Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ONLINE

PT. AGRIC AMARGA JAYA

PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA, KESEHATAN KERJA DAN BAHAN


KIMIA BERBAHAYA

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE 64

KELOMPOK 2:
1. Putri Mariana
2. Jonathan Adi Putra
3. Rudi Tampubolon
4. M Nur Anbiya
5. Sudibyo
6. Lukman Putra Sianipar
7. Andi Rimba Wijaya

PT. WELL WIN NUSANTARA


Tahun 2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................2
1.1. Latar Belakang......................................................................................................2
1.2. Maksud dan Tujuan...............................................................................................3
1.3. Ruang Lingkup......................................................................................................3
1.4. Dasar Hukum.........................................................................................................4
BAB II KONDISI UMUM PERUSAHAAN.......................................................................6
2.1. Gambaran Umum Perusahaan...............................................................................6
2.2. Temuan Hasil Observasi....................................................................................7-8
BAB III ANALISA TEMUAN............................................................................................9
3.1. Temuan Positif.................................................................................................9-14
3.2. Temuan Negatif..............................................................................................15-16
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................................17
4.1. Kesimpulan..........................................................................................................17
4.2. Saran....................................................................................................................17
REFERENSI......................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pentingnya peranan Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Ahli K3)


untuk menjamin tempat kerja yang baik bagi para pekerja adalah hal yang
sangat krusial. Dengan terciptanya tempat kerja yang baik diharapkan akan
terwujud pekerja yang sehat jasmani dan Rohani serta memiliki produktifitas
yang baik.
Peran serta masyarakat khususnya pelaku industri sangat penting untuk
mewujudkan apa yang diamanatkan oleh UU No. 1 tahun 1970 tentang
Kesehatan dak keselamatan kerja. Ahli K3 yang merupakan salah satu ujung
tombak dan representasi dari masyarakat industri didalam mewujudkan amanat
undang-undang tersebut perlu dibekali dengan pengetahuan yang mumpuni.
Materi pembelajaran PKLO serta penyusunan makalah ini adalah
merupakan salah satu dari bagian pembelajaran bagi para calon pemegang
mandat sebagai Ahli K3 umum.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk:


1. Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang ada dilingkungan PT. Agric Amarga Jaya.
2. Melakukan analisa terhadap bahaya-bahaya potensial dari bidang lingkungan
kerja, kesehatan kerja dan bahan kimia berbahaya yang ada sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen mengenai pengendalian
bahaya yang dapat dilakukan.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL) kelompok II adalah mencakup:


1. Lingkungan Kerja
2. Kesehatan Kerja
3. Bahan Kimia Berbahaya

2
1.4. Dasar Hukum

1.4.1. Lingkungan Kerja


1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-undang No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
3. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
4. Peratuan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Permenaker No. 5 tahun 2018 ttg K3 Lingkungan Kerja
6. Permenkes No.70 Tahun 2016 Standar dan persyaratan kesehatan
lingkungan kerja industri
7. Permenakertrans 51/men/1999 tentang NAB Faktor Fisika di Tempat Kerja
8. Surat Edaran Menaker No. SE- 1 tahun 1997 – NAB Faktor Kimia di
Udara Lingkungan Kerja
9. Permenakertrans No. 08 tahun 2010 tentang APD
1.4.2. Kesehatan Kerja
1. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 5 tahun 2018 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Lingkungan Kerja
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. Peraturan Pemerintah No. 88 Tshun 2019 tentang Kesehatan Kerja
4. Permenakertrans No. 2 Tahun 1980 tentag Pemeriksaan Kesehatan
5. Permenaker No. 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
6. UU No. 32 Tahun 2009, tentang kesehatan
7. UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
8. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
1.4.3 Bahan Kimia Berbahaya
1. Peraturan Menteri Pertanian RI No. 107 Tahun 2014 tentang
penggunaan pestisida
2. Kepmenaker No. 187 Tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Wilayah Kerja
3. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengolahan Bahan
Berbahaya dan Beracun
4. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE-01/MEN/1997 tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja

3
5. Permenaker No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika
dan Kimia Di Tempat Kerja
6. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No SE 140/MEN/PPKKK/II/2004
Pemenuhan kewajiban syarat - syarat keselamatan dan kesehatan
kerja di industri kimia dengan potensi bahaya besar ( Major Hazard
Installation)
7. Surat Edaran Menakertrans No. Surat Edaran-01/MEN/1997 Nilai
Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja

4
BAB II

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Agric Amarga Jaya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengelintingan rokok
kretek yang berlokasi di Jalan Hasanuddin no 115, Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Sidomukti,
Kota Slatiga, Provinsi Jawa Tengah. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1999, yang merupakan mitra
produksi dari salah satu Perusahaan rokok besar yaitu Sampoerna.
Perusahaan ini adalah termasuk padat karya yang saat ini mempekerjakan 1391 orang pekerja.
Jam kerja hanya satu shift dipagi hari dengan total 40 jam seminggu. Dari Senin sampai dengan Jumat
karyawan bekerja selama 7 jam, sedangkan pada hari Sabtu selama 5 jam.
Didalam operasionalnya, selain melibatkan jumlah karyawan yang cukup banyak juga
menggunakan beberapa mesin penunjang produksi seperti forklift dan instalasi pengolahan air
limbah. Pada umumnya mesin produksi tidak ada yang signifikan karena dilakukan secara manual.

Visi dan Misi Perusahaan:

Visi
PT. Agric Amarga Jaya mempunyai visi menjadi perusahaan menjadi yang terbaik dari sisi
kwalitas

Misi
Misi Perusahaan adalah membuka lowongan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar.

2.

2.1 Temuan Hasil Observasi

2.1.1 Temuan Positif


2.1.1.1 Lingkungan Kerja
1. Memiliki IPAL yg dicek secara berkala oleh laboratorium.
2. Memiliki kebijakan K3 Seperti keselamatan dan kesehatan kerja
lingkungan, Kebijakan sistem tanda masuk kontraktor, Kebijakan P2HIV,
Kebijakan pencegahan penanggulangan Covid-19 di tempat kerja.
3. Di lakukan review kebijakan K3 Setiap satu Tahun sekali
4. Memiliki Struktur P2K3 yang telah disahkan melalui keputusan Kepala
Dinas tenaga kerja dan transmigrasi Provinsi Jawa Tengah NO. 2239/2022
Tertanggal 29 September 2022.
5. Memiliki Struktur team ERP yang telah di sahkan oleh pimpinan
perusahaan.
6. Melakukan ERP Drill 1 tahun sekali
7. Melakukan program meeting P2K3 Setiap bulan
8. Membudayakan pekerja tanpa menggunakan HP

2.1.1.2 Kesehatan Kerja


1. Melakukan seminar kesehatan dengan dinas kesehatan ataupun rumah sakit
2. Melakukan secara berkala cek ksehatan secara berkala (MCU)
3. Program penyuluhan ibu hamil
4. Melaksanakan senam strecing pemanasan sebelum bekerja
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan lingkungan dengan pihak ketiga yang
meliputi : Pemeriksaan iklim kerja, debu total, kebisingan, psikologi ergonomi

2.1.1.3 Bahan Kimia Berbahaya


1. Area Terbatas untuk penyimpanan bahan kimia berbahaya..
2. Limbah B3 di tangganin secara khusus bekerja sama dengan pihak ke 3
yang sudah ter sertifikasi

2.2.1 Temuan Negatif


2.2.2.1 Lingkungan Kerja
1. Tempat sampah B3 tidak ada tutupnya
2. Toilet tidak Cukup / Memadahi

2.2.2.2 Kesehatan Kerja


1. Penempatan Kotak P3K yang permanen Sehingga tidak mudah untuk di
bawa ke lokasi terjadinya kecelakaan
2. Tidak memiliki Fasilitas Transportasi (Ambulan)
2.2.2.3 Bahan Kimia Berbahaya
1. Tidak di temukannya lembar data keselamatan bahan dan label di Area
terbatas dan kemasan

2
BAB III

ANALISA TEMUAN

3.1 Temuan Positif

REKOMENDAS
4 POTENSI I/
NO DOKUMENTASI TEMUAN DASAR HUKUM
BAHAYA PENGENDALI
AN

Lingkungan Kerja

1. Tersedianya Melakukan Permenaker No. 5 tahun 2018


tempat sampah perawatan tentang Keselamatan dan Kesehatan
sesuai tempat sampah Kerja Lingkungan Kerja Pasal 34
klasifikasinya dan ayat 3 dan Pasal 37 ayat 2
memberikan
imbauan
kepada tenaga
kerja agar
selalu
membuang
sampah sesuai
dengan
kelompok
seperti sampah
organik, non
organik dan
B3

2. Memiliki IPAL yg Memastika Peraturan Menteri Kesehatan No.70


dicek secara hasil Tahun 2016 tentang Standar dan
berkala oleh pengukuran Persyaratan Kesehatan Lingkungan
laboratorium Laboraturium Kerja Industri.
akurat.

3 Melakukan Membuat Peraturan Menteri Tenaga Kerja,


meeting rutin notulensi hasil Transmigrasi No.04 Tahun 1987
P2K3 setiap satu rapat supaya tentang Panitia Pembina
bulan sekali mengetahui Keselamatan dan Kesehatan Kerja
perkembangan (P2K3)
dan masukan
terhadap
P2K3.
4 Memiliki kebijakan Supaya - KEPMENNAKERTRANS
K3 Seperti kebijakan - NO. KEP.
keselamatan dan kebijakan ter 68/MEN/IV/2004
implementasik - Peraturan Menteri
kesehatan kerja
an dengan Ketenagakerjaan RI No. 5
lingkungan, tahun 2018 tentang
baik.
Kebijakan sistem Keselamatan dan
tanda masuk Kesehatan Lingkungan
kontraktor, Kerja
Kebijakan P2HIV

5 Memiliki Mastikan Peraturan Pemerintah RI No 50


Struktur team setiap anggota tahun 2012 tentang Penerapan
ERP yang telah ERP Sistem Manajemen Keselamatan dan
di sahkan oleh memahami Kesehatan Kerja (SMK3)
tugas dan
pimpinan
tanggung
perusahaan
jawabnya.

6 Memiliki Mastikan Peraturan mentri Tenaga Kerja,


Struktur P2K3 setiap anggota Transmigrasi NO.04 Tahun 1987
yang telah ERP tentang Panitia pembina keselamatan
disahkan melalui memahami dan kesehatan kerja (P2K3).
tugas dan
keputusan
tanggung
Kepala Dinas
jawabnya.
tenaga kerja dan
transmigrasi
Provinsi Jawa
Tengah NO.
2239/2022
Tertanggal 29
September 2022

7 Melakukan Membuat Peraturan Menteri Tenaga Kerja,


program meeting notulensi hasil Transmigrasi No.04 Tahun 1987
P2K3 Setiap bulan rapat supaya tentang Panitia Pembina
mengetahui Keselamatan dan Kesehatan Kerja
perkembangan (P2K3).
dan masukan
terhadap P2K3

Kesehatan Kerja

1. Melakukan Supaya setiap Permennaker trans NO.03/1982


seminar kesehatan pekerja peduli tentang penyelenggaraan pelayanan
dengan dinas dan kesehatan kerja
kesehatan ataupun memahami
rumah sakit tentang
kesehatan.
Memastikan

2
setiap
karyawan
mendapatkan
kesempatan
mengikuti
sosialisasi.

2. Melakukan Mempertahan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.


pengecekan kan 02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan
kesehatan secara kontinyuitas Kesehatan tenaga kerja dalam
berkala pemeriksaan penyelenggaraan keselamatan kerja.
berkala. – Harus melakukan pemeriksaan
kesehatan - Sebelum kerja - Berkala
(minimal 1 tahun sekali) - Khusus

3. Melaksanakan Mempertahan PP NO. 88 TAHUN 2019 Kesehatan


senam strecing kan kebugaran Kerja
pemanasan fisik untuk UU NO 36/ 2009 Kesehatan
sebelum bekerja seluruh
pekerja.

4 Melakukan Memperetahan Peraturan menteri kesehatan no 70


pemeriksaan kan komitmen th.2016 tentang standar dan
kesehatan kesehatan persyaratsn kesehatan lingkungan
lingkungan lingkungan di kerja industri
dengan pihak sekitaran
ketiga yang perusahaan.
meliputi :
Pemeriksaan iklim
kerja, debu total,
kebisingan,
psikologi
ergonomi

5 Program Mempertahan Peraturan Menteri Kementrian


penyuluhan ibu kan program kesehatan no 21 tahun 2021 tentang
hamil penyuluhan Penyelenggaraan pelayanan
terhadap ibu kesehatan masa sebelum hamil, masa
hamil, hamil, persalinan, dan masa sudah
meminimalisir melahirkan, pelayanan kontrasepsi,
mortalitas dan pelayanan kesehatan seksual.
pada bayi dan
ibunya.

Bahan Kimia Berbahaya

3
1 Area Terbatas Selalu Kepmenaker no 187/MEN/1999
untuk menjaga tentang pengendalian bshan kimia
penyimpanan sirkulasi udara berbahaya ditempat kerja
bahan kimia yang cukup
berbahaya baik.

2 Limbah B3 di Memastikan Peraturan Pemerintah No


tangganin secara pihak ke 3 74/Men/2001 tentang Pengelolaan
khusus bekerja yang di ajak Bahan Berbahaya dan Beracun
sama dengan kerjasama
pihak ke 3 yang yang memilik
sudah ter ijin dari pihak
sertifikasi pemerintah
dan
melaksanakan
pekerjaan
sesuai dengan
SOP.

3.2 . Temuan Negatif


POTENSI REKOMENDASI /
NO DOKUMENTASI TEMUAN DASAR HUKUM
BAHAYA PENGENDALIAN
Lingkungan Kerja

1. Tempat sampah B3 Menimbulka Tempat sampah - Keputusan Menteri Tenaga


tidak ada tutupnya n seharusnya Kerja Nomor
pencemaran menggunakan KEP.187/MEN/1999 Tahun
udara pada tutup. 1999 tentang Pengendalian
sekitar. Bahan Kimia Berbahaya dI
Tempat Kerja, Pasal 23 e :
Melakukan identifikasi
bahaya, penilaian dan
pengendalian.

2. Toilet tidak cukup / Dapat Sebaiknya Peraturan Menteri Ketenagakerjaan


Memadahi untuk mengakibat kuantitas toilet RI No. 5 tahun 2018 tentang
1391 orang pekerja kan PAK. di sesuaikan Keselamatan dan Kesehatan
dengan Lingkungan Kerja
peraturan
kemmenaker
yang terbaru.

Kesehatan Kerja

4
1. Penempatan Kotak Keterlambat Kotak P3K Peraturan Pemerintah No. 15
P3K yang an seharusnya bias Tahun 2008 Pasal 10.c
permanen Sehingga penanggana di bawa bawa ( Penempatan Kotak P3K)
tidak mudah untuk n pertama
di bawa ke lokasi pada
terjadinya kecelakaan
kecelakaan kerja.

2. Tidak memiliki Bisa Seharusnya di Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun


Fasilitas memperlam sediakan 1 unit 2008 Pasal 2 ayat 1.c
Transportasi bat peroses ambulan
( Ambulan) penanggana
n korban
darurat.

Bahan Kimia Berbahaya

1. Tidak di Dapat Seharusnya label Keputusan Menteri Tenaga Kerja


temukannya lembar mengancam harus di Nomor KEP.187/MEN/1999 Tahun
data keselamatan keselamatan tempelkan pada 1999 tentang Pengendalian Bahan
bahan dan label di tenaga kerja kemasan dan Kimia Berbahaya dI Tempat Kerja,
Area terbatas dan bagi yang area Pasal 4 dan Pasal 5
kemasan tidak penyimpanan.
mengetahui
potensi
bahaya
tersebut.

2. Setelah . Sesuai dengan


melakukan Keputusan
wawancara Menteri Tenaga
Kerja Nomor
dengan pihak
KEP.187/MEN/
perusahaan tidak 1999 Tahun
menggunakan 1999 tentang
bahan – bahan Pengendalian
kimia berbahaya Bahan Kimia
dalam proses Berbahaya dI
produksi. Tempat Kerja,
Pasal 4 dan
Pasal 5

5
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

PT. Agric Amarga Jaya sebagai perusahaan yang termasuk padat karya telah
memberikan perhatian yang sangat serius terhadap Kesehatan dan keselamatak kerja
para pekerjanya. Ketentuan-ketentuan K3 sebagaimana diamanatkan oleh undang-
undang dan peraturan yang berlaku secara umum telah diimplemtasikan dengan baik.
Tentunya perbaikan dan penyempurnaan Kebijakan K3 yang saat ini sudah
diimplemntasikan perlu dilakukan secara terus menerus. Hal ini termasuk untuk
mengantisipasi adanya perobahan-perobahan yang mungkin terjadi pada PT Agric
Amarga Jaya.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil Wawancara dan pemutaran video dan dari hasil penemuan pada PT.
Agric Amarga Jaya Kami merekomendasikan sebagai berikut:
1. Mempertahankan konsistensi continuous improvement K3 dan penerapan K3 yang
telah dijalankan dengan baik.
2. Di lakukan rekomendasi pemecahan masalah terhadap temuan yang tidak sesuai
dengan standar peraturan dan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja serta
lingkungan sesuai dengan UU NO 1 Tahun 1970 dengan pemenuhan serta
perbaikan berkelanjutan terhadap PP 50 Tahun 2012 Tentang penerapan SMK3
3. Beberapa Rekomendasi yang dapat kami sampaikan dari hasil pengamatan Video
dan Wawancara kami sampaikan berikut ini:
A. Tempat sampah seharusnya menggunakan tutup terutama untuk limbah
basah dan B3
B. Sebaiknya kuantitas toilet di sesuaikan dengan peraturan kemmenaker yang
terbaru
C. Kotak P3K seharusnya bisa di bawa – bawa secara mobile Supaya dapat secara
cepat untuk penangganan korbak kecelakaan kerja.
D. Seharusnya di sediakan 1 unit ambulan agar tidak terjadinya keterlambatan
penangganan terhadap korban.
E. Seharusnya label harus di tempelkan pada kemasan dan area penyimpanan

6
REFERENSI

1. Profil Perusahaan
2. Buku Peraturan Perundangan K3 dan terkait.
3. Modul Ahli K3 Umum
4. Video PKL

Anda mungkin juga menyukai