Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL )


PT. LUCKY INDAH KERAMIK
CIMANGGIS, DEPOK
PENGAWASAN K3 BIDANG : KONTRUKSI BANGUNAN, INSTALASI
LISTRIK, DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK 2 :
1. Ady Setiyawan Al As’ad
2. Arron Dmitry Janis
3. Dwi Wahyu Saputra
4. Gilbi Ovi Desmeta
5. Muhammad Uswatun Nafi’
6. Risky Rahman Purba
7. Samuel Eduard Sitohang
8. Stella Aprilly
9. Widianto Abdul Wakim

PENYELENGGARA
PT. MUTIARA MUTU KATIGA
JAKARTA, 25 FEBRUARI – 14 MARET
2019

i
i

KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktik di PT. LUCKY INDAH KERAMIK ini
tepat pada waktunya. Laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul :
“PENGAWASAN K3 BIDANG : KONTRUKSI BANGUNAN, INSTALASI
LISTRIK DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN PEMBINAAN
CALON AHLI K3 UMUM” ini ditulis untuk persyaratan untuk memperoleh
gelar Ahli K3 Umum dari Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Pada
kesempatan yang baik ini izinkanlah kami menyampaikan rasa hormat dan beribu
ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami hingga bisa
menyelesaikan laporan ini, terutama kepada :
1. Bpk Muhammad Hanif Dhakiri Selaku Menteri Tenaga Kerja Republik
Indonesia.
2. Bpk Drs. Herman Prakoso, MM Selaku Direktur PNK3 KEMENAKER
RI.
3. Pengawas Presentasi dan Penguji.
4. Para pemberi materi KEMENAKER Republik Indonesia.
5. Seluruh Staff dan Jajaran PT. Lucky Indah Keramik.
6. PT. Mutiara Mutu Katiga selaku penyelenggara dan pembinaan Calon Ahli
K3 Umum.
7. Teman-teman peserta Calon Ahli K3 Batch-47 yang belum bisa disebut
namanya satu-satu.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan baik bentuk,
isi dan penulisan laporannya. Oleh karena itu kita menerima kritikan yang bersifat
membangun dari berbagai pihak. Penulis akan sangat berterima kasih atas kritik
dan saran yang diberikan. Penulis berharap laporan ini memenuhi sasarannya.
Jakarta, 14 Maret 2019

Tim Penyusun

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) ....................... 2
1.3. Ruang Lingkup ................................................................................... 2
1.3.1. Objek Pengawasan Konstruksi Bangunan .............................. 2
1.3.2. Objek Pengawasan Listrik ...................................................... 2
1.3.3. Objek Pengawasan Penanggulangan Kebakaran .................... 2
1.4. Dasar Hukum...................................................................................... 2
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ................................................................... 4
2.1. Profil Perusahaan................................................................................ 4
2.1.1. Sejarah Perusahaan ................................................................. 4
2.1.2. Produk .................................................................................... 5
2.1.3. Visi dan Misi .......................................................................... 5
2.2. Temuan Hasil Observasi .................................................................... 5
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH ................................... 6
3.1. Analisa Masalah ................................................................................. 8
3.2. Pemecahan Masalah ........................................................................... 8
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 22
4.1. Kesimpulan......................................................................................... 22
4.2. Saran ................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Perusahaan ............................................................................... 4


Gambar 2.2 Produk PT. Lucky Indah Keramik .................................................... 5

iii
iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Temuan Hasil Positif dan Negatif pengawasan K3 bidang Konstruksi
Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran ............................. 6
Tabel 3.1 Temuan Positif Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik dan
Penanggulangan Kebakaran ................................................................. 10
Tabel 3.2 Temuan Negatif Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik dan
Penanggulangan Kebakaran ................................................................. 15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada dasarnya setiap perusahaan dan tenaga kerja dimanapun tidak
menghendaki terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja, maupun
pencemaran lingkungan. Suatu potensi resiko berupa kecelakaan, kebakaran,
pencemaran lingkungan, dan penyakit akibat kerja dapat muncul karena
kesalahan dalam penggunaan peralatan maupun perilaku yang salah dari
tenaga kerja. Kesehatan keselamatan kerja merupakan hal yang penting di
dalam sebuah perusahaan karena menjadi suatu aspek yang digunakan untuk
mengurangi tingkat kecelakaan bagi seluruh pekerja atau operator yang
berada di dalam perusahaan tersebut, mengingat banyaknya kecelakaan kerja
yang terjadi pada operator yang bekerja di berbagai perusahaan.
Seiring dengan perkembangan sektor industri yang semakin
kompleks, terdapat banyak sumber yang berpotensi menimbulkan bahaya
sehingga perlu dilakukan suatu upaya pengendalian terhadap sumber bahaya
tersebut salah satunya adalah pengendalian bahaya kontrsuksi bangunan,
listrik, dan kebakaran.
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja (UU No. 01 Tahun 1970).
PT. Lucky Indah Keramik Perusahaan didirikan sejak tahun 1972 dan
mulai beroperasi pada tahun 1976. Memilliki dua pabrik yang cukup besar,
berlokasi di Tangerang dan Cimanggis. Pada tahun – tahun pertama
beroperasi perusahaan berkonsentrasi pada produk Mangkok Dan Piring.
Seiring perkembangannya kini produk perusahaan mencakup hamper semua
jenis produk keramik table ware. Pasar yang dilayani mencakup lokal dan
eksport, dengan pasar lokal menjangkau hampir seluruh nusantara mulai dari
Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Untuk pasar luar negeri atau

1
2

eksport mencakup negara – negara diempat benua mulai dari Amerika, Eropa,
Asia, Afrika dan beberapa negara Timur Tengah.

1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan ( PKL )


Dalam maksud pelaksanaan praktik kerja lapangan ini bertujuan untuk :
1. Memperkenalkan peserta pembinaan Calon Ahli K3 pada dunia kerja.
2. Meningkatkan dan Menumbuhkan sikap professional dari Calon Ahli K3.
3. Kompetisi dan kontribusi peserta pembinaan Calon Ahli K3.
4. Memenuhi syarat tugas akhir dalam pembinaan Calon Ahli K3.
5. Mengidentifikasi dan mengawasi terkait masalah K3 dilapangan
khususnya kontruksi bangunan, intalasi listrik dan penanggulangan
kebakaran.

1.3. Ruang Lingkup


1.3.1. Objek Pengawasan Kontruksi Bangunan
Ruang lingkup pengawasan K3 Kontruksi Bangunan dapat
diimplementasi dilapangan berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
1.3.2. Objek Pengawasan Intalasi Listrik
Ruang lingkup pengawasan K3 Listrik dapat diimplementasi
dilapangan berdasarkan peraturan perundang-undangan, yaitu :
Instalasi listrik, Generator Set, Trafo, Peraturan K3 Listrik, Sumber
bahaya listrik, Sistem pengamanan listrik, APD terkait kelistrikan dan
Instalasi penyaluran listrik.
1.3.3. Objek Pengawasan Penanggulangan Kebakaran
Ruang lingkup pengawasan K3 Kebakaran dapat diimplementasi
dilapangan berdasarkan peraturan perundang-undangan, yaitu :
Sistem proteksi aktif dan Pasif.

1.4. Dasar Hukum


1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
3

3. Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Per/01 /MEN/1980


Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan;
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No: Per-
04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan;
5. Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI No. Per/02/MEN/1983 tentang Instalasi
Alarm Kebakaran Automatik;
6. Peraturan Mentri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir;
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja;
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-
08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
9. Peraturan Mentri Ketenagakerjaan RI No. 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja;
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

Gambar 2.1
Logo Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Lucky Indah Keramik
Bidang Perusahaan : Perusahaan yang bergerak dibidang keramik khususnya
mangkok dan piring, memiliki hak paten mangkok ayam.
Alamat : Jalan Tugu Raya Kelapa Dua, Tugu, Cimanggis, Tugu,
Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16451
Telepon : 021-8710366
Jumlah Karyawan : 963 Karyawan (633 Karyawan & 330 Karyawati)
Website : www.luckyindah.com
2.1.1. Sejarah Perusahaan
PT. Lucky Indah Keramik Perusahaan didirikan sejak tahun
1972 dan mulai beroperasi pada tahun 1976. Memilliki dua pabrik
yang cukup besar, berlokasi di Tangerang dan Cimanggis. Pada tahun
– tahun pertama beroperasi perusahaan berkonsentrasi pada produk
Mangkok Dan Piring. Seiring perkembangannya kini produk
perusahaan mencakup hamper semua jenis produk keramik table ware.
Pasar yang dilayani mencakup lokal dan eksport, dengan pasar lokal
menjangkau hampir seluruh nusantara mulai dari Pulau Jawa,
Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Untuk pasar luar negeri / eksport

4
5

mencakup negara – negara diempat benua mulai dari Amerika, Eropa,


Asia, Afrika dan beberapa negara Timur Tengah.
2.1.2. Produk

Gambar 2.2
Produk PT. Lucky Indah Keramik
2.1.3. Visi dan Misi
Visi ialah PT Lucky Indah Keramik bertekad selalu
mengutamakan kepuasaan pelanggan dengan menghasilkan produk
yang bermutu tinggi dan konsisten.
Misi perusahaan ialah konsisten menerapkan management mutu sesuai
persyaratan ISO 9001:2015 dengan senantiasa melakukan perbaikan
yang berkelajutan dengan cara
1. Memastikan kepuasaan pelanggan
2. Inovasi tiada henti
3. Patuh terhadap persyaratan pelanggan dan perundang-undangan
4. Meningkatkan kompetensi sumber daya
5. Tepat waktu dan kualitas lebih baik

2.2. Temuan Hasil Observasi


Observasi telah dilakukan di PT. Lucky Indah Keramik, maka
orientasi dalam kegiatan pengawasan K3 dibidang Kontruksi bangunan,
Intalasi listrik dan Penanggulangan kebakaran berikut adalah hasil temuan-
temuan negatif dan positif pada PT. Lucky Indah Keramik pada bidang
Kontruksi bangunan, Intalasi Listrik dan Penanggulangan Kebakaran :
6

Tabel 2.1 Temuan Positif dan Negatif Pengawasan K3 bidang Kontruksi


Bangunan, Listrik dan Penanggulangan Kebakaran.

No Temuan Positif Temuan Negatif


1 Petugas gudang yang bekerja Petugas gudang yang bekerja di
di ketinggian (lantai kerja 2) ketinggian (lantai 2) tidak
telah di batasi dengan menggunakan APD yang sesuai.
handrill.
2 Sudah terdapat rambu-rambu Tidak terdapat pembatas antara jalur
lalu lintas Forklift. pejalan kaki dan jalur lalu lintas
forklift.
3 Sudah terdapat jalur untuk Penyusunan barang di warehouse
evakuasi beserta rambu- pada ketinggian (di lantai 2)
rambunya dan penempatan berpotensi berbahaya benda jatuh
titik kumpul tidak jauh dari (drob object)
area gedung.
4 Kegiatan pengecatan sudah Tidak terdapat Ahli K3 bidang listrik
dilengkapi APD (Masker
Biasa)
5 Terdapat program perusahaan Teknisi K3 Listrik tidak tidak
untuk perawatan Listrik memiliki lisensi dari Menteri/
Pejabat yang ditunjuk
6 Terdapat struktur organisasi Tidak terdapat APD khusus
perawatan Listrik Listrik (hand gloves, dan safety
shoes) dan kurangnya perawatan
APD listrik (helmet)
7 Terdapat instalasi penyalur Safety sign untuk bahaya listrik dan
petir ruang genset tidak standar
8 Kipas pendingin trafo cover
Terdapat instruksi kerja
(pelindung) rusak dan tidak ada
pengoperasian genset
warning sign
9 Terdapat warnigng sign pada Tidak terdapat lampu emergency
travo light di ruang genset
10 Tidak ada unit penanggulangan
Terdapat proteksi (sengkang)
kebakaran
APAR yang lengkap
7

11 Tidak ada pemeliharaan dan


Terdapat Instruksi pengujian instalasi alarm kebakaran
penggunaan APAR secara berkala

12 Terdapat APAR yang tidak


Terdapat 36 APAR yang di dilengkapi dengan pemberian tanda
perusahaan pemasangan

13 Terdapat APAR yang tidak ada


jenisnya
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1. Analisa Masalah


Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada praktik kerja
lapangan, teradapat beberapa faktor penyebab perusahaan tersebut tidak
memperhatikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja, diantaranya :
1. Kurangnya kesadaran pekerja dalam menggunakan APD pada pekerjaan
yang berhubungan dengan instalasi listrik dan kegiatan di warehouse pada
perusahaan tersebut.
2. Tidak terdapat Ahli K3 Listrik yang berlisensi dan hanya terdapat 1 tenaga
kerja teknisi K3 listrik yang belum berlisensi.
3. Tidak terdapat unit kerja penanggulangan kebakaran secara struktural.
4. Potensi behaya kebakaran di PT. Lucky Keramik Indah termasuk
klasifikasi potensi bahaya kebakaran sedang 2.
5. Tidak terdapat keterangan jenis dan pemberian tanda pemasangan APAR.

3.2. Pemecahan Masalah


Beberapa hasil penemuan obervasi kami identifikasi dengan membagi dua
hasil temuan, yaitu temuan positif dan temuan negatif. Berikut Hasil Analisa
pemecahan masalah yang identifikasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

8
9

Tabel 3.1 Temuan Positif Bidang Kontruksi Bangunan,Listrik dan Penanggulangan Kebakaran.

Temuan Positif Peraturan Perundang-


No. Temuan
Analisis dampak positif/negative Rekomendasi undangan
1. Petugas gudang yang bekerja di Pekerja dapat bekerja dengan Perlu dilakukan monitoring Permenaker No.09/2016
ketinggian (lantai 2) telah di aman dan nyaman, karena terdapat dan evaluasi terkait tentang bekerja pada
batasi dengan handrill (pagar pembatas handrill di Lt. 2. kelayakan penggunaan ketinggian, pasal 24,39,40
pengaman). handrill atau pagar
pengaman.
2. Kegiatan pengecatan sudah Pekerja dapat melakukan Kebersihan dan Kerapihan Permenakertrans
dilengkapi APD (Masker Biasa). Pekerjaan dengan Aman, dan ditempat kerja harus dijaga No.01/MEN/1980 tentang
menekan risiko menghirup bau seperti kegiatan pengecatan K3 pada Konstruksi
Cat secara Langsung yaitu apabila pekerja tidak Bangunan Pasal 6.
menggunakan APD yang
sesuai(respirator) bisa
mengakibatkan PAK.
3. Terdapat program perusahaan Pekerja dapat memahami cara Mempertimbangkan Permenaker 12 thn 2015
untuk perawatan instalasi listrik perawatan instalasi listrik sesuai Prosedur perawatan listrik tentang keselamatan dan
10

manual book dihubungkan dengan kesehatan kerja listrik di


kebijakan peraturan K3 tempat kerja bab II pasal 4
listrik dan konsistensi dalam ayat 1
perawatan listrik yang telah
ditetapkan
4. Terdapat struktur organisasi Tiap pekerja memahami Pembentukan struktur Permenaker 12 thn 2015
perawatan Listrik. pembagian tugas dan tanggung organisasi K3 listrik dan tentang keselamatan dan
jawabnya sesuai peruntukkan yang penyediaan ahli K3 Listrik kesehatan kerja listrik di
ditetapkan dalam struktur tempat kerja bab II pasal 4
organisasi ayat 2, pasal 7, dan pasal 8

Gambar 3.1 Struktur


Organisasi
5 Terdapat instalasi penyalur petir Penyalur petir berfungsi untuk Melakukan monitoring pada Permenaker no 2 tahun 1989
menangkap muatan petir dan penyalur petir pasal 9
menyalurkannya ke bumi
11

Gambar 3.2 Instalasi Penyalur


Petir
6. Terdapat instruksi kerja Teknisi genset dapat melakukan Konsistensi dalam mematuhi PP 50 thn 2012 tentang
pengoperasian genset pengoperasian genset dengan instruksi kerja penerapan system
aman guna mencegah kecelakaan pengoperasian genset yang manajemen keselamatan di
kerja telah ditetapkan tempat kerja bab II bagian 4
pasal 10 ayat 4 poin d dan
pasal 11 ayat 2 poin c
7. Terdapat warning sign pada travo Mencegah bahaya kesetrum dari Menjaga warning sign agar PP 50 thn 2012 tentang
travo (control administrasi) tetap terlihat jelas penerapan system
manajemen keselamatan di
tempat kerja bab II bagian
pasal 6 ayat 1 poin a dan
12

pasal 7 ayat 2 poin a


8. Terdapat proteksi (sengkang) APAR terlindungi, penempatan Selalu memastikan sengkang Peraturan Menteri Tenaga
APAR yang lengkap yang sesuai, dan mudah dilihat. tersebut tidak terkunci dan Kerja dan Transmigrasi No:
APAR dalam kondisi yang Per-04/MEN/1980 tentang
baik sesuai standar Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan, Pasal
7

Gambar 3.3 Proteksi APAR


9. Terdapat prosedur penggunaan Memudahkan pekerja untuk Label prosedur penggunaan Peraturan Menteri Tenaga
APAR menggunakan APAR pada saat harus selalu dipastikan ada Kerja dan Transmigrasi No:
darurat. pada setiap APAR Per-04/MEN/1980 tentang
Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan, Pasal
12
10 Terdapat 36 APAR yang Memudahkan proses Adanya perawatan APAR Peraturan Menteri Tenaga
13

disediakan pada setiap penanggulangan kebakaran yang dilakukan secara Kerja dan Transmigrasi No:
departemen konsisten. Per-04/MEN/1980 tentang
Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan, Pasal
11
14

Tabel 3.2 Temuan Negatif Bidang Kontruksi Bangunan,Listrik dan Penanggulangan Kebakaran

Temuan Negatif
Analisis dampak Rekomendasi Peraturan Perundang-
No. Temuan
undangan
negatif
1. Pada area ruangan genset, dibagian dinding Jika tidak di lakukan Pada bagian dnding yang Permenakertrans
mengalami selimut semen yang terkelupas perbaikan akan terkelupas harus segera No.01/MEN/1980 tentang K3
dan pada bagian ring balok mengalami mengakibatkan dilakukan perbaikan pada konstruksi Bangunan
keretakan. kerusakan/rutuhnya dengan menambal pasal 8 dan 11.
bangunan. keretakan dan pada bagian
ring balok dilakukan
perbaikan pekerjaan
dengan menggunakan
metode grouting/injection.
2. Penyusunan barang di warehouse pada Kemungkinan risiko Tindakan pecegahan harus Permenakertrans
ketinggian (di lantai 2) berpotensi berbahaya Pekerja Kejatuhan dilakukan untuk No.01/MEN/1980 tentang K3
fall (kejatuhan) barang cukup besar dan menjamin bahwa barang pada Konstruksi Bangunan
menyebabkan kerugian yang disusun di tempat Pasal 7 dan 8.
15

bagi Perusahaan karna tinggi tidak dapat jatuh ke


hancurnya barang yang bawah yang menyebabkan
sudah siap dipasarkan kecelakaan dapat
diupayakan dengan
reposisi penyusunan
barang tidak terlalu dekat
dengan titik handrill atau
Gambar 3.4 Pentusunan Barang di
tepi lantai.
Warehouse
3. Tidak terdapat Ahli K3 bidang listrik Pemeliharaan tidak Pembentukan K3 Listrik Permenaker 12 thn 2015
terlaksanakan pada yang terdapat Ahli K3 tentang keselamatan dan
kegiatan pembangkitan bidang Listrik di dalam kesehatan kerja listrik di
dan pemanfaatan struktur organisasinya. tempat kerja bab III pasal 7
dan pasal 8
4. Teknisi K3 Listrik tidak tidak memiliki Tidak dapat dipastikan Melakukan pembinaan K3 Permenaker 12 thn 2015
lisensi dari Menteri/ Pejabat yang ditunjuk kompetensi Teknisi K3 Listrik kepada teknisi tentang keselamatan dan
listrik yang sesuai tenaga K3 Spesialis kesehatan kerja listrik di
dengan peraturan yang Listrik melalui tempat kerja pasal I poin 17
berlaku. Ketenagakerjaan
16

5. Tidak terdapat APD khusus Listrik (hand Teknisi listrik dapat Menyediakan APD Permenakertrans no 8 thn
gloves, dan safety shoes) dan kurangnya kesetrum (mayor khusus listrik ( hand 2010 pasal ayat 1, pasal 2
perawatan APD listrik (helmet) injuring-fatallity) saat gloves, dan safety shoes) ayat 1 dan 2, pasal 3, pasal 4
berhubungan dengan ayat 1 poin q.
lisrik

Gambar 3.5 APD Khusus Listrik


6. Cover travo Terindikasi terjadinya Melakukan penggantian PP 50 thn 2012 tentang
(pelindung) pada kipas pendingin dalam kecelakaan kerja (organ cover travo penerapan system manajemen
kondisi rusak tubuh terkena baling- (pelindung) pada kipas keselamatan di tempat kerja
baling kipas) pendingin bab II bagian keempat pasal
11 ayat 2 poin a

Gambar 3.6 Cover Travo


17

7. Tidak terdapat lampu emergency light di Tekendalanya dalam Pemasangan lampu PP 50 thn 2012 tentang
ruang genset. menghidupkan genset emergency di ruang penerapan system manajemen
pada saat pemadaman genset keselamatan di tempat kerja
listrik bab I pasal II poin c
8. Tidak ada unit penanggulangan kebakaran Unit penanggulan Dibentuknya unit Keputusan Menteri Tenaga
kebakaran ialah unit penanggulangan Kerja R.I. No: KEP-
kerja yang dibentuk dan kebakaran. Unit tersebut 186/MEN/1999 Tentang Unit
ditugasi untuk terdiri dari petugas peran Penanggulangan Kebakaran
menangani masalah kebakaran, regu Di Tempat Kerja, Pasal 4
penanggulangan penanggulangan
kebakaran ditempat kebakaran, koordinator
kerja. unit penanggulangan
kebakaran, dan ahli K3
spesialis penanggulangan
kebakaran.
9. Tidak ada pemeliharaan dan pengujian Apabila terjadi potensi Harus dilakukan Peraturan Menteri Tenaga
instalasi alarm kebakaran secara berkala kebakaran ada pengecekan berkala Kerja No: Per/02/MEN/1983
kemunginan alat tidak mingguan, bulanan, dan tentang Instalasi Alarm
berfungsi dengan baik. tahunan Kebakaran Automatic, Pasal
18

57

Gambar 3.7 Instalsi Alarm Kebakaran


10. Terdapat APAR yang tidak dilengkapi Alat pemadam api Seharunya diberi tanda Peraturan Menteri Tenaga
dengan pemberian tanda pemasangan ringan ialah alat yang pemasangan Kerja dan Transmigrasi No:
ringan serta mudah Per-04/MEN/1980 tentang
digunakan oleh satu Syarat-syarat Pemasangan
orang untuk dan Pemeliharaan Alat
memadamkan api pada Pemadam Api Ringan, Pasal
saat terjadi kebakaran. 4

Gambar 3.8 APAR Tidak Dilengkapi


19

Tanda Pemasangan
11. Terdapat APAR yang tidak ada jenisnya APAR terdiri dari jenis Sebaiknya pada setiap Peraturan Menteri Tenaga
cairan (air),busa, tepung APAR dilengkapi dengan Kerja dan Transmigrasi No:
kering, gas jenisnya. Per-04/MEN/1980 tentang
(hydrocarbon Syarat-syarat Pemasangan
berhalogen dsb). dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan, Pasal
2
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di PT. Lucky Indah Keramik
kami mengambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Terdapat 4 temuan positif dan 3 temuan negative pada konstruksi
bangunan.
2. Terdapat 5 temuan positif dan 6 temuan negative pada Instalasi listrik.
3. Terdapat 3 positif dan 4 temuan negative pada Penanggunalangan
kebakaran.
4. Tidak ada pengerjaan konstruksi di PT Lucky Indah Keramik sehingga
tidak ada temuan yang berhubungan kegiatan konstruksi.
5. PT. Lucky Indah Keramik Tidak ada Ahli K3 kebakran dan Ahli K3
Listrik yang berlisensi.
6. PT. Lucky Indah Keramik memiliki teknisi K3 listrik, namun tidak
berlisensi.
4.2. Saran
Berdasarkan hasil observasi dan kesimpulan praktik kerja lapangan yang
kami lakukan pada PT. Lucky Indah Keramik, berikut beberapa saran yang
bisa kami berikan, yaitu :
1. Sebaiknya PT. Lucky Indah Keramik memiliki Ahli K3 Listik karena
perusahaan tersebut menggunakan daya dari PLN lebih dari 200 Kilo Volt
Ampere.
2. Sebaiknya PT. Lucky Indah Keramik memiliki Ahli K3 spesialis
kebakaran karena perusahaan tersebut memiliki tingkat resiko bahaya
kebakaran sedang 2.
3. Seharusnya PT. Lucky Indah Keramik memiliki Tim Penanggulangan
Kebakaran secara structural.
4. Sebaiknya PT. Lucky Indah Keramik menyediakan APD khusus pekerja
instalasi listrik secara lengkap.

20
22

DAFTAR PUSTAKA

1. Aplikasi JDHI KEMENAKER


2. Garis-Garis Besar Ketentuan Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
3. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
4. Modul Pembinaan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum.
23
24

LAMPIRAN

SESI 1
Dibahas oleh kelompok pembahas yaitu Kelompok 2
1. Bagaimana cara penempatan APAR yang sesuai dengan regulasi, dan
kapan APAR harus dilakukan pemeriksaan ? (Selvi Drilia Marwati)
Jawaban : (Gilbi Ovi Desmeta )
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 4 Tahun
1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam
Api Ringan pada Pasal 4 dikatakan bahwa :
1) Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan
pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan
diambil serta dilengkapi dengan pemberi tanda pemasangan.
2) Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut adalah 125 cm dari dasar
lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan
bersangkutan
3) Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai
dengan jenis dan penggolongan kebakaran seperti tersebut
4) Penempatan antara alat pemadam api yang satu dengan lainnya atau
kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali
ditetapkan oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 4 Tahun
1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam
Api Ringan pada Pasal 11 dikatakan bahwa setiap alat pemadam api ringan
harus diperiksa 2 (dua) kali dalam saru tahun, yaitu pemeriksaan dalam
jangka waktu 6 bulan dan dalam jangka watu 12 bulan.

2. Apa saja potensi bahaya listrik di perusahaan tersebut ? (Tomy Pangihutan


Lumba Godang Saragih)
Jawaban : (Samuel Eduard Sitohang)
Potensi bahaya yang diakibatkan oleh listrik adalah :
25

1) Kesetrum (sengat listrik), yang akan dirasakan jika arus listrik melalui
tubuh kita.
2) Panas atau kebakaran
a. Panas yang dimaksud disini adalah panas yang muncul karena
adanya aliran arus melalui suatu resistansi. Kawat yang panas
dapat menyebabkan terbakarnya isolasi kabel sehingga
mengakibatkan hubungan singkat.
b. Ledakan ini terjadi akibat hubungan singkat. Arus listrik yang
mengalir akan sangat besar sehinggga terjadi kenaikan temperatur
yang sangat cepat dan menyebabkan naiknya tekanan udara secara
cepat.

3. Penyalur petir apa yang terdapat di PT. Lucky Indah Keramik tersebut,
apakah masih berfungsi ? (Chrisnantyo Agam Anggoro)
Jawaban : (Risky Rahman Purba)
Di perusahaan tersebut menggunakan penyalur petir jenis konvensional
karena menggunakan 3 (tiga) buah penangkal petir pada tiap gedungnya
sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 Tahun 1989 tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir. Namun pada penyalur petir tersebut
tidak dilakukan pengujian, sehingga tidak diketahui apakah masih
berfungsi atau tidak.
SESI 2
Diskusi Umum
1. Bagaimana proses pemeriksaan pada instalasi listrik ? (Aldo Riansyah)
Jawaban : (Stella Aprilly)
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 12 Tahun
2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
pada Bab IV Pemeriksaan dan Pengujian Pasal 9 dikatakan bahwa :
1) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) huruf b
merupakan kegiatan penilaian dan pengukuran terhadap instalasi,
perlengkapan dan perlatan listrik untuk memastikan terpenuhinya
26

standar bidang kelistrikan dan ketentuan peraturan perundang-


undangan.
2) Pengujian sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1) huruf b
merupakan kegiatan penilaian, perhitungan, pengetesan, dan
pengukuran terhadap instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik untuk
memastikan terpenuhinya standar bidang kelistrikan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3) Pemeriksaan dan pengujian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) wajib dilakukan pada perencanaan, pemasangan,
penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan, untuk kegiatan
pembangkitan, transmisi, distribusi dan pemanfaatan listrik.
4) Pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) mengacu kepada standar bidang kelistrikan dan peraturan
perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada pasal 5.

2. Bagaimana cara mengurangi bahaya di PT. Lucky Indah Keramik ? (Nyda


Fitriyani Fazda)
Jawaban : (Widianto Abdul Wakim)
Dilakukan risk assessment, dimulai dengan eliminasi, substitusi,
engineering control, administrasi control, dan PPE. Misalnya terdapatnya
kabel yang berantakan. Maka risk assessment nya :
a. Eliminasi tidak bisa
b. Substitusi tidak bisa
c. Engineering control dengan cara memasang cover pada kabel
d. Administrasi dengan cara membwerikan work instruction, sign bahaya,
listrik pada trafo, pengoperasian genset.
e. PPE dengan terdapatnya APD untul listrik (helmet), walaupun kurang
lengkap (safety shoes rubber, hand gloves rubber) yang tidak dapat
dialiri listrik.

3. Apakah perusahaan sudah melakukan perawatan di perusahaan tersebut?


(Sisca Purbo Lestari)
27

Jawaban : (Muhammad Uswatun Nafi)


Perusahaan sudah melakukan perawatan gedung yang bertujuan untyk
mengurangi potensi bahaya yang ditimbulkan dari bangunan gedung. Hal
ini dapa dilihat dari kondisi bangunan gedung yang masih layak pakai dan
tidak ada kerusakan yang berarti. Selain itu berdasarkan wawancara
dengan pihak perusahaan dikatakan bahwa setiap ada kerusakan gedung
perushaan akan langsung menugaskan bagian perawatan gedung untuk
memperbaikinya.

Anda mungkin juga menyukai