KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA Skema Sertifikasi : Supervisor Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jenjang : 5 (Lima) Nama Asesi : Febri Anggraini ST NIK Asesi : 1602084702980002 FOTO ASESI Tgl. Asesmen : Februari 2024 TUK : P3SM Sumsel Nama Asesor : 1. 2. PETUNJUK / INSTRUKSI • Buatlah presentasi berdasarkan pengalaman dan pengetahuan anda dalam melaksanakan pekerjaan di Proyek Konstruksi sebagai Supervisor Keselamatan dan Kesehatan Kerja • Materi yang disampaikan singkat dan padat • Lampirkan foto/dokumen/gambar dalam slide presentasi ini sebagai pendukung dalam presentasi anda • Waktu untuk presentasi di hadapan Asesor ± 15 Menit • Asesor akan menggali Kompetensi Asesi melalui pertanyaan untuk Mendukung Tugas Praktik Demonstrasi SUBSTANSI PRESENTASI • Substansi yang harus disampaikan antara lain: • Penerapan Peraturan Perundang-undangan terkait dengan pelaksanaan pengawasan K3 Konstruksi • Perencanaan Program Pengawasan K3 Konstruksi • Pelaksanaan Program Pengawasan K3 Konstruksi • Evaluasi Program Pengawasan K3 Konstruksi • Pengawasan Tindakan Perbaikan • Laporan Pelaksanaan Pengawasan K3 Konstruksi I. Penerapan Peraturan Perundang-undangan terkait dengan
Pelaksanaan Pengawasan K3 Konstruksi
1. Pendahuluan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PP No. 50 Tahun 2012) merupakan wujud pelaksanaan dari pasal 87 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. SMK3 wajib dillaksanakan oleh perusahaan yang memperkerjakan minimal 100 tenaga kerja atau perusahaan yang memiliki tingkat potensi kecelakaan kerja yang lebih tinggi akibat karakteristik proses. 2. Definisi SMK3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (PP No.50 Tahun 2012). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Perusahaan atau organisasi yang akan ataupun telah menerapkan SMK3 diharapkan dapat meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi, kemudian dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen dan pekerja, dan juga perusahaan dapat menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong produktivitas. 3. Tujuan SMK3 Tujuan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3: • Tahapan Penerapan Sistem Manajemen K3 • Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi; • Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; • Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas; • Memberikan image baik kepada perusahaan dari pandangan pihak eksternal seperti masyarakat, pemerintah, klien dll; • Sebagai bentuk pemenuhan persyaratan bisnis dari pihak klien. 4. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen K3 1. Perlindungan karyawan Tujuan inti penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah memberi perlindungan kepada pekerja. Bagaimanapun, pekerja adalah asset perusahaan yang harus dipelihara dan dijaga keselamatannya. Pengaruh positif terbesar yang dapat diraih adalah mengurangi angka kecelakaan kerja. 2. Mengurangi biaya Dengan menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja atau K3, kita dapat mencegah terjadinya kecelakaan, kerusakan atau sakit akibat kerja. Dengan demikian kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang ditimbulkan akibat kejadian tesebut.Salah satu biaya yang dapat dikurangi dengan penerapan sistem manajemen K3 adalah biaya premi asuransi. 2. Membuat sistem manajemen yang efektif Salah satu bentuk nyata yang bisa kita lihat dari penerapan sistem manajemen K3 adalah adanya prosedur terdokumentasi. Dengan adanya prosedur, maka segala aktivitas dan kegiatan yang terjadi akan terorganisir, terarah dan berada dalam koridor yang teratur. Rekaman-rekaman sebagai bukti penerapan sistem disimpan untuk memudahkan pembuktian dan identifikasi akar masalah ketidak sesuaian. 5. Tahapan Penerapan Sistem Manajemen K3 Dalam menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3) ada beberapa tahapan yang harus dilakukan agar SMK3 tersebut menjadi efektif, karena SMK3 mempunyai elemen- elemen atau persyaratan- persyaratan tertentu yang harus dibangun didalam suatu organisasi atau perusahaan. Sistem Manajemen K3 juga harus ditinjau ulang dan ditingkatkan secara terus menerus didalam pelaksanaanya untuk menjamin bahwa system itu dapat berperan dan berfungsi dengan baik serat berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan. Penerapan Sistem Manajemen ini (SMK3) ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, meliputi: 1. Penetapan Kebijakan SMK3 2. Perencanaan K3 3. Pelaksanaan Rencana K3 4. Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3 5. Peninjauan & Peningkatan kinerja SMK3 II. Perencanaan Program Pengawasan K3 Konstruksi Perencanaan K3 dimaksudkan untuk menghasilkan rencana K3. Rencana K3 ini disusun dan ditetapkan oleh pengusaha dengan mengacu pada kebijakan K3 yang telah ditetapkan. Dalam menyusun rencana K3 harus melibatkan Ahli K3, Panitia Pembina K3, wakil pekerja, dan pihak lain yang terkait di perusahaan. Dalam penyusunan rencana K3, pengusaha harus mempertimbangkan: 1. Hasil penelaahan awal 2. Identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko 3. Peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya 4. Sumber daya yang dimiliki Rencana K3 paling sedikit memuat: a. Tujuan dan sasaran b. Skala prioritas c. Upaya pengendalian bahaya d. Penetapan sumber daya e. Jangka waktu pelaksanaan f. Indikator pencapaian g. Sistem pertanggungjawaban III. Pelaksanaan Program Pengawasan K3 Konstruksi
Berdasarkan rencana K3 yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaannya
pengusaha didukung oleh SDM di bidang K3, sarana dan prasarana. SDM yang dimaksud harus memiliki: 1. Kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat 2. Kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan ijin kerja dan/atau surat penunjukan dari instansi yang berwenang Sarana dan prasana yang dimaksud minimal harus terdiri: 3. Organisasi atau unit yang bertanggungjawab di bidang K3 4. Anggaran yang memadai 5. Prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta pendokumentasian 6. Instruksi kerja Syarat minimal Kegiatan Pelaksanaan Rencana K3 harus meliputi: a. Tindakan pengendalian b. Perancangan dan rekayasa c. Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan d. Prosedur dan instruksi kerja e. Pembelian/pengadaan barang dan jasa f. Produk akhir g. Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri serta rencana pemulihan keadaan darurat (dilaksanakan berdasarkan potensi bahaya, investigasi, dan analisa kegiatan) Pelaksanaan rencana K3 berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko. Pelaksaanaan kegiatan oleh pengusaha harus: a. Menunjuk SDM yang berkompeten dan berwenang di bidang K3. b. Melibatkan seluruh pekerja c. Membuat petunjuk K3 yang harus dipatuhi oleh semua penghuni perusahaan d. Membuat prosedur informasi yang harus dikomunikasikan ke semua pihak dalam perusahaan dan pihak luar yang terkait e. Membuat prosedur pelaporan yang terdiri: 1. Terjadinya kecelakaan di tempat kerja 2. Ketidaksesuaian dengan peraturan perundang-undangan dan/atau standar 3. Kinerja K3 f. Identifikasi sumber bahaya g. Dokumen lain yang diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan h. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang dilakukan terhadap: 1. Peraturan perundang-undangan dan standar di bidang K3 2. Indikator kinerja K3 3. Izin kerja 4. Hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko 5. Kegiatan pelatihan K3 6. Kegiatan inspeksi, kalibrasi, dan pemeliharan 7. Catatan pemantauan data 8. Hasil pengkajian kecelakaan di tempat kerja dan tindak lanjut 9. Identifikasi produk terhadap komposisinya 10. Informasi pemasok dan kontraktor 11. Audit dan peninjauan ulang SMK3 12. Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan 13. kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan. IV. Evaluasi Program Pengawasan K3 Konstruksi Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 Kegiatannya melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit internal SMK3 dilakukan oleh SDM yang kompeten, jika tidak memiliki SDM yang kompeten dapat menggunakan jasa pihak lain. Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilaporkan kepada pengusaha dan digunakan untuk melakukan tindakan perbaikan yang dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan V. Pengawasan Tindakan Perbaikan
Fungsinya untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas penerapan SMK3 yang
dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja dalam hal: 1. Terjadi perubahan peraturan perundang-undangan 2. Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar 3. Adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan 4. Terjadi perubahan struktur organisasi 5. Adanya perkembangan IPTEK, termasuk epidemiologi 6. Adanya hasil kajian kecelakaan di tempat kerja 7. Adanya pelaporan 8. Adanya masukan dari pekerja VI. Laporan Pelaksanaan Pengawasan K3 Konstruksi Sistem Manajemen K3 memiliki peran penting bagi perusahaan dalam mengelola risiko-risiko yang mungkin terjadi di tempat kerja. Penerapan sistem ini juga bentuk dari komitmen perusahaan memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi pekerja serta lingkungan. Penerapan Sistem Manajemen K3 yang baik dan efektif akan membantu perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan produktif, serta dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan. Sehingga perusahaan dapat meningkatkan performa bisnis dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setelah Selesai Proyek atau Pekerjaan Tentu sebagai kesimpulan adanya laporan dari pelaksanaan K3 sebagai analisis dari sudah berjalan atau tidaknya SMK 3 Tersebut Beberapa Model Form laporan Pelaksanaan K3 : BEBERAPA CONTOH PERALATAN APD TERIMA KASIH FEBRI ANGGRAINI, ST
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda