Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT. MITRA ADI JAYA

BIDANG K3 INSTALASI LISTRIK, PENYALUR PETIR,


PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KONSTRUKSI BANGUNAN

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

ANGKATAN KE - X

KELOMPOK 2

1. Agista Karmelia
2. Halimatu Sya’Diah
3. Nur Utsman
4. Rahadian Azmy
5. Rahmat Fauzan Izza
6. Syaifur Rahman

PENYELENGGARA

PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA

Yogyakarta 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya PT. MAJa penulisan
laporan PKL ini dapat diselesaikan tepat waktunya. Laporan PKL ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam pelaksanaan
Pembinaan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum Angkatan X Tahun 2019.

Dalam penyusunan laporan ini penulis melakukan Praktik Kerja


Lapangan (PKL) di PT. Mitra Adi jaya, Yogyakarta. Topik yang dibahas
oleh penulis adalah bidang K3 Instalasi listrik, Penanggulangan
Kebakaran dan Konstruksi Bangunan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima


kasih kepada PT. Mitra Adi Jaya, PT. Centra Artha Prima Indonesia, para
instruktur dan rekan – rekan kelompok 2 atas bimbingan dan dorongannya
sehingga tim dapat menyelesaikan laporan PKL ini sesuai dengan waktu
yang ditentukan, serta rekan – rekan peserta Pembinaan dan Sertifikasi
Ahli K3 Umum atas kebersamaan dan dukungannya selama ini.

Dalam penyusunan laporan PKL ini penulis sadar bahwa banyak


kekurangan dan ketidaksempurnaan baik dari isi maupun
penyampaiannya, oleh karena itu penulis mengharapkan segala kritik dan
saran yang membangun sehingga tercapainya kesempurnaan isi maupun
penulisan laporan PKL ini.

Yogyakarta, 24 July 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1


A. LATAR BELAKANG ............................................................. 1
B. PT. MAJSUD DAN TUJUAN ................................................ 3
C. RUANG LINGKUP .............................................................. 4
D. DASAR HUKUM .................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 5

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAN ............................................... 5

B. TEMUAN HASIL OBSERVASI........................................................ 9

BAB III HASIL ANALISA...................................................................... 11

1. TEMUAN POSITIF............................................................... 11

2. TEMUAN NEGATIF.............................................................. 16

BAB IV PENUTUP.............................................................................. .. 25

A. KESIMPULAN................................................................................. 25

B. SARAN............................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 26

LAMPIRAN.......................................................................................... 27

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak sumber bahaya
yang berpotensi menimbulkan bahaya. Sehingga perlu dilakukan suatu upaya
pengendalian terhadap sumber bahaya tersebut, salah satunya adalah pengendalian
terhadap instalasi listrik, penyalur petir, penanggulangan kebakaran dan pengawasan
konstruksi bangunanan. Apabila tidak dilakukan pengendalian atau melakukan
pengendalian yang salah terhadap instalasi listrik dapat menimbulkan kecelakan
kerja. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan upaya penanggulangan kebakaran
untuk mencegah terjadinya kebakaran dan sebagai sarana proteksi.
Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap
sumber bahaya yang ada di tempat kerja, salah satunya adalah instalasi listrik,
penyalur petir, penangulangan kebakaran dan konstruksi bangunan Selain
mengidentifikasi, diharapkan juga mampu menemukan solusi atau pengendalian dari
sumber bahaya.
Oleh dikarenakan hal diatas, guna mendapat calon AK3 Umum yang
berpengalaman perlu dilakukan Praktik Kerja Lapangan. Besar harapan setelah
dilakukan kegiatan ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang
implementasi K3 di tempat kerja.

B. Maksud dan Tujuan Praktik Lapangan


Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :
1. Membekali para calon Ahli K3 Umum dalam praktek nyata dalam penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang
meliputi : keadaan dan fasilitas tenaga kerja; keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja,
instalasi serta peralatan lainnya; penanganan bahan kimia berbahaya; proses
produksi; sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum di tempat kerja, sehingga para
calon Ahli K3 Umum dapat bertindak secara professional didalam bekerja dan dapat
memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga dan
meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.

Tujuan praktik lapangan berdasarkan latar belakang yang telah


1
disebutkan di atas adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan program K3 di PT. Mitra Adi Jaya.
2. Untuk mengindentifikasi permasalahan K3 di PT. Mitra Adi Jaya serta
melakukan analisa untuk memberikan rekomendasi kepada Perusahaan.
3. Untuk mengaplikasikan teori yang ada dikelas selama pelatihan
kelapangan secara langsung.
4. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai calon Ahli K3
Umum.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup praktek kerja lapangan ini adalah:
1. Bidang Pengawasan K3 Instalasi Listrik
2. Bidang Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir
3. Bidang Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran
4. Potensi bahaya dan tingkat resikonya dari bahaya kebakaran
5. System evakuasi dan alat bantu evakuasi pemadam kebakaran
6. Pengawasan fasilitas bangunan gedung
7. Perawatan dan pemeliharaan fasilitas gedung

D. Dasar Hukum
Dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia dilandasi
dengan dasar hukum sebagai berikut :
A. Peraturan Perundang-undangan
1. UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2 tentang setiap warga negara berhak
mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
2. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
3. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4. Undang-undang No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
B. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
1. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Repulik Indonesia No. 01 tahun
1980 tentang K3 Konstruksi.
2. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No. 09 tahun
2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan
Pada Ketinggian.
3. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No. 08 Tahun
2010 tentang Alat Pelindung Diri.
4. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No.4 tahun
1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR.
5. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No.2 tahun

2
1983 tentang Instalasi Kebakaran Alarm Automatik di tempat kerja.
6. Instruksi Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No. 11 tahun
1987 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.
7. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia No.12 tahun
2015 tentang K3 Listrik di tempat kerja.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 31 tahun 2015 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir perubahan dari Peraturan
Menteri Tenaga Kerja RI No. 02 tahun 1989.
9. Peraturan Menteri ESDM No.36 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
SNI 0225:2011 mengenai (PUIL 2011) SNI 0225:2011/Amd:2013.

3
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan


PT. Mitra Adi Jaya (MPS Brebah) memperoleh Akta pendirian pada
tanggal 5 September 2005 beralamat di Jl. Raya Berbah Kalitirto, Berbah,
Sleman, DIY. Memulai produksi pertamanya dengan jenis industri Sigaret
Kretek tangan (SKT) pada tanggal 27 November 2005 dan mulai diresmikan
oleh Gubernur DIY pada tanggal 9 Januari 2006. PT. Mitra Adi Jaya (MPS
Berbah) merupakan industri padat karya, proses manual dan mempekerjakan
± 700 orang (52 laki-laki, 648 perempuan). Menyadari suatu permasalahan
bahwa di Indonesia merupakan peringkat ke 112 dari 175 negara di dunia.
Dari 60 negara yang di survei IDM World Competitiveness tahun 2005
Indonesia berada di peringkat ke-59, maka PT. Mitra Adi Jaya (MPS Brebah)
hadir untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

2.2 VISI dan MISI


Perusahaan VISI :
Menjadi mitra produksi sigaret yang mengutamakan
keamanan,keselamatan,kualitas dan produktifitas dalam menjamin kepuasan
mitra,pemilik dan karyawan.
MISI :
Meningkatkan taraf hidup masyarakat pra sejahtera dan menciptakan
lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran serta memacu kegiatan
ekonomi masyarakat sekitar.

2.3 Kebijakan K3 Perusahaan


PT. Mitra Adi Jaya adalah perusahaan yang menyediakan tempat kerja
yang sehat, aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan guna mencegah
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Keberhasilan kebijakan ini
merupakan tanggung jawab bersama dengan cara menjaga dan menjalankan

4
kebiasaan kerja yang baik dalam bidang K3. Untuk itu manajemen
berkomitmen :
1. Mentaati perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan
dengan K3 serta mengintegrasikan ke dalam semua aspek operasi.
2. Memotivasi dan memfasilitasi seluruh karyawan untuk pmeningkatkan
perbaikan yang berkelanjutan dalam bidang K3.
3. Mengmbangkan serta mempromosikan sistem manajemen K3 yang
berstruktur, terpadu, dan secara teratur akan dievaluasi kembali guna
menjamin kesesuaian terhadap praktek kerja.
4. Mewajibkan para pemasok dan kontraktor untuk memenuhi standard
K3 yang berlaku di PT. Mitra Adi Jaya.

5
2.4 Struktur Organisasi PT. Mitra Adi Jaya

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Mitra Adi Jaya

6
2.5 Struktur Organisasi P2K3PT. Mitra Adi Jaya

Gambar 2.2 Struktur Organisasi P2K3 PT. Mitra Adi Jaya

7
2.6 Struktur Organisasi Emergency Respon Team PT. Mitra Adi Jaya

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Eemergency Respon Team PT. Mitra Adi Jay

8
2.7 Alur Produksi
Alur proses produksi PT Mitra Adi Jaya (MAJ) terdiri dari 9 tahapan utama, yaitu:
 Urai, proses menguraikan tembakau dengan tujuan memisahkan agal dan
gagang.
 Giling, proses menggiling tembakau.
 Push Cutter, proses pemotongan untuk merapikan ukuran rokok.
 Inspeksi, proses pemeriksaan hasil rokok sesuai standard.
 Wrapping, proses pembungkusan rokok dengan selubung / kertas khusus untuk
menjaga citarasa rokok.
 Packing, proses pembungkusan selanjutnya dalam wadah o Bandroll, proses
pemasangan pita cukai.
 Press Bale, proses pengepakan ke dalam kardus.
 Finished goods, proses penyimpanan rokok yang sudah siap diambil oleh PT
Sampoerna pusat.
Diagram alur produksi PT. Mitra Adi Jaya (MAJ) ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 2.4 Alur Produksi PT Mitra Adi Jaya (MAJ)

9
BAB III
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi lapangan di PT. Mitra Adi Jaya ditemukan temuan positif dan temuan negatif yang dititikberatkan
pada K3 Instalasi listrik, Penanggulangan Kebakaran dan Konstruksi Bangunan.
A. Temuan Positif

No. Lokasi Temuan Temuan Peraturan Perundangan K3 Bunyi Hukum


1 Genset  Ruangan genset relatif Pasal 1 ayat 1
- UU NO 30 TH 2009 [ Pasal “APD adalah suatu alat yang mempunyai
jauh dari lokasi kerja
 Terdapat APD Ear muff 9.(a) (b) “Penyediaan tenaga kemampuan untuk melindungi seseorang
 Ada tanda peringatan listrik untuk kepentingan yg fugsinya menggisolasi sebagian atau
tegangan tinggi umum’’] Pasal 12 “ dan seluruh tubuh dari potensi bahaya
 Terdapat lapisan
Pasal 19 “Izin operasi”. ditempat kerja.”
peredam
- Permen 08/Men/VII/2010
Tentang Alat Perlindungan
Diri pasal 1 ayat 1

Ruang Genset

10
2 Instalasi Listrik  Ada tanda bahaya pada - UU No. 1 Tahun 1970 tentang Pasal 14 point b
panel keselamatan kerja Pasal 14
“Memasang dalam tempat kerja yang
 Kualitas panel relatif point b dipimpinnya, semua gambar keselamatan
bagus kerja yang diwajibkan dan semua bahan
 Kualitas kabel relatif pembinaan lainnya, pada tempat-tempat
yang mudah dilihat dan terbaca menurut
bagus ada teknisi listrik petunjuk pegawai atau ahli Keselamatan
( permen 12/2015 pasal Kerja.”

6)

- Terdapat penerangan di
- PERMENAKER No.5
atap ruangan tempat kerja - Pasa 17 ayat 2
PER/MEN/2018 “ Tempat kerja yang menggunakan
yang memadai
3 Kontruksi Bangunan tentang Keselamatan dan pencahayaan alami , desain gedung harus

11
Kesehatan Kerja Lingkungan menjamin intensitas cahaya sesuai standar
Kerja pasal 17 (2) yang ditetapkan.”

12
3 Sirkulasi Udara - Terdapat ventilasi udara - PERMENAKER No.5 Pasal 39
yang cukup PER/MEN/2018 (1) Kebutuhan atas udara yang bersih dan
sehat sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Pasal 39 ayat 1 dan 2 5 ayat (3) huruf c harus dipenuhi pada
setiap Tempat Kerja.
(2) Pemenuhan kebutuhan udara di
Tempat Kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan melalui:
a. KUDR;
b. ventilasi; dan
c. ruang udara.
4 Penyalur Petir - Terdapat penyalur petir - PERMEN NO 2 TH 1989 - Pasal 10
Instalasi penerima/air terminal (1) Penerima harus dipasang di tempat
yang ditempatkan dilokasi
atau bagian yg diperkirakan dapat
tercantum pada pasal 10,13 ,
pabrik tersambar petir dimana jika bangunan
serta jadwal reksa uji yang yang terdiri dari bagian-bagian seperti
bangunan yang mempunyai menara,
sesuai tercantum pada pasal 51.
antena, papan reklame atau suatu blok
bangunan harus dipandang sebagai suatu
kesatuan;
(2) Pemasangan penerima pada atap yang
mendatar harus benar-benar menjamin
bahwa seluruh luas atap yang
bersangkutan termasuk dalam daerah
perlindungan;
(3) Penerima yang dipasang di atas atap
yang datar sekurang-kurangnya lebih
tinggi 15 cm dari pada sekitarnya;

13
(4) Jumlah dan jarak antara masing-
masing penerima harus diatur
sedemikian rupa sehingga dapat
menjamin bangunan itu termasuk dalam
daerah perlindungan.
- Pasal 13
Pilar beton bertulang yang
dirancangkan sebagai penghantar
penurunan untuk suatu instalasi penyalur
petir, pilar beton tersebut harus dipasang
menonjol di atas atap dengan mengingat
ketentuan-ketentuan penerima, syarat-
syarat sambungan dan elektroda bumi.
Pasal 51 ayat 1
- PERMEN NO 2 TH 1989 Pasal Pemeriksaan dan pengujian instalasj
Penyalur petir di penyalur petir dilakukan oleh pegawai
28 ayat 1
pengawas, ahli keselamatan kerja dan atau
kebumikan (grounding)
jasa inspeksi yang ditunjuk; (2) Pengurus
atau pemilik instalasi penyalur petir
berkewajiban membantu pelaksanaan
pemeriksaan dan pengujian yang
dilakukan oleh pegawai pengawas, ahli
keselamatan kerja dan atau jasa inspeksi
yang ditunjuk termasuk penyediaan alat-
alat bantu.

Pasal 28 ayat 1
5 “ Elektroda bumi harus dibuat dan pasnag

14
Halaman Gedung sedemikian rupa sehingga tahan
pembumian sekecil mungkin ”

6  Terdapat APAR - PERMEN 04 Tahun 1980 Pasal 4


Tercantum pada Pasal 4 ayat Ayat 4 “Pemasangan dan penempatan alat
disetiapgedung
 Terdapat poster dan 4,5 dan 6 pemadam api ringan harus sesuai dengan
tandabahaya kebakaran jenis dan penggolongan kebakaran seperti
yang mudah terlihat tersebut dalam lampiran 2”
 APAR ditempatkan Ayat 5 “Penempatan tersebut ayat (1)
padalokasi yang mudah antara alat pemadam api yang satu dengan
dilihat dan dijangkau lainnya atau kelompok satu dengan
lainnya tidak boleh melebihi 15 meter,
kecuali ditetapkan lain oleh pegawai
pengawas atau ahli keselamatan Kerja”
Keputusan Menteri Kep
Ayat 6 “ Semua tabung alat pemadam api
186/MEN/1999 Pasal 2 ayat 2
Penyelenggaraan latihan ringan sebaiknya berwarna merah”
point e
dan gladi penanggulangan Pasal 2 ayat 2 point e

15
7 Halaman kebakaran secara berkala e. Penyelengaraan pelsatihan dan gladi
yang dilaksanakan rutin penanggulangan kebakaran secara berkala.
tiap satu tahun sekali.

B. Temuan Negatif

No Lokasi Temuan Temuan Potensi Proba Konsek Rating Rekomendasi Peraturan


Negatif Bahaya bility uensi Resiko Perundangan K3

16
1 Lokasi Rumah -Bahan -Kebakaran A 1 1 Sebaiknya diletakan Permenaker
Genset Bakar ditempat lebih jauh No.187/Men/ 1999
Tinggi
disimpan atau dibuatkan tentang Pengendalian
diruang bangunan khusus Bahan Kimia Berbahaya
genset bahan bakar. di Tempat Kerja Pasal
11

2 -Tidak ada Apa bila E 5 9 Diberikan tanda Permenakertrans


tanda untuk terjadi berwarna merah 04/Men/1980 tentang
Sedang
menyatakan kebakaran dengan lebar 20 cm syarat-syarat pemasanga
tempat APAR dan pemeliharaan APAR
APAR tersebut tidak (pasal 4 ayat 1)
mudah untuk
dilihat

17
3 Penempat Susah E 4 14 Pasang pada Permenakertrans
an APAR dijangkau ketinggian 125 cm 04/Men/1980 tentang
Tinggi
tidak dan dilihat dan diberikan syarat-syarat pemasanga
sesuai tanda berwarna dan pemeliharaan APAR
merah. (pasal 4 ayat 3)

18
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. PT. Mitra Adi Jaya sudah menerapkan kebijakan perusahaan dan undang
undang keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku.
2. PT. Mitra Adi Jaya sudah melaksanakan Peraturan Menteri ESDM No.36 Tahun
2014 tentang Pemberlakuan SNI 0225:2011 mengenai (PUIL 2011) SNI
0225:2011/Amd:2013.
3. PT. Mitra Adi Jaya sudah menerapkan Permenaker No. 1 Tahun 1980 pasal 5
dan 8 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada konstruksi bangunan.
4. PT. Mitra Adi Jaya sudah melaksanakan Permenaker No. 4 Tahun 1980 tentang
Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
5. Berdasarkan hasil analisa dan penilaian resiko di dalam tabel analisa temuan
negatif, maka untuk menentukan nilai dari rating resiko (RR) adalah dengan
rumus: Probability × Severity .

4.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan kepada manajemen


PT. Mitra Adi Jaya untuk konsisten mempertahankan, dan mengembangkan
Pelaksanaan Sistem Manajeman Keselamatan dan kesehatan Kerja di PT. Mitra
Adi Jaya khususnya dibidang K3 Penanggulangan Kebakaran, Instalasi Listrik,
dan Konstruksi.

19
LAMPIRAN

20
Lampiran 1 SKP Penanggulangan Kebakaran Basic Kelas D

21
Lampiran 2 Tabel Analisa Temuan Negatif

22
23

Anda mungkin juga menyukai