkoordinasi analisa situasi pada
Unit Penanggulangan
dengan baik. tempat kerja
Kebakaran di Tempat
mengenai faktor-
b. Kegiatan Kerja
Gambar 3. 7 Struktur Organisasi faktor yang dapat
Tanggap Darurat yang terencana
berpotensi
mengenai
penanggulangan menimbulkan

kebakaran kebakaran atau

dapat peledakan dan

tersusun memonitoring

denga pelaksanaan dari


n baik. setiap persyaratan K3
penanggulangan
kebakaran.
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG HUKUM
TIMBUL
2. Sarana Proteksi Kebakaran Aktif (APAR, PT.Homeware a. Pemenuhan a. Melakukan pelatihan a. UU No. 1 tahun 1970
Sprinkle portable, smoke detector, short International Indonesia persyaratan K3 untuk pemeriksaan, pasal 3 ayat 1 (b,c,d,g)
cut gas detector. telah memasang sistem penanggulangan pemantauan, dan b. Keputusan Menteri
proteksi kebakaran aktif kebakaran untuk pemeliharaan terhadap tenaga Kerja RI No.
diantaranya: penyediaan sistem proteksi KEP- 186/MEN/1999
a. APAR telah dipasang kebakaran aktif tentang Unit
di 32 titik sarana proteksi b. Melakukan
Penanggulangan
b. Smoke detector telah aktif pemeriksaan,
Kebakaran di Tempat
dipasang di 6 titik. kebakaran di setiap pemantauan, dan
Kerja Pasal 2 ayat 2
c. Sprikle portable tempatkerja. pemeliharaan terhadap
point b
d. short cut gas detector b. Mengatasi kebakaran sistem proteksi
c. Peraturan Menteri
secara dini sehingga kebakaran aktif.
Tenaga Kerja dan
tidak terjadi
Gambar 3. 8 APAR Transmigrasi No. Per-
kebakaran yang
04/MEN/1980 tentang
lebihbesar.
Syarat-syarat
Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan

d. Instruksi Menteri
Tenaga Kerja No.
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG HUKUM
TIMBUL
Ins/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus
K3 Penanggulangan
Kebakaran Lampiran
mengenai Petunjuk
Teknis Pengawasan
Sistem Proteksi
Kebakaran
e. Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No.
PER/02/MEN/19
83 tentang Instalasi
Alarm Kebakaran
Otomatik
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA YANG REKOMENDASI
TIMBUL HUKUM

3. Sarana Proteksi Kebakaran Pasif a. PT.Homeware a. Melakukan simulasi a. UU No. 1 tahun 1970
Prosedur evakuasi
(Jalur evakuasi) International Indonesia tanggap darurat pasal 3 ayat 1 point b,
dapat dijalankan
telah memasang kebakaran untuk c, d dang
dengan baik apabila
rambu evakuasi di membiasakan semua
terjadi kebakaran. b. Keputusan Menteri
tempat yang mudah tenaga kerja
tenaga Kerja RI No.
dilihat oleh semua melaksanakan prosedur
KEP- 186/MEN/1999
tenaga kerja. evakuasi terutama
tentang Unit
. mengenai jalur
Penanggulangan
evakuasi.
Kebakaran di Tempat
b. Memasang tanda titik
Kerja
kumpul yang mudah
Gambar 3. 9 Jalur Evakuasi dilihat dan dibaca pada
area yang dijadikan
lokasi titik kumpuluntuk
memudahkan
pelaksanaan prosedur
evakuasi.
MANFAA T LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG HUKUM
TIMBUL
4. a. PT. Homeware a. Peningkatan a. Mempertahankan a. UU No. 1 tahun 1970
International komitmen pasal 3 ayat 1point b,
pengetahuan tenaga
Indonesia telah dalam c, d dan g
kerja dalam
melakukan pelatihan melaksanakan
menghadapi b. Keputusan Menteri
penanggulangan pelatihan mengenai
serangkaian tenaga Kerja RI No.
kebakaran pada penanggulangan
penganggulangan KEP- 186/MEN/1999
tenaga kerja. kebakaran dan
kebakaran tentang Unit
b. PT. Homeware dapat
b. Prosedur tanggap Penanggulangan
International dikembangankan
darurat kebakaran Kebakaran di Tempat
Indonesia telah pada pelatihan-
dapat berjalan dengan Kerja
melakukan pelatihan lain yang
simulasi tanggap baik
berhubungan
darurat yang apabila terjadi
sehingga
bersifat wajib kebakaran karena pengetahuan tenaga
untuk semua tenaga seluruh kerja dapat
kerja. pekerja telah berkembang.
Gambar 3. 10 Sertifikat Ahli K3 terbiasa melakukan b. Tetap
Penanggulangan Kebakaran
prosedur tersebut. konsisten
memberikan
pembinaan pada
seluruh tenaga kerja
mengenai prosedur
tanggap
darurat kebakaran.
3.1.3 K3 Bidang Pesawat Uap, Bejana Tekanan dan Mekanik
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
1. Adanya pagar pembatas pada area tabung 1. Upaya untuk Mencegah 1. Melakukan 1. UU Nomor 1 Tahun
gas LPG, pengisian dilakukan oleh teknisi mencegah orang terjadinya salah perawatan dan 1970 Tentang
K3 Bejana Tekan dari Pertamina. yang tidak pengoperasian dan pemeliharaan secara Keselematan Kerja
berkepentingan salah perlakuan berkala Bab 3 Pasal 3 Ayat 1
masuk ke area terhadap bejana 2. Pasang safety sign (r)
tabung gas. tekan. (Tanda larangan 2. Permenaker 37
2. Agar pemindahan masuk kecuali yang Tahun 2016 tentang
dan perlakuan berwenang) Bejana Tekan
terhadap bejana Tangki Timbun
tekan sesuai dengan  Pasal 40 ayat 1
peraturan yang  Pasal 45 ayat 2
berlaku.  Pasal 54 ayat 4

12
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
2. Tabung gas dilengkapi dengan 2 katup 1. Saluran Gas telah Mencegah 1. Melakukan 1. UU Nomor 1
pengaman, Pressure gauge & Identitas diberi 2 Katup terjadinya pemeliharaan dan Tahun 1970
pengaman (Sensor kebocoran gas yang pemeriksaan Tentang
bau & Desis. berisiko terjadi secara berkala Keselematan Kerja
2. Ada katup peledakan & 2. Merapihkan selang Bab 3 Pasal 3 ayat
regulator & kebakaran LPG 1 (c) dan (r)
pressure gauge 2. Permenaker 37
3. Tertulis identitas tahun 2016
gas di badan Tentang Bejana
Bejana tekan Tekanan dan
Tangki Timbun
bagian kedua,
Bejana Tekanan :
 Pasal 9
 Pasal 14
 Pasal 18 ayat 1
dan 2
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
3. Tabung gas LPG dicat dengan warna merah Telah dipenuhi syarat Mengetahui potensi Sudah baik dan Permenaker 37 Tahun
sesuai dengan potensi bahaya nya K3 untuk tabung LPG bahaya tabung dipertahankan 2016 tentang Bejana
sesuai ketentuan yang Tekanan dan Tangki
mengatur tentang Timbun pasal 21 ayat 1
pewarnaan bejana tentang pewarna bejana
penyimpanan gas penyimpanan gas
(Tabel 3 Lampiran)

4. Mesin genset diletakan di ruang terpisah Membatasi setiap Tidak sembarang 1. Pintu harus ditutup, Permenaker No. 38
dan tertutup, cerobong asap mengarah orang yang tidak untuk orang dapat keluar supaya orang yang Tahun 2016 tentang
keluar ruangan. masuk ke lokasi masuk ke ruang tidak berkepentingan K3 Pesawat Tenaga
sebagai upaya untuk genset tidak masuk ke dan Produksi Bab 3
mencegah kecelakaan penyimpanan Tentang Syarat K3
kerja genset. PTP Pasal 12 dan
2. Tidak ada safety Pasal 36
sign
3. Jalur menuju ruang
genset dikosongkan
agar mudah
mengaksesnya
MANFAAT LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
5 Terdapat name plate pada bejana tekan Pemberian name plate Memberi informasi Dibersihkan dan Permenaker 37 Tahun
telah sesuai dengan mengenai dirawat agar dapat 2016 tentang Bejana
ketentuan yang berlaku spesifikasi alat terlihat dengan jelas Tekanan dan Tangki
Timbun Bagian
Kedua, Bejana
tekanan. pasal 22
3.1.4 K3 Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Pengelolaan B3

No Temuan Analisis Manfaat yang Rekomendasi Landasan Hukum


Timbul
Bidang Lingkungan
Kerja
Pencahayaan ditempat kerja Disetiap tempat kerja Dengan Tetap dilakukan 1. UU No 1 Tahun 1970
1.
sudah terpenuhi sudah pencahayaan perawatan berkala pada Tentang Keselamatan
mendapatka yang cukup pencahayaan buatan Kerja Pasal 3 Ayat 1
n pencahayaan yang dapat 2. Permenaker No 5
cukup meningkatkan Tahun 2018 Tentang
produktifitas pekerja K3 Lingkungan Kerja
Pasal 16 Ayat 1

Pencahayaan darurat Membatasi setiap orang Tidak sembarang Pintu harus selalu ditutup 1. UU No. 1 Tahun 1970
2.
sudah terpenuhi yang tidak orang bisa masuk dan supaya orang yang Pasal 3 Ayat 1 Point G
berkepentingan untuk keluar di ruang genset tidakberkepentingan tidak 2. Permenaker No. 38
masuk ke lokasi sebagai masuk ke Tahun 2016 Tentang
upaya untuk mencegah tempat Keselamatan
kecelakaankerja. penyimpanangenset. dan Kesehatan Kerja
Pesawat Tenaga dan
Produksi
(Pasal 3)
No Temuan Analisis Manfaat yang Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
3. Permenaker No. 5
tahun 2018 tentang K3
lingkungan Kerja
Pasal
5 ayat 2 poin a
Peletakan LPG telah dilindungi Perusahaan Pekerjadapat Para pekerja harus tetap 1. UU Nomor 13 Tahun
3.
oleh pagar keamanan menyediakan tempat beristirahat menjaga kebersihan dan 2003
istirahat bagi pekerja dan kenyamanan di fasilitas Tentan
dan musholla beribadah serta kesejahteraan g Ketenagakerjaan
untuk Pasal 100 ayat 1 dan 2
memenuhi
kesejahteraaan pekerja
Telah memiliki ahli K3 Umum; Perusahaan Perusahaan yang Semakin meningkatkan 1. UU No 1 Tahun 1970
4.
ahli K3 Listrik, petugas suda sudah mempunyai kesadaran akan Pasal 1 Ayat 6
pemadam kebakaran dan h mempunyai tenaga tenaga ahli pentingnya keselamatan 2. Permenakertrans No.
personil P3K ahli yang berlisensi. berlisensi tidak akan kerja agar tetap zero 2 Tahun 1992tentang
mendapatkan accident Tata Cara
masalah ketika Penunjukan
terdapat pengecekan Kewajiban
dari pihak Disnaker. danWewenangAhli
Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
(Pasal2)
3. Permenaker No 12
Tahun 2015 tentang
Ahli K3 Listrik Pasal
1 Ayat 16 danpasal 6
Ayat 3
4. Kemenaker No 186
Tahun 1999 Tentang
Petugas
Pemadam Kebakaran
Pasal 2
5. Permenakertrans No15
No Temuan Analisis Manfaat yang Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
Tahun 2008 Tentang
P3Kdi tempat Kerja
Telah dilakukan Safety Sudah Agar pekerja baru dan Safety induction dilakukan UU No 1 Tahun 1970
5.
Induction terhadap tamu, dan diterapka tamu terhindar dari secara menyeluruh Tentang Keselamatan
tenaga kerja baru. n sosialisasi safety bahaya ditempat kerja Kerja Pasal 9 Ayat 1 dan
(Berdasarkan hasil wawancara induction pada, tamu Pasal 13
dengan Narasumber) dan pekerjabaru - Pasal 9 ayat 5e
No Temuan Analisis Manfaat yang Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
Bidang Kesehatan Kerja
Perusahaan bekerja sama Bekerja sama Dengan Agar perusahaan 1. Peraturan Menteri
1. dengan RSUD Prambanan dengan Rumah dilakukannya kerja melakukan pembinaan Kesehatan RI No.
(berdasarkan hasil Sakit Prambanan sama antara dan pengawasan 40 Tahun 2018
wawancara dengan ini merupakan perusahaan dengan kesehatan kerja dan 2. Permenakertrans
narasumber) sebuah upaya Rumah Sakit ini, lingkungan kerja No.03 Tahun 1982
dalam tenaga kerja akan minimal setiap 6 bulan Tentang PKK Pasal
penyelenggaraan terpantau sekali 4 Ayat 1 (b)
pelayanan kesehatannya
kesehatan
Kerja
2. Melakukan protokol Telah dilaksanakan Para karyawan Adanya protokol Surat Edaran Nomor
kesehatan covid-19 dan protokol kesehatan membaca poster cara- kesehatan covid 19 agar HK.
terdapat poster cuci tangan covid 19 terhadap para cara untuk melakukan karyawan membaca 02.01/MENKES/216/20
yang benar pekerja dan terdapat perlindungan diri dari poster/ peraturan surat 20
pula poster cara covid-19 edaran tentang covid 19 tentang Protokol
mencuci tangan yang untuk memahaminya Pencegahan Penularan
benar sebagai salah Corona Virus Disease
satu protokol kesehatan (Covid-19) di Tempat
covid 19 Kerja
3. Melakukan pemeriksaan Pemeriksaan Untuk mendapatkan Diharapkan perusahaan 1. Permenakertrans
awal kesehatan bagi Kesehatan ini tenaga kerja yang tetap melakukan No.02 Tahun 1980
pekerja baru (berdasarkan dilakukan dengan sehat dan produktif pemeriksaan awal Tentang PKK Pasal
hasil wawancara dengan tujuan agar pekerja kesehatan di Rumah 1(a) dan Pasal 2
narasumber) dapat dinyatakan dalam Mengetahui apakah Sakit
kondisi yang sehat pekerjaan-
ataupun tidak untuk pekerjaan yang
pekerjaan yang akan akan diberikan
No Temuan Analisis Manfaat yang Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
dilakukan. perusahaan tidak
akan
mengganggu
kesehatannya

Mengetahui keadaan
kesehatan badan
tenaga kerja tersebut,
waktu
mulai bekerja
4. Melaksanakan pemeriksaan Pemeriksaan Untuk mengetahui Diharapkan perusahaan 1. Permenakertrans
berkala dan khusus 1 tahun kesehatan ini adanya PAK tetap melakukan No.02 Tahun 1980
sekali (berdasarkan hasil dilakukan agar sedini memungkin pemeriksaan berkala Tentang PKK Pasal
wawancara dengan narasumber) mempertahankan dengan kesehatan di Rumah 1 b, pasal 3.
derajat kesehatan memperhatikan Sakit
tenaga kerja setelah keluhan dan gejala
melakukan yang yang akan
pekerjaannya, dan ditindaklanjuti
menilai kemungkinan dengan
adanya pengaruh apa pemeriksaan
saja yang didapatkan khusus
tenaga kerja yang
perlu Agar perusahaan
mengetahui
penurunan
5. Kotak P3K mencukupi Terdapat 12 kotak P3K Dapat membantu Agar pihak perusahaan Permenakertrans No. 15
(berdasarkan hasil Tipe A pada perusahan karyawan ketika dapat terus merawat dan tahun 2008 (tentang
wawancara dengan yang terdapat pada mengalami melakukan pengecekan Pertolongan Pertama Pada
narasumber) setiap unit kerja serta kecelakaan kerja terhadap kotak dan isi Kecelakaan di Tempat
ruang P3K ringan untuk dari kotak P3K Kerja (Pasal 8 ayat 1, dan
mendapatkan P3K pasal 10 ayat c (2) )

Bahan Kimia
Berbahaya
Penggunaan APD saat handling Pekerja telah Sebagai langkah Tetap memenuhi 1. UU No 01 Tahun
1.
chemical diberikan pelatihan pencegahan kebutuhan pekerja akan 1970
material (Data untuk chemical terjadinya kerugian APD yang layak dan tentang
berdasarkan hasil material handling dan perusahaan akibat sesuai dengan standart Keselamatan Kerja
wawancara) saat bekerja kecelakaan kerja di Tetap memberikan (Pasal 3 ayat 1 &
dilengkapi fasilitas area kerja yang pelatihan-pelatihan 14)
APD berupa hand disebabkan oleh kepada parapekerja 2. No Per.
gloves, safety kurangnya terkait kerja aman 08/Men/VII/2010
goggles, cartridge pengetahuan dan chemical handling tentang Alat
respirator, safety kepedulian para sesuai kebutuhan Pelindung Diri
boots dan apron pekerja terhadap dilapangan (Pasal 6 & 7)
keselamatan
dan kesehatan kerja
Bahan kimia berbahaya Telah dilengkapi Mengendalikan Tetap memastikan 1. UU No 01 Tahun
2.
dalam ruang penyimpanan MSDS yang risiko terjadinya adanya MSDS tersedia 1970
sudah dilengkapi material diletakkan di dekat kecelakaan kerj dan pada setiap lokasi tentang
Safety Data Sheet material / tempat yang penyakit akibat chemical material yang Keselamatan Kerja
mudah terlihat dan kerja di area digunakan (Pasal 3 ayat 1)
label pada masing- perusahaan dengan 2. No Kep.
masing kemasan menyediakan Memastikan adanya 187/Men/1999
chemica informasi terkait label dimasing-masing tentang
l material jenis, sifat dan cara wadah chemical Pengendalian
handling bahan material yang Bahan Kimia
kimia yang digunakan Berbahaya Di
digunakan Tempat Kerja
(Pasal
2, 3 & 6)
No Temuan Analisis Manfaat yang Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
Terdapat tempat Perusahaan Meminimalisir Tetap memastikan 1. UU No 01 Tahun
3.
penyimpanan sementara menghasilkan Limbah adanya kontak kesesuain tempat 1970
Limbah Bahan Berbahaya B3 telah dilengkapi limbah B3 dengan penyimpanan LB3 tentang
& Beracun (TPS Limbah fasilitas penyimpanan para pekerja / orang dengan peraturan yang Keselamatan Kerja
B3) sementara Limbah B3 lain di area kerja berlaku dengan (Pasal 3 ayat 1)
sebelum LB3 melakukan check 2. No
diserahkan pada pihak Mencegah terjadinya lokasi secara P.12/MENLHK/SE
ketiga untuk prose pencemaran berkala/rutin T
pengangkutan dan lingkungan di area JEN/PLB.3/5/2020
pengolahan LB3 kerja dan sekitarnya tentang
TPS LB3 telah Penyimpanan
dilengkapi dengan Limbah
simbol dan label LB3 Bahan Berbahaya
sesuai ketentuan dan
perundang-undangan Beracun (Pasal 2,3
dan 11)
3.2 Tabel Temuan Negatif di HOMEWARE INTERNATIONAL INDONESIA

3.2.1 K3 Bidang Kelembagaan K3, Keahlian K3, dan SMK3


BAHAYA YANG LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
TIMBUL HUKUM
KELEMBAGAAN K3, KEAHLIAN K3, SMK3
1 Pekerja tidak memakai APD Terlihat di beberapa bagian Apabila tidak Memastikan APD Peraturan Pemerintah
lengkap pekerja tidak menggunakan memakai APD, saat digunakan sesuai Nomor 50 tahun 2012
APD dengan benar pekerja mengalami dengan ketentuan tentang Penerapan
kecelakaan akan lebih dan APD yang SMK3
besar bahaya yang di digunakan masih Poin (6.1.6)
timbulkan layak pakai

Gambar 3.14 Penggunaan


APD tidak
lengkap
2 Belum ada titik kumpul di jalur Tidak ada area titik kumpul Ketika terjadi Membuat rambu- Undang-undang
evakuasi darurat dan tidak ada rambu keadaan darurat, rambu titik kumpul Nomor 1 tahun 1970
sebagai bentuk informasi pekerja tidak darurat di setiap titik tentang Keselamatan
mengetahui posisi kumpul Kerja Pasal 14

Gambar 3.15 Jalur


Evakuasi

25
BAHAYA YANG LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
TIMBUL HUKUM
pasti dari tempat titik
kumpul darurat

3 Tidak ada eyewash di tempat Pada area penyimpanan bahan Ketika terjadi Membuat dan Peraturan Pemerintah
bahan kimia berbahaya dan kimia dan area produksi tidak percikan bahan kimia meletakkan eye 50 tahun 2012 tentang
produksi terdapat eye wash yang mengenai mata, wash di area penerapan SMK3
pekerja tidak dapat penyimpanan bahan Poin (6.7.2)
melakukan prosedur kimia
pembersihan mata
dan dapat
menyebabkan mata
iritasi
4 First Aid belum sesuai UUD Simbol pada kotak P3K belum - Mengganti dan Permenaker Nomor
sesuai dengan undang – mengisi kotak P3K 15/Men/VIII/2008
undang sesuai dengan tentang Pertolongan
peraturan undang – Pertama pada
undang yang berlaku
Gambar 3.16 Kotak P3K
BAHAYA YANG LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
TIMBUL HUKUM
kecelakaan di Tempat
Kerja
Pasal 10 poin a
5 Tidak ada sertifikasi SMK3 Dengan adanya fakta bahwa Jika tidak dilakukan Segera lakukan 1. Peraturan
perusahaan tersebut masuk ke Sertifikasi SMK3 sertifikasi SMK3 Pemerintah No. 50
dalam klasifikasi tingkat risiko maka peraturan K3 agar peraturan K3 Tahun 2012 Tentang
bahaya kebakaran sedang II tidak akan berjalan berjalan dengan baik Penerapan SMK3
dan tergolong perusahaan yang dengan baik pasal 5 ayat (1) dan
memiliki potensi bahaya (2)
sedang, maka seharusnya 2. Keputusan Menteri
dilakukan sertifikasi SMK3. Tenaga Kerja
KEP.186/MEN/1999
Lampiran I tentang
Klasifikasi Potensi
Bahaya Kebakaran
3.2.2 K3 Bidang Konstruksi Bangunan, Instalasi Listrik, dan Penanggulangan Kebakaran
POTENSI LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
BAHAYA HUKUM
1. Penataan lampu hanya Penempatan posisi PT. Homeware a. Undang – Undang Nomor
direkatkan di rak lampu yang hanya International Indonesia 01 Tahun 1970
penyimpanan direkatkan pada rak perlu menata ulang Tentang Keselamatan
penyimpanan sangat posisi lampu tersebut Kerja.
rawan terkena agar tercipta sebuah b. Peraturan Menteri Tenaga
pekerja apabila kenyamanan Kerja dan Transmigrasi
terjatuh dan No.1 Tahun 1980 tentang
keamanan bagipara Keselamatan dan

Gambar 3. 11 Pemasangan Lampu tenaga kerja sesuai Kesehatan Kerja pada


pada Rak dengan Konstruksi Bangunan
Peraturan Menteri pasal 11
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI No.
Per.01/MEN/1980
tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada
Konstruksi
Bangunan.

28
POTENSI LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
BAHAYA HUKUM
2. Dalam gudang material Resiko yang ada Tempat ruang bahan a. Undang – Undang Nomor
terdapat bahan kimia, tenaga kerja akan material dan bahan 01 Tahun 1970 Tentang
namun penataan bahan sulit mengambil kimia harus ada sirkulasi Keselamatan Kerja.
kimia tidak rapi dan bahan material udara yang cukup b. Peraturan
kurangnya sirkulasi ataupun bahan kimia banyak seperti ditambahi Menteri Perindustruan
udara. dan para pekerja exhaust fan, ventilasi Republik Indonesia
akan kekurangan udara kemudian ruang NOMOR:
udara bahan material dan 87/MIND/PER/9/200

Gambar 3. 12 Kondisi Gudang bahan kimia 9 Tentang sistem


Material disendirikan dan harus Harmonusasi
tertata rapi yang sesuai Globa
klasifikasi dan label l klasifikasi dan label
pada bahan sehingga pada bahan kimia.
sesuai dengan SOP c. PP Nomor 74 Tahun
Peraturan 2001 tentang Pengelolaan
Menteri Bahan Berbahaya dan
Perindustruan Republik Beracun. Stantard
Indonesia Operasional Prosedur
NOMOR (SOP), Work Instruction
: 87/MIND/PER/9/2009 (WI) terkait yang berlaku
Tentang sistem (bila ada SOP dan atau
WI bisa dimasukkan
Harmonusasi
sebagai referensi.
Globa
l klasifikasi dan label
pada bahan kimia, dan
PP Nomor 74 Tahun
2001 tentang
Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan beracun
POTENSI LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
BAHAYA HUKUM
B. Listrik
1. Safety sign bahaya Ketidaktahuan Pemasangan safety sign a. Undang – Undang Nomor
tegangan tinggi yang tenaga kerja di pada tempat yang tepat 01 Tahun 1970
tidak ada di sekitar travo. lingkungan kerja sehingga lebih mudah Tentang Keselamatan
tersebut tentang untuk dilihat dan Kerja BAB X pasal 14
potensi bahaya listrik mengetahui bahayanya. huruf b.
bertegangan tinggi di b. Persyaratan Umum
area ini. Instalasi Listrik SNI
0225:2011 poin 134.1.7
Gambar 3. 13 Safety Sign
Bahaya Tegangan Tinggi Tidak
Terlihat

2. Kabel yang berserakan Terciptanya a Penempatan dan a. Undang – Undang Nomor


tidak tertata dengan rapi unsafe pemeliharaan 01 Tahun 1970
sesuai tempatnya condition yang peralatan listrik Tentang Keselamatan
memperbesar dengan baik serta Kerja Bab III pasal III
kemungkinan mengecek kondisi poin q
tersetrum ataupun kabel secara rutin. b. Persyaratan Umum
kebakaran karena b Terapkan 5R Instalasi Listrik SNI
Gambar 3. 14 Area Kayu kabel terkelupas. (ringkas, rapih, resik, 0225:2011 poin 134.1.1.6
dengan Kabel Berserakan
rawat dan rajin)
POTENSI LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
BAHAYA HUKUM
3. Gambar tidak tersedia (data didapatkan Operator genset tidak Tidak sesuai PT. Homeware a Undang – Undang Nomor
dari penyampaian pemateri). memiliki lisensi dengan prosedur International Indonesia 01 Tahun 1970 tentang
yang seharusnya melakukan pelatihan Keselamatan Kerja
khusus kepada tenaga b UU nomer 13 thn 2013
kerja yang telah ditunjuk tentang Ketenagakerjaan
dan bertanggung jawab
pada genset.

C. Penanggulangan Kebakaran

1. Jalur evakuasi banyak Dapat Terapkan 5R (ringkas, a. UU No 1 tahun


terhalang benda di menyulitka rapih, resik, rawat dan 1970 tentang
beberapa titik. n tenaga kerja rajin) keselamatan kerja

apabila hendak pasal 3 ayat 1 (d)


Lakukan housekeeping
menyelamatkan b. PMK RI Nomor 48
secara berkala
diri saat tahun 2016 tentang

terjadi keadaan standar keselamatan

darurat karena dan

kondisi kesehatan kerja


jalur yang
terhalang

32
Gambar 3. 15 Salah Satu Titik benda menuju keluar perkantoran
Jalur Evakuasi
gedung. lampiran Bab III
tentang standar
3.2.3 K3 Bidang Pesawat Uap, Bejana Tekan, dan Mekanik
BAHAYA LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
1. Penyimpanan tabung gas LPG tidak Menyimpan tabung Kebocoran gas dan Tempatkan bejana Permenaker 37 Tahun
terkoordinir gas dekat dengan memicu kebakaran. tekan ditempat yang 2016 tentang Bejana
bahan-bahan yang sesuai dengan Tekanan dan Tangki
mudah terbakar di peraturan yang Timbun BAB IV tentang
beberapa tempat. berlaku Pengisian:
 pasal 42 ayat 1 dan 2
 Pasal 43 ayat 1,2,3,
dan 4

2. Terdapat troli yang tidak bersertifikat /tidak Tersedia banyak troli Kerugian atau lost Melakukan uji riksa 1. Permenaker No. 8
ada Juru las yang bersertifikat yang digunakan, tapi hasil produksi, pada seluruh alat Tahun 2020 Tentang
perusahaan tapi tidak terganggunya bantu angkut yang K3 PAA Bab II tentang
mempunyai ahli las produktifitas kerja di digunakan pada Syarat K3 PAA dan
yang berlisensi perusahaan perusahaan Alat Bantu Angkat
Angkut Pasal 5.
2. Permenaker No. 2
Tahun 1982 Tentang
Kualifikasi Juru Las Di
Tempat Kerja.
3. Tidak tersedia SILO tungku pembakaran 1. Perusahaan 1. Dapat 1. Melakukan Permenaker No. 38 Tahun

34
BAHAYA LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
(Tanur) & Operator Tungku pembakaran menyampaikan menimbulkan riksa uji pada 2016 tentang K3 Pesawat
(Tanur) bahwa peledakan tungku Tenaga dan Produksi
requirement dari 2. Dapat pembakaran  Bab II Tentang
buyer tidak menimbulkan 2. Menyediakan Ruang Lingkup Pasal
mensyaratkan kebakaran operator yang 4 Ayat 2 (d)
2. Tidak dilengkapi 3. Kerusakan / lost berlisensi  Bab III Tentang
pendingin hasil produksi Syarat K3 PTP
3. Pemasangan di  Bab VIII Tentang
damping Personil Bagian Ke-5
Disnaker, Operator Tanur
pemadam & (Furnace)
Pertamina  Pasal 118
 Pasal 119

Mesin produksi dan operator yang tidak Tidak ada 1. Kecelakaan kerja 1. Melakukan Permenaker No. 38 Tahun
4. bersertifikat requirement dari 2. Terganggunya reksa uji pada 2016 tentang K3 Pesawat
buyer proses produksi mesin produksi Tenaga dan Produksi
 Bab II Tentang
3. Hasil produksi 2. Menyediakan Ruang Lingkup Pasal
BAHAYA LANDASAN
No. TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
YANG TIMBUL HUKUM
ditolak di pasar operator yang 4 Ayat 2 (c)
berlisensi  Bab III Tentang
Syarat K3 PTP
 Bab VIII Tentang
Personil Bagian Ke 4
Operator Mesin
Perkakas dan
Produksi
 Pasal 116
 Pasal 117

3.2.4 K3 Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Pengolahan B3

Potensi Bahaya yang


No Temuan Analisis Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
Bidang Lingkungan Kerja
Simbol warna Safety sign Semua pintu keluar Ketidaksesuaian Sebaiknya sesuaikan 1. Undang-Undang
“EXIT” tidak konsisten sudah ditandai tanda pada warna pada symbol/ No.1 Tahun 1970
Exit, namun symbol standard/prosedur safety sign sesuai dengan Pasal 14b.
1. warna/safety sign yang berlaku standard yang berlaku. 2. Lampiran II Permen
tidak semua sesuai 50 tahun 2012
dengan arti tentang penerapan
warnanya. SMK3 Point (6.7.6)
Housekeeping tidak berjalan Kebersihan dan Menurunkan Ditingkatkan lagi Undang-Undang No.1
dengan baik. Penataan alat dan kesejahteraan dalam penerapan tahun 1970 Keselamatan
bahan diarea kerja dan housekeeping guna Kerja Pasal 3 ( Huruf M)
terlihat kurang dalam produktifitas membantu dalam
penerapanya. karyawan. penyelesaian
Selain pekerjaan dengan
berdampak pada aman dan tepat.
Kesehatan fisik
2. juga berdampak
pada Kesehatan
mental para
pekerja.
Memiliki
sirkulasi udara
yang buruk
memiliki tingkat
kebahagiaan
yang rendah
dibandingkan
dengan ruang
yang
rapih dan bersih.
Tidak adanya fasilitas Diarea sekitar toilet Jika sampah dibuang Pengurus menyediakan Permenaker No.5
tempat sampah di sekitar tidak ditemukanya sembarangan tempat sampah di area Tentang K3 Lingkungan
toilet tempat sampah. mengakibatkan toilet untuk Kerja tahun 2018 Pasal
penyumbatan pada meningkatkan kebersihan 33,34,37 ayat 2
3.
saluran pembuangan diarea toilet.
dan kemungkinan
PAK.
Tidak tersedia Hanya terdapat satu Sampah menjadi Pengadaan tempat Permenaker No.5 tentang
tempat/wadah sampah jenis tempat sampah tercampur dan sampah di area kerja K3 Lingkungan kerja
4. sesuai kategori dan ditempat kerja. dapat disesuaikan berdasarkan tahun 2018 pasal 37 ayat
jenisnnya. menimbulkan bau jenisnya ( organic, non 2
di area kerja. organic dan
B3)
Potensi Bahaya yang
No Temuan Analisis Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
Bidang Kesehatan Kerja
Kotak P3K tidak sesuai dengan Kotak P3K terpasang Apabila kotak P3K Sebaiknya kotak P3K Permenakertrans RI
peraturan yang terdapat pada pada dinding dan logo terpasang pada tersebut diganti menjadi No.Per-
UU pada kotak P3K tidak dinding berarti kotak yang mudah dibawa dan 15/MEN/VIII/2008
berwarna hijau tersebut tidak mudah mempunyai logo tentang Pertolongan
1.
untuk dibawa apabila berwarna hijau Pertama Pada Kecelakaan
terjadi kecelakaan di Tempat Kerja Pasal 10
kerja

Belum menyediakan Pekerja diberi makan Apabila para tenaga Sebaiknya pihak Permenakertrans RI
pemberian makan di berupa uang, yang kerja menyediakan perusahaan dapat No.Per- 03/MEN/1982
tempat kerja dan memperhatikan berarti pekerja dapat makanan sendiri, menyediaka tentan
2 gizi pekerja (data berdasarkan sembarang mencari banyak hal yang n pemberian makan dan g Pelayanan Kesehatan
hasil wawancara) makan tanpa kemungkinan dapat lebih memperhatikan gizi Tenaga Kerja Pasal 2 (i)
memperhatikan terjadi. para tenaga kerja agar
gizinya. Sepert lebih efektif dan efisien
i kurangnya gizi serta dapat terciptanya
pekerja dan efektivitas derajat
waktu kesehatan
APD untuk tenaga kerja di Ada beberapa pekerja Apabila para tenaga Sebaiknya pihak Permenakertrans RI
produksi dan non finishing tidak yang tidak kerja tidak perusahaan memberikan No.Per-
sesuai SNI menggunakan APD menggunakan APD APD untuk para tenaga 08/MEN/VII/2010 tentang
sesuai dan ber-SNI yang ber-SNI dapat kerja sesuai SNI, terlebih Alat Pelindung Diri Pasal
3.
berpotensi bagi tenaga kerja pada 2, Pasal 3 Ayat 1 dan
menyebabkan bagian produksi dan non Pasal 4 Ayat 1 (d), (e)
Penyakit Akibat Kerja finishing
atau Kecelakaan Kerja
Potensi Bahaya yang
No Temuan Analisis Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul

Tidak ada program P2 HIV 1. Program P2 1. Dapat Sebaiknya 1. Kepmenakertrans RI


AIDS dan Pencegahan HIV/AIDS berpotensi perusahaan No. Kep-
dan Penanggulangan meliputi kebijakan, terjadi segera melakukan 68/MEN/IV/2004
Penyalahgunaan dan Peredaran pendidikan, penulara promosi kesehatan dan tentang Pencegahan
Gelap Narkotika di tempat kerja perlindungan n HIV/AIDS. membuat dan Penanggulangan
hak tenaga kerja 2. Tenaga kerja dapat kebijakan tentang HIV/AIDS di
berkaitan dengan melakukan HIV AIDS Tempat Kerja
HIV/AIDS, prosedur penyalahgunaan dan Pencegahan dan 2. Permenakertrans RI
4. K3 khusus dan penggunaan Penanggulangan No.Per-11/MEN/2005
program narkotika, Penyalahgunaan tentang Pencegahan
pengendalian psikotropika dan dan Peredaran dan Penanggulangan
2. Tidak adanya upaya zat adiktif lainnya Gelap Narkotika untuk Penyalahgunaan
pencegahan dan tanpa pengawasan tenaga kerja. dan Peredaran
penanggulangan dokter dan Gelap Narkotika,
dampak merupakan Psikotropika dan Zat
penggunaan perbuatan Adiktif Lainnya di
narkotika, yang melanggar Tempat Kerja
psikotropika dan zat hukum
adiktif
lainnyadi
tempat kerja
Potensi Bahaya yang
No Temuan Analisis Rekomendasi Landasan Hukum
Timbul
Gudang penyimpanan Bahan Penggunaan dinding Bahan kimia cairan Sebaiknya dilakukan Kepmenaker No.187
Kimia berbahaya kayu berpotensi cepat mudah terbakar penggantian dinding Tahun 1999 Tentang
menggunakan bahan dinding terbakar apabila apabila pada suhu dengan bahan tahan api Pengendalian Bahan
berbahan kayu
dipicu adanya dan tekanan Kimia Berbahaya
kebocoran dari tertentu akan ditempat Kerja Pasal 11
bahan kimia menimbulkan
kerusakan di
sekililingnya.

Tidak terdapat label bahan Dapat mengidentifikasi Tidak adanya lebel Sebaiknya melakukan Menteri Tenaga Kerja RI
kimia berbahaya, hanya ada bahaya kimia bahan berbahaya pemberian lebel No. Kep-187/MEN/1999
label merk. berbahaya yang kimia yang dapat sehingga nama produk Tentang Pengendalian
berlebel menimbulkan tekanan bahan kimia berbahaya Bahan Kimia Berbahaya
2. meledak tahu Pasal 5 dan Pasal 6
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dariobservasi lapangan di PT. Homeware International Indonesia adalah


sebagai berikut:

1. Penerapan Norma K3 bidang Kelembagaan PT. Homeware International


Indonesia telah berjalan cukup baik.
2. Penerapan Norma K3 di bidang Keahlian di PT. Homeware International
Indonesia yang berjalan dengan baik, yaitu adanya Ahli K3 Umum, Ahli K3
Listrik, Petugas K3 Pemadam Kebakaran, dan Petugas K3 P3K sebagai
beberapa tenaga ahli yang bekerja.
3. Penerapan Norma K3 di bidang Sistem Manajemen K3 (SMK3) di PT.
Homeware International Indonesia cukup baik, namun masih bisa diperbaiki
dengan melakukan sertifikasi SMK3 dan penerapan SMK3 yang lebih baik lagi
4. Penerapan norma K3 bidang konstruksi di PT. Homeware International
Indonesia terkait pengerjaan proyek renovasi (seperti dalam video) masih
belum sesuai dengan syarat peraturan yanga ada, seperti tidak adanya Ahli K3
konstruksi muda pada saat pelaksanaan proyek; beberapa pekerja yang belum
menggunakan APD sebagaimana mestinya; serta belum adanya safety line/
rambu pada lokasi pelaksanaan renovasi.
5. Penerapan norma K3 bidang instalasi listrik di PT. Homeware International
Indonesia secara umum sudah dilaksankan dengan baik, seperti dilakukannya
riksa uji pada alat-alat (generator) dan sudah miliki Ahli K3 Listrik. Namun,
ada lampu indikator yang tidak menyala pada box panel, kemudian tidak
adanya simbol atau tanda untuk ruangan bahaya tegangan tinggi / ada arus
listrik, serta Operator genset yang belum memiliki SIO.
6. Penerapan norma K3 bidang penanggulangan kebakaran di PT. Homeware
International Indonesia secara umum sudah dilaksankan dengan baik seperti
telah disediakan proteksi kebakaran aktif seperti APAR, Sprinkler, dan alarm

42
kebakaran; telah dilakukan pelatihan (simulasi) tanggap darurat bencana secara
berkala. Namun, jumlah APAR yang disediakan masih belum sesuai dengan
luas bangunan pabrik.

7. Penerapan norma K3 bejana tekan di PT. Homeware Internasional Indonesia


(PT. HII) telah berjalan dengan cukup baik dengan dilakukanya pemerikasaan
berkala pada genset dan kompresor.
8. Penerapan Norma K3 bidang pesawat alat produksi di PT. Homeware
International Indonesia telah bejalan dengan cukup baik.
9. Penerapan norma K3 di bidang Lingkungan Kerja di PT. Homeware
International Indonesia yang berjalan dengan baik, yaitu adanya kebijakan K3
dan tenaga ahli bersertifikat. Sedangkan yang perlu perbaikan, yaitu adanya
penegasan terhadap penerapan norma K3 dan edukasi menyeluruh tentang
norma K3.
10. Penerapan norma K3 di bidang Kesehatan Kerja di PT. Homeware International
Indonesia yang berjalan dengan baik, yaitu adanya kerjasama dengan lembaga
kesehatan dan adanya sarana prasarana P3K. Sedangkan yang perlu perbaikan,
yaitu kelengkapan sarana prasarana kesehatan.
11. Penerapan norma K3 di bidang Bahan Berbahaya (B3) di PT. Homeware
International Indonesia yang berjalan dengan baik, yaitu kelengkapan MSDs
bahan yang ada dalam perusahan dna penyimpanannya. Sedangkan yang perlu
perbaikan, yaitu tata letak atau kerapihan tempat penyimpanan bahan.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil temuan positif dan negatif dalam hal penerapan norma K3 di PT.
Homeware International Indonesia Saran yang dapat diberikan, yaitu:
1. Melakukan sertifikasi SMK3 agar penerapan SMK3 semakin baik, dan juga
karena PT. Homeware International Indonesia termasuk perusahaan dengan
bahaya tinggi karena menggunakan bahan kimia berbahaya.
2. Dapat dilakukan Pendidikan dan pelatihan terhadap HIV/AIDS dalam hal
upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja, agar dapat
mencegah penyebaran HIV/AIDS/
3. Membuat dan memasang tanda rambu untuk APAR agar mempermudah
pencarian letak APAR saat terjadi kebakaran.
4. Melengkapi APD yang digunakan di tempat kerja agar dapat mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
5. Memasang pintu evakuasi untuk mempermudah proses evakuasi apabila terjadi
keadaan darurat
6. Mempekerjakan Ahli K3 konstruksi sesuai dengan lama proyek berlangsung
7. Memberikan pengawasan terhadap kepatuhan pekerja dalam menggunakan
APD
8. Memasang rambu-rambu/ safety line pada lokasi yang sedang dilakukan
perbaikan/ renovasi
9. Memasang simbol/tanda bahwa di ruangan yang terdapat Bahaya tegangan
Tinggi Arus Listrik.
10. Melakukan pemeriksaan secara berkala pada box panel, dan segera melakukan
perbaikan apabila ditemukan kerusakan.
11. Diharapkan memiliki operator genset yang sudah memiliki sertifikasi operator.
12. Melakukan penambahan jumlah APAR sesuai dengan luas perusahaan.
13. Memisahakan Tabung LPG Dengan Bahan Yang Mudah Terbakar
14. Penempatan Mesin Kompresor Diletakkan Di Tempat Yang Jauh Dari Area
Packing
15. Membuat Jalur Khusus Untuk Pesawat Angkut Beroda.
16. Diharapkan Adanya Penambahan Jumlah Apar Sesuai Dengan Luas Perusahaan
17. Penyangga Tabung gas dibikin menjadi lebih tinggi setidaknya setengah dari
badan tabung LPG Sehingga Tidak Terjatuh
18. Memberi Label Secara Berkala Pada Tungku & Gas LPG
19. Melakukan Rekondisi Terhadap Mesin-Mesin Yang Masih Bisa Dipakai
20. Melakukan Dan Melaporkan Pengujian Riksa Kepada Disnaker Setempat
21. Meningkatkan kesadaran seluruh kompnen perusahaan dalam penerapan norma
K3
22. Memberikan ketegasan dalam penerapan norma K3
23. Melakukan edukasi secara menyeluruh terhadap seluruh komponen perusahaan
akan pentingnya pelaksanaan K3
24. Barang dan peralatan yang tidak terpakai seharusnya diletakkan di tempat yang
semestinya atau di gudang dengan menerapkan budaya 5R
25. Pengurus memberikan sosialisasi terkait safety induction, dan penggunaan APD
26. Pengurus menyediakan tempat duduk sesuai ergonomic
27. Mengganti lambing P3K sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
28. Menambahkan fasilitas yang belum tersedia pada ruangan P3K dan
menambahkan arah menuju P3K
29. Menata peletakan LDKB di tempat yang mudah dijangkau.
DAFTAR PUSTAKA

PJK3 PT. Mutiara Mutu Sertifikasi. 2018. Himpunan Perundang-Undangan Keselamatan


dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT. Mutiara Mutu Sertifikasi.

Profil PT. Homeware International Indonesia

Video Profil PT. Homeware International

Indonesia

Wawancara dengan Narasumber PT. Homeware International Indonesia

PT. Homeware International Indonesia. (2020). PT. Homeware International Indonesia.


Retrieved from www.homewaregroup.com

Anda mungkin juga menyukai