Anda di halaman 1dari 28

Bahan Acuan

Undang Undang Uap tahun 1930 (Stoom


Ordonnantie )
Peraturan Uap tahun 1930 (Stoom
Verordening)
Permenakertrans no. 01/MEN/1982
tentang bejana tekan
Pasal 9 UU Uap th 1930
Untuk pemeriksaan pertama dan pengujian
atas sesuatu pesawat uap yang dilakukan
oleh pemerintah atau oleh negara, pula
untuk mendapatkan akte ijin suatu pesawat
uap yang dilakukan oleh pemerintah atau
oleh negara, pula untuk mendapatkan
sesuatu akte baru, bilamana akte semulanya
hilang, adalah diwajibkan membayar jumlah
biaya yang akan ditetapkan dalam peraturan
pemerintah.
Pasal 17
Pemakai pesawat pesawat uap atau
pemakai sesuatu pesawat uap harus
menyediakan untuk yang diserahi
pemeriksaan dan pengujian, baik pekerja-
pekerja maupun alat-alat kerja yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan dan
pengujiannya.
Permenakertrans no. 01/men/1982
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 21
Pasal 24
PENDAHULUAN
• Pesawat uap merupakan peralatan teknik yang mengandng resiko
bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan
atau peledakan. Agar tidak terjadi kecelakaan atau peledakan
maka sebelum dan dalam periode pemakaian setiap pesawat uap
dan alat pengaman atau perlengkapannya harus dilakukan
pemeriksaan dan pengujian serta dilayani dengan baik dan teratur.
• Sehubungan dengan hal diatas maka, perlu dikeluarkan suatu
pedoman agar terwujud keseragaman dalam penanganan pesawat
uap sehingga pesawat uap dapat dioperasikan dengan aman dan
efisien. Pedoman ini harus diketahui oleh semua pihak yang
terkait. Terutama pemkot dan pemkab yang menangani langsung
pelaksanaaan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di
lapangan menurut undang-undanf No.22 tahun 1999.
Mengapa Boiler Sering Mengalami
Kerusakan???
Dari beberapa investigasi ditemukan berbagai penyebab
kerusakan BOILER, yang pada intinya kerusakan  tersebut
disebabkan oleh :
1.  KESALAHAN PERENCANAAN
Perencanaan  tidak sesuai dengan kondisi proses yang
seharusnya.
2.  KESALAHAN INSPEKSI DAN PERAWATAN
Inspeksi & Perawatan tidak terprogram secara tepat dan benar
3.  KESALAHAN SUMBER DAYA MANUSIA
Penempatan SDM yang  salah. Kurangnya  pengetetahuan
tentang BOILER.  
PEMERIKSAAN DAN PEGUJIAN PADA TAHAP
PEMBUATAN (FABRIKASI)

• Veifikasi dokumen teknik yang di syaratkan


untuk pembuatan
• Pemeriksaan bahan baku / material yang akan
digunakan untuk pembuatan komponen
(pemeriksaan awal)
• Pemeriksaan pada saat atau pada akhir
pekerjaan pembuatan unit atau komponen
• Pengujian
• Pembuatan data teknik pembuatan dan laporan
pengawasan pembuatan unit atau komponen
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PEDA TAHAP
PERAKITAN DAN ATAU PEMASANGAN
• Verifikasi dokumen teknik yang disyaratkan
untuk pemasangan atau perakitan
• Pemasangan unit atau komponen atau bahan
baku material yang akan dirakit atau dipasang
• Pemeriksaan teknis secara menyeuruh pada saat
dan akitpada akhir pelaksanaan perakitan atau
pemasangan pesawat uap, pemipaan, sarana
penunjang dan alat,perlengkapan /pengamanan.
• Pengujian-pengujian
• Pencatatan pada buku akte ijin pemakaian
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PADA TAHAP
PEMAKAIAN (BERKALA ATAU KHUSUS)

Pengecekan dokumen teknik yang terkait


dengan syarat pemakaian (pengoperasian)
Pemeriksaan kodisi fisik pesawat uap, alat
perlengkapan/alat serta penunjang
operasinya
Pengujian-pengujian
 Pembuatan laporan pemeriksaan dan atau
pengujian berkala atau pemeriksaan khusus
Pencatatan pada buku akte ijin pemakaian
LANGKAH-LANGKAH INSPEKSI
KETEL UAP
1.Uji sistem
Adalah kegiatan pengujian terhadap suatu sistem untuk
membuktikan bahwa seluruh peraralatan individu,
seluruh subsistem di dalam sistem secara terpadu dapat
berfungsi dengan baik.
2. Penyalaan pertama sistem ketel uap (Boiler first
firing)
Adalah saat penyalaan pertama pembakar pada sistem
ketel uap dengan kondisi proteksi dan peralatan yang
lengkap yang menandakan bahwa sistem ketel uap
memasuki kondisi aktif.
5.Uji jalan unit PLTU
Adalah kegiatan terhadap unit PLTU untuk mengetahui
keandalan sistem kontrol, kemampuan pembebanan, kapasitas
dan keandalan dalam menghadapi kondisi kehilangan beban,
serta karakteristik operasi masing-masing peralatan.
6.Uji beban
Adalah kegiatan pengujian system ketel uap dengan cara
membebani system tersebut mulai dari beban nol sampai
beban penuh sesuai dengan pembebanan turbin uap
7.Uji lepas beban
Adalah kegiatan pengujian sistem ketel uap dengan cara
melepaskan beban dari jaringan pada beban tertentu untuk
menguji kemampuan sistem kontrol, elektrikal dan mekanikal.
8.Uji keandalan
Adalah pengujian keandalan sistem ketel uap dengan cara
membebani sistem tersebut selama total 720 jam pada beban
sesuai kebutuhan jaringan tanpa trip ataupun tanpa terputus,
kecuali yang diakibatkan oleh gangguan dari luar unit
pembangkit, dimana didalamnya terdapat pembebanan operasi
dengan beban nominal selama 96 jam tanpa terputus.
9.Penghentian untuk pemeriksaan
Adalah kondisi sesudah uji lepas beban atau uji keandalan
selesai, dimana sistem ketel uap dihentikan (shutdown)
dengan maksud melaksanakan kegiatan pemeriksaan
perlengkapan, pembersihan serta perbaikan dan penyetelan
bilamana perlu.
10.Uji unjuk kerja
Adalah pengujian untuk mengetahui dan membuktikan kapasitas,
efisiensi dan karakteristik operasi unit/peralatan sebagaimana
dicantumkan dalam persyaratan ataupun spesifikasi kontrak.
11. Serah terima
Adalah pengalihan tanggung jawab operasi dari kontraktor
kepada perusahaan atas sistem ketel uap secara keseluruhan atau
sebagian sesuai ruang lingkup kontrak, setelah selesai
komisioning dan mulai diberlakukannya masa jaminan
12.Penerimaan akhir
Adalah penerimaan oleh perusahaan dari kontraktor atas sistem
ketel uap secara keseluruhan atau sebagian sesuai ruang lingkup
kontrak setelah selesai masa jaminan dan penyelesaian seluruh
kekurangan /kerusakan
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN PADA TAHAP PEMBUATAN
• Perusahaan pembuat harus memberitahukan
secara tertulis kepada kepala dinas setempat.
Surat pemberitahuan harus dilampiri dengan
dokumen teknik yang disyaratkan untuk
pembuatan, yang sekurang-kurangnya
terdiri dari :
1. Berkas pengesahan gambar rencana
pembuatan pesawat uap
2. Copy SKP
3. Dokumen teknik yang terkaitnya dengan
material dan proses pembuatan
 kepala dinas setempat menampaikan surat pemberitahuan
tersebut pada perusahaan beserta lampirannya kepada
pegawai pengawas sepesialis pesawat uap dan bejana tekan
sesuai hierarki dilanjutkan menerbitkan surat perintah tugas
untuk melaksanakan pengawasan pembuatan pesawat uap
 Pegawai pengawas dari dinas setempat atau ahli k3 yang
berwenang melakukan verifikasi atau pemeriksaan terhadap
dokumen teknis, obyek teknis,dan proses pekerjaan serta
dimaksudkan diatas
 Perusahaan pembuat harus membuat data teknik pembuatan
yang memuat data umum,data teknis dan data pemeriksaan
dan pengujian yang dilakukan pada tahap pembuatan
 Pegawai pengawas atau ahli k3 wajib membuat laporan
pengawasan pembuatan.
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
PADA TAHAP PERAKITAN ATAU PEMASANGAN

A. Pengusaha perakit atau pemasang harus


memberitahu secara tertulis tentang kegiatannya
kepada kepala dinas setempat
B. Kepala dinas setempat menyampaikan surat
pemberitahuan tersebut pada perusahaan beserta
lamprannya kepada pegawai pengawas sepesialis
pesawat uap dan bejana tekan
C. Peawai pengawas atau ahli k3 yang telah
melaksanakan pemeriksaan dan pengujian waji b
membuat laporan pemeriksaan dan pengujian
pesawat uap (pemeriksaan pertama) bagi pengawas
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN BERKAITAN DENGAN
PEMASANGAN KEMBALI KARENA PEMINDAHAN PESAWAT UAP

• Verifikasi dokume teknik yang di persyaratkan


untuk pemasangan kembali karena pemindahan
ketel uap
• Pemeriksaan secara menyeluruh pada saat dan pada
akhir perakitan/pemasangan kondisi fisik pesawat
uap, pemipaan, sarana penunjang dan alat
perlengkapan/pengamanan
• Pengujian-pengujians
• Pembuatan laporan pemeriksaan dan pengujian atas
pemasangan kembali pesawat uap yang di
pindahkan
• Pencatatan dalam buku akte ijin pemakaian
POSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
BERKAITAN DENGAN REPARASI DAN MODIFIKASI

• Sebelum dilakukannya reparasi atau modifikasi


pemakai wajib menyiapkan pesawat uap dalam kondisi
siap untuk diadakan pemeriksaan pendahuluan oleh
pegawai pengawas sepesialis pesawat uap dan bejana
tekan
• Perusahaan pelaksanaan reparasi atau modifikasi wajib
menyiapkan dokumen teknis yang di syaratkan untuk
pelaksanaan reparasi atau modifikasi dan
menyampaikan kepada kepala dinas setempat
• Khusus bagi pengawas, wajib melakukan pencatatan
pada akte ijin pesawat uap
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN TERKAIT
DENGANREPARASI ATAU MODIFIKASI

• Pemeriksaan kondisi fisik bagian pesawat uap


yang akan di reparasi atau modifikasi termasuk
material yangakan di gunakan
• Verifikasidokumen teknik yang dipersyaratkan
untuk pelaksanaan reparasi atau modifikasi
• Pemeriksaan pada saat dan pada akhir
pelaksanaan reparasi atau modifikasi
• Pengujian seperlunya
• Pembuatan laporan pengujian da pemeriksaan
atas reparasi atau modifikasi
• Pencatatan pada buku akte
KETENTUAN KHUSUS PADA
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

Pemeriksaan dan atau pengujian yang


pelaksanaannya oleh ahli k3 spesialis
pesawat uap dan bejana tekan
Penyiapan tenaga kerja dan peralatan
PERSYARATAN KESELAMATAN KERJA DAN KETENTUAN
TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN SERTA PENERBITAN PEMAKAIAN PESAWAT UAP

Ketentuan-ketentuan yang telah diatur


dalam undang-undang No.1 tahun 1970.
undang-undang uap 1930 ,peraturan uap
1930, peraturan menteri No.
Per.02/Menn/1982/1982
TengKiu
All
u

Anda mungkin juga menyukai