Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PT MANUNGGAL PERKASA

KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN K3, SMK3, PENGAWASAN NORMA


KESEHATAN KERJA

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

ANGKATAN 93

KELOMPOK 1

1. YOHANA BASARIA LAMPITA S

2. EKKE TRISKAWATI

3. SITI MAISAH HANANI

4. MAHENDRA TAUFAN HIMAWAN

5. SENAWAT ALDI NURWANTO

6. ERLANDA SYEIGA PRASETYA

7. BERVEN

PENYELENGGARA
PT.AJISAKA NUSA ILMU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan tentang Pengawasan kelembagaan dan keahlian
K3, SMK3, pengawasan norma kesehatan kerja. Kami menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak khususnya PT. Ajisaka Nusa Ilmu yang telah banyak berjasa sehingga penyusunan laporan
Praktek Kerja Lapangan ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasa. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
agar dapat memperbaiki laporan ini.

Akhir kata kami berharap laporan Pengawasan kelembagaan dan keahlian K3, SMK3,
pengawasan norma kesehatan kerja dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Penyusun,

Kelompok 1 Batch 93

PT. Ajisaka Nusa Ilmu


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Maksud dan Tujuan....................................................................................................5
C. Ruang Lingkup...........................................................................................................5
D. Dasar Hukum...............................................................................................................6
BAB II KONDISI PERUSAHAAN............................................................................................9
A. Tinjauan Umum PT. Manunggal Perkasa.......................................................................9
B. Sejarah PT. Manunggal Perkasa...................................................................................9
C. Visi Perusahaan........................................................................................................10
D. Misi Perusahaan.......................................................................................................10
E. Profil Perusahaan......................................................................................................10
F. Peraturan.................................................................................................................10
G. Hasil Observasi.........................................................................................................11
1. Temuan Positif :....................................................................................................11
2. Temuan Negatif....................................................................................................11
BAB III HASIL ANALISIS....................................................................................................12
A. Temuan Positif.........................................................................................................12
B. Temuan Negatif........................................................................................................17
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................21
1. Kesimpulan..............................................................................................................21
2. Saran.......................................................................................................................21
REFERENSI........................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan di tempat kerja telah lama menjadi perhatian pemerintah dan dunia
usaha. Faktor keselamatan kerja penting karena berkaitan erat dengan kinerja karyawan dan
perusahaan. Semakin banyak fasilitas keselamatan kerja maka akan semakin sedikit
terjadinya kecelakaan kerja. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk
menyediakan fasilitas keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Keselamatan kerja secara
umum mengacu pada mesin, pesawat terbang, peralatan kerja, bahan dan proses pengolahan,
kondisi dan lingkungan kerja, serta metode kerja untuk menjamin keselamatan karyawan
dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerusakan lainnya. Keselamatan di
tempat kerja juga mencakup penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja
yang tepat.
Pada dasarnya setiap pekerja dan setiap perusahaan ingin terbebas dari kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja, dan pencemaran lingkungan. Kemungkinan terjadinya bahaya
yang serius seperti kecelakaan, kebakaran, ledakan dan penyakit akibat kerja yang
disebabkan oleh penggunaan peralatan yang tidak tepat, kurangnya pemahaman dan
keterampilan serta kemampuan karyawan. Upaya perlindungan tenaga kerja terus
memprioritaskan upaya keselamatan dan perlindungan di tempat kerja sambil memastikan
bahwa karyawan, orang lain di tempat kerja, dan sumber daya produktif dalam keadaan
sehat, aman, dan produktif setiap saat hingga tercapai tingkat produktivitas yang tinggi.
Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum masih sering
terabaikan di Indonesia. Hal ini terlihat dari masih tingginya angka kecelakaan industri.
Karena tidak mungkinnya perusahaan memisahkan tenaga kerja dari angkatan kerja, maka
kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan-perusahaan di Indonesia
umumnya rendah, padahal tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam kegiatan
usaha, hal ini telah dievaluasi. Situasi ini mencerminkan daya saing perusahaan Indonesia di
dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan kesulitan untuk meraih kesuksesan
di pasar dunia karena tidak efisiennya penggunaan tenaga kerja. Padahal, kemajuan suatu
perusahaan terutama ditentukan oleh kualitas karyawannya. Oleh karena itu, pemerintah
seharusnya tidak hanya memberikan perhatian pada dunia usaha, namun juga mendukung
mereka melalui peraturan dan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja.
Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki risiko bahaya tinggi sebaiknya
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Berdasarkan
PP Nomor 50 Tahun 2012, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
sistem manajemen seluruh perusahaan dalam rangka pengelolaan risiko yang berkaitan
dengan aktivitas kerja guna menciptakan tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif
tinggi. Salah satu rangkaian kajian aspek K3 berfokus pada kelembagaan, kompetensi K3,
penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, dan kesehatan kerja.
Organisasi, keahlian K3, penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja,
serta inspeksi lapangan yang berfokus pada kesehatan dan keselamatan kerja sangat erat
kaitannya dengan tingkat kepedulian perusahaan terhadap K3 di tempat kerja dan oleh
karena itu harus dilakukan. Pengetahuan tentang format kelembagaan dan keahlian K3.
Keselamatan kerja, pelayanan kesehatan, dan perlindungan kesehatan kerja. Hal ini
melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja serta menciptakan tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Laporan Kunjungan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu syarat
untuk mendapatkan sertifikat umum AK3 dari PT. Ajisaka Nusa Irum bekerjasama dengan
Dinas Sumber Daya Manusia Republik Indonesia. Oleh karena itu, laporan kunjungan
lapangan PT secara online dilakukan pada tanggal 14 Desember 2023.Rephrase Berlokasi di
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Manunggal Perkasa didirikan pada tahun 1995 dengan
luas lahan 7,2 hektar dan 269 karyawan.
PT Manunggal Perkasa merupakan tempat kerja yang mempunyai potensi bahaya
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja, baik ringan, berat, maupun fatal, harus diminimalkan agar tidak
menimbulkan kerugian atau cedera, penghentian pekerjaan, atau kerusakan peralatan.
B. Maksud dan Tujuan

1. Sebagai syarat memperoleh Sertifikat Ahli K3 Umum


2. Untuk mempraktekkan implementasi teori K3 yang dipelajari selama pembinaan di
tempat kerja.
3. Melakukan identifikasi, analisis dan membuat rekomendasi pelaksanaan penerapan
Kelembagaan K3, Keahlian K3, SMK3 dan K3 Kesehatan Kerja.
4. Untuk mendapatkan gambaran nyata dan pemahaman jelas mengenai implementasi
K3 di tempat kerja, khususnya di bidang Kelembagaan K3, Keahlian K3, SMK3 dan
K3 Kesehatan Kerja.
5. Untuk mempersiapkan peserta mengenal bagian kerja yang berhubungan dengan
Kelembagaan, Keahlian K3, dan SMK3 dan K3 Kesehatan Kerja.
C. Ruang Lingkup

1. Kelembagaan dan Keahlian K3


a. P2K3 (pengesahaan, ketua, sekretaris, program kerja, laporan per 3 bulan,
dan rapat bulanan) dan PJK3 yang melakukan riksa uji (SKP dan tenaga ahli)
b. Ahli K3 Umum.

2. Kesehatan Kerja.
a. Pelayanan kesehatan.
b. Perlindungan terhadap tenaga kerja dari penyakit akibat kerja dan kondisi
Lingkungan Kerja
c. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemampuan fisik tenaga
kerja.
d. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja
yang sakit.
3. Penerapan SMK3
a. Kebijakan K3, Perencanaan K3, Pelaksanaan rencana K3, Pemantauan dan
evaluasi K3 dan Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3
b. Audit eksternal dan audit internal SMK3
c. Penghargaan K3 (zero accident award, SMK3)
D. Dasar Hukum

1. Dasar Hukum K3 Secara Umum:


a. Undang - Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat (2) Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan Penghidupan yang layak bagi Manusia
b. Undang - Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
c. UU RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
d. Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2 Kelembagaan dan Keahlian K3:
a. Undang – Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pasal 10 ayat
(1) & (2)
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 04/Men/1987 tentang Panitia
Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3).
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per. 04/Men/1995 tentang Perusahaan
Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3).
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.02/Men/1992 tentang Tata Cara
Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Permenakertrans No. Per.08/Men/VII/2010 tentang alat pelindung diri
(APD)
e. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 239 tahun
2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi Calon Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum
f. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 02 Tahun
2011 tentang Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan terhadap Perusahaan
Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
g. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 03 Tahun
2011 tentang Pelaksanaan Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 yang selanjutnya
disebut Ahli K3
h. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Nomor 48 Tahun 2011 tentang Bidang Jasa Pembinaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
3. Penerapan SMK3
a. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Undang-undang No.13 Tahun 2012 tentang Ketenagakerjaan Pasal 87.
c. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan kerja
d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 26 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan kerja.
4. Kesehatan Kerja
a. Permenakertrans dan Koperasi Nomor Per-01/Men/1976 tentang Kewajiban
Latihan Hygiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Dokter
Perusahaan.
b. Permenakertrans dan Koperasi Nomor Per-01/Men/1979 tentang Kewajiban
Latihan Hygiene Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi
Paramedis Perusahaan.
c. Permenakertrans Per-02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
d. Permenakertrans No. 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
e. Peraturan Menteri Perburuhan No. 5 tahun 2018 tentang K3 Lingkungan
Kerja.
f. Permenakertrans RI No. Per-01/Men/1981 Tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja.
g. Permenakertrans RI No. Per-03/MEN/1985 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes
h. Permenaker RI No. Per-03/MEN/1986 Tentang Syarat-syarat Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di tempat yang mengelola Pestisida
i. Permenakertrans No. 15 Tahun 2008 tentang Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja.
j. Keputusan Dirjen Binwasnaker No Kep. 22/DJPPK/V/2008 Tentang
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.
k. Keputusan Dirjen Binwasnaker No. 84 Tahun 2012 tentang Tata Cara
Penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan Menengah.
l. Keputusan Dirjen Binwasnaker No. Kep.53/DJPPK/VIII/2009 tentang
Pedoman Pelatihan dan Pemberian Lisensi Petugas P3K di Tempat Kerja.
m. Surat Edaran Menakertrans No. SE.01/MEN/1979 tentang Pengadaan Kantin
dan Ruang Tempat Makan.
n. Permenakertrans RI No. Per-11/MEN/2005 Tentang Pencegahan dan
Penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran Gelap Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya di tempat kerja.
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum PT. Manunggal Perkasa

PT. Manunggal Perkasa Inti Persada Merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang Industri Tepung Terigu (Flour Mills) di Indonesia. Perusahaan ini
didirikan di atas tanah seluas 7,1 ha yang berlokasi di JL. Laut Jawa, Pelabuhan Tanjung
Intan, Kelurahan Tambak Raja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa
Tengah. PT. Manunggal Perkasa Inti Persada Mulai memproduksinya di tahun Februari
1997 dan sejak bulan April 1997 perusahaan Mempunyai produksi secara komersial.
Produk yg diolah oleh PT. Manunggal Perkasa Inti Persada merupakan gandum
berkualitas tinggi yang berasal dari seluruh dunia seperti Amerika Serikat, Australia,
Kanada dan Eropa Barat. Dalam proses produksi, PT. Manunggal Perkasa Inti Persada
sangat mengutamakan kualitas dan standar terbaik. Pedoman untuk standar kualitas dan
keamanan yang dimaksudkan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan keamanan
pangan serta kepatuhan standar halal PT. Manunggal Perkasa Inti Persada menggunakan
ISO 22000:2005 (Sistem Manajemen Keamanan Pangan), ISO 9001:2015 (Sistem
Manajemen Mutu SNI (Standar Nasional Indonesia) Sertifikat Halal.

B. Sejarah PT. Manunggal Perkasa

PT. Manunggal Perkasa didirikan pada tahun 1995 dan diresmikan pada tanggal 17
April 1997 oleh presiden kedua Indonesia, Bapak Soeharto. dan sebagai general manager
dipegang oleh bapak Bob Rusli The Tjip. Pada bulan Februari 1997, fasilitas penggilingan
tepung Manunggal Perkasa mulai beroperasi. Cilacap, Jawa Tengah dipilih sebagai lokasi
strategis untuk didirikannya fasilitas penggilingan tepung karena beberapa pertimbangan,
salah satunya adalah belum adanya fasilitas penggilingan tepung di bagian bawah Pulau
Jawa. Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap merupakan pelabuhan alami yang posisinya
terlindungi oleh Pulau Nusakambangan, sehingga tingkat pendangkalan tidak terlalu tinggi
serta lebih aman dari arus ombak samudera selatan, dengan demikian dapat menyediakan
akses pelabuhan yang berkelanjutan di sepanjang tahun.

Perusahaan ini bertekad untuk terus mengembangkan diri dalam pemenuhan


kebutuhan konsumen berupa kebutuhan tepung terigu terbaik yang memenuhi SNI
(Standar Nasional Indonesia) dan sertifikat halal. PT. Manunggal Perkasa Inti Persada
juga menawarkan berbagai macam tepung seperti Kantil,Dalam rangka memenuhi
kebutuhan konsumen, PT. Manunggal Perkasa Inti Persada terus berusaha meningkatkan
kualitas produknya dengan tidak meninggalkan perhatian terhadap kualitas produknya.
Dalam mempertahankan kualitas Aster, Melati, Bakung, Raflesia, Dahlia dan Soka.
Dengan tercapainya hasil produk yang berkualitas, pihak perusahaan membentuk tim yang
bertugas di laboratorium khusus memeriksa tingkat mutu dengan pengendalian mutu pada
bahan baku dari jenis jenis gandum, proses produksi sampai pada hasil produksi
perusahaan. Dengan menjaga kualitas hasil produksi akan membantu perusahaan dalam
memasarkan produknya karena pihak konsumen merasa puas dengan produk tersebut
sehingga konsumen tidak akan meninggalkan dalam mengkonsumsi tepung terigu hasil
produk PT. Manunggal Perkasa Inti Persada Cilacap. Dalam perkembangan industri ini,
pada akhir tahun 1998 kapasitas produksinya mencapai 1000 ton/hari atau 30.000
ton/bulan Dan saat itu telah disiapkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi
2000 ton/hari atau 60.000 ton/bulan.

C. Visi Perusahaan

Berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dengan berproduksi tepung


berkualitas tinggi dan sehat dengan harga terjangkau.

D. Misi Perusahaan

1. Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dengan menghasilkan produk yang bermutu


dengan harga yang bersaing.
2. meningkatkan kesejahteraan karyawan sebagai wujud penghargaan perusahaan atas
kerja sama dan kinerja yang optimal.
3. meningkatkan kepedulian sosial terhadap lingkungan masyarakat dan sekitarnya.

E. Profil Perusahaan

Nama : PT Manunggal Perkasa


Bidang Usaha : Penggilingan Tepung (Flour Mills)
Alamat : Klega, Tambakreja, Kec. Cilacap Sel., Kabupaten Cilacap,
Jawa Tengah.
Website : https://www.manunggalperkasa.co.id
Luas wilayah : 7,1 Hektar
Jumlah Tenaga Kerja : 245 orang

F. Peraturan

Dalam Kebijakan Mutu dan Keamanan Pangan PT. Manunggal Perkasa yaitu
“Mengutamakan kepuasan pelanggan yang dipersyaratkan dengan mengupayakan
peningkatan secara berkesinambungan.”
PT. Manunggal Perkasa mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat dengan mempersembahkan tepung terigu berkualitas tinggi, berstandar SNI, dan
jaminan halal melalui sertifikasi. Produk tepung yang diproduksi juga bervariasi, seperti
Kantil, Aster, Melati, Bakung, Raflesia, Dahlia, dan Soka.
Beberapa sertifikat yang sudah dimiliki:
a. ISO ISO 22000:2005 (Food Safety Management System)
b. ISO 9001:2015 (Quality Management System)
c. Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI), wajib SNI
d. Sertifikat Produk Halal dan Sertifikat Sistem Jaminan Halal.

G. Hasil Observasi

Dari hasil observasi pada tanggal 14 Desember 2023 di PT. Manunggal Perkasa diperoleh
temuan sebagai berikut ini:

1. Temuan Positif :

1) Kelembagaan dan Keahlian K3


a) Terbentuk badan P2K3
b) Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3
c) Terdapat 2 Ahli K3 Umum dan 1 Ahli K3 Listrik yang sudah
mendapatkan SKP.
2) SMK3
a) Dokumen penyusunan kebijakan K3
b) Dokumen HIRADC
c) Dokumen riksa uji
d) Dokumen lisensi operator forklift
e) Dokumen hasil pemeriksaan Kualitas Udara
f) Penerapan ISO 9001 dan 22000
3) Pengawasan Norma Kesehatan Kerja
a) Adanya rambu atau poster
b) Tersedia APD
c) Adanya kantin karyawan

2. Temuan Negatif

1) Kelembagaan dan Keahlian K3


a) Belum adanya pembaharuan bentuk kepanitiaan P2K3
b) Tidak ada Ahli K3 Kimia
2) SMK3
a) Belum ada sertifikat SMK3 sesuai PP No 50 Tahun 2012 tentang
penerapan SMK3
b) Dokumen Pemeriksaan Kualitas Udara
3) Pengawasan Norma Kesehatan Kerja
a) Perusahaan tidak memiliki klinik
b) Tidak ada Paramedis di Perusahaan
c) Kurang petugas P3K
d) Kotak P3K tidak sesuai standar pekerja perusahaan.
BAB III
HASIL ANALISIS

Berdasarkan hasil observasi pada saat Praktik Kerja Lapangan di PT. Manunggal Perkasa pada tanggal 14 Desember 2023 Analisis Temuan
kelembagaan dan keahlian K3, SMK3, pengawasan norma kesehatan kerja di dapatkan hasil analisa temuan positif dan negatif sebagai berikut ini:

A. Temuan Positif

No Foto Lokasi Hasil Analisis Rekomendasi Dasar Hukum

1. Ahli K3 PT Memiliki 2 Ahli K3 Umum Meningkatkan program K3 dengan


1. UU No 01 Tahun 1970 tentang
Manunggal untuk membantu di dalam menganalisa dan mengevaluasi
Keselamatan Kerja Peraturan
Perkasa pelaksanaan dan mengawasi program K3 yang ada di perusahaan
Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-
ditaatinya peraturan
02/MEN/1992 tentang Tata Cara
perundang-undangan K3
Penunjukan Kewajiban Dan
Wewenang Ahli Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja

2. P2K3 PT Melaksanakan, Memberikan pedoman dan


No Foto Lokasi Hasil Analisis Rekomendasi Dasar Hukum

Manunggal merencanakan dan meningkatkan kebijakan K3 pada 1. UU No 01 Tahun 1970 tentang


Perkasa pemantauan program K3 perusahaan Keselamatan Kerja
2. Permenaker Per-04/MEN/1987
tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja
3. UU N0.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan Pasal 87

3. Simulasi PT Mengadakan simulasi setiap Meningkatkan kualitas terhadap UU No 01 Tahun 1970 Pasal 9 Ayat 3,
Manunggal 1 tahun sekali, dimana tiap stimulasi agar disaat terjadi Pengurus diwajibkan menyelenggarakan
Perkasa tahunnya dilakukan rotasi kecelakaan dapat diantisipasi dengan pembinaan bagi semua tenaga kerja
terhadap simulasi yang baik yang berada di bawah pimpinannya,
dilakukan dalam pencegahan kecelakaan dan
pemberantasan kebakaran serta
peningkatan keselamatan dan kesehatan
kerja

4. PT
Hasil wawancara Telah diterapkannya Agar pengendalian risiko PP No 50 tahun 2012 Pasal 6 Ayat 1
Manunggal
online dengan penilaian dan ditempat kerja lebih diperhatikan Huruf A
narasumber Perkasa pengendalian risiko pada dan penggunaan APD sesuai
No Foto Lokasi Hasil Analisis Rekomendasi Dasar Hukum

Dokumen tempat kerja standar


penyusunan
kebijakan K3

5. PT
Hasil wawancara Sebagai dokumen Pertahankan dan update berkala PP N0 50 tahun 2012 tentang Penerapan
Manunggal
online dengan identifikasi bahaya, Sistem Manajemen Keselamatan dan
narasumber Perkasa penilaian dan pengendalian Kesehatan Kerja
resiko
Dokumen
HIRADC

6. PT
Dokumen Riksa Dokumen hasil riksa uji Dilakukan pemeriksaan setiap 1 PER. 09/MEN/VII/2010 Tentang
Manunggal
Uji forklift dari PT sertifikasi tahun sekali selama alat masih Operator Dan Petugas Pesawat Angkat
Perkasa Industri Indonesia pada 20 digunakan, dan tidak hanya itu setiap Dan Angkut
– 04 – 2022 dilakukan oleh operator yang menggunakan
Ahli K3/pengawas spesialis hendaknya sudah berpengalaman
bidang PAA atau mendapat pelatihan dan
pendampingan khusus

7. PT
Dokumen Lisensi Rekap lisensi operator Mempertahankan dengan konsisten PER. 09/MEN/VII/2010 Tentang
Manunggal
forklift kelas 1 dan selalu memperbaharui rekap Operator Dan Petugas Pesawat Angkat
No Foto Lokasi Hasil Analisis Rekomendasi Dasar Hukum

Perkasa
adminoiostrasi apabila ada lisensi Dan Angkut
yang sudah habis masa berlaku agar
memudahkan pihak perusahaan
untuk menkoordinasikan ke pekerja

8. PT
Dokumen Riksa Dokumen riksa uji intalasi Selain dilakukan riksa uji tetapi PP N0 50 Tahun 2012 tentang
Manunggal
Uji Fire Hydrant oleh dilakukan juga simulasi darurat Penerapan Sistem Manajemen
Perkasa pengawas ahli dari PT kebakaran kepada para pekerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
SUCOFINDO pada 06 – 12 untuk mengantisipasi hal yang tidak
– 2022 terhadap objek K3 diinginkan serta memberi
berupa Proteksi Kebakaran penjelasan kepada pekerja terkait
penggunaan alat proteksi

9 PT
Dokumen Hasil Dokumen hasil Terus melakukan pemeriksaan agar PP N0 50 Tahun 2012 tentang
Manunggal
Pemeriksaan pemeriksaan Kualitas meningkatkan kualitas kerja dan Penerapan Sistem Manajemen
Kualitas Udara Perkasa Udara ruang kerja kenyamanan di tempat kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dilakukan pada 26 januari –
07 februari 2023 di PT
Manunggal Perkasa
No Foto Lokasi Hasil Analisis Rekomendasi Dasar Hukum

B. Temuan Negatif

No Foto Lokasi Hasil Analisis Rekomendasi Dasar Hukum

1. P2K3 PT Belum ada pembaruan Melakukan pembaruan


1. UU No 01 Tahun 1970 Tentang
Manunggal terhadap keanggotaan P2K3 susunan panitia apabila ada
Perkasa sejak 2019 pekerja yang keluar atau Keselamatan Kerja
berhenti dari perusahaan. 2.Permenaker PER-04/MEN/1987
tentang Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
3.Undang-Undang Republik Indonesia.
Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan

2. Tidak ada paramedis PT Disaat terjadi kecelakaan kerja Melakukan rekrutmen 1.UU no 01 Tahun 1970
Manunggal yang mengancam nyawa, petugas paramedis 2.Permenakertrans No 1 Tahun 1979
Perkasa maka tidak dapat dilakukan perusahaan yang kompeten
tindakan pertolongan pertama dan memiliki sertifikat
bantuan hidup dasar Hiperkes.

3 Kotak P3K Menyesuaikan isi kotak P3K 1.UU No 01 Tahun 1970 Tentang
Kotak P3K Tidak ada pemilihan jenis
sesuai dengan syarat kotak Keselamatan Kerja
di kotak P3K. Dan Jumlah dari
P3K baik jenis maupun isi 2. Permenakertrans No.
isi kotak P3K kurang dari
-Ruang HSE kotak P3K. PER.15/MEN/VIII/2008 Tentang
ketentuan, dan di isi alat yang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Di
-Ruang P3K tidak sesuai standar kotak
Tempat Kerja.
P3K seperti kapas wajah.
3. UU No.3 Tahun 1969 Tentang
-Pos Satpam
Persetujuan Konvensi Organisasi
Perburuhan Internasional No. 120
-Workshop
Mengenai Hygiene dalam Perniagaan dan
Mekanik
Kantor-kantor.

-Checker
Warehouse

-Ruang
Limbah B3

4. Tidak ada dokumentasi PT. Menyediakan fasilitas Klinik 1. UU No 01 Tahun 1970 Tentang
klinik Karyawan tidak dapat
Manunggal di lokasi PT. Manunggal Keselamatan Kerja
mendapatkan akses pelayanan
Perkasa Perkasa 2. Peraturan Pemerintah No 88 Tahun
kesehatan ketika terjadi
2019 Tentang Kesehatan Kerja
kecelakaan di tempat kerja.

5. Belum ada sertifikat PT. Segera memenuhi setiap 1. PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang
SMK3 sesuai PP 50 Tidak memiliki sertifikat
Manunggal persyaratan yang diperlukan Penerapan Sistem Manajemen
Tahun 2012 Penerapan SMK3 karena belum
Sistem Manajemen Perkasa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Keselamatan Dan memenuhi standard dan
Lampiran 1
Kesehatan Kerja masih ada kelengkapan yang
belum terlengkapi

6. Dokumen Pemeriksaan PT. Segera dilakukan 1. KEPMENKES RI


Kualtas udara Berdasarkan Kepmenkes No.1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang
Manunggal pembenahan mengenai
1405/Menkes/2002 standar Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Perkasa sirkulasi udara yang ada di
kelembaban udara di ruang Kerja Perkantoran Perkantoran dan
tempat kerja tersebut, sampai Industri
kerja adalah 40% - 60%.
memenuhi standar yang sudah 2. Nomor 50 Tahun 2012 tentang
Sedangkan pada PT Penerapan Sistem Manajemen
ditetapkan. Karena
manunggal Perkasa masih Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
kelembapan udara yang
pada 70,9%.
terlalu tinggi dapat
menyebabkan infeksi
pernapasan.

7. Petugas Area Tidak menggunakan Mengingatkan dan 1. PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang
Konveyor APD yang sesuai memberikan pembinaan Penerapan Sistem Manajemen
(Helm) Kurangnya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
pemakaian APD yang sesuai
kesadaran dan 2. Permenakertrans No. 9 Tahun 2016
pengawasan terhadap pada saat melakukan Tentang Keselamatan Dan Kesehatan
pekerja yang bekerja di pekerjaan Kerja Dalam Pekerjaan Pada
ketinggian. Ketinggian
8. Area proses Tindakan tidak aman Operator harus menaati SOP 1. PP Nomor 50 Tahun 2012 tentang
pekerjaan operator tidak yang berlaku dan Pengawas Penerapan Sistem Manajemen
lifting loader menggunakan APD Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
harus teliti dan mengingatkan
berupa sarung tangan
saat mengaitkan tali jika ada teknisi yang tidak
tambang ke lifting loader menaati SOP
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan

1. PT. Manunggal Perkasa perlu meningkatkan penerapan syarat-syarat keselamatan dan


Kesehatan di tempat kerja sesuai dengan Undang-Undang No.1 tahun 1970 dan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai PP No 50 tahun 2012.
2. Konsistensi dalam menerapkan Budaya K3 sesuai peraturan dan perundangan yang
berlaku agar dapat dilakukan oleh perusahaan secara terus menerus, dan berupaya
Meningkatkan Keselamatan dan kesehatan kerja demi produktivitas perusahaan.
3. Perlunya pengawasan/kontrol lebih tentang implementasi K3 di lapangan/lokasi kerja
guna meningkatkan konsistensi penerapan Budaya K3 di Lingkungan Kerja.
4. Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan khususnya pada pasal 86
yaitu bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3.
5. Pengawasan SMK3 terhadap pelaksanaan penerapan SMK3 yang dikembangkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dimana pelaksanaan
pengawasan tersebut dilakukan secara terkoordinasi dengan pengawas
ketenagakerjaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Saran

a. Melakukan rekrutmen petugas paramedis perusahaan yang kompeten dan memiliki


sertifikat Hiperkes.
b. Menyediakan Klinik di area perusahaan PT. Manunggal Perkasa.
c. Melakukan perekrutan atau pelatihan Ahli K3 Kimia.
d. Menerapkan SMK3 sesuai dengan PP No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
e. Menambah jumlah petugas P3K yang sudah memiliki lisensi. Dengan
pertimbangan jumlah pekerja 245 pekerja dan resiko bahaya tinggi, maka
perusahaan harus menambah 2 petugas P3K dengan total 3 petugas P3K.
f. Menyediakan tas P3K yang sudah memenuhi standar dan ketentuan sehingga
memudahkan petugas untuk segera melakukan pertolongan.
g. Menyesuaikan isi kotak P3K sesuai dengan syarat kotak P3K baik jenis maupun
isi kotak P3K.
REFERENSI

1. https://www.manunggalperkasa.co.id/_files/ugd/
ad7da1_df4180a200724ab1b1c522ce2f01acd7.pdf
2. https://www.youtube.com/watch?v=aL9bKK4hUew
3. Wawancara secara daring dengan pihak PT. Manunggal Perkasa

Anda mungkin juga menyukai