Anda di halaman 1dari 19

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

Fisik Pemeliharaan Jembatan


Limpapeh

I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Peraturan Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada ketetapan/Aturan Resmi
dari Pemerintah seperti tersebut diatas.

II. PERSYARATAN UMUM


Secara umum Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMKK3 Perusahaan adalah sebagaimana
tergambar dalam skema berikut :

A. KEBIJAKAN K3.
Kami Selaku Direktur CV. SURYA MAS PRIMA dengan Ini kami memberikan Pernyataan atas
nama perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manejemen Keselamatan Kerja dan Kesehatan
Kerja (K3) Dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi

* Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta melakukan
peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja

* Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang ada di Perusahaan CV.
SURYA MAS PRIMA

* Menjadikan Kebijakan Ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi sasaran MK3

* Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara berkala dengan

mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit pendukungnya.

* Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan bagi perusahaan CV.
SURYA MAS PRIMA

* Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja di bawah kendali organisasi.

*
Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang berkesinambungan.
Direktur CV. SURYA MAS PRIMA memberikan bukti perlibatannya pada pengembangan dan
penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki keefektifannya dengan jalan :
1. Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan, K3, undang-undang dan peraturan yang berlaku.
2. Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3.
3. Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3
unit-unit kerja yang mendukungnya.
4. Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur
dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).

Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan MK3, berupa surat keputusan yang mencakup :
* Maksud dan Tujuan Perusahaan.
* Ikrar Perlibatan untuk Memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki Sistem Manajemen K3

* Tersedianya Kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau Sasaran MK3


* Kebijakan MK3 ini dikomunikasikan, dipahami dalam Organisasi dan didokumentasikan
* Pelaksanaan Tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan penyesuaian terus-menerus

B. PERENCANAAN K3
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai dengan
kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi :
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek,Pengendalian Risiko K3, & Program K3.
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya

IV. STRUKTUR ORGANISASI


Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran,
tanggung jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMK3 yang efektif.
Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini. Tugas
dan wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait dengan struktur
organisasi, untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Direksi /
Pimpinan Cabang kemudian disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah Kepala Divisi /
Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi / Bagian SDM
direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Unit Kerja masing-masing. Sedangkan
untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi / Bagian Teknik, direview Direksi /
Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian Teknik.
V. MAKSUD DAN TUJUAN
Perusahaan memastikan bahwa metodologi untuk identifikasi bahaya dan penilaian risiko K3
mempertimbangkan :

* Lingkup, Karakteristik, waktu dan bersifat proaktif.


* Tersedianya Informasi mengenai :
* Identifikasi Bahaya
* Klasifikasi Resiko K3
* Resiko K3 yang akan dihilangkan atau diminimalkan
* Pengalaman Operasi dan kemampuan pengendalian resiko K3 yang ada
* Informasi tentang :
* Persyartan-persyaratan fasilitas dan peralatan
* Persyaratan Pelatihan
* Persyaratan pengembangan pengendalian Resiko
* Persyaratan pemantauan & pengukuran untuk memastikan efektifitas implementasi

VI. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan di DINAS PARIWISATA KOTA
BUKITTINGGI , telah mencakup / menjamin hal-hal tentang :
1 Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai
2 Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahaya
3 Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material yang
memerlukan penanganan khusus, bongkar muat)

VII. RUANG LINGKUP


Instruksi kerja ini hanya berlaku pada Paket Pekerjaan : Fisik Pemeliharaan Jembatan Limpapeh Bukittinggi

VIII. DEFINISI
1 Pekerjaan ini adalah Fisik Pemeliharaan Jembatan Limpapeh Bukittinggi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang menuju kearah tujuan akhirnya,
yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan karena kejadian dan
keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.

2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada prinsipnya
tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka berat atau
mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
4 Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban meninggal
dunia.

IX. KETENTUAN UMUM


1 Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun pimpinan perusahaan
2 Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Kasie QA (Quality Assurance), dengan
memastikan melakukan inspeksi secara berkala.
3 Setiap personil/pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai dengan lingkup dan
tugasnya.
4 Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus
menyediakan petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan pencegahan
bahaya - bahaya yang mungkin terjadi. (gbr 1.1 – 1.2)
5 Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana cara
menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
6 Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan
sedemikian rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran
7 Alat-alat penyelamat harus tersedia diareal atau tempat-tempat yang membutuhkan
8 Pekerjaan yang dilakukan diatas air harus menyediakan peralatan keselamatan, seperti pelampung/ life
jacket yang mudah dijangkau dan diketahui oleh pegawai yang berada dilokasi tersebut.
9 Peralatan / kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu kelayakannya.
10 Pihak Manajemen proyek harus melakukan tinjauan manajemen mengenai safety secara berkala.
11 setiap personil saat bekerja dilapangan harus dilakukan secara berkelompok
12 Masing-masing kelompok harus disediakan sarana untuk berkomunikasi.
13 Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenal
14 Semua pegawai dari Pihak Penyedia Jasa untuk Pekerjaan Fisik Pemeliharaan Jembatan
Limpapeh Bukittinggi diasuransikan kesehatannya oleh Perusahaan.

X. TANGGUNG JAWAB
1 Manajer Proyek
a Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3
d Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3
2 Penanggung Jawab Quality Assurance
a Menyusun konsep Instruksi tentang Safety yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan dan
membahasnya bersama bagian-bagian yang terkait
b Merekomendasikan Konsep yang telah dibahas kepada Manajer proyek
c Memeriksa, memonitor, mengevaluasi pelaksanaan K3 ditingkat proyek
d Melaporkan penerapan dan pelaksanaan K3 ditingkat proyek kepada Manajer Proyek
e Membuat resume tentang pelaksanaan K3
3 Pelaksana
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya
b Terjadi keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.

XI. PENANGANAN KECELAKAAN


1 Tangani segera apabila ada kecelakaan Kerja dan utamakan keselamatan Jiwa Manusia
2 Segera berikan pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai dengan jenis kecelakaan
3 Apabila perlu, segera dibawa ke Puskesmas/dokter/ rumah sakit yang telah dirujuk pada alamat yang
ditentukan
4 Hubungi kepolisian Babinsa setempat apabila kecelakaan tersebut memerlukan pertolongan yang serius

XII. PENANGANAN BILA TERJADI KEBAKARAN


1 Apabila terjadi kebakaran kecil agar ditangani sendiri dengan menggunakan peralatan Pemadam
kebakaran
2 Beritahukan kepada personil yang berada dilokasi bahwa terjadi bahaya kebakaran
3 Jika terjadi kebakaran besar yang tidak dapat ditangani sendiri,utamakan manusia dengan
memberitahukan agar menjauhi lokasi
4 Laporkan kejadian kebakaran kepada penanggung jawab safety
Catatan :
1 Jika di lokasi pekerjaan banyak terdapat kayu-kayu kering, yang diperhatikan adalah :
- Dilarang membuang puntung rokok yang masih menyala sembarangan
- Bara-bara api / bekas api unggun harus dipastikan telah benar-benar padam ketika akan meninggalkan
tempat
2 Peralatan pemadam api / Fire extinguisher, harus disediakan pada tempat-tempat rawan tertentu yang
memerlukan
XIII. PERALATAN KESELAMATAN PEGAWAI
Setiap personil yang bertugas pada pelaksanaan pekerjaan, untuk paket pekerjaan yang berisiko tinggi

terutama yang dilapangan wajib menggunakan Peralatan Pelindung Diri Yang sesuai dengan Standar yaitu :
1 Helm Proyek, disarankan dipakai setiap kelapangan dan diwajibkan dipakai pada tempat-tempat yang
berisiko tinggi terhadap kejatuhan / benturan material;
2 Sepatu Proyek, Dipakai setiap hari dilapangan / site;
3 Pakaian Seragam, dan identitas pengenal diri;
4 Masker, jika bekerja didaerah yang beracun / berbau yang bisa mengakibatkan terganggunya
kesehatan;
5 Sarung Tangan, bila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
6 Kacamata Pelindung, jika hal tersebut diperlukan

Helm Pengaman; Sepatu Proyek; Kaca Mata Pelindung; Jacket Pengaman

7 Body Protector (pelindung Badan), apabila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
8 Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi air
9 P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
10 Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan
11 Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus dilengkapi dengan sarana
komunikasi;
12 Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik
13 Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis

TARGET YANG INGIN DICAPAI :


·         ZERO ACCIDENT
·         MUST BE USE HELMET, SAFETY SHOES & OTHERS SAFETY EQUIPMENT
·         KEEP IN ORDER
·         PROJECT CLEAN, NEAT AND HEALTH

XIV. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN


Untuk pegawai bagian pengukuran / surveyor serta pematokan diharuskan melaksanakan hal-hal sebagai
berikut :
1 mengenakan peralatan pelindung diri
2 mengetahui lay out daerah yang akan dikerjakan dengan memahami gambar teknik yang menjadi
tanggung jawabnya
3 Pada saat Pelaksanaan di lapangan harus dipastikan apakah lokasi yang diinjak adalah rawa atau bukan
dengan cara menggunakan ranting yang ditusukkan ketanah.
4 Penguasaan terhadap peralatan yang digunakan
5 Membawa perlengkapan P3K, perlengkapan tidur / istirahat yang layak pakai ; tenda tidak tembus air,

lindungi tempat berkemah dengan garam untuk menghindari binatang-binatang hutan mendekat
Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak tersesat pada
waktu kembali
XV. PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN
1 Mengenakan peralatan pelindung sesuai dengan yang disyaratkan
2 Operator mempunyai surat ijin mengoperasikan peralatan
3 Operator bekerja atas perintah Pelaksana
4 Operator harus mengetahui area yang akan digali atau ditimbun
5 Operator Melaksanakan Pengoperasian alat sesuai instruksi kerja yang berlaku di proyek
6 Menggunakan Alat bantu jika diperlukan
7 Operator bekerja dalam keadaan fit / sehat
8 Membuat Rambu-rambu Pengaman untuk menghidari kejadian kecelakaan kerja

XVI. PERJALANAN DAN FASILITAS TRANSPORTASI


Perjalanan dan fasilitas transportasi di / ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan jalan darat, untuk itu
perlu diperhatikan / diwajibkan mengikuti hal-hal sebagai berikut :
1 Mengenakan peralatan pelindung / penyelamat sesuai dengan yang disyaratkan
2 Semua fasilitas transportasi terutama dump truck dan mobil harus operasi dengan izin resmi dari pihak
yang berwenang
3 Semua Pengemudi harus mempunyai SIM
4 Kendaraan harus dilengkapi P3K secukupnya serta untuk perbaikan kecil
5 Semua Penggunaan Transport harus menggunakan Sabuk pengaman selama perjalanan
6 Kendaraan disarankan tidak melebihi kecepatan 60 km /jam
7 Pengoperasiaan kendaraan tidak boleh melebihi kapasitas

XVII. KECELAKAAN DAN PENANGANAN


Berikut ini beberapa contoh kecelakaan kerja dan cara penanganan di lapangan (P3K)
NO. JENIS KECELAKAAN CARA PENANGANAN KECELAKAAN

1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
-
Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan perban
- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30 menit
sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan luka dengan betadine
- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi luka
diatas jantung

b Pendarahan Akibat Benda Tumpul - Gejala Sesak Nafas dan memar, segera dibawa
Puskesmas/dokter/rumah sakit untuk diobservasi Pertama
selama 12 jam

2 Keracunan
a Keracunan akibat makanan atau - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih
- Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar sebelah
minuman yang tidak diketahui

b Keracunan Akibat makanan atau - Segera dimuntahkan


- Segera berikan susu/puith telur/air kelapa atau air putih
minuman yang mudah terbakar :
minyak tanah, bensin, baygon, dll

c Keracunan Akibat Alkohol - segera berikan 3 sendok Air the/kopi dalam 1/2 gelas

3 Luka Bakar
- Luka Bakar Ringan I - Dinginkan / Kompres dengan Air
- Luka Bakar Ringan II - Berikan Minuman Sebanyak-banyaknya
- Luka Bakar Ringan III - Keluarkan Cairan yang terjadi akibat luka bakar dan berikan
Betadine
4 Dipatuk / Digigit Ular - Menghentikan penyebaran racun dengan mengikat bagian
pangkal atau sumber aliran

5 Disengat Lebah - Kompres dengan air es pada bekas sengayan


- Digosok-gosok dengan pasir atau bunga-bungaan

6 Gatal - Gatal - Segera berikan Talk atau serbuk yang mengandung antiseptic

- Berikan CTM

7 Panas / Overhead - Bawa ketempat yang teduh


- Berikan air putih secukupnya
- Sedot lendir pada hidung jika ada
- Untuk mnghindari dehidrasi, minum air, minum air sebanyak-

banyaknya bila bekerja dibawah panas matahari


- Panas akan berakibat ke paru-paru atau nafas
- Untuk dilakukan :
a Bila ada teman 2 orang
5 x dada (agak kiri) ditekan secukupnya lalu 1 x ditiup dari
hidung atau mulut (Salah satu ditutup) terus-menerus selama ±
15 Menit
b Bila sendirian
15 x dada ditekan secukupnya lalu ditiup 2 x

8 COVID 19 a Jarak Jarak diantara sesama


b Wajib Pakai Masker
c Selalu Cuci Tangan dengan air bersih pakai diterjen
d Cek suhu tubuh
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI

Pekerjaan : Fisik Pemeliharaan Jembatan Limpapeh Bukittinggi

DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

A1. Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal


A2 Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian danPeluang


B2 Rencana Tindakan (Sasaran & Program)
B3 Standar dan Peraturan Perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C1 Sumber Daya
C2. Kompetensi
C3. Kepedulian
C4. Komunikasi
C5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasional Keselamatan Konstruksi

D1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi


D2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E1. Pemantauan dan Evaluasi


E2. Tinjauan Manajemen
E3 Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi

A.1. Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal


Kami sebagai penyedia jasa, akan :
1. Bertanggung jawab penuh terhadap pencegahan kecelakaan konstruksi, kecelakaan kerja, penyakit atau
kesehatan yang buruk akibat kerja, serta penyediaan tempat kerja dan lingkungan yang aman, efisien dan
produktif;

2. Memastikan bahwa kebijakan dan program Keselamatan Konstruksi yang ditetapkan sesuai dengan visi
dan misi Penyedia Jasa;

3. Memastikan ketersediaan sumber daya yang memadai untuk menerapkan SMKK;

4. Mengomunikasikan penerapan SMKK kepada seluruh pekerja;

5. Memastikan bahwa SMKK akan mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan;

6. Memastikan bahwa setiap pekerja berpartisipasi dan berkontribusi terhadap penerapan SMKK secara
berdaya guna dan berhasil guna;

7. Mempromosikan peningkatan/perbaikan SMKK secara berkesinambungan;

8. Mengembangkan, dan mempromosikan budaya kerja berkeselamatan dalam organisasi;

9. Melindungi pekerja yang melaporkan terjadinya kecelakaan, bahaya dan risiko kecelakaan konstruksi dari
pemecatan dan/atau sanksi lain.
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

.
PAKTA KOMITMEN
KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SULIANTO
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk dan atasnama : CV. SURYA MAS PRIMA

Dalam rangka pengadaan Pekerjaan Fisik Pemeliharaan Jembatan Limpapeh


Bukittinggi pada POKJA Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi berkomitmen
melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi

terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

Bukittinggi 31 Juli 2023


Penawar,
CV. SURYA MAS PRIMA

SULIANTO
Direktur
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi

B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian dan Peluang.


TABEL IDENTIFIKASI BAHAYA ,PENILAIAN RESIKO,PENGENDALIAN DAN PELUANG
NAMA PERUSAHAAN : CV. SURYA MAS PRIMA
PEKERJAAN : Fisik Pemeliharaan Jembatan Limpapeh Bukittinggi
LOKASI : BUKITTINGGI
DESKRIPSI RESIKO PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO
KETERA
PERSYARATAN PEMENUHAN PENGENDALIAN KEMUNG NILAI TINGKAT NGAN
PENGENDALIAN AWAL KEMUNG NILAI TINGKAT
NO URAIAN IDENTITAS BAHAYA JENIS BAHAYA (Tipe PERATURAN KEPARA LANJUTAN KEPARA
KINAN RESIKO (F RESIKO KINAN RESIKO RESIKO
PEKERJAAN (Skenario Bahaya) Kecelakaan) HAN (A) HAN (A)
(F) x A) (TR) (F) (F x A) (TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. PEKERJAAN Luka Kena Alat
JEMBATAN kerja , terpeleset - Luka Ringan - UU No. 1 Tahun 1970 - Pastikan Alat Kerja
- Luka Sedang Tentang Keselamatan dalam keadaan baik dan 2 3 6 Pastikan Tidak Tidak Tidak Tidak
- Luka Berat /Cacat Kerja siap pakai (Tinggi Ada Ada Ada Ada
Anggota Tubuh/ - UU No. 13 Tahun 2003 - Penggunaan APD yang ) 1 mengikuti SOP
Tentang sesuai yang telah
Ketenagakerjaan - Sediakan Kotak P3K ditetapkan pada
- UU No. 2 Tahun 2017 - Pelatihan Tenaga Kerja Rencana
Tentang Jasa Konstruksi - Menyusuhn Instruksi Kerja
- Memasang Rambu, Pengendalian
Spanduk, Poster Awal
Peringatan dan Barikade (Administratif)

2.. PEKERJAAN - Luka Ringan


ATAP Terjatuh dari - Luka Sedang UU No. 1 Tahun 1970 Pastikan Alat Kerja dalam
ketinggian, - Luka Berat /Cacat Tentang Keselamatan keadaan baik dan siap 2 3 6 1
terpeleset dan pakai (Tinggi Pastikan Tidak Tidak Tidak Tidak
Anggota Tubuh/ Kerja - Penggunaan APD yang Ada Ada Ada Ada
patah, luka
- UU No. 13 Tahun 2003 ) mengikuti SOP
Meninggal sesuai
kena Alat kerja
Tentang yang telah
- Sediakan Kotak P3K
Ketenagakerjaan - Pelatihan Tenaga Kerja ditetapkan pada
- UU No. 2 Tahun 2017 - Menyusuhn Instruksi Kerja Rencana
Tentang Jasa Konstruksi - Memasang Rambu, Pengendalian
Spanduk, Poster Peringatan Awal
dan Barikade (Administratif)
3.. PEKERJAAN Jatuh dari Pastikan Alat Kerja dalam
ELEKTRIKA ketinggian, - Luka Ringan UU No. 1 Tahun 1970 keadaan baik dan siap 2 3 6 1 Pastikan Tidak Tidak Tidak Tidak
L terpeleset, - Luka Sedang Tentang Keselamatan pakai (Tinggi mengikuti SOP Ada Ada Ada Ada
terjepit alat - Luka Berat /Cacat Kerja - Penggunaan APD yang )
kerja,terhirup sesuai yang telah
debu dan aroma Anggota Tubuh/ - UU No. 13 Tahun 2003 - Sediakan Kotak P3K
Tentang ditetapkan pada
cat Meninggal - Pelatihan Tenaga Kerja
Ketenagakerjaan Rencana
Patah/lecet - Menyusuhn Instruksi Kerja
- UU No. 2 Tahun 2017 - Memasang Rambu, Pengendalian
Tentang Jasa Konstruksi Awal
Spanduk, Poster Peringatan
dan Barikade (Administratif)

Bukittinggi 31 Juli 2023


Penawar,
CV. SURYA MAS PRIMA

SULIANTO
Direktur
B2. Rencana Tindakan (Sasaran khusus & Program Khusus).
TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM
NAMA PERUSAHAAN : CV. SURYA MAS PRIMA
PEKERJAAN : Fisik Pemeliharaan Jembatan Limpapeh Bukittinggi
LOKASI : BUKITTINGGI
SASAR PROGRAM
URAIAN PENGENDALIAN AN PENANGG
NO URAIA TOLAK UKUR URAIAN SUMBER DAYA JADWAL BENTUK INDIKATOR
PEKERJAAN RESIKO KEGIATA PELAKSAN MONITORI PENCAPAIAN UNG
N JAWAB
N AAN NG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. PEKERJAAN - Seluruh Pekerja
JEMBATAN - Penggunaan APD yang - Sesuai dengan Pastikan - Penggunaan Alat Sesuai Komunika - Tertib Petugas K3
mengerti dan
sesuai memenuhi prinsip Instruksi mengikuti SOP sesuai kebutuhan Jadwal si Verbal melaksanakan Konstruksi
- Sediakan Kotak P3K keselamatan kerja Kerja yang yang telah - SDM sesuai Waktu dan sesuai metode
- Pelatihan Tenaga Kerja - Tersedianya metode diberikan ditetapkan kebutuhan Pelaksanaa Check list kerja
- Menyusuhn Instruksi Kerja kerja - Sesuai dengan pada Rencana - Helm Proyek,
Sepatu n Pekerjaan - Tertib
- Memasang Rambu, - Tersedianya instruksi Metode Pengendalian Keselamatan, melaksanakan
Spanduk, Poster kerja Kerja yang Awal Masker, sesuai instruksi
Peringatan dan Barikade diberikan kerja
Sarung Tangan,
dll.
.
2. PEKERJAAN Pastikan Alat BANTU Kerja - Seluruh Pekerja
ATAP mengerti dan - Sesuai dengan Pastikan - Penggunaan Alat Sesuai Komunika - Tertib Petugas K3
siap untuk dipergunakan
- Penggunaan APD yang memenuhi prinsip Instruksi mengikuti SOP sesuai kebutuhan Jadwal si Verbal melaksanakan Konstruksi
sesuai keselamatan kerja Kerja yang yang telah - SDM sesuai Waktu dan sesuai metode
- Sediakan Kotak P3K - Tersedianya metode diberikan ditetapkan kebutuhan Check list kerja
- Pelatihan Tenaga Kerja - Helm Proyek, Pelaksanaa
kerja - Sesuai dengan pada Rencana Sepatu n Pekerjaan - Tertib
- Menyusuhn Instruksi Kerja - Tersedianya instruksi Metode melaksanakan
Pengendalian Keselamatan,
kerja Kerja yang Awal Masker, sesuai instruksi
- Memasang Rambu, diberikan kerja
Spanduk, Poster Sarung Tangan,
Peringatan dan Barikade dll.

3. PEKERJAAN - Pastikan Cara kerja yang - Seluruh Pekerja - Sesuai dengan Pastikan - Penggunaan Alat Sesuai Komunika - Tertib Petugas K3
ELEKTRIKAL mengerti dan Instruksi mengikuti SOP sesuai kebutuhan Jadwal si Verbal melaksanakan Konstruksi
benar Waktu
- Penggunaan APD yang memenuhi prinsip Kerja yang yang telah - SDM sesuai Pelaksanaan dan sesuai metode
sesuai keselamatan kerja diberikan ditetapkan kebutuhan Pekerjaan Check list kerja
- Sediakan Kotak P3K - Tersedianya metode - Sesuai dengan pada Rencana - Helm Proyek,
Sepatu - Tertib
- Pelatihan Tenaga Kerja kerja Metode Pengendalian melaksanakan
- Menyusuhn Instruksi Kerja Keselamatan,
- Tersedianya instruksi Kerja yang diberikan Awal Masker, sesuai instruksi
- Memasang Rambu, Spanduk, kerja kerja
Poster Sarung Tangan, dll
Peringatan dan Barikade
B3. Standar dan Peraturan Perundangan
1. UU No. 1 Th 1970 Tentang Keselamatan Kerja;
2. UU No. 13 Th 2003 Tentang Ketenagakerjaan;:
3. UU No. 2 Th 2017 Tentang Jasa Konstruksi

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi

C.1. Sumber Daya


Kami Penyedia Jasa harus menetapkan dan menyediakan sumber daya material, peralatan, biaya yang
dibutuhkan untuk penerapan, pemeliharaan, dan peningkatan berkesinambungan dari SMKK.

C.2. Kompetensi
Kami sebagai penyedia jasa, akan :
1. menentukan kompetensi yang diperlukan pekerja yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi
kinerja Keselamatan Konstruksi;
2. memastikan bahwa pekerja berkompeten (termasuk kemampuan untuk mengidentifikasi bahaya
berdasarkan pendidikan, pelatihan atau pengalaman;
3. jika memungkinkan untuk diterapkan, mengambil tindakan untuk memperoleh dan mempertahankan
kompetensi yang diperlukan, dan mengevaluasi efektivitas tindakan yang diambil;
4. menyimpan dan memelihara bukti kompetensi sebagai informasi yang terdokumentasi.

C.3. Kepedulian
Kami sebagai penyedia jasa dan pekerja kami, akan peduli terhadap :
1. kebijakan dan sasaran Keselamatan Konstruksi;
2. kontribusi pekerja terhadap keberhasilgunaan efektivitas SMKK, termasuk manfaat peningkatan
kinerja Keselamatan Konstruksi;
3. implikasi dan konsekuensi yang terjadi apabila Pekerjaan Konstruksi tidak memenuhi sesuai dengan
persyaratan ketentuan SMKK;
4. kejadian dan hasil investigasi yang terkait dengan pekerja, keselamatan umum dan lingkungan;
5. bahaya, risiko dan tindakan Keselamatan Konstruksi ditentukan oleh keteknikan konstruksi, publik,
peralatan, material dan lingkungan;
6. kemampuan untuk melindungi diri pekerja dari situasi kerja yang berpotensi menghadirkan bahaya
yang serius terhadap kehidupan atau kesehatan pekerja; dan pengaturan untuk melindungi pekerja
dari konsekuensi yang tidak semestinya.

C.4. Komunikasi
Untuk menumbuhkan kepedulian pekerja terhadap Keselamatan Konstruksi, Kami sebagai Penyedia Jasa
akan memberikan informasi dan penjelasan kepada pekerja.
1. Kami akan menetapkan, menerapkan dan memelihara komunikasi internal dan eksternal terkait
dengan SMKK dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan
lainnya
2. Komunikasi internal dan eksternal meliputi :
a. substansi yang dikomunikasikan yakni informasi SMKK termasuk perubahannya;
b. waktu pelaksanaan komunikasi;
c. pihak berkepentingan yang perlu dikomunikasikan terdiri dari :
- antara Penyedia Jasa dengan seluruh jajarannya;
- antara Penyedia Jasa dengan pengunjung; dan
- dengan pihak yang berkepentingan lainnya;
d. cara melakukan komunikasi.
3. Komunikasi internal dilakukan untuk memungkinkan pekerja berkontribusi pada perbaikan
berkesinambungan.
4. Bukti komunikasi harus disimpan dan dipelihara sebagai informasi terdokumentasi.
Tabel Jadwal Program Komunikasi
No. Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanan Ket.

1 Induksi Keselamatan Pimpinan Perusahaan / Manajer Proyek / Hari pertama atau sebelum Hari Pertama atau
Konstruksi Manajer Teknik / Ahli K3 Konstruksi pelaksanaan pekerjaan dimulai Situasional

2 Pertemuan Pagi Hari Manajer Proyek / Manajer Teknik / Ahli Jam 07.45 WIB Periodik
K3 Konstruksi (sebelum pekerjaan dimulai) Setiap Hari

3 Pertemuan Kelompok Manajer Proyek / Manajer Teknik / Ahli Setiap Minggu atau Periodik
Kerja K3 Konstruksi 2 Minggu Sekali atau Situasional

4 Rapat Keselamatan Pimpinan Perusahaan / Manajer Proyek / Setiap 2 Minggu atau Periodik
Konstruksi Manajer Teknik / Ahli K3 Konstruksi 1 Bulan Sekali atau Situasional

C.5. Informasi Terdokumentasi


Kami sebagai penyedia jasa, akan peduli terhadap :
1. SMKK termasuk informasi terdokumentasi dan informasi penting lainnya;
2. Jenis dari informasi terdokumentasi diantaranya : manual, prosedur, gambar kerja, Instruksi Kerja, dan
dokumen yang diperlukan di tempat kerja sejenisnya;
3. Informasi terdokumentasi berisi :
a. identifikasi dan deskripsi yang terdiri dari judul, tanggal, penulis, nomor referensi, dan informasi
lain yang dibutuhkan;
b. format (bahasa, versi perangkat lunak, grafik) dan media (kertas, elektronik, atau media lainnya);
c. tinjauan ulang dan persetujuan untuk kesesuaian dan kecukupan.
4. Informasi terdokumentasi harus dikendalikan untuk memastikan :
a. ketersediaan dan kesesuaian untuk digunakan pada saat dibutuhkan;
b. dilindungi secara memadai terhadap kehilangan, kerahasiaan, penggunaan yang tidak benar atau
penyalahgunaan.
5. Informasi terdokumentasi dikendalikan dengan cara menentukan :
a. distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan;
b. penyimpanan dan pemeliharaan, termasuk pemeliharaan untuk tetap terbaca;
c. pengendalian terhadap perubahan (misalnya pengendalian pada versi penerbitan);
d. penyimpanan dan disposisi.

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi


1. Menetapkan penanggungjawab untuk setiap proses;
2. menetapkan kriteria untuk proses dengan struktur organisasi proyek;
3. menerapkan kendali atas proses sesuai dengan kriteria Keselamatan Konstruksi, publik, peralatan,
material dan lingkungan;
4. memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi yang diperlukan untuk memastikan bahwa
proses telah dilakukan sesuai rencana;
5. mengadaptasi pekerjaan dengan pekerja;
6. menghilangkan bahaya;
7. penggantian proses, operasi, bahan, atau peralatan dengan yang tidak berbahaya;
8. melakukan rekayasa teknik;
9. melakukan pengendalian administrasi; dan
10. penggunaan alat pelindung diri yang memadai
D2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
1. mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki kondisi darurat;
2. memperhitungkan konsekuensi dari kondisi darurat tersebut;
3. mengevaluasi, dengan melibatkan partisipasi pekerja dan keterlibatan pihak berkepentingan
yang terkait lainnya;
4. perlu melakukan tindakan korektif untuk menghilangkan penyebab kondisi darurat dengan :
a. menyelidiki kejadian atau meninjau ketidaksesuaian;
b. menentukan penyebab kejadian atau ketidaksesuaian; dan
c. memperhitungkan kejadian dan ketidaksesuaian yang pernah terjadi, jika ada.
5. menentukan dan mengimplementasikan tindakan yang diperlukan, termasuk tindakan korektif,
sesuai dengan tingkat pengendalian dan manajemen perubahan;
6. menilai risiko Keselamatan Konstruksi yang terkait dengan bahaya baru atau yang berubah,
sebelum mengambil tindakan;
7. meninjau keefektifan tindakan-tindakan yang pernah diambil, termasuk tindakan korektif;

ANALISIS KESELAMATAN
PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALISYS)

Nama Pekerja : Sesuai Kebutuhan


Nama Paket Pekerjaan : Fisik Pemeliharaan Jembatan Limpapeh Bukittinggi

Tanggal Pekerjaan : Sesuai dengan schedule yang ada dalam dokumen lelang

Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan


No. Jenis APD Keterangan

1 Topi pelindung (Safety Helmet) Disediakan sesuai kebutuhan

2 Sarung tangan (Safety Gloves) Disediakan sesuai kebutuhan

3 Pelindung pernafasan dan mulut (Masker) Disediakan sesuai kebutuhan

4 Sepatu keselamatan (Safety Shoes) Disediakan sesuai kebutuhan

5 Rompi keselamatan (Safety vest) Disediakan sesuai kebutuhan

KESIAPAN DAN TANGGAPAN TERHADAP KONDISI DARURAT

Urutan Langkah Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


Pekerjaan

Luka Kena Alat kerja , - Pastikan Alat Kerja


PEKERJAAN
JEMBATAN
terpeleset dalam Petugas Keselamatan
keadaan baik dan siap Kerja
pakai

- Pastikan Tenaga kerja


yang
dipakai sudah terlatih
dan
professional
- Penggunaan APD yang
sesuai
- Sediakan Kotak P3K
- Pelatihan Tenaga Kerja
- Menyusuhn Instruksi
Kerja
- Memasang Rambu,
Spanduk,
Poster Peringatan dan
Barikade

Tertimpa Material, - Pastikan Alat Kerja


PEKERJAAN Tersenggol Alat Berat, dalam Petugas Keselamatan
ATAP Terjepit Alat keadaan baik dan siap Kerja
Kerja,Terpeleset Masuk
Lobang Pondasi pakai

- Pastikan Tenaga kerja


yang
dipakai sudah terlatih
dan
professional
- Penggunaan APD yang
sesuai
- Sediakan Kotak P3K
- Pelatihan Tenaga Kerja
- Menyusuhn Instruksi
Kerja
- Memasang Rambu,
Spanduk,
Poster Peringatan dan
Barikade

Tertimpa - Pastikan Alat Kerja


PEKERJAAN Material,Terjepit Alat dalam Petugas Keselamatan
ELEKTRIKAL potong besi,
Terpeleset masuk keadaan baik dan siap Kerja
lobang,Terhimpit besi pakai
Jatuh,Tertusuk
Paku,Terhirup Abu - Pastikan Tenaga kerja
semen yang
dipakai sudah terlatih
dan
professional
- Penggunaan APD yang
sesuai
- Sediakan Kotak P3K
- Pelatihan Tenaga Kerja
- Menyusuhn Instruksi
Kerja
- Memasang Rambu,
Spanduk,
Poster Peringatan dan
Barikade

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi

E.1. Pemantauan dan


Evaluasi
Kami sebagai penyedia jasa, akan menetapkan :
1. hal-hal yang perlu dipantau dan diukur yang meliputi :
a. tingkat kepatuhan pemenuhan terhadap peraturan perundangundangan dan peraturan lain;
b. penanganan terkait dengan bahaya, risiko, dan peluang yang teridentifikasi;
c. pencapaian tujuan Keselamatan Konstruksi; dan
d. tingkat hasil guna pengendalian dan pelaksanaan.
2. metode pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja;
3. kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja Keselamatan Konstruksi;
4. waktu pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi, serta pelaporan;
5. prosedur pengukuran kinerja Keselamatan Konstruksi.
6. menghentikan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi (stop working) jika ditemukan hal
yang membahayakan.
7. melakukan audit internal untuk memberikan informasi apakah SMKK telah diterapkan sesuai
dengan persyaratan, kebijakan dan tujuan Keselamatan Konstruksi, dan telah ditetapkan
serta dipelihara secara efektif.
Tabel Jadwal Inspeksi dan Audit

Minggu Ke :
No. Kegiatan PIC Dst.... Sampai waktu
pelaksanaan selesai

9
Inspeksi Keselamatan Manajer Teknik / Ahli Dst.... Sampai waktu
1      pelaksanaan selesai
Konstruksi K3 Konstruksi

Patroli Keselamatan Manajer Teknik / Ahli Dst.... Sampai waktu


2     pelaksanaan selesai
Konstruksi K3 Konstruksi

Manajer Proyek / Dst.... Sampai waktu


3 Audit Internal Manajer Teknik / Ahli    pelaksanaan selesai
K3 Konstruksi
Waktu Pelaksanaan 180 Hari Kalender

E.2. Tinjauan Manajemen


Kami sebagai penyedia jasa, akan :
1. Melakukan kaji ulang sistem manajemen Keselamatan Konstruksi untuk memastikan
keberlanjutan, kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya;
2. M elakukan kaji ulang manajemen wajib dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam

Jangka waktu siklus Pekerjaan Konstruksi;


3. Mengikuti prosedur tinjauan manajemen;
4. M eng-komunikasikan kepada pekerja, dan perwakilan pekerja (jika ada hasil tinjauan
manajemen.

E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

Kami sebagai Penyedia Jasa akan meningkatkan kesesuaian, kecukupan dan keefektifan SMKK secara
berkesinambungan melalui upaya:

1. Meningkatkan kinerja Keselamatan Konstruksi;


2. Mempromosikan budaya SMKK;
3. Mempromosikan partisipasi pekerja dalam melaksanakan tindakan untuk perbaikan secara
berkesinambungan pada SMKK;
4. Mengkomunikasikan hasil peningkatan berkesinambungan yang terkait kepada para pekerja dan
perwakilan pekerja; dan memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti peningkatan
berkesinambungan.

Bukittinggi 31 Juli 2023


Penawar,
CV. SURYA MAS PRIMA

SULIANTO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai