KELOMPOK 3
PENYELENGGARA
PT NADI SAMUDERA
INDONESIA 11 – 23 OKTOBER
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan di PT. Kunango Jantan, yang di susun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
program Pelatihan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih terdapat beberapa kekurangan, hal ini
tidak lepas dari keterbatasannya pengetahuan dan wawasan yang kami miliki, oleh karena itu
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan di masa
yang akan datang.
Selama penyusunan laporan ini, kami mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Pada Kesempatan ini kami ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sangat mendalam
kepada :
1. Manajemen PT. Kunango Jantan yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melakukan Praktek Kerja Lapangan,
2. Manajemen PT. Nadi Samudera Indonesia selaku pihak penyelenggara yang sudah
mengakomodir kami untuk pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan,
3. Kemanakertrans sebagai pembimbing dan pemateri yang telah memberi banyak ilmu,
4. Kelompok 1, 2 dan 4 yang telah bersama – sama memberikan masukan dan motivasi
kepada kelompok kami.
Demikian Laporan ini kami sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi
inspirasi untuk ilmu pengetahuan yang lebih luas dan menjadi manfaat untuk dunia keselamatan
dan kesehatan kerja. Terimakasih dan Salam Sejahtera.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan........................................................................................................................... 1
C. Ruang Lingkup ................................................................................................................................... 2
D. Dasar Hukum ..................................................................................................................................... 2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ....................................................................................................................... 3
A. Gambar Perusahaan.......................................................................................................................... 3
B. Temuan Positif dalam Panduan dan Video Virtual ........................................................................... 5
1. Pesawat Uap Bejana Tekan ........................................................................................................... 5
2. Pesawat Angkat dan Angkut ......................................................................................................... 7
C. Temuan Negatif dalam Panduan dan Video Virtual .......................................................................... 9
1. Pesawat Uap dan Bejana Tekan .................................................................................................... 9
2. Pesawat Angkat dan Angkut ....................................................................................................... 10
BAB III ANALISA ........................................................................................................................................... 12
A. LEMBAR PENILAIAN ........................................................................................................................... 12
1. Temuan Pesawat Uap dan Bejana Tekan ........................................................................................ 12
2. Temuan K3 Mekanik .................................................................................................................. 23
BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................................... 33
1. Kesimpulan...................................................................................................................................... 33
2. Saran ............................................................................................................................................... 33
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengingat Pentingnya Keselamatan tenaga kerja dan lingkungannya, maka
diperlukan adanya perlindungan dan tindakan pencegahannya. Untuk itu pemerintah
mengeluarkan berbagai peraturan untuk kesehatan dan keselamatan kerja seperti UU no 1
tahun 1970 tentang keselamatan kerja, Permenaker RI No. 01/MEN/1982 tentang bejana
tekan.
Training Ahli K3 Umum merupakan bentuk seleksi atau penilaian khusus bagi
seseorang atau tenaga teknis tertentu yang pernah mengikuti kursus petugas K3 (safety
officer) atau kursus instruktur K3 yang berminat menjadi ahli K3 sebagaimana di maksud
dalam UU 1 tahun 1970. Dengan mengikuti pelatihan K3, diharapkan para tenaga kerja
mampu menerapkan K3 pada setiap pekerjaannya.
1. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3
Umum.
2. Mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 di lapangan
(Pesawat Uap dan Bejana tekanan serta Mekanik).
3. Mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan.
4. Calon peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa dan
memberikan saran atau rekomendasi terhadap K3 di lapangan.
1
2
C. Ruang Lingkup
Adapun Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1. K3 Pesawat Uap Bejanan Tekan (K3 PUBT, Perijinan peralatan/pesawat
pada, K3 Mekanik dan PUBT);
2. K3 Mekanik (PAA, Forklift, Crane, Hoist, Operator K3 Mekanik, PTP,
Genset, mesin produksi/perkakas, Operator K3 Pesawat Tenaga dan Produksi);
D. Dasar Hukum
Adapun Dasar – Dasar Hukum yang Menajdi Acuan Dalam Pembuatan Laporan ini
adalah :
Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
Undang undang Uap 1930
Peraturan Uap 1930
Permenaker RI Nomor PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri
Permenaker RI Nomor PER. 37/MEN/2016 Tentang K3 Bejana Tekanan dan
Tangki Timbun
Permenaker RI Nomor PER. 38/MEN/2016 Tentang K3 Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi
Permenaker RI Nomor PER. 08/MEN/2020 Tentang K3 pesawat angkat dan
pesawat angkut Permenaker RI Nomor PER.01/MEN/1988 Tentang
Kwalifikasi dan Syarat-Syarat Operator Pesawat Uap
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
A. Gambar Perusahaan
PT Kunango Jantan adalah perusahaan manufaktur besar yang berfokus pada
produksi baja, pemolesan beton, galvanisasi, dan distribusi pelat baja siap pakai untuk industri
konstruksi, listrik, pertambangan, dan telekomunikasi. Perusahaan ini pada awalnya adalah
bengkel, dan kemudian berkembang menjadi perusahaan yang bergerak di bidang material
beton. PT Kunango Jantan sendiri memiliki 240 karyawan dan bergerak dalam kegiatan
produksi.
Pengolahan baja dan pembuatan produk konstruksi beton dilakukan melalui berbagai
tahapan yang sangat kompleks untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomis.
Pengolahan baja dan beton yang dilakukan di PT Kunango Jantan melalui berbagai proses,
antara lain operasi pengelasan, operasi penggrindaan, pemotongan plat, proses seperti
pembentukan plat menjadi pipa, mesin sandblasting dan crushing, Forklift dan alat angkat
lainnya. Sedangkan untuk pengolahan baja dan pembuatan beton tidak terlepas dari potensi
kecelakaan industri. Hampir semua proses pengolahan baja dan pembuatan beton memiliki
kemungkinan terjadinya kecelakaan.
3
4
KETUA
KOORDINATOR
PETUGAS PETUGAS
PETUGAS PETUGAS
PETUGAS RT I PENGENDALIAN PETUGAS RT II KOMUNIKASI/ GA
PEMADAM API I PEMADAM API II
LINGKUNGAN
a. Menerapkan K3 PUBT
Pada PT Kunango Jantan Penerapan K3 PUBT yaitu terdapat label penamaan
atau spesifikasi, memiliki SOP yang ditempel pada setiap mesin dan bejana uap serta
memiliki safety device yang lengkap yang telah direkayasa oleh divisi engineer. Seperti
memiliki pengatur suhu, safety valve dan jika terjadi overheat boiler tersebut dapat
tershutdown secara otomatis. Pemeriksaan dan pemeliharaan juga telah dilakukan
dengan baik.
Dasar hukum yang mengatur tertuang di dalam UU UAP tahun 1930 yang
mengatur tentang aturan umum, pemeriksaan PUBT, izin pengoperasian, pengawasan
pada saat pengoperasian, peledakan, aturan pidana serta pengecualian dan aturan
perahlihan. Pada Permenaker No 37 Tahun 2016 tentang kesehatan dan keslamatan kerja
bejana tekan dan tangki timbun yang tertulis pada pasal 71 ayat 1 dan pada Pasal 66
Pengurus dan/atau Pengusaha wajib menerapkan syarat syarat K3 Bejana Tekanan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6
b. Operator Boiler
Berdasarkan Permenaker No 37 Tahun 2016 K3 Bejana Tekan dan Tangki
timbun Pasal 59 dan permenaker No Per-01/Men/1988 Operator atau teknisi K3
memiliki kompetensi dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Salah satunya memiliki lisensi k3. Di PT Kunango Jantan ditemukan temuan
positif Seluruh operator boiler sudah memiliki surat izin oprasional atau SIO untuk
mengoprasikan boiler.
d. Kompressor
Dalam video ditemukan temuan positif yaitu terdapat safety sign yang jelas di
ruangan kompressor tersebut, terdapat label atau spesifikasi, pengujian tekan sudah
sesuai dengan yang diisyaratkan, meiliki safety device ( pengatur tekanan ) serta meiliki
SOP ( memiliki tempat penyimpanan tersendiri, akses yang terbatas pada ruangan
kompressor ) yang baik.
Dasar hukum tertuang didalam Permenaker No Per.01/MEN/1982 pasal 2
mengenai pemakaian, penggunaan serta penyimpanan dari PUBT. Pasal 22 mengenai
tanda-tanda pengenal seperti nama pemilik, nama dan nomor urut pabrik, nama gas yang
diisikan, tekanan pengisian yang diijinkan, tanda dari bahan pengisi, berat maximum.
e. Tabung gas
PT Kunango Jantan memiliki tabung gas yang berisikan gas oksigen dan acetyllen
dan juga gas lainnya. Ditemukan temuan positif mengenai bahan yang digunakan sudah
sesuai dengan standar dibuktikan dengan adanya label spesifikasi pabrikan dan proses
pembelian barang PT Kunango Jantan selalu memastikan bahwa barang harus sesuai
7
b. Operator
Operator Pesawat Angkat Angkut pada PT Kunango Jantan Sudah memenuhi
persyaratan atau SIO. Operator harus memiliki persyaratan sesuai yang telah ditetapkan
pada Peraturan Menteri No 8 Tahun 2020 pasal 153 ayat (2) yang menyatakan bahwa :
• berpendidikan paling rendah SMA atau sederajat;
• berpengalaman paling singkat 2 (dua) tahun
• membantu pelayanan di bidangnya;
• sehat untuk bekerja menurut keterangan dokter;
• berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun;
c. Forklift
PT Kunango Jantan memiliki beberapa unit Forklift yang masing-masing
dioperasikan oleh operator yang telah memiliki SIO. Masing- masing Forklift di PT
Kunango Jantan sudah terdapat plat nama yang memuat data nama pabrik pembuat, tahun
pembuatan, model, nomor seri, dan kapasitas pada Forklift tersebut. Hal tersebut telah
diatur pada Peraturan Menteri No 8 Tahun 2020 pasal 16 dan 17.
d. Genset
PT Kunango Jantan memiliki Genset yang diletakkan sudah sesuai dengan aturan
yang ada yaitu tempat khusus terpisah dari ruang produksi. Genset memilik plat nama
yang memuat data. Hal tersebut sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No 38 Tahun 2016 Pasal 15. Pada genset juga telah terdapat Standar
Operasional Procedure (SOP) pemakaian Genset.
Mesin genset juga dilakukan Pemeliharaan secara berkala sesuai dengan
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 38 Tahun 2016 Pasal 133 ayat (4) pemeriksaan
berkala dilakukan paling lama satu tahun sekali.
e. PTP
Pesawat tenaga produksi atau PTP pada PT Kunango Jantan memiliki surat izin
layak operasi atau SILO dibuktikan dengan adanya dokumen dokumen penting. Terdapat
lebel penamaan beserta spesifikasi yang tertera pada setiap PTP dan SOP serta adanya
pemeliharaan peralatan masing-masing satu kali setahun, untuk pemakaian aktif
dilakukan sebanya dua kali setahun.
9
a. Pesawat Uap
Temuan negatif dari pesawat uap di PT Kunango Jantan hanya pada bagian hirarki
pengendalian bahaya yang terdapat didalam ISO 45001 (yang kemudian di adopsi
pemerintah Republik Indonesia menjadi SMK3 (Sistem Manajemen K3)) dimana hirarki
pengendalian bahaya yaitu eliminasi, subtitusi, rekayasa teknik, pengendalian administrasi
dan APD (Alat Pelindung Diri). Karena pesawat uap di PT Kunango Jantan tidak dapat di
eliminasi atau di subtitusi maka seharusnya dilakukan rekayasa teknik dengan membuat
tempat khusus menyimpan pesawat uap tersebut (membuat rumah boiler) sehingga boiler
terlindungi dari cuaca dan melindungi lingkungan dari panas yang ditimbulkan oleh boiler.
Setelah dilakukan rekayasa teknik, harus dilakukan pengendalian administrasi dengan
membuat rambu-rambu peringatan akan bahaya yang ditimbulkan oleh boiler (panas,
kelistrikan, dll.) maupun alat pelindung diri yang diwajibkan dipakai ketika berada di area
pesawat uap tersebut. Kemudian label yang menunjukkan identitas dan spesifikasi dari
pesawat uap tersebut sudah mengalami pemudaran sehingga sulit untuk terbaca.
b. Bejana Tekan
1. Kompresor
Temuan negatif dari bejana tekan (kompresor) yang terdapat di PT Kunango Jantan
terutama yaitu belum adanya operator ahli K3 bejana tekan yang diwajibkan oleh peraturan
menteri ketenagakerjaan RI No. 37 tahun 2016 pasal 59 ayat 2, (Pemasangan, pemeliharaan,
perbaikan, modifikasi dan pengisian bejana tekan dan tangki timbun dilakukan oleh teknisi
K3 bidang bejana tekan dan tangki timbun). Hirarki pengendalian bahaya yang terdapat
didalam SMK3 masih kurang dibagian pengendalian administrasi dimana hanya terdapat
sedikit rambu-rambu bahaya dan tidak terdapat rambu-rambu alat pelindung diri yang wajib
digunakan di tempat bejana tekan tersebut.
2. Tabung Gas
Tabung gas (tabung oksigen, asetilen dan gas-gas lainnya) tidak terdapat rantai
pengaman yang menjadi alat pelindung dari tabung gas tersebut dari kemungkinan bahaya
terjatuh jika terdapat getaran atau terjadi gempa bumi (mengingat daerah Sumatera Barat
adalah area rawan gempa). Tabung gas yang terdapat di PT Kunango Jantan juga sudah
10
banyak yang cat nya sudah terkelupas sehingga perlu dilakukan pengecetan ulang dan
diberikan label yang sesuai dengan peraturan menteri ketenagakerjaan No. 37 Tahun 2016.
a. Teknisi K3
Pada pesawat angkat angkut masih tidak ada ahli K3 yang dipersyaratkan oleh
peraturan menteri ketenagakerjaan dan transmigrasi Republik Indonesia No. Per.
09/MEN/II/2010 yang mengharuskan adanya ahli k3 pesawat angkat angkut di tempat
usaha tersebut.
Tidak adanya alarm bahaya yang terdapat pada alat angkat angkut yang terpasang
di alat pesawat angkat angkut tersebut sesuai dengan peraturan menteri ketenagakerjaan
RI No. 8 Tahun 2020 Pasal 19.
c. Operator K3 Mekanik
Masih terdapat beberapa operator yang kurang memperhatikan kelengkapan APD
(alat pelindung diri) operator itu sendiri. Walau berdasarkan keterangan safety officer PT
Kunango Jantan sendiri sudah menyediakan alat pelindung diri (APD) untuk masing-
masing pekerja, namun operator nya sendiri yang tidak memakai APD yang telah
disediakan oleh perusahaan. Seharusnya dari pihak manajemen yang diwakili safety
officer selalu mengawasi dan memperingatkan setiap opeator yang tidak patuh memakai
APD masing-masing. Sehingga hirarki pengendalian bahaya yang terdapat di ISO 45001
atau SMK3 dapat terlaksana dengan baik.
11
12
13
2. Operator Operator pada bagian Permenaker No 37 Tahun 2016 K3 Bejana (Tidak Terdapat Video dan Sudah baik dan
boiler (ada boiler sudah memiliki Tekan dan Tangki timbun Pasal 59 ayat 1 dan 60 foto, hanya berdasarkan hasil tetap
SIO) SIO (Surat Izin dipertahankan
Operator atau teknisi K3 memiliki kompetensi wawancara kepada pihak PT
Operasional) pada,
dan kewenangan sesuai dengan ketentuan
bejana tekan dan boiler Kunago Jantan)
peraturan perundang-undangan.
14
3. Perijinan Sudah memiliki surat UU Uap 1930 Dilarang untuk menjalankan atau (Tidak Terdapat Video dan Sudah baik dan
peralatan/pesawizin untuk penggunaan mempergunakan sesuatu pesawat uap dengan foto, hanya berdasarkan hasil tetap
at pada K3 boiler(SILO) dan bejana tidak mempunyai Ijin untuknya, yang diberikan dipertahankan
wawancara kepada pihak PT
Mekanik dan tekan, terdapat register oleh kepala jabatan Pengawasan keselamatan
15
- Adanya tempat - Permenaker No 37 Tahun 2016 Pasal 71 Ayat 1 Sudah baik dan
penyimpanan khusus Bunyi ayat : tetap
dipertahankan
Pasal 1 Pemeriksaan dan/atau pengujian pertama
-tabung gas yang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 huruf a
digunakan sudah sesuai
dilakukan pada:
dengan standar
a. Perencanaan;
5 Tabung gas -Alat pengaman
b. Pembuatan;
-Terdapat label - Permenaker No 37 Tahun 2016 Pasal 71 Ayat 1 Sudah baik dan
pembuatan dan Bunyi ayat : tetap
kapasitas isi dari dipertahankan
Pasal 1 Pemeriksaan dan/atau pengujian pertama
tangki timbun serta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 huruf a
pembumian pada
dilakukan pada:
tangki
a. Perencanaan;
Pasal 57 Ayat 1 :
Ayat 2 :
-Petugas di perusahan Permenaker No. 08/MEN/VII/2 010 Pasal 7 Sudah baik dan
Kunago Jantan sudah Berbunyi : tetap
APD Operator menggunakan alat dipertahankan
7 Pasal 7 :
pelindung diri
Pengusaha dan pengurus wajib melaksanakan
manajemen APD di Tempat kerja
19
Terdapat Apar dekat Permenaker No37 Tahun 2016 K3 Bejana Tekan Sudah baik dan
dan dan Tangki timbun Pasal 24 Tangki harus tetap
dengan mesin boiler dan
dilengkapi sarana pemadam kebakaran yang dipertahankan
ada lembar atau label
sesuai
pengecekan pada apar
Memiliki
sarana
8 pemadam
kebakaran
20
2. K3 PUBT : boiler, Pemeliharaan berkala UU UAP 1930 (Tidak Terdapat Video dan Dilakukan
21
bejana tekan tidak ada, dan operator Permenaker NO 37 tahun 2016 tentang foto, hanya berdasarkan hasil pemeliharaan
/teknisi tidak khusus kesahatan dan keselamatan kerja bejana tekanan berkala dan
wawancara kepada pihak PT
pada boiler dam tangki timbun pasal 71 ayat 1 menyiapkan
Kunago Jantan) operator khusus
-Tidak ada rambu boiler
peringatan
5. lpg storage tank Tangki timbun harus Permenaker No. 37/MEN/T ahun 2016 Pasal 22 Lakukan
(tangki timbun) Ayat 1, 3 & 4
dilengkapi pressure pembersihan
Berbunyi:
gauge agar tekanan gas kaca pressure
yang berada didalam gauge atau ganti
Ayat 3 :
Ayat 4 :
2. Temuan K3 Mekanik
Pemakaian genset.
Pemeriksaan PERMENAKERTRANS RI
alat sesuai No. 38 Tahun 2016 Pasal 133
aturan yang berbunyi : Pemeriksaan
berkala sebagaimana dimaksud Sudah baik
dalam pasal 131 huruf b dan
dilakukan secara berkala Pertahankan
paling lama satu tahun sekali.
memberikan keselamatan
dalam pengoperasian, dan
Menciptakan tempat kerja
yang aman dan sehat untuk
meningkatkan produktivitas
keselamatan kerja; b.
Memakai ... PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA -
10 - b. Memakai alat-alat
perlindungan diri yang
diwajibkan; c. Memenuhi dan
mentaati semua syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan; d.
Meminta pada pengurus agar
dilaksanakan semua syarat
keselamatan dan kesehatan
kerja yang diwajibkan; e.
Menyatakan keberatan kerja
pada pekerjaan di mana syarat
keselamatan dan kesehatan
kerja serta alat-alat
perlindungan diri yang
diwajibkan diragukan olehnya
kecuali dalam hal-hal khusus
ditentukan lain oleh pegawai
pengawas dalam batas-batas
yang masih dapat
31
dipertanggung-jawabkan.
2. Saran
Adapun Saran yang dapat di sampaikan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesadaran Tenaga Kerja untuk menggunakan APD yang baik dan
benar
2. Sebaiknya alat berat memiliki teknisi khusus dibidangnya
3. Meningkatan alat pengaman pada forklift
4. Meningkatkan perawatan khusus bejana tekan
5. Meningkatkan perlengkapan k3 seperty safety sign dan safety device yang masih
kurang di lingkungan kerja
6. Memperbaruhi atau mengganti label penamaan yang sudah rusak atau pudar pada
peralatan di lokasi kerja.
33
DAFTAR PUSTAKA