Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT ADI SATRIA ABADI

BIDANG K3 MEKANIK & K3 PESAWAT UAP - BEJANA


TEKAN DAN K3 KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA
DAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK I:

1. Adiartha Prihananto
2. Aris Dwi Wibowo
3. Rakhmat A Iskandar
4. Reza Aditya Rizkiyanto

PENYELENGGARA
PT. PATRARIJAYA CONSULTANT
Yogyakarta, 4 November 16 November 2019
KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, makalah tentang K3 ini selesai dibuat
untuk memenuhi persyaratan sebagai Ahli K3 Umum. Makalah ini hanya membahas
sebagian kecil dari bidang – bidang yang diatur oleh undang– undang No. 1 Tahun 1970,
tentang Keselamatan Kesehatan Kerja. Makalah ini membahas K3 Kesehatan Kerja,
Bahan Kimia Berbahaya, dan Kelembagaan K3.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagaikan pisau bermata dua. Bagi
sebagian orang yang tidak menyadari dan tidak mengetahui dasar – dasar pelaksanaan
K3, maka hal ini hanya dianggap sebagai pemborosan karena memang dalam
penerapannya K3 butuh biaya. Tapi bagi sebagian orang Indonesia yang menjunjung
tinggi hak kesetaraan, keteraturan dan kedisiplinan maka pelaksanaan K3 adalah sebagai
perwujudan dan investasi kita dalam mengikuti atau mematuhi peraturan yang ada dalam
hal ini yang sudah tertuang dalam UU No. 1 tahun 1970.

Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam usaha
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam rangka pencegahan
Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dalam lingkup perusahaan masing–
masing.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ................................................................................ 2
C. Ruang Lingkup ....................................................................................... 4
D. Dasar Hukum.......................................................................................... 5
BAB II KONDISI/FAKTA PERUSAHAAN ....................................................... 6
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................................ 6
B. Temuan Hasil Observasi ........................................................................ 8
1. Temuan K3 Mekanik dan K3 Pesawat uap – Bejana Tekan ............ 8
2. Temuan K3 Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, Bahan Kimia
Berbahaya ........................................................................................ 9
BAB III ANALISA TEMUAN & PEMBAHASAN .......................................... 11
A. Analisa Temuan K3 Mekanik dan K3 Pesawat uap – Bejana Tekan ... 11
B. Analisa Temuan K3 Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, Bahan Kimia
Berbahaya ............................................................................................ 17
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 23
A. Kesimpulan .......................................................................................... 23
B. Saran ..................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang
menghendaki terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja (PAK) dan pencemaran
lingkungan. Suatu kemungkinan bahaya besar berupa kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat diakibatkan
oleh kesalahan dalam penggunaan peralatan, pemahaman dan kemampuan serta
keterampilan tenaga kerja yang kurang memadai.
Perlu adanya upaya perlindungan tenaga kerja agar tenaga kerja selalu dalam
keadaan sehat, selamat, aman dan sejahtera sehingga pada akhirnya untuk mencapai
suatu tingkat produktivitas yang tinggi dimana aspek penting yang perlu
diperhatikan adalah upaya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, upaya
menjaga lingkungan kerja termasuk bidang K3 mekanik & K3 pesawat uap serta
bejana tekan.

Selain itu pengawasan terhadap kesehatan kerja juga menjadi hal yang
masih banyak belum dipahami oleh pengusaha seperti sumber-sumber bahaya
ditempat kerja, sehingga masih banyak pelanggaran pelaksanaan dan perlu
pembinaan yang lebih intensif agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.

Potensi bahaya yang berasal dari lingkungan kerja yang dapat menimbulkan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja adalah faktor fisik, kimia, biologi, psikologi
dan fisiologijuga tidak bisa diabaikan. Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun (B3)
adalah semua bahan kimia yang dapat menyebabkan terjadinya bahaya kebakaran,
peledakan dan keracunan. Pengusaha atau pengurus yang menggunakan,
menyimpan, memakai, memproduksi dan mengangkut bahan kimia berbahaya
wajib mengendalikan bahan kimia tersebut untuk mencegah, mengurangi resiko
ataupun potensi terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.

