Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI PT. WASKITA BETON PRECAST, Tbk. PLANT KLATEN
BIDANG K3 KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN BAHAN
BERACUN BERBAHAYA

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

KELOMPOK 4
1. A
2. D
3. S
4. S
5. T
6. S

PENYELENGGARA
PT. PATRARIJAYA
Yogyakarta, 18 Juli - 02 Agustus 2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...................................................................................................2
1.2 Maksud dan Tujuan...........................................................................................3
1.3 Ruang Lingkup..................................................................................................4
1.4 Dasar Hukum.....................................................................................................4
BAB II KONDISI PERUSAHAAN............................................................................6
2.1 Gambaran Umum Perusahaan............................................................................6
2.1.1 Data Profil Perusahaan...............................................................................7
2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan...........................................................................7
2.2 Temuan Hasil Observasi....................................................................................8
2.2.1 Temuan Positif...........................................................................................8
2.2.2 Temuan Negatif.........................................................................................9
B A B III ANALISA.......................................................................................................11
3.1 Temuan Positif.................................................................................................11
3.1 Temuan Negatif...............................................................................................18
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................24
4.1 Kesimpulan......................................................................................................24
4.2 Saran................................................................................................................24

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam usaha menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan pemenuhan terhadap target
produksi maka perlu ditunjang dengan peralatan yang modern. Namun dengan penggunaan peralatan
yang modern tersebut pasti akan muncul adanya bahaya bagi pekerja maupun karyawan lainnya,
disamping itu juga dapat mempengaruhi atau membahayakan lingkungan maupun masyarakat sekitar. Di
sinilah pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja yang maksimal diharapkan dapat meminimalisasi
dampak negatif yang ditimbulkan dari suatu proses produksi, sehingga usaha efisiensi dan peningkatan
produktifitas yang dilakukan perusahaan dapat terwujud.
Faktor sumber daya manusia merupakan aset utama yang menentukan keberhasilan proses
produksi, sehingga perlu diberikan perlindungan kerja yang sebaik-baiknya agar dapat menunjukan
penampilan kerja yang baik yang akan tercermin dalam tingkat produktivitas kerja yang tinggi.
Kepedulian pemerintah Indonesia terhadap keselamatan kerja diatur melalui peraturan
perundang-undangan guna meningkatkan kesadaran bagi pihak perusahaan dan karyawan. Peraturan
tersebut diantaranya adalah UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang diantaranya
mencakup syarat-syarat keselamatan kerja yang bertujuan untuk:
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
dan meningkatkan produktivitas nasional.
2. Melindungi setiap orang yang berada di tempat kerja atas hak keselamatannya.
3. Sumber produksi yang dipakai dapat dipergunakan secara aman dan efisien.
Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk melaksanakan secara berkala
terhadap pelaksanaan perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) guna mencapai
keselamatan, kesehatan serta kesejahteraan bagi tenaga kerja dan masyarakat sekitar (Suma’mur, 1995).
PT. Waskita Beton Precast, Tbk. Plant Klaten adalah salah satu industri Beton Pracetak yang
telah menerapkan pelaksanaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup ( K3LH ) serta
telah menyediakan Alat Pelindung Diri bagi tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat
kerja, training K3, sarana dan prasarana pengolahan limbah hasil industri. PT. Waskita Beton Precast,
Tbk. Plant Klaten dinilai cukup baik bagi peserta calon ahli K3 umum untuk menimba ilmu pengetahuan
pengalaman praktek kerja lapangan yang berkenaan dengan Higene Perusahaan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Selain itu peserta

2
dapat berlatih untuk mengidentifikasi bahaya, penyebab terjadinya kecelakaan kerja dan menemukan
penanganannya. Berkaitan dengan latar belakang tersebut di atas, maka penulis melaksanakan observasi
dan penelitian serta menyusun Laporan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Waskita Beton
Precast, Tbk. Plant Klaten.
Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman merupakan hal yang
diinginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja dan lingkungan organisasi merupakan hal
yang sangat penting dalam mempengaruhi sosial, mental dan fisik dalam kehidupan pekerja. Kesehatan
suatu lingkungan tempat kerja dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja,
seperti peningkatan moral pekerja, penurunan absensi dan peningkatan produktifitas. Sebaliknya tempat
kerja yang kurang sehat atau tidak sehat (sering terpapar zat yang bahaya mempengaruhi kesehatan) dapat
meningkatkan angka kesakitan dan kecelakaan, rendahnya kualitas kesehatan pekerja, meningkatnya
biaya kesehatan dan banyak lagi dampak negatif lainnya.
Perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya menurut peraturan pemerintah No : 50
Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya disingkat dengan SMK3 adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Pada dasarnya setiap
tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang menghendaki terjadinya kecelakaan, penyakit akibat
kerja dan pencemaran lingkungan. Suatu kemungkinan bahaya besar, berupa kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat diakibatkan oleh kesalahan dalam
penggunaan peralatan, pemahaman dan kemampuan serta keterampilan tenaga kerja yang kurang
memadai.
Upaya perlindungan tenaga kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan sehat, selamat, aman
dan sejahtera sehingga pada akhirnya untuk mencapai suatu tingkat produktivitas yang tinggi dimana
aspek pentingnya adalah upaya keselamatan dan kesehatan kerja termasuk Upaya Kesehatan Kerja,
Upaya menciptakan Lingkungan Kerja yang nyaman serta aman dan Pengendalian Bahan Berbahaya
Beracun di Tempat Kerja.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :
1. Membekali para calon AK3 umum dalam praktek nyata dalam penerapan persyaratan dan
pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang meliputi : keadaan dan
fasilitas tenaga kerja ; keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja,

3
instalasi serta peralatan lainnya; penanganan bahan kimia berbahaya; proses produksi; sifat
pekerjaan dan lingkungan kerja.
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 di tempat kerja, sehingga para calon Ahli K3
dapat bertindak secara professional dalam bekerja dan dapat memberikan kontribusi yang
bernilai dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan kinerja K3 di tempat kerja yang
menjadi lingkup tanggung jawabnya.
3. Kegiatan ini hanya bersifat inspeksi umum diklat Ahli K3 Umum dan sebagai pemenuhan
syarat-syarat pelaporan PKL Ahli K3 Umum.

1.3 Ruang Lingkup


1.
2.
3.

1.4 Dasar Hukum


Dasar Hukum Pengawasan K3 Bahan Beracun dan Berbahaya
 Undang-undang

4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Waskita Beton Precast (Waskita Precast) terbentuk resmi sebagai entitas anak usaha
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita) pada 7 Oktober 2014. Waskita Precast adalah
perusahaan manufaktur beton precast dan ready mix dengan kapasitas produksi saat ini salah
satu terbesar di Indonesia. Perseroan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada 20 September 2016. Setelah IPO 2016, berbagai pencapaian pun berhasil diterima
oleh perusahaan, di antaranya meraih Alpha 10th Annual Best Deal & Solution Award
Southeast Asia 2016, dengan penyerapan dana IPO sebesar Rp 5,1 triliun. Kemudian, Waskita
Precast juga masuk dalam Index Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) 2017, Index
LQ45 pada awal tahun 2018, dan Indeks Kompas 100 pada tahun 2018. Pada tahun 2019
menerima CSA Award dari Asosiasi Analis Efek Indonesia & CSA Research. Dan pada tahun
2020 juga mendapatkan Indonesia Construction Safety Award dan CEO Safety
Leadership Award dari A2K4 Indonesia.
Selain itu, Waskita Precast memperoleh 3 (tiga) sertifikasi sistem manajemen terintegrasi
pada tahun 2017 yaitu ISO 9001: 2015 terkait Quality Management System,
14001:2015 mengenai Environment Management System,
dan ISO 45001:2018 mengenai Occupational, Health and Safety Management
System sebagai suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja/K3. Dan pada tahun 2020 memperoleh Sertifikasi Sistem Manajemen Anti
Penyuapan yaitu SNI ISO 37001:2016 dari Sucofindo.
Saat ini perusahaan mempunyai kapasitas produksi sebesar 3,7 juta ton/tahun, dengan
didukung oleh 9 plant, 31 batching plant, dan 1 quarry yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa
hingga Sulawesi.
Salah satu plant milik PT Waskita Beton Precast (Waskita Precast) berada di Klaten,
Jawa Tengah. Plant Klaten adalah Plant teranyar Perseroan yang didirikan untuk memenuhi
kebutuhan beton cetak dan pra cetak akan proyek proyek PT Waskita Beton Precast, Tbk yang
berada di Pulau Jawa. Memulai produksi sejak Februari 2017, Plant Klaten memiliki kapasitas
produksi sebesar 225.000 ton/tahun.

5
Dengan lahan seluas 3.3 ha, Plant Klaten memproduksi Produk unggulan "WSBP" diantaranya
PCI Girder, Square Pile, CCSP, dan U Ditch. Dengan mutu Beton K 600, K 550, dan K 225, Plant
Klaten di percaya untuk menyuplai produk ke proyek Pemalang -
Batang Toll Road, Semarang Batang Toll Road, dan Salatiga - Boyolali Toll Road.
Jumlah tenaga kerja di PT. Waskita Beton Precast, Tbk. Plant Klaten ± 80 orang
dengan komposisi ± 40 orang dari pihak PT. Wika Beton Plant Klaten dan sisanya merupakan
jumlah pekerja dari vendor / pihak pemborong pekerjaan.

Profil Perusahaan
Berikut ini merupakan profil singkat perusahaan dari PT. Adi Satria Abadi Nama
Perusahaan : PT. Waskita Beton Precast, Tbk. Plant Klaten
Bentuk : Perseroan Terbatas
Ijin Usaha : SIUP, Ijin Gangguan, TDP, Akte Notaris, Izin Lingkungan, Ijin
TPS LB3
Pimpinan / Manager Plant : Fauzi Nugroho
Lokasi Perusahaan
a. Alamat : Jalan Raya Karangwuni-pedan Km 1
b. Desa / Kelurahan : Dlimas
c. Kecamatan : Ceper
d. Kabupaten : Klaten
e. Provinsi : Jawa Tengah
Jumlah Karyawan : 86 orang
Sektor : 23953 / INDUSTRI Barang dari Semen & Kapur
untuk Konstruksi
Sistem Penggajian : Upah bulanan, minimal UMP

1.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan


Visi :
“Menjadi Perusahaan yang terdepan di Indonesia di Bidang Manufaktur Precast, Ready Mix,
Quarry, Jasa Konstruksi dan Posttension Precast Concrete.”

Misi :
1. Membuat produk secara terus menerus, memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan
serta melakukan inovasi dalam pengembangan produk dan mendapatkan pengakuan dari
pelanggan.

6
2. Menjadikan SDM yang kompeten dan ahli di Industri Precast, Ready Mix, Quarry, Jasa
Konstruksi dan Posttension Precast Concrete.
3. Menjalin hubungan saling menguntungkan dengan pihak-pihak yang berkontribusi terhadap
kemajuan perusahaan.
4. Memanfaatkan teknologi informasi dalam mencapai daya saing.

1.1.3 Struktur Organisasi

2.2 Temuan Hasil Observasi


Berdasarkan hasil observasi lapangan, diperoleh temuan positif maupun temuan negatif,
sebagai berikut:

I.2.1 Temuan Positif


I. Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Bahan Beracun dan Berbahaya
a. MCU
b.

2.2.2 Temuan Negatif


I. Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Bahan Beracun dan Berbahaya
a. Kebersihan Toilet
b. Terdapat

7
c. Tidak Ada

8
B A B III
ANALISA
Berdasarkan hasil observasi lapangan maka dilakukan analisa, seperti ditampilkan pada tabel berikut:
3.1 Temuan Positif

No. Kondisi Temuan Rekomendasi Peraturan Perundangan K3


Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Bahan Beracun dan Berbahaya
MCU berkala dilakukan 1
tahunn sekali
a.

b.

9
c.

d.

e.

f.

10
g.

h.

i.

j.

11
k.

l.

m.

12
n.

o.

p.

q.

13
r.

s.

t.

14
u.

v.

w.

15
3.1 Temuan Negatif

No. Lokasi Temuan Temuan Negatif Potensi Bahaya Rekomendasi Peraturan Perundangan K3

Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Bahan Beracun dan Berbahaya


Kebersihan Toilet
tidak dilakukan pada
keseluruhan Toilet
1

16
No. Lokasi Temuan Temuan Negatif Potensi Bahaya Rekomendasi Peraturan Perundangan K3

17
No. Lokasi Temuan Temuan Negatif Potensi Bahaya Rekomendasi Peraturan Perundangan K3

10

18
No. Lokasi Temuan Temuan Negatif Potensi Bahaya Rekomendasi Peraturan Perundangan K3

11

19
No. Lokasi Temuan Temuan Negatif Potensi Bahaya Rekomendasi Peraturan Perundangan K3

20
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan kerja PT. Waskita Beton Precast, Tbk.
Plant Klaten, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Beberapa hal yang berkaitan dengan Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Penanganan
Bahan Beracun dan Berbahaya sudah dilaksanakan dengan baik diantaranya :
1. Pemenuhan
2.
2. Beberapa hal yang berkaitan dengan Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Penanganan
Bahan Beracun dan Berbahaya yang bisa diperbaiki dan ditingkatkan diantaranya :
1. Belum
2.

4.2 Saran
Dalam rangka menciptakan kondisi ideal dalam lingkungan kerja di PT PT. Waskita Beton
Precast, Tbk. Plant Klaten sesuai UU Ketenagakerjaan yang berlaku , maka kami menyarankan beberapa
hal diantaranya sebagai berikut :
1. Temuan positif
2.

24

Anda mungkin juga menyukai