PELATIHAN CALON
AHLI K3 UMUM
ANGKATAN KE – 33
KELOMPOK 1
1. RIFAL JUNAIDI
2. MARA MAIANDA
3. PRADANA
4. WALTER PANJAITAN
5. DEDI
PENYELENGGARA
PT. SARANA INSPIRASI MAJU BERSAUDARA
PROFESSIONAL PROJECT INSTITUTE
JUNI 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih,
berkat, dan karunia-Nya sehingga laporan Praktik Lapangan Kerja (PKL) ini dapat
diselesaikan. Laporan PKL yang berjudul “Laporan Praktik Lapangan Kerja (PKL)
PT Bintan offshore marine center bidang “kelembagaan, keahlian dan SMK3” ini
disusun sebagai syarat untuk tugas akhir penilaian pelatihan calon Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U).
Dalam penyusunan laporan ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada PT.
BOMC selaku perusahaan yang diobservasi, para trainer yang selama delapan hari
telah memberikan ilmu dan pengalamannya mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) kepada penulis, dan pihak penyelenggara pelatihan ini tim PPI
(Profesional Project Institute).
Penulis sadar bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, penulis sangat terbuka atas segala kritik dan saran untuk perbaikan, dengan
harapan laporan PKL ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Semoga
laporan PKL ini dapat memberikan kontribusi berupa wawasan, ide, dan
pengetahuan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) di
lingkungan kerja.
KELOMPOK 1 BATCH 33
2
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Tujuan dari PKL (Praktik Kerja Lapangan) adalah mendapatkan
pengetahuan terkait dunia kerja khususnya Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, dan untuk menjadikan prasyarat bagi para calon Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U). Kegiatan Training ini dilaksanakan
selama 12 hari, termasuk di dalamnya observasi online pada PT BOMC.
Dalam hal ini Kelompok 1 akan menyampaikan Laporan Hasil Observasi
Praktik Kerja Lapangan (PKL) tentang keselamatan dan kesehatan kerja
bidang mekanik, pesawat angkat angkut, pesawat uap bejana tekan, dan
konstruksi bangunan.
2
Kesehatan Kerja Pasal 9 dan Pasal 10.
3
Jumlah Subcontractor : 200 Orang
Luas Lokasi : 100 ha
4
2. Dasar Hukum K3 Pesawat Uap Bejana Tekan
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
b. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonantie)
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 02/MEN/1982 tentang Kwalifikasi Juru Las di
Tempat Kerja
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 01/MEN/1988
tentang Kwalifikasi dan Syarat- Syarat Operator
Pesawat Uap
f. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor 06 Tahun 1990 tentang Pewarnaan
Botol Baja/Tabung Gas Bertekanan
g. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun
h. Lampiran Tabel 3 Tentang Pewarnaan Botol
Baja/Tabung Gas Bertekanan pada Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
5
c. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 28
Tahan 2002 Tentang Bangunan Gedung
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 14 Tahun 2017 tentang Persyaratan
Kemudahan Bangunan Gedung
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan.
f. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 174/MEN/1986 dan
Nomor 104/KPTS/1986 tentang Keselamtan dan
Kesehatan Kerja Pada Kegiatan Konstruksi
6
BAB 2
KONDISI PERUSAHAAN
2
2.1.2 Sarana Pokok Perusahaan
1. Peralatan/mesin/pesawat/instalasi peralatan
• Forklift : 3 unit
• Dozer : 2 unit
• Excavator : 4 unit
• Cnc machine : 1 unit
• Overhead crane :2 unit
• Elevation WP Boom lift : 1 unit
• Pesawat tenaga produksi : 10 unit
• Penanggulangan kebakaran : 62 unit APAR
• Fire Hydrant : 7 unit
• APAR
2. Bahan/Material berbahaya
• Cat
• Thinner
• Bahan bakar solar dan bensin
3. Pelayanan Kesehatan kerja
• Ruang P3K
3
2.1.5 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) atau Safety Committee
Team
PT BINTAN OFFSHORE MARINE CENTRE
KETUA
Troy Plecas
Site Manager
SEKRETARIS
Siswanto
HSE
ANGGOTA ANGGOTA
PRODUKSI QA/QC
2 Rizqi
4
2.1.6 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
2. Misi
• berjuang untuk perbaikan terus-menerus dengan
menetapkan target kinerja kesehatan dan
keselamatan yang terukur dan memantau
pengukuran kinerja melalui program jaminan
yang efektif.
• menyediakan proses, sistem dan sumber daya
yang memungkinkan komunikasi, berbagi
pengetahuan dan ide dan konsultasi yang efektif
mengenai tempat kerja dan ide-ide dan konsultasi
yang efektif mengenai masalah kesehatan dan
keselamatan kerja
• memastikan kepatuhan legislatif dan peraturan
yang relevan tercapai.
• pencegahan cedera, insiden dan dampak melalui
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Lingkungan BOMC berdasarkan prinsip-prinsip
manajemen risiko.
• memastikan semua insiden dilaporkan dan
5
diselidiki untuk mencegah terulangnya dan
insiden serius dilaporkan ke otoritas negara
terkait
6
BAB 3
ANALISA
Berdasarkan hasil observasi online di PT. Bintan Offshore Marine Centre (BOMC) ditemukan temuan positif dan temuan negatif yang
dititikberatkan pada bidang kelembagaan, keahlian dan SMK3.
7
3 Adanya HSE komite/P2K3 Agar dapat dipertahankan dan Undang Undang Nomor 1 Tahun
selalu ditinjau kinerja P2K3 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
tersebut BAB 4 Pasal 10 berbunyi:
1. Menteri tenaga kerja berwenang
membentuk P2K3 guna
memperkembang kan kerja sama,
saling pengertian dan partisipasi
efektif dari pengusaha atau
pengurus dan tenaga kerja dalam
tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban
bersama dibidang K3, dalam
rangka melancarkan usaha produksi
2. Susunan P2K3, tugas dan lain-
lainnya ditetapkan oleh Menteri
Tenaga Kerja.
8
5 Terdapat tanda jalur evakuasi Di pertahankan KEPMEN No.186/1999 Tentang
dan Muster Station (titik Unit Penanggulangan Kebakaran
kumpul) cukup luas. di TempatKerja
9
7 Adanya informasi terkait Di pertahankan dan lebih di PP No.50 Tahun 2012, kesesuaian
Kebijakan K3 sebar luaskan terhadap: Pasal 8 ;
Pengusaha harus menyebarluaskan
kebijakan K3 yang telah ditetapkan
kepada seluruh pekerja/buruh, orang
lain selain pekerja/buruh yang berada
di perusahaan, dan pihak lain yang
terkait.
10
Terdapat kontak darurat PP Nomor
penanggung jawab TPS B3 22 Tahun 2021 dan PP Nomor 5
11 Tahun 2021, yaitu Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021
tentang Tata Cara dan Persyaratan
Pengelolaan Limbah B3
yang merupakan turunan dari PP
Nomor 22 Tahun 2021 dan Peraturan
Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor 3
Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Resiko Sektor
Adanya pelaksanaan dan Tetap melaksanakan Peraturan Mentri Nomor 38 Tahun
12 pengecekan berkala terhadap pengecekan secara berkala 2016
pesawat tenaga produksi untuk mengetahui kondisi Alat Pasal 131 tentang Pemeriksaan
secara berkala dan/atau pengujian meliputi: pertama;
berkala; khusus; dan ulang
Pasal 133
1. Pemeriksaan berkala
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 131 huruf b dilakukan
secara berkala paling lama 1
(satu) tahun sekali.
Pengujian berkala sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 131 huruf b
dilakukan secara berkala paling lama
5 (lima) tahun sekali
11
Undang-Undang Nomor 7 Tahun
1981 tentang Wajib Lapor
13 Ketenagakerjaan di Perusahaan (“UU
7/1981”): teerkait Buku Panduan
Penggunaan Aplikasi Wajib Lapor
Ketenagakerjaan di Perusahaan
dalam menu laporan Persyaratan
Kerja salah satu opsi di dalamnya
adalah tentang penyediaan fasilitas
pekerja, yang di dalamnya terdapat
isian sebagai berikut (hal. 36 - 37):
Buku Panduan Penggunaan Aplikasi
Wajib Lapor Ketenagakerjaan di
Perusahaan dalam menu laporan
Persyaratan Kerja salah satu opsi di
dalamnya adalah tentang penyediaan
fasilitas pekerja, yang di dalamnya
terdapat isian sebagai berikut (hal. 36
- 37):
12
3.2 ANALISA TEMUAN NEGATIF
Tidak ditemukan layout Membuat indormasi layout Permen RI Nomor 36 Tahun 2005,
2 evakuasi saat keadaan evakuasi di are lerja Pasal 59, setiap gedung harus
Layout evakuasi emargensi menyediakan sarana evakuasi yang
meliputi:
13
3 Medical cekup 1 tahun Tidak ditemukan informasi Melakukan medical chek up 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
medical cekup di perusahaan tahun sekali tentang Keselamatan Kerja (“UU
pada vidio Keselamatan Kerja”);
14
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara umum kondisi keselamatan dan kesehatan kerja dalam
bidang K3 mekanik, pesawat angkat angkut, pesawat uap bejana tekan,
dan konstruksi bangunan PT. Bintan Offshore Marine Centre adalah
sebagai berikut:
2. Pada bidang tangki timbun dalam hal ini FO Tank yang dimiliki PT
Dwi Utama Mandiri Sukses sudah menerapkan proses area terbatas
dengan membuat pagar pengaman dan memasang tanda larangan
masuk bagi yang tidak berkepentingan.
3. Pada bidang bejana tekan dalam hal ini tabung Oxygen yang dimiliki
PT Dwi Utama Mandiri Sukses tidak dicat berwarna biru dan tulisan
Oxygen tidak disablon berwarna hitam. Kemudian, untuk posisi
penyimpanan tabung Oxygen dibiarkan terpapar oleh matahari secara
langsung. Namun, tabung Oxygen sudah dilengkapi dengan rak
penahan jatuh.
5. PT. Bintan Offshore Marine Centre memiliki area terbuka yang cukup
luas. Namun, pada saat pengoperasian alat berat tidak ada pemisah /
15
tanda untuk jalur pejalan kaki dan alat berat.
4.2 Saran
16
REFERENSI
17
LAPORAN
HASIL OBSERVASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN
KESEHATAN KERJA , LINGKUNGAN KERJA DAN BAHAN BERBAHAYA
KELOMPOK II
1. EVY KUSUMAWARDANI
2. MUHAMMAD NASIR
3. INDRA BUDIMAN
4. ILHAM P SIAGIAN
5. FIKRI
PENYELENGGARA
PT. SARANA INSPIRASI MAJU BERSAUDARA
PROFESSIONAL PROJECT INSTITUTE
BATAM, 01 July 2022
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya, sehingga
PT. BINTAN OFFSHORE MARINE CENTRE ini sesuai dengan tenggang waktu
yang telah diberikan. Penulisan tugas laporan ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan sertifikat Ahli K3 Umum. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
pelatihan sampai pada penyusunan laporan ini, akan sulit bagi penulis untuk
pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk dapat menyempurnakan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB I 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
dini. Era globalisasi juga berdampak pada perindustrian yang juga semakin
kerja dikarenakan penerapan teknologi dan penggunaan bahan yang tidak dibarengi
demobilisasi peralatan, penumpukan kapal maupun rig. Selain itu, perusahaan juga
pembuangan limbah dimana dalam proses kerjanya tidak lepas dari potensi bahaya.
terpeleset yang disebabkan oleh lantai yang licin, sampah yang tidak terurus
ataupun peletakkan material yang berserakkan & tidak pada tempatnya. Selain itu
potensi bahaya juga bisa disebabkan oleh faktor fisik lingkungan kerja seperti
1
2
kebisingan suara, cuaca atau lingkungan yang panas serta penerangan yang kurang.
Di dalam sebuah Perusahaan, tenaga kerja merupakan salah satu aset yang
sangat penting, Tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
Tenaga Kerja merupakan satu-satunya aset yang tidak dapat digandakan, oleh
karena itu tenaga kerja harus dijaga keselamatan dan kesehatannya dengan cara
keselamatan dan kesehatan kerja, Dengan penerapan ini diharapkan akhirnya dapat
memberikan output yang optimal bagi perusahaan dan pekerja itu sendiri. Untuk
menerapkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja. Tidak hanya sampai disitu
Perusahaan juga harus awas dan memastikan limbah limbah yang di hasilkan tidak
pengetahuan peserta pelatihan dalam konteks yang lebih praktikal sehingga peserta
memiliki semua pengetahuan teoritis dan juga pengetahuan lapangan serta peng-
implementasian teori tersebut secara langsung. Selain itu, Praktek Kerja Lapangan
perusahaan yang dikunjungi. Laporan ini juga bisa digunakan untuk sebagai
masukan dan perbaikan bagi pihak perusahaan untuk dalam mengurangi risiko
Melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan calon Ahli
untuk calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) adalah layanan
penumpukan kapal maupun rig. Selain itu, perusahaan juga menyediakan jasa agen
4
1. K3 Kesehatan
Hidup
Lingkungan Hidup
6. Permenlhk no. 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan
Limbah B3
Medis Perusahaan
13. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3
17. Pemenaker Nomor 10 Tahun 2016 tetang Tata Cara Pemberian Program
Tenaga Kerja
(Covid 19)
23. Permennaker No. 4 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan dan
24. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per-02/Men/1992 tentang Tata Cara
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
demobilisasi peralatan, penumpukan kapal maupun rig. Selain itu, perusahaan juga
pembuangan limbah
penunjang yaitu
1. Peralatan/mesin/pesawat/instalasi peralatan
• Forklift : 3 unit
• Dozer : 2 unit
• Excavator : 4 unit
• Cnc machine : 1 unit
• Overhead crane : 2 unit
• Elevation WP Boom lift : 1 unit
• Pesawat tenaga produksi : 10 unit
• Penanggulangan kebakaran : 62 unit APAR
• Fire Hydrant : 7 unit
8
a. Kantor Utama
b. Gedung Workshop,
c. TPS,
sebagai berikut :
Visi :
PT. BOMC berkomitmen untuk menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat
untuk menjalankan bisnisnya dengan cara yang membantu melindungi lingkungan
dan masyarakat di mana ia beroperasi. ini adalah tanggung jawab bersama dan
BOMC mendorong akuntabilitas pribadi dalam memenuhi tujuan yang ditetapkan
dalam kebijakan ini.
Misi :
1 Melakukan toolbox dengan Agar dapat dipertahankan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
APD lengkap tentang Keselamatan Kerja
10
11
Pasal 14 butir c.
STANDAR KESEHATAN
LINGKUNGAN KERJA
INDUSTRI
16
1. Faktor Fisik
b. Kebisingan
1 Aktivitas produksi yang dapat Area painting di tutup Kepmen NO. Kep. 187/MEN/1999
mengakibatkan gangguan dengan rapat tanpa celah Tentang Pengendalian Bahan Kimia
fungsi pernafasan bagi pekerja bahan kimia keluar dari Berbahaya di Tempat Kerja
pasal 2 Pengendalian bahan kimia
sekitar yang terdampak area painting
berbahaya ditempat kerja untuk
mencegah terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja :
Penyediaan MSDS, label dan simbol,
Instruksi P3K bila
terpapar B3, penanganan kebocoran,
dan penyimpanan
Pasal 10 Bahan kimia termasuk kriteria
bahan beracun atau sangat beracun
sebagaimana dimaksud dalam pasal 9
huruf a dan b, ditetapkan dengan
memperhatikan sifat kimia, fisika dan
18
toksik
2 Tempat cat bekas ( tempat Gunakan wadah lain yang Kepmenaker RI No. 186 Tahun 1999
bahan mudah terbakar / limbah lebih aman, yang tidak Tentang Unit Penanggulangan
B3 ) ditempati untuk dudukan mengakibatkan kebakaran Kebakaran di tempat kerja
Pasal 8 (1) Regu penanggulangan
mesin las
kebakaran sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 huruf b mempunyai
tugas: a. mengidentifikasi dan
melaporkan tentang adanya faktor yang
dapat menimbulkan bahaya kebakaran;
3 Posisi kerja tidak ergonomi Memposisikan tubuh Permenaker No. 05 tahun 2018 tentang
dengan posisi nyaman Keselamatan dan Kesehatan kerja
menghidari cedera otot Lingkungan Kerja :
dan tulang belakang.
Pasal 3 Syarat-syarat K3 Lingkungan
Kerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 meliputi:
c. pelatihan;
7 Toilet kotor dan tidak bersih Penerapan kebersihan -UU No 1 tahun 1970 tentang keselamatan
dan potensi menjadi sumber supaya di tingkatkan kerja pasal 3 .
penyakit
- PMP No,7 tahun 1964 tentang syarat
kebersihan , serta penerangan dalam tempat
kerja.
8 Kondisi kantin/ shelter kurang Bentuk dan kebersihan -UU No 1 tahun 1970 tentang keselamatan
bersih kantin agar di tingkatkan kerja pasal 3 .
agar menambah nilai
- SE Menakertrans 01/MEN/1979
estetika
tentang pengadaan kantin dan ruang
tempat makan
9 Masih ada sisa kegiatan usaha Agar lebih dapat - SE menaker No 1 1997tentang faktor
yang tidak disimpan yang diperhatikan lagi akan kimia udara di lingkungan kerja
berpotensi membahayakan kepatuhan pekerja dalam
lingkungan kerja dan menjalankan protokol - Peraturan Pemerintah No. 85/1999
karyawan pengedalian di lingkungan - Permenaker No.5 tahun 2018 pasal 4
kerja yang sehat dan aman
10 Terjadi tumpahan material Tindakan tersebut harus Kep. Men. Tenaga kerja no. 187 tahun
yang akan akan menyebabkan diatur di tempat 1999 tentang pengendalian bahan kimia
tumpahan akan menimbulkan penyimpanan semestinya berbahaya di tempat kerja.
pencemaran lingkungan / dan ruangan tersebut harus
merugikan aset perusahaan tertutup/ menggunakan Pasal 1 a. Bahan Kimia Berbahaya
adalah bahan kimia dalam bentuk
atap
tunggal atau campuran yang
berdasarkan sifat kimia atau fisika dan
25
11 Penempatan cat/hempel tidak Adanya tempat penyimpanan Kep. Men. Tenaga kerja no. 187 tahun
pada tempatnya, masih sementara sisa limbah B3 1999 tentang pengendalian bahan kimia
tercampur dengan material berbahaya di tempat kerja.
lainnya/ bahan tajam lainnya
akan menimbulkan kerusakan Pasal 1 a. Bahan Kimia Berbahaya
adalah bahan kimia dalam bentuk
cat / hempel yang akan
menimbulkan tercemar ke tunggal atau campuran yang
drainase. berdasarkan sifat kimia atau fisika dan
26
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
dibuktikan dari hal mendasar berupa adanya Kebijakan tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, yang mana kebijakan ini di tempel ditempat yang dapat dilihat
oleh pekerja dan banyak orang. PT. BINTAN OFFSHORE MARINE CENTRE
juga sudah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) bagi seluruh pekerjanya sesuai
kerja untuk: f. memberi alat-alat perlindungan diri pada pekerja”. Dan untuk
pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja
27
28
dibidang K3, dalam rangka melancarkan usaha produksi: dan Permennaker Nomor
4 Tahun 1987 Pada pasal 2 ayat 1 yang berbunyi “Setiap tempat kerja dengan
kriteria tertentu pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3” dimana PT.
diwajibkan yaitu memiliki pekerja dengan jumlah lebih dari 100 orang. Tidak hanya
itu, PT. BINTAN OFFSHORE MARINE CENTRE juga turut serta dalam
cukup baik, akan tetapi masih terdapat beberapa poin yang perlu di perbaiki oleh
4.2. Saran
Untuk pengembangan dan perbaikan yang lebih lanjut, maka kami memberikan
saran yang memungkinkan membantu dan bermanfaat yang berkaitan dengan hasil
1. Sebaiknya Area painting di tutup dengan rapat tanpa celah sehingga bahan
kimia tidak keluar ke udara dari area painting
2. Gunakan wadah yang sesuai dengan peruntukan nya yang lebih aman, yang
tidak mengakibatkan kebakaran. Tidak menggunakan wadah bekas cat
kaleng dijadikan tempat alat kerja yang lainnya
3. Memposisikan tubuh dengan posisi nyaman saat bekerja untuk menghidari
cedera otot dan tulang belakang.
4. Bahan kimia ditempatkan di area tertutup/ beratap sehingga oli tidak
kontaminasi langsung dgn air hujan.
5. Budaya Hidup bersih sehat dengan penerapan 5 R ( Ringkas Rapi Resik
Rawat Rajin )
6. Limbah B3 rutin dibuang sehingga tidak menumpuk.
7. Bentuk dan kebersihan kantin agar di tingkatkan agar menambah nilai
estetika
8. Agar lebih dapat diperhatikan lagi akan kepatuhan pekerja dalam
menjalankan protokol pengedalian di lingkungan kerja yang sehat dan aman
9. Tindakan tersebut harus diatur di tempat penyimpanan semestinya dan
ruangan tersebut harus tertutup/ menggunakan atap
10. Adanya tempat penyimpanan sementara sisa limbah B3 yang belum
memenuhi standar
REFERENSI
30
31
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
ANGKATAN KE – 33
KELOMPOK III
1. GEFIANANDA JANNAH
2. MARTUNIS
3. M. AFDHAL
4. NDEO YULIANTO
5. ALI IMRAN
PENYELENGGARA
PT. SARANA INSPIRASI MAJU BERSAUDARA
PROFESSIONAL PROJECT INSTITUTE
JUNI 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih,
berkat, dan karunia-Nya sehingga laporan Praktik Lapangan Kerja (PKL) ini dapat
diselesaikan. Laporan PKL yang berjudul “Laporan Praktik Lapangan Kerja
(PKL) PT Bintan Offshore Marine Centre “Konstruksi Bangunan, Listrik dan
Penanggulangan Kebakaran” ini disusun sebagai syarat untuk tugas akhir
penilaian pelatihan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U).
Dalam penyusunan laporan ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada PT
Bintan Offshore Marine Centre selaku perusahaan yang diobservasi, para trainer
yang selama delapan hari telah memberikan ilmu dan pengalamannya mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada penulis, dan pihak penyelenggara
pelatihan ini tim PPI (Profesional Project Institute).
Penulis sadar bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna.
Makadari itu, penulis sangat terbuka atas segala kritik dan saran untuk perbaikan,
dengan harapan laporan PKL ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.
Semoga laporan PKL ini dapat memberikan kontribusi berupa wawasan, ide, dan
pengetahuan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) di
lingkungan kerja.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Teknologi modern di era industrialisasi abad ini menjadi
primadona dalam proses produksi perusahaan karena memberikan
efektivitas dan efiseiensi yang lebih baik. Dalam mengoperasikan mesin
produksi yang dilengkapi teknologi terbaru dibutuhkan tenaga kerja
yang ahli dan terampil, namun tidak selamanya penerapan mesin
berteknologi modern bisa menjamin keberlangsungan proses produksi
perusahaan sesuai dengan standar yang ingin dicapai perusahaan.
2
pada PT Bintan Offshore Marine Centre. Dalam hal ini Kelompok III
akan menyampaikan Laporan Hasil Observasi Praktik Kerja Lapangan
(PKL) tentang keselamatan dan kesehatan kerja bidang konsrtuksi
bangunan, kelistrikan dan penanggulangan kebakaran.
3
dapat menambah ilmu terkait penerapan peraturan dan norma K3 di
tempat kerja nantinya. Selain itu juga dapat melakukan pengawasan dan
perbaikan yang berkesinambungan dalam rangka mengurangi risiko
kecelakaan kerja di perusahaan yang disebabkan oleh faktor kelalaian
manusia maupun kegagalan fungsi mesin.
4
Ruang lingkup pengamatan Kelompok III sebagai berikut:
1. Bidang K3 Konstruksi Bangunan
2. Bidang K3 Kelistrikan
3. Bidang K3 Penanggulangan Kebakaran
5
Nomor 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan.
i. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 174/MEN/1986 dan
Nomor 104/KPTS/1986 tentang Keselamtan dan
Kesehatan Kerja Pada Kegiatan Konstruksi.
6
Kebakaran Automatik.
d. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. 186 Tahun
1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja.
e. Keputusan Menteri Tenaga KerjaRI No. 187 Tahun
1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.
f. Instruksi Menteri Tenaga Kerja Nomor Ins.
11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Penanggulangan
Kebakaran.
7
BAB 2
KONDISI PERUSAHAAN
8
2.1.3 Sarana Pokok Perusahaan
a. Kantor utama
b. TPS (Tempat Pembuangan Sementara)
c. Pos Jaga
d. Gedung Mekanik
Troy Plecas
Site Manager
SEKRETARIS
Siswanto
HSE
ANGGOTA ANGGOTA
PRODUKSI QA/QC
9
2.1.6 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi PT Bintan Offshore Marine Centre:
PT. BOMC berkomitmen untuk menyediakan tempat kerja
yang aman dan sehat untuk menjalankan bisnisnya dengan
cara yang membantu melindungi lingkungan dan
masyarakat di mana ia beroperasi. ini adalah tanggung
jawab bersama dan BOMC mendorong akuntabilitas pribadi
dalam memenuhi tujuan yang ditetapkan dalam kebijakan
ini.
10
menerapkan program manajemen cedera yang efektif bagi
karyawan yang bertujuan untuk mengurangi biaya pribadi
dan keuangan dari cedera terkait pekerjaan.
11
BAB 3
ANALISA
Berdasarkan hasil observasionline di PT. Bintan Offshore Marine Centre ditemukan temuan positif dan temuan negatif yang dititikberatkan
pada K3 konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan kebakaran.
2. Instalasi penyalur petir telah Pelaksanaan sertifikasi Peraturan Menteri Tenaga Kerja
mendapat pengesahan dari penyalur petir dilakukan Nomor PER: 02/MEN/1989 tentang
Menteri atau Pejabat yang secara berkala sesuai Pengawasan Instalasi Penyalur
ditunjuk dengan masa berlaku Listrik, pasal 6 ayat (1):
13
3. Telah terpasang smoke detector Tetap dipertahankan Peraturan Menteri Republik
diruangan office dengan melakukan Indonesia Nomor
pemeliharaan diteksi PER.02/MEN/1983 tentang Instalasi
kebakaran automatik Kebakaran Automatik, Pasal 3
secara kontiniu Ayat (1):
Detektor harus dipasang pada
bagian bangunan kecuali apabila
bagian bangunan tersebut telah
dilindungi dengan sistem pemadam
kebakaran automatik.
4. Terdapat Alarm dan pemadam Tetap dipertahankan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
kebakaran di area kerja dengan melakukan Republik Indonesia No. :
14
5. Terdapat personel yang Tetap dipertahankan Permenaker RI No. 12 Tahun 2015
memiliki sertifikat ahli K3 dengan selalu tentang Keselamatan dan Kesehatan
bidang listrik yang terbagi melaksanakan tugas dan Kerja Listrik di Tempat Kerja, Pasal
menjadi dua shif (siang dan tanggng jawab sebagai 6 Ayat (3) :
malam) ahli K3 bidang listrik Perencanaan, Pemasangan,
Perubahan, dan Pemeliharaan
Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal
5 Ayat (1) Dilakukan Oleh :
a. Ahli K3 Bidang Listrik Pada
Perusahaan;
6. Terdapat bukti
pelaksanaan Terus pertahankan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
inspeksi APAR yang ada di dengan melaksanakan Dan Transmigrasi No :
area kerja inspeksi sesuai dengan Per.04/Men/1980 tentang Syarat-
APAR yang ada di luar Setiap alat pemadam api ringan harus
pelindung yaitu:
a. pemeriksaan dalam jangka 6
(enam) bulan;
b. pemeriksaan dalam jangka 12 (dua
15
Penempatan APAR diluar belas) bulan;
ruangan sudah dilengkapi Pasal 10 Alat pemadam api ringan
dengan kotak pelindung yang ditempatkan di alam terkuka
harus dilindungi dengan tutup
pengaman.
16
8. Perancah telah dilengkapi Tetap pertahankan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dengan papan yang kuat dan dengan selalu Dan Transmigrasi Nomor: PER
rapat sehingga aman untuk melakukan pengecekan 01/MEN/1980 Tentang Keselamatan
menahan tenaga kerja serta keamanannya Dan Kesehatan Kerja Pada
terpasang pagar pengaman Konstruksi Bangunan, Pasal 13
Ayat (1) :
Perancah harus diberi lantai papan
yang kuat dan rapat sehingga
dapat menahan dengan aman tenaga
kerja, peralatan dan bahan yang
dipergunakan. (2) Lantai perancah
harus diberi pagar pengaman,
apabila tingginya lebih dari 2
meter.
17
3.2 ANALISA TEMUAN NEGATIF
Saran / Peraturan
No. Foto / Info Temuan / Resiko
Rekomendasi Perundangan
18
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
18 ayat (2) wajib dilengkapi
dengan sistem tanggap darurat dan
prosedur penanganan B3.
3.
2. Jarak antara dasar APAR CO2 Melakukan reposisi Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dengan permukaan lantai APAR CO2 agar sesuai Dan Transmigrasi No :
kurang dari 15 cm dengan regulasi PER.04/MEN/1980 Tentang
Syarat-Syarat Pemasangan Dan
PemeliharanAlat Pemadam Api
Ringan, Pasal 8 :
Pemasangan alat pemadam api ringan
harus sedemikian rupa sehingga
bagian paling atas (puncaknya)
Penempatan APAR di posisi Melakukan reposisi berada pada ketinggian 1,2 m dari
yang sulit untuk dilihat dengan APAR dilokasi yang permukaan lantai kecuali jenis CO2
jelas, dicapai dan diambil. mudah dilihat dengan dan tepung kering (dry chemical)
jelas, mudah dicapai dan dapat ditempatkan lebih rendah
diambil. dengan syarat, jarak antara dasar alat
pemadam api ringan tidak kurang 15
cm dan permukaan lantai.
Pasal 4 (1) :
19
Setiap satu atau kelompok alat
pemadam api ringan harus
ditempatkan pada posisi yang mudah
dilihat dengan jelas, mudah dicapai
dan diambil serta dilengkapi dengan
pemberian tanda pemasangan.
20
Penanggulangan Kebakaran Di
Tempat Kerja. Pasal 2 (2) :
Kewajiban mencegah, megurangi dan
memadamkan kebakaran di tempat
kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi: b. Penyediaan
sarana deteksi, alarm, pemadam
kebakaran dan sarana evakuasi;
21
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara umum kondisi keselamatan dan kesehatan kerja dalam
bidang K3 konstruksi bangunan, listrik dan penanggulangan
kebakarandi PT Bintan Offshore Marine Centre adalah sebagai berikut:
22
penempatan APAR juga sudah diberikan rambu tanda pemasangan
agar mudah dilihat dengan jelas, beberapa APAR sudah diletakkan di
tempat yang mudah dicapai dan diambil, serta penempatan APAR
diluar ruangan juga sudah diberikan kotak pelindung. Namun,
beberapa APAR CO2 yang ada diruangan office diletakkan kurang
dari 15 cm di atas permukaan lantai, terdapat satu APAR yang
berada di workshop ditempatkan dilokasi yang sulit untuk dilihat,
dicapai dan diambil.
4.2 Saran
23
kebakaran dan di unit welding machine
e. Pemasangan pagar pengaman pada perancah yang memiliki
ketinggian lebih dari 2 meter.
3. Melakukan sosialisasi pada karyawan dalam hal pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun (B3) agar penyimpanan bahan B3 dapat
ditempatkan pada gudang penyimpanan B3 yang telah disediakan.
4. Melakukan pendidikan dan pelatihan penanggulangan kebarakaran
secara rutin pada seluruh karyawan untuk meningkatkan pemahaman
dan kemampuan karyawan dalam penanggulangan kebakaran di
tempat kerja.
24
REFERENSI
25
Keselamtan dan Kesehatan Kerja Pada Kegiatan Konstruksi.
16. Instruksi Menteri Tenaga Kerja Nomor Ins. 11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Penanggulangan
Kebakaran.
17. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor KEP.311/BW/2002 tentang Sertifikasi
Kompetensi dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.
26
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
ANGKATAN KE – 33
KELOMPOK 4
1. RAFLIANNUR
2. HENDRA PARLUHUTAN SIRAIT
3. HAFID AFDHAL
4. DWI RESTU ANGGREYANI
5. CITRA AGUSTINA SYAHPITRI
PENYELENGGARA
PT. SARANA INSPIRASI MAJU BERSAUDARA
PROFESSIONAL PROJECT INSTITUTE
JUNI 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih,
berkat, dan karunia-Nya sehingga laporan Praktik Lapangan Kerja (PKL) ini dapat
diselesaikan. Laporan PKL yang berjudul “Laporan Praktik Lapangan Kerja (PKL)
PT Bintan Offshore Marine Center Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Mekanik, Pesawat Uap Dan Bejana Tekan,” ini disusun sebagai syarat untuk tugas
akhir penilaian pelatihan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum
(AK3U).
Dalam penyusunan laporan ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada PT
Bintan Marine Offshore Center selaku perusahaan yang diobservasi, para trainer
yang selama delapan hari telah memberikan ilmu dan pengalamannya mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada penulis, dan pihak penyelenggara
pelatihan ini tim PPI (Profesional Project Institute).
Penulis sadar bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, penulis sangat terbuka atas segala kritik dan saran untuk perbaikan, dengan
harapan laporan PKL ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Semoga
laporan PKL ini dapat memberikan kontribusi berupa wawasan, ide, dan
pengetahuan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) di
lingkungan kerja.
KELOMPOK 4 BATCH 33
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Teknologi modern di era industrialisasi abad ini menjadi primadona
dalam proses produksi perusahaan karena memberikan efektivitas dan
efiseiensi yang lebih baik. Dalam mengoperasikan mesin produksi yang
dilengkapi teknologi terbaru dibutuhkan tenaga kerja yang ahli dan
terampil, namun tidak selamanya penerapan mesin berteknologi modern
bisa menjamin keberlangsungan proses produksi perusahaan sesuai
dengan standar yang ingin dicapai perusahaan.
2
dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U). Kegiatan Training ini dilaksanakan
selama 12 hari, termasuk di dalamnya observasi online pada PT BINTAN
OFFSHORE MARINE CENTER. Dalam hal ini Kelompok 4 akan
menyampaikan Laporan Hasil Observasi Praktik Kerja Lapangan (PKL)
tentang keselamatan dan kesehatan kerja bidang mekanik, pesawat uap
dan bejana tekan.
3
Tujuan dari calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum
(AK3U) ini mengikuti PKL di PT BINTAN OFFSHORE MARINE
CENTER pada tanggal 30 Juni 2022 adalah agar wawasan yang diperoleh
selama PKL dapat menambah ilmu terkait penerapan peraturan dan
norma K3 di tempat kerja nantinya. Selain itu juga dapat melakukan
pengawasan dan perbaikan yang berkesinambungan dalam rangka
mengurangi risiko kecelakaan kerja di perusahaan yang disebabkan oleh
faktor kelalaian manusia maupun kegagalan fungsi mesin.
4
Ruang lingkup pengamatan Kelompok 4 sebagai berikut:
1. Bidang K3 Mekanik
2. Bidang K3 Pesawat Uap Bejana Tekan
5
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 01/MEN/1982 tentang Bejana Tekan
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 02/MEN/1982 tentang Kwalifikasi Juru Las di
Tempat Kerja
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 01/MEN/1988
tentang Kualifikasi dan Syarat- Syarat Operator
Pesawat Uap
f. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor 06 Tahun 1990 tentang Pewarnaan
Botol Baja/Tabung Gas Bertekanan
g. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki
Timbun
h. Lampiran Tabel 3 Tentang Pewarnaan Botol
Baja/Tabung Gas Bertekanan pada Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bejana Tekanan dan Tangki Timbun
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
6
dengan semua operasi yang dilakukan di bawah sistem
keselamatan dan kualitas kelas dunia.
7
2.1.5 Struktur Organisasi
8
2. Misi PT Bintan Offshore Marine Center :
9
BAB 3
ANALISA
Berdasarkan hasil observasi online di PT BINTAN OFFSHORE MARINE CENTER ditemukan temuan positif dan temuan negatif yang
dititikberatkan pada K3 mekanik, pesawat uap dan bejana tekan.
10
2. Bejana penyimpanan gas Tindakan tersebut PERMENAKER RI No. 37 Hendra Sirait
(CO2) yang diberikan harus tetap Tahun 2016 tentang K3
alat anti guling/rak. dipertahanakan. Bejana Tekan dan Tangki
Timbun
Pasal 18 Ayat (1):
Bejana penyimpanan gas dan
bejana transport harus diberi
alat anti guling
11
kimia;
d. berat kosong tanpa keran
dan tutup;
e. tekanan pengisian (Po)
yang diijinkan kg/cm2;
f. berat maksimum dari
isinya untuk bejana berisi gas
yang dikempa menjadi cair;
g. volume air untuk bejana
berisi gas yang dikempa;
h. nama bahan pengisi
porous mass khusus untuk
bejana
penyimpanan gas yang berisi
larutan asetilen; dan
i. bulan dan tahun
pengujian hidrostatik pertama
dan berikutnya.
Pasal 9 Ayat (4) :
Tanda pengenal sebagaimana
dimaksud pada Ayat (1) dan
Ayat (2) harus jelas, mudah
dilihat, dibaca, tidak dapat
12
dihapus, tidak mudah dilepas,
dan dicap pada bagian kepala
yang tebal dari pelat
dinding Bejana Tekan.
13
5. Adanya pelaksanaan dan Tindakan tersebut PERMENAKER RI No. 38 Citra Agustina
/ Dwi Restu
pengecekan berkala harus Tahun 2016 tentang K3
terhadap pesawat tenaga tetap dipertahanakan Pesawat
produksi secara berkala untuk mengetahui Tenaga dan Produksi
baik secara internal kondisi alat. Pasal 131:
maupun eksternal. Pemeriksaan dan/atau pengujian
meliputi:
a. pertama;
b. berkala;
c. khusus; dan ulang
Pasal 133 ayat (1) dan (2):
(1) Pemeriksaan berkala
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 131 huruf b
dilakukan secara
berkala paling lama
1(satu) tahun sekali.
(2) Pengujian berkala
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 131 huruf b
dilakukan secara
14
berkala paling lama 5
(lima) tahun sekali.
6. Pengoperasian forklift Tindakan tersebut PERMENAKER RI No. 8 Citra Agustina
sesuai aturan yg berlaku harus tetap Tahun 2020 tentang Pesawat
dipertahanakan. Angkat dan Angkut
Pasal 85 ayat (1):
a. Garpu (fork) atau
permukaan bagian
bawah muatan harus
berjarak paling tinggi 15
cm (lima belas
sentimeter) diukur dari
permukaan landasan;
dan
b. Harus berjarak paling
dekat 10 m (sepuluh
meter) dari bagian
belakang kendaraan
yang ada didepannya.
15
3.2 ANALISA TEMUAN NEGATIF
16
perubahan atau modifikasi
Pesawat Angkat dan Pesawat
Angkut harus dilakukan
Pemeriksaan dan Pengujian.
Pasal 176 ayat (1):
Pemeriksaan dan pengujian
berkala sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 174 ayat (1) huruf b
untuk Pesawat Angkat dan
Pesawat Angkut dilakukan
paling lambat 2 (dua) tahun
setelah pemeriksaan dan
pengujian pertama dan
selanjutnya dilakukan setiap 1
(satu) tahun sekali.
2. 3 Penempatan tabung Penyimpanan PERMENAKER RI No. 37 Hafid
Afdhal
CO2 tanpa shelter / tabung CO2 Tahun 2016 tentang K3
pelindung dari panas Sebaiknya Bejana Tekan dan Tangki
matahari dan hujan ditempatkan pada Timbun
secara langsung. tempat yang Pasal 45 ayat (2):
terhindar Bejana penyimpanan gas dan
dari panas bejana transport yang berisi
matahari ditempatkan di tempat terbuka
17
langsung dan harus dilindungi dari panas
hujan. matahari dan hujan.
18
1.
4. Tidak adanya Agar ditempelkan PP No. 36 Tahun 2005 tentang Citra
Agustina
simbol/tanda atau dipasang Pelaksanaan Peraturan UU
pemberitahuan jalur simbol/tanda untuk No. 28 Tahun 2002 tentang
evakuasi di dalam jalur evakuasi. Bangunan Gedung
Area Kerja Pasal 59 ayat (1):
(Workshop). Setiap bangunan gedung, kecuali
rumah tinggal tunggal dan
rumah deret sederhana, harus
menyediakan sarana evakuasi
yang meliputi sistem peringatan
bahaya bagi pengguna, pintu
keluar darurat, dan jalur
evakuasi yang dapat menjamin
kemudahan pengguna bangunan
gedung untuk melakukan
evakuasi dari dalam bangunan
gedung secara aman apabila
terjadi bencana atau keadaan
darurat.
19
5. Cable dan Hose Menerapkan cable PER/01/MEN/1980 Hendra
Sirait
management yang dan Pasal 6 :
tidak baik di area hose management Kebersihan dan kerapihan
kerja. (Penataan ) yg baik ditempat kerja harus dijaga
Agar tidak sehingga bahan-bahan yang
Menyebabkan berserakan, bahan-bahan
adanya terjadi bangunan, peralatan dan alat-
insiden alat kerja tidak merintangi
maupun accident atau menimbulkan kecelakaan.
di tempat kerja.
20
d. Bulan dan tahun pengujian
hidrostatik pertama dan
berikutnya.
7. Ditemukan salah Jangan halangi PERMENAKERTRANS Hafid
afdhal /
satu apar dengan atau blokade akses NOMOR 04/MEN/1980 Citra
kondisi akses di menuju APAR TENTANG SYARAT Agustina
21
8. Ditemukan salah Tempatkan APAR PERMENAKERTRANS Rafliannur
satu apar dengan sesuai regulalsi NOMOR 04/MEN/1980
kondisi penempatan atau aturan yang di TENTANG SYARAT
yang tidak sesuai anjurkan. SYARAT PEMASANGAN
dengan regulasi. DAN PEMELIHARAAN
ALAT PEMADAM API
RINGAN
22
BAB II, PASAL 6
PEMASANGAN
(1) Setiap alat pemadam api ringan
harus dipasang (ditempatkan)
menggantung pada dinding dengan
penguatan sengkang atau dengan
konstruksi penguat lainnya atau
ditempatkan dalam lemari atau peti
(box) yang tidak dikunci.
23
ringan tidak kurang 15 cm dan
permukaan lantai.
24
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara umum kondisi keselamatan dan kesehatan kerja dalam
bidang K3 mekanik, pesawat uap dan bejana tekan, di PT Bintan Offshore
Marine Center adalah sebagai berikut:
2. Pada bidang bejana tekan dalam hal ini tabung CO2 yang dimiliki PT
BINTAN OFFSHORE MARINE CENTER terdapat cat bahu tabung
abu abu sesuai aturan yang berlaku, dan tulisan CO2 disablon
berwarna Putih. Kemudian, untuk posisi penyimpanan tabung CO2
dibiarkan terpapar oleh matahari secara langsung. Namun, tabung
CO2 sudah dilengkapi dengan rak penahan jatuh.
3. Terdapat juga bejana tekan dalam hal ini Air Pressure Tank / Air
Manifold yang dimiliki PT BINTAN OFFSHORE MARINE
CENTER tidak terdapat atau tidak ditemukan adanya spesifikasi
maupun identifikasi pada Air Pressure Tank / Air Manifold tersebut.
25
4.2 Saran
Dalam rangka pengembangan dan perbaikan lebih lanjut, maka kami memberikan
saran yang memungkinkan untuk membantu dan bermanfaat bagi PT Bintan Offshore
Marine Center berkenaan dengan observasi di atas :
26
REFERENSI
27
LAPORAN PELAKSANAAN
PELATIHAN CALON AHLI KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA UMUM
TANGGAL: 21 JUNI s.d. 04 JULI 2022
13. DOKUMENTASI
PELATIHAN
Training Centre – Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-03 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Selasa, Tanggal 21 Juni 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB
Pertemuan Ke-02
- Konsep Dasar K3
Materi
- K3 Keahlian dan Kelembagaan
Training Centre – Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-03 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Rabu, Tanggal 22 Juni 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB
Training Centre – Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-03 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Kamis, Tanggal 23 Juni 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB
Pertemuan Ke-04
Training Centre - Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-03 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Jumat, Tanggal 24 Juni 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB
Training Centre - Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-03 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Sabtu, Tanggal 25 Juni 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB
Pertemuan Ke-06
Training Centre - Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-03 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Senin, Tanggal 27 Juni 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB
Training Centre - Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-03 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Selasa, Tanggal 28 Juni 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB
Pertemuan Ke-08
- Manajemen Risiko
Materi
- Analisa Laporan Dan Statistik Kecelakaan
Training Centre - Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-02 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Rabu, Tanggal 29 Juni 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB
Training Centre - Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-03 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Kamis, Tanggal 30 Juni 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB
Pertemuan Ke-10
Training Centre - Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-03 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Jumat, Tanggal 01 Juli 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB
Training Centre - Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-03 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Sabtu, Tanggal 02 Juli 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB
Pertemuan Ke-12
Training Centre - Professional Project Institute (PT. Sarana Inspirasi Maju Bersaudara)
Tempat
Pertokoan Bukit Tiban Permai Blok E No.01-03 Tiban Baru, Sekupang, Batam. 29424.
Waktu Hari Senin, Tanggal 04 Juli 2022, Pukul 08:00 - 17:00 WIB