Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT. ADI SATRIA ABADI

BIDANG K3 KESEHATAN KERJA, KELEMBAGAAN, KEAHLIAN & SMK3

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE – 4 TAHUN 2020

KELOMPOK 4

1. Ardhi Mulyana
2. Lely Floris Br Karo Sekali
3. Achmad Kunaryo Wibowo
4. Indra Maulana Fachrozi
5. Guruh Candra Firmansyah

PT. SAFETY FIRST INDONESIA


Yogyakarta, 24 September 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rakhmat
dan karunia-Nya sehingga laporan praktik kerja lapangan ini dapat
terselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil kunjungan lapangan
pada PT. Adi Satria Abadi, yang sebagai salah satu syarat kelulusan
dalam pelatihan calon Ahli K3 Umum. Selama pelatihan, pelaksanaan
PKL dan penyusunan laporan, penyusun telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, terkaithal tersebut, kami menyampaikan ucapan
terimakasih yang mendalam kepada:

1. Seluruh Staff PT. Adi Satria Abadi yang telah memberikan izin
untuk melakukan kegiatan kunjungan lapangan.

2. Seluruh staff di PT. MUARA ARTHA PERSADA dan PT. SAFETY


FIRST INDONESIA selaku penyelenggara pelatihan Ahli K3
Umum,yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk
menyelesaikan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dan
penyusunan laporan

3. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum Online Training


angkatan ke-4 tahun 2020 yang telah mampu menjaga suasana
pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudkan kerjasama yang
baik.

Penyusunan laporan ini dikerjakan dalam kurun waktu yang relatif


singkat, sehingga sangat wajar apabila masih banyak kekurangannya.
Akhir kata, penyusun berharap semoga laporan ini dapat memenuhi
syarat yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pelatihandan dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Yogyakarta,24 September 2020

Penyusun
MAP (Muara Arta Persada) i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup............................................................................................................2
1.4 Dasar Hukum...............................................................................................................2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Gambaran Umum Perusahaan...........................................................................4
2.2 Temuan...........................................................................................................................6
BAB III ANALISA & PEMECAHAN MASALAH
3.1 Analisa Temuan Positif...........................................................................................10
3.2 Analisa Temuan Negatif.........................................................................................20
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................32
4.2 Saran...............................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

MAP (Muara Arta Persada) ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan industri,
penerapan teknologi tinggi, penggunaan bahan serta peralatan yang
semakin rumit dan komplek tidak bias di hindari, sehingga perlu
memerlukan tenaga kerja yang ahli dan terampil. Perkembangannya ilmu
dan teknologi dapat terlihat dalam penggunaan mesin peralatan produksi
dan bahan baku produksi ataupun bahan berbahaya yang meningkat dan
modern.
Penerapan teknologi dan penggunaan bahan tersebut tidak selaras
dengan keahlihan dan keterampilan tenaga kerja yang
mengoperasikannya. Semakin kompleknya peralatan dan semakin
canggihnya penerapan teknologi dan proses industri yang berlangsung
maka potensi bahaya kecelakaan baik secara langsung atau tidak
langsung yang akan berdampak pada pekerja dan lingkungan sekitar.
Mengingat pentingnya keselamatan kerja dan lingkungannya, maka
di perluhkan perlindungan dan tindakan pencegahannya, untuk itu
pemerintah mengeluarkan berbagai peraturan untuk keselamatan dan
kesehatan kerja, seperti UU no 1 tahun 1970 tentang keselamatan
kerja ,UU no 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Permenaker no. 02
th 1980 Tentang Pemeriksaan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja, Permenaker no 4 tahun 1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan
Ahli Keselamatan Kerja,
Pada kegiatan praktek kerja lapangan di PT Adi Satria Abadi yang
bergerak di bidang penyamakan kulit, kami meninjau masalah K3 meliputi
Kesehatan Kerja, Kelembagaan, Keahlian dan SMK3 pada perusahaan
tersebut sebagaimana penerapan di lapangan sesuai dengan dasar
hukum yang berlaku.

MAP (Muara Arta Persada) 1


1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1) Untuk mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan
pembinaan.
2) Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3
di lapangan khususnya di Bidang Kesehatan Kerja, Kelembagaan,
Keahlian dan SMK3.
3) Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi Peserta Calon
Ahli K3 Umum.
4) Calon Peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan
memberikan saran atau rekomendasi.

1.3 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :


1) Pelaksanaan K3 di Lingkungan Kerja
2) Pelaksanaan K3 di Bidang Kesehatan Kerja, Kelembagaan, Keahlian
dan SMK3.

1.4 DASAR HUKUM


A. Dasar Hukum K3 Kesehatan
a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.
Per.02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.
Per.01/MEN/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 9 Tahun 2014
Tentang Klinik.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1976 Tentang
Kewajiban Latihan Hiperkes bagi Dokter Perusahaan
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.15/MEN/VIII/2008
Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Di Tempat Kerja.

MAP (Muara Arta Persada) 2


g. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.:SE.01/MEN/1979 Tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat
Makan.
h. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No.
Kep/68/MEN/IV/2004 Tentang Pencegahan Penanggulangan
HIV/AIDS di Tempat Kerja.
i. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No
Per.11/MEN/VI/2005 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif Lainnya di Tempat Kerja.

B. Dasar Hukum K3 Kelembagaan dan Keahlian


K3
a. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.04/MEN/1987 Tentang
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.02/MEN/1992 Tentang
Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.

C. Dasar Hukum K3 Penerapan SMK3

a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012


Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
b. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 26 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan System Manajemen
Keselamatan dan

MAP (Muara Arta Persada) 3


BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


PT. Adi Satria Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang penyamaan kulit, berdiri tahun 1994. Perusahaan ini mempunyai
dua divisi yaitu divisi sarung tangan dan divisi penyamaan kulit. Untuk
divisi penyamaan kulit berlokasi di Kawasan Industri Banyakan, Situmulyo,
Kec. Piyungan, Kab. Bantul, DI Yogyakarta. Perusahaan ini berdiri di
tanah seluas 1,5 ha dengan luas bangunan 700 m2.
Jumlah total tenaga kerja 214 orang dengan perempuan 36 orang,
laki-laki 178 orang, 208 orang pegawai tetap, 6 orang pegai kontrak . Yang
bekerja dalam sistem Non-shift. Dengan waktu kerja 8 jam kerja yang
diterapkan pada 5 hari kerja Senin – Jumat dimulai dari Pukul 08 : 00 -17 :
00 WIB. Selama masa pandemi sistem kerja 1 shift dengan system 1 hari
kerja satu hari libur, mulai puku 07.00 – 17.00. Untuk peralatan yang
digunakan dalam perusahaan ini antara lain boiler, generator set, forklift,
mesin penetralan, mesin pencucian, mesin pewarnaan. Proses produksi
pada PT. Adi Satria Abadi terbagi menjadi dua proses yaitu produksi
basah dan produksi kering. Terdapat IPAL di dalam perusahaan guna
mengolah air limbah hasil produksi. Air limbah yang sudah melewati
berbagai macam proses seperti filtrasi, flokulasi dan sedimentasi
kemudian akan dibuang ke sungai yang berada dibagian belakang
perusahaan. Produksi dimulai dari pengolahan bahan baku berupa kulit
domba dan kambing sekitar 1000 sampai 2000 lembar yang didapat dari
bahan baku lokal maupun ekspor, berikut tahapan proses produksinya:
a Penghilangan sisa lemak

b. Tanning pencampuran air dengan berbagai bahan kimia sesuai


resep perusahaan dalam waktu 2 ½ hari

c. Gudang seleksi pengecekan kualitas yang akan disesuaikan


dengan grade di perusahaan.

MAP (Muara Arta Persada) 4


d. Shaving menyamakan ketebalan kulit sebesar 0,55 mm

e. Dying proses pewarnaan pada kulit

f. Setter pengurangan kadar air dengan cara dipress

g. Pengeringan kulit dikeringkan secara manual atau dengan bantuan


blower
h. Milling proses pelemasan pada kulit agar kulit yang sudah
dikeringkan tidak kaku.
i. Staking melenturkan dan membersihkan kulit

j. Poolish proses pewarnaan pada bagian dalam kulit agar terlihat


mengkilap
k. Togle pembentangan kulit untuk mendapatkan luas optimal

l. Pengovenan dioven dengan suhu 60 oC dalam waktu 5 menit agar


kulit tidak mengkerut
m.Finishing meliputi pengukuran, pelabelan, pengecekan ulang,
packing.

Potensi bahaya di tempat kerja PT. Adi Satria Abadi yaitu :

a. Terjepit

b. Terjatuh

c. Peledakan

d. Tertimpa Kulit

e. Terpeleset

f. Tertabrak

g. Tersengat aliran listrik

h. Terpapar bahan Kimia

i. Tersembur air panas

j. Kebakaran

MAP (Muara Arta Persada) 5


Faktor Bahaya

Karyawan akan menghadapi ancaman bahaya yang mengganggu


kesehatan di tempat kerja PT. Adi Satria Abadi, identifikasi bahaya yang
dilakukan diseluruh area PT. Adi Satria Abadi
1. Faktor Fisik

2. Faktor Ergonomi

3. Faktor Biologi

4. Faktor Fisika

5. Faktor Kimia

6. Faktor Pisikologi

2.2 Temuan

K3 Kesehatan Kerja :
Temuan Positif Temuan Negatif
- Jam kerja para pekerja 40 jam
seminggu
- Tersedianya ruang laktasi di - Tidak adanya petugas
perusahaan paramedis yang berjaga di ruang
- Tersedianya Klinik Kesehatan di klinik.
perusahaan
- memiliki akses yang mudah ke
Rumah Sakit
- Makan siang disediakan oleh - Belum adanya pelatihan
perusahaan (catering) tentang Hiperkes

- Seluruh tenaga kerja telah - Tidak adanya petugas P3K di


didaftarkan oleh perusahaan ke BPJS setiap area kerja.
Ketenagakerjaan dan BPJS
Kesehatan

MAP (Muara Arta Persada) 6


- Adanya pemeriksaan berkala
terhadap karyawan
(pemeriksaan pernapasan,
pendengaran dan medical
cek up umum)
- Tersedia kotak P3K - Bentuk kotak P3K belum
sesuai peraturan

- Perusahaan sudah menyediakan - Penempatan kotak P3K


APD untuk digunakan oleh tenaga belum menyeluruh
kerja & memasang rambu rambu
penggunaan APD
- Perusahaan menyediakan - Penyedia makanan (catering)
minuman tambahan berupa susu yang belum memiliki izin dari disnaker
disediakan setiap hari kerja untuk - Tidak adanya ruang makan
semua tenaga kerja. di perusahaan
- BNN pernah mendatangi - Pengecekan penyalahgunaan
perusahaan untuk melakukan edukasi narkotika tidak pernah dilakukan
terkait penyalahgunaan narkotika oleh perusahaan dan hanya
terhadap seluruh dilakukan sekali ketika BNN
tenaga kerja. mendatangi lokasi perusahaan.
- Perusahaan belum
melakukan penyuluhan tentang
bahaya HIV/AIDS kepada
tenaga kerja.
- Perusahaan sudah menerapkan - Toilet di ruang produksi tidak
protocol Kesehatan guna mencegah di pisah ( bercampur ) antara laki-
penyebaran virus Covid-19 di area laki dan perempuan
perusahaan

MAP (Muara Arta Persada) 7


- Kurangnya pemahaman
tentang penggunaan APD
sehingga beberapa karyawan
belum menggunakan APD

K3 Kelembaggan dan Keahlian K3:


Temuan Positif Temuan Negatif
- Adanya P2K3 didalam - Belum melakukan pelaporan
perusahaan dan sudah disahkan 3 bulan sekali kepada
oleh disnaker Menteri
- Adanya operator yang
belum memiliki SIO
- Belum ada ahli K3 listrik
- Belum ada ahli K3 Kimia

- Adanya Ahli K3 Umum - Perpanjangan SKP


di perusahaan telat

- Adanya program kerja P2K3


dan melakukan evaluasi
program selama satu bulan
Sekali

MAP (Muara Arta Persada) 8


K3 SMK3
Temuan Positif Temuan Negatif
- Adanya serikat pekerja

- Perusahaan telah memenuhi


hak pekerja yaitu membayarkan
upah bagi pekerjanya

- Adanya Instruksi kerja - Tidak adanya kebijakan,


perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan, dan
evaluasi kinerja SMK3
- SOP dan IK belum
tertempel disemua
tempat/mesin
- Masih ada pekerja yang
tidak menggunakan APD

MAP (Muara Arta Persada) 9


BAB III
ANALISIS

3.1 Analisa Temuan Positif


A. K3 Keselamatan Kerja dan Kelembagaan (P2K3)

Lokasi Analisis
No Temuan Foto Temuan Dasar Hukum Bunyi Ayat
Temuan Temuan
1 Sudah ada Tempat Perusahaan UU no 32 tahun Setiap orang
sistem pengelolaa sudah memiliki 2009 tentang diperbolehkan
pengelolaan n air limbah system Pengelolaan membuang limbah
Limbah PT ASA pengelolaan Lingkungan Hidup ke media lingkungan
limbah, pasal 20 ayat 3 hidup dengan
khususnya persyaratan :
limbah cair dan 1. Memenuhi baku
memastikan air mutu lingkungan
limbah aman hidup
sebelum 2. Mendapat izin dari
dibuang ke menteri, Gubernur,
Sungai atau Bupati/
Walikota sesuai
dengan
kewenangannya

MAP (Muara Arta Persada) 10


2 Sudah Area Kerja Perusahaan Permenakertran No. Pasal 2 Pengusaha
disediakan PT ASA sudah 08/MEN/VII/2010 wajib menyediakan
APD oleh menyediakan Tentang Alat APD bagi pekerja/
Perusahaan APD berupa Pelindung Diri buruh ditempat Kerja
Masker, Sarung
tangan, sepatu
safety dan ear
plug untuk
setiap
karyawan yang
bekerja
3 Terdapat Ruang Perusahaan Undang - Undang no Pekerja perempuan
Ruang Laktasi Laktasi PT telah memiliki 13 tahun 2003 pasal harus diberi
di area kerja ASA fasilitas ruang 83 kesempatan
laktasi untuk sepatutnya untuk
pemenuhan menyusui anaknya
dan jika hal itu harus
perlindungan dilakukan selama
pekerja waktu kerjanya
perempuan
4 Perusahaan Ruang Dokter datang Permenaker No. 3 1. Penyelenggara
memiliki Ruang Klinik PT tiap Minggu 2 tahun 1998 Pasal 4 kesehatan kerja
Klinik ASA kali (Selasa dan dapat :

MAP (Muara Arta Persada) 11


Kesehatan Jumat) dan a.Diselenggarakan
untuk Pekerja terdapat RS sendiri oleh
Rujukan pengurus,
terdekat b.Diselenggarakan
dengan area oleh pengurus
kerja apabila dengan
terjadi mengadakan ikatan
kecelakaan dengan dokter atau
kerja pelayan kesehatan
lain.
c. Pengurus dari
beberapa
perusahaan secara
bersama-sama
menyelenggarakan
suatu pelayanan
kesehatan kerja
2. Direktur
mengesahkan
cara
penyelenggaraan
Kerja sesuai
dengan keadaan.
MAP (Muara Arta Persada) 12
5 Perusahaan Hasil wawancara Pada saat Perusahaan Undang - Undang no Pasal 35 Ayat 3
menyediakan dari Narasumber hari kerja telah 13 tahun 2003 pasal berbunyi Pemberi
susu setiap mencukupi 35 Ayat 3 Kerja sebagaimana
hari, makan kebutuhan dimaksud pada ayat
siang dan nutrisi yang 1 dalam
Uang dibutuhkan oleh mempekerjakan
Trasnportasi karyawan tenaga kerja wajib
kepada selain itu juga memberikan
pegawai memberikan perlindungan yang
fasilitas mencakup
transportasi kesejahteraan,
untuk selama keselamatan, dan
bekerja dalam kesehatan baik
bentuk di uang mental maupun fisik
kan tenaga kerja
6 Seluruh Hasil pemaparan Kantor PT Sebanyak 214 Peraturan Presiden Kepesertaan
Karyawan telah oleh narasumber ASA Karyawan telah No. 12 Tahun 2003 Jaminan Kesehatan
didaftarkan didaftarkan tentang Jaminan bersifat wajib dan
BPJS BPJS Kesehatan. Pasal 6 mencakup seluruh
Ketenagakerja Ketenagakerjaa penduduk Indonesia
an dan BPJS n dan BPJS
Kesehatan Kesehatan oleh

MAP (Muara Arta Persada) 13


PT ASA
7 Dilakukan Hasil pemaparan Kantor PT Perusahaan Undang-undangan Pengurus diwajibkan
pemeriksaan oleh Narasumber ASA telah No. 1 Tahun 1970 memeriksakan
kesehatan melakukan Pasal 8 semua tenaga kerja
berkala per 6 kewajiban yan berbeda
bulan sekali untuk dibawah
(pernafasan, memeriksakan pimpinannya secara
pendengaran, kesehatan berkala pada dokter
dan Medical semua tenaga yang ditunjuk oleh
Check Up kerjanya secara pengusaha dan
umum) berkala dibenarkan oleh
Direktur.
8 Terdapat Ruang Perusahaan Permenaker No. 2 Pasal 2 ayat 1
struktur HSE HSE PT telah memiliki tahun 1987 tentang berbunyi setiap
dan Program ASA struktur P2K3 P2K3 Pasal 2 ayat 1 tempat kerja dengan
Kerja HSE di yang diketuai kriteria tertentu
PT ASA oleh pimpinan pengusaha atau
perusahaan pengurus wajib
dan sekretaris membentuk P2K3
perusahaan
sudah dijabat
oleh Ahli K3
Umum serta

MAP (Muara Arta Persada) 14


memiliki
perwakilan
petugas P2K3
di masing-
masing bagian
9 Adanya Ahli K3 Ruang Perusahaan Permenaker No. 2 Menteri Tenaga
Umum di PT HSE PT telah memiliki Tahun 1992 tentang Kerja atau pejabat
ASA ASA ahli K3 Umum tata cara yang ditunjuk
atas nama penunjukan, berwenang
Bapak Joko kewajiban dan menunjuk ahli K3
Supriyadi wewenang ahli K3 pada tempat kerja
pasal 2 ayat 1 dengan kriteria
tertentu dan pada
perusahaan yang
memberikan jasa
dibidang K3
10 Rambu-rambu Ruang Beberapa Permenakertrans Pasal 5 Pengusaha
tanda bahaya kerja PT rambu terkait No. 8/MEN/VII/2010 atau pengurus wajib
dan ASA peringatan Tentang Alat mengumumkan
penggunaan memakai APD Pelindung Diri secara tertulis dan
APD telah dan larangan memasang rambu-
dipasang di menggunakan rambu mengenai
beberapa spot HP selama kewajiban

MAP (Muara Arta Persada) 15


lokasi kerja bekerja telah penggunaan APD di
terpasang di tempat kerja
beberapa spot
area kerja
11 Terdapat 18 Toilet di PT Perusahaan Peraturan Menteri Ayat (6) jumlah
Toilet di tempat ASA sudah Perburuhan No. 7 kaskus adalah
produksi dan 2 memenuhi Tahun 1964 Tentang sebagai berikut:
toilet di office jumlah Syarat Kesehatan, Untuk 1-15 orang
minimum Kebersihan, serta buruh = 1 kaskus,
kaskus di Penerangan dalam 16 - 30 = 2 kaskus,
tempat kerja. Tempat 31 – 45 = 3 kaskus,
Setiap 100 Kerja. Dijelaskan 46 – 60 = 4 kaskus,
orang ada 6 pada pasal 6. 61 – 80 = 5 kaskus,
toilet ditambah 61 – 100 = 6 kaskus,
setiap kelipatan dan untuk
100 ditambah selanjutnya untuk
harus ada 6 tiap 100 orang buruh
kaskus. harus disediakan
Total pegawai minimal 6 kakus.
214 sehingga
18 toilet sudah
cukup untuk
jumlah
MAP (Muara Arta Persada) 16
karyawan
12 Jam Kerja Hasil pemaparan Ruang Jumlah tenaga Pasal 77 ayat 2, Waktu kerja
karyawan 30 dari Narasumber Kerja PT kerja 214 dibagi Undang-undang sebagaimana
jam per minggu ASA menjadi 2 Nomor 13 Tahun dimaksud dalam
kelompok (A 2003 Tentang ayat (1) meliputi :
dan B). Masing- Ketenagakerjaan a. 7 jam 1 hari dan
masing 40 jam 1 minggu
kelompok untuk 6 hari kerja
bekerja 10 jam dalam 1 minggu
per hari x 3 hari b. 8 jam 1 hari dan
kerja dalam 40 jam 1 minggu
seminggu, untuk 5 hari kerja
sehingga total dalam 1 minggu
jam kerja 30
jam perminggu.
Masih dibawah
dari ketentuan
40 jam per
minggu.
13 Perusahaan Ruang Terdapat area Surat Edaran No. 1.Melakukan
telah Kerja PT cuci tangan dan HK pemeriksanaan
menerapkan ASA pengecekan 02.01/MENKES/216/ suhu tubuh
protokol- suhu tubuh 2020 Tentang 2.Menyediakan

MAP (Muara Arta Persada) 17


protokol Covid- sebelum Protokol saran cuci tangan
19 di Tempat memasuki area pencegahan dan 3.Memastikan
Kerja kerja. Jumlah penularan corona seluruh area kerja
pegawai yang virus disase seteril
masuk juga (COVID-19) di 4.Optimalisasi
sudah dibatasi tempat kerja sirkulasi udara dan
menjadi 50% sinar matahari
dari kapasitas. 5.Menyediakan tisu
dan masker
6.Menginformasikan
dan mengedukasi
kepada seluruh
pekerja
7.Sosialisasi tentang
protokol isiolasi diri
8.Memasang pesan-
pesan kesehatan
9.Memasang
pembatas/ barrier
untuk memberi
jarak kontak
pengaturan jam
kerja, shift kerja
MAP (Muara Arta Persada) 18
10. Petugas K3
melakukan
pemeriksaan pro
aktif

MAP (Muara Arta Persada) 19


3.2 Analisa Temuan Negatif
Pengendali
an
No Foto Lokasi Temuan Potensi Bahaya P E C R Resiko Dasar Hukum Bunyi Ayat
yang
sudah ada

1. Penyelenggara
kesehatan kerja
dapat : a.
Terjadi kecelakaan Jika terjadi Diselenggarkan
Tidak terlihat Kerjadi tempat accident maka sendiri oleh
Tidak ada
adanya kerja pada saat tenaga Pengurus
foto,informasi PERMENAKER
petugas tidak ada petugas kerja/korban b.
1. hanya 6 2 3 36 No.3 Tahun 1998
paramedis medis di dalam secepatnya Diselenggarakan
bersumber dari Pasal 4
didalam ruang klinik yang hanya dibawa ke oleh pengurus
narasumber
klinik. beroperasi dua kali Rumah Sakit Dengan
seminggu terdekat mengadakan
ikatan dengan
dokter atau
Pelayan

MAP (Muara Arta Persada) 20


P3K dikelola PER.15/MEN/ Ayat 1 Pengusaha
oleh kepala VIII/2008 wajib
Tidak adanya divisi tetapi tentang menyediakan
Tidak ada Kontrol petugas tidak ditunjuk pertolongan petugas P3K dan
foto hanya P3K sebagai pertama pada fasilitas P3K
2 bersumber penggunaan 10 3 1 30 petugas P3K kecelakaan ditempat kerja.
dari obat yang dalam dan hanya tempat kerja Ayat 2 pengurus
narasumber kotak P3K ada di pasal 2 wajib
tersertifikasi strukyuran melaksanakan
P2K3 tapi P3K ditempat
tidak Kerja
bersertifikasi
PER.15/MEN/ a. terbuat dari
Nilai ambang
Perusahaan VIII/2008 bahan yang kuat
Tidak ada Menjadi temuan
akan mulai Tentang dan mudah
foto hanya saat tidak sesuai
perbaikan pertolongan dibawa, berwarna
3 bersumber adanya audit 3 2 1 6
dalam rangka pertama pada dasar putih
dari dengan
pemenuhan kecelakaan dengan lambang
narasumber ketentuan/per
proper hijau tempat kerja pasal P3K berwarna
aturan yang ada
10 hijau;

MAP (Muara Arta Persada) 21


Pemberi kerja
Sebagaimana
dimaksud pada
Perusahaan
ayat 1 dalam
Tidak Undang-
memperkerjakan
menyediakan Undang
Makanan tenaga kerja
Tidak ada ruang makan Nomor
Yang dikonsumsi Wajib
foto hanya di area Belum ada 13 Tahun
terkontaminasi Memberikan
4 bersumber perusahaan 10 10 3 300 pengendalia 2003
debu di lingkungan perlindungan
dari tetapi n Tentang
tempat kerja yang mencakup
narasumber memberikan Ketenagakerj
dan tidak higienis kesejahteraan,
makan siang, aan Pasal 35
keselamatan,
susu dan Ayat 3
dan kesehatan
transport
baik mental
maupun fisik
tenaga kerja.

Perusahaan KEPMENAKERTRANS Pengusaha wajib


Tidak ada belum Kurangnya No.Kep.68/Men/IV/ melakukan
foto hanya penyuluhan pengetahuan 2004 Tentang upaya
Belum ada
bersumber tentang bahaya karyawan 3 2 15 90 Pencegahan dan pencegahan dan
5. Pengendalian
dari HIV/AIDS mengenai Penanggulangan Penanggulangan
narasumber kepada HIV/AIDS HIV/AIDS di Tempat HIV/AIDS
tenaga kerja. Kerja Pasal 2 ditempat kerja

MAP (Muara Arta Persada) 22


PERMENAKER Nomor “Pengusaha
Pengecekan
PER.11/MEN/VI/2005 wajib melakukan
penyalahgunaan
Tentang pencegahan upaya aktif
narkotika tidak Adanya
Dan penanggulangan pencegahan dan
Tidak ada pernah dilakukan kemungkinan
Penyalahgunaan Dan penanggulangan
foto hanya oleh karyawan yang
Belum ada Peredaran Gelap penyalahgunaan
6. bersumber perusahaan dan menggunakan 10 2 40 800
pengendalian Narkotika,Psikotropika, dan peredaran
dari hanya dilakukan narkoba tapi tidak
Dan Zat Adiktif gelap narkotika,
narasumber sekali ketika terdeteksi oleh
Lainnya Pasal 2 Ayat psikotropika dan
BNN mendatangi Perusahaan
1 zat adiktif lainnya
Lokasi
di tempat kerja
perusahaan

MAP (Muara Arta Persada) 23


Peraturan
Menteri
Perburuhan
No. 7 Tahun
Peraturan Menteri
Terjadi 1964 Ayat (2)
Toilet di ruang Perburuhan No. 7
kesalahan Kakus-kakus
Produksi tidak di Tahun 1964
/Kesusilaan tersebutharus
pisah (bercampur Belum ada Tentang Syarat
7. penggunaan toilet 6 1 1 6 terpisahuntuk
) pengendalian Kesehatan, Kebersihan
baik yang laki laki laki-lakidan
antara laki-laki serta Penerangan
maupun perempuan
dan perempuan dalam Tempat Kerja.
perempuan sehingga tidak
Dijelaskan pada pasal 6
memungkinkan
terjadinya
gangguan
kesusilaan

MAP (Muara Arta Persada) 24


-Pemberi kerja
Pekerja
sebagaimana
terkadang masih
dimaksud pada
mengabaikan
ayat 1 dalam
terkait
memperkerjakan
pemakaian APD
tenaga kerja
lengkap,
Meningkatkan Pemasangan Undang-Undang No13 wajib
8. kurangnya
potensi bahaya rambu-rambu Tahun 2003 Tentang memberikan
pemahaman
dari paparan 10 10 3 300 penggunaan ketenagakerjaan perlindungan
tentang
alat atau bahan APD Pasal 35 Ayat 3 yang
penggunaan
bahan produksi Sosialisasi mencakup
APD sehingga
kesejahteraan,
beberapa
keselamatan,dan
kariwan belum
kesehatan baik
menggunakan
mental maupun
APD secara
fisik tenaga kerja
konsisten

MAP (Muara Arta Persada) 25


PER.04/MEN
Sekurang-
/1987 tentang
kurangnya 3
Panitia
bulan sekali
pembina
pengurus wajib
Belum - Menjadi temuan saat keselamatan
Tidak ada menyampaikan
Dilakukan audit dan
foto hanya Belum ada laporan tentang
9. pelaporan -Tidak adanya 10 2 1 20 kesehatan
bersumber pengendalian kegiatan P2K3
Triwulan ke evaluasi oleh kerja serta
dari kepada Menteri
Disnaker pemerintah tata cara
narasumber melalui Kantor
penunjukan
Departemen
ahli
Tenaga Kerja
keselamatan
setempat.
kerja pasal
12.

MAP (Muara Arta Persada) 26


SKP Perusahaan dianggap 10 1 7 70 Perusahaan Permenaker Keputusan
10.
diperpanjang kurang peduli sedang dalam Tentang Tata sebagaimana
setelah terhadap hal hal pengurusan Cara dimaksud dalam
beberapa administratif seperti perpanjanaga penunjukan pasal 4 ayat 1
bulan habis ini, karena n SKP, dan Kewajibandan berlaku jangka
masa sebenarnya hal diharapkan Kewenangan waktu 3 tahun
berlakunya. tersebut melanggar tidak ahli
aturan yang ada mengulangi Keselamatan
hal tersebut dan
Kesehatan Kerja
Pasal 7

MAP (Muara Arta Persada) 27


(1) Pesawat
angkat dan
angkut harus
dioperasikan
oleh operator
pesawat angkat
dan angkut yang
Operator yang mempunyai
memiliki SIO Lisensi K3 dan
PER.09/MEN
untuk buku kerja
Operator yang Dengan /VII/2010
Operator sesuai jenis dan
tidak mempunyai memberi Tentang
angkat angkut kualifikasinya.
11. SIO dianggap kesempatan OPERATOR
dibagian (2) Operator
ilegal dan perlatihan DAN
Forklit hanya pesawat angkat
perusahaan akan 3 2 3 18 pada PETUGAS
satu orang, dan angkut
di slahakan jika karyawan PESAWAT
sementara sebagaimana
adanya yang dapat ANGKAT
ada 4 dimaksud pada
kecelaakn terkait mengendarai DAN
karyawan ayat (1) meliputi
forklift forklift ANGKUT
yang sering operator
BAB II
mengendarai peralatan angkat,
Pasal 5
forklift pita transport,
pesawat
angkutan di atas
landasan dan di
atas permukaan,
dan alat
angkutan jalan
rel

MAP (Muara Arta Persada) 28


12 Untuk
Perusahaan
PERMENAK perusahaan yang
perlahan akan
Belum adanya ER No 12 memiliki
Temuan pada saat memenuhi
ahli K3 listrik tahun 2015 pembangkit listrik
audit, pengoperasian sesuai
Padahal 3 2 15 90 tentang K3 lebih dari 200
electrical termasuk regulasi
energy lebih listrik Kva wajib
ilegal dalam rangka
dari 400Kva ditempat mempunyai ahli
pemenuhan
kerja pasal 7 K3 dibidang
proper hijau
listrik
Tidak ada - Tidak - Menjadi Perusahaan Peraturan - Setiap
foto hanya adanya temuan saat perlahan akan Pemerintah perusahaan
bersumber penerapan audit memenuhi No 50 Tahun wajib

13 dari SMK3 10 2 1 20 sesuai 2012 Menerapkan


peraturan SMK3 apabila
yang ada jumlah karyawan
lebih dari 100

MAP (Muara Arta Persada) 29


Tidak ada Belum ada Potensi bahaya Belum ada perusahaan:
14 foto hanya SOP dan dalam pekerjaan pengendalian a. Memperkerja
bersumber Instruksi menjadi lebih kan tenaga
10 10 7 700
dari Kerja (IK) tinggi kerja/buruh
narasumber yang paling sedikit
100 orang

Tidak ada Belum ada Tidak ada kontrol Belum ada


15 foto hanya nya formulir terhadap bahaya pengendalian
bersumber Checklist K3 dan evaluasi
10 6 7 420
dari dan dokumen pekerjaan
narasumber pencatatan K3

