Anda di halaman 1dari 3

Tugas Elemen Implementasi Bagian II

1. Prosedur Penyimpanan Bahan Peledak peka Detonator sekurang-kurangnya yang


mengacu pada:

a. Persyaratan umum tata cara penimbunan Bahan Peledak


b. Tata cara penyimpanan Bahan Peledak Peka Detonator
c. Tata cara penyimpanan Bahan Peledak Peka Primer
d. Tata cara penyimpanan Ramuan Bahan Peledak
e. Tata cara penyimpanan Bahan Peledak sisa pada unit Pencampur
f. Kesesuaian Izin
- Penyimpanan Bahan Peledak sesuai dengan gambar persetujuan
g. Administrasi Handak :
- Mencatat Jumlah penerimaan, pengeluaran, dan persediaan akhir bahan peledak
serta melaporkan secara berkala kepada KaIT atau Kepala Dinas atas nama KaIT
- Pemeriksaan isi Gudang bahan peledak paling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka
waktu 1 (satu) minggu
h. Penetapan Personel
- Penunjukan Petugas administrasi Gudang Handak dan memiliki Kartu Pekerja
Peledakan (KPP) Madya -------- Kepala Gudang
- Penunjukan Petugas Gudang Handak dan memiliki Kartu Pekerja Peledakan (KPP)
Pertama ------- Petugas Keamanan (Security)
- Prosedur dan tata cara pemberian Kartu Pekerja Peledakan (KPP) Pertama oleh
Kepala Teknik Tambang
i. Evaluasi dan Dokumentasi
- Pencatata Bahan Peledak, Stock Opname Mingguan, hasil Inspeksi penyimpanan
Bahan Peledak agar dilakukan evaluasi dan didokumentasikan

2. Fasilitas Keadaan Darurat minimal yang harus ada di Tambang Bawah Tanah
a. Rute/Jalur Evakuasi
b. Tempat Berkumpul
c. Panggilan Darurat dengan persyaratan
- Harus memiliki No. Darurat yang mudah diingat
- Nomor Telp Darurat harus :
• Khusus dipakai untuk pelaporan Keadaan Daurat
• Dijaga 24 jam oleh petugas yang terlatih
• Nomor Darurat harus disosialisasikan kepada seluruh karyawan
d. Alarm sebagai informasi/isyarat awal terjadinya Keadaan Darurat
e. Lampu Darurat
f. Listrik Cadangan (Battery) dan Genset
g. Alat Komunikasi (Radio)
h. Alat Pemadam Api
i. Breathing Apparatus
j. Refuge Chamber dan Chamber dengan persyaratan
- Konstruksi
• Besi Baja (Portable), Tembok beton kedap udara (Permanen)
- Kelengkapan
• Minimal 2 Sistem Pengatur udara
• CO2 dan Gas Toxid Scrubbing System
• Tabung berisi O2 medis (6700 liter) untuk 20 orang (36 jam)
• Lilin Oksigen
• Gas Detector
• Portable Toilet
• Sistem penerangan AC dan baterai untuk 36 jam
• Jaringan Filter
3. Pemegang izin terkait kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi dan Peralatan (SPIP) yang
harus dilakukan adalah:
- Melakukan Pemeriksaan dan pengujian kelayakan SPIP guna:
• Mencegah dan mengurangi resiko kecelakaan kerja. Untuk mencapai zero
accident.
• Menguji kelayakan dari Pesawat Angkat Angkut
• Membuktikan kestabilan di dalam operasi
• Memeriksa sekaligus menguji kekuatan dari konstruksi / Integritas
Struktur
• Memperoleh ijin pemakaian / sertifikat / re-Sertifikasi (Berkala)
• Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan & Masyarakat di lokasi
sekitar tempat kerja

a. Peralatan Pesawat Angkat sesuai dengan Permen Nomor 4/MEN/85,


mengenai Pesawat Angkat Angkut maka pemegang izin wajib melakukan:
o Pemeriksaan data teknis
o Pengamatan objek di lokasi
o Pencatatan data lapangan
o Membandingkan kesesuaian teknis dengan aturan standar
nasional
o Evaluasi teknis untuk standardisasi yang digunakan
o Analisa dari kelayakan instalasi / pemasangan
o Laporan hasil pemeriksaan
Sertifikat kelayakan untuk peralatan baru berlaku 2 tahun, dan setelahnya
dilakukan riksa uji setiap 1 tahun sekali
b. Bejana Tekan sesuai dengan Permen Nomor 1 / Men / 1982 mengenai
Bejana Tekan maka pemegang izin wajib melakukan:
o Pemeriksaan data teknis
o Pengamatan objek di lokasi
o Pencatatan data lapangan
o Membandingkan kesesuaian teknis dengan aturan standar
nasional
o Evaluasi teknis untuk standardisasi yang digunakan
o Analisa dari kelayakan instalasi / pemasangan
o Laporan hasil pemeriksaan
Sertifikat kelayakan untuk peralatan baru berlaku 2 tahun, dan setelahnya
dilakukan riksa uji setiap 1 tahun sekali

c. Instalasi Penyalur Petir sesuai dengan PP RI Nomor. PER. 02/MEN/1989


mengenai pengawasan instalasi penyalur petir maka pemegang izin wajib
• Melakukan pemeriksaan dan pengujian serta kelayakan guna:
• Mengerti potensi bahaya listrik dan petir
• Mencegah kecelakaan kerja karena listrik dan petir
• Memperbaiki prosedur kerja
• Memastikan penyalur petir bekerja dengan baik
• Memastikan instalasi listrik sudah benar, dan mengikuti standar
yang ada
• Memenuhi ketentuan perundang-undangan mengenai instalasi
listrik & penyalur petir
Pemeriksaan berkala oleh instansi terkait yakni Disnaker, dilakukan
per 2 tahun.

Anda mungkin juga menyukai