Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. HOMEWARE INTERNATIONAL INDONESIA
SLEMAN, YOGYAKARTA
BIDANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN, PENANGGULANGAN
KEBAKARAN DAN LISTRIK

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

Disusun Oleh:

AMMAR FARRAS MALIK

PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
05 Oktober – 17 Oktober 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya kami dapat melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dan menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Dalam penyusunan laporan
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat
yaitu: Perusahaan pelaksana kunjungan lapang, para pembina dari Kementerian
Ketenagakerjaan, Praktisi, Panitia, dan teman-teman pelatihan calon Ahli K3
Umum periode 92 yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian laporan
ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
ketidaksempurnaan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Besar harapan kami
bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca sebagai bahan
referensi dalam mengembangkan pengetahuan.

Prabumulih, 17 Mei 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3

A. Latar Belakang................................................................................................................3

B. Maksud dan Tujuan.........................................................................................................4

C. Ruang Lingkup................................................................................................................4

D. Dasar Hukum..................................................................................................................4

1. Dasar hukum pengawasan norma Konstruksi Bangunan............................................4

2. Dasar hukum pengawasan norma Listrik....................................................................5

3. Dasar hukum pengawasan norma Penanggulangan Bahaya........................................5

BAB II KONDISI PERUSAHAAN........................................................................................7

A. Gambaran Umum Perusahaan.........................................................................................7

B. Visi dan Misi Perusahaan................................................................................................7

C. Gambaran Penerapan K3.................................................................................................8

D. Temuan-Temuan Hasil Observasi...................................................................................8

BAB III ANALISA TEMUAN..............................................................................................12

A. Temuan Positif..............................................................................................................12

B. Temuan Negatif.............................................................................................................15

BAB IV PENUTUP................................................................................................................18

A. Kesimpulan....................................................................................................................19

B. Saran..............................................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan kunjungan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu
persyaratan guna mendapatkan sertifikasi keahlian Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Umum (AK3U) oleh lembaga sertifikasi PT. Homeware
Internasional Indonesia .PKL ini dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2020 yang
bertempat di PT. PT Homeware Internasional Indonesia – Yogyakarta yang
berlokasi di Kawasan Industri Kec Prambanan . PT. Homeware Internasional
Indonesia – Yogyakarta, adalah salah satu industri yang bergerak di perabotan
rumah tangga. Pada saat diruang pabrik terdapat hal yang terlihat negatif terhadap
keselamatan dan Kesehatan kerja. Maka dari itu kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja harus di minimalisir agar tidak menyebabkan kerugian dan cidera baik
ringan, berat bahkan kematian, atau terhentinya proses kerja dan kerusakan
peralatan.
Pada kegiatan PT. Homewere Internasional Indonesia–Yogyakarta kami
mengidentifikasi K3 konstruksi, listrik, dan penanggulangan kebakaran yang
berkaitan di PT. Homewere Internasional Indonesia–Yogyakarta guna
mendapatkan temuan baik positif dan negatif. Temuan negatif tersebut harus
dikendalikan dengan upaya mencegah, mengurangi serta menghilangkannya, guna
dapat tercipta lingkungan tempat kerja yang aman, nyaman dan produktif.
Berdasarkan hal diatas, maka perlu dilakukannya metode checklist untuk
mengetahui keadaan K3 konstruksi, listrik, dan penanggulangan kebakaran yang
berkaitan di PT. Homewere Internasional Indonesia–Yogyakarta dengan acuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hasil dari dilakukannya checklist ini
bertujuan sebagai pembelajaran bagi kami khususnya kelompok dua dan upaya
perbaikan atau bahan masukan bagi PT. Homewere Internasional Indonesia–
Yogyakarta.

1
B. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai
syarat dalam pembinaan Calon Ahli K3 Umum sertifikasi Kementrian Tenaga Kerja
Republik Indonesia
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah:
a. Mengetahui kelembagaan, keaahlian K3, dam SMK3 di PT. Homewere Internasional
Indonesia
b. Mengidentifikasi penerapan norma K3 bidang konstruksi, listirk, dan Penanggulangan
kebakaran di PT. Homewere Internasional Indonesia.
c. Mengidentifikasi penerapan norma K3 bidang mekanik, pesawat uap, dan bejana tekan di
PT. Homewere Internasional Indonesia.
d. Mengidentifikasi penerapan norma K3 bidang lingkungan, bahaya kimia, dan Kesehatan
keja di PT. Homewere Internasional Indonesia.
C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini:
1. Gambaran umum perusahaan PT. Homeware Internasional Indonesia.
2. Gambaran umum keselamatan dan Kesehatan kerja di bidang kelembagaan, SMK3,
konstruksi bangunan, listrik, penanggulangan kebakaran, mekanik, pesawat uap, bejana
tekan, lingkungan, bahaya kimia, dan Kesehatan kerja di PT. Homeware Internasional
Indonesia.
3. Mengidentifikasi penerapan keselamatan dan Kesehatan kerja di bidang kelembagaan,
SMK3, konstruksi bangunan, listrik, penanggulangan kebakaran, mekanik, pesawat uap,
bejana tekan, lingkungan, bahaya kimia, dan Kesehatan kerja di PT. Homeware
Internasional Indonesia.
D. Landasan Hukum
Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan didasarkan pada peraturan perundang –
undangan sebagai acuan topik pembahasan. Adapun dasar hukum yang kami gunakan
sebagai acuan adalah sebagai berikut :
1. Landasan hukum di bidang kelembagaan, keahlian K3, dan SMK3 :

a. UU RI No. 01 tahun 1970 tentang KeselamatanKerja.


b. UU RI No. 13 tahun 2003 tentangKetenagakerjaan
c. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 TentangSMK3.
2
d. Permenaker RI No. 4 tahun 1987 tentang P2K3 serta Tata Cara Penunjukan Ahli
KeselamatanKerja
e. Permenaker RI No. 02 tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukkan Kewajiban dan
Wewenang Ahli Keselamatan dan KesehatanKerja
f. Permenaker RI No. 04 tahun 1995 tentang Perusahaaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
g. Permenaker RI No. 1 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemberian Penghargaan K3
h. Permenaker RI No. 15 tahun 2008 tentang Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di
Tempatkerja
i. Permenaker RI No. 8 Tahun 2010 tentang Alat PelindungDiri
j. Permenaker RI No. 26 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja(SMK3).
k. Permenakertrans RI No.Per/03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan TenagaKerja
l. Kepmenaker RI No.Kep/187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya

2. Landasan Hukum di Bidang konstruksi, listrik, dan pengendalian kebakaran :


a. Undang-Undang No. 01 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 01/Men/1980 Tentang K3 Konstruksi
Bangunan.
c. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 08 Tahun 2018 Tentang
Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Syarat – Syarat K3 Pada Kegiatan Konstruksi.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.Per.02/Men/1989 Tentang Pengawasan Instalasi
Penyalur Petir.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja.
f. Peraturan Mentreri Tenaga Kerja Nomor 33 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik di Tempat Kerja
g. Undang-Undang No. 01 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
h. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.04/Men/1980 Tentang
Syarat – Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
i. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep-186/Men/1999 Tentang
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.

3
3. Landasan Hukum di Bidang mekanik, pesawat uap, dan bejana tekan :
a. UU RI No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. UU Uap Tahun 1930
c. UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
d. Peraturan Uap Tahun 1930

4. Landasan Hukum di Bidang lingkngan,bahan kimia, dan Kesehatan :


a UU RI No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukan,
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
d Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan.
e Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2020 Pasal 15 Ayat 2 dan 3
f Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor. PER-02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm
Kebakaran Automatik
g Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.04/MEN/1980 tentang
Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
h Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep-186/MEN/1999 tentang
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
i Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Listrik di Tempat Kerja
j Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Bejana Tekan dan Tangki Timbun
k Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 38 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Pesawat Tenaga dan Produksi
l Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER-08/MEN/VII/2010
tentang Alat Pelindung Diri
m Peraturan Menteri Ketenagakjeraan No. 05 Tahun 2018 tentang Lingkungan Kerja
n Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor. PER-02/MEN/1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Kesehatan Kerja
o Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER-03/MEN/1982 tentang

4
Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
p Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-15/MEN/VIII/2008 tentang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Di Tempat Kerja
q Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya
r Kepmenakertrans No. 68 tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
di tempatkerja.

5
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

Gambar 2. 1 PT. Homeware International Indonesia (PT.HII)


Nama Perusahaan : PT. Homeware International Indonesia (PT.HII) Bidang Usaha
: Handcraft Manufacturing Product
Alamat : Jln. Prambanan-Piyungan, Km. 3.5 Bokoharjo, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55572, Indonesia
Jumlah Tenaga Kerja : 82 Tenaga kerja
*) Laki –laki : 63 Tenaga Kerja
*) Perempuan : 19 Tenaga Kerja
A. Sejarah
Sejak 1998, tim PT. Homeware International Indonesia (PT.HII) telah bekerja
dengan varietas pengecer besar di AS, Eropa, dan bagian lain dunia. PT. HII menawarkan
solusi bisnis kepada pelanggan yang meliputi desain, sumber dan pembuatan aksesoris
rumah dan furnitur berkualitas tinggi. Selama bertahun- tahun, PT.HII telah
mengembangkan banyak pengalaman dalam "Manajemen Rangkaian Penyediaan" untuk
produk kerajinan tangan dan diakui dalam bisnis ini. Prosedur yang terlibat dalam
"Manajemen Rangkaian Penyediaan" meliputi pemantauan cermat "kualitas" serta
"pengiriman tepat waktu" yang dikelola di seluruh sumber daya manusia yang terkait.
Banyak pekerjaan yang telah dilakukan untuk menetapkan standar tertinggi untuk ETI
(Inisiatif Perdagangan

6
B. Lokasi
Kantor pusat berlokasi di pabrik kami di Curug, Tangerang (sekitar satu jam di
luar Jakarta). Showroom untuk produk terletak di kantor Jakarta dan Yogyakarta untuk
membantu mengakomodasi semua pembeli. Memiliki unit di Yogyakarta menyediakan
fasilitas yang meningkatkan pengiriman dan kontrol pengambilan sampel serta produksi.
PT. HII juga bekerja erat dengan semua sumber produk kerajinan tangan dari seluruh
Indonesia termasuk fasilitas manufaktur kami di Lombok yang memproduksi berbagai
macam produk rotan spesialis "Lombok Weave". Bersamaan dengan produk-produk
"handcraft", pabrik PT. HII di Tangerang (Jawa Barat) memproduksi berbagai macam
produk yang terbuat dari rotan, gondok, dan serat alami lainnya, yang kemudian diproses
dan selesai dalam kondisi pabrik.
C. Manajemen secara umum
Di kantor pusat perusahaan mengelola penanganan akun, desain, pengembangan
produk, produksi, dan logistik untuk seluruh operasi. Kantor juga menangani penjualan
dan pemasaran untuk perusahaan. Dengan pengalaman bertahun-tahun, tim pemasaran
dan pengembangan PT. HII selalu sangat tertarik untuk bekerja sama dengan pelanggan
dan perwakilan yang ditunjuk di seluruh dunia. Di Yogyakarta dan Tangerang, tim dapat
mengkoordinasikan sumber produk dan mengelola semua pekerja rumah, produksi in-
house dan kontrol kualitas produk. Logistik dan pergudangan juga dikelola secara lokal di
Yogyakarta dan Tangerang. Program bersama dengan unit Cirebon mengelola
pengadaan,
D. Produk
Asesoris rumah, keranjang, penyimpanan dan furnitur yang terbuat dari serat
alami, rotan, kayu, terakota, batu alam, dan bahan sintetis lainnya. Selain itu, dengan
dukungan fasilitas produksi di Jogjakarta, PT. HII dapat menyediakan berbagai produk
kepada pelanggan untuk penerapan aksesori rumah seperti vas, cermin, bingkai foto,
pencahayaan dan furnitur. Produk dari Jogja juga termasuk permukaan meja, tikar,
aksesori kamar mandi dan tas.
E. Visi Misi

1) Visi Perusahaan
Menjadi salah satu perusahaan terbaik dengan mengutamakan desain,

7
pengembangan sumber daya manusia, kepuasan pelanggan, dan efisiensi.

2) Misi Perusahaan

a. Menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan

b. Mengembangkan sistem manajemen yang relevan untuk meningkatkan efisiensi dan


produktivitas
c. Menghasilkan keuntungan yang cukup memuaskan bagi stakeholder dan kesejahteraan
yang baik bagi seluruh karyawan
d. Komitmen terhadap Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan

e. Memperkuat kolaborasi dengan supplier melalui komunikasi dan kerjasama yang lebih
baik

f. Menjadi perusahaan yang kuat dan bertumbuh serta siap untuk menghadapi persaingan
regional maupun global

8
F. Struktur Organisasi

9
G. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu diagram yang menggambarkan rantai perintah,
hubungan pekerjaan, tanggung jawab, rentang kendali dan pimpinan organisasi berfungsi
sebagai kerangka kerja dan tugas pekerjaan yang dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi
secara formal. Dibawah ini merupakan struktur organisasi PT. Homeware International
Indonesia sebagai berikut:

Gambar 2.2. Struktur Organisasi

Gambar 2.3 Struktur Organisasi P2K3

10
H. Kebijakan K3
Kebijakan K3 merupakan komitmen pimpinan suatu organisasi perusahaan untuk
menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja seluruh personil di bawah kendalinya juga
pihak-pihak yang berkaitan (berhubungan) dengan kegiatan (aktivitas) operasi
perusahaan (organisasi) tersebut. Berikut merupakan kebijakan K3 yang terdapat di PT
Homeware International Indonesia:

Gambar 2.4. Kebijakan K3

I. Konstruksi Bangunan
1) Lokasi bangunan PT. Homeware international Indonesia
PT. Homeware international Indonesia dibangun diatas tanah seluas 9309 m2. Struktur
atau denah bangunan perusahaan dari pintu masuk ada bangunan pos satpam , kemudian ada
bangunan buat showroom hasil produksi PT HII dan dibelakangnya terdapat bangunan buat
produksi. Pada saat kunjungan secara online ada renovasi bagian pabrik terlihat rangka baja
untuk konstruksi bangunan dan dilakukan pemasangan asbes dibagian atap dan samping bagian
atas . Bangunan yang ada di PT HII terdiri dari beberapa bagian rasti, tiap rasti menggunakan
rangka baja dan asbes sebagai penutup atap dan samping bangunan tet ada juga bagian
sampaing yang menggunakan tembok. Didalam rasti terdapat banyak ruangan yang dipisahkan
dengan sekat kayu/triplek sebagai pemisah. Lantai rasti menggunakan paving

2) Struktur dan jarak bangunan

11
Pada bagian produksi jarak antara atap dengan lantai berbeda dengan bagunan depan
tempat penyimpanan bahan baku.Padabangunan belakang tampak lebih rendah bagian atapnya,
pencahayaanpadabangunantersebut juga sepertinya kurangterang disana, sehingga rasti
ruangan terlihat gelap. Ada beberapa ruangan yang terdiri dari 2 lantai untuk akses naik turun,
ada tangga yang terbuat dari besi. Dipintu belakang perusahaan ada tempat untuk evakuasi
menuju jalan raya apabila terjadi emergency pada perusahaan. Bangunan kamar mandi terpisah
antara laki-laki dan perempuan dan rasti lebih sempit rasti dilihat dari video. Untuk tempat
parkir khusus buat karyawan yang rastic pintu khusus untuk menuju lokasitersebut, terletak di
bagian paling belakang disana juga terdapattempatisitirahatdankantinbagi karyawan. Padalokasi
paling belakang ada bangunan khusus yang menampung limbah B3 perusahaan. Bangunan ini
rasti terpisah oleh rasti-gudang yang ada diperusahaan.

3) Hubungan kerja antara unsur-unsur pelaksana


Untuk proses kontruksi disana dilihat dari model dan bentuk bangunan sepertinya
bangunan sudah cukup lama tetapi dibagian depan terlihat ada renovasi bangunan. Pada tempat
renovasi tersebut terdapat para pekerja mengabaikan

4) Prosedur Evakuasi Bangunan


Dalam menjalankan prosedur yang sesuai standart peraturan pemerintah PT. HII telah
memberikan informasi mengenai prosedur evakuasi melalui simulasi gawat darurat serta telah
menempelkan denah dan prosedur evakuasi pada papan informasi perusahaan. Perusahaan telah
disediakan jalur evakuasi lengkap dan luas serta di kasih tanda arah menuju titik kumpul yang
tertempel pada dinding, memberikan arah pada setiap lantai jalur evakuasi serta memberikan
logo “exit” berwarna hijau pada setiap pintu keluar yang mudah untuk dilihat oleh setiap orang
yang ada dalam perusahaan.

5) Listrik
PT. HII sesungguhnya sudah menerapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No.12
Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja. Sumber utama
distribusi listrik dapat diperoleh dari PLN dengan kapasitas 131 kVa. Pada PT.HII juga sudah
diterapkan gambar perencanaan instalasi listrik guna mempermudah jika terjadi troubleshoot.
Sebagai backup sumber listrik utama pada PT.HII, PT.HII juga menggunakan sebuat generator
yang berkapasitas 285 kVa. Sebagaimana yang dimaksud pada Peraturan Menteri

12
Ketenagakerjaan RI No.12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di
Tempat Kerja BAB IV Pasal 9 Ayat 1, Ayat 2, Ayat 3 dan Ayat 4, pasal 11 Ayat 1,2,3 dan 4.
Pemeriksaan dan pengujian telah dilakukan oleh dinas tenaga kerja provinsi DIY telah
memenuhi syarat (syarat telampir pada temuan positif). Oleh karena itu PT.HII akan merasa
cukup tenang dan aman terkait distribusi listrik. Pada rasti backup distribusi menggunkan
generator, telah dilakukan riksa uji berkala dan memenuhi syarat. Pengecekan pada generator
dilakukan pada 1-2 minggu sekali dalam rentan waktu 5-20 menit untuk memastikan generator
berjalan sesuai fungsinya. PT HII juga memiliki Ahli K3 Listrik untuk melakukan pengecekan
berkala secara preventif (sertifikat terlampir).

Saran perbaikan terkait instalasi listrik yang ada di PT HII yakni diperlukan adanya
pemakaian kotak kontak yang sebelumnya menggunakan 1 phase untuk berganti menggunakan
3 phase. Hal ini sesuai dengan PUIL SNI 0225:2011 pada 510.4.1.1 tusuk kontak harus didesain
sedemikian hingga rasti dihubungkan tidak mungkin terjadi sentuh tak sengaja dengan bagian
aktif. 5.10.4.1.6 juga menyatakan bahwa tusuk kontak untuk voltase instalasi listrik domestic
tidak boleh digunkan untuk menjalankan dan mematikan mesin atau peranti portable dengan
daya lebih dari 2 kW dan arus pengenal lebih dari 16A.

PT.HII juga sudah menerapkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.PER02/MEN/1989


Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir Bab IX Pemeriksaan dan Pengujian (dokumen
terlampir). Pemasangan instalasi penyalur petir juga sangat diperlukan pada sebuah perusahaan,
karena jika terjadi sembaran petir di perusahaan tersebut. Instalasi listrik dan proses produksi
tidak akan terganggu

6) Penanggulangan kebakaran
1) Unit penanggulangan kebakaran

PT. HII telah membentuk unit penanggulangan kebakaran berupa organisasi tanggap
darurat yang terdiri dari regu pemadam kebakaran yang berjumlah 5 orang, regu P3K berjumlah
3 orang, regu evakuasi berjumlah 6 orang, dan regu keamanan berjumlah 6 orang. Struktur
organisasi tanggap darurat terdiri dari ketua yang dijabat oleh manager personalia, wakil ketua
dijabat oleh kepala compliance, dan rastic or setiap regu berjumlah masing-masing satu
orang. PT. HII juga telah memiliki satu orang Ahli K3 bidang Penanggulangan Kebakaran
dimana memiliki peran sebagai penanggung jawab teknis berdasarkan KEPMENAKER 186

13
tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja dalam suatu Unit
penanggulangan kebakaran.

2) Sarana Proteksi Kebakaran Aktif

PT. HII telah menyediakan sarana proteksi kebakaran aktif berupa APAR, thermatic,
rastic asap, dan alarm kebakaran otomatik. APAR telah disediakan sebanyak 32 buah. APAR
telah diberi tanda dan ditempatkan pada area yang mudah dilihat dan dijangkau. Pemeriksaan
APAR dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pemeriksaan untuk jangka waktu 6 bulan sekali dan
pemeriksaan 12 bulan sekali. Thermatic dipasang sebagai pengganti springkel karena
perusahaan belum menyediakan hydran untuk menghubungkan springkel di setiap unit kerja.
Thermatic memiliki cara kerja dengan mendeteksi kenaikan suhu rastic dan akan
menyemprotkan gas untuk memadamkan api. Thermatic yang disediakan yaitu 6 buah dan
dipasang di setiap titik-titik yang paling berisiko terjadi kebakaran. Pemeriksaan thermatic
dilakukan oleh Instansi Pemadam Kebakaran untuk pengecekan tekanan gas. Detektor asap
sudah terpasang di 6 titik dan telah dilakukan pengujian. Alarm kebakaran otomatik telah
dipasang di 3 titik dengan batre cadangan sudah terpasang serta telah dilakukan pengujian oleh
Dinas Tenaga Kerja. Pemasangan alarm juga telah ditempatkan pada area yang mudah
dijangkau dan dilihat.

3) Pelatihan Penanggulangan Kebakaran

PT. HII juga melaksanakan pelatihan dan pembinaan untuk regu pemadam kebakaran yang
bertugas sebagai petugas peran kebakaran. Pelatihan dilaksanakan sebanyak 3 tahun sekali.
Selain pelatihan untuk regu pemadam kebakaran, PT. HII juga melaksanakan simulasi tanggap
darurat kebakaran kepada seluruh pekerja setiap 2 kali dalam setahun. Pelatihan APAR juga
dilaksanakan untuk mengefisiensi fungsi APAR yang akan kadaluwarsa.

4) Prosedur Evakuasi
Dalam menjalankan prosedur evakuasi PT. HII telah memberikan informasi mengenai
prosedur evakuasi melalui simulasi gawat darurat serta telah menempelkan denah dan prosedur
evakiuasi pada papan informasi perusahaan. Pada perusahaan telah disediakan jalur evakuasi

14
lengkap dengan tanda arah menuju titik kumpul yang tertempel pada dinding, memberikan arah
pada setiap lantai jalur evakuasi serta memberikan logo “exit” berwarna hijau pada setiap pintu
keluar yang mudah untuk dilihat oleh setiap orang yang ada dalam perusahaan. PT. HII telah
menyediakan tiga titik kumpul pada area pabrik yaitu, pada area bagian depan tepatnya di
tempat parkir, pada area loading barang serta pada halaman belakang pabrik, namun ketiga area
titik kumpul ini belum diberikan tanda yang jelas.

J. Struktur Organisasi K3
Struktur organisasi P2K3 PT. Homeware International terdiri atas ketua, sekretaris, dan
anggota. Anggota P2K3 perusahaan dibagi menjadi tiga bidang yaitu bidang Identifikasi dan
inventarisasi sumber bahaya, Pengendalian dan pencegahan timbulnya kecelakaan kerja,
Tanggap darurat bencana dan kecelakaan kerja. Struktur organisasi P2K3 PT Homeware
International dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2. 4 Struktur organisasi P2K3 PT. Homeware International

15
2. 2. Temuan Hasil Observasi
No Temuan Positif Temuan Negatif
Bidang Lembaga dan SMK 3
PT HII telah memiliki
Jalur evakuasi masih terhalang oleh barang-
1 Struktur Organisasi
barang dan alat produksi
P2K3
PT HII telah memiliki
Ahli K3 umum, Ahli
2
K3 listrik yang Warna pada lambang palang kotak P3K tidak
tersertifikasi sesuai dengan peraturan yang berlaku
PT HII telah
3  
menerapkan SMK3
Bidang Konstruksi, Listrik, dan Pengendalian Kebakaran

Sudah tersedia APAR


sebanyak 32 buah Jalur evakuasi masih terhalang oleh barang-
4
dengan jarak tidak barang dan alat produksi
lebih dari 15 meter
5 Sudah tersedia jalur Adanya pekerja kontruksi tanpa menggunakan
evakuasi APD
Tidak adanya tiang khusus lampu dan hanya
6 Instalasi listrik telah diikutkan pada rak perusahaan bisa mengganggu
dilakukan riksa uji keselamatan pekerja
Bidang Mekanika, Pesawat Uap, dan Bejana Tekan
Penempatan tabung
gas LPG diletakkan di
tempat yang terpisah Tidak terdapat tanda peringatan pada pagar
7
dari pekerja lainnya LPG
dan diberi pagar
pengaman
Telah dilakukan
pemeriksaan dan
pengujian terhadap Tidak adanya pengaman atau barier untuk
8
tungku pembakaran penyimpanan AKI
oleh Dinas Tenaga
Kerja

16
Telah dilakukan
pemeriksaan dan
9 pengujian terhadap Tidak ada safety sign pada tabung kompressor
Genset oleh Dinas
Tenaga Kerja
Bidang Lingkungan, Bahan Kimia, dan Kesehatan
Kondisi lingkungan kerja yang terletak tidak
Adanya kebijakan beraturan, sehingga terdapat banyak peralatan
10 Keselamatan dan dan barang yang tidak tertata dengan rapi,
Kesehatan Kerja serta tidak diletakkan sesuai dengan
tempatnya
Adanya penyuluhan
Ketidaksesuaian warna lambang pada kotak
11 terkait HIV AIDS
P3K
kepada karyawan
Terdapat MSDS bahan Tidak adanya tempat pemilahan sampah
12 kimia berbahaya yang bahan kimia berbahaya
digunakan

17
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH

A. Analisa Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di PT. Homeware Internasional
Indonesia sudah melaksanakan program-program K3 dengan baik. Namun, masih ditemukan
beberapa faktor yang memiliki potensi bahaya bagi tenaga kerja maupun lingkungan sekitar.

18
3.1. Temuan Positif

No Temuan Analisa Manfaat Yang Timbul Rekomendasi Landasan Hukum

Bidang Lembaga dan SMK3


PT HII telah Terbentuknya P2K3,
memiliki Struktur dapat membantu
Organisasi P2K3 PT HII memiliki 98 pengusaha/ pengurus 1. Undang – Undang
karyawan yang dalam mengembangkan no.1 tahun 1970 pasal 10
memiliki risiko kerja sisitem pengendalian Komitmen dalam ayat1
sehingga dibentuk bahaya terhadap menjalankan P2K3 harus 2. Peraturan Menteri
P2K3 sejak tahun keselamatan, kesehatan dipertahankan dengan baik Tenaga Kerja RI No.
1 2018 dan Struktur kerja, membantu dan dapat memberikan Per-04/MEN/1987
organisasi P2K3 pimpinan perusahaan kontribusinya dalam ide, tentang panitia pembina
telah terbentuk yang dalam menyusun saran dan pengalaman keselamatan dan
terdiri dari ketua, kebijakan pedoman terkait K3 . kesehatan kerja serta
sekretaris dan kerja dalam rangka Tata Cara Penunjukan
anggota. meningkatkan Ahli Keselamatan Kerja
keselamatan kesehatan Pasal 2 ayat 1, Pasal 3,
kerja. Pasal 4 ayat 1.
PT HII telah 1. Perusahaan patuh Memastikan Ahli K3 1. Peraturan Meneri
memiliki Ahli K3 terhadap peraturan Umum tersebut Tenaga Kerja No. 04
umum, Ahli K3 perundangan menjalankan fungsi dan Tahun 1987 tentang
listrik yang Ahli K3 Umum, 2. Terdapat tenaga ahli kewajiban sesuai dengan panitia pembina
tersertifikasi, ahli Listrik serta First yang di tunjuk oleh perundang- undangan keselamatan dan
K3 firs aider dan Aider dan Fire kemnaker untuk di Menambahkan K3 spesialis kesehatan kerja serta tata
pemadam Warden yang ada di taatinya undang – penanggulangan Kebakaran cara penunjukkan ahli
2
kebakaran. PT. Homeware undang sehingga dapat dikarenakan sudah masuk keselamatan kerja pasal 5
International sudah meminamilisir ke kategori tingkat risiko
memiliki sertifikasi kecelakaan kerja. bahaya kebakaran sedang 2. Keputusan Menteri No
dari Kemnaker. 3. Tumbuh dan III dan Teknisi K3 spesialis 186 Tahun 1999 tentang
berkembangnya budaya bejana tekan dikarenakan penanggulangan
K3. menggunakan alat jenis kebakaran di tempat
4. Citra perusahaan bejana tekan. kerja Pasal 6 ayat 2

19
No Temuan Analisa Manfaat Yang Timbul Rekomendasi Landasan Hukum

meningkat
PT. HII telah 1. Undang-undang No.
menerapkan a. Dapat meningkatkan 13 Tahun 2003 Tentang
SMK3 efektifitas perlindungan Ketenagakerjaan Pasal
keselamatan dan 86 tentang hak tenaga
PT HII telah kesehatan kerja yang kerja memperoleh
menerapkan Sistem terencana, terstruktur, perlindungan K3 dan
Manajemen dan terintegrasi. Pasal 87 tentang
Keselamatan dan b. Dapat mencegah dan kewajiban perusahaan
Kesehatan Kerja mengurangi kecelakaan menerapkan SMK3 yang
dibuktikan dengan kerja dan penyakit Sebaiknya PT HII terintegrasi dengan
3 adanya kebijakan K3 akibat kerja dengan melakukan sertifikasi sistem, manajemen
yang ditandatangani melibatkan unsur SMK3. perusahaan.
oleh Manajer manajemen, pekerja, 2. Peraturan Pemerintah
personalia dan telah dan atau serikat pekerja No. 50 Tahun 2012
di informasikan c. Dapat menciptakan tentang SMK3 Pasal 5
kepada seluruh tempat kerja yang 3. Peraturan Menteri
pekerja. aman, nyaman, dan Tenaga Kerja RI No. 26
efisien untuk Tahun 2014 tentang
mendorong Penyelenggaraan
produktivitas Penilaian Penerapan
SMK3 Pasal 2
Bidang Konstruksi, Listrik, dan Pengendalian Kebakaran

20
No Temuan Analisa Manfaat Yang Timbul Rekomendasi Landasan Hukum

a. Perlu diadakan percobaan


secara berkala uji tekanan a. UU No. 1 tahun 1970
APAR untuk mengetahui pasal 3 ayat 1 (b,c,d,g)
ketahanan tabung pada b. Keputusan Menteri
a. Pemenuhan
tekanan yang dipersyaratkan tenaga Kerja RI No.
persyaratan K3
masing-masing jenis APAR. KEP- 186/MEN/1999
penanggulangan
APAR telah tersedia b. Perlu pelatihan untuk tentang Unit
kebakaran untuk
sejumlah pemeriksaan thermatic pada Penanggulangan Kebakaran
penyediaan sarana
32 buah dan regu pemadam kebakaran di Tempat Kerja Pasal 2
proteksi aktif kebakaran
tersertifikasi oleh perusahaan untuk dapat ayat 2 point b
di setiap tempat kerja.
Dinas Ketenaga dilakukan pemeriksaan dan c. Peraturan Menteri
b. Mengatasi kebakaran
Kerjaan. uji secara berkala secara Tenaga Kerja dan
secara dini sehingga
internal. Transmigrasi No. Per-
tidak terjadi kebakaran
c. Perlu dilakukan 04/MEN/1980 tentang
yang lebih besar.
pemeriksaan secara berkala Syarat- syarat Pemasangan
dan dilakukan pemeliharaan dan
untuk menjaga fungsi alarm Pemeliharaan
4 tetap berjalan dengan baik. Alat Pemadam Api Ringan

Jalur evakasi Perusahaan sudah membuat


PT. Homeware
mempermudah karyawan jalur evakuasi apabila di
Internasional Indonesia
untuk menemukan titik perusahaan PT HII terjadi a. UU No 1 Th 1970
telah membuat denah
kumpul apabila terjadi sebuah kecelakaan. Hal ini Tentang Keselamatan
evakuasi
sebuah kecelakaan sudah mengacu kepada UU Kerja.
No 28 Th 2002 tentang b. UU No 28 Th 2002
5 bangunan gedung Tentang bangunan gedung

21
No Temuan Analisa Manfaat Yang Timbul Rekomendasi Landasan Hukum
  a. Melindungi
keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja
dan orang lain yang
Adanya Ahli K3 berada di dalam Ahli K3 Listrik melakukan
Listrik di tempat lingkungan kerja dari pengecekan berkala secara Peraturan Menteri
perusahaan. potensi bahaya listrik. preventif Ketenagakerjaan RI No.12
b. Menciptakan instalasi Tahun 2015 Tentang
listrik yang aman,handal, Keselamatan dan
dan memberikan Kesehatan Kerja Listrik di
keselamatan bangunan Tempat Kerja BAB I Pasal
6 beserta isinya. 2 dan BAB III Pasal 7

22
Manfaat
N Landasan
Temuan Analisa Yang Rekomendasi
o Hukum
Timbul
Bidang Mekanika, Pesawat Uap, dan Bejana Tekan

Trolley sudah Meningk


atkan 1. UU No. 1
dilengkapi dengan alat Tahun 1970
pengunci keamana
pasal 3 ayat 1
n dan (a)
keselama 2. Permenaker
tan saat 08 tahun 2020
Upaya untuk mencegah terjadinya slip menggun pasal 1 ayat 12
dan kecelakaan kerja saat penggunaan akan Harus dilakukan riska uji tentang alat
7 trolley trolley secara berkala pengaman

Telah dilakukan
pemeriksaan dan 1. UU No. 1
pengujian terhadap Tahun 1970
tungku pembakaran pasal 3 ayat 1
oleh Dinas Tenaga Memberik (b)
Kerja an 2. Permenaker
jaminan RI No 38 tahun
kemanana 2016 tentang
n Pemeriksaan
pengopera dan Pengujian
sian pasal 129 ayat
Upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran tungku 1, pasal 130
dan upaya untuk menangani bahaya pembakar Dilakukan pemeriksaan dan ayat 2 dan pasal
8 kebakaran an riksa uji secara berkala 131
9 Telah diketahui tingkat kelayakan pada Untuk Dilakukan pemeriksaan 1. UU No. 1
Genset mengenda dan riksa uji secara berkala Tahun 1970
likan pasal 3 ayat 1
terjadinya (b)
peledakan 2. Permenaker

23
Manfaat
N Landasan
Temuan Analisa Yang Rekomendasi
o Hukum
Timbul
Telah dilakukan ataupun
pemeriksaan dan kebakaran
pengujian terhadap , dan
Genset oleh Dinas memberik
Tenaga Kerja an
jaminan
kemanana RI No 38 tahun
n pada 2016 tentang
saat Pemeriksaan
pengopera dan Pengujian
sian pasal 129 ayat
kepada 1, pasal 130
tenaga ayat 2 dan pasal
kerja 131
Bidang Lingkungan, Bahan Kimia, dan Kesehatan
1 Kebijakan K3 Menguran Dibuatkan banner terkait 1. UU No 1
0 Telah dilaksanakan telah di sosialisasikan tertulis, dan gi kebijakan K3 dan diletakan Tahun 1970
kebijakan K3 terdokumentasi dengan baik terjadinya pada tempat yang mudah di Pasal 2 Ayat 1
kecelakaa lihat 2. Permenaker
n kerja No 5 Tahun
dan PAK, 2018 tentang K3
meningkat Lingkungan
kan Kerja Pasal2
kesadaran 3. Permen
pekerja No.18 Tahun
terkait 2008
kebijakan tentangKetenag
K3 akerjaan yang
menjelaskan
bahwa setiap
perusahaan
wajib
menerapkan

24
Manfaat
N Landasan
Temuan Analisa Yang Rekomendasi
o Hukum
Timbul
SMK3

Kesehatan
pekerja
terkontrol
secara
rutin Permenakertran
dengan s No.3 Tahun
Adanya penyuluhan dokter 1982 Tentang
terkait HIV AIDS kepada yang Dilakukannya edukasi Pelayanan
pekerja. Adanya kerjasama untuk medical check sudah kesehatan secara rutin berupa Kesehatan Kerja
1 (Berdasarkan wawancara uprutin 1 tahun sekali profesiona penyuluhan kepada seluruh (Pasal 4 Ayat 1
1 narasumber) dengan RSUD Prambanan l tenagakerja Huruf B)
1 Terdapat MSDS bahan Adanya MSDS yang digunakan pada Mengetah Perusahaan rutin 1. UU No. 1
2 kimia berbahaya yang bahan kimia berbahaya ui segala mengedukasi pekerja tentang Tahun 1970
digunakan perusahaan unsur formulir MSDS. Tentang
dan terdokumentasi MSDS Keselamatan
dengan baik yang Kerja (Pasal 14
digunakan Huruf B)
pada 2. Kepmenaker
bahan No. 187 Tahun
kimia 1999 Tentang
Pengendalian
Bahan Kimia
Berbahaya
(Pasal3,4,5,6,7,2
0)
3. Permenaker
No.5 Tahun

25
Manfaat
N Landasan
Temuan Analisa Yang Rekomendasi
o Hukum
Timbul
2018 Tentang
Keselamatan
DanKesehatan
Kerja
Lingkungan
Kerja (Pasal 21
Ayat 2)

3.2. Temuan negative

N Manfaat Yang
Temuan Analisa Rekomendasi Landasan Hukum
o Timbul
Bidang Lembaga dan SMK3

26
N Manfaat Yang
Temuan Analisa Rekomendasi Landasan Hukum
o Timbul

Petugas dapat
menimbulkan
Peraturan menteri
insiden karena
Operator genset no 38 tahun 2016
Petugas operator tidak memiliki
wajib memilki tentang
genset pada PT HII kemampuan
Operator genset tidak memiliki Surat Ijin Surat ijin Operasi keselamatan dan
1 tidak memiliki dan keahlian
Operasi melihat tingkat kesehatan kerja
lisensi operator dalam
potensi bahayanya pesawat tenaga
(SIO) mengoperasika
yang tinggi dan produksi
n genset
pasal 2
dengan baik
dan benar.

Peraturan
JIka tidak
Pemerintah No
Menurut peraturan bahwa perusahaan yang dilakukan
50 Tahun 2012
Tidak terdapat memiliki tenaga kerja kurang dari 100 tetapi maka peraturan Segera melakukan
2 Tentang
sertifikat SMK3 memiliki potensi bahaya tinggi maka haru K3 tidak akan sertifikasi SMK3
Penerapan SMK3
ada penerapan SMK3 berjalan
pasal 5 ayat (1)
dengan baik
dan (2)

27
N Manfaat Yang
Temuan Analisa Rekomendasi Landasan Hukum
o Timbul
1.Undang-
undang No.1
Tahun 1970
Tentang
Keselamatan
Kerja pasal 3
Ayat 1 pion e
Sebaiknya kotak 2. Peraturan
P3K Pemerintah No
Jika terjadi
yang ada di 50 Tahun 2012
kecelakaankerj
Warna pada Kotak P3K di PT HII merupakan kotak P3K perusahaan sesuai Tentang
a dan harus
lambang palang jenis A karena diperuntukkan untuk pekerja dengan ketentuan Penerapan SMK3
mendapatkan
kotak P3K tidak sebanyak 25 orang. Sudah dilengkapi dengan peraturan Lampiran II
pertolongan
sesuai dengan ceklist daftar isi kotak P3K. Namun, warna perundangan, baik Kriteria6.8.1
pertama akan
3 peraturan yang pada kotak P3K berwarna merah sehingga dari segi 3. Peraturan
mengalami
berlaku, dan isi tidak sesuai dengan PP No. 15 Tahun 2008 kelengkapan pemerintah No.
kesulitan
kotak P3K masih Pasal 10 pasal yang menjelaskan bahwa isinya dan 15 Tahun 2008
penanganan,
sering hilang/ tidak lambang kotak P3K berwarna hijau, dan isi lambang palang tentang P3K
karena isi
lengkap dari kotak P3K juga sering terjadi kehilangan P3K seharusnya Pasal 10 yang
kotak P3K
berwarna hijau menjelaskan
tidak lengkap.
dan warna dasar bahwa Kotak
putih. P3K terbuat dari
bahan yang kuat
dan mudah
dibawa, berwarna
dasar putih
dengan lambang
P3K berwaran
hijau.
Bidang Konstruksi, Lstrik, dan Pengendalian Kebakaran

28
N Manfaat Yang
Temuan Analisa Rekomendasi Landasan Hukum
o Timbul
Penyedian APD
a. Undang-Undang
bagi setiap pekerja
Nomor 01 Tahun
dan kewajiban bagi
1970 Tentang
pekerja untuk
Keselamatan Kerja.
memakai APD
b. Keputusan
sesuai dengan
Bersama Menteri
Keputusan Bersama
Tenaga Kerja dan
Menteri Tenaga
Rawan terjadi Menteri Pekerjaan
Kerja dan Menteri
kecelakaan kerja Umum
Adanya pekerja kontruksi tanpa Pekerjaan Umum
4 yang diakibatkan NO.KEP-
menggunakan APD NO.
kurangnya safety 174/MEN/1986
KEP.174/MEN/198
dari pekerja NO.104/KPTS/198
6 NO.
6
104/KPTS/1986
tentang
tentang
Keselamatan dan
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja
padatempat
pada tempat
Kegiatan
Kegiatan
Konstruksi
Konstruksi
a. Undang –
Undang Nomor 01
Ketidaktahuan Tahun 1970
tenaga kerja di Tentang
Pemasangan safety
Safety sign bahaya tegangan tinggi yang tertutup lingkungan kerja Keselamatan Kerja
sign pada tempat
lembar ceklist pemeriksaan sehingga tidak tersebut tentang BAB X pasal 14
5 yang tepat sehingga
terlihat yang berguna sebagai penyampai potensi bahaya huruf b.
lebih mudah untuk
informasi bahaya. listrik b. Persyaratan
dilihat.
bertegangan Umum Instalasi
tinggi di area ini. Listrik SNI
0225:2011 poin
134.1.7

29
N Manfaat Yang
Temuan Analisa Rekomendasi Landasan Hukum
o Timbul
a. UU No 1 tahun
Dapat
Menyingkirkan 1970 tentang
menyulitkan
barang-barang yang keselamatan kerja
pekerja apabila
dapat menghalangi pasal 3 ayat 1 (d)
hendak
rute evakuasi b. PMK RI Nomor
menyelamatkan
karena rute 48 tahun 2016
Banyak barang dan alat produksi yang berada di diri saat terjadi
6 evakuasi harus tentang standar
jalur evakuasi darurat keadaan darurat
terbebas dari keselamatan dan
karena kondisi
barang-barang yang kesehatan kerja
jalur yang
dapat mengganggu perkantoran
kurang lancar
kelancaran lampiran Bab III
menuju keluar
evakuasi. tentang standar
gedung
keselamatan kerja

30
Manfaat Yang Landasan
No Temuan Analisa Rekomendasi
Timbul Hukum
Bidang Meknaik, Pesawat Uap, dan Bejana Tekan
1. UU No. 1
Tahun 1970
Pasal 14 (b)
Pemeriksaan tentang
Terjadinya
dan kewajiban
kecelakaan
pengawasan pengurus untuk
kerja akibat
Tidak ada komitmen perusahaan untuk terhadap memasang
Di ruang tungku kurangnya
melengkapi tanda bahaya di lingkungan kerja kelengkapan semua gambar
7 pembakaran tidak informasi
sarana dan keselamatan
ditemukan safety sign tentang potensi
prasarana untuk kerja
bahaya yang
mencegah 2. PP 50 tahun
dapat
terjadinya 2012 pasal 10
ditimbulkan
kecelakaan ayat 4 (c)
tentang
Pelaksanaan
Rencana K3

31
Manfaat Yang Landasan
No Temuan Analisa Rekomendasi
Timbul Hukum

Permenaker No.
Pemeriksaan 38 tahun 2016
Mengakibatka dan pasal 1 ayat 8
n kecelakaan pengawasan tentang pesawat
Tidak adanya kerja akibat terhadap tenaga dan
Tidak terpenuhi syarat-syarat K3 terkait alat
pengaman atau barier kurangnya kelengkapan produksi yang
8 pengaman
untuk penyimpanan pengamanan sarana dan menimbulkan
AKI pada peralatan prasarana untuk bahaya
penunjang mencegah kecelakaan dan
produksi terjadinya ayat 10 tentang
kecelakaan alat
perlindungan

32
Manfaat Yang Landasan
No Temuan Analisa Rekomendasi
Timbul Hukum

1. UU No. 1
Tahun 1970
Pasal 14 (b)
tentang
Terjadinya Pemantauan
kewajiban
kecelakan dan
pengurus untuk
kerja akibat pengawasan
memasang
kurangnya terhadap
Tidak ada safety sign di Kurangnya komitmen perusahaan terhadap semua gambar
9 informasi kelengkapan
tabung kompressor keselamatan kerja keselamatan
terhadap rambu-rambu
kerja
potensi bahaya untuk setiap
2. PP 50 tahun
kepada tenaga potensi bahaya
2012 pasal 10
kerja yang ada
ayat 4 (c)
tentang
Pelaksanaan
Rencana K3

Bidang Lingkugan, Bahan Kimia, dan Kesehatan

33
Manfaat Yang Landasan
No Temuan Analisa Rekomendasi
Timbul Hukum

Kondisi lingkungan Barang dan


kerja yang terletak peralatan
tidak beraturan, Dapat
yangtidakterpaka
sehingga terdapat membahayakan
i seharusnya UU No. 1 Tahun
Terdapat bahan material dan pekerja dan
banyak peralatan dan diletakkan 1970 tentang
10 peralatan kerja lainnya yang orang lain serta
barang yang tidak mengganggu
ditempat yang KeselamatanKerja
menutupi area kerja semestinya atau (Pasal 3 Huruf M)
tertata dengan rapi, jalannya proses
serta tidak diletakkan di gudang dengan
kerja
sesuai dengan menerapkan
budaya 5R.
tempatnya

Mengganti
lambang P3K
Hal tersebut Permenakertrans
sesuai dengan
Ketidaksesuaian warna dapat menjadi No. 15 Tahun
ketentuan
11 lambang pada kotak Simbol pada kotak P3K berwarna merah temuan saat 2008 tentang P3K
peraturan
P3K dilaksanakannya di Tempat Kerja
perundang-
audit (Pasal 10 HurufA)
undangan dengan
warna hijau

34
Manfaat Yang Landasan
No Temuan Analisa Rekomendasi
Timbul Hukum

Dikarenakan perusahaan sudah bekerja sama Dapat Pengurus Peraturan


Tidak adanya tempat
dengan pihak ketiga, maka perusahaan tidak menimbulkan menyediakan Pemerintah No 27
12 pemilahan sampah
menyediakan tempat pemilahan sampah bahan pencemaran tempat sampah Tahun 2020 Pasal
bahan kimia berbahaya
kimia berbahaya lingkungan, sesuai kebutuhan 15 Ayat 2 Dan 3

35
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT
Homeware International Indonesia, didapatkan kesimpulan adalah sebagai berikut;
a. Terdapat temuan positif dan negatif terhadap bidang kelembagaan dan
SMK3.
b. Terdapat temuan positif dan negatif terhadap bidang konstruksi, listrik, dan
peanggulangan kebakaran.
c. Terdapat temuan positif dan negatif terhadap bidang mekanik, pesawat uap,
dan bejana tekan.
d. Terdapat temuan positif dan negative terhadap bidang lingkungan, bahan
kmia, dan Kesehatan kerja.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan positif dan negatif dalam hal penerapan norma K3 di PT.
Homeware International Indonesia pada bidang K3 konstruksi, listrik, dan
penanggulangan kebakaran, saran yang dapat diberikan, yaitu:
1. Tenaga kerja yang sedang melakukan renovasi diwajibkan menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD).
2. Perusahaan diharuskan memebentuk SMK3, dikarenakan perusahaan ini bergerak
di bidang industri yang memiliki dampak potensi bahaya yang besar.
3. Perusahaan diwajibkan membuat safety sign compressor
4. Perusahaan harus membuat pemilahan sampah B3.

36

Anda mungkin juga menyukai