Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT. ADI SATRIA ABADI

BIDANG K3 KESEHATAN KERJA, KELEMBAGAAN, KEAHLIAN & SMK3

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE – 4 TAHUN 2020

KELOMPOK 4

1. Ardhi Mulyana
2. Lely Floris Br Karo Sekali
3. Achmad Kunaryo Wibowo
4. Indra Maulana Fachrozi
5. Guruh Candra Firmansyah

PT. SAFETY FIRST INDONESIA


Yogyakarta, 24 September 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rakhmat
dan karunia-Nya sehingga laporan praktik kerja lapangan ini dapat
terselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil kunjungan lapangan
pada PT. Adi Satria Abadi, yang sebagai salah satu syarat kelulusan
dalam pelatihan calon Ahli K3Umum. Selama pelatihan, pelaksanaan PKL
dan penyusunan laporan, penyusun telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, terkaithal tersebut, kami menyampaikan ucapan
terimakasih yang mendalam kepada:
1. Seluruh Staff PT. Adi Satria Abadi yang telah memberikan izin
untuk melakukan kegiatan kunjungan lapangan.
2. Seluruh staff di PT. MUARA ARTHA PERSADA dan PT. SAFETY
FIRST INDONESIA selaku penyelenggara pelatihan Ahli K3
Umum,yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk
menyelesaikan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dan
penyusunan laporan
3. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum Online Training
angkatan ke-4 tahun 2020 yang telah mampu menjaga suasana
pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudkan kerjasama yang
baik.
Penyusunan laporan ini dikerjakan dalam kurun waktu yang relatif
singkat, sehingga sangat wajar apabila masih banyak kekurangannya.
Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan ini dapat memenuhi
syarat yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pelatihandan dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Yogyakarta,24 September 2020

Penyusun

MAP (Muara Arta Persada)


i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup............................................................................................................2
1.4 Dasar Hukum...............................................................................................................2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum Perusahaan...........................................................................4
2.2 Temuan...........................................................................................................................6
BAB III ANALISA & PEMECAHAN MASALAH
3.1 Analisa Temuan Positif...........................................................................................10
3.2 Analisa Temuan Negatif.........................................................................................23
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................37
4.2 Saran...............................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

MAP (Muara Arta Persada)


ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan industri, penerapan
teknologi tinggi, penggunaan bahan serta peralatan yang semakin rumit dan
komplek tidak bias di hindari, sehingga perlu memerlukan tenaga kerja yang
ahli dan terampil. Perkembangannya ilmu dan teknologi dapat terlihat dalam
penggunaan mesin peralatan produksi dan bahan baku produksi ataupun
bahan berbahaya yang meningkat dan modern.
Penerapan teknologi dan penggunaan bahan tersebut tidak selaras
dengan keahlihan dan keterampilan tenaga kerja yang
mengoperasikannya. Semakin kompleknya peralatan dan semakin
canggihnya penerapan teknologi dan proses industri yang berlangsung
maka potensi bahaya kecelakaan baik secara langsung atau tidak
langsung yang akan berdampak pada pekerja dan lingkungan sekitar.
Mengingat pentingnya keselamatan kerja dan lingkungannya, maka di
perluhkan perlindungan dan tindakan pencegahannya, untuk itu pemerintah
mengeluarkan berbagai peraturan untuk keselamatan dan kesehatan kerja,
seperti UU no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja ,UU no 13 tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan, Permenaker no. 02 th 1980 Tentang Pemeriksaan
Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja, Permenaker no 4
tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja,
Pada kegiatan praktek kerja lapangan di PT Adi Satria Abadi yang
bergerak di bidang penyamakan kulit, kami meninjau masalah K3 meliputi
Kesehatan Kerja, Kelembagaan, Keahlian dan SMK3 pada perusahaan
tersebut sebagaimana penerapan di lapangan sesuai dengan dasar
hokum yang berlaku.

MAP (Muara Arta Persada)


1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1) Untuk mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan
pembinaan.
2) Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3
di lapangan khususnya di Bidang Kesehatan Kerja, Kelembagaan,
Keahlian dan SMK3.
3) Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi Peserta Calon Ahli
K3 Umum.
4) Calon Peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan
memberikan saran atau rekomendasi.

1.3 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1) Pelaksanaan K3 di Lingkungan Kerja
2) Pelaksanaan K3 di Bidang Kesehatan Kerja, Kelembagaan, Keahlian
dan SMK3.

1.4 DASAR HUKUM


A. Dasar Hukum K3 Kesehatan
a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.
Per.02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.
Per.01/MEN/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 9 Tahun 2014
Tentang Klinik.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1976 Tentang
Kewajiban Latihan Hiperkes bagi Dokter Perusahaan

MAP (Muara Arta Persada)


2
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.15/MEN/VIII/2008
Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Di Tempat Kerja.
g. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.:SE.01/MEN/1979 Tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat
Makan.
h. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.
Kep/68/MEN/IV/2004 Tentang Pencegahan Penanggulangan HIV/AIDS
di Tempat Kerja.
i. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No
Per.11/MEN/VI/2005 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif Lainnya di Tempat Kerja.

B. Dasar Hukum K3 Kelembagaan dan Keahlian K3


a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.04/MEN/1987 Tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.02/MEN/1992 Tentang
Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.

C. Dasar Hukum K3 Penerapan SMK3


a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
b. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 26 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan System Manajemen
Keselamatan dan

MAP (Muara Arta Persada) 3


BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


PT. Adi Satria Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang penyamaan kulit, berdiri tahun 1994. Perusahaan ini mempunyai
dua divisi yaitu divisi sarung tangan dan divisi penyamaan kulit. Untuk
divisi penyamaan kulit berlokasi di Kawasan Industri Banyakan, Situmulyo,
Kec. Piyungan, Kab. Bantul, DI Yogyakarta. Perusahaan ini berdiri di
tanah seluas 1,5 ha dengan luas bangunan 700 m2.
Jumlah total tenaga kerja 214 orang dengan perempuan 36 orang,
laki-laki 178 orang, 208 orang pegawai tetap, 6 orang pegai kontrak . Yang
bekerja dalam sistem Non-shift. Dengan waktu kerja 8 jam kerja yang
diterapkan pada 5 hari kerja Senin – Jumat dimulai dari Pukul 08 : 00 -17 :
00 WIB. Selama masa pandemi sistem kerja 1 shift dengan system 1 hari
kerja satu hari libur, mulai puku 07.00 – 17.00. Untuk peralatan yang
digunakan dalam perusahaan ini antara lain boiler, generator set, forklift,
mesin penetralan, mesin pencucian, mesin pewarnaan. Proses produksi
pada PT. Adi Satria Abadi terbagi menjadi dua proses yaitu produksi
basah dan produksi kering. Terdapat IPAL di dalam perusahaan guna
mengolah air limbah hasil produksi. Air limbah yang sudah melewati
berbagai macam proses seperti filtrasi, flokulasi dan sedimentasi
kemudian akan dibuang ke sungai yang berada dibagian belakang
perusahaan. Produksi dimulai dari pengolahan bahan baku berupa kulit
domba dan kambing sekitar 1000 sampai 2000 lembar yang didapat dari
bahan baku lokal maupun ekspor, berikut tahapan proses produksinya:
a Penghilangan sisa lemak
b. Tanning pencampuran air dengan berbagai bahan kimia sesuai
resep perusahaan dalam waktu 2 ½ hari

MAP (Muara Arta persada) 4


c. Gudang seleksi pengecekan kualitas yang akan disesuaikan
dengan grade di perusahaan.
d. Shaving menyamakan ketebalan kulit sebesar 0,55 mm
e. Dying proses pewarnaan pada kulit
f. Setter pengurangan kadar air dengan cara dipress

MAP ( Muara Artha Persada) 5


g. Pengeringan kulit dikeringkan secara manual atau dengan bantuan
blower
h. Milling proses pelemasan pada kulit agar kulit yang sudah
dikeringkan tidak kaku.
i. Staking melenturkan dan membersihkan kulit
j. Poolish proses pewarnaan pada bagian dalam kulit agar terlihat
mengkilap
k. Togle pembentangan kulit untuk mendapatkan luas optimal
l. Pengovenan dioven dengan suhu 60 oC dalam waktu 5 menit agar
kulit tidak mengkerut
m.Finishing meliputi pengukuran, pelabelan, pengecekan ulang,
packing.

Potensi bahaya di tempat kerja PT. Adi Satria Abadi yaitu :


a. Terjepit
b. Terjatuh
c. Peledakan
d. Tertimpa Kulit
e. Terpeleset
f. Tertabrak
g. Tersengat aliran listrik
h. Terpapar bahan Kimia
i. Tersembur air panas
j. Kebakaran

Faktor Bahaya
Karyawan akan menghadapi ancaman bahaya yang mengganggu
kesehatan di tempat kerja PT. Adi Satria Abadi, identifikasi bahaya yang
dilakukan diseluruh area PT. Adi Satria Abadi
1. Faktor Fisik
2. Faktor Ergonomi
3. Faktor Biologi
4. Faktor Fisika
5. Faktor Kimia
6. Faktor Pisikologi

2.2 Temuan

K3 Kesehatan Kerja :
Temuan Positif Temuan Negatif
- Jam kerja para pekerja 40 jam
seminggu
- Tersedianya ruang laktasi di - Tidak adanya petugas
perusahaan paramedis yang berjaga di ruang
- Tersedianya Klinik Kesehatan di klinik.
perusahaan
- memiliki akses yang mudah ke
Rumah Sakit
- Makan siang disediakan oleh - Belum adanya pelatihan
perusahaan (catering) tentang Hiperkes

- Seluruh tenaga kerja telah - Tidak adanya petugas P3K di


didaftarkan oleh perusahaan ke BPJS setiap area kerja.
Ketenagakerjaan dan BPJS
Kesehatan
- Adanya pemeriksaan berkala
terhadap karyawan
(pemeriksaan pernapasan,
pendengaran dan medical
cek up umum)
- Tersedia kotak P3K - Bentuk kotak P3K belum
sesuai peraturan
- Perusahaan sudah menyediakan - Penempatan kotak P3K
APD untuk digunakan oleh tenaga belum menyeluruh
kerja & memasang rambu rambu
penggunaan APD
- Perusahaan menyediakan - Penyedia makanan (catering)
minuman tambahan berupa susu yang belum memiliki izin dari disnaker
disediakan setiap hari kerja untuk - Tidak adanya ruang makan
semua tenaga kerja. di perusahaan

- BNN pernah mendatangi - Pengecekan penyalahgunaan


perusahaan untuk melakukan edukasi narkotika tidak pernah dilakukan
terkait penyalahgunaan narkotika oleh perusahaan dan hanya
terhadap seluruh dilakukan sekali ketika BNN
tenaga kerja. mendatangi lokasi perusahaan.
- Perusahaan belum
melakukan penyuluhan tentang
bahaya HIV/AIDS kepada
tenaga kerja.
- Perusahaan sudah menerapkan - Toilet di ruang produksi tidak
protocol Kesehatan guna mencegah di pisah ( bercampur ) antara laki-
penyebaran virus Covid-19 di area laki dan perempuan
perusahaan
- Kurangnya pemahaman
tentang penggunaan APD
sehingga beberapa karyawan
belum menggunakan APD

K3 Kelembaggan dan Keahlian K3


Temuan Positif Temuan Negatif
- Adanya P2K3 didalam - Belum melakukan pelaporan
perusahaan dan sudah disahkan 3 bulan sekali kepada
oleh disnaker Menteri
- Adanya operator yang
belum memiliki SIO
- Belum ada ahli K3 listrik
- Belum ada ahli K3 Kimia

- Adanya Ahli K3 Umum - Perpanjangan SKP


di perusahaan telat

- Adanya program kerja P2K3


dan melakukan evaluasi
program selama satu bulan
sekali
K3 SMK3
Temuan Positif Temuan Negatif
- Adanya serikat pekerja
- Perusahaan telah memenuhi
hak pekerja yaitu membayarkan
upah bagi pekerjanya
- Adanya Instruksi kerja - Tidak adanya kebijakan,
perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan, dan
evaluasi kinerja SMK3
- SOP dan IK belum
tertempel disemua
tempat/mesin
- Masih ada pekerja yang
tidak menggunakan APD
BAB III
ANALISIS

3.1 Analisa Temuan Positif


A. K3 Keselamatan Kerja

Lokasi Analisis
No Temuan Foto Temuan Dasar Hukum Bunyi Ayat
Temuan Temuan
1 Sudah ada Tempat Perusahaan UU no 32 tahun
sistem pengelolaa sudah memiliki 2009 tentang
pengelolaan n air limbah system Pengelolaan
Limbah PT ASA pengelolaan Lingkungan Hidup
limbah, pasal 20 ayat 3
khususnya
limbah cair dan
memastikan air
limbah aman
sebelum
dibuang ke
Sungai
2 Sudah Area Kerja Perusahaan Permenakertran No. Pasal 2 Pengusaha
disediakan PT ASA sudah 08/MEN/VII/2010 wajib menyediakan
APD oleh menyediakan Tentang Alat APD bagi pekerja/
Perusahaan APD berupa Pelindung Diri buruh ditempat Kerja
Masker, Sarung
tangan, sepatu
safety dan ear
plug untuk
setiap
karyawan yang
bekerja
3 Terdapat Ruang Perusahaan Undang - Undang no Pekerja perempuan
Ruang Laktasi Laktasi PT telah memiliki 13 tahun 2003 pasal harus diberi
di area kerja ASA fasilitas ruang 83 kesempatan
laktasi untuk sepatutnya untuk
pemenuhan menyusui anaknya
dan jika hal itu harus
perlindungan dilakukan selama
pekerja waktu kerjanya
perempuan
4 Perusahaan Ruang Dokter datang Permenaker No. 3 1. Penyelenggara
memiliki Ruang Klinik PT tiap Minggu 2 tahun 1998 Pasal 4 kesehatan kerja
Klinik ASA kali (Selasa dan dapat : a.
Kesehatan Jumat) dan Diselenggarakan
untuk Pekerja terdapat RS sendiri oleh
Rujukan pengurus, b.
terdekat Diselenggarakan
dengan area oleh pengurus
kerja apabila dengan
terjadi mengadakan
kecelakaan ikatan dengan
kerja dokter atau
pelayan
kesehatan lain. c.
Pengurus dari
beberapa
perusahaan
secara bersama-
sama
menyelenggaraka
n suatu
pelayanan
kesehatan kerja
2. Direktur
mengesahkan
cara
penyelenggaraan
Kerja sesuai
dengan keadaan.
5 Perusahaan Hasil wawancara Pada saat Perusahaan Undang - Undang no Pasal 35 Ayat 3
menyediakan dari Narasumber hari kerja telah 13 tahun 2003 pasal berbunyi Pemberi
susu setiap mencukupi 35 Ayat 3 Kerja sebagaimana
hari, makan kebutuhan dimaksud pada ayat
siang dan nutrisi yang 1 dalam
Uang dibutuhkan oleh mempekerjakan
Trasnportasi karyawan tenaga kerja wajib
kepada selain itu juga memberikan
pegawai memberikan perlindungan yang
fasilitas mencakup
transportasi kesejahteraan,
untuk selama keselamatan, dan
bekerja dalam kesehatan baik
bentuk di uang mental maupun fisik
kan tenaga kerja
6 Seluruh Hasil pemaparan Kantor PT Sebanyak 214 Peraturan Presiden Kepesertaan
Karyawan telah oleh narasumber ASA Karyawan telah No. 12 Tahun 2003 Jaminan Kesehatan
didaftarkan didaftarkan tentang Jaminan bersifat wajib dan
BPJS BPJS Kesehatan. Pasal 6 mencakup seluruh
Ketenagakerja Ketenagakerjaa penduduk Indonesia
an dan BPJS n dan BPJS
Kesehatan Kesehatan oleh
PT ASA
7 Dilakukan Hasil pemaparan Kantor PT Perusahaan Undang-undangan Pengurus diwajibkan
pemeriksaan oleh Narasumber ASA telah No. 1 Tahun 1970 memeriksakan
kesehatan melakukan Pasal 8 semua tenaga kerja
berkala per 6 kewajiban yan berbeda
bulan sekali untuk dibawah
(pernafasan, memeriksakan pimpinannya secara
pendengaran, kesehatan berkala pada dokter
dan Medical semua tenaga yang ditunjuk oleh
Check Up kerjanya secara pengusaha dan
umum) berkala dibenarkan oleh
Direktur.
8 Terdapat Ruang Perusahaan Permenaker No. 2 Pasal 2 ayat 1
struktur HSE HSE PT telah memiliki tahun 1987 tentang berbunyi setiap
dan Program ASA struktur P2K3 P2K3 Pasal 2 ayat 1 tempat kerja dengan
Kerja HSE di yang diketuai kriteria tertentu
PT ASA oleh pimpinan pengusaha atau
perusahaan pengurus wajib
dan sekretaris membentuk P2K3
perusahaan
sudah dijabat
oleh Ahli K3
Umum serta
memiliki
perwakilan
petugas P2K3
di masing-
masing bagian
9 Adanya Ahli K3 Ruang Perusahaan Permenaker No. 2 Menteri Tenaga
Umum di PT HSE PT telah memiliki Tahun 1992 tentang Kerja atau pejabat
ASA ASA ahli K3 Umum tata cara yang ditunjuk
atas nama penunjukan, berwenang
Bapak Joko kewajiban dan menunjuk ahli K3
Supriyadi wewenang ahli K3 pada tempat kerja
pasal 2 ayat 1 dengan kriteria
tertentu dan pada
perusahaan yang
memberikan jasa
dibidang K3
10 Rambu-rambu Ruang Beberapa Permenakertrans Pasal 5 Pengusaha
tanda bahaya kerja PT rambu terkait No. 8/MEN/VII/2010 atau pengurus wajib
dan ASA peringatan Tentang Alat mengumumkan
penggunaan memakai APD Pelindung Diri secara tertulis dan
APD telah dan larangan memasang rambu-
dipasang di menggunakan rambu mengenai
beberapa spot HP selama kewajiban
lokasi kerja bekerja telah penggunaan APD di
terpasang di tempat kerja
beberapa spot
area kerja
11 Terdapat 18 Toilet di PT Perusahaan Peraturan Menteri Ayat (6) jumlah
Toilet di tempat ASA sudah Perburuhan No. 7 kaskus adalah
produksi dan 2 memenuhi Tahun 1964 Tentang sebagai berikut:
toilet di office jumlah Syarat Kesehatan, Untuk 1-15 orang
minimum Kebersihan, serta buruh = 1 kaskus,
kaskus di Penerangan dalam 16 - 30 = 2 kaskus,
tempat kerja. Tempat 31 – 45 = 3 kaskus,
Setiap 100 Kerja. Dijelaskan 46 – 60 = 4 kaskus,
orang ada 6 pada pasal 6. 61 – 80 = 5 kaskus,
toilet ditambah 61 – 100 = 6 kaskus,
setiap kelipatan dan untuk
100 ditambah selanjutnya untuk
harus ada 6 tiap 100 orang buruh
kaskus. harus disediakan
Total pegawai minimal 6 kakus.
214 sehingga
18 toilet sudah
cukup untuk
jumlah
karyawan
12 Jam Kerja Hasil pemaparan Ruang Jumlah tenaga Pasal 77 ayat 2, Waktu kerja
karyawan 30 dari Narasumber Kerja PT kerja 214 dibagi Undang-undang sebagaimana
jam per minggu ASA menjadi 2 Nomor 13 Tahun dimaksud dalam
kelompok (A 2003 Tentang ayat (1) meliputi :
dan B). Masing- Ketenagakerjaan a. 7 jam 1 hari dan
masing 40 jam 1 minggu
kelompok untuk 6 hari kerja
bekerja 10 jam dalam 1 minggu
per hari x 3 hari b. 8 jam 1 hari dan
kerja dalam 40 jam 1 minggu
seminggu, untuk 5 hari kerja
sehingga total dalam 1 minggu
jam kerja 30
jam perminggu.
Masih dibawah
dari ketentuan
40 jam per
minggu.
13 Perusahaan Ruang Terdapat area Surat Edaran No. 1.Melakukan
telah Kerja PT cuci tangan dan HK pemeriksanaan
menerapkan ASA pengecekan 02.01/MENKES/216/ suhu tubuh
protokol- suhu tubuh 2020 Tentang 2.Menyediakan
protokol Covid- sebelum Protokol saran cuci tangan
19 di Tempat memasuki area pencegahan dan 3.Memastikan
Kerja kerja. Jumlah penularan corona seluruh area kerja
pegawai yang virus disase seteril
masuk juga (COVID-19) di 4.Optimalisasi
sudah dibatasi tempat kerja sirkulasi udara dan
menjadi 50% sinar matahari
dari kapasitas. 5.Menyediakan tisu
dan masker
6.Menginformasikan
dan mengedukasi
kepada seluruh
pekerja
7.Sosialisasi tentang
protokol isiolasi diri
8.Memasang pesan-
pesan kesehatan
9.Memasang
pembatas/ barrier
untuk memberi
jarak kontak
pengaturan jam
kerja, shift kerja
10. Petugas K3
melakukan
pemeriksaan pro
aktif
B. P2K3 (Panitia Pembinaan Keselamatan dan kesehatan kerja)
No Temuan Foto Temuan Lokasi Analisis Sarana Dasar Bunyi Ayat
Temuan Temuan Hukum
1 Adanya Kantor HSE Sudah Segala PERMENA Setiap tempat
organisasi terbentukny perencanaa KE kerja dengan
P2K3 di a struktur n di P2K3, R No 4 kriteria tertentu
dalam organisasi dilaksanaka Tahun 1987 pengusaha atau
perusahaa P2K3 dan n sesuai Tentang pengurus wajib
n disahkan SOP dari Panitia membentu k
oleh perusahaan Pembina P2K3
disnaker dan Keselamata
dikonsultasik n dan
a n ke Kesehatan
disnaker. Kerja Serta

MAP (Muara Arta Persada)


21
Tata Cara
Penunjukan
Ahli
Keselamata
n Kerja
Pasal 2
Ayat 1
2 Perusahaa Perusahaan Perusahaa Sebaiknya PERMENA Menteri tenaga
n PT ASA n perlahan kompentensi KER No 2 kerja atau
sudah menerapka bidang lain tahun 1992 pejabat yang
memiliki n sesuai pun harus tentang tata ditunjuk
Ahli K3 dengan ada sertifikat cara berwenang
Umum regulasi dan SKP penunjukan, menunjuk ahli K3
pemerintah nya kewajiban pada tempat
dan kerja dengan
wewenang kriteria
ahli K3 tertentudan pada
pasal 2 ayat perusahaan yang
1 memberikan jasa
dibidang K3

MAP (Muara Arta Persada)


22
3.2 Analisa Temuan Negatif
Pengendalia
n Resiko
NoFoto Lokasi Temuan Potensi Bahaya P E C R Dasar Hukum Bunyi Ayat
yang Sudah
Ada
Jika terjadi
accident maka
tenaga
kerja/korban
secepatnya
dibawa ke PERMENAKER
Tidak ada foto Tidak terlihat Rumah Sakit No.3 Tahun
1 terkait , informasi adanya Terjadi kecelakaan 6 2 3 36 terdekat 1998 Pasal 4
hanya Kerjadi tempat kerja
pada saat tidak ada
petugas medis di
dalam klinik yang
hanya beroperasi dua
petugas kali seminggu 1. Penyelenggara
bersumber dari paramedis
kesehatan kerja
narasumber
didalam ruang dapat : a.
klinik. Diselenggarkan
sendiri oleh
pengurus
b.
Diselenggarakan
oleh pengurus
dengan
mengadakan
ikatan dengan
dokter atau
pelayan

MAP (Muara Arta Persada)


23
Tidak ada Dapat menyebabkan
2 bukti Belum Terjadinya penyakit 10 2 7 140Perusahaan PERMENAKE Setiap
Ada berencana
Foto, hanya terlaksana akibat kerja akan RTRANS no 1 perusahaan yang
bersumber pelatihan mengajukan tahun 1979 mempekerjakan
dari tentang terkait tentang tenaga para
Narasumber di
tempat kerja hiperkes pemenuhan kewajiban medis diwajibkan
dokter yang latihan untuk
bersertifikasi Hiperkes bagi mengirimkan
Hiperkes di
tempat kerja tenaga para setiap tenaga
medis (pasal 1) tersebut untuk
mendapatkan
latihan dalam
bidang hygine
perusahaan,
kesehatan dan
keselamatan
kerja.

MAP (Muara Arta Persada)


25
3 Tidak ada Tidak adanyaTidak adanya kontrol 10 3 1 30 P3K dikelola PER.15/MEN/ Ayat 1 Pengusaha
foto hanya petugas P3Kpenggunaan obat oleh kepala VIII/2008 wajib
bersumber yang dalam kotak P3K divisi tetapi tentang menyediakan
dari tersertifikasi tidak ditunjuk pertolongan petugas P3K dan
narasumber sebagai pertama pada fasilitas P3K
petugas P3K kecelakaan ditempat kerja.
dan hanya tempat kerja
ada di pasal 2 Ayat 2 pengurus
strukyuran wajib
P2K3 tapi melaksanakan
tidak P3K ditempat
bersertifikasi kerja

4 Tidak ada Nilai ambang Menjadi temuan saat 3 2 1 6 Perusahaan PER.15/MEN/ a. terbuat dari
foto hanya tidak sesuai adanya audit akan mulai VIII/2008 bahan yang kuat
bersumber dengan perbaikan Tentang dan mudah
dari ketentuan/per dalam rangka pertolongan dibawa, berwarna
aturan yang
narasumber ada pemenuhan pertama pada dasar putih
proper hijau kecelakaan dengan lambang
tempat kerja P3K berwarna

MAP (Muara Arta Persada)


26
pasal 10 hijau;
5 Tidak ada Perusahaan Makanan 10 10 3 300 Belum ada Undang- Pemberi kerja
foto hanya Tidak Yang dikonsumsi pengendalian Undang Sebagaimana
terkontaminasi debu di
lingkungan tempat
bersumber menyediakan kerja Nomor dimaksud pada
dari ruang makan dan tidak higienis 13 Tahun ayat 1 dalam
narasumber di area 2003 memperkerjakan
perusahaan
tetapi
memberikan
makan
siang,susu
dan transport Tentang tenaga kerja
Ketenagakerj wajib
aan Pasal 35 memberikan
Ayat 3 perlindungan
yang mencakup
kesejahteraan,
keselamatan,
dan kesehatan
baik mental
maupun fisik
tenaga kerja.
6 Tidak ada Perusahaan Kurangnya 3 2 15 90 Belum ada KEPMENAK Pengusaha wajib
foto hanya belum pengetahuan pengendalia ERTRANS melakukan
bersumber penyuluhan karyawan mengenai n No. Kep. upaya
MAP (Muara Arta Persada)
27
dari tentang HIV/AIDS 68/Men/IV/20 pencegahan dan
narasumber bahaya 04 Tentang Penanggulangan
HIV/AIDS Pencegahan HIV/AIDS
kepada dan ditempat kerja
tenaga kerja. Penanggulan
gan
HIV/AIDS di
Tempat
Kerja Pasal 2
7 Tidak ada Pengecekan Adanya 10 2 40 800Belum ada PERMENAK “Pengusaha
foto hanya penyalahgun kemungkinan pengendalia ER Nomor wajib melakukan
bersumber aa n karyawan yang n : PER. 11 / upaya aktif
dari narkotika menggunakan MEN / VI / pencegahan dan
narasumber tidak pernah narkoba tapi tidak 2005 penanggulangan
dilakukan terdeteksi oleh Tentang penyalahgunaan
oleh perusahaan Pencegahan dan peredaran
perusahaan Dan gelap narkotika,
dan hanya Penanggulan psikotropika dan
dilakukan gan zat adiktif lainnya
sekali ketika Penyalahgun di tempat kerja

MAP (Muara Arta Persada)


28
BNN aan Dan
mendatangi Peredaran
lokasi Gelap
perusahaan. Narkotika,
Psikotropika,
Dan Zat
Adiktif
Lainnya
Pasal 2 Ayat
1
8 Toilet di Terjadi kesalahan / 6 1 1 6 Peraturan Ayat (2) Kakus-
ruang kesusilaan Menteri kakus tersebut
Produksi penggunaan toilet Perburuhan harus terpisah
tidak di baik yang laki – laki No. 7 Tahun untuk laki-laki
pisah ( maupun perempuan 1964 dan perempuan
bercampur ) Tentang sehingga tidak
antara laki- Syarat memungkinkan
laki dan Kesehatan, terjadinya
Perempuan Kebersihan gangguan
serta kesusilaan

MAP (Muara Arta Persada)


29
Penerangan
dalam
Tempat
Kerja.
Dijelaskan
pada pasal 6
Undang-
Pekerja terkadang Undang No13
masih Tahun 2003
mengabaikan Tentang
terkait pemakaian ketenagakerjaa
9 APD lengkap, Meningkatkan potensi 10 10 3 300Pemasangan n Pasal 35 Ayat 3

kurangnya bahaya dari paparan rambu-rambu -Pemberi kerja


pemahaman alat atau bahan bahan penggunaan sebagaimana
APD
tentang produksi Sosialisasi dimaksud pada
penggunaan ayat 1 dalam
APD sehingga memperkerjakan
beberapa tenaga kerja wajib
kariwan belum memberikan
menggunakan perlindungan yang
APD secara
konsisten mencakup
kesejahteraan,
keselamatan, dan
kesehatan baik

MAP (Muara Artha Persada) 30


mental maupun
fisik tenaga kerja.
10 Tidak ada -Belum -Menjadi temuan 10 2 1 20 Belum ada PER.04/MEN Sekurang-
foto hanya Dilakukan saat audit pengendalia n /1987 kurangnya 3
bersumber pelaporan -Tidak adanya tentang bulan sekali
dari Triwulan evaluasi oleh Panitia pengurus wajib
narasumber Ke pemerintah pembina menyampaikan
-Disnaker keselamatan laporan tentang
dan kegiatan P2K3
kesehatan kepada Menteri
kerja serta melalui Kantor
tata cara Departemen
penunjukan Tenaga Kerja
ahli setempat.
keselamatan
kerja pasal
12
sedang dalam
pengurusan
perpanjanaga
11 Masa berlaku Perusahaan dianggap 10 1 7 70 n SKP Permenaker Keputusan

MAP (Muara Arta Persada)


31
Tentang Tata sebagaimana
Cara dimaksud dalam
Penunjukan pasal 4 ayat 1
Kewajiban berlaku jangka
dan waktu 3 tahun
Kewenangan
Ahli
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
Pasal 7
12 Belum adanya Operator yang 3 2 3 18 PER.09/MEN (1) Pesawat
Operator yang tidak mempunyai /VII/2010 angkat dan
memiliki SIO SIO dianggap Tentang angkut harus
untuk semua ilegal dan OPERATOR dioperasikan
Operator perusahaan akan DAN oleh operator
angkat angkut di slahakan jika PETUGAS pesawat angkat
dibagian
Forklit adanya PESAWAT dan angkut yang
kecelaakn terkait ANGKAT mempunyai

MAP (Muara Arta Persada)


32
forklift DAN Lisensi K3 dan
ANGKUT buku kerja
BAB II sesuai jenis dan
Pasal 5 kualifikasinya.
(2) Operator
pesawat angkat
dan angkut
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) meliputi
operator
peralatan angkat,
pita transport,
pesawat
angkutan di atas
landasan dan di
atas permukaan,
dan alat
angkutan jalan
rel

MAP (Muara Arta Persada)


33
Belum
13 adanya Temuan pada saat 3 2 15 90 Perusahaan PERMENAK Untuk

ahli K3
listrik audit, pengoperasian perlahan akan ER No 12 perusahaan yang
Padahal electrical termasuk memenuhi tahun 2015 memiliki
energy lebihilegal sesuai tentang K3 pembangkit listrik
dari 400Kva regulasi listrik lebih dari 200
dalam rangka ditempat Kva wajib
pemenuhan kerja pasal 7 mempunyai ahli
proper hijau K3 dibidang
listrik
14 Tidak ada - Tidak - Menjadi 10 2 1 20 Perusahaan Peraturan - Setiap
foto hanya adanya temuan saat perlahan akan Pemerintah perusahaan
bersumber perencana audit memenuhi No 50 Tahun wajib
dari an, sesuai 2012 menerapkan

MAP (Muara Arta Persada)


34
perusahaan:
Belum ada -Potensi bahaya 10 10 7 700 -Belum ada a. Memperkerja
SOP dan dalam pekerjaan pengendal kan tenaga
Instruksi menjadi lebih ia n kerja/buruh
Kerja (IK) tinggi paling sedikit
yang 100 orang

-Belum -Tidak ada kontrol 10 6 7 420 -Belum ada


adanya terhadap bahaya pengendal
formulir dan evaluasi ia n
Checklist
K3 dan
dokumen
pencatata
n K3 pekerjaan

MAP (Muara Arta Persada)


35
perusahaan:
wajib mempunyai
sistem
penanganan bagi
loto pada mesin
produksi dalam
masa kerja
Tidak
adanya
dokume
ntasi,
hanya
bersum Belum Peraturan
ber dari melaksanakan Pemerintah
narasu sistem LOTO No.50 Tahun
`15 mber (Lockout-tagout) -Potensi bahaya 10 10 7 700 -Belum ada 2012 pasal 2
menjadi lebih pengawasan
Tinggi dari
mesin/alat
berbahaya

- -Tidak ada prosedur 10 6 7 420 -Belum ada


Prosedur
pemasangan
terhadap bahaya loto

MAP (Muara Arta Persada) 36


BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. PT. Adi Satria Abadi sudah memiliki sistem pengelolaan limbah yang cukup
baik,dari limbah bahan kimia (Cairan) maupun limbah padat.
2. APD yang sudah memenuhi standar, dari mulai pelindung kepala sampai kaki.
3. Perusahaan sudah menyediakan klinik maupun ruang laktasi yang layak untuk
karyawan.
4. Kebutuhan gizi yang di berikan kepada karyawan cukup baik karena
perusahaan telah menyediakan makan maupun susu.
5. Semua karyawan sudah terdaftar dalam BPJS kesehatan maupun
ketenagakerjaan, dan karyawan mendapatkan hak pengecekan kesehatan per
6 bulan sekali.
6. Perusahaan sangat konsen sekali terkait situasi pandemi dan mengikuti
arahan pemerintah sesuai protokol kesehatan, dan untuk jam kerja selama
pandemic hanya 30 jam perminggu.
7. Terdapat Lembaga P2K3 yang sudah disahkan oleh Disnaker.
8. Perusahaan perlahan memenuhi kebutuhan sesuai dengan regulasi yang
berlaku dalam rangka pemenuhan proper hijau, rambu rambu tanda bahaya,
kebutuhan APAR, maupun perihal penyediaan kotak P3K
9. ada beberapa alat angkut barang yang belum dilakukan riksa uji.

B. SARAN
1) Disarankan memiliki petugas klinik yang bersertifikat Hiperkes.

2) Perlu adanya petugas P3K sesuai dengan regulasi.

3) Disarankan untuk selalu karyawan meningatkan karyawan perihal


penggunaan APD secara konsisten khususnya sarung tangan.

4) Terkait penggunaan Genset yang memiliki kebisingan diatas ambang


batas disarankan untuk karyawan tidak bekerja dibagian tersebut lebih
dari 8 jam perhari

5) Meskipun makan catering tersedia perusahaan tetap disarankan untuk


memiliki kantin sendiri.
6) Untuk sarana seperti toilet ada baiknya jika perusahaan memisahkan
antara toilet perempuan maupun laki laki, untuk dibagian produksi.

7) Karena nilai ambang tidak sesuai ketentuan, perusahaan disarankan


untuk memiliki Ahli K3 kimia yang tersertifikasi.

8) Sebaiknya melakukan Pembaruan SKP Ahli K3 Umum sebelum masa


berlakunya habis.

9) Perihal laporan triwulan ke Disnaker sebaiknya dilakukan secara rutin


sesuai ketentuan yaitu 3 bulan sekali.

10)Segera dibuatkan Sistem Manajemen K3

11)Disarankan untuk mengadakan penyuluhan terkait bahaya HIV/AIDS

12)Sebaiknya ada ahli K3 listrik karena perusahaan yang menggunakan


lebih dari 200 Kva wajib ada ahli K3 listrik.

13)Dengan potensi bahaya yang cukup tinggi , perusahaan sebaiknya


melaksanakan sistem LOTO

14)Sebaiknya SIO operator pesawat angkat angkut dilengkapi jika memang


terdapat 4 operator maka 4 SIO harus ada.

15)Sebaiknya SOP setiap pekerjaan harus ada dan ditempel di area


pekerjaan masing masing.
16)Sebaiknya pastikan alat angkut barang sudah diuji oleh ahlinya

MAP (Muara Arta Persada) 37


DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Kep/68/MEN/IV/2004


Tentang Pencegahan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1976 Tentang Kewajiban
Latihan Hiperkes bagi Dokter Perusahaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.02/MEN/1980
Tentang Pemeriksaan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan
Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1981
Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.04/MEN/1987 Tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.02/MEN/1992Tentang Tata Cara
Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No Per.11/MEN/VI/2005
Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya di Tempat Kerja
Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 9 Tahun 2014 Tentang
Klinik.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 26 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan System Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 02 tahun 1992 Tentang Tata Cara
Penunjukan Kewajiban dan Kewenangan Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja

MAP (Muara Arta Persada)


38
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Per.15/MEN/VIII/2008Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Di Tempat Kerja.
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.:SE.01/MEN/1979
Tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat Makan.
.UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

MAP (Muara Arta Persada)


39
LAMPIRAN

A. Tabel Rating Resiko dan Penilaian Resiko

Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C)

Anda mungkin juga menyukai