4
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah untuk:
1. Membekali para calon AK3 dalam praktek nyata dalam penerapan persyaratan
dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja ditempat kerja, yang meliputi:

a. Keadaan dan fasilitas tenaga kerja: keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja,


instalasi, peralatan mekanik, pesawat uap dan bejana tekan
b. Penanganan bahan kimia berbahaya
c. Pemantauan kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungan kerja

2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 di tempat kerja, sehingga para


calon Ahli K3 dapat bertindak secara profesional didalam bekerja dan dapat
memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga dan
meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung
jawabnya.

C. Ruang Lingkup

Pengawasan K3 meliputi:

1. Pengawasan K3 Mekanik
2. Pengawasan K3 Pesawat Uap – Bejana Tekan
3. Pengawasan K3 Kesehatan Kerja
4. Pengawasan Lingkungan Kerja
5. Pengawasan Bahan Kimia Berbahaya

D. Dasar Hukum

1. Undang – Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. Undang – Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Permenaker No.Per.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
4. Permenaker No.Per.38/MEN/2016 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi
5. Permenakertrans No 8 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri
6. Permen No 37 Tahun 2016 Tentang K3 Bejana Tekan & Tangki Timbun
7. Permenaker No.Per.09/MEN/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan
Angkut.
8. Permenaker No 5 tahun 2018 tentang K3 Di Lingkungan Kerja
5
9. Permen No 2 tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
10. Permen No 1 tahun 1979 tentang kewajiban latihan hygiene perusahaan
kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja paramedic perusahaan
11. Permen No 1 tahun 1976 tentang kewajiban latihan hyperkes bagi dokter
perusahaan
12. KEPMEN No. Kep-187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya.

6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan


1. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT Adi Satria Abadi
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas
Ijin Usaha : SIUP, Ijin Gangguan, TDP, Akte
Notaris
Nama Pimpinan : Subiyono
Tahun Berdiri : 1994
Lokasi Perusahaan
Dusun : Banyakan
Desa : Siti Mulyo
Kecamatan : Piyungan
Kabupaten : Bantul
Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta
Jumlah Pekerja : 216 orang
Sektor : Leather and Leather Goods
Manufacturing

2. Visi dan Misi Perusahaan


Visi : Mendirikan Perusahaan Kecil Tapi Sehat
Misi : a. Mengembangkan kemampuan teknologi perkulitan
b. Menjaga kualitas dengan menggunakan motto “Kepuasan
Pelanggan Adalah Budaya Kami
c. Menerapkan prinsip karyawan partner kerja, bukan asset
perusahaan
Tujuan : a. Memenuhi kebutuhan kulit sarung tangan dan barang jadi
sarung tangan eksport dan dalam negeri
b. Membuka dan menyediakan lapangan kerja, sehingga
mengurangi tingkat pengangguran
c. Meningkatkan devisa negara dari sector non migas

7
3. Struktur Organisasi PT Adi Satria Abadi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Adi Satria Abadi

4. Proses Produksi PT Adi Satria Abadi

8
B. Temuan Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi lapangan, diperoleh temuan sebagai berikut:
1. K3 Mekanik dan K3 Pesawat uap – Bejana Tekan
a. Gerinda tangan dan gerinda duduk sudah diberi cover pelindung dan
terdapat nama plate yang jelas dan pemakaian APD sudah sesuai ( masker,
kacamata, sarung tangan).
b. Pekerjaan pengelasan SMAW tidak menggunakan APD yang sesuai dan
tidak memiliki WPS, PQR, Sertifikat welder.
c. Bejana tekan sudah ada name plate berisi tahun pembuatan, working
pressure, kapasitas, dan nama pabrikator, tetapi tidak ada dokumen gambar
konstruksi, design calculation, WPS dan PQR pengelasan bejana dan belum
dilaksanakan riksa uji oleh pengawas spesialis atau ahli K3 Bejana tekan.
d. Tanki Timbun tidak memiliki name plate dan level indicator, gambar
konstruksi, design calculation, WPS dan PQR pengelasan bejana dan belum
dilaksanakan riksa uji oleh pengawas spesialis atau ahli K3 Bejana tekan.
e. Pesawat angkut yang digunakan Forklift kapasitas 3 ton belum memiliki
SIA, operator telah memiliki SIO kelas II dan Buku Kerja Operator.
f. Hoist crane kapasitan 500 kg belum dilaksanakan riksa uji dan operator
tidak memiliki SIO.

2. K3 Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, Bahan Kimia Berbahaya


a. Terdapat kotak P3K dalam kondisi baik, akan tetapi isinya sudah tidak
lengkap dan tidak terlihat history pemakaiannya karena log book yang juga
hilang di kantor ruang pengepakan.
b. Pada beberapa lokasi kerja yang memiliki potensi bahaya terjepit dan luka
tidak memiliki kotak P3K.
c. Sistem kerja non shift, 8 jam kerja, 5 hari dalam seminggu.
d. Tidak melaksanakan pemeriksaan kesehatan pada saat pelaksanaan
rekrutmen pegawai.
e. Belum melakukan pemeriksaan kesehatan kepada tenaga kerja minimal 1
kali dalam satu tahun.
f. Sudah mengikutsertakan semua pekerja di perusahaan dalam program BPJS
Kesehatan maupun ketenagakerjaan.

9
g. Jumlah toilet pada PT. ASA sebanyak 18 buah, sedangkan jumlah pegawai
sebanyak 216 orang.
h. Belum pernah melakukan pengukuran intensitas cahaya di tempat kerja.
i. Pekerja tidak menggunakan APD (safety shoes, masker).
j. Sudah melakukan pengukuran kebisingan di tempat kerja.
k. Sudah melakukan pengukuran kualitas udara pada lingkungan kerja
l. Kebersihan area perusahaan sudah terjaga dengan baik.
m. Sudah memisahkan sampah berdasarkan jenis namun isinya tidak sesuai.
n. Perusahaan telah memiliki MSDS (Safety Data Sheet) untuk setiap bahan kimia dan
tersimpan di tempat yang mudah diketahui (di dalam Gudang Bahan Kimia).
o. MSDS (Safety Data Sheet) tersimpan di tempat yang mudah diketahui (di dalam Gudang
Bahan Kimia).
p. Perusahaan sudah memiliki stok opname bahan kimia yang tersimpan di
gudang. Namun Daftar Nama, Sifat dan Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya
belum pernah disampaikan ke Kantor Depnaker setempat sehingga belum
ada penetapan kategori potensi bahaya.
q. Perusahaan belum mempunyai Petugas K3 Kimia ataupun Ahli K3 Kimia.
r. Belum pernah dilakukan Pemeriksaan dan Pengujian Faktor Kimia.
s. Belum pernah dilakukan Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi.
t. Dokumen pengendalian potensi bahaya besar atau menengah belum pernah
dibuat.

10
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan hasil observasi lapangan di PT ADI SATRIA ABADI, dan mengacu


kepada temuan tersebut, berikut merupakan tindakan lanjutan yang berupa catatan
rekomendasi/saran pengendalian:

3.1 K3 Mekanik dan K3 Pesawat uap – Bejana Tekan

No Temuan Rekomendasi dan saran Dasar hukum

11
3.2 K3 Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, Bahan Kimia Berbahaya

12
No Temuan Rekomendasi Dan Saran Dasar Hukum
1 Terdapat kotak P3K dalam Setiap kotak P3K harus Permenakertrans No 5
kondisi baik, akan tetapi isinya terisi lengkap dengan Tahun 2018 tentang Syarat
sudah tidak lengkap dan tidak peralatan dan obat-obatan Kesehatan, Kebersihan
terlihat history pemakaiannya yang dapat digunakan untuk serta Penerangan dalam
karena log book yang juga melaksanakan P3K disertai tempat kerja pasal 6
hilang di kantor ruang dengan log sheet-nya untuk

pengepakan mengontrol pemakaian dan


Permenakertrans No.
ketersediaan kotak P3K
Per.15/VIII/2008 pada
lampiran 2 tentang isi
kotak P3K
2 Pada beberapa lokasi kerja yang Perusahaan harus Permenakertrans No.
memiliki potensi bahaya terjepit menyediakan kotak P3K Per.15/VIII/2008 pada
dan luka tidak memiliki kotak pada setiap ruangan kerja lampiran 3 tentang Jumlah
P3K baik pada ruang kerja yang pekerja/buruh, Jenis kotak
berpotensi menyebabkan P3K dan Jumlah kotak
luka karena kerja ataupun P3K
tidak
3 Sistem kerja non shift, 8 jam Baik UU No. 13 Tahun 2013
kerja, 5 hari dalam seminggu tentang Ketenagakerjaan
pasal 79 ayat 2
4 Tidak melaksanakan Agar perusahaan Permenakertrans No 2
pemeriksaan kesehatan pada saat melaksanakan pemeriksaan Tahun 1980 tentang
pelaksanaan rekrutmen pegawai kesehatan awal pada saat pemeriksaan kesehatan
pelaksaan rekrutmen tenaga kerja pasal 2
5 Belum melakukan pemeriksaan Agar melakukan Permenakertrans No 2
kesehatan kepada tenaga pemeriksaan kesehatan tahun 1980 tentang
minimal 1 kali setahun kepada tenaga kerja secara Pemeriksaan Kesehatan
berkala minimal 1 kali Tenaga Kerja Dalam
dalam setiap tahun Penyelenggaraan
13
Keselamatan Kerja Pasal
2, Permen No 1 tahun 1979
pasal 4 dan Permen No 1
tahun 1976
Kepmen No.
KEP.187/MEN/1999
tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja
6 Sudah mengikutsertakan semua Baik Permenakertrans No. 07
pekerja di perusahaan dalam tahun 2010 tentang
program BPJS Asuransi Tenaga Kerja
7 Jumlah toilet pada PT. ASA Baik Permenakertrans No. 5
sebanyak 18 buah, sedangkan tahun 2018 pada pasal 34
jumlah pegawai sebanyak 216 ayat 5
orang.

8 Belum pernah melakukan Agar perusahaan Permenakertrans No 5


pengukuran cahaya di tempat menyediakan penerangan Tahun 2018 tentang
kerja. pada setiap ruang kerja Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada
Lingkungan Kerja

14
9 Pekerja tidak menggunakan Agar pihak perusahaan Permenakertrans No. 08
APD (safety shoes, masker) melakukan sosialisasi dan tahun 2010 tentang Alat
padahal sudah disediakan oleh penanaman budaya K3 pelindung diri
perusahaan. kepada seluruh pekerja

10 Sudah melakukan pengukuran Baik Permenakertrans No 5


kebisingan di tempat kerja dan Tahun 2018 tentang
hasilnya dibawah baku mutu. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada
Lingkungan Kerja

11 Sudah melakukan pengukuran Baik Permenakertrans No 5


kualitas udara pada tempat kerja. Tahun 2018 tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada
Lingkungan Kerja

15
12 Kebersihan area perusahaan Baik Permenakertrans No 5
sudah terjaga dengan cukup Tahun 2018 tentang
baik. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada
Lingkungan Kerja

13 Sudah memisahkan sampah Melakukan sosialisasi kepada Permenakertrans No 5


berdasarkan jenisnya namun isi seluruh pekerja tentang Tahun 2018 tentang
tempat sampah belum sesuai pemilahan sampah Keselamatan dan Kesehatan
dengan jenisnya. Kerja Pada Lingkungan
Kerja pasal 3

16
14 Perusahaan telah memiliki Sudah baik dan dipertahankan Kepmen No.
MSDS (Safety Data Sheet) untuk KEP.187/MEN/1999 tentang
setiap bahan kimia dan tersimpan Pengendalian Bahan Kimia
di tempat yang mudah diketahui Berbahaya di Tempat Kerja

(di dalam Gudang Bahan Kimia)


15 MSDS (Safety Data Sheet) Sudah baik dan dipertahankan Kepmen No.
tersimpan di tempat yang mudah KEP.187/MEN/1999 tentang
diketahui (di dalam Gudang Pengendalian Bahan Kimia
Bahan Kimia) Berbahaya di Tempat Kerja

16 Perusahaan sudah memiliki stok Agar segera menyampaikan Kepmen No.


opname bahan kimia yang Daftar Nama, Sifat dan KEP.187/MEN/1999 tentang
tersimpan di gudang. Namun Kuantitas Bahan Kimia Pengendalian Bahan Kimia
Daftar Nama, Sifat dan Kuantitas Berbahaya ke Kantor Berbahaya di Tempat Kerja
Bahan Kimia Berbahaya belum Depnaker setempat
pernah disampaikan ke Kantor
Depnaker setempat sehingga

17
belum ada penetapan kategori

potensi bahaya.

17 Perusahaan belum mempunyai Segera menunjuk Petugas K3 Kepmen No.


Petugas K3 Kimia ataupun Ahli Kimia dan Ahli K3 Kimia KEP.187/MEN/1999 tentang
K3 Kimia sesuai penetapan potensi Pengendalian Bahan Kimia
bahaya Berbahaya di Tempat Kerja
18 Belum pernah dilakukan melakukan Pemeriksaan dan Kepmen No.
Pemeriksaan dan Pengujian Pengujian Faktor Kimia KEP.187/MEN/1999 tentang
Faktor Kimia sesuai penetapan potensi Pengendalian Bahan Kimia
bahaya Berbahaya di Tempat Kerja
19 Belum pernah dilakukan Melakukan Pemeriksaan dan Kepmen No.
Pemeriksaan dan Pengujian Pengujian Instalasi sesuai KEP.187/MEN/1999 tentang
Instalasi penetapan potensi bahaya Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja
20 Dokumen pengendalian potensi Membuat dokumen Kepmen No.
bahaya besar atau menengah pengendalian sesuai KEP.187?MEN/1999
belum pernah dibuat penetapan potensi bahaya tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di Tempat
Kerja

18
19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Secara umum kondisi K3 Mekanik dan K3 Pesawat uap – Bejana Tekan serta
K3 kesehatan kerja, bahan kimia berbahaya dan lingkungan di sekitaran
Indarung VI PT Semen Padang sudah diterapkan, namun belum optimal yang
dapat dilihat dari hasil observasi di lapangan. Tempat kerja juga sudah
dilengkapi dengan informasi terkait K3, baik itu rambu, baliho, poster dan
pamflet.

4.2 Saran
Sebaiknya temuan negatif yang ditemukan oleh kelompok 1 dapat ditindak-
lanjuti dengan peningkatan kesadaran K3 yang lebih baik dimulai dari top
management. Melakukan pengawasan lebih mendalam dan lebih teliti terkait
seluruh aspek K3 di Indarung VI, dan menjaga kebersihan lingkungan, serta
membuang sampah pada tempatnya sesuai jenis karakteristiknya.
Mengacu pada hal-hal tersebut, rincian rekomendasi yang sebaiknya
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Kondisi lingkungan kerja agar lebih diperhatikan untuk memastikan
kesalamatan dan kesehatan kerja terhadap karyawan maupun tamu.
2. Perlu ditingkatkan dan diperhatikan masalah sampah, semua pihak yang
terkait di tempat kerja harus bersama-sama menjaga kebersihan
dikarenakan masih banyak ditemukan sampah di area kerja. Hal ini juga
jika dibiarkan dapat menimbulkan efek samping penyakit akibat kerja.
3. menyediakan Fasilitas P3K serta buku kegiatan P3K.
4. Menunjuk Ahli K3 Kimia di fasilitas demineralized WHRPG.
5. Pengurus atau pengusaha membuat daftar nama dan sifat kimia serta
kuantitas bahan kimia berbahaya untuk dilaporkan ke Disnaker setempat

20
dengan tembusannya disampaikan kepada Kantor Wilayah Departemen
Tenaga Kerja Setempat.

21
DAFTAR PUSTAKA

1. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


2. Modul Pembinaan Ahli Keselamatan Kerja Umum (AK3U)
3. Bahan Presentasi Para Trainer (Instruktur)
4. Hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) Atau Observasi Lapangan
5. Profil Perusahaan

22

Anda mungkin juga menyukai