Anda di halaman 1dari 8

2.

2 Temuan Hasil Observasi

Bedasarkan hasil pengamatan lapangan secara virtual pada PT LRT Jakarta


terbagi menjadi 2 temuan yaitu temuan Positif dan temuan negatif pada
Pengawasan Norma SMK3 dan Kelembagaan K3 di PT LRT Jakarta dengan
rincian temuan sebagai berikut :
A. Temuan Positif Norma SMK3
1. PT LRT telah memasang lembaran Undang-Undang No 1 Tahun 1970 di
setiap area yang mudah dilihat dan dibaca oleh tenaga kerja
2. PT LRT Jakarta sudah menerapkan sistem managemen keselamatan
kerja dibuktikan dengan adanya sertifikat SMK3 yang masih berlaku.
3. Laporan P2K3 PT LRT Jakarta di kirim secara online berkala 3 bulan
sekali ke disnaker Jakarta
4. PT LRT Jakarta melakukan Audit Internal 1 tahun sekali kepada seluruh
divisi
5. Auditor Internal PT LRT Jakarta telah memiliki Sertifikat Auditor SMK3
6. Dilakukannya pemeriksaan Kesehatan awal, berkala, dan pemeriksaan
Kesehatan khusus (untuk pradinas : Masinis dan Engineering)
7. Dokter Perusahaan mempunyai sertifikasi hiperkes
8. Terdapat penempatan APAR yang sudah di lengkapi dengan checklist
pemeriksaanya

B. Temuan Positif K3 Kelembagaan


1. PT LRT Jakarta telah membentuk P2K3 sesuai dengan perundang-
undangan
2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) diketuai oleh
Direktur Utama PT LRT Jakarta yang merupakan Top Management dari
PT LRT Jakarta
3. Struktur Organisasi P2K3 di PT LRT Jakarta sekertaris P2K3 sudah
sertifikasi Ahli K3 umum

C. Temuan Negatif Norma SMK3


1. Pada saat LRT beroperasi dalam perjalanan dari stasiun A ke Stasiun B
apabila terjadi kondisi darurat terhadap penumpang yang membutuhkan
penanganan P3K langsung, tidak ada system / prosedur penanganannya
bisa tau ini darimana ya bpk & ibu?
2. Tidak adanya tim HSSE yang melakukan verifikasi kepada tim
maintenance yang melakukan checklist peralatan (Equipment dan
Kendaraan) bisa tau ini darimana ya bpk & ibu?
3. Dalam KPI PT LRT Jakarta belum memasukan Point Property Damage
tidak sesuai dengan ketentuan apa terkait property damage ini?
4. Berdasarkan Temuan di Depo, Blower tidak dipoerasikan sejak tahun
2019 dikarenakan adanya kebisingan di atas NAB dari Blower tersebut
5. Personil yang menangani bahan kimia tidak memiliki sertfikasi ahli K3
Spesialis Kimia
6. Tim LRT tidak menyampaikan siapa auditor eksternal yang ditunjuk
melakukan audit eksternal
BAB III

ANALISA PEMECAHAN MASALAH

3.1 Analisa Temuan Positif Hasil Observasi Norma SMK3 dan K3 Kelembagaan

No Temuan Saran/ Rekomendasi Peraturan Perundangan


Norma SMK3
1 PT LRT telah memasang Dipasang di area indoor dan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 Pasal 14 Ayat 1
lembaran Undang-Undang No 1 outdoor (seluruh area kerja) “secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang
Tahun 1970 di setiap area yang agar mudah terbaca oleh dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang
mudah dilihat dan dibaca oleh semua tenaga kerja diwajibkan,sehelai undang-undang ini dan semua peraturan
tenaga kerja pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat -tempa yang mudah
dilihat dan terbaca dan petunjuk pegawai atau ahli keselamatan
kerja”
2 PT LRT Jakarta sudah Selalu di tingkatkan untuk PP No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3 Pasal 1
menerapkan system keselamatan dan Kesehatan “ Sistem managemen keselamatan kesehatan kerja yang
management keselamatan kerja tenaga kerja selanjutnya disebut SMK3 adalah bagian dari

dan PP No.04 tahun 1987 tentang P2K3


3 Laporan P2K3 PT LRT Jakarta di Agar konsisten memberikan Permenaker No.04 tahun 1987 Pasal 12
kirim secara online berkala 3 laporan P2K3 secara berlaka “Sekurang-kurangnya 3 bulan sekali pengurus wajib
bulan sekali ke disnaker Jakarta dengan data yang akurat menyampaikan,laporan tentang kegiatan P2K3 kepada Menteri
melalui kantor Departemen Ketenagakerjaan setempat”
4 PT LRT Jakarta melakukan Audit
Internal 1 tahun sekali kepada
seluruh divisi

5 Auditor Internal PT LRT Jakarta agar dapat memberikan PP 50 thn 2012 tentang SMK3 Pasal
telah memiliki Sertifikat Auditor improvement untuk kemajuan “
SMK3 perusahaan Permen No 26 Tahun 2014 tentang penilaia penerapan SMK3
Jika jumlahnya masih sedikit
maka agar ditambah/libatkan Kriteria 11.1.2
training departmen lain.
6 Dilakukannya pemeriksaan permen 03 tahun 1985 pasalnya bisa disebutkan?
Kesehatan awal, berkala, dan
pemeriksaan Kesehatan khusus Permenaker 02 tahun 1980 pasal 1
(untuk pradinas : Masinis dan UU 1 tahun 1970 pasal 8
Engineering)
7 Dokter Perusahaan mempunyai Permen No. 01 tahun 1976
sertifikasi hiperkes

8 Terdapat penempatan APAR Permenaker No. 4 thn 1980 pasal 4 ayat 1


yang sudah di lengkapi dengan
checklist pemeriksaanya

K3 Kelembagaan
9 PT LRT Jakarta telah membentuk Selalu di pastikan bahwa Permenaker No.04 tahun 1987 tentang P2K3 dan
P2K3 sesuai dengan perundang- Kegiatan P2K3 Berjalan Penunjukan Ahli K3, Pasal 2 Ayat 1
undangan dengan baik sampai dengan “Setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu pengusaha atau
pelaporan pengurus wajib membentuk P2K3”
10 Panitia Pembina Keselamatan Agar selalu konsisten dalam Permenaker No.04 tahun 1987 tentang P2K3 dan
dan Kesehatan Kerja (P2K3) memberikan kebijakan- Penunjukan Ahli K3, Pasal 3 Ayat 1
diketuai oleh Direktur Utama PT kebijakan baru terhadap “ Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha, dan pekerja
LRT Jakarta yang merupakan pekerjanya yang susunannya terdiri dari ketua, sekertaris dan keanggotaan”
Top Management dari PT LRT
Jakarta
11 Struktur Organisasi P2K3 di PT Fungsional menjalankan tugas Permenaker No.04 tahun 1987 tentang P2K3 dan
LRT Jakarta sekertaris P2K3 kepanjangantangan dari Penunjukan Ahli K3, Pasal 3 ayat 2
sudah sertifikasi Ahli K3 umum Disnaker setempat “Sekertaris P2K3 ialah ahli keselamatan kerja dari perusahaan
yang bersangkutan”

3.2 Analisa Temuan Negatif Hasil Observasi Norma SMK3 dan K3 Kelembagaan

No Temuan Potensi Bahaya Saran/ Rekomendasi Peraturan Perundangan


Norma SMK3
1 Pada saat LRT beroperasi dalam Kerjepit, tergores, Dibentuk tim tanggap PP No.04 tahun 1987 tentang P3K)
perjalanan dari stasiun A ke Stasiun B tersandung darurat beserta petugas
apabila terjadi kondisi darurat terhadap P3K dalam setiap Permenaker no 15 tahun 2008
penumpang yang membutuhkan perjalanan untuk tentang pertolongan pertama pada
penanganan P3K langsung, tidak ada mengantisipasi potensi kecelakaan di tempat kerja pasal 4
system / prosedur penanganannya bahaya “petugas pk3 dalam melaksanakan
tugasnya dapat meninggalkan
pekerjaan utamannya untuk
memberikan pertolongan bagi
pekerja/buruh dan /atau orang lain
yang mengalami sakit atau cidera di
tempat kerja”

2 Tidak adanya tim HSSE yang melakukan Equipment dan kendaraan Memastikan petugas
verifikasi kepada tim maintenance yang yang di cek dapat terjadi maintenance kompeten
melakukan checklist peralatan kegagalan dalam dalam melaksanakan
(Equipment dan Kendaraan) beroperasi yang berakibat tugasnya dan selanjutnya
bisa terjadinya kecelakaan di validasi oleh tim hsse
3 Dalam KPI PT LRT Jakarta belum Menimbulkan kerugian Memasukan aspek
memasukan point Property Damage besar bagi perusahaan Property damage sebagai
Leading indicator dalam
KPInya
4 Berdasarkan Temuan di Depo, Blower Penyakit akibat kerja 1.Diberikan Marking PP 50 tahun 2012 tentang SMK3
tidak dipoerasikan sejak tahun 2019 karena kebisingan sesuai hasil pengukuran Penerapan Sistem managemen
dikarenakan adanya kebisingan di atas (Pendengaran rusak) kebisingan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
NAB dari Blower tersebut mengelompokan sesuai
zonasi Permen No. 02 Tahun 1980 Tentang
2.Di area zonasi yang Pemantauan Kesehatan
melebihi nilai ambang
batas kebisingan Permenaker 05 tahun 2018

menggunakan APD
tambahan (Earplug dan
Earmuff)
5 Personil yang menangani bahan kimia pengelolaan bahan kimia Perlu dilakukan Permen 187 Tahun 1999 Pasal
tidak memiliki sertfikasi ahli K3 Spesialis berbahaya kurang akurat pembinaan dan pelatihan
dan bisa terjadi penanggulangan bahaya
Kimia pencemaran dan kimia untuk menjadi Ahli
lingkungan dan penyakit K3 spesialis Kimia
akibat kerja

6 Tim LRT tidak menyampaikan siapa Untuk mendapatkan Permen 26 tahun 2014 tentang
auditor eksternal yang ditunjuk provider tim auditor penyelenggaraan penilaian,
melakukan audit eksternal eksternal Penerapan SMK3

Pasal 1 ayat 4

Anda mungkin juga menyukai