MAP (Muara Arta Persada) 30


Tidak adanya Belum Potensi bahaya Belum ada Peraturan perusahaan:
dokumentasi, melaksanaka menjadi lebih Prosedur Pemerintah wajib mempunyai
hanya bersumber
n sistem Tinggi dari mesin/alat pemasangan No.50 Tahun sistem
dari narasumber
LOTO berbahaya. loto 2012 pasal 2 penanganan bagi
`16 10 10 7 700
(Lockout- Tidak ada prosedur loto pada mesin
tagout) terhadap bahaya produksi dalam
- masa kerja

MAP (Muara Arta Persada) 31


BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. PT. Adi Satria Abadi sudah memiliki sistem pengelolaan limbah yang cukup
baik,dari limbah bahan kimia (Cairan) maupun limbah padat.
2. APD yang sudah memenuhi standar, dari mulai pelindung kepala sampai kaki.
3. Perusahaan sudah menyediakan klinik maupun ruang laktasi yang layak untuk
karyawan.
4. Kebutuhan gizi yang di berikan kepada karyawan cukup baik karena
perusahaan telah menyediakan makan maupun susu.
5. Semua karyawan sudah terdaftar dalam BPJS kesehatan maupun
ketenagakerjaan, dan karyawan mendapatkan hak pengecekan kesehatan per
6 bulan sekali.
6. Perusahaan sangat konsen sekali terkait situasi pandemi dan mengikuti
arahan pemerintah sesuai protokol kesehatan, dan untuk jam kerja selama
pandemic hanya 30 jam perminggu.
7. Terdapat Lembaga P2K3 yang sudah disahkan oleh Disnaker.
8. Perusahaan perlahan memenuhi kebutuhan sesuai dengan regulasi yang
berlaku dalam rangka pemenuhan proper hijau, rambu rambu tanda bahaya,
kebutuhan APAR, maupun perihal penyediaan kotak P3K
9. ada beberapa alat angkut barang yang belum dilakukan riksa uji.

B. SARAN
1) Disarankan memiliki petugas klinik yang bersertifikat Hiperkes.

2) Perlu adanya petugas P3K sesuai dengan regulasi.

3) Disarankan untuk selalu karyawan meningatkan karyawan perihal


penggunaan APD secara konsisten khususnya sarung tangan.

4) Terkait penggunaan Genset yang memiliki kebisingan diatas ambang


batas disarankan untuk karyawan tidak bekerja dibagian tersebut lebih
dari 8 jam perhari

5) Meskipun makan catering tersedia perusahaan tetap disarankan untuk


memiliki kantin sendiri.

6) Untuk sarana seperti toilet ada baiknya jika perusahaan memisahkan


antara toilet perempuan maupun laki laki, untuk dibagian produksi.

MAP (Muara Arta Persada) 32


7) Karena nilai ambang tidak sesuai ketentuan, perusahaan disarankan
untuk memiliki Ahli K3 kimia yang tersertifikasi.

8) Sebaiknya melakukan Pembaruan SKP Ahli K3 Umum sebelum masa


berlakunya habis.

9) Perihal laporan triwulan ke Disnaker sebaiknya dilakukan secara rutin


sesuai ketentuan yaitu 3 bulan sekali.

10)Segera dibuatkan Sistem Manajemen K3

11)Disarankan untuk mengadakan penyuluhan terkait bahaya HIV/AIDS

12)Sebaiknya ada ahli K3 listrik karena perusahaan yang menggunakan


lebih dari 200 Kva wajib ada ahli K3 listrik.

13)Dengan potensi bahaya yang cukup tinggi , perusahaan sebaiknya


melaksanakan sistem LOTO

14)Sebaiknya SIO operator pesawat angkat angkut dilengkapi jika memang


terdapat 4 operator maka 4 SIO harus ada.

15)Sebaiknya SOP setiap pekerjaan harus ada dan ditempel di area


pekerjaan masing masing.
16)Sebaiknya pastikan alat angkut barang sudah diuji oleh ahlinya

MAP (Muara Arta Persada) 33


DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Kep/68/MEN/IV/2004


Tentang Pencegahan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.01/MEN/1976 Tentang Kewajiban
Latihan Hiperkes bagi Dokter Perusahaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.02/MEN/1980
Tentang Pemeriksaan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan
Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.01/MEN/1981
Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.04/MEN/1987 Tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.02/MEN/1992Tentang Tata Cara
Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No Per.11/MEN/VI/2005
Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya di Tempat Kerja
Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 9 Tahun 2014 Tentang
Klinik.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 26 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan System Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 02 tahun 1992 Tentang Tata Cara
Penunjukan Kewajiban dan Kewenangan Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja

MAP (Muara Arta Persada) 34


Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.
Per.15/MEN/VIII/2008Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Di Tempat Kerja.
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.:SE.01/MEN/1979
Tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat Makan.
.UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

MAP (Muara Arta Persada) 35


LAMPIRAN

A. Tabel Rating Resiko dan Penilaian Resiko

Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C)

Anda mungkin juga menyukai