Anda di halaman 1dari 4

ESSAY

1. Sebutkan dan jelaskan tugas, kewenangan dan kewajiban Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja sesuai dengan Permenaker No. 02/MEN/1992 !
2. Sebutkan dan jelaskan bilamana keputusan penunjukan Ahli K3 Umum dapat dicabut
oleh Menteri Ketenagakerjaan sesuai dengan Permenaker No. 02/MEN/1992 !
3. Sebutkan perusahaan yang wajib SMK3 dan jelaskan bilamana kriteria Audit SMK3
kategori minor, mayor dan kritikal !

4. PT. Indonesia abadi menggunakan bahan kimia sebagai berikut :


No Jenis Bahan Kimia NAK (ton) KUANTITAS (ton)
1 A 60 50
2 B 2 10
3 C 58 52
4 D 500 200
5 E 200 270
6 F 300 130
7 G 190 150
8 H 100 80
9 I 250 110
10 J 350 270

a) Lakukanlah penetapan potensi bahaya perusahaan tersebut, apakah termasuk


perusahaan dengan potensi bahaya besar atau menengah??
b) Sebutkan kewajiban perusahaan tersebut setelah ditetapkan potensi bahayanya.

5. PT. Maju Mundur mempunyai ruang administrasi dengan panjang 8 meter, lebar 6 meter
dan tinggi 4 meter. Berapa jumlah maksimal orang yang dapat bekerja di ruangan
tersebut sesuai dengan cubic space yang ditetapkan dalam Permenaker No.5/2018 ?
Jelaskan !
6. Suatu perusahaan mempunyai tenaga kerja sebanyak 270 orang. Berapakah jumlah
minimal jamban yang harus disediakan oleh perusahaan tsb ??

oooooo000 Selamat Mengerjakan 000oooooo


Jawaban :

1. Berdasarkan Permenaker No. 02/MEN/1992 Pasal 9 dan 10:


Ahli keselamatan dan kesehatan kerja berkewajiban :
a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan Perundang-undangan keselamatan
dan kesehatan kerja sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan
penunjukannya ;
b. Memberikan laporan kepada Menteri Tenaga Kerja atau Pejabat yang ditunjuk
mengenai hasil pelaksanaan tugas dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja satu kali dalam 3
(tiga) bulan, kecuali ditentukan lain ;
2. Untuk ahli keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan yang memberikan
jasa dibidang keselamatan dan kesehatan kerja setiap saat setelah selesai
melakukan kegiatannya
c. Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan/instansi yang didapat
berhubung dengan jabatannya.
d. Membuat laporan ditujukan kepada :
1.Kantor Departemen Tenaga Kerja setempat.
2.Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja setempat.
3.Direktur Bina Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Ahli keselamatan dan kesehatan kerja berwenang untuk :


a. Memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukannya ;
b. Meminta keterangan dan atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja sesuai dengan keputusan
penunjukannya ;
c. Memonitor, memeriksa, menguji menganalisa mengevaluasi dan memberikan
persyaratan serta pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi :
1. Keadaan fasilitas tenaga kerja.
2. Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya.
3. Penanganan bahan-bahan.
4. Proses produksi.
5. Sifat pekerjaan.
6. Cara kerja.
7. Lingkungan kerja.

2. Keputusan penunjukan ahli keselamatan dan kesehatan kerja dicabut apabila yang
bersangkutan terbukti :
a. Tidak memenuhi peraturan perundang-undangan keselamatan dan kesehatan kerja;
b. Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan berbahaya;
c. Dengan sengaja dan atau karena kekhilafannya menyebabkan terbukanya rahasia
suatu perusahaan/instansi yang karena jabatannya wajib untuk dirahasiakan.

3. Jgfjfj

4.
a. PT. Indonesia abadi menggunakan bahan kimia sebagai berikut :
No Jenis Bahan Kimia NAK (ton) KUANTITAS (ton) Potensi
1 A 60 50 Bahaya Menengah
2 B 2 10 Bahaya Besar
3 C 58 52 Bahaya Menengah
4 D 500 200 Bahaya Menengah
5 E 200 270 Bahaya Besar
6 F 300 130 Bahaya Menengah
7 G 190 150 Bahaya Menengah
8 H 100 80 Bahaya Menengah
9 I 250 110 Bahaya Menengah
10 J 350 270 Bahaya Menengah
b. Sesuai Kepmenaker No.187 tahun 1970, pasal 16.
Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahaya besar :
a. Mempekerjakan petugas K3 Kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan
dengan sistem kerja nonshift sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dan apabila
dipekerjakan dengan sistem kerja shift sekurang-kurangnya 5 (lima) orang.
b. Mempekerjakan Ahli K3 Kimia sekurang-kurangnya 1 (satu) orang;
c. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar;
d. Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia
proses dan modifikasi instalasi yang digunakan;
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali;
f. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali;
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun sekali.

5. Luas ruangan (L) = P x l x t = 8 x 6 x 4 = 192 m3


Cubic Spase (CS) = 192 : 10 = 19,2

Jadi Masimal orang yang dapat bekerja di ruang tersebut berdasarkan Permenaker
No.5/2018 adalah 19 Orang

6. Berdasarkan Permenaker No.5 tahun 2018,


Rasio kebutuhan jamban dengan jumlah Tenaga Kerja dalam satu waktu
kerja :
 Untuk 1-15 orang = 1 (satu) jamban;
 Untuk 16-30 orang = 2 (dua) jamban;
 Untuk 31-45 orang = 3 (tiga) jamban;
 Untuk 46 -60 orang = 4 (empat) jamban;
 Untuk 61 - 80 orang = 5 (lima) jamban;
 Untuk 81 -100 orang = 6 (enam) jamban; dan
 setiap penambahan 40 orang ditambahkan 1 (satu) jamban
(270-100
Jadi perusahaan yang mempunyai tenaga kerja sebanyak 270 orang maka harus
menyediakan minimal sebanyak 10 Jamban.

Pasal 9 (1) Pengusaha wajib menyediakan ruang P3K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a
dalam hal : a. mempekerjakan pekerja/buruh 100 orang atau lebih; b. mempekerjakan pekerja/buruh kurang dari
100 orang dengan potensi bahaya tinggi.
alat evakuasi dan alat transportasi; dan d. fasilitas tambahan berupa alat pelindung diri dan/atau peralatan khusus
di tempat kerja yang memiliki potensi bahaya yang bersifat khusus.

Anda mungkin juga menyukai