Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


PT. SARI ENESIS INDAH
CIAWI, BOGOR
PENGAWASAN K3 BIDANG : KONTRUKSI BANGUNAN, LISTRIK DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK 2:

1. Anita M M Silaban

2. Azwar Hamid

3. Igo Pradipa Rahman

4. Nandar Ramdani

5. Silviana

6. Tegar Lyana Pangestika

7. Zulian Ahmadi

PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU KATIGA
JAKARTA, 15 -27 JANUARI
2018
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktik di PT. SARI ENESIS INDAH ini tepat
pada waktunya.
Laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “PENGAWASAN K3
BIDANG : KONSTRUKSI BANGUNAN, PENANGGULANGAN
KEBAKARAN, DAN LISTRIK” ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Ahli K3 Umum dari Kementerian Tenaga Kerja Republik
Indonesia. Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah kami menyampaikan rasa
hormat dan ucapan terima kasih pada semua pihak yang dengan tulus ikhlas
memberikan bantuan dan dorongan kepada kami dalam menyelesaikan laporan
ini, terutama pada :
1. Bpk. Muhammad Hanif Dhakiri selaku Menteri Tenaga Kerja RI;
2. Bpk. Drs. Herman Prakoso, MM selaku Direktur PNK3 KEMENAKER
RI;
3. Pengawas presentasi sekaligus penguji;
4. Para Pemateri dari KEMNAKER RI;
5. Seluruh staff dan jajaran PT.Sari Enesis Indah;
6. PT. Mutiara Mutu Katiga selaku penyelenggara Pembinaan dan Sertifikasi
Ahli K3 Umum;
7. Teman-teman peserta Calon Ahli K3 Umum Batch ke-21 yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu namanya.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan baik bentuk,
isi maupun penulisannya. Oleh karena itu kami menerima kritikan yang bersifat
membangun dari berbagai pihak. Penulis akan sangat berterima kasih atas saran
dan kritik tersebut. Semoga kehadiran laporan ini memenuhi sasarannya.
Jakarta, Januari 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Maksud & Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) .......................... 2
1.3 Ruang Lingkup ................................................................................. 3
1.3.1 Ruang Lingkup Objek Pengawasan Konstruksi Bangunan..... 3
1.3.2 Ruang Lingkup Objek Pengawasan Listrik ............................. 3
1.3.3 Ruang Lingkup Objek Pengawasan Kebakaran ...................... 3
1.4 Dasar Hukum....................................................................................4
1.4.1 Dasar Hukum K3 Listrik .........................................................4
1.4.2 Dasar Hukum K3 Listrik .........................................................5
1.4.3 Dasar Hukum K3 kebakaran ...................................................5
BAB II KONDISI PERUSAHAAN
2.1 Profil Perusahaan.............................................................................. 6
2.1.1. Sejarah Perusahaan ................................................................. 7
2.1.2 Produk ..................................................................................... 7
2.1.3 Visi dan Misi .......................................................................... 8
2.2 Temuan Hasil Observasi .................................................................. 9
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Analisa Masalah ............................................................................... 11
3.2 Pemecahan Masalah ......................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan............................................................................................21
4.2 Saran ..................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo Perusahaan ........................................................................... 5


Gambar 2.2 Produk ........................................................................................... 6
Gambar 2.3 Produk PT. Sari Enesis Indah. ....................................................... 6
Gambar 3.1 Susunan Kabel Listrik ................................................................... 10
Gambar 3.2 Panel Listrik .................................................................................. 11
Gambar 3.3 Penyalur Petir ................................................................................. 12
Gambar 3.4 APAR ............................................................................................ 13
Gambar 3.5 Titik Kumpul ................................................................................. 14
Gambar 3.6 Panel Listrik .................................................................................. 15
Gambar 3.7 Form Monitoring APAR ............................................................... 16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Temuan Positif dan Negatif Pengawasan K3 dibidang


konstruksi. Listrik, dan penanggulangan kebakaran ........................ 7

Tabel 3.1 Temuan Positif Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik dan


Penanggulangan Kebakaran .......................................................... 13

Tabel 3.2 Temuan Negatif Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik dan


Penanggulangan Kebakaran

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya setiap perusahaan dan tenaga kerja dimanapun tidak

menghendaki terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja, maupun pencemaran

lingkungan. Suatu potensi resiko berupa kecelakaan, kebakaran, pencemaran

lingkungan, dan penyakit akibat kerja dapat muncul karena kesalahan dalam

penggunaan peralatan maupun perilaku yang salah dari tenaga kerja. Kesehatan

keselamatan kerja merupakan hal yang penting di dalam sebuah perusahaan

karena menjadi suatu aspek yang digunakan untuk mengurangi tingkat kecelakaan

bagi seluruh pekerja atau operator yang berada di dalam perusahaan tersebut,

mengingat banyaknya kecelakaan kerja yang terjadi pada operator yang bekerja di

berbagai perusahaan.

Seiring dengan perkembangan sektor industri yang semakin kompleks,

terdapat banyak sumber yang berpotensi menimbulkan bahaya sehingga perlu

dilakukan suatu upaya pengendalian terhadap sumber bahaya tersebut salah

satunya adalah pengendalian bahaya kontrsuksi bangunan, listrik, dan kebakaran.

Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu

upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran

lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan

produktivitas kerja (UU No. 01 Tahun 1970).

1
2

Pabrik PT. Sari Enesis Indah berlokasi di Jl.Ciawi Bogor, Ciawi Plant Bogor,

Jawa Barat, Indonesia. Sedangkan kantor pusat terletak di Jl. Kruing I Blok L5

No. 5. Delta Silicon Industrial Estate, Cikarang Bekasi. Pabrik PT. Sari Enesis

Indah memiliki luas lahan 4,9 Ha meliputi bangunan kantor, klinik, kantin,

mushola, dan bangunan pabrik.

PT. Sari Enesis Indah merupakan salah satu perusahaan yang

memanfaatkan kekayaan sumber daya alam Indonesia yang dipadukan dengan

ilmu pengetahuan, khususnya dalam disiplin ilmu kesehatan berupa minuman.

Didukung oleh para profesional dan ilmuan yang berkualitas, berdedikasi dan

berkomitmen dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi melalui penelitian

yang cermat, intensif dan inovatif, membuat PT. Sari enesis Indah semakin yakin

dalam memperluas eksistensinya di lingkup Nasional yang lebih besar dan

mencapai area kompetitif yang berkelanjutan dalam industri minuman kesehatan.

Untuk mendukung hal tersebut, maka perlu adanya pengawasan mengenai

kesehatan dan keselamatan kerja di PT. Sari Enesis Indah.

1.2 Maksud Dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk

memperkenalkan peserta pelatihan K3 pada dunia kerja serta meningkatkan dan

menumbuhkan sikap profesional dari peserta pelatihan K3 dan kompetisi serta

kontribusi para peserta dalam memasuki dunia kerja, dan untuk memenuhi syarat

tugas akhir dalam pelaksanaan pelatihan calon ahli K3 umum, kegiatan ini juga

bertujuan untuk mencari pengalaman-pengalaman kerja dibidang kesehatan dan

keselamatan kerja dan langsung mengidentifikasi dan mengawasi permasalahan-


3

permasalahan terkait K3 di lapangan khususnya pada K3 konstruksi bangunan,

listrik, dan penanggulangan kebakaran.

1.3 Ruang Lingkup

1.3.1 Objek Pengawasan Konstruksi Bangunan

Ruang lingkup K3 konstruksi bangunan dapat diimplementasikan di

lapangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yaitu:

1.3.2 Objek Pengawasan Listrik

Ruang lingkup K3 listrik dapat diimplementasikan di lapangan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yaitu:

1. Instalasi listrik;

2. Generator Set;

3. Panel –Panel Listrik;

4. Trafo;

5. Peraturan K3 Listrik di Tempat Kerja;

6. Sumber Bahaya Listrik;

7. Sistem Pengamanan Bahaya Listrik

8. Alat Pelindung Diri (APD) terkait Kelistrikan;

9. Instalasi Penyalur Petir.

1.3.3 Objek Pengawasan Kebakaran

Ruang lingkup K3 kebakaran dapat diimplementasikan di lapangan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yaitu :

1 Sistem Proteksi Aktif :

1) APAR
4

2) Unit Penanggulangan Kebakaran

a) Pompa Hydran

b) Smoke Detector

c) Heat Detector

d) Sprinkle

e) Alarm Kebakaran

2 Sistem Proteksi Pasif

1) Sistem Kompartementasi (Pemisahan Bangunan Resiko Kebakaran

Tinggi)

2) Sarana Evakuasi dan Alat Bantu Evakuasi

1.4 Dasar Hukum

1.4.1 Pengawasan K3 Konstruksi Bangunan

1. Undang – Undang Nomor 01 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja;

2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia

No.Per.01/MEN/Tahun 1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Konstruksi ;

3. SKB Menaker dan MenPU ke-174/1986 dan No.104/KPTS/1986 tentang

K3 pada tempat kerja dan konstruksi beserta pedoman pelaksanaan K3

pada tempat kegiatan Konstruksi;

4. Surat edaran Dirjen Binawas No. 13/BW/1998 tentang Akte Pengawasan

Proyek Konstruksi Bangunan

5. Surat Dirjen Binawas No. 147/BW/KK/IV/1997 tentang Wajib Lapor

Pekerjaan Proyek Konstruksi


5

1.4.2 Pengawasan K3 Listrik

1. Undang – Undang Nomor 01 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja;

2. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2015 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja;

3. Peraturan Menteri Keternagakerjaan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun

2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor

PER.02/MEN/1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir;

1.4.3 Pengawasan K3 Kebakaran

1. Undang – Undang Nomor 01 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja;

2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-

04/Men/1980 Tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat

Pemadam Api Ringan;

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/Men/1983 Tentang

Instalasi Alarm Kebakaran Automatik


6

BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

Gambar 2.1
Logo Perusahaan

Nama Perusahaan : PT Sari Enesis Indah

Bidang Usaha : Perusahaan yang bergerak di bidang minuman

kesehatan dan produk FMCG (Fast Moving Consumer

Goods) kategori pilihan.

Plant : Jl. Veteran II Teluk Pinang, Ciawi. Bogor

Luas Area : 4.9 Ha

Telepon : (021) 89902488

Jumlah Karyawan : 186 Karyawan ( 163 karyawan laki-laki, 23 karyawan

wanita)

Website : www.enesis.com
7

2.1.1 Sejarah perusahaan

Berawal dari pendirian PT Herlina Indah pada tahun 1988 yang berlokasi

di Pulo Gadung, Bapak Ivan Chin memproduksi produk non-food yaitu lotion anti

nyamuk Sari Puspa. PT Herlina Indah terus mengembangkan fasilitasnya untuk

memperluas serta meningkatkan produksi food dan penjualan. Untuk produksi

food di PT Sari Enesis Indah yang berlokasi di Cikarang dan Ciawi. Sedangkan

untuk pendistribusiannya dipegang oleh PT. Marketama Indah dan PT Marketama

Indah Jabodetabek yang berlokasi di Pulo Gadung.

2.1.2 Produk

Gambar 2.2
Produk

Untuk produksi food dibagi menjadi 2 plant, produksi bubuk yang

berlokasi di Cikarang dan produksi minuman di Ciawi. PT Sari Enesis Indah

Ciawi pada tahun 2011 memproduksi minuman Coolant dan pada tahun 2012

memproduksi minuman Adem Sari Ching Ku.


8

Gambar 2.3
Produk PT Sari Enesis Indah
2.1.3 Visi dan Misi

PT Sari Enesis Indah memiliki Visi dan Misi sebagai berikut: Visi :

“Enesis Group bertekad kuat menjadi pemimpin dunia di bidang minuman

kesehatan dan produk FMCG (Fast Moving Consumer Goods) kategori pilihan”.

Untuk mencapai visi ini, Enesis Group selalu mencoba untuk:

1. Menciptakan produk inovatif yang mampu memberikan solusi sesuai

kebutuhan konsumen

2. Memastikan seluruh produk memiliki kualitas yang baik

Misi:

1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen

2. Mengembangkan produk-produk inovatif sebagai solusi kebutuhan

masyarakat dengan menjamin kualitas produk, memperkuat jaringan

distribusi dan komunikasi kreatif kepada konsumen.

3. Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan

memiliki integritas yang tinggi


9

4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap kepentingan

lingkungan dan sosial

5. Memasarkan produk unggulan guna memenuhi kepuasan pelanggan

2.2 Temuan Hasil Observasi

Observasi yang telah dilakukan di PT. Sari Enesis Indah maka orientasi

dalam kegiatan pengawasan K3 di bidang konstruksi bangunan, listrik dan

penanggulangan kebakaran. Berikut hasil temuan-temuan positif dan negatif

dibidang listrik dan kebakaran di PT.Sari Enesis Indah :

Tabel 2.1 Tabel Temuan Positif dan Negatif Pengawasan K3 di bidang


konstruksi, listrik, dan penanggulangan kebakaran
No Temuan Positif Temuan negatif
1. Tidak terdapat pengerjaan Tidak ada bukti pemeriksaan dan
konstruksi di PT.Sari Enesis pengujian instalasi listrik
Indah
2. Memiliki Ahli K3 Listrik Tidak bisa menunjukan SKP Ahli K3
Listrik
3. Kabel yang digunakan sudah Tidak terdapat Instalasi Alarm
memenuhi standar SNI Automatik (detector asap/detector
panas/detector api dan titik panggil),
sprinkler, dan hydran
4. Terdapat safety sign potensi Pemeriksaan terakhir pada APAR
bahaya listrik bertegangan listrik dilakukan pada bulan juli 2017
5. Pemeriksaan alat – alat listrik Ahli K3 Listrik belum bisa
dilakukan selama 1 tahun sekali menunjukkan SKP nya
dan pengujian berkala dilakukan
5 tahun sekali oleh Ahli K3
Listrik
6. Telah memiliki instalasi penyalur Belum terdapat penyusunan tim
petir penanggulangan kebakaran secara
struktural.
7. Terdapat 79 APAR yang
disediakan pada setiap
departemen dengan jenis yang
berbeda dan disesuaikan pada
jenis kebakaran. Penempatan
APAR ditempatkan pada posisi
yang mudah dilihat. Terdapat 3
10

No Temuan Positif Temuan negatif


orang petugas kebakaran dan 1
orang koordinator pada setiap
shift.

8. Sudah terdapat unit


penanggulangan kebakaran yang
bertugas di lapangan. Dilakukan
briefing tentang tanggap
kebakaran setiap pagi. Dilakukan
pelatihan tanggap kebakaran dua
kali dalam satu tahun.
.
9. Terdapat titik kumpul
penanggulangan keadaan darurat
11

BAB III

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Analisa Masalah

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terdapat beberapa factor

penyebab perusahaan tersebut tidak memperhatikan keselamatan dan kesehatan

kerja, diantaranya:

1. Pada sistem penanganan dan pengamanan kelistrikan yang diterapkan di

PT. Sari Enesis Indah sudah baik, tetapi ada beberapa hasil observasi kami

bisa menjadi bahan masukan bagi perusahaan.

2. Hanya memiliki 1 ahli K3 Listrik untuk menangani kapasitas/daya listrik

sebesar 6 MW.

3. Panel Listrik yang ada di perusahaan tersebut tidak ada bukti pemeriksaan

dan pengujian instalasi listrik

4. Potensi bahaya kebakaran di PT. Sari Enesis Indah termasuk klasifikasi

potensi bahaya kebakaran sedang 1.

5. Perusahaan tersebut belum mempunyai Tim tanggap darurat kebakaran

secara struktural.

6. Perusahaan hanya memiliki APAR dan tidak terdapat Instalasi Alarm

Automatik (detector asap/detector panas/detector api dan titik panggil),

sprinkler, dan hydran


12

3.2 Pemecahan Masalah

Beberapa hasil temuan observasi kami identifikasi dengan membagi dua

hasil temuan, yaitu temuan positif dan temuan negatif. Berikut hasil analisa dan

pemecahan masalah yang identifikasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.


13

Tabel 3.1 Temuan Positif Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik, dan Penanggulangan Kebakaran

No Temuan Temuan positif Peraturan perundangan


Analisis dampak positif/ negatif Rekomendasi
1. Tidak terdapat pengerjaan
konstruksi di PT.Sari Enesis
Indah
2. Memiliki ahli K3 listrik Dengan ada nya Ahli K3 listrik di Ahli K3 listrik harus  Peraturan Menteri
perusahaan, maka perusahaan bersetifikasi, hal ini sesuai Tenaga Kerja No.12
mentaati peraturan yang ditetapkan dengan Kepdirjen Binawas Tahun 2015 tentang K3
dan membuat instalasi listrik di No.12 Tahun 2015 menyatakan Listrik di tempat kerja
perusahaan menjadi terawasi. bahwa perencanaan, Pasal 2 dan Pasal 6 ayat
pemasangan, perubahan, (3)
pemeliharaan dan pemeriksaan  Kepdirjen Binawas
serta pengujian instalasi, No.:Kep.47/PPK&K3/VI
perlengkapan dan peralatan II/2015
listrik di tempat kerja harus
dilaksanakan oleh Ahli K3
bidang listrik yang mempunyai
sertifikat, penunjukan dan kartu
tanda kewenangan yang
dikeluarkan oleh Menteri
Ketenagakerjaan atau pejabat
yang ditunjuk.
14

3. Upaya standarisasi kabel listrik ini Melakukan pemeriksaan berkala Peraturan Menteri Tenaga
merupakan upaya untuk terhadap kabel untuk mengecek Kerja No. 12 Tahun 2015
mengurangi bahaya terhadap bagian kabel terkelupas atau tentang K3 Listrik di tempat
pekerja dan mengontrol kerusakan tidak kerja
kimiawi dan mekanik pada kabel

Gambar 3.1. Susunan


Kabel Listrik
Kabel yang digunakan
sudah tersusun rapih dan
memenuhi standar SNI
berdasarkan bukti fisik
diluar kabel sudah
bertuliskan SNI dan nomor
SNI nya

4. Dalam UU No.01 Tahnun 2970 Safety sign yang ditempatkan di Undang – undang No. 1
dikatakan bahwa pengurus wajib sekitar instalasi listrik sudah Tahun 1970 tentang
memasang semua gambar memenuhi standar, kami keselamatan kerja pasal 14
keselamatan kerja pada tempat – menyarankan agar safety sign ayat (2)
tempat yang mudah terlihat dan diperbanyak dengan ukuran
terbaca. Dengan adanya safety sign, yang lebih besar sehingga
pekerja menjadi tahu bahwa di memudahkan untuk dilihat oleh
Gambar 3.2. Panel Listrik tempat tersebut ada potensi bahaya pekerja.
listrik sehingga bahaya terkena arus
15

Terdapat safety sign potensi kejut listrik dapat dicegah.


bahaya listrik bertegangan
listrik di area kerja

5. Pemeriksaan alat – alat Pemeriksaan dan pengujian berkala Konsisten dalam melakukan Permen No. 12 Tahun 2015
listrik dilakukan selama 1 pada setiap instalasi listrik di pemeriksaan dan pengujian tentang Keselamatan dan
bulan sekali dan pengujian perusahaan dimaksudkan untuk terhadap instalasi listrik untuk Kesehatan Kerja Listrik di
berkala dilakukan 1 tahun memastikan terpenuhinya standar mengantisipasi korsleting dan Tempat Kerja Pasal 9 ayat
sekali oleh PJK3 bidang kelistrikan. Pemeriksaan kebakaran. (1) dan (2)
dan pengujian ini dilakukan
sebelum penyerahan kepada
pengguna, setelah ada perubahan,
dan secara berkala. Pemeriksaan
dilakukan 1 kali dalam 1 tahun,
sedangkan pengujian dilakukan 1
kali dalam 5 tahun.
6. Dengan ada nya Instalasi penyalur Melakukan maintenance secara Permen No. 2 Tahun 1989
petir akan membuat bangunan lebih terukur sesuai dengan ketentuan tentang Pengawasan
aman dari potensi tersambar petir, melakukan pengujian setiap 2 Instalasi Penyalur Petir
namun alat ini harus diperiksa dan tahun sekali. Pasal 9 ayat (1)
di uji untuk memastikan instalasi
tersebut bekerja dengan baik.

Gambar 3.3 penyalur petir


Telah memiliki instalasi
penyalur petir
16

7. Alat Pemadam Api Ringan Sebaiknya dibuatkan cara  Permen No. 4 Tahun
merupakan salah satu alat yang pemakaian APAR lebih jelas. 1980 tentang Syarat-
dapat digunakan dalam syarat Pemasangan dan
penanggulangan dan pemadaman Pemeliharaan Alat
kebakaran. APAR akan Pemadam Api Ringan
dioperasikan oleh Petugas Peran pasal 4 ayat (1)
Kebakaran yang terdekat dengan  Permen No. 186 Tahun
lokasi kebakaran dan telah 1999 tentang Unit
Gambar 3.4. APAR
Terdapat 79 APAR yang ditunjuk. Penanggulangan
disediakan pada setiap Kebakaran di Tempat
departemen dengan jenis Kerja pasal 5
yang berbeda dan
disesuaikan pada jenis
kebakaran. Penempatan
APAR ditempatkan pada
posisi yang mudah dilihat.
Terdapat 3 orang petugas
kebakaran dan 1 orang
koordinator pada setiap
shift.

8. Sudah terdapat unit Unit penanggulangan kebakaran Perlu dilakukan penambahan Permen No. 186 Tahun
penanggulangan kebakaran berfungsi untuk melakukan upaya anggota unit penanggulangan 1999 tentang Unit
yang bertugas di lapangan pemadaman api ketika terjadi kebakaran, yaitu ahli K3 Penanggulangan Kebakaran
Dilakukan briefing tentang kebakaran. Unit ini terdiri dari spesialis kebakaran. di Tempat Kerja pasal 5.
tanggap kebakaran setiap petugas peran kebakaran, regu
pagi. penanggulangan kebakaran
Dilakukan pelatihan tanggap koordinator unit penganggulangan
17

kebakaran dua kali dalam kebakaran, dan ahli K3 spesialis


satu tahun. penanggulangan kebakaran.

9. Titik kumpul adalah tempat utnuk Persyaratan titik kumpul di PT. Peraturan Pemerintahan No.
memberikan tempat aman Sari Enesis Indah telah 48 tahun 2016 tentang
sementara, terdapat 1 ruang terbuka memenuhi standar. Tetap Standar Keselamatan dan
yang digunakan sebagai titik dipertahankan agar apabila Kesehatan Perkantoran
kumpul ketika terjadi keadaan sewaktu-waktu terjadi kebakaran
darurat di perusahaan. Jarak antara dapat menghindari adanya
titik kumpul dengan setiap korban.
departemen diupayakan dapat
Gambar 3.5 Titik Kumpul ditempuh dengan waktu maksimal
Terdapat titik kumpul 2,5 sampai 3 menit.
penanggulangan keadaan
darurat
18

Tabel 3.2 Temuan Negatif Bidang Konstruksi Bangunan, Listrik, dan Penanggulangan Kebakaran
No. Temuan Temuan Negatif Peraturan perundangan
Analisis dampak Rekomendasi
positif/ negatif
1. Jika instalasi listrik tidak Sebaikanya dibuatkan Permenaker no. 12 tahun 2015
ada bukti pemeriksaan bukti pemeriksaan tentang keselamatan dan
dan pengujian dan pengujian agar kesehatan kerja listrik di tempat
kemungkinan akan bisa memastikan kerja pasal 9 (1) & (2)
terjadli korsleting listrik instalasi listrik sesuai
atau kebakaran standar bidang
kelistrikan dan
perundang undangan
Gambar 3.6 Panel listrik

Tidak ada bukti pemeriksaan dan


pengujian instalasi listrik
2. Belum terdapat penyusunan tim Penyususan tim Segera membuat Permen No. 186 Tahun 1999
penanggulangan kebakaran secara penanggulangan struktural tim tentang Unit Penanggulangan
struktural. kebakaran secara penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
struktural berfungsi kebakaran. pasal 5
untuk memperjelas
tugas dan tanggung
jawab masing – masing
dari tiap anggota.
3. Tidak terdapat Instalasi Alarm Instalasi alarm Segera membuat Permen no.2 tahun 1983 tentang
kebakaran Automatik (detector kebakaran automatic instalasi alarm instalasi alarm kebakaran
asap/detector panas/detector api dan adalah berfungsi untuk kebakaran automatic automatik pasal 81
titik panggil), sprinkler, dan hydran memberikan peringatan pada setiap
19

No. Temuan Temuan Negatif Peraturan perundangan


Analisis dampak Rekomendasi
positif/ negatif
dini apabila terjadi departemen
kebakaran dan
mencegah terjadinya
kebakaran yang meluas.
Pemasangan instalasi
alarm kebakaran
automatic bersifat wajib.
4. Pemer iksaan APAR Melakukan Permen 4 tahun 1980 tentang
wajib dilakukan setiap 1 pemeriksaan berkala syarat-syarat pemasangan dan
kali dalam 6 bulan yang dan konsisten pemeliharaan alat pemadam api
meliputi pemeriksaan ringan pasal 11 (1)
pada komponen tabung
Gambar 3.7. form monitoring berserta isinya
APAR
Pemeriksaan terakhir pada APAR
dilakukan pada bulan juli 2017
5. Tidak bisa menunjukan SKP Ahli Ahli K3 Listrik harus Membuat permohon  Peraturan Menteri Tenaga
K3 Listrik tersertifikasi dari pembuatan SKP ke Kerja No.12 Tahun 2015
kementrian, dengan ada kementrian, dengan tentang K3 Listrik di tempat
nya Ahli K3 listrik di masa berlaku 3 tahun. kerja Pasal 2 dan Pasal 6 ayat
perusahaan, maka (3)
perusahaan mentaati  Kepdirjen Binawas
peraturan yang No.:Kep.47/PPK&K3/VIII/2
ditetapkan dan membuat 015
instalasi listrik di
20

No. Temuan Temuan Negatif Peraturan perundangan


Analisis dampak Rekomendasi
positif/ negatif
perusahaan menjadi
terawasi
21

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi pada PT. Galenium Pharmasia Laboratories

kami mengambil beberapa kesimpulan antara lain :

1. Tidak ada pengerjaan konstruksi di PT. Sari Enesis Indah sehingga tidak

ada temuan di bidang K3 konstruksi bangunan

2. Potensi bahaya kebakaran di PT. Sari Enesis Indah termasuk klasifikasi

potensi bahaya kebakaran sedang 1.

3. PT. Sari Enesis Indah telah memiliki tenaga ahli di bidang Keselamtan dan

Kesehatan kerja, dan ahli K3 Listrik serta terdapat safety sign potensi

bahaya listrik bertegangan listrik di area kerja

4. Terdapat sembilan temuan positif dan 4 temuan negatif mengenai K3

listrik dan penanggulangan kebakaran.

5. Masalah/temuan negatif di bidang listrik dan penanggulangan kebakaran

PT. Sari Enesis Indah antara lain :

1) Tidak ada bukti pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik

2) Belum terdapat penyusunan tim penanggulangan kebakaran secara

struktural.

3) Hanya terdapat Apar dan tidak terdapat Instalasi Alarm Automatik

(detector asap/detector panas/detector api dan titik panggil), sprinkler,

dan hydran
22

4) Pemeriksaan terakhir pada APAR dilakukan pada bulan juli 2017

4.2. Saran

Berdasarkan hasil observasi dan kesimpulan yang didapatkan pada

praktek kerja lapangan (PKL) ini, berikut adalah beberapa saran yang dapat

kami berikan saran dan mungkin menjadi masukandalam meningkatkan kinerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada PT. Sari Enesis Indah:

1. Sebaiknya perusahaan mempunyai ahli k3 spesialis penanggulangan

kebakaran karena perusahaan tersebut memiliki tingkat resiko bahaya

kebakaran sedang I.

2. Sebaiknya perusahaan melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi

listrik dan dibuktikan dengan SLO.

3. Sebaiknya perusahaan di pasang instalasi alarm Kebakaran Otomatik ,

untuk mendeteksi jika terjadi kebakaran.

4. Sebaiknya Perusahaan memiliki detector asap/detector panas/detector api

dan titik panggil), sprinkler, dan hydran

5. Perusahaan seharusnya melakukan pemeriksaan APAR secara berkala

setiap 6 bulan sekali dan konsisten

6. Seharusnya terdapat penyusunan tim penanggulangan kebakaran secara

struktural.
DAFTAR PUSTAKA

1. Aplikasi JDIH Kemenaker

2. Garis – Garis Besar Ketentuan Pelaksanaan Keselamatan Dan Kesehatan

Kerja

3. Himpunan Peraturan Perudang-Undangan Keselamatan Dan Kesehatan

Kerja

4. Modul Pembinaan Calon Ahli Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Umum .


A. Pertanyaan Dari Pembahas (Kelompok 3)
1. Bagaimana cara pemasangan APAR yang sesuai?
Jawab :
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 04 Tahun
1980 Tentang Syarat–syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam
Api Ringan pada Pasal 4 dikatakan bahwa :
1) Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan
pada poisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan
diambil serta dilengkapi dengan pemberi tanda pemasangan.
2) Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut adalah 125 cm dari dasar
lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan
bersangkutan
3) Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai
dengan jenis dan penggolongan kebakaran seperti tersebut
4) Penempatan antara alat pemadam api yang satu dengan yang lainnya
atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter,
kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja

2. Mengapa tidak ada Ahli K3 Spesialis kebakaran di Perusahaan tersebut?


Jawab :
Dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. 186 Tahun 1999 Tentang
Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja pada Pasal 6 Ayat 2
dikatakan bahwa Unit penanggulangan kebakaran dan Ahli K3 Spesialis
penanggulangan kebakaran ditetapkan untuk tempat kerja tingkat resiko
bahaya kebakaran ringan dan sedang I yang mempekerjakan tenaga kerja
300 orang atau lebih, atau setiap tempat kerja tingkat resiko bahaya
kebakaran sedang II, sedang III dan berat.
PT. Sari Enesis Indah merupakan perusahaan produsen minuman yang
digolongkan dalam tempat kerja dengan tingkat resiko bahaya kebakaran
sedang I dengan jumlah tenaga kerja 186 orang. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa perusahaan tidak diwajibkan untuk memiliki Ahli K3 Spesialis
Penanggulan kebakaran.

3. Jenis penyalur petir apa yang digunakan oleh Perusahaan tersebut?


Jawab :
Di perusahaan tersebut menggunakan penyalur petir jenis konvensional
karena di perusahaan terdapat 3 buah penangkal petir yang di tempatkan
berbeda lokasi Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02 Tahun 1989
Tentang Pengawas Instalasi Penyalur Petir.

4. Berapa lama jangka waktu pemeriksaan APAR yang ditentukan?


Jawab :
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 04 Tahun
1980 Tentang Syarat – syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan pada Pasal 11 dikatakan bahwa setiap alat pemadam
api ringan harus diperiksa 2 (dua) kali dalam satu tahun, yaitu pemeriksaan
dalam jangka waktu 6 bulan dan dalam jangka waktu 12 bulan.

B. Diskusi Umum
1. Apa potensi bahaya listrik di perusahaan tersebut?
Jawab :
Adapun potensi bahaya yang diakibatkan oleh listrik adalah :
1) Kesetrum (sengakat listrik), yang akan dirasakan jika arus listrik
melalui tubuh kita.
2) Panas atau kebakaran
a. Panas yang dimaksud disini adalah panas yang muncul karena ada nya
aliran arus melalui suatu resistansi. Kawat yang panas dapat
menyebabkan terbakarnya isolasi kabel sehingga mengakibatkan
hubungan singkat.
b. ledakan ini terjadi akibat hubungan singkat. Arus listrik yang mengalir
akan sangat besar sehingga terjadi kenaikan temperatur yang sangat
cepat dan menyebabkan naik nya tekanan udara secara cepat.

2. Apa potensi bahaya instalasi penyalur petir di perusahaan tersebut?


Jawab:
Dalam Peraturan Menteri No. 02 tahun 1989 tentang Instalasi Penyalur
Petir dikatakan bahwa terdapat beberapa potensi bahaya instalasi penyalur
petir apabila tidak dipasang sesuai dengan ketentuan, yaitu:
1) Suatu instalasi penyalur petir dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan
pada peralatan-peralatan elektronik apabila tidak dilakukan perawatan
secara teratur (instalasi mengalami karat)
2) Terdapat potensi bahaya kebakaran pada daerah sekitar Air Terminal

3. Siapa yang melakukan pengisian APAR?


Jawab :
Pengisian APAR yang dilakukan oleh PT Sari Enesis Indah menggunakan
pihak ketiga, mereka melakukan MOU dengan perusahaan jasa isi ulang
APAR yang telah bersertifikat.

4. Jenis APAR apa yang dilakukan pemeriksan dalam jangka waktu 6 bulan?
Jawab:
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 04 Tahun
1980 Tentang Syarat–syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam
Api Ringan pasal dikatakan bahwa semua jenis APAR dapat dilakukan
pemeriksaan untuk jangka waktu 6 bulan, kecuali untuk jenis APAR yang
menggunakan tabung gas cartiedge.
C. Penguji (Ibu Ika)
1. Bagaimana mekanisme penanggulangan kebakaran di perusahaan
tersebut?
Jawab:
PT.Sari Enesis Indah belum mempunyai mekanisme penanggulangan
kebakaran di perusahaan, hal tersebut dikarenakan belum adanya tim
penangulangan kebakaran yang resmi (struktural) sehingga belum ada
pihak yang bertugas dan bertanggung jawab membuat/menyusun
mekanisme penanggulangan kebakaran di PT. Sari Enesis Indah.

2. Apakah jenis APAR yang disediakan di perusahaan tersebut sudah sesuai


dengan potensi bahaya di perusahaan?
Jawab:
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan pihak
perusahaan, dapat diketahui bahwa pihak perusahaan telah menyediakan
jenis APAR sesuai dengan potensi jenis kebakaran pada perusahaan. Dari
hasil observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa potensi bahwa
kebakaran yang terdapat di perusahaan ini arus listrik, dan perusahaan
menyediakan APAR jenis CO2. Hal ini telah sesuai dengan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 04 Tahun 1980 Tentang
Syarat–syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
yang mengatakan bahwa untuk golongan kebakaran yang disebabkan oleh
aparat-aparat listrik bertegangan, jenis APAR yang sesuai adalah APAR
jenis CO2 dan tidak dianjurkan untuk menggunakan APAR jenis busa,
cairan, dan tetra chloor.

3. Apakah perusahaan sudah melakukan perawatan gedung di perusahaan


tersebut?
Jawab:
Perusahaan sudah melakukan perawatan gedung yang bertujuan untuk
mengurangi potensi bahaya yang ditimbulkan dari bangunan gedung.
Hal ini dapat dilihat dari kondisi bangunan gedung yang masih layak pakai
dan tidak ada kerusakan yang berarti. Selain itu menurut wawancara
dengan PJK3 di perusahaan tersebut setiap ada kerusakan gedung pihak
perusahaan langsung menugaskan pegawai bagian perawatan gedung
untuk memperbaikinya.

4. Bagaimana pembentukan unit penanggulangan kebakaran di perusahaan


tersebut?
Jawab:
Perusahaan telah membentuk tim penanggulangan kebakaran pada tiap
shift yang terdiri dari 3 orang petugas kebakaran dan 1 orang penanggung
jawab. Akan tetapi pembentukan tim ini belum dilakukan secara struktural
melainkan hanya dalam bentuk operasional (lapangan) saja. Hal ini dapat
berdampak negatif pada pembagian tugas dan tanggung jawab pada
masing-masing anggota dan juga bentuk pertanggungjawaban pihak
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai