Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( PKL )


PT. PELABUHAN INDONESIA (Persero) MAKASSAR TERMINAL PETIKEMAS

K3 Konstruksi Bangunan,K3 Penanggulangan


Kebakaran dan, K3 Listrik

DISUSUN OLEH KELOMPOK :


Harliadi
Aldas Untung
Daud Kristover Rumapang
M. Akbar
Muh. Asrul
Syahrul Amri
Pripalinggi Hi Rusman

PELATIHAN DAN PEMBINAAN AHLI K3 UMUM


PT. KASIROMUA JAYA WIJAYA MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu menyertai
dan atas perkenaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
tentang K3 Konstruksi Bangunan, K3 Penanggulangan Kebakaran, dan K3 Instalasi Listrik yang
selanjutnya kami susun dalam laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyusun berdasarkan kondisi yang telah kami temui
di lapangan dalam hal ini PT. Energi Sengkang. Penyusunan laporan ini kami laksanakan dengan
penuh semangat dan kerja sama antar kelompok dan juga dengan bantuan berbagai pihak yang
mendukung kami dalam melaksanakan PKL.
Penyusunan laporan ini juga tidak terlepas dari kekurangan baik secara konsep, susunan
kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dalam
bentuk apapun yang membangun kami dalam memperbaiki laporan ini. Akhir kata, kami
berharap semoga laporan PKL tentang K3 Konstruksi Bangunan,
K3 Penanggulangan Kebakaran, dan K3 Instalasi Listrik yang kami susun ini, dapat memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan untuk para pembaca.

Penyusun

Kelompok
DAFTAR ISI

Judul Halaman

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C Ruang Lingkup

D. Dasar hukum

BAB II FAKTA DAN MASALAH


A.Gambaran umum peusahaan

B.Temuan hasil observasi

BAB III ANALISA DAN REKOMENDASI


A.Gambaran umum perusahaan

B.Temuan hasi observasi

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani setiap orang yang berada di tempat
kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja setiap orang diharapkan dapat melakukan pekerjaan
dengan aman dan nyaman serta dalam waktu yang dijadwalkan. Pekerjaan dikatakan aman jika
segala sesuatu yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan sehingga menyebabkan
risiko yang mungkin muncul dapat dihindari.
Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak sumber bahaya yang berpotensi
menimbulkan bahaya. Sehingga perlu dilakukan suatu upaya pengendalian terhadap sumber
bahaya tersebut, salah satunya adalah pengendalian terhadap instalasi listrik, penanggulangan
kebakaran dan pengawasan konstruksi bangunanan. Apabila tidak dilakukan pengendalian atau
melakukan pengendalian yang salah terhadap instalasi listrik dapat menimbulkan kecelakan kerja.
Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan upaya penanggulangan kebakaran untuk mencegah
terjadinya kebakaran dan sebagai sarana proteksi.
Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap sumber bahaya yang
ada di tempat kerja, salah satunya adalah instalasi listrik, penangulangan kebakaran dan
konstruksi bangunan Selain mengidentifikasi, diharapkan juga mampu menemukan solusi atau
pengendalian dari sumber bahaya.
Oleh dikarenakan hal diatas, guna mendapat calon AK3 Umum yang

berpengalaman perlu dilakukan Praktik Kerja Lapangan. Besar harapan

setelah dilakukan kegiatan ini akan menambah wawasan dan pengetahuan

tentang implementasi K3 di tempat kerja.


B. Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :

1. Membekali para calon Ahli K3 Umum dalam praktek nyata dalam penerapan

persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang

meliputi : keadaan dan fasilitas tenaga kerja; keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja,

instalasi serta peralatan lainnya; penanganan bahan kimia berbahaya; proses produksi;

sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.

2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum di tempat kerja,

sehingga para calon Ahli K3 Umum dapat bertindak secara professional

didalam bekerja dan dapat memberikan kontribusi yang bernilai dalam

menciptakan, menjaga dan meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang

menjadi lingkup tanggung jawabnya.


C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup praktek kerja lapangan ini adalah:

1. Bidang Pengawasan K3 Instalasi Listrik

2. Bidang Pengawasan K3 Instalasi Penyalur Petir

3. Bidang Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran

4. Potensi bahaya dan tingkat resikonya dari bahaya kebakaran

5. System evakuasi dan alat bantu evakuasi pemadam kebakaran

6. Pengawasan fasilitas bangunan gedung

7. Perawatan dan pemeliharaan fasilitas Gedung


D. Dasar Hukum

Pengawasan K3 Instalasi Listrik

 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

 Permenaker no. 33 tahun 2012 Instalasi listrik di Tempat Kerja.

 Permenaker No. Per.02/MEN/1989 tentang Instalasi Penyalur Petir.

Diganti Permenaker No 31 th 2015

 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan

Pengawasan Ketenagakerjaan No. : Kep. 311/BW/2002 tentang

Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi

Listrik.

Dasar Hukum Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran

 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

 Permenaker No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat Pemasangan dan

Pemeliharaan APAR.

 Permenaker No. Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alat Alarm

Kebakaran Automatik.

 Kepmenakertrans No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit

Penanggulangan Kebakaran.

 Instruksi Menaker No.Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan

Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.


Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan

 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

 Permenaker No. 01/MEN/1980 Tentang Keselamatan dan

Kesehatan kerja pada konstruksi bangunan.

 SKB Menaker dan Menteri PU No.174/MEN/1986 dan

No.104/KPTS/1986 tentang K3 pada Kegiatan Konstruksi.

 Kepdirjen Binawas No.Kep.20/BW/2004 tentang Kompetensi

Personil K3 Konstruksi Bangunan

 UU No.28 Tahun 2002 Tentang Bangunan gedung


BAB II

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. Energi Sengkang (Pembangkit Listrik Sengkang) adalah Independent


Producer Project (IPP) pertama yang mengirimkan listrik ke Perusahaan
Listrik Milik Negara Indonesia (PLN) untuk transmisi dan distribusi di
seluruh
Sulawesi Selatan Power pada PLN yang memiliki dan mengoperasikan 150
KV Interconnection Grid System. Pembangkit Listrik Sengkang
menggunakan gas alam yang diproduksi dari Lapangan Gas Kampung Baru
di dekatnya.
Penggunaan teknologi Turbin Gas dan Pembangkit Listrik Siklus Gabungan
akan menghasilkan unit pembangkit listrik yang sangat efisien yang juga
ramah lingkungan. Dalam proses produksi dan pengoperasiannya
dimungkinkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap keselamatan dan
kesehatan tenaga kerjanya.
Untuk menanggulangi dampak tersebut, PT. Energi Sengkang bekerjasama
dengan Balai Besar Pengembangan K3 Makassar melakukan pemantauan
factor kimia (asbestos dan benzena), faktor fisika (kebisingan lingkungan
kerja,kebisingan personal, getaran, iklim kerja, pencahayaan, dan sinar UV),
dan factor ergonomi dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pencemaran yang ditimbulkan oleh kegiatan produksi. Langkah tersebut
merupakan pelaksanaan upaya untuk mewujudkan kondisi aman, nyaman dan
sehat.
Kegiatan pemantauan lingkungan kerja merupakan wujud tanggung jawab
manajemen PT. Energi Sengkang untuk menjaga keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja seperti yang diamanatkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja, Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Nomor 05 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
Kerja.
B. TEMUAN HASIL OBSERVASI

Berdasarkan hasil observasi lapangan, diperoleh temuan sebagai berikut :


1. Temuan Positif
K3 Listrik
Instalasi lisrik
Adanya tanda peringatan tegangan Tinggi ditempat kerja
 Terdapat penyalur petir yang ditempatkan dilokasi pabrik ( 40 titik
resistant 1,5 ohm)
 Penyalur petir di kebumikan eksternal dan internal
K3 Kebakaran
Terdapat alat pemadam Api ringan (APAR) dititik rawan
terjadinya kebakaran
K3 Konstruksi Bangunan
 Bangunan yang teratur kokoh dan kuat, karna adanya
pemeriksaan berkala pekerja rekontruksi banguna
2. Temuan Negatif

K3 Listrik
 Kecilnya papan infotmasi
 Bebasnya kendaraan keluar masuk
 Kurangnya pengawasan ahli K3 listrik
K3 Kebakaran
 Kurangnya APAR yang tersedia
 Kecilnya papan informasi dari jangkauan mata
 Kurangnya jalur evakuasi
Kontruksi Bangunan
 Belum memiliki K3 kontruksi
 Kurangnya perawatan bangunan ( cet bangunan mulai
memudar)
BAB III

ANALISA

Berdasarkan hasil observasi lapangan di PT. Energi Enrekang ditemukan temuan positif dan temuan negatif yang dititik beratkan pada K3

Instalasi listrik, Penanggulangan Kebakaran dan Konstruksi Bangunan.

No Lokasi Temuan Temuan Rekomendasi/ Saran Pengendalian Peraturan Perundangan K3


1 Adanya tanda peringatan tegangan tinggi Perlu dibuat P2K3 Di Perusahaan UU No.01 1970 Tentang Keselamatan Kerja
ditempat kerja
Perlu diterapkan SMK 3 di Perusahaan Permenaker No 33 Tahun 2012 Instalasi Listrik Tempat Kerja

2 Terdapat penyalur petir yang ditempatkan di Perlu dipasang pelindung di sekitar tempat penyalur - Peraturan Pemenaker No 31 Tahun 2015 tentang perubahan atas peraturan Menteri
Lokasi pabrik (40 titik resistan 1,5 ohm) Petir agar jika terjadi sambaran petir tidak membaha- Tenaga Kerja Nomor Per.02/men/1989Tentang pengawasan instalasi penyalur petir
yakan orang lain
Penyalur petir dikebumikan eksternal dan inter-
nal

A. Temuan Positsif
3 Terdapat alat pemadam api ringan (APAR) dititik Perlu dibuat p2k3 di perusahaan Permenaker no. Per.04/MEN/1980 tentang sya
rawan terjadinya kebakaran
Perlu diterapkan SMK 3 di Perusahaan

4 Bangunan yang teratur dan kokoh dan kuat,karna adanya


Meningkatkan pemeriksaan secara rutin agar bangunan Permenaker No. 01/MEN/1980 tentang keselam
pemeriksaan berkala pekerja rekonstruksi dapat bertahan lama bangunan
bangunan
B.Temuan Negatif

No Lokasi Temuan Analisa Potensi bahaya saran Dasar hukum

1 Tidak adanya pemasangan Lampu Gelap dapat menyebabkan Lambatnya Melakukan perawatan Secara Berdasarkan permenaker No.12 Tahun 2015
disebabkan kurangnya perhatian, penanganan (teknisi Listrik) rutin Tentang K3 Listrik di tempat kerja di atas pasal 6
pengecekan berkala dari petugas K3 Ayat 3&4 menerangkan bahwa:
listrik/teknisi lampu

Perencanaan pemasangan ,perubahan,dan pemeliha


raan dilakukan oleh ahli K3 listrik sedangkan

Pemasangan dan pemeliharaan pada perakitan trans


misi distribusi dan pemanfaatan listrik dilakukan
oleh Teknisi listrik
2 Gantungan APAR Kurang Tinggi Perlu dilakukan pemeriksaan Pemenaker No.Per.04/MEN/1980 tentang syarat pemasangan
Dan kurangnya jenis APAR yang secara berkala
dan pemeliharaan APAR
tersedia

3 Kurangnya perawatan cat bangun Perlu melakukan pemeliharaan UU No.28 Tahun 2002 Tentang Bangunan gedung
aan yang memudar
secara berkala
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum kondisi keselamatan kerja dalam bidang konstruksi
bangunan, penanggunglangan kebakaran dan k3 listrik di PT.ENERGI
SENGKANG adalah sebagai berikut:
1. PT.ENERGI SENGKANG dalam melaksanakan keselamatan kerja dalam
bidang konstruksi bangunan, penanggunglangan kebakaran dan k3 listrik
cukup baik, namun ada beberapa temuan yang belum sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.
2. Adanya ketidaksesuaian penerapan keselamatan kerja dan dikarenakan
kurangnya pengawasan dari PT.ENERGI SENGKANG.

B. SARAN
1. Perlu adanya sosialisasi dalam melaksanakan keselamatan kerja dalam
bidang konstruksi bangunan, penanggunglangan kebakaran dan k3 listrik.
2. Perlu dilakukan program penghargaan dan sanksi bagi pekerja yang
patuh maupun melanggar terhadap peraturan keselamatan kerja dalam
bidang konstruksi bangunan, penanggunglangan kebakaran dan k3 listrik.

Anda mungkin juga menyukai