Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT. SUKSES INTI GARMINDO

PENGAWASAN NORMA K3 KELEMBAGAAN, K3 KESEHATAN KERJA


, PENERAPAN SMK3,K3 KONTRUKSI DAN BANGUNAN, K3
KEBAKARAN, K3 LISTRIK DAN K3 PENANGKAL PETIR DAN
K3LINGKUNGAN SERTA BAHAN KIMIA BERBAHAYA

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM KELOMPOK SATU :


NURHEKI

PENYELENGGARA
PT FRESH GALANG MANDIRI
01 MARET 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan
berkat dan rahmat-nya, sehingga penulisan laporan PKL ini dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat waktunya. Laporan PKL ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan dalam
rangka menyelesaikan Pembinaan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum Tahun 2024.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis melakukan identifikasi dan menganalisa Praktik
Kerja Lapangan (PKL) via virtual melalui video pada PT. Sukses Inti Garmindo yang beralamat
di Jalan Soekarno Hatt KM 31, Desa Randugunting, Semarang, Jawa Tengah. Adapun materi
yang dibahas oleh penulis adalah mengenai Bidang K3 Mekanik, K3 Pesawat Uap & Bejana
Tekan, Bidang K3 Kelembagaan, Kesehatan Kerja dan Penerapan SMK3
Penulis juga banyak memperoleh petunjuk dan bimbingan dari para instruktur ataupun
dari Narasumber sehingga penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada PT. Fresh Galang Mandiri selaku fasilitator training ahli K3 Umum, Kepada
Narasumber Kementrian Dinas Ketenagakerjaan, PT Sukses Inti Garmindo yang telah
mengijinkan kami melakukan PKL, serta teman-teman peserta Pembinaan dan Sertifikasi Ahli
K3 umum atas kebersamaan dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
PKL ini dengan baik.
Penulis juga menyadari bahwa laporan PKL ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena
itu segala bentuk ide pengembangan, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan laporan PKL ini.
Akhir kata penulis mohon maaf kepada semua pihak jika dalam pembuatan laporan PKL
ini melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja. Semoga laporan PKL ini dapat
bermanfaat dalam pengembangan K3.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................1
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................................3
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan........................................................................................................................3
1.3. Ruang Lingkup...............................................................................................................................4
1.4. Dasar Hukum Pengawasan............................................................................................................4
BAB II KONDISI PERUSAHAAN..............................................................................................................6
2.1. Gambaran Umum Perusahaan........................................................................................................6
2.1.1. Profil Perusahaan...................................................................................................................6

2.1.2. Visi dan Misi Perusahaan.......................................................................................................6

2.1.3. Struktur Organisasi................................................................................................................7

2.1.4. Proses Produksi......................................................................................................................7

2.1.5. Lay out Perusahaan................................................................................................................8

2.2. Temuan Hasil Observasi................................................................................................................8


BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH.............................................................................11
3.1. Analisis Temuan Positif...............................................................................................................11
3.2. Analisis Temuan Negatif.............................................................................................................28
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................................30
4.1. Kesimpulan..................................................................................................................................30
4.2. Saran............................................................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................31

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi …………………………………………………………………………………………………………..…..8


Gambar 2 Diagram Alir Proses Produksi PT. Inti Sukses Gramindo ……………………………………..…………………8
Gambar 3 Lay out Perusahaan PT. Inti Sukses Gramindo …………………………………………………….………9

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Analisa Temuan Positif/Kesesuaian………………………………………………………………………………..11


Tabel 2 Hasil Analisa Temuan Negative/Ketidaksesuaian ……………………………………………………………………28

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan sektor industri, terdapat banyak sumber bahaya


yang berpotensi menimbulkan bahaya. Sehingga perlu dilakukan suatu upaya
pengendalian terhadap sumber bahaya tersebut, salah satunya adalah penerapan SMK3
dan segala turunannya. Apabila tidak dilakukan pengendalian pada sumber potensi
bahaya dapat menimbulkan kecelakan kerja. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan
upaya penanggulangan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan sebagai
sarana proteksi.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah faktor yang sangat penting
dalam sebuah perusahaan karena fungsi dari K3 di sebuah perusahaan adalah
mencegah kecelakaan tenaga kerja, penyakit akibat kerja serta meningkatkan
produktivitas dan efisiensi perusahaan tersebut. Sebagai calon AK3 Umum
diharapkan dapat melakukan identifikasi terhadap sumber bahaya yang ada di tempat
kerja. Selain mengidentifikasi, diharapkan juga mampu menemukan solusi atau
pengendalian dari sumber bahaya.
Berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempuranaan baik jasmani maupun rohani tenaga
kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya. Sedangkan pengertian
secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
Pada dasarnya setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang
menghendaki terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan
pencemaran lingkungan. Suatu kemungkinan bahaya besar, berupa
kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit

1
akibat kerja dapat diakibatkan oleh kesalahan dalam penggunaan
peralatan, pemahaman dan kemampuan serta keterampilan tenaga kerja yang
kurang memadai.
Upaya perlindungan tenaga kerja bertujuan agar tenaga kerja, orang lain
ditempat kerja dan sumber produksinya selalu dalam keadaan sehat, selamat,
aman dan sejahtera sehingga pada akhirnya tercapai suatu tingkat produktivitas
yang tinggi dengan tetap mengutamakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
Risiko kecelakaan kerja juga bisa terjadi akibat ketidaksesuaian konstruksi
bangunan, instalasi listrik, dan kebakaran dengan peraturan perundangan yang
telah dibuat. Kegagalan (Risk of Failures) pada setiap proses atau aktifitas
pekerjaan, dan atau saat terjadi kecelakaan kerja seberapapun kecilnya, akan
mengakibatkan efek kerugian (Loss). Secara umum penyebab kecelakaan di
tempat kerja adalah kondisi pekerja (Uns Act) atau kelelahan (Eautigue), Kondisi
Kerja (Uns Cond), pekerja yang tidak aman (Uns Working Cond). Hal-hal
tersebut dikarenakan kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan, yang
dimana seharusnya pekerja melakukan training terlebih dahulu terkait pekerjaan
yang akan dilakukan.
Di dunia industri, penggunaan tenaga kerja mencapai puncaknya dan
terkonsentrasi di tempat atau lokasi proyek yang relatif sempit.Ditambah sifat
pekerjaan yang mudah menjadi penyebab kecelakaan kerja (elevasi, temperatur,
arus listrik, mengangkut benda-benda berat dan lain sebagainya), sudah
sewajarnya bila pengelola proyek atau industri mencantumkan masalah
keselamatan dan kesehatan kerja pada prioritas pertama.
Menyadari pentingnya aspek keselamatan dan kesehatan kerja dalam
penyelenggaraan proyek, terutama pada implementasi fisik, maka perusahan/
industri/ proyek umumnya memiliki organisasi atau unit kerja dengan tugas
khusus yang menangani masalah keselamatan kerja. Ruang lingkup kerja
organisasi atau unit tersebut dimulai dari menyusun program, membuat
prosedur dan mengawasi, serta membuat laporan penerapan di lapangan.
Dalam rangka Pengembangan Program Kesehatan Kerja yang efektif dan
efisien, diperlukan informasi yang akurat, dan tepat waktu untuk mendukung

2
proses perencanaan serta menentukan langkah kebijakan selanjutnya.
Penyusunan program, membuat prosedur, pencatatan dan
mengawasi serta membuat laporan penerapan di lapangan yang berkaitan
dengan keselamatan kerja bagi para pekerja kesemuanya merupakan kegiatan
dari manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam rangka menghadapi era
industrialisasi dan era globalisasi serta pasar bebas (AFTA) kesehatan serta
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), keselamatan kerja merupakan salah satu
prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan industrial ekonomi antar negara
yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota termasuk Indonesia.
Beberapa komitmen global baik yang berskala bilateral maupun
multilateral telah mengikat bangsa Indonesia untuk memenuhi standar
tersebut. Standar acuan terhadap berbagai hal terhadap industri seperti kualitas,
manajemen kualitas, manajemen lingkungan, serta keselamatan dan kesehatan
kerja. Apabila saat ini industri dituntut untuk menerapkan Manajemen Kualitas
(ISO-9001, QS-9000) serta Manajemen Lingkungan (ISO-14000) maka bukan
tidak mungkin tuntutan terhadap penerapan Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan kerja juga menjadi tuntutan pekerja. Untuk menjawab tantangan
tersebut Pemerintah yang diwakili oleh Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi telah menetapkan sebuah peraturan perundangan mengenai Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang tertuang dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Tujuan dan sasaran Kelembagaan organisasi dan Sistem Manajemen K3
adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak
sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja
dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah :

1. Untuk membekali para calon ahli K3 dalam praktek nyata dalam penerapan

3
persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang
meliputi: keadaan dan fasilitas tenaga kerja; keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja,
instalasi serta peralatan lainnya; sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.
2. Untuk mengetahui suatu proses dalam menemukan potensi bahaya yang ada di
tempat kerja sehingga dapat mencegah terjadinya kerugian maupun
kecelakaan ditempat kerja dalam penerapan keselamatan dan kesehatan di tempat
kerja.
3. Untuk mengetahui tingkat kesadaran pengusaha dan tenaga kerja terkait
pentingnya penerapan K3 di tempat kerja.

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang dipaparkan dalam laporan ini terkait dengan pengawasan
norma K3 meliputi:

1. PKL virtual dilakukan pada perusahaan PT. Sukses Inti Garmindo,

2. Pengawasan norma K3 Kelembagaan,

3. Pengawasan norma K3 Mekanik,

4. Pengawasan norma K3 Pesawat Uap & Bejana Tekan

5. Pengawasan norma K3 Kesehatan Kerja dan Penerapan SMK3

1.4. Dasar Hukum Pengawasan

Dasar hukum dalam pengawasan norma K3 adalah :


1. UU RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. SE Menaker No. M/9/HK.04/VII/2021 tentang Optimalisasi Penerapan
Protokol Kesehatan di tempat Kerja dan penyediaan perlengkapan sarana
kesehatan bagi pekerja/buruh oleh perusahaan selama pandemi Covid.
4. SE Menaker No. M/8/HK.04/V/2020 tentang Perlindungan Pekerja/Buruh
dalam program jaminan kecelakaan kerja pada kasus penyakit akibat kerja
karena covid-19.
5. Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 5/76/HM.01/VII/2020 tentang Protokol

4
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kembali bekerja dalam pencegahan
penularan Covid-19.
6. SE Menakertrans No.140/2004 tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat
K3 di Industri Kimia dengan Potensi Bahaya Besar.
7. SE Menakertrans No.117/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh
Pelaksanaan K3 di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat dan Tempat-
tempat lainnya.
8. PP 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja.
9. Permenaker No. 1/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan HIPERKES Bagi
dokter Perusahaan.
10. Permenaker No. 1/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan HIPERKES dan
Keselamatan kerja bagi tenaga paramedis Perusahaan.
11. Permenakertrans No. Per. 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
12. Permenakertrans No. Per.03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
13. Kepmenaker No. 312 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Keberlangsungan Usaha dalam Menghadapi Pandemi Penyakit.
14. Kepmenaker No. 317 Tahun 2020 tentang Senam Pekerja Sehat.
15. Permenaker No. 15/Men/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan Di Tempat Kerja.
16. Instruksi Menaker No. Ins.03/M/Bw/1999 tentang Pengawasan Terhadap
Pengelolaan Makanan Di Tempat Kerja.
17. Kep Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. 22 Tahun 2008
tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja.
18. Kepdirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. 53 Tahun 2009
tentang Pedoman Pelatihan Dan Pemberian Lisensi Petugas Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan Di Tempat Kerja.
19. SE. Dirjen Binawas No. Se. 86/Bw/1989 tentang Perusahaan Catering Yang
Mengelola Makanan Bagi Tenaga Kerja.
20. Permenaker No. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia

5
Berbahaya Ditempat Kerja.
21. Permenakertrans No. 8 tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri.
22. Permenaker No. 5 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Lingkungan Kerja.
23. Permenaker No. 9 Tahun 2016 Tentang tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dalam Pekerjaan pada Ketinggian.
24. SK Dirjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan No.113/DJPPK/IX/2006
tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas Keselamatan dan
Kesehatan
Kerja Ruang Terbatas (Confined Spaces).
25. PP 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.

6
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

2.1.1. Profil Perusahaan

Nama perusahaan : PT Sukses Inti Garmindo

Bentuk perusahaan : Perseroan Terbatas

Ijin usaha : 8120018261502

Nama pimpinan : Goenawan Setiono

Tahun berdiri : 2003

Lokasi perusahaan : Jalan Soekarno Hatta KM 31

Desa : Randugunting

Kecamatan : Bergas

Kabupaten : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

Jumlah pekerja : 1987

Sektor usaha : Textile – Produsen

2.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi :
Memenuhi persyaratan dengan pelanggan merupakan suatu kebanggaan besar
bagi setiap manajemen ISG dan seluruh karyawan
Misi :
Untuk memasok pakaian berkualitas terbaik dengan harga paling kompetitif yang
didukung oleh layanan atau merchandising profesional yang tak tertandingi,

7
kontrol kualitas yang ketat, penyelesaian yang cepat, desain dan pengembangan
produk, kinerja standar etika, komunikasi dan informasi online. Untuk selalu
menjaga kepuasan pelanggan melalui kualitas sebagai hal yang vital.

2.1.3. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi di PT Inti Sukses Garmindo seperti ditunjukkan pada gambar
1.

Gambar 1 Struktur Organisasi

2.1.4. Proses Produksi

Diagram alir proses produksi di PT. Inti Sukses Garmindo ditunjukkan pada gambar 2.

8
Gambar 2 Diagram Alir Proses Produksi PT. Perindustrian Bapak Djenggot

2.1.5. Lay out Perusahaan PT Inti Sukses Garmindo

9
Gambar 3 Lay out Perusahaan PT. Inti Sukses Garmindo

2.2. Temuan Hasil Observasi


2.2.1. Pengawasan norma K3 Mekanik
Berdasarkan hasil observasi terkait, maka diperoleh beberapa temuan berikut:

10
a. Temuan Positif :
1. Telah adanya pembinaan Teknik keselamatan dan Kesehatan kerja bidang
pesawat angkat dan angkut.
2. Forklift yang digunakan sudah dilakukan uji secara berkala.
3. Petugas yang mengoperasikan forklift sudah tersertifikasi.
4. Pengujian handlift dilakukan secara berkala dan konsisten.
5. Mesin genset yang beroperasi telah dilakukan uji berkala dan konsisten.
b. Temuan Negatif :
1. Adanya perubahan struktur tim P2K3, dan belum keluarnya SK tim P2K3
Terbaru
2. Operator boiler tidak memakai ear plug (Penyumbat Telinga) saat
melakukan pekerjaan.
3. Terdapat unsafe action dari operator boiler yang membawa APD tapi tidak
memakainya di ruangan boiler.
4. Terdapat salah satu TK melakukan unsafe action karena tidak menggunakan
APD helm safety di area terbatas sementara rekan kerjanya memakai APD

11
2.2.2. Pengawasan norma K3 Pesawat Uap & Bejana Tekan

Berdasarkan hasil observasi terkait, maka diperoleh beberapa temuan berikut:

a. Temuan Positif
1. Operator bejana tekan berjumlah 2 orang yang sudah mempunyai
tersertifikasi kelas II.
2. Emisi dari boiler sudah dilakukan uji emisi secara rutin oleh
kementrian lingkungan hidup.
3. Masa berlaku uji berkala 2 unit boiler sampai dengan 13 Oktober
2024.
4. Operator kelas II yang bekerja seudah sesuai dengan kapasitas boiler
dengan kapasitas 1500 kg/h
b. Temuan Negatif
1. Operator tidak menggunakan APD berupa hel dan ear plug.
2. Operator yang terdapat di ruang boiler hanya 1 orang, padahal terdapat
2 mesin boiler.
2.2.3. Pengawasan norma K3 Kelembagaan
Berdasarkan hasil observasi terkait, maka diperoleh beberapa temuan berikut:
a. Temuan Positif
1. Terdapat APAR tersebar di titik semua ruang kerja.
2. Terdapat poliklinik, 2 petugas P3K, 2 Paramedik dan 2 Dokter dimana
semuanya sudah hiperkes.
3. Pengendalian dokumen baik, terdapat ruang pembukuan dan arsip,
setiap dokumen di-backup ke dalam hardisk serta dilengkapi brankas
tahan api petugas evakuasi dokumen.
4. Area perusahaan dilengkapi dengan rambu-rambu keselamatan, jalur
pejalan kaki dan Assembly point.
5. Perusahaan membentuk tim tanggap darurat dalam menerapkan darurat
tier III sesuai UU 36 2009 pasal 4 tentang hak kesehatan tenaga
kerja dan Pasal 164-165 tentang upaya kesehatan kerja.

1
6. Perusahaan komitmen menerapkan K3.
7. Tenaga kerja bersertifikasi sesuai regulation compliance.
8. Adanya ruang pra asi untuk ibu yang menyusui
9. Adanya kantin untuk makan dan minum karyawan pada saat jam
istirahat juga bersifat gratis
10. Adanya alat untuk mencuci bagian muka dan mata jika terkena bahab
kimia
11. Adanya pengecekan 1 tahun sekali untuk menara penangkal petir
12. Adanya kotak P3
b. Temuan Negatif
1. Tidak semua karyawan pekerja menggunakan APD
2. Pada bagian tenaga kerja teknik (petugas potong) belum menggunakan
kacamata safety)
3. Adanya pakaian yang bergantung diruang mesin
4. Tidak adanya Tpa ( Tempat penititpan anak )
5. Tidak lengkapnya isi dr kotak P3
6. Terletak sepeda motor didekat ruang mesin.

2.2.4. Pengawasan norma K3 Kesehatan Kerja dan Penerapan SMK3


Berdasarkan hasil observasi terkait, maka diperoleh beberapa temuan berikut:
c. Temuan Positif
1. Terdapat APAR tersebar di 36 titik.
2. Terdapat poliklinik, 4 petugas P3K, 1 Paramedik dan 1 Dokter dimana
semuanya sudah hiperkes.
3. Telah mendapatkan bendera emas SMK3 karena sudah memenuhi 166
kriteria.
4. Pengendalian dokumen baik, terdapat ruang pembukuan dan arsip,
setiap dokumen di-backup ke dalam hardisk serta dilengkapi brankas
tahan api petugas evakuasi dokumen.
5. Area perusahaan dilengkapi dengan rambu-rambu keselamatan, jalur
pejalan kaki dan Assembly point.

2
6. Perusahaan membentuk tim tanggap darurat sebagai bentuk perusahaan
menerapkan darurat tier III sesuai UU 36 2009 pasal 4 tentang
hak kesehatan tenaga kerja dan Pasal 164-165 tentang upaya
kesehatan kerja.
7. Perusahaan komitmen menerapkan K3.
8. Tenaga kerja bersertifikasi sesuai regulation compliance.
d. Temuan Negatif
1. Dokter perusahaan hanya berada di perusahaan 3 kali dalam 1 minggu.
2. Pada bagian tenaga kerja teknik (petugas potong) belum menggunakan
kacamata safety).

3
BAB III

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Analisis Temuan Positif

Tabel 1 Hasil Analisa Temuan Positif/Kesesuaian


Klausul
Saran /
No Foto Lokasi Temuan Analisis Dasar Hukum dalam SMK3
Rekomendasi
(bila perlu)

A K3 KELEMBAGAAN

UU No.13 Tahun 2003 -


tentang
Ketenagakerjaan
Struktur organisasi
UU No.1 Tahun 1970
Telah adanya tim tim reaksi cepat
Struktur tentang Keselamatan
Ruang reaksi cepat saat selalu di update
1. organisasi tim Kerja
Resepsionis terjadi keadaan saat ada
reaksi cepat
darurat. perpindahan OHSAS 18001 : 2007

pegawai Klausul 4.4.7 Emergency


Preparedness and
Response (Persiapan
Tanggap Darurat)

11
Telah adanya tim -
P2K3 yang terdiri UU No.13 Tahun 2003

dari Steering tentang

Committee, Ketua, Ketenagakerjaan


Struktur organisasi
Sektretaris UU No.1 Tahun 1970
P2K3 selalu di
Ruang Struktur dengan total
2. update saat ada tentang Keselamatan
Resepsionis organisasi P2K3 anggota 14 orang.
perpindahan Kerja

SK TIM No. pegawai Per.04/MEN/1987/


Kep.560.2.463/P2 Tentang P2K3
K3/2018
Perax.02/MEN/1992

12
-

Sesuai
Telah ketentuan
terdapat Ahli Perusahaan
K3 Umum 1 dengan proses -UU No 1 tahun 1970
Dokumen Agar
3. yang memiliki produksi -Permen No 02 tahun
Perusahaan dipertahankan
sertifikat dan memiliki 1992
kartu karyawan lebih
kewenangan dari 100 orang
wajib ada AK3U

4. Dokumen Sudah Pada Sudah sesuai Permenaker No 04 -

Perusahaan terdapat Perusahaan tahun 1987


panitia sudah terdapat
Pembina susunan panitia
Keselamatan P2K3 yang
dan disahkan oleh
Kesehatan disnaker

13
Kerja (P2K3)

Terdapat -

laporan P2K3
yang
Sudah ada menandakan -UU No 1 Tahun 1970
kegiatan P2K3 adanya kegiatan Sudah baik dan
Dokumen -UU No 13 Tahun 2003
5. yang dimuat tersebut tetap
perusahaan
dalam laporan berjalan di dipertahankan -Permenaker No 04

P2K3 perusahaan tahun 1987

dalam
mengelola k3
perusahaan

14
-

Adanya HSE
Informasi
Performance
penting seperti
Board sebagai
total jam kerja
informasi
dan jumlah
update terkait
kecelakaan kerja
kecelakaan
adalah tugas dari
kerja dan -UU No 1 Tahun 1970
pengelola k3 di
total jam
Perusahaan yang -UU No 13 Tahun 2003
6. Kantor kerja setiap Sudah sesuai
dalam ini adalah -Permenaker No 04
bulannya,
P2K3, artinya tahun 1987
informasi
fungsinya
penting
dijalankan
terkait K3
dengan baik
dalam melihat
produktivitas.
(bukti adanya
fungsi p2k3

15
B K3 KESEHATAN KERJA

UU No.1 Tahun 1970 -


Melakukan tentang Keselamatan
Adanya kotak P3K pemeriksaan Kerja
Ruang Kotak P3K
1. jenis A di Ruang peralatan kesehatan
workshop Jenis A
Kerja Workshop turin setiap tanggal
6 setiap bulan PER.03/MEN/1982
Tentang Kesehatan Kerja

2. Poliklinik Perusahaan Perusahaan Diperlukan PP 88 Tahun 2019 Bab -


Perusahaan memiliki memiliki potensi pembersihan II Pasal 9
Fasilitas bahaya tinggi ruangan baik sprei Permenakertrans No.
Kesehatan dikarenakan dan lemari secara Per. 03/Men/1982
yaitu jumlah pegawai berkala
Permenaker No.
Poliklinik. yang lebih dari
1/Men/1976
Dengan 200 orang
Dokter jaga 1 sehingga Permenaker No.

dan 1 perusahaan 1/Men/1979

perawat yang diwajibkan Kep. Dirjen Pembinaan


adalah memiliki klinik
Pengawasan
karyawan perusahaan
Ketenagakerjaan No.
perusahaan
22 Tahun 2008
dan sudah

16
mengikuti Pembinaan
pelatihan Pengawasan
hiperkes. Ketenagakerjaan No.
Dokter juga 53 Tahun 2009
memiliki
SK Dirjen Pembinaan
(SKP)
Pengawasan
Perusahaan
Ketenagakerjaan No.
113/DJPPK/IX/2006

Untuk memberikan -

Semua perlindungan

karyawan kepada tenaga


Memastikan semua
kerja yang
BPJS kesehatan
diakibatkan adanya
Asuransi pegawai dapat Kepmenakertrans
3. Sudah terdafta kecelakaan kerja,
Perusahaan digunakan dan tidak No.KE.68/MEN/IV/2004
pada BPJS atau PAK,
ada keterlambatan
Kesehatan dan perusahaan
pembayaran
Ketenagakerja mendaftarkan ke
an program social
BPJS.

4. Toilet Pernyediaan Perusahaan Mengingat Permenaker No. 5 -


Perusahaan Toilet yang Bapak Jenggot banyaknya Tahun 2018 tentang

17
cukup sudah karyawan yg Keselamatan dan
memadai menyediakan bekerja dalam 1 Kesehatan Kerja
dan bersih toilet yang shift maka Lingkungan Kerja Bab
serta mudah untuk diperlukan untuk III Penerapan Hygiene
dipisahkan dijangkau bagi TK selalu menjaga dan Sanitasi Bagian
antara Pria yg ada kebersihan toilet Kedua Tentang
dan Wanita Fasilitas Kesehatan
Pasal 33 Ayat 5 dan 6

-
UU No.1 Tahun 1970

Terdapat APAR di tentang keselamatan


Ruag tunggu Terdapat
5. ruang tunggu klinik - kerja .
klinik APAR
unutk kondisi siaga pasal 3 tentang syarat
keselamatan kerja.

18
Area Personal Setiap orang Untuk melindungi Sangat baik, dan Permenaker No. 5 -
Hygiene yang masuk TK dalam boleh jika selalu Tahun 2018 tentang
kedalam pemutusan rantai diterapkan Keselamatan dan
Perusahaan virus/bakteri meskipun virus Kesehatan Kerja
Bapak Covid-19 sudah Lingkungan Kerja Bab
Jenggot bisa dikatakan III Penerapan Hygiene
wajib untuk reda tetapi di dan Sanitasi Bagian
6. menjalankan Perusahaan Bapak Kedua Tentang
protokol Jenggot tetap Fasilitas Kesehatan
kesehatan melaksanakan hal Pasal 33 Ayat 5 dan 6
yang telah tsb
disediakan
oleh
Perusahaan

C. PENERAPAN SMK3

19
-
UU No.1 Tahun 1970

Terdapat APAR di Selalu mengecek tentang keselamatan


Ruag tunggu Terdapat
1. ruang tunggu klinik ketersediaan APAR kerja .
klinik APAR
unutk kondisi siaga secara berkala pasal 3 tentang syarat
keselamatan kerja.

Perusahaan -
selalu mengecek
telah
dan mengupdate
menyediakan
Terdapat keadaan pedoman PP 50 tahun 2012
Ruang pedoman teknis
2. pedoman untuk pekerja teknis agar selalu lampiran 2
resepsionis
teknis jika keadaan
terlihat oleh
darurat terjadi di
pekerja
perusahaan

3. Pos Security Terdepat tim perusahaan selalu mengecek 1.Permenkes 48 tahun -


tanggap keadaan dari personel 2016 tentang K3
sudah
tim tanggap darurat Perkantoran
darurat membentuk tim
jika ada personel
untuk melindungi yang sudah

pekerja agar dimutasi jabatan 2.UU 36 tahun 2009 pasal


4, 164-165
hidup sehat dan
terbebas dari
gangguan

20
kesehatan serta
pengaruh buruk
yang diakibatkan

oleh pekerja

Area parkir K3 Perusahaan selalu mengecek


dan
menerapkan keadaan dari
beberapa
sistem waspada rambu evakuasi,
titik di area Kesiapan
emergency exit Permenkes 48 tahun 2016
perusahaan bencana
untuk
perkantoran dan assembly
menangani
seperti point agar tetap
keadaan PP 50 tahun 2012
4 kebakaran, terlihat oleh
darurat
gempa dll pekerja jika
sehingga terjadi
diperlukan rute
evakuasi dan titik suatu keadaan
kumpul darurat

Bahan produksi -
dan Kepmenkes 472
Bahan produksi tahun 1996
Ruang kimia akan lebih
sudah dilengkapi tentang pengamanan
4. bahan kimia Pengendalian baik jika disimpan
dengan MSDS bahan
dan produk
(Material Safety pada ruangan yg
produksi berbahaya
Data Sheet)
berbeda

21
Pengusaha atau -

pengurus
melakukan
penilaian risiko
lingkungan kerja
Bisa ditambahkan
Area botol untuk
5. Area rambu-rambu PP 50 tahun 2012
kaca dan mengetahui
terbatas mengenai area lampiran 2
kompresor daerah-daerah
terbatas
yang
memerlukan
pembatasan ijin
masuk

Perusahaan telah -
melakukan
terkait pengendalian
pengendalian
dokumen sudah
dokumen. hal ini
menjadi penting baik, selain arsip
6. Dokumen Pengendalian karena pembukuan PP 50 tahun 2012
Perusahaan dokumen berupa catatan, arsip pasal 13
atau arsip berguna
jg di backup ke dlaam
untuk menjadi
hardsik atau
bukti record dari menambahkan arsip
pekerjaan setiap ked lm cloud
waktunya

22
Perusahaan -
agar selalu
PP No 101 tahun 2014
melakukan memonitoring hasil
tentang pengelolaan
Instalasi System pengelolaan dari pengolahan
limbah
7. pengolahan pengolahan limbah agar tidak
limbah untuk mencemari
limbah limbah berbahaya dan beracun
perlindungan lingkungan
lingkungan hidup

Operator forklift
Sudah
menggunakan APD KMK No. HK.01.07-
digunakan
seperti helmet, MENKES-247-2020,
Alat Pelindung
8. Gudang masker dan safety Agar dipertahankan Pedoman Pencegahan
Diri (APD)
belt saat dan Pengendalian
pada operator
mengoperasikan COVID-19
forklift
forklift

D MEKANIK

23
-

Pembinaan Teknik
UU NO 1 Tahun 1970
PT INTI keselamatan dan
Perusahaan Peraturan Menteri
9. SUKSES Kesehatan kerja Agar dipertahankan
Dokumen Tenaga Kerja RI No
GARMINDO bidang pesawat
PER.04/MEN/1985
angkat dan angkut

Telah Dilakukan
pengujian pada UU NO 1 Tahun 1970
PT INTI SUKSES Dokumen
10. Pengujian Forklift Forklift untuk Tentang Keselamatan
GARMINDO Perusahaan
keamanan dan Kerja
Keselamatan Kerja

24
Telah dilakukan
pengujian pada
handlift demi
UU No.1 tahun 1970
11. Pengujian keamanan dan
PT INTI Perusahaan pasal 13 tentang
SUKSES Dokumen Handlift keselamata n
Keselamatan kerja
GARMINDO kerja

Telah diberikan -
alat pelindung
mata di mesin
jahit guna untuk
menghinda ri
12. patahan jarum
supaya tidak UU No.1 tahun 1970
Pelindung Mata mengenai
PT INTI Perusahaan pasal 13 tentang
mata
SUKSES Dokumen Keselamatan kerja
GARMINDO

25
Telah dilakukan -
pengujian dan
pemeriksaa n
genset oleh PT
Surya Kusuma
Putra.
Motor Diesel Permenaker No 38
13.
Pemeriksaan memenuhi Tahun 2016 tentang
persyarata n keselamatan dan
PT INTI Perusahaan dan pengujian dan kesehatan
kesehatan kerja pada
SUKSES Dokumen Genset kerja
pesawat tenaga dan
GARMINDO
produksi

E K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

Telah dilakukan uji


Sertifikat uji
Mesin Uap 1 berkala terhadap
14. Ruang Boiler berkala dari UU UAP Tahun 1930
Boiler mesin boiler secara
Kementrian
konsisten

Pemeriksaan harus -
Pengujian Berkala dilakukan secara
checklist oleh PJ rutin oleh operator
15. Ruang Boiler Mesin Boiler UU UAP Tahun 1930
K3 yang pelaksana
bersertifikasi menghindari
tekanan lebih

26
Operator sudah
Petugas operator
memiliki sertifikasi
PT INTI baejana uap harus
kelas II sampai
16. SUKSES Ruang Boiler ditempatkan sesuai UU NO 1 Tahun 1970
dengan tahun 2028
GARMINDO dengan kapasitas
masa berlaku
dari bejana uap
sertifikat

F. K3 KONTRUSKSI DAN BANGUNAN

Saran /
No Foto Lokasi Temuan Analisis Dasar Hukum Klausul dalam SMK3
Rekomendasi

PT.Inti Sertifikat laik Perusahaan telah Didokumentasikan Undang-Undang 1.1.1 Dokumen K3


Sukses fungsi memiliki dengan baik, buat Nomor 11 Tahun 2020 mempunyai
Garmindo bangunan sertifikat laik jadual tentang Cipta Kerja identifikasi
gedung fungsi bangunan pemeliharaan status,
Gedung dari bangunan agar 2. Peraturan wewenang,
Pemkab bangunan tetap Pemerintah Nomor 16 tanggal
Tahun 2021 tentang pengeluaran dan
Semarang berfungsi dengan
Peraturan Pelaksanaan tanggal
baik modifikasi.
Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2002
1.1.2 Dokumen K3
tentang Bangunan
edisi terbaru

27
Gedung

3. PERMEN PU No.
19 Tahun 2018
tentang disimpan secara
Penyelenggaraan Izin sistematis pada
tempat yang
Mendirikan Bangunan
ditentukan
Gedung (IMB) dan
Sertifikat Laik Fungsi
(SLF)

G. K3 KEBAKARAN

Saran /
No Foto Lokasi Temuan Analisis Dasar Hukum Klausul dalam SMK3
Rekomendasi

Kepmenaker nomor 6.7.4 Petugas penanganan


Perusahaan telah 189 tahun 1999 keadaan darurat ditetapkan
Sertifikat memberikan Tetap tentang dan diberikan pelatihan
PT. Inti Petugas training petugas dipertahankan dan Penanggulangan khusus serta
1. Sukses Peran peran kebakaran diperbaharui jika Kebakaran di Tempat diinformasikan kepada
Garmindo Kebakaran ke PJK3 dan izinnya akan Kerja seluruh orang yang ada di
Kelas D memiliki segera berakhir tempat kerja
UU No.1 Tahun 1970
sertifikat
pasal 9 ayat 3

28
Permenaker No.4 6.7.2 Penyediaan
Lakukan riksa Tahun 1980 tentang alat/sarana dan prosedur
Perusahaan telah APAR secara Syarat-syarat keadaan darurat
PT. Inti melakukan riksa berkala dan pemasangan dan berdasarkan hasil
Hasil riksa
2 Sukses APAR kepada konsisten sebagai pemeliharaan Alat identifikasi dan diuji serta
APAR Pemadam Api Ringan ditinjau secara rutin oleh
Garmindo PJK3 yang sarana tanggap
berkompeten darurat apabila pasal 11 dan 12 petugas yang berkompeten
terjadi kebakaran dan berwenang

Kepmenaker No.186
Tahun 1999 tentang 6.7.2 Penyediaan
Pihak
Unit Penanggulangan alat/sarana dan prosedur
Perusahaan telah Lakukan secara
Kebakaran pasal pasal keadaan darurat
PT. Inti Pengujian melakukan berkala dan
berdasarkan hasil
3 Sukses Alarm pengujian alarm konsisten sebagai 2 ayat 2 point b
identifikasi dan diuji serta
Garmindo Otomatis otomatis ke sarana penanganan
“penyediaan sarana ditinjau secara rutin oleh
pihak yang tanggap darurat deteksi, alarm, petugas yang berkompeten
berkompeten memadamkan kebakaran dan berwenang
dan sarana evakuasi”

29
6.7.2 Penyediaan
Perusahaan telah
alat/sarana dan prosedur
melakukan Lakukan secara UU No.1 Tahun 1970 keadaan darurat
PT. Inti pemeriksaan berkala dan Pasal 3 ayat 1 point b berdasarkan hasil
Pemeriksaan
4 Sukses Hydran secara konsisten sebagai mencegah, mengurangi
Hydran identifikasi dan diuji serta
Garmindo berkala kepada sarana penanganan dan memadamkan
ditinjau secara rutin oleh
pihak yang tanggap darurat kebakaran”
petugas yang berkompeten
berkompeten
dan berwenang

6.7.2 Penyediaan
alat/sarana dan prosedur
Adanya
Sudah Sarana proteksi keadaan darurat
pengecekan secara
Ruang dilengkapi kebakaran aktif Permenakertrans No. berdasarkan hasil
5 berkala terhadap
Security APAR sudah terpasang Per.04/Men/1980 identifikasi dan diuji serta
fungsionalitas
dilokasi kerja di beberapa titik ditinjau secara rutin oleh
APAR
petugas yang berkompeten
dan berwenang

6.7.2 Penyediaan
alat/sarana dan prosedur
Sarana proteksi keadaan darurat
Terdapat
kebakaran aktif Permenakertrans No. berdasarkan hasil
6 Area Luar Hydran 6 Sudah sesuai
sudah terpasang Per.04/Men/1980 identifikasi dan diuji serta
titik
di beberapa titik ditinjau secara rutin oleh
petugas yang berkompeten
dan berwenang

30
H. K3 KELISTRIKAN DAN PENYALUR PETIR

Saran /
No Foto Lokasi Temuan Analisis Dasar Hukum Klausul dalam SMK3
Rekomendasi

UU No.1 Tahun 1970 1.2.2 Penunjukan


pasal 1 ayat 5 penanggung jawab K3
“"Pegawai Pengawas" harus sesuai peraturan
ialah pegawai teknis perundang-undangan.
berkeahlian khusus dari
Departemen Tenaga 12.5.1 Perusahaan
Kerja yang ditunjuk oleh mempunyai sistem yang
Dalam Menteri Tenaga Kerja. menjamin kepatuhan
implementasi K3 Jo Kepmen No.75 terhadap persyaratan
Perusahaan Pertahankan dan
listrik diperlukan Tahun 2022 tentang lisensi atau kualifikasi
PT. Inti telah selalu
personal yang Isntalasi Listrik Pasalsesuai dengan peraturan
1 Sukses memiliki diperbaharui
berkompeten 3 “Pengawasan terhadap perundangan untuk
Garmindo Ahli K3 apabila izinnya
pelaksanaan Standar melaksanakan tugas
Listrik agar akan segera habis
Nasional Indonesia khusus, melaksanakan
menghasilkan
(SNI) No. 04-0225-2000 pekerjaan atau
kinerja yang baik
mengenai Persyaratan mengoperasikan peralatan.
Umum Instalasi Listrik
2000 (PUIL 2000) di
Tempat Kerja dilakukan
oleh Pegawai Pengawas
atau Ahli Keselamatan
Kerja Spesialis Bidang
Listrik”

31
UU No.1 Tahun 1970
pasal 1 ayat 5
“"Pegawai Pengawas"
ialah pegawai teknis
berkeahlian khusus dari
Departemen Tenaga 7.3.1 Terdapat prosedur yang
Kerja yang ditunjuk oleh terdokumentasi mengenai
Perusahaan
Riksa uji Menteri Tenaga Kerja. identifikasi, kalibrasi,
telah pemeliharaan dan
instalasi Listrik Jo Kepmen No.75
melakukan penyimpanan untuk alat
wajib dilakukan Lakukan secara Tahun 2022 tentang
PT. Inti riksa uji pemeriksaan, ukur dan uji
untuk menjaga berkala dan Isntalasi Listrik Pasal
2 Sukses instalasi mengenai K3.
isntalasi Listrik konsisten 3 “Pengawasan terhadap
Garmindo Listrik pelaksanaan Standar 7.3.2 Alat dipelihara dan
kepada pihak aman digunakan
Nasional Indonesia dikalibrasi oleh petugas atau
yang dan berfungsi
(SNI) No. 04-0225-2000 pihak yang berkompeten dan
berkompeten dengan baik
mengenai Persyaratan berwenang dari dalam
Umum Instalasi Listrik dan/atau luar perusahaan
2000 (PUIL 2000) di
Tempat Kerja dilakukan
oleh Pegawai Pengawas
atau Ahli Keselamatan
Kerja Spesialis Bidang
Listrik”
3 PT. Inti Perusahaan Riksa uji Lakukan secara UU No.1 Tahun 1970 7.3.1 Terdapat prosedur yang
Sukses telah instalasi Listrik berkala dan pasal 1 ayat 5 terdokumentasi mengenai
Garmindo melakukan wajib dilakukan konsisten “"Pegawai Pengawas" identifikasi, kalibrasi,
riksa uji untuk menjaga ialah pegawai teknis pemeliharaan dan
berkeahlian khusus dari penyimpanan untuk alat
terhadap isntalasi Listrik
Departemen Tenaga pemeriksaan, ukur dan uji
penyalur aman digunakan
Kerja yang ditunjuk oleh mengenai K3.
petir kepada dan berfungsi
Menteri Tenaga Kerja.

32
Jo Kepmen No.75
Tahun 2022 tentang
Isntalasi Listrik Pasal
3 “Pengawasan terhadap
pelaksanaan Standar
7.3.2 Alat dipelihara dan
Nasional Indonesia
dikalibrasi oleh petugas atau
pihak tang (SNI) No. 04-0225-2000
pihak yang berkompeten dan
berkompeten dengan baik mengenai Persyaratan
berwenang dari dalam
Umum Instalasi Listrik
dan/atau luar perusahaan
2000 (PUIL 2000) di
Tempat Kerja dilakukan
oleh Pegawai Pengawas
atau Ahli Keselamatan
Kerja Spesialis Bidang
Listrik”
6.7.6 Peralatan, dan sistem
Permenaker Nomor tanda bahaya keadaan darurat
Sudah Per.02/Men/1989 dan disediakan, diperiksa, diuji
terpasang Peraturan Menaker dan dipelihara secara berkala
4 Atap Penangkal petir Sudah sesuai Nomor 31 Th 2015
penangkal sesuai dengan peraturan
petir tentang Pengawasan perundang-undangan,
Instalasi Penyalur standar dan pedoman teknis
Petir yang relevan.

33
I. K3 LINGKUNGAN KERJA SERTA BAHANKIMIA BERBAHAYA

Saran / Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Klausul dalam SMK3
Rekomendasi Hukum

UU No.1
Tahun 1970
pasal 3 ayat
1 point m
“memperole
h keserasian
Izin lingkungan antara
wajib dimiliki tenaga kerja,
6.2.1 Dilakukan pengawasan untuk
Perusahaan oleh semua alat kerja,menjamin bahwa setiap pekerjaan
pengusaha Didokumentasikan lingkungan,
PT. Inti telah dilaksanakan dengan aman dan
dengan baik dan cara dan
1 Sukses memiliki izin sebagai bentuk mengikuti prosedur dan petunjuk kerja
kepatuhan diperbaharui jika proses
yang telah ditentukan. 6.2.2 Setiap orang
Garmindo lingkungan terjadi perubahan kerjanya;
berbasis OSS terhadap diawasi sesuai dengan tingkat
peraturan dan UU No. 32 kemampuan dan tingkat risiko tugas.
perundang- Tahun 2009
undangan tentang
Perlindunga
n dan
Pengelolaa
n
Lingkungan
Hidup

34
UU No.1
Tahun 1970
pasal 3 ayat
1 point m
“memperole
Dokumen h keserasian
pengendalian antara
lingkungan tenaga kerja,
7.2.1 Pemantauan/pengukuran
Perusahaan UKL-UPL wajib alat kerja, lingkungan kerja dilaksanakan secara
telah dilakukan Didokumentasikan lingkungan, teratur dan hasilnya didokumentasikan,
PT. Inti
melaporkan sebagai bentuk dengan baik dan cara dan dipelihara dan digunakan untuk penilaian
2 Sukses
dokumen evaluasi dampak diperbaharui jika proses dan pengendalian risiko. 7.2.2
Garmindo
pengendalian dari aktifitas terjadi perubahan kerjanya; Pemantauan/pengukuran lingkungan
lingkungan industry yang UU No. 32 kerja meliputi faktor fisik, kimia, biologi,
dilakukan Tahun 2009 ergonomi dan psikologi
terhadap tentang
lingkungan Perlindunga
n dan
Pengelolaa
n
Lingkungan
Hidup

Alat Jahit Adanya lampu


2.1.2 Identifikasi potensi bahaya,
dilengkapi penerangan Permen
Shewing penilaian, dan pengendalian risiko K3
3 lampu membuat area Sudah Sesuai No.5 Tahun
Area sebagai rencana strategi K3 dilakukan
penerangan kerja lebih detail 2018 oleh petugas yang berkompeten.
tambahan dan jelas

35
Salah satu faktor
2.1.2 Identifikasi potensi bahaya,
Terdapat yang dapat Permen
Shewing penilaian, dan pengendalian risiko K3
4 sandaran mempengaruhi No.5 Tahun
Area sudah sesuai sebagai rencana strategi K3 dilakukan
Kursi aktivitas Tenaga 2018 oleh petugas yang berkompeten.
Kerja

3.2 Analisis Temuan Negatif

Tabel 2 Hasil Analisa Temuan Negative/Ketidaksesuaian

Saran /
Klausul dalam
No Foto Lokasi Temuan Analisis Rekomendas Dasar Hukum
SMK3 (Bila Perlu)
i

A K3 MEKANIK

1. PT INTI Perusahaan Terdapat Segera - -


SUKSES Dokumen tumpukan dibersihkan
GARMINDO kabel di agar

36
ruangan ruangan
genset genset
sehingga terlihat rapi
mengakibatk dan bersih
an ruangan
genset
kurang
bersih

PT INTI Perusahaan Teknisi Perusahaan Permenaker No 8 -


SUKSES Dokumen tidak harus Tahun 2010 tentang
melengkapi alat pelindung diri
2. GARMINDO mengguna
APD sesuai
kan APD dengan
peruntukkan
nya

PT INTI Perusahaan Tangki solar Penggunaan - -


SUKSES Dokumen menggunak tangki solar
GARMINDO an drum yang
standart
3.
sesuai
dengan
kebutuhan

B K3 PESAWAT UAP & BEJANA TEKAN

37
-
Operator
pelaksana Selalu taat
Personil Permenaker No 8
tidak patuh dalam
1. Ruang Boiler Operator menggunaka Tahun 2010 tentang
menggunaka
Pelaksana n APD alat pelindung diri
n APD

-
Permenaker no 1
tahun 1988 pasal
9 tentang
Kwalifikasi dan
syarat syarat
Penambahan operator pesawat
Operator
Personil personal uap
Ruang berjumlah
2. Operator satu orang Boiler
poloklinik Pelaksana

C.TEMUAN NEGATIF K3 KEBAKARAN

Saran /
No Foto Lokasi Temuan Analisis Dasar Hukum Klausul dalam SMK3
Rekomendasi

38
Lakukan pelatihan
secara bertahap 1.2.5 Petugas yang
sehingga jumlah bertanggung jawab untuk
Perusahaan penanganan keadaan darurat
Agar penanganan ahli dan petugas
belum telah ditetapkan dan
bahaya pemadam
memiliki mendapatkan pelatihan
kebakaran dapat kebakaran yang Permenaker No186
PT. Inti petugas
efektif perlu berkompeten Tahun 1999 pasal 6 6.7.4 Petugas penanganan
1 Sukses pemadam
ditunjang oleh memadai sesuai ayat 1 sd 3 dan keadaan darurat ditetapkan
Garmindo kebakaran dan diberikan pelatihan
SDM/petugas UU yaitu : 36 Lampiran III
dan ahli K3 khusus serta diinformasikan
yang berlisesnsi D,8
Kebakaran kepada seluruh orang yang
berkompeten berlisensi C, 3
yang cukup ada di tempat kerja
berlisensi B dan 1
Ahli K3 Spesialis
kebakaran

2 PT. Inti Di ruangan Dikhawatirkan Sediakan APAR Kepmenaker Nomor 6.7.2 Penyediaan alat/sarana
Sukses Serikat ketika terjadi disetiap ruangan 186 Tahun 1999 dan prosedur keadaan darurat
Garmindo Pekerja tidak kebakaran sulit kerja sebagai tentang berdasarkan hasil identifikasi
tersedia untuk dapat sarana tanggap Penanggulangan dan diuji serta ditinjau secara
rutin oleh petugas yang
APAR memadamkan darurat Kebakaran di Tempat
berkompeten dan berwenang
api dengan Kerja Pasal 2 ayat (2)
segera point (a) :

“Kewajiban
mencegah,
mengurangi dan
memadamkan
kebakaran di tempat
kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat

39
(1) meliputi:

(a) Pengendalian
setiap bentuk energi

Ketika pintu
Terdapat 7.1.4 Daftar periksa (check
tidak terbuka
ember yang Areal disekitar list) tempat kerja telah
Ruang sempurna akan Permenakertrans No.
3 menghalangi pintu harus bebas disusun untuk digunakan
Hydrant menghalangi Per.04/Men/1980
pintu terbuka dari halangan pada saat
mobilisasi saat
sempurna pemeriksaan/inspeksi.
darurat

D.TEMUAN NEGATIF K3 LISTRIK DAN PENANGKAL PETIR

Saran / Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Klausul dalam SMK3
Rekomendasi Hukum

7.1.4 Daftar periksa (check list)


Instalasi
Shewing Bahaya terjadi Penataan Kembali UU tempat kerja telah disusun untuk
1 Panel tidak
Area konsleting listrik instalasi listrik 30/2009 digunakan pada saat
tertata rapi
pemeriksaan/inspeksi.

2 Ruang Operator Setiap operator Penertiban UU 6.1.3 Terdapat prosedur atau petunjuk
Generator tidak wajib memakai Kembali terhadap 30/2009 kerja yang terdokumentasi untuk
memakai APD saat bekerja TK yang mengendalikan risiko yang teridentifikasi
APD melanggar dan dibuat atas dasar masukan dari
personil yang kompeten serta tenaga
kerja yang terkait dan disahkan oleh

40
orang yang berwenang di perusahaan.
6.1.4 Kepatuhan terhadap peraturan
perundangundangan, standar serta
pedoman teknis yang relevan
diperhatikan pada saat mengembangkan
atau melakukan modifikasi atau petunjuk
kerja

E.TEMUAN NEGATIF K3 LINGKUNGAN KERJA SERTA BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Saran / Dasar
No Foto Lokasi Temuan Analisis Klausul dalam SMK3
Rekomendasi Hukum

1 PT. Inti Hasil uji Harus ada Perbaiki IPAL UU No.1 7.2.1 Pemantauan/pengukuran
Sukses limbah cair treatment sesuai dengan Tahun 1970 lingkungan kerja dilaksanakan secara
Garmindo tidak sesuai terhadap limbah standar dan pasal 3 ayat teratur dan hasilnya didokumentasikan,
dengan baku cair sebelum peraturan sehingga 1 point m dipelihara dan digunakan untuk penilaian
dan pengendalian risiko.
mutu yang dibuang/diserapk dapat melakukan “memperole
dipersyaratka an ke badan treatment dengan h keserasian 7.2.2 Pemantauan/pengukuran
n : Hasil air/tanah agar baik antara lingkungan kerja meliputi faktor fisik,
BOD : 7 tidak merusak tenaga kerja, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi
BM : 3, Seng lingkungan alat kerja,
lingkungan,
: 0.07 BM :
cara dan
0.05,
proses
Coliform : kerjanya;
>16.000

41
UU No. 32
Tahun 2009
tentang
Perlindunga
BM : 5000 n dan
Pengelolaa
n
Lingkungan
Hidup

2 PT. Inti Perusahaan IPAL wajib Buat permohonan UU No.1 7.2.1 Pemantauan/pengukuran
Sukses belum dimiliki oleh kepada top Tahun 1970 lingkungan kerja dilaksanakan secara
Garmindo mempunyai setiap manajemen untuk pasal 3 ayat teratur dan hasilnya didokumentasikan,
Istalasi Perusahaan yang pembuatan IPAL 1 point m dipelihara dan digunakan untuk penilaian
dan pengendalian risiko.
Pengolahan menghasilkan yang memenuhi “memperole
Air Limbah limbah cair guna standar yang telah h keserasian 7.2.2 Pemantauan/pengukuran
(IPAL) mengurangi atau ditetapkan antara lingkungan kerja meliputi faktor fisik,
menghilangkan tenaga kerja, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi
dampak negative alat kerja,
lingkungan,
terhadap
cara dan
lingkungan
proses
kerjanya;
UU No. 32
Tahun 2009
tentang
Perlindunga
n dan
Pengelolaa
n

42
Lingkungan
Hidup

Tidak Ada 2.2.1 Manual SMK3 meliputi kebijakan,


Sangat
Operator Segera untuk Permen 38 tujuan, rencana, prosedur K3, instruksi
berbahaya
Cutting yang melengkapi th 2016 kerja, formulir, catatan dan tanggung
3 apabila terjadi
Area mengoperasi operator cutting pasal 21 jawab serta wewenang tanggung jawab
insiden yang K3 untuk semua tingkatan dalam
kan Cutting machine dan 22
tidak diinginkan perusahaan
Machine

43
BAB IV

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian video tersebut, kelompok 1 dapat menyimpulkan bahwa PT.
Inti Sukses Garmindo, masih menemukan beberapa hal yang harus dilakukan perbaikan dari
segi, kedisiplinan kerja terkhusus untuk pekerja dalam hal mematuhi keselamatan dan
kesehatan kerja, dan juga kami mempertimbangkan dalam segi fasilitas kesehatan
bahwa PT. Inti Sukses Garmindo untuk seluruh karyawan adalah termasuk salah satu
perusahaan terbaik yang ada di Provinsi Jawa Tengah dimana dalam kelengkapan fasilitas
kesehatan telah memenuhi standar-standar kesehatan yang dibutuhkan oleh sebuah
perusahaan yang besar. Hal ini dibuktikan dengan hasil monitoring K3 perusahaan, yaitu 0
accident.

3.2. Saran

Saran perbaikan yang dapat kami berikan berdasarkan temuan dari hasil observasi yang kami
lakukan di bahwa PT. Inti Sukses Garmindo adalah sebagai berikut:

1. Memperbarui SK tim P2K3 agar pelaksanaan Kelembagaan K3 bisa terwujud.


2. Selalu mengingatkan pekerja/karyawan untuk selalu memakai APD dan
mematuhi prinsip-prinsip K3.
3. Penambahan personel operator boiler .
4. Memiliki dokter jaga yang dapat sedia selama hari kerja
5. Memiliki mobil ambulance yang sedia saat terjadi kecelakaan kerja

44
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.


2. PERMENAKER NO.08/2010 TENTANNG APD
3. Permenaker 15/MEN/VIII/2008 Pasal 9 Ayat 2
4. Kepmenkes 472 tahun 1996 tentang pengamanan bahan berbahaya
5. KMK No. HK.01.07-MENKES-247-2020, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19

6. UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


7. OHSAS 18001 : 2007 Klausul 4.4.7 Emergency Preparedness and Response (Persiapan
Tanggap Darurat)

8. Peraturan pemerintah No.50 tahun 2012 tentang penerapan system manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja

45

Anda mungkin juga menyukai