Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN MANDIRI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Bidang K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tanki Timbun,


Instalasi Listrik, Penanggulangan Kebakaran, Konstruksi Bangunan,
Lingkungan Kerja, Bahan Kimia Berbahaya, Kesehatan Kerja,
Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
Kerja (SMK3)

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN
2023

Disusun Oleh: Aldi Hendrawan

PT. NARADA KATIGA INDONESIA


Yogyakarta, 9 Februari 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rakhmat dan
karunianya sehingga penulisan laporan PKL ini dapat diselesaikan. Laporan PKL ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam pelaksanaan Pembinaan dan
Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum Tahun 2023.
Dalam penyusunan laporan ini penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di PT. Primissima, Yogyakarta. Dan selama pelatihan, pelaksanaan PKL dan
penyusunan laporan , penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Seluruh Staff PT. Primissima, yang telah memberikan izin untuk
melakukan PKL dan wawancara langsung
2. Seluruh Staff Panitia Narada Indonesia penyelenggara pelatihan Calon Ahli
K3 Umum, yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk menyelesaikan
Kegiatan praktek kerja lapangan ( PKL ) dan penyusunan laporan.
3. Seluruh pemateri dan Disnaker Yogyakarta yang telah memberikan materi
dan ilmu serta pengalamanya kepada kami sebagai peserta Calon Ahli K3
Umum
4. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum Offline, yang telah mampu
menjaga suasana pelatihan yang kondusif dan dapat mewujudkan
Kerjasama dengan baik.
Dalam penyusunan laporan PKL ini penulis sadar bahwa banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan baik dari isi maupun penyampaiannya, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun sehingga tercapainya
kesempurnaan isi maupun penulisan laporan PKL ini.

Yogyakarta, 9 Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan......................................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup..............................................................................................................2
1.4 Dasar Hukum.................................................................................................................2
1.4.1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Kelembagaan dan Keahlian............................2
1.4.2 Dasar Hukum Pengawasan K3 Kesehatan Kerja..............................................2
1.4.3 Dasar Hukum Pengawasan K3 Sistem Keselamatan Kerja..............................2
1.4.4 Dasar Hukum Pengawasan K3 Mekanik..........................................................3
1.4.5 Dasar Hukum Pengawasan K3 Peswat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun..............................................................................................................3
1.4.6 Dasar Hukum Pengawasan K3 Lingkungan Kerja...........................................3
1.4.7 Dasar Hukum Pengawasan K3 Listrik..............................................................3
1.4.8Dasar Hukum Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran

BAB II KONDISI PERUSAHAAN..............................................................................4


2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja.................................................................................4
2.2 Potensi Bahaya di Tempat Kerja.................................................................................6
2.3 Faktor Bahaya................................................................................................................7
2.4 Temuan Hasil Observasi..............................................................................................7
2.4.1 Temuan Positif..................................................................................................7
2.4.2 Temuan Negatif.................................................................................................9

BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH...............................................11


3.1 Temuan Positif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun di PT. Primissima...................................................................................11
3.2 Temuan Positif K3 Kebakaran, Listrik dan Konstruksi di PT. Primissima.........14
3.3 Temuan Positif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT.
Primissima ..........................................................................................................17
3.4 Temuan Positif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem
Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Primissima.............18
3.5 Temuan Negatif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
iii
Timbun di PT. Primissima...................................................................................20
3.6 Temuan Negatif K3 Kebakaran, Listrik Dan Konstruksi di PT. Primissima......21
3.7 Temuan Negatif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT.
Primissima...........................................................................................................24
3.8 Temuan Negatif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem
Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Primissima.............25

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................27
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................27
4.2 Saran.............................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................28

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangannya sektor industri memiliki banyak sumber bahaya yang
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja, baik pada tenaga kerja maupun yang lainnya.
Sehingga perlunya suatu upaya guna mengendalikan sumber bahaya tersebut. Hal inilah
yang menjadikan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) menjadi isu penting. pada
dasarnya setiap perusahaan dan tenaga kerja dimanapun tidak menghendaki terjadinya
kecelakaan, penyakit akibat kerja, maupun pencemaran lingkungan. Suatu potensi resiko
berupa kecelakaan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat
muncul karena kesalahan dalam penggunaan peralatan, kurangnya informasi terhadap
area kerja, dan kemampuan serta keterampilan dari tenaga kerja yang kurang kompeten.
Sebagai calon AK3 Umum diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap
sumber bahaya yang ada di tempat kerja. Selain itu perlunya upaya dalam menegakan
K3 baik secara kelembagaan maupun sikap kerja adalah salah satu cara untuk
menciptakan area kerja yang baik, sehingga dapat menjaga tenaga kerja agar selalu
sehat, nyaman, selamat, dan sejahtera baik selama bekerja maupun setelah selesai
melakukan pekerjaan sehingga pada akhirnya tingkat produktifitas pada perusahaan
tersebut dapat mencapai level tertinggi
Oleh dikarenakan hal diatas, guna mendapat calon AK3 Umum yang
berpengalaman perlu dilakukan Praktek Kerja Lapangan. Besar harapan setelah
dilakukan kegiatan ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang implementasi
K3 di tempat kerja.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :
1. Membekali para calon Ahli K3 Umum dalam praktek nyata dalam penerapan
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. Hal-
hal tersebut meliputi : keadaan dan fasilitas tenaga kerja; keadaan mesin-mesin,
alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya; penanganan bahan kimia
berbahaya; proses produksi; sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum di tempat kerja, sehingga
diharapkan para calon Ahli K3 Umum dapat bertindak secara professional didalam
bekerja dan dapat memberikan kontribusi dalam menciptakan, menjaga dan
meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang menjadi lingkup tanggung
jawabnya.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Kelembagaan dan Keahlian
2. Pelaksanaan K3 di Bidang Kesehatan Kerja
3. Pelaksanaan K3 di Bidang Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
4. Pelaksanaan K3 di Bidang Mekanik
5. Pelaksanaan K3 di Bidang Pesawat Uap, Bejana Tekan, dan Tangki Timbun
6. Pelaksanaan K3 di Bidang Lingkungan Kerja
7. Pelaksanaan K3 di Bidang Listrik
8. Pelaksanaan K3 di Bidang Penanggulangan Kebakaran
9. Pelaksanaan K3 di Bidang Konstruksi Bangunan

1.4 Dasar Hukum


Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di Indonesia dengan dasar
hukum sebagai berikut :

14.1 Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian K3


a. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
b. PERMEN No. 04 Tahun 1987 Tentang P2K3
c. PERMEN No. 2 Tahun 1992 Tentang Tata Cara Penunjukan Ahli K3
d. PERMEN No. 04 Tahun 1995 Tentang PJK3

14.2 Dasar Hukum Kesehatan Kerja


a. UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
b. PERMEN No. 01 Tahun 1976 Tentang Kewajiban Latihan Hyperkes Bagi
Dokter Perusahaan
c. PERMEN No. 02 Tahun 1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
d. PERMEN No. 02 Tahun 1992 Tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban

2
dan Wewenang Ahli K3
e. KEPMENAKER No. 187 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja
f. PERMENAKERTRANS No. 02 Tahun 1980 Tentang Pemeriksaan
Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
g. PERMENAKER No. 03 Tahun 1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja
h. PERMENAKERTRANS No. 01 Tahun 1979 Tentang Kewajiban Latihan
Hygine Perusahaan K3 Bagi Tenaga Medis Perusahaan
i. PERMENAKERTRANS No. 01 Tahun 1981 Tentang Kewajiban Pelapor
Penyakit Akibat Kerja
j. KEPMENAKERTRANS No. 68/MEN/IV/2004 Tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja

k. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE


01/MEN/1979 Tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat Makan
l. PERMENAKERTRANS No. 15/MEN/VIII/2008 Tentang P3K di Tempat
Kerja
m. PERMENAKERTRANS No. 11/MEN/VI/2005 Tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkotika

14.3 Dasar Hukum Pengawasa Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja


a. PERMENAKERTRANS No. 01 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pemberian
Penghargaan K3
b. PERMENAKERTRANS No. 26 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan SMK3
c. PERMENAKER No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

14.4 Dasar Hukum Pengawasa Bidang K3 Mekanik


a. UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. PERMENAKER No 38 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi
c. PERMENAKER No 08 Tahun 2020 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
3
Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut

14.5 Dasar Hukum Pengawasa Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tanki Timbun
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 01/MEN/1988
Tentang Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
b. P e r a t u r a n Menteri Tenaga Kerja Nomor
Per.01/MEN/1992 Tentang Syarat-Syarat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pesawat Karbid.
c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 37 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun

14.6 Dasar Hukum Pengawasan K3 Lingkungan Kerja


a. UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. PERMENAKER No 09 Tahun 2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pada Ketinggian
c. PERMENAKER RI No 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan & Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja

14.7 Dasar Hukum Pengawasan K3 Listrik


a. Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No.Kep. 48/PPK&K3/VIII/2015 Tentang
Pembinaan Teknisi K3 Listrik.
b. Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No.Kep. 47/PPK&K3/VIII/2015 Tentang
Pembinaan Calon Ahli K3 Bidang Listrik.
c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 31 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.02/MEN/1989
tentang Pengawasan Instalansi Penyalur Petir.
d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja.
e. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 33 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
f. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 31 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Per. 02/Men/189 Tentang Pengawasan Instalasi Petir

4
14.8 Dasar Hukum Pengawasan K3 Penanggulangan Kebakaran
a. UU No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
b. PERMENAKERTRANS No 4 Tahun 1980 Tentang Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan APAR
c. PERMENAKERTRANS No 2 Tahun 1983 Tentang Instalasi Kebakaran Alarm
Automatik
d. KEPMENAKER No 186 Tahun 1999 Tentang Unit Penanggulangan
Kebakaran
e. INSTRUKSI MENAKER No 11 Tahun 1997 Tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran

14.9 Dasar Hukum Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan.


a. Kepdirjen Binwasnaker No. 74/PPK/XII/2013 Tentang Lisensi K3 Bidang
Supervisi Perancah
b. Keputusan Dirjen PHI dan Wasnaker No. 20/DJPPK/VI/2004 Tentang
Sertifikasi Kompetensi K3 Bidang Konstruksi Bangunan
c. Surat Edaran No. : S. 4 Tahun 1997 Dirjen PHI dan Wasnaker Tentang Wajib
Lapor Pekerjaan Proyek Konstruksi Bangunan

5
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja


Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat K3 merupakan program
pemerintah. Program ini lahir dari keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang terjadi
ditempat keja yang mengakibatkan penderitaan bagi pekerja maupun keluarga pekerja.
Karena frekuensi kecelakaan kerja tidak begitu banyak, maka banyak yang memandang
sebelah mata pada program ini. Undang- Undang dibidang K3 sudah ada sejak tahun
1970 yaitu UU No.1 tahun 1970 yang mulai diundangkan pada tanggal 12 Januari 1970
yang juga dijadikan hari lahinya K3. Kondisi kesehatan yang baik merupakan potensi
untuk meraih produktivitas kerja yang baik pula pekerja yang menuntut produktivitas
kerja tinggi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja dengan kondisi kesehatan yang
prima. Sebaliknya, keadaan sakit atau gangguan kesehatan menyababkan tenaga kerja
tidak atau kurang produktif dalam melakukan pekerjaannya.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan upaya pencegahan kecelakaan


kerja dan penyakit akibat kerja untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja. Tempat kerja merupakan ruangan terbuka maupun tertutup,
bergerak maupun tidak bergerak, dimana terdapat unsur tenaga kerja, terdapat usaha,
dan sumber bahaya. Program K3 ini dibuat oleh pemerintah atas dasar keprihatinan
akan banyaknya kecelakaan yang terjadi ditempat keja yang mengakibatkan
penderitaan bagi pekerja maupun keluarga pekerja. Program ini dipandang sebelah
mata karena frekuensi kecelakan kerja yang tidak begitu banyak.
PT Primissima merupakan perusahaan badan usaha milik negara yang
bergerak di bidang kain berbahan baku kapas. Perusahaan ini didirikan sebagai
perusahaan patungan antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Gabungan
Koperasi Batik Indonesia (GKBI) dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 9
tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 1969. Pendirian PT Primissima
dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 tahun 1970 dan direalisasikan
dengan Akte Nomor 31 tanggal 22 Juni 1971 dihadapan Notaris Raden Soerojo
Wongsowidjojo, SH

6
PT Primissima berlokasi di Jalan Raya Magelang Km 15, Medari, Sleman,
Yogyakarta dan menempati lahan seluas ± 7.5000m² . PT Primissima adalah
Perusahaan yang bergerak di industri bidang tekstil dan produk tekstil serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau
jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.
PT. Primissima memiliki 600 karyawan. Seluruh karyawan PT. Primissima
telah diikutsertakan dalam BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

Adapun Visi dan Misi perusahaan, sebagai berikut:


VISI

Visi perusahaan “ Menjadi produsen tekstil grey dan cambrics halus serta batik yang
menjadi referensi kualitas untuk perusahaan sejenis lainnya berlandaskan etika bisnis
dan berintegritas ”.

MISI
a. Sesuai dengan pokok-pokok pembinaan BUMN, misi PT Primissima sebagai
perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah RI dan Gabungan Koperasi Batik
Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut :
b. Menjadi perusahaan yang berperan aktif dalam bidang industri tekstil dan
batik, dalam rangka menunjang program pemerintah untuk menggerakkan
perekonomian nasional dan peningkatan ekspor non migas.
c. Menjadi perusahaan yang mendapat kepercayaan masyarakat, pelanggan dan
investor melalui kinerja perusahaan yang baik, penuh integritas dan
menjunjung tinggi etika bisnis serta ramah lingkungan.
d. Menjadi perusahaan yang menghasilkan produk berkualitas tinggi dan inovatif
dengan harga kompetitif, sehingga memperoleh laba yang berkontribusi pada
pendapatan negara dan stakeholder lainnya.

PT. Primissima juga miliki kebijakan K3 perusahan sebagai berikut :


PT. Primissima adalah perusahaan yang menyediakan tempat kerja yang sehat,
aman, dan nyaman bagi seluruh karyawan guna mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Keberhasilan kebijakan ini merupakan tanggung jawab bersama
dengan cara menjaga dan menjalankan kebiasaan kerja yang baik dalam bidang K3.
Untuk itu manajemen berkomitmen :
7
1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik tenaga kerja dan orang
lain (mitra kerja, kontraktor, pengunjung/tamu) di tempat kerja dan
masyarakat sekitar).
2. Memenuhi semua peraturan perundang-undangan pemerintah yang berlaku
dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan penerapan K3.
3. Melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap Sistem Manajemen K3 untuk
meningkatkan budaya K3 di tempat kerja.

PT. Primissima memiliki struktur organisasi yang terperinci. Kuasa tertinggi dipegang
oleh Direktur yang kemudian dibawahnya terdapat Asisten Direktur. Keduanya
memiliki peran yang berbeda dan tanggungjawab yang berbeda. Direktur PT.
Primissima memiliki tanggungjawab penuh terhadap kedua pabrik dengan lokasi kantor
berada di bagian kulit, sedangkan Asisten Direktur memiliki tanggung jawab penuh
terhadap pembuatan sarung tangan serta kerjasama terhadap pihak asing. Berikut ini
adalah bagan struktur organisasi PT. Primissima.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi di PT. Primissima

Proses produksi pada PT. Primissima adalah manfaktur penghasil kain dari
proses pemintalan benang .
Proses bisnis di PT. Primissima yaitu spinning,weaving mulai dari
pembuatan benang ke kain persiapan tenun penghanian sizeing tenun hingga finishing
yang dilakukan di perusahaan rekanan sebelum di simpan di gudang dan dikirim ke
konsumen.

8
2.2 Potensi Bahaya di Tempat Kerja
Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang ada di tempat kerja yang dapat
menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja. Potensi bahaya di tempat kerja PT. Primissima
yaitu
1. Terjepit
2. Terjatuh
3. Peledakan
4. Tertimpa Kulit
5. Terpeleset
6. Tertabrak
7. Tersengat aliran listrik
8. Terpapar bahan Kimia
9. Tersembur air panas
10. Kebakaran

2.3 Faktor Bahaya


Karyawan akan menghadapi ancaman bahaya yang mengganggu kesehatan di
tempat kerja PT. Primissima, identifikasi bahaya yang dilakukan diseluruh area PT.
Primissima :
1. Faktor Ergonomi
2. Faktor Biologi
3. Faktor Fisika
4. Faktor Kimia
5. Faktor Psychologi

2.4 Temuan Hasil Observasi


Berdasarkan hasil observasi video dan wawancara, diperoleh temuan sebagai
berikut :
2.4.1 Temuan Positif
1. K3 Kelembagaan Keahlian
a.
b.
c.

9
2. K3 Kesehatan Kerja
a.
b.
3. SMK3
a.
b.
4. K3 Mekanik
a.
b.
c.
5. K3 Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun
a.
b.
c.
6. K3 Konsturuksi Bangunan
a.
b.
7. K3 Lingkungan Kerja
a.
b.
8. K3 Bahan Kimia Berbahaya
a.
b.
9. K3 Kesehatan Kerja
a.
b.
10. K3 Kelembagaan dan Keahlian
a.
b.
11. Sistem Manajemen K3 (SMK3)
a.
b.

10
2.4.2 Temuan Negatif
1. K3 Mekanik
a.
b.
2. K3 Tangki Timbun
a.
b.
3. K3 Sistem Keselamatan Kerja
a.
b.
4. K3 Mekanik
a.
b.
5. K3 Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun
a.
b.
c.
6. K3 Lingkungan Kerja
a.
b.
c.
7. K3 Listrik
a.
b.
8. K3 Penanggulangan Kebakaran
a.
b.
c.
9. K3 Konstruksi Bangunan
a.
b.
c.

11
12
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

Berikut ini temuan positif dan negative di PT. Primissima.


3.1 Temuan Positif K3 Kelembagaan dan Keahlian,
N Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
o temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

Kelembagaan dan Keahlian


1 Kantor Adanya Adanya SIO Sudah baik Permenaker No. 08 Tahun 2020
HSE Sertifikat Izin memastikan dan sebaiknya Pasal 165 Ayat 7
Operator (SIO) bahwa operator operator Operator forklift, rack stackers, reach stackers,
forklift kelas II. yang forklift telehandler kelas II selain berwenang melakukan
mengoperasikan ditambah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga
forklift sudah beserta berwenang mengoperasikan forklift, rack stackers,
tersertifikasi Sertifikat Izin reach stackers, telehandler sesuai jenisnya dengan
berdasarkan Operator kapasitas sampai dengan 15 (lima belas) Ton.
peraturan yang (SIO).
berlaku
( operator dapat
mengopersaikan
forklift sesuai
SOP )

13
2.

3.

SMK3

14
2

TANGKI MEKANIK

15
1

3.2 Temuan Positif K3 Kebakaran, Listrik dan Konstruksi di PT. Abadi Satria Abadi
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

LISTRIK
1

16
2

KEBAKARAN
1

17
2

KONSTRUKSI
1

18
3.3 Temuan Positif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT. Abadi Satria Abadi
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

LINGKUNGAN KERJA
1

BAHAN KIMIA BERBAHAYA


1

19
2

3.4 Temuan Positif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT. Abadi
Satria Abadi
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan manfaat (termasuk pasal dan ayat)

KESEHATAN KERJA
1

20
2

KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN


1

SMK3

21
1

22
3.5 Temuan Negatif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT. Abadi Satria Abadi
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)

MEKANIK
1

2.

23
BEJANA TEKAN

24
TANGKI TIMBUN
1

25
3.6 Temuan Negatif K3 Kebakaran, Listrik dan Konstruksi di PT. Abadi Satria Abadi
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)

LISTRIK
1

26
KEBAKARAN
1

27
KONSTRUKSI
1

28
3.7 Temuan Negatif K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia Berbahaya di PT. Abadi Satria Abadi
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)

LINGKUNGAN KERJA
1

29
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
1

30
3.8 Temuan Negatif K3 Kesehatan Kerja, Kelembagaan dan Keahlian, Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja (SMK3)di PT. Abadi
Satria Abadi
No Foto Tempat Temuan Dampak Saran Peraturan Perundang- undangan
temuan Resiko (termasuk pasal dan ayat)

KESEHATAN KERJA
1

31
KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN
1

32
SMK3
1

33
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan di PT. Primissima (ASA), ada bagian
kelembagaan K3 sudah menjalankan kegiatanya dengan cukup baik, akan tetapi masih
ada beberapa hal yang belum menerapkan K3 baik di bagian konstruksi bangunan,
kelistrikan dan kebakaran.
1. K3 Mekanik
2. Pesawat Uap & Bejana Tekan
3. K3 Listrik
4. K3 Kontruksi & Bangunan
5. K3 Kebakaran
6. K3 Lingkungan Kerja
7. K3 Bahan Berbahaya
8. K3 Kesehatan Kerja
9. Kelembagaan & Keahlian K3
10. SMK3

4.2 Saran
1. Berdasarkan Jumlah Temuan Negatif
2.
3.
4.
5.

34
DAFTAR PUSTAKA

1. UU
2. PP/Peraturan Presiden/Peraturan Pemerintah
3. PERMENAKERTRANS
4. KEPMENAKERTRANS
5. Surat Dirjen
6. Surat Edaran
7. Standart2

35
3
6
37

Anda mungkin juga menyukai