Anda di halaman 1dari 6

Prosedur Identifikasi dan Evaluasi Pemenuhan Peraturan K3

1. TUJUAN

SOP ini dibuat untuk memberikan panduan dalam melakukan identifikasi peraturan, perundangan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (termasuk identifikasi persyaratan lainnya jika diperlukan) dan
evaluasi terhadap kesesuaian materi peraturan perundangan dengan kegiatan PT. XX serta evaluasi
terhadap pemenuhannya.

2. RUANG LINGKUP

SOP ini mengatur tentang identifikasi peraturan perundang-undangan terkait dengan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) yang dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia serta identifikasi
terhadap persyaratan lainnya yang terkait dengan kegiatan/ proses bisnis PT. XX serta evaluasi
terhadap pemenuhan peraturan tersebut.

3. TANGGUNG JAWAB

3.1 Direktur/Plant Manager bertanggung jawab atas pemenuhan semua peraturan perundangan dan
persyaratan K3 yang berkaitan erat dengan jenis kegiatan/ proses bisnis PT. XX.

3.2 Kepala Dept. SHE / Manager SHE bertanggung jawab memastikan dilakukannya identifikasi,
pengkajian, evaluasi, mendistribusikan dan mensosialisasikan peraturan perundangan dan
persyaratan K3 di lingkungan PT. XX.

3.3 Seluruh Karyawan bertanggung jawab untuk mematuhi semua peraturan perundangan dan
persyaratan K3 yang telah ditetapkan PT. XX.

4. DEFINISI

Pengertian-pengertian yang ada dalam prosedur ini :

4.1 Peraturan perundangan adalah suatu acuan yang dipakai PT.XX dalam menentukan suatu
aktivitas dalam batasan-batasan kontrol dan pengaruh suatu parameter dan/atau proses kunci untuk
menilai kecukupan kinerja K3. Peraturan perundang-undangan meliputi, Undang-undang RI,
Peraturan Pemerintah, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait tentang pemanfaatan
teknologi nuklir.
4.2 Persyaratan lainnya adalah suatu acuan lainnya, selain peraturan perundang-undangan yang
dipakai PT.XX dalam menentukan kesesuaian suatu aktivitas dalam batasan-batasan kontrol dan
pengaruh suatu parameter dan suatu proses kunciuntuk menilai kecukupan kinerja K3. Persyaratan
lainnya meliputi permintaan dari pihak-pihak berwenang yang berkaitan dengan pemanfaatan
teknologi nuklir dan standar terkait lainnya.

5. REFERENSI

5.1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1997 tentang Keselamatan Kerja

5.2 OHSAS 18001-2008 Klausul

3.3 Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya

5.2 Evaluasi kepatuhan

6. Standar Operasional Prosedur

6.1. Identifikasi peraturan

6.1.1. Kepala Dept. SHE / Manager SHE berkoordinasi dengan Wakil Manajemen mengidentifikasi
peraturan dan persyaratan lainnya terkait dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang
dikeluarkan oleh pemerintah Republik Indonesia yang berupa:

- Undang-undang RI

- Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri

- Surat Keputusan

- Surat Edaran dan Instruksi, dll.

6.1.2. Identifikasi peraturan dan persyaratan lainnya dicatat atau direkam ke dalam Form
Identifikasi dan Evaluasi Pemenuhan Peraturan Perundangan K3.

6.1.3. Untuk menjamin kemutakhiran daftar peraturan, Kepala Dept. SHE / Manager SHE bersama
Wakil Manajemen meninjau ulang dan secara aktif mencari informasi tentang peraturan K3 yang
terkait dengan Bahaya dan Resiko setiap 6 bulan sekali dan paling lambat setiap 1 tahun sekali.

6.1.4. Catatan identifikasi peraturan disimpan dengan masa penyimpanan 1 tahun dari tanggal
terbitnya Daftar Identifikasi Peraturan terbaru (jika terjadi perubahan terhadap catatan dimaksud)

6.2. Pengkajian kesesuaian

6.2.1. Setiap peraturan yang teridentifikasi dikaji secara menyeluruh terhadap kemungkinan dapat
diterapkan kaitannya dengan Bahaya dan Resiko yang diakibatkan oleh jenis kegiatan/ proses bisnis
PT. XX.
6.2.2. Hasil pengkajian tersebut dicatat atau direkam ke dalam Formulir Identifikasi dan Evaluasi
Pemenuhan Peraturan Perundangan K3.

6.2.3. Hasil pengkajian harus dengan jelas menyatakan apakah suatu peraturan dapat
dipergunakan atau tidak, dengan memberikan keterangan “A” (applicable) untuk yang dapat
dipergunakan dan “NA” (not applicable) untuk yang tidak sesuai menjadi acuan.

6.3. Evaluasi pemenuhan peraturan

6.3.1. Seluruh peraturan Keselamatandan KesehatanKerja yang mempunyai status applicable


dievaluasi tingkat pemenuhannya dengan menguraikan hal-hal yang menjadi kewajiban untuk
dilaksanakan di PT.XX kemudian mencantumkan perkiraanterhadap pemenuhannya dengan status
persentase.

6.3.2. Jika dari hasil evaluasi pemenuhan atau ketaatan terdapat peraturan yang tingkat
pelaksanaan di bawah 100%, maka akan dipertimbangkan menjadi tujuan dan program K3 baik
secara bertahap ataupun secara langsung disesuaikan dengan adanya konsekuensi dari pelaksanaan
peraturan perundangan tersebut terhadap kelangsungan kegiatan/ proses bisnis PT. XX.

6.4. Informasi, komunikasi, dan konsultasi

6.4.1. Kepala Dept. SHE / Manager SHE menginformasikan dan mendistribusikan daftar peraturan
K3, status pemenuhannya dan segala bentuk perubahannya kepada Kepala Bidang dan Wakil
Manajemen.

6.4.2. Semua karyawan PT.XX berhak untuk mengakses peraturan keselamatan dan kesehatan
kerja yang diacu oleh PT.XX, baik melalui program pelatihan, komunikasi dan konsultasi sesuai
Prosedur Komunikasi, Konsultasi dan Partisipasi, melalui internet / portal, ataupun meminta hard
copy dari Kepala Dept. SHE / Manager SHE melalui Kepala Dept. masing-masing.

6.5. Pemutakhiran peraturan terbaru

Pemutakhiran peraturan dan perundangan K3 maupun mengenai ketenaganukliran terbaru


dilakukan melalui studi literatur, internetdan media lainnya.

7. Lampiran

7.1 Lampiran 1 : Diagram Alir Identifikasi dan Evaluasi Pemenuhan Peraturan Perundangan K3

FM XX.3.001/SHE/2016

7.2 Lampiran 1 :Formulir Identifikasi & Evaluasi Pemenuhan PeraturanPerundangan K3

FM XX.3.002/SHE/2016
Program Pengembangan K3
1. Penyuluhan / Promosi K3
Program pengembangan K3 merupakan proses yang terus menerus dan
berkesinambungan. Untuk mempromosikan pentingnya K3 dapat dilakukan dengan
kegiatan-kegiatan berikut :
 Pemasangan bendera K3
 Pemasangan spanduk K3
 Sosialisasi K3
 Pemasangan poster-poster K3
 Pemutaran video K3
2. Safety Training
Safety Training atau pelatihan K3 adalah program pembinaan dalam bentuk
pelatihan yang terprogram sesuai dengan kebutuhan pengembangan K3 organisasi.
Tema pelatihan K3 diantaranya :
 Pelatihan pemadam kebakaran
 Pelatihan tanggap darurat
 Pelatihan P3K
 Pelatihan penggunaan APD
3. Safety Patrol
Safety patrol merupakan kegiatan pemantauan rutin oleh petugas K3 ke lokasi (site)
atau daerah kerja untuk melihat atau mengamati perilaku pekerja, tanda bahaya,
atau persyaratan K3 lainnya.

4. Safety Award
Adalah program pembinaan K3 dengan cara memberikan penghargaan / apresiasi
kepada pegawai yang berprestasi dalam bidang K3 dengan tujuan agar seluruh
pegawai dapat termotivasi untuk melaksanakan dan berpartisipasi
menciptakanlingkungan kerja yang aman dan selamat.
5. Safety Meeting
Pertemuan K3 secara berkala untuk membahas isu-isu K3, permasalahan yang
terjadi di lapangan, review insiden dan sebagaianya, dengan melibatkan seluruh
pihak terkait dapat dijadikan program pembangunanK3 di organisasi.
6. Safety Inspection

Inspeksi K3 sangat efektif dalam upaya pembinaan K3 di tempat kerja. Dengan


adanya inspeksi yang terjadwal maka penyimpangan/ketidaksesuaian yang terjadi di
lapangan dapat terdeteksi secara dini sehingga hal-hal yang membahayakan dapat
dicegah. Beberapa bentuk inspeksi :
 Inspeksi rutin (jangka waktu lebih pendek/lebih sering, misal tiap
minggu, tiap bulan)
 Inspeksi berkala (jangka waktu lebih panjang, misal per triwulan)
 Inspeksi bersama (inspeksi melibatkan semua unsur organisasi
termasuk manajemen dan pimpinan puncak)
 Inspeksi mendadak (sewaktu-waktu)
7. Safety Induction / Induksi K3
Penyampaian peraturan/ pesan keselamatan pada setiap kesempatan merupakan
upaya pembinaan K3 yang tidak kalah pentingnya. Induksi keselamatan biasanya
diberikan kepada tamu, pengunjung, pegawai baru, pegawai mutasi, pegawai yang
habis cuti, siswa/mahasiswa magang atau semua orang yang akan bekerja di lokasi.
Dengan adanya induksi keselamatan diharapkan setiap orang yang akan memasuki
daerah kerja/ bekerja akan memahami dan menyadari setiap bahaya yang ada dan
tanggung jawab terhadap keselamatan.
8. Safety Investigation
Investigasi keselamatan adalah upaya secara sistematis untuk mengetahui akar
penyebab dari suatu kejadian nearmiss, kecelakaan atau kejadian berbahaya
dengan tujuan agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai