Anda di halaman 1dari 35

SOSIALISASI SMK3

PP 50 Tahun 2012
Tentang
Penerapan SMK3
BAB dan PASAL

6 Bab 22 Pasal 3 Lampiran


Bab I - Ketentuan Umum
Bab II - Sistem Manajemen K3
Bab III - Penilaian SMK3
Bab IV - Pengawasan
Bab V - Ketentuan Peralihan
Bab VI - Ketentuan Penutup

Lampiran I : Pedoman Penerapan SMK3


Lampiran II : Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
Lampiran III : Laporan Audit SMK3
Pengertian
1. SMK3
Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif
1. K3
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan Tenaga Kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK).
1. Tenaga Kerja (TK)
Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/ atau jasa baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
5. Pekerja/ Buruh
Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk lain
5. Perusahaan
 Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik
perorangan, milik persekutuan, atau badan hukum, baik
swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/
buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk
lain.
 Usaha2 sosial dan usaha2 lain yang mempunyai pengurus dan
memperkerjakan orang lain dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain
7. Pengusaha
 Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum
yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri.
 Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum
yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan
bukan miliknya.
 Orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum
yang berada di Indonesia mewakili perusahaan yang
berkedudukan diluar wilayah Indonesia.
8. Audit SMK3
Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap
pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur
suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan
dalam penerapan SMK3 di perusahaan
7. Menteri
Adalah menteri tenaga kerja yang menyelenggarakan urusan
pemerintah dibidang ketenegakerjaan
Tujuan Penerapan SMK3
 Meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi
dengan Manajemen Perusahaan.
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dengan melibatkan
unsur manajemen, pekerja/buruh, serta
 Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,
dan efisien untuk mendorong produktivitas.
 Persyaratan tender di perusahaan main oli.
 Meningkatkan citra perusahaan
Dasar Penerapan SMK3

 Penerapan SMK3 dilakukan berdasarkan kebijakan


nasional tentang SMK3
 Kebijakan nasional tentang SMK3 tertuang dalam
Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari PP NO. 50 Tahun
2012
Kriteria Perusahaan

Perusahaan dengan :
 Memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100
orang atau
 Mempunyai potensi bahaya tinggi
Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman
pada PP NO. 50 Tahun 2012 dan ketentuan peratauran
per undang2an serta dapat memperhatikan konvensi
atau standar internasional

Pasal 5 PP No. 50 Tahun 2012


5 Prinsip Dasar
Dalam Penerapan SMK3

PENINJAUAN DAN
PENINGKATAN
KINERJA K3
Penetapan Kebijakan K3
1) Penetapan Kebijakan K3 dilaksanakan oleh Pengusaha
2) Dalam menyusun kebijakan K3 paling sedikit harus :
a) Melakukan tinjauan awal kondisi meliputi:
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan
pengendalian resiko.
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan
dan sektor lain yang lebih baik
3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang
membahayakan
4. Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian
sebelum yang berkaitan dengan keselamatan.
5. Penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya
yang disediakan
Penetapan Kebijakan K3
b) Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3
secara terus menerus; dan
c) Memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh
3) Kebijakan K3 paling sedikit memuat
a) Visi
b) Tujuan Perusahaan
c) Komitmen dan tekad melaksankan kebijakan; dan
d) Kerangka dan program kerja yang mencangkup kegiatan
perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum
dan/atau opersaional

Pengusaha harus menyebarluaskan kebijakan K3 yang telah


ditetapkan kepada seluruh pekerja/buruh yang berada
diperusahaan dan pihak lain yang terkait (pasal 8)
Perencanaan K3
1) Untuk menghasilkan rencana K3
2) Rencana K3 disusun dan ditetapkan oleh pengusaha dengan
mengacu pada kebijakan K3 yang telah ditetapkan
3) Dalam menyusun K3 pengusaha harus mempertimbangkan :
a) Hasil penelaahan awal
b) Identifikasi potensi bahaya, dan pengendalian resiko
c) Peraturan per undangan dan persyaratan lainnya.
d) Sumber daya yang dimiliki
4) Pengusaha dalam menyusun rencana K3 harus melibatkan
a) Ahli K3
b) Panitia Pembina K3
c) Wakil pekerja/ buruh dan
d) Pihak lain yang terkait diperusahaan
Perencanaan K3
5) Rencana K3 paling sedikit memuat
a) Tujuan dan sasaran
b) Skala prioritas
c) Upaya pengendalian bahaya
d) Penetapan sumber daya
e) Jangka waktu pelaksanaan
f) Indikator dan
g) Sistem pertanggungjawaban
Pelaksanaan Rencana K3
1) Pelaksanaan rencana K3 dilakukan oleh pengusaha berdasarkan
rencana K3
2) Pengusaha dalam melaksanakan rencana K3 didukung oleh SDM
dibidang K3, prasarana dan sarana.
3) SDM harus memilik
a) Kompetensi kerja yang harus dibuktikan dengan sertifikat, dan
b) Kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan Surat Ijin
Kerja/Operasi dan/atau surat penunjukan dari instansi yang
berwenang.
4) Prasarana dan sarana paling sedikit terdiri dari:
a) Organisasi/unit yang bertanggung jawab dibidang K3
b) Anggaran yang memadai
c) Prosedur operasi/kerja, informasi dan pelaporan serta
pendokumentasian dan
d) Intruksi kerja (pasal 10)
Pelaksanaan Rencana K3

1) Pengusaha dalam melaksankan rencana K3 harus melakukan


kegiatan dalam pemenuhan persyaratan K3
2) Kegiatan paling sedikit meliputi
a) Tindakan Pengendalian
b) Perencanaan (Design) dan rekayasa
c) Prosedur dan instruksi kerja
d) Penyerahaan sebagian pelaksanaan pekerjaan
e) Pembelian/ pengadaan barang dan jasa
f) Produk akhir
g) Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan
bencana industri dan
h) Rencana pemulihan keadaan darurat
3) Kegiatan dilaksanakan berdasarkan identifikasi bahaya
penilaian dan pengendalian resiko (pasal 11)
Pelaksanaan Rencana K3
4) Kegiatan dilaksanakan berdasarkan potensi bahaya dan
analisa kecelakaan (pasal 11)
5) Pengusaha dalam melaksanakan kegiatan sebagaimana
dimaksud pada pasal 11 harus:
a) Menunjuk SDM yang mempunyai kompetensi kerja dan
wewenang dibidang K3
b) Melibatkan seluruh pekerja/ buruh
c) Membuat petunjuk K3 yang harus dipatuhi oleh seluruh
pekerja/buruh, orang lain selain pekerja/buruh yang
berada di perusahaan dan pihak lain yang terkait.
d) Membuat prosedur informasi
e) Membuat prosedur laporan
f) Mendokumentasikan seluruh kegiatan
Pelaksanaan kegiatan harus diintegrasikan dengan kegiatan
manajemen perusahaan (pasal 12)
Pelaksanaan Rencana
(Prosedur Informasi/ Pelaporan)

1) Prosedur informasi sebagaimana dimaksud (pasal 12) ayat


(1) huruf d harus memberikan jaminan bahwa informasi K3
dikomunikasikan kepada semua pihak dalam perusahaan
dan pihak terkait diluar perusahaan.
2) Prosedur pelaporan sebagaimana dimaksud pada pasal 12
ayat 1 huruf e terdiri atas:
a) Terjadinya kecelakaan ditempat kerja
b) Ketidak sesuaian terhadap peraturan per undang2an
dan/atau stsndar
c) Kinerja K3
d) Identifikasi sumber; dan
e) Yang diwajibkan berdasarkan ketentuan perauran per
undang2an
(pasal 13)
Pelaksanaan Rencana
(Prosedur Informasi/ Pelaporan/ Pendokumentasian)

3. Prosedur pendokumentasian sebagaimana dimaksud pada


pasal 12 ayat 1 huruf f paling sedikit dilakukan terhadap:
a) Peraturan per undang2an dibidang K3
b) Indikator kinerja K3
c) Izin Kerja
d) Hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian resiko
e) Kegiatan pelatihan K3
f) Kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan.
g) Catatan pemantauan data
h) Hasil pengkajian kecelakaan ditempat kerja dan tindak
lanjut
i) Identifikasi produk termasuk komposisinya
j) Informasi mengenai pemasok dan kontraktor dan
k) Audit dan peninjauan ulang SMK3
Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3
(pasal 14)

1) Pengusaha wajib melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3


2) Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran, dan audit
internal SMK3 dilakukan oleh SDM yang kompeten.
3) Dalam hal perusahaan tidak memiliki SDM untuk melakukan
pemantauan & evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 dapat menggunakan jasa pihak lain.
4) Hasil pemantauan & evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaporkan kepada perusahaan.
5) Hasil pemantauan & evaluasi kinerja K3 sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) digunakan untuk melakukan tindakan.
6) Pelaksanaan pemantauan & evaluasi kinerja K3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan per undang2an dan atau standar
Peninjauan Peningkatan Kinerja SMK3
(Pasal 15)
1. Untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas penerapan SMK3
pengusaha wajib melakukan peninjauan.
2. Peninjauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
terhadap kebijakan perencanaan, pemantauan dan evaluasi
3. Hasil peninjauan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
digunakan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan
kinerja.
4. Perbaikan dan peningkatan kinerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dapat dilaksanakan dalam hal:
a) Terjadi peraturan perubahan per undang2an
b) Adanya tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar
c) Adanya perubahan produk dan kegiatan perusahaan
d) Terjadinya perubahan struktur organisasi perusahaan
e) Adanya perkembangan Iptek, termasuk epdemiologi
f) Adanya hasil kajian kecelakaan ditempat kerja
g) Adanya pelaporan dan/atau
h) Adanya masukan dari pekerja/buruh
Penilaian SMK3
(Pasal 16)
1) Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen yang
ditunjuk oleh Menteri atas permohonan perusahaan.
2) Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib melakukan
penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan per undang2an
3) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui audit SMK3
meliputi:
a) Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen.
b) Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3
c) Pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak
d) Pengendalian dokumen
e) Pembelian dan pengendalian produk
f) Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
g) Standar pemantauan
h) Pelaporan dan perbaikan kekurangan
i) Pengelolaan material dan perpindahannya
j) Pengumpulan dan penggunaan data
k) Pemeriksaan K3
l) Pengembangan keterampilan dan kemampuan
Penilaian SMK3
(Pasal 16)

4. Penilaian penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


tertuang dalam pedoman yang tercantum dalam lampiran II
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari PP No.50 Tahun 2012

Pasal 17
1. Hasil audit sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 dilaporkan
kepada Menteri dengan tembusan disampaikan Menteri pembina
sektor usaha, gubernur, dan bupati/walikota sebagai pertimbangan
dalam upaya peningkatan SMK3
2. Bentuk laporan hasil audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tertuang dalam pedoman yang tercantum dalam lampiran III
sebagi bagian yang tidak terpisahkan dari PP No. 50 Tahun 2012
Pengawasan
(Pasal 18)

1) Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan


pusat, provinsi, dan atau kan/kota sesuai dengan
kewenangannya.

1) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


a) Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan Komitmen
b) Organisasi
c) SDM
d) Pelaksanaan peraturan dan per undang2an bidang K3
e) Keamanan bekerja
f) Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3
g) Pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri
h) Pelaporan dan perbaikan kekurangan dan
i) Tindak lanjut audit
Pengawasan
(Pasal 19, 20 & 21)

Pasal 19
1) Instansi pembina sektor usaha dapat melakukan pengawsan
SMK3 terhadap pelaksanaan SMK3 yang dikembangkan sesuai
dengan ketentuan peraturan per undang2an
2) Pelasanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara terkordinasi dengan pengawas
Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan per
undang2an.

Pasal 20
Hasil pengawsan sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 dan pasal 19
digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembinaan

Pasal 21
Pada saat PP No.50 Tahun 2012 mulai berlaku, perusahaan yang telah
menerapkan SMK3 wajib menyesuaikan dengan ketentuan PP ini
paling lambat 1 (satu) tahun
KETENTUAN PENUTUP
(Pasal 27)

PP No.50 Tahun 2012


Berlaku terhitung mulai ditandatangani
Pada tanggal 12 April 2012
Peranan Manajemen
• Komitmen pihak manajemen diawali dengan ditetapkannya
Kebijakan K3
• Selanjutnya membentuk P2K3
• Diupayakan untuk membentuk organisasi K3 secara struktural
yang bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan K3
• Beberapa kebijakan pihak manajemen
 Penyebarluaskan kebijakan K3 untuk dipahami oleh seluruh
karyawan
 Memberikan wewenang penuh pada organisasi, struktural/
Divisi K3 untuk mengawasi jalannya program K3
 Menetapkan semua manajer harus melaksanakan K3
 Pengenalan dan penilaian sumber bahaya
 Penentuan jenis proteksi yang diperlukan berdasarkan
resiko yang diperkirakan dapat diterima
 Melakukan penilaian resiko pada tiap modifikasi atau
penambahan instalasi
 Merencakan preventif maintenance
 Menyiapkan dan menggunakan Standar Operating
 Prosedur yang selamat untuk mengoperasikan mesin
mesin dan peralatan
 Seleksi kesehatan bagi karyawan baru dan “ medical check up”
secara rutin bagi seluruh karyawan, penyediaan poliklinik,
tenaga medis dan rumah sakit rujukan sesuai dengan ketentuan
peraturan per undang2an dan atau standar

Pemilihan dan penempatan karyawan


 Penerimaan karyawan dilakukan dengan seleksi yang ketat
sesuai pekerjaan yang akan dilakukan nanti
 Penempatan karyawan berdasarkan seleksi, wawancara dan
sesuai dengan lingkup pekerjaan suatu jabatan dan uraian
pekerjaan

 Pendidikan ketrampilan, kesehatan kerja dan manajemen


 Memberikan pendidikan dan pelatihan K3
 Pendidikan dan pelatihan K3 termasuk kepada kontraktor
jasa
 Pelatihan K3 bagi karyawan secara berkala
 Motivasi
 Mengkampanyekan bahwa masalah K3 merupakan
tanggung jawab moral bersama.
 Melakukan pemilihan karyawan teladan dibidang K3
 Memberikan insentif ke semua karyawan terhadap
keberhasilan target produksi dan efisiensi.

 Pembelian dan kendali rekayasa


 Pembelian barang dan bahan2 kimia harus sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.

 Laporan analisa penyelidikan kejadian/kecelakaan


 Mengadakan penelitian atas suatu kecelakaan yang terjadi
atau hampir celaka secara seksama dan memberikan sangsi
apabila diperlukan
 Melaporkan semua kecelakaan kepada pemerintah
 Membuat statistik kecelakaan dan analisa
 Pelaksanaan auditing
 Melakukan pemeriksaan secara rutin dan terprogram

seluruh area pabrik/non pabrik yang mencakup


masalah tindakan dan kondisi tidak aman.
 Audit dilakukan selain audit internal juga oleh pihak

luar.

 Melakukan review atas keberhasilan dan kegagalