KELOMPOK IV
1. ALHIJRAN SYAHRIAL ONGAN
2. FAJAR A. HI. HASAD
3. HANIF NUR IHSAN
4. KASBAR
5. NAUFAL DWI PUTRA
6. NIRMAJAYANTI
7. SRIANTI LUMEMBANG
PENYELENGGARA
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah
Nya kami berhasil menyelesaikan penulisan laporan PKL ini tepat pada waktunya.
Laporan PKL ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan dari pelatihan Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Umum yang diadakan oleh PJK3 PT. Indotama
Jasa Sertifikasi.
Dalam penyusunan laporan PKL ini kami melakukan praktek kunjungan lapangan
(PKL) secara online di PT. PLN UPDK TELLO MAKASSAR. Bidang yang kami teliti
adalah bidang K3 mekanik, (PAA ,PTP) & K3 pesawat uap & bejana tekan. Kami
mengucapkan terima kasih banyak kepada para instruktur Ahli K3 Umum dan rekan-
rekan Indotama Jasa Sertifikasi atas bimbingan dan dorongannya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan PKL ini sesuai waktu yang ditentukan. Kemudian kepada rekan-
rekan calon AK3 Umum atas kebersamaan dan dukungannya selama ini. Dalam
penyusunan laporan ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan saran yang
bersifat membangun sehingga tercapainya kesempurnaan isi maupun penulisan dari
laporan ini.
Tim Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB 1 ............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................................................................... 6
1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................................................... 6
1.4 Dasar Hukum ................................................................................................................................. 8
BAB II ............................................................................................................................................................. 9
GAMBARAN UMUM ...................................................................................................................................... 9
2.1 Profil Perusahaan ............................................................................................................................ 9
2.2 Struktur organisasi ........................................................................................................................ 9
2.3 Visi dan Misi ................................................................................................................................ 10
2.4 Alat mekanik ............................................................................................................................... 10
2.4.1 Pesawat angkat angkut ....................................................................................................... 12
2.5 Temuan hasil observasi ............................................................................................................... 16
BAB III ......................................................................................................................................................... 17
ANALISA TEMUAN HASIL OBSERVASI.......................................................................................................... 17
3.1 Temuan observasi ....................................................................................................................... 17
BAB IV.......................................................................................................................................................... 27
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................................................... 27
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 27
4.2 Saran ........................................................................................................................................... 27
BAB V........................................................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 28
BAB 1
PENDAHULUAN
• Sebagai bahan seminar dan salah satu syarat menyelesaikan pelatihan calon Ahli
K3 Umum sehingga bisa mengaplikasikan teori dan praktik di lapangan.
• Mengetahui tugas dan wewenang dari seorang tenaga Ahli K3 Umum di
perusahaan tempatnya bekerja, sehingga dapat memastikan semuanya berjalan
secara profesional dalam hal pengambilan keputusan yang tepat sehingga bisa
meningkatkan produktivitas dan memberi kontribusi yang positif bagi perusahaan.
• Tinjauan penerapan pelaksanaan K3 PT. PLN UPDK TELLO Makassar, yang
diharapkan dapat memberikan masukan dan saran kepada pihak perusahaan
yang dapat digunakan sebagai upaya perbaikan.
GAMBARAN UMUM
- Misi
• Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
• Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
• Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
• Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Pesawat angkat dan angkut dapat dibedakan menjadi tiga sesuai dengan cara
mekanisme angkutnya, seperti:
a. Hydraulic handling device
Hydraulic handling device merupakan pesawat angkut dengan cara
pengangkutan dengan menggunakan media berupa cairan atau liquid sebagai
media pengangkutan.
b. Pneumatic handling system
Pneumatic handling system merupakan pesawat angkut dengan cara
pengangkutan dengan menggunakan media berupa udara, gas sebagai
sarana pengangkutannya.
c. Mechanical
Cara pengangkutan dengan menggunakan tenaga dari mesin sebagai sarana
pengangkutannya, contoh conveyor belt menggunakan tenaga mesin sebagai
pengangkutanya.
Pesawat uap adalah ketel uap dan peralatan lainnya baik tersambung
langsungmaupun tidak langsung, berhubung dengan suatu ketel uap dan
diperuntukkanbekerja dengan tekanan yang lebih besar dari tekanan udara.
a. Perusahaan memiliki gantry dan overhead crane yang telah di riksa uji
setahun sekali
b. Bejana Tekan Telah dilakukan Riksa uji berkala sesuai ketentuan
c. Mesin tenaga Produksi Telah memiliki sertifikat kelayakan operasi
d. Operator overhead crane sudah tersertifikasi surat ijin operasi (SIO)
e. Safety Latch tidak terinstal pada Overhead hookcrane
f. tidak terdapat tanda area lintasan forklift
g. Pelat nama memuat data identitas Pesawat Angkat dan Angkut alat tidak
terlihat dengan jelas
BAB III
▪ Temuan Positif
1. Area Gantry crane Perusahaan Gantry Crane dan Pengoperasian dan Permen 8 Tahun 2020
dan Overhead memiliki gantry Overhead Crane dapat pemakaian sesuai pasal 176 tentang riksa uji
crane crane dengan berfungsi dengan baik dengan jenis dan berkala pesawat angkat
kapasitas 20 ton dan layak untuk kapasitasnya. Serta dan angkut ayat 2 :
dan overhead dioperasikan. pertahankan riksa uji “Pemeriksaan dan
crane 5 dan 20 secara berkala 1 pengujian berkala
tahun sekali setelah sebagaimana dimaksud
ton dengan
pemeriksaan dalam Pasal 174 ayat (1)
kapasitas yang
pertama. huruf b untuk Alat Bantu
telah di riksa uji Angkat dan Angkut serta
setahun sekali alat kelengkapannya
dilakukan paling lambat 1
(satu) tahun sekali.”
2. Sertifikat SIO Operator tersertifikasi nya tenaga Pengoperasian harus Permenaker No. 08
(Surat Ijin Operasi) pesawat angkat operator pesawat angkat menerapkan SOP Tahun 2020 tentang
operator pesawat overhead crane overhead crane maka yang berlaku dan keselamatan dan
angkat overhead sudah berdasarkan peraturan harus dipertahankan kesehatan kerja pesawat
crane tersertifikasi yang berlaku sudah bisa angkat dan pesawat
surat ijin operasi mengoperasikan alat angkut pasal 140 point 1 “
Pemasangan dan/atau
(SIO) mekanik tersebut.
perakitan, pemakaian
berdasarkan
atau pengoperasian,
peraturan yang pemeliharaan dan
berlaku. perawatan, perbaikan,
perubahan atau
modifikasi, serta
pemeriksaan dan
pengujian harus
dilakukan oleh personil
yang mempunyai
kompetensi dan
kewenangan di bidang K3
Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut.”
3. Sertifikat riksa uji Ketel uap telah Ketel uap sudah dapat Pengoperasian harus Riksa Uji Boiler yang
ketel uap memiliki sertifikat digunakan untuk menerapkan SOP dimaksud dalam
riksa uji menghasilkan steam yang berlaku dan Permenaker no. 37 tahun
dengan tekanan yang riksa uji berkala harus 2016 (Bab VIII Pasal70)
telah ditentukan dipertahankan ”merupakan kegiatan
pemeriksaan dan semua
tindakan pengetesan
kemampuan operasi,
bahan, dan konstruksi
Bejana Tekanan untuk
memastikan terpenuhinya
ketentuan peraturan
perundang-undangan
dan/atau standar yang
berlaku yang dilakukan
pertama, berkala, khusus
dan pengulangan”.
4. Area Mesin Mesin tenaga Mesin tenaga produksi Pengoperasian harus Permenaker No. 38
Produksi Produksi Telah dapat digunakan dengan menerapkan SOP Tahun 2016 pasal 133
memiliki sertifikat baik dan sudah layak. yang berlaku dan ayat 1 tentang
kelayakan Pengujian kelayakan “pemeriksaan berkala
operasi operasi berkala harus sebagaimana dimaksud
dipertahankan dlama pasal 13 huruf b
dilakukan secara berkala
paling lama 1 tahun sekali
“
5. Di peralatan bejana Bejana tekan Dengan adanya katup Katup penutup harus Permenaker No. 37 tahun
tekan penyimpan yaitu air vessel penutup akan lebih safety kondisinya harus di 2016 pasal 14 poin 1
udara telah memiliki ketika pengisian ataupun cek apakah ada “Bejana penyimpanan
katup penutup. pengeluaran gas sumbatan atau sudah gas, campuran gas,
bisa berfungsi dan/atau bejana transport
dengan baik harus dilengkapi dengan
katup penutup.”
6. Sertifikat operator Adanya sertifikat yang dimiliki oleh Sudah baik dan tetap Permen no 38 tahun 2016
mesin diesel yang dimiliki oleh operator mesin diesel di pertahankan.dan pasal 110 Teknisi dan
operator mesin dapat memastikan dipepanjang ketika operator K3 bidang
diesel bahwa sudah terferifikasi sudah waktunya Pesawat Tenaga dan
sesuai peraturan yang Produksi sebagaimana
berlaku. dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) harus
memiliki kompetensi dan
kewenangan sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan. www
7. Area operasi gentry Gentry crane Gentry crane yang Tetap dilakukan riksa Permen no 8 tahun 2020
crane sudah beroperasi beroperasi pada berat uji apakah alat Operator keran angkat
pada untuk berat yang normal tidak akan tersebut masih layak kelas III selain berwenang
20 ton menuai potensi bahaya digunakan melakukan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2)
juga berwenang
mengoperasikan keran
angkat sesuai jenisnya
dengan kapasitas sampai
dengan 25 (dua puluh
lima) ton atau tinggi
menara sampai dengan
40 m (empat puluh
meter).
8. Sertifikat bejana Tanda bukti Dengan adanya bukti Sudah baikdan tetap Permenaker No. 37
tekan Bejana Tekanan pemeriksaan bejana di pertahankan Tahun 2016 tentang K3
telah menenuhi tekan dapat digunakan lakukan bejana tekanan dan
syarat layak untuk menyimpan udara perpanjangan jika tangki Timbun. pasal 75
operasi bertekanan dengan baik. masa berlaku sudah ayat 1 ”.
dibuktikan habis Pemeriksaan dan/atau
dengan adanya pengujian berkala
sertifikat sebagaimana dimaksud
pemeriksaan. dalam Pasal 70 huruf b
dilakukan sesuai dengan
Lampiran yang
merupakan bagian tidak
terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
9. Surat pemeriksaan Tanda bukti Dengan adanya bukti Sudah baik dan tetap Permenaker No. 37
tangki timbun Tangki Timbun pemeriksaan bejana di pertahankan Tahun 2016 Tentang
telah menenuhi tekan dapat digunakan lakukan K3 Bejana Tekanan
syarat layak untuk menyimpan solar perpanjangan jika dan Tangki Timbun,
operasi bertekanan dengan baik masa berlaku sudah Pasal 68 Ayat 1
dibuktikan habis “Setiap kegiatan
dengan adanya perencanaan,pembuatan,
sertifikat pemasangan, pengisian,
pemeriksaan. pengangkutan,
pemakaian,
pemeliharaan,
perbaikan, modifikasi,
dan penyimpanan Bejana
Tekanan dan Tangki
Timbun harus dilakukan
pemeriksaan dan/atau
pengujian.”
10. Sertifikat riksa uji Sudah memiliki Dengan adanya bukti Sudah baik dan tetap Permen 8 tahun 2020
forklift sertifikat riksa uji pemeriksaan dan di pertahankan pasal 176 ayat 2
forklift pengujian maka forklift lakukan Pemeriksaan dan
sudah aman dan dapat perpanjangan jika pengujian berkala
digunaakan masa berlaku sudah sebagaimana dimaksud
habis dalam Pasal 174 ayat (1)
huruf b untuk Alat Bantu
Angkat dan Angkut serta
alat kelengkapannya
dilakukan paling lambat 1
(satu) tahun sekali.
▪ Temuan Negatif
1. Pada ruang Safety Latch Jika mendapatkan beban Upaya untuk Permen 8 tahun 2020
mekanik tempat tidak terinstal berlebih bisa dilakukan tentang PAA pada
Overhead crane pada Overhead menyebabkan insiden pemasangan safety Pasal 17 ayat 4b “ Alat
hookcrane objek jatuh dan latch dan pastikan pengaman
berpotensi memakan aman sebagaimana
korban dan kerugian dimaksud dalam pasal
materiil 16 huruf d : a. Harus
dapat memastikan
pengamanan terhadap
pesawat angkat dan
pesawat angkut” ,
Pasal 37 ayat 1b “ Kait
(hook) harus : b.
dilengkapi dengan
kunci pengaman”
2. Area tidak terdapat Hal ini dapat forklift harus Permenaker RI no. 8
Penyimpanan tanda area menyebabkan potensi mengikuti syarat tahun 2020 tentang K3
Electric Forklift lintasan forklift bahaya kecelakaan kerja layak salah satunya pesawat angkat dan
tanpa adanya area harus mempunyai pesawat angkut. pasal
lintasan tanda area lintasan. 81 point (b) “ Landasan
Forklift harus
mempunyai lintasan”
3. Area Pelat nama Hal ini menyebabkan Plat nama identitas Permenaker No. 08
Penyimpanan memuat data operator susah mencari alat wajib harus Tahun 2020 Tentang
Pesawat Angkat identitas Pesawat data khususnya untuk ditempel dan Keselamatan Dan
Angkut Angkat dan kapasitas maksimum dimuat pada alat Kesehatan Kerja
Angkut alat tidak alat. dan letaknya harus Pesawat Angkat Dan
terlihat dengan julas terlihat. Pesawat Angkut, pasal
16
jelas
“ Perlengkapan
Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut paling
sedikit terdiri atas:
a. pelat nama yang
memuat data Pesawat
Angkat dan Pesawat
Angkut;
b. keterangan
kapasitas beban
maksimum yang
diizinkan;
c. alat atau tombol
penghenti darurat
(emergency stop);
d. Alat Pengaman; dan
e. Alat Perlindungan. “
4. Area Mesin Tidak memiliki Tidak adanya papan Merekomendasikan UU no. 38 Tahun 2016
Produksi PT. PLN pelat papan nama bisa dapat agar adanya tentang Kesehatan
Persero UTBK nama di mengakibatkan pemasangan keselamatan kerja
TELLO peralatan mesin terjadinya potensi pemberitahuan pesawat produksi
MAKASSAR produksi. . kecelakaan kerja. pelat papan nama pada pasal 15.” Setiap
agar dapat Pesawat Tenaga dan
mencegah Produksi harus diberi
terjadinya pelat nama yang
kecelakaan kerja. memuat data Pesawat
Tenaga dan Produksi.”
5. Area Mesin Lokasi mesin Kondisi ini bisa Segera dibersihkan UU No. 38 Tahun 2016
tenaga Produksi produksi sangat menyebabkan dalam keaadaan pasal 25 tentang
kotor dalam penurunan Kesehatan aman atau mesin Pelumasan dan
keadaan tak khususnya di pernafasan sedang tidak pembersihan Pesawat
beroperasi operator yang masuk beroperasi Tenaga dan Produksi
area dan menganggu harus dilaksanakan
dalam keadaan tidak
operasional alat.
beroperasi.
6. Tempat lokasi Bejana tekanan Kondisi ini menyebabkan Dapat dibuatnya Permenakertran No.
bejana ditempatkan di potensi merusak Pelindung bejana 37 tahun 2016 tentang
bertekanan ruang terbuka peralatan tekanan dari terik K3 Bejana tekan dan
tanpa pelindung matahari dan hujan Tangki timbun, Pasal
dari terik secara langsung 43 ayat Bejana
matahari dan Tekanan dalam
hujan. keadaan berisi
harus dilindungi dari
sumber
panas dan penyebab
karat.
7. Ditempat ruang Petugas tidak Petugas tidak Petugas tidak Permenaker trans no.
produksi dan menggunakan menggunakan alat menggunakan alat 8
Pengelasan alat pelindung diri pelindung diri (APD) pelindung diri tahun 2010 tentang
(APD) lengkap. lengkap.menyebabkan (APD) lengkap. alat
potensi kecelakaan kerja pelindung diri.Pasal 4
poin 1. APD wajib
digunakan di tempat
kerja di mana:
a. dibuat, dicoba,
dipakai atau
dipergunakan mesin,
pesawat, alat
perkakas, peralatan
atau instalasi yang
berbahaya yang dapat
menimbulkan
kecelakaan
8. Lokasi area dekat Terdapat alat Akibat selang tidak ditata Untuk peralatan Peraturan mentri
dengan mesin bantu angkat dan dengan rapi dapat yang sudah tidak Tenagakerja dan
utilitas angkut yang tidak menyebabkan selang digunakan Transmigrasi RI No.
di tempatkan dapat membahayakan sebaiknya Per. 01/MEN/1980,
pada tempatnya. operator dikembalikan ke Pada pasal 6 bahwa
tempatnya “Kebersihan dan
kerapihan di tempat
kerja harus dijaga
sehingga bahan-
bahan yang
berserakan, bahan-
bahan bangunan,
peralatan dan alat-alat
kerja tidak merintangi
dan menimbulkan
kecelakaan.
9. Di area mesin Tidak terdapat Tanpa adanya Harus dilakukan Sesuai dengen
produksi / mesin plat nama pada pemasangan pelat pemasangan pelat Permen no 38 tahun
diesel peralatan mesin nama, maka kariayawan untukalat tenaga 2016 pasal 15 bawa
diesel ataupun pegunjung tidak dan produksi Setiap Pesawat
dapat mengetahui jenis sebagai sumber Tenaga dan Produksi
tenaga produksi yang informasi mengenai harus diberi pelat
digunakan dan alat tenaga nama yang memuat
informainya produksi tersebut data Pesawat Tenaga
paling tidak dan Produksi.
pemasangannya
10. Lokasi di area Forklift parkir Forklift yang digunakan Forklift yang di Permenakertran no. 8
dekat jalan tidak pada ter parkir di depan pintu gunakan sebaiknya tahun 2020 Tentang
operator tempatnya sehingga Menghalangi di parkir di area K3Pesawat Angkat &
jalan masuk khusus agar tidak Angkut Bab 5 pasal
menghalangi jalan 126 ayat 2 poin b Alat
bantu angkat dan
angkut harus c.
Disimpan pada tempat
khusus yang
melindungi dari panas,
cairan, bahan
berbahaya, dan
memiliki sirkulasi
udara yang baik.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
berdasarkan hasil temuan observasi kami melalui video dan wawancara
langsung dengan Supervisor HSE dari PT. PLN UPDK Tello Makassar, dapat
disimpulkan bahwa mengenai K3 mekanik, Pesawat Angkat Angkut, K3
Pesawat Uap dan Bejana Tekan yaitu sebagai berikut :
1. Penerapan pengawasan K3 di bidang pesawat mekanik, pesawat angat
dan angkut, K3 Pesawat uap dan bejana tekan sudah berjalan dengan baik.
Telah di lakukan riksa uji dan sudah layak operasi sesuai ketentuan yang
berlaku.
2. Ada beberapa peralatan mekanik yang belum dilengkapi pengaman guna
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
3. Operator Mekanik dan Mesin produksi sudah memiliki surat ijin operasi
(SIO) sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Kebersihan dan kerapian di PT. PLN UPDK Tello Makassar pun perlu di
tingkatkan seperti yang kami amati di dalam video masih banyaknya tabung
bejana tekan yang berserakan. Selain itu rumput di lingkungan kerja sangat
banyak dan beberapa peralatan masih terlihat banyak debu.
4.2 Saran
Harap lebih diperhatikan hal-hal kecil seperti alat pengaman penunjang,
kebersihan dan kerapian serta perlu penambahan rambu peringatan
keselamatan agar para karyawan bisa lebih mengingat dan memperhatikan
selalu serta penggunaan APD dan mengutamakan keselamatan. Hal – hal yang
telah dijalankan sesuai ketentuan mengenai riksa uji berkala dan SIO operator
mekanik perlu dipertahankan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
1. https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/202-pentingnya-k3-keselamatan-
dan-kesehatan-kerja-dalam-meningkatkan-produktivitas-kerja
2. Ruang Lingkup Dan Dasar Hukum Materi Ahli K3 Umum PT. IJS
3. Indah,Sari 2015 ,Skripsi “Pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PLN UPDK (Persero) sektor tello”
Makassar
4. Data dari Supervisor HSE PT. PLN UPDK (Persero) Tello Makassar
5. Video HSE PT. PLN UPDK (Persero) Tello Makassar
6. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
8. Permenaker No. 8 Tahun 2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut
9. Permenaker No. 38 Tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga Produksi
10. Permenaker No. 37 Tahun 2016 tentang K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun