Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AK3U - KELEMBAGAAN & KEAHLIAN K3

1. Sebutkan Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian Keselamatan dan Kesehatan


Kerja (K3).
a. Undang-undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
d. Peraturan Menteri Tenaga KerjaRI Nomor 2 tahun 1992 tentang Tata Cara
Penunjukan, Kewajiban Dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 4 tahun 1995 tentang Perusahaan
Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
f. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 155 Tahun 1984 tentang
Penyempurnaan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
kep-125/MEN/1982, tentang Pembentukan Susunan dan Tata Kerja Dewan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasioanal, Dewan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina
g. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 239 tahun
2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli
Keselamatan dan kesehatan Kerja Umum
h. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 02 tahun
2011 tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap Perusahaan
Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
i. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 03 tahun
2011 tentang Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 yang selanjutnya
disebut Ahli K3
j. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Nomor 48 Tahun 2011 tentang Bidang Jasa Pembinaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

2. Yang dimaksud dengan P2K3 sesuai dengan Permenaker No. 04 Tahun 1987
adalah.
P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang meruakan wadah
kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama saling
pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja.

3. Sebutkan kewajiban Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) Umum.


a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan keselamatan dan
kesehatan kerja sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan
penunjukannya;
b. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang
ditunjuk mengenai hasil pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut:
a.) Untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja satu kali
dalam 3 (tiga) bulan, kecuali ditentukan lain;
b.) Untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan yang
memberikan jasa dibidang keselamatan dan kesehatan kerja setiap saat
setelah selesaimelakukan kegiatannya;
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan/instansi yang
didapat berhubungan dengan jabatannya.

4. Sebutkan kewenangan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3) Umum.


a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukan;
b. Meninta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja sesuai dengan keputusan
penunjukannya;
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan
memberikan persyaratan serta pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja
yang meliputi:
a.) Keadaan dan fasilitas tenaga kerja.
b.) Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan
lainnya.
c.) Penanganan bahan-bahan.
d.) Proses produksi.
e.) Sifat pekerjaan.
f.) Cara kerja.
g.) Lingkungan kerja.

5. Kapan SK Penunjukan Ahli K3 umum dapat dicabut?


SK dapat di cabut apabila :
a. Tidak memenuhi per-UU-an K3
b. Melakukan kesalahan & kecerobohan
c. Dengan sengaja atau kecerobohan terbuka rahasia perusahaan

6. Jelaskan tugas dan fungsi P2K3


Tugas P2K3
P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta
maupun tidak kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah keselamatan
dan kesehatan kerja

Fungsi P2k3
a. Menghimpun dan mengolah data tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di tempat kerja;
b. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja :
a.) berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan
gangguan K3
b.) Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja
c.) Alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
d.) cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya

c. Membantu pengusaha atau pengurus dalam:


a.) Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja;
b.) Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik;
c.) Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap
keselamatan dankesehatan kerja;
d.) Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta
mengambil langkah-langkah yang diperlukan;
e.) Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja,
f.) hygiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi;
g.) Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan
menyelenggarakanmakanan di perusahaan;
h.) Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja;
i.) Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja;
j.) Mengembangkan laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja,
melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil
pemeriksaan;
k.) Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja,
higene perusahaan dan kesehatan kerja.
d. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan
pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higene
perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai