ANGKATAN KE 24
KELOMPOK 2
1. GABRIELLA VERONICA
2. KALLISTA ADHYSTI WLLENTIANA
3. MUHAMMAD TAUFICK
4. MUSTHOFA ABIMAR SIMAMORA
5. NANDIKHA RIZKI SEPTIANA
6. RISMAN FITRIAN HIDAYAT
7. WAHYU PRASETIO
PENYELENGGARA
PT. GARUDA SYSTRAIN INTERINDO
DEPOK, 22 AGUSTUS 2019
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Lapangan di PT. Jungleland Asia, yang disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan program Pelatihan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih terdapat beberapa kekurangan,
hal ini tidak lepas dari keterbatasannya pengetahuan dan wawasan yang kami miliki, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan
di masa yang akan datang. Selama penyusunan laporan ini, kami mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini kami ingin meyampaikan rasa terima kasih yang sangat mendalam
kepada :
1. Manejemen PT. Jungleland Asia yang sudah memberikan kesempatan kepada kami
untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan.
2. Manejemen PT. Garuda Systrain Interindo yang telah mengakomodir kami untuk
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.
3. Kemanakertrans sebagai pembimbing dilapangan
4. Kelompok 1, kelompok 3, kelompok 4 yang telah bersama – sama memberikan motivasi
kepada kelompok kami.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk ilmu pengetahuan
yang lebih luas dan menjadi sumbangsih untuk dunia keselamatan dan kesehatan kerja.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Kunjungan Praktik Kerja Lapangan ini merupakan salah satu persyaratan
untuk mendapatkan sertifikat AK3 Umum yang diadakan oleh PT. Garuda Systrain
Interindo bekerja sama dengan Kementrian Tenaga Kerja. Dilatar belakangi oleh hal
tersebut, maka pada tanggal 22 Agustus 2019, kami melakukan Praktik Kerja Lapangan di
PT. Jungleland Asia.
PT. Jungleland Asia mempekerjakan 450 karyawan adalah salah satu anak perusahaan
dari PT Bakrieland Development Tbk di bidang taman hiburan dan rekreasi yang
mengutamakan keselamatan dan kesehatan para pekerja khususnya pengunjung. PT
Jungleland Asia memiliki sistem penanganan kebakarannya serta sarana dan fasilitasnya
untuk melindungi keselamatan dan kesehatan para tamu dan pekerja. Dengan kinerja
manajemen yang solid, kepercayaan para pengunjung terus meningkat.
Praktik Kerja Lapangan dilakukan dengan mengambil topik terkait K3 Konstruksi
Bangunan, K3 Penanggulangan Kebakaran dan K3 Listrik, untuk melihat temuan-temuan
baik positif dan negatif dilapangan. Dalam bidang K3 Konstruksi Bangunan, K3
Penanggulangan Kebakaran dan K3 Listrik memiliki sumber-sumber bahaya seperti bahaya
biologi, bahaya fisika, bahaya kimia, bahaya psikologis, dan bahaya ergonomi. Sumber-
sumber bahaya tersebut dapat dikendalikan agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja
maupun penyakit akibat kerja.
Hasil dari dilakukannya PKL ini bertujuan sebagai pembelajaran bagi kami khususnya
kelompok 2 dan sebagai bahan masukan bagi PT Jungleland Asia.
Tujuan penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai pertimbangan
bagi pengurus dan pengusaha dalam menentukan kebijakan K3 lebih lanjut.
Ruang Lingkup penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini dibatasi pada
Pelaksanaan K3 di Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran
tata urut sebagai berikut:
a. Pendahuluan
b. Kondisi Perusahaan
c. Analisa Temuan
d. Penutup
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
Jungleland Adventure Theme Park merupakan salah satu wisata unggulan yang didirikan
oleh PT Graha Andrasentra Propetindo, Tbk dan mulai beroperasi sejak April 2013 yang
sekarang dikelola oleh anak perusahaannya yaitu PT. Jungleland Asia. Terletak di kawasan
Sentul City dengan luas 35 ha, akses yang mudah dijangkau dan bebas macet yaitu melalui tol
Jagorawi keluar pintu tol Sentul Selatan KM 36. Terdapat 4 zona yang bisa dinikmati (Zona
Carnivalia, Zona Tropicalia, Zona Mysteria, dan Zona Explora) dengan 36 wahana seru untuk
seluruh keluarga. Jungleland Adventure Theme Park luasnya dapat menampung 30.000 orang.
Wahana Jungleland memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh tempat wisata lainnya, yaitu
memiliki wahana terbanyak di Indonesia, wahana baru pertama di Indonesia seperti Air Race,
Hydrolift, Boat Blaster, Disc’O, serta udara yang segar. Disini juga terdapat area resto
terlengkap dan fasilitas memadai seperti musola, toilet, P3K, Locker, Nursery, Tenda, Kursi,
Stoller Bayi. Untuk keamanan, para pegawai Jungleland sudah memiliki HSE bersertifikat.
1. Temuan Positif
a. Pekerjaan maintenance konstruksi dilakukan oleh pihak internal (PT. Jungleland
Asia).
b. Telah memiliki ahli K3 konstruksi ( muda ) yang sudah tersertifikasi Kemenaker
RI.
c. Tersedia APD (Alat Pelindung Diri).
d. Melakukan manajemen K3 konstruksi seperti mapping hazard.
2. Temuan Negatif
a. Tidak menggunakan Scaffolding standar dan APD pada saat melakukan
pekerjaan maintenance (perbaikan lampu)
b. Belum memiliki personil Scaffolder.
1. Temuan Positif :
a. Terdapat SOP terkait dengan instalasi listrik.
b. Terdapat poster peringatan pada setiap panel listrik.
c. Sudah memiliki penangkal petir sebanyak 14 titik pada masing-masing area dan
resistant grounding tidak melebihi standar sebesar 5 ohm.
d. Sudah dilakukan pemeriksaan sistem control secara harian pada setiap wahana
sebanyak dua kali sehari.
e. Sudah dilakukan pemeriksaan dan perbaikan secara berkala untuk instalasi
listrik satu bulan satu kali.
2. Temuan Negatif :
a. Belum memiliki teknisi maintenance listrik yang tersertifikasi
b. Belum memiliki tenaga ahli AK3 Listrik
c. Tidak semua instalasi kabel listrik dilindungi dengan pipa atau bahan proteksi
lainnya.
2. Temuan Negatif:
a. Tidak dilakukannya perawatan fisik hydrant secara berkala
b. Ketinggian APAR tidak sesuai dengan peraturan terkait
BAB III
ANALISA TEMUAN
3
PT Jungleland asia sudah UU No 1 Tahun 1970
Meningkatkan kesadaran
Sudah memiliki Alat menyedikan peralatan APD lengkap (Pasal 3,12,14)
pekerja dalam
Pelindung Diri dalam pekerjaan maintenance UU No 1 Tahun 1980
menggunakan APD
konstruksi & wahana (Pasal 86, 99)
4
Memiliki mapping hazard pada
Memiliki Manajemen setiap unit bangunan untuk UU No 1 Tahun 1980
K3 : Preventif mengetahui potensi bahaya yang ada PP No 12 Tahun 2012
disetiap unit bangunan
1. ( Informasi langsung dari pihak Belum memiliki Teknisi Personil tidak ter Teknisi maintenance Permenaker No. 12
Jungleland) teknisi maintenance listrik identifikasi, listrik agar Tahun 2015
maintenance listrik yang bertugas tidak memperbesar tersertifikasi
yang tersertifikasi tersertifikasi secara peluang
khusus terjadinya
kecelakaan.
2. ( Informasi langsung dari pihak Belum memiliki Jungleland Personil tidak ter Jungleland harus Permenaker No. 12
Jungleland) tenaga ahli AK3 memiliki identifikasi, memiliki Ahli K3 Tahun 2015
pembangkit listrik memperbesar Listrik
Listrik
sebesar 5500kVA, peluang
sehingga terjadinya
berdasarkan kecelakaan.
Permenaker No.12
Tahun 2015 Pasal 7
wajib memiliki
Ahli K3 Listrik.
3. Tidak semua Beberapa kabel Tersengat arus Intalasi kabel listrik Permenaker No. 12
instalasi kabel listrik belum listrik, harus dilindungi Tahun 2015 Pasal 3
terlindungi dengan kebakaran, dengan pipa atau poin a dan b
listrik dilindungi
pipa atau bahan tersandung. bahan proteksi
dengan pipa atau proteksi lainnya lainnya untuk
bahan proteksi seperti di area proteksi keamanan.
hidrolik permainan
lainnya.
Struktur Organisasi
Kepmenaker No. 186
Unit K3
Terdapat struktur Perusahaan memiliki unit tahun 1999 pasal 2 ayat 2
Penanggulangan
organisasi unit penanggulangan kebakaran dan struktur (e) tentang unit
4 Kebakaran perlu
penanggulangan organisasi terkait dengan penanggulangan
dicantumkan di
kebakaran penanggulangan kebakaran kebakaran di tempat
struktur organisasi
kerja
perusahaan
Instruksi Menteri
II/M/B/1997 Tentang
Pengawasan Khusus K3
Perusahaan memiliki personil pemadam Perlu ditingkatkan lagi
Terdapat personil Penanggulangan
kebaran yang sudah tersertifikasi fasilitas bagi setiap
pemadam Kebakaran
KEMENAKER RI dan pelatihan personil agar selalu
5 kebakaran terlatih
penanggulangan kebakaran rutin siaga dan responsif
(Training K3 dan Kepmenaker No. 4
dilakukan kepada setiap Departemen ketika terjadi kejadian
Lisensi K3) Tahun 1986 Tentang
perusahaan. kegawatdaruratan
Penanggulangan
Kebakaran di Tempat
Kerja.
Tidak
Tidak berfungsi saat Perlu dilakukan Kepmen No. 186 tahun
dilakukannya Sebagian Hydrant yang terpasang di
akan digunakan pemeliharaan kondisi 1999 tentang unit
1 perawatan fisik Jungleland memiliki kondisi fisik yang
dalam keadaan fisik Hydrant secara penanggulangan
Hydrant secara berkarat dan sulit untuk di operasikan
darurat berkala kebakaran
berkala
Permenakertrans No. 4
Ketinggian Tinggi peletakkan sebagian APAR Menyulitkan untuk
Tahun 1980 Tentang
APAR tidak tidak sesuai dengan peraturan terkait dijangkau ketika Perlu dilakukan
2 [ Sesuai diskusi dengan pihak Syarat-syarat
sesuai dengan dan diletakkan di tempat yang sulit terjadi keadaan perbaikan mengenai
Jungleland ] Pemasangan dan
peraturan terkait terjangkau darurat
Pemeliharaan APAR
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1. Dibutuhkan adanya pengawasan untuk personil K3 dibidang listrik agar dapat memenuhi
persyaratan perundangan dan adanya pembenahan atau perbaikan pada perkabelan
diinstalasi listrik untuk mencegah terjadinya risiko.
2. Diperlukan pengawasan dan pemeriksaan APAR peralatan proteksi agar penanggulangan
bahaya kebakaran lebih efektif dan efisien.
3. Diperlukan pengawasan terhadap tenaga kerja yang belum menggunakan APD dengan
baik dan benar.
4. Diperlukan peningkatan kualitas dan kondisi, dan perbaikan tinggi lokasi APAR.
5. Dibutuhkan pelatihan untuk bidang pekerjaan masing-masing (Operator Wahana, K3
Listrik, Scaffolder).
4.3 Penutup.
REFERENSI