Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR

INSPEKSI TEMPAT KERJA


No : SHE-17-(0) TgL. Berlaku : 03-12-22

DAFTAR ISI PROSEDUR

I. TUJUAN
II. RUANG LINGKUP
III. REFERENSI
IV. DEFINISI
V. DIAGRAM ALIR
VI. KETENTUAN

Pengesahan :

Dibuat Oleh, Disetujui Oleh,

Ir. Erdiansyah Sinaruddin A Ibrahim


Head Of HSE Chief Administration Officer Management Representative

Riwayat Revisi :

No Tanggal Diajukan Disetujui


Penjelasan Revisi
Revisi Revisi Oleh Oleh
00 09-12-  Perubahan Format dari PR-00-SHE- Aslih Ir.
2020 032 Inspeksi Area Kerja Wicaksono Erdiansya
 Penggantian Referensi h

Halaman : 1 dari 5
PROSEDUR
INSPEKSI TEMPAT KERJA
No : SHE-17-(0) TgL. Berlaku : 03-12-22

I. TUJUAN
Untuk memberi panduan pelaksanaan inspeksi terhadap tempat kerja yang dilaksanakan secara
teratur untuk mengidentifikasi adanya bahaya ditempat kerja.

II. RUANG LINGKUP


Prosedur ini mencakup inspeksi tempat kerja yang dilakukan di seluruh tempat kerja PT Bintang
Mining Indonesia yang meliputi unsur Keselamatan (Safety), Kesehatan (Health) dan Lingkungan
(Environment).

III. REFERENSI
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
2. PP No. 50 tahun 2012 tentang SMK3
3. Permen ESDM No. 26 tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Minerba
4. Kepmen ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik
5. ISO 14001:2015 ; Klausul 9.1 Pemantauan, Pengukuran Analisis dan Evaluasi
6. ISO 45001:2018 ; Klausul 9.1 Pemantauan, Pengukuran Analisis dan Evaluasi

IV. DEFINISI
1. Tempat kerja, adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan
suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat, di
dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara.
2. Inspeksi, adalah pemeriksaan secara sistematis dan mendetail terhadap suatu objek.
3. Bahaya (Hazard) adalah sumber (energi, situasi, atau tindakan) yang berpotensi
menyebabkan cidera dan atau penyakit akibat kerja (PAK) serta kerusakan harta benda
(property damage).
4. Risiko, adalah kombinasi antara probability/kemungkinan kejadian yang berbahaya,
frekuensi/keseringan terpapar bahaya serta keparahan dari cidera atau sakit atau kerusakan
harta benda yang diakibatkan oleh kejadian atau paparan dari bahaya tersebut, dampak
merugikan terhadap lingkungan termasuk dalam definisi ini.
5. Aspek Lingkungan adalah unsur atau elemen dari suatu kegiatan produk dan jasa dari
organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.
6. Dampak Lingkungan adalah setiap perubahan baik yang menguntungkan ataupun yang
merugikan, sebagian atau seluruhnya terhadap lingkungan hidup ataupun terhadap
organisasi dan personel didalamnya yang diakibatkan oleh kegiatan, produk dan jasa dari
suatu organisasi.

Halaman : 2 dari 5
PROSEDUR
INSPEKSI TEMPAT KERJA
No : SHE-17-(0) TgL. Berlaku : 03-12-22

V. DIAGRAM ALIR

DOKUMEN
DIAGRAM ALIR PIC INDICATOR PROSES
PENDUKUNG

Mulai

- Dept. Head 1. Jadwal tersedia setiap


1 Penetapan Jadwal
Bulan

2 Inspeksi dan - Form Inspeksi - Pengawas 2. Pelaksanaan Inspeksi


Pencatatan Temuan SHE-14-xx-(0) sesuai tahapan

3
Rekomendasi Tindakan - Pengawas 3. Catatan temuan rinci,
Perbaikan

4 - Form Pengendalian - OSHE Officer 4. Rekomendasi tindakan


Register Tindakan Bahaya dan Aspek perbaikan memenuhi
Perbaikan SHE-01-02-(0) kaidah 4W 1H

5
Pelaksanaan Tindakan - PIC Tindakan 5. Pelaksanaan RTP sesuai
Perbaikan Pengendalian batas waktu yang
ditentukan

6
Analisa Akhir - OSHE Officer

Selesai

Halaman : 3 dari 5
PROSEDUR
INSPEKSI TEMPAT KERJA
No : SHE-17-(0) TgL. Berlaku : 03-12-22

VI. KETENTUAN
1. Membuat Jadwal
Setiap Kepala departemen (Supervisor/Superintendent) membuat jadwal inspeksi untuk
semua pengawas yang menjadi tanggung jawabnya, jadwal yang dibuat harus
sedemikian rupa sehingga dapat dipastikan dalam setiap hari seluruh area kerja dilakukan
inspeksi oleh pengawas.
1.1. Khusus untuk aspek Hygiene dan Sanitasi, paramedik beserta dokter perusahaan bila
memungkinkan akan melaksanakan inspeksi Hygiene tempat kerja.
1.2. Dalam membuat jadwal inspeksi ini sebaiknya dikonsultasikan dengan masing-masing
orang yang terkait dan harus mendapat persetujuan dari Project Manager sehingga
inspeksi yang telah dijadwalkan dapat dilaksanakan dengan baik.
1.3. Jadwal Inspeksi yang telah disusun dibagikan kepada masing-masing pelaksana yang
ditunjuk sehingga inspeksi dapat dilakukan dengan baik tanpa mengganggu aktivitas
rutin dari masing-masing pelaksana selain itu jadwal yang telah disusun tersebut
dikumpulkan kepada bagian OSHE untuk dibuat kompilasi.

2. Inspeksi dan Pencatatan Temuan


Setiap Foreman wajib melakukan Inspeksi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
dengan cara melakukan pemeriksaan/observasi ke seluruh area kerja yang di nspeksi,
wawancara terhadap karyawan yang berada di lokasi tersebut atau dengan melakukan uji
coba terhadap suatu peralatan jika memang dianggap perlu.
2.1. Untuk membantu dalam melakukan pemeriksaan maka orang yang melakukan inspeksi
akan menggunakan Form SHE-14-xx-(0) Checklist Inspeksi yang disesuaikan dengan
lokasi kerja masing-masing, namun pemeriksaan yang dilakukan tidak terbatas pada hal-
hal yang tertera dalam checklist tersebut.
2.2. Supervisor atau Superintendent harus memastikan Inspeksi yang dilakukan oleh
Foreman yang menjadi bawahannya dilakukan dengan benar dengan cara menginspeksi
ulang salah satu hasil inspeksi Foreman-Foreman tersebut secara bergiliran minimum
satu kali dalam seminggu.
2.3. Project Manager memastikan pelaksanaan inspeksi oleh Foreman dan Supervisor atau
Superintendent ini dilakukan dengan baik, dalam hal ini Project Manager dapat memilih
metode yang dianggap paling baik dan paling efektif.
2.4. Semua penyimpangan atau ketidak sesuaian yang ditemukan selama pelaksanaan
inspeksi yang berupa kondisi dan tindakan tidak aman harus dituliskan dalam lembar
temuan hasil inspeksi untuk diusulkan / diberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang
sesuai.

3. Rekomendasi Tindakan Perbaikan


3.1. Semua penyimpangan atau ketidaksesuaian yang ditemukan dan dituliskan dalam
lembar temuan hasil inspeksi dan dilakukan penilaian risiko sesuai dengan matrik
perhitungan risiko dalam prosedur identifikasi bahaya dan pengendalian risiko untuk
menentukan prioritas tindakan perbaikan yang harus dilakukan.

Halaman : 4 dari 5
PROSEDUR
INSPEKSI TEMPAT KERJA
No : SHE-17-(0) TgL. Berlaku : 03-12-22

4. Tindakan Pengendalian Bahaya dan Aspek


OSHE Officer akan memasukkan usulan tindakan pengendalian tersebut dalam Form
Tindakan Pengendalian Bahaya dan Aspek SHE-01-02-(0). Dalam Form tersebut di isi
tindakan pengendalian yang harus dilakukan disertai dengan target waktu dan penanggung
jawab (PIC/person in charge) kemudian dibagikan kepada masing-masing PIC untuk ditindak
lanjuti.

5. Pelaksanaan Tindakan Pengendalian Bahaya dan Aspek


Masing-masing penanggung jawab tindakan pengendalian harus menyelesaikan tindakan
pengendalian yang dibutuhkan sesuai dengan prioritas dan nilai risiko dari bahaya yang
ditemukan.

6. Membuat Analisa Akhir


OSHE Officer harus melakukan analisa atas pelaksanaan Inspeksi dan tindakan perbaikan
yang dilakukan oleh masing-masing penanggung jawab area untuk menilai efektifitas
program inspeksi yang telah dilaksanakan. Hasil analisa ini akan berfungsi untuk membuat
tindak lanjut atas program inspeksi tersebut.

Halaman : 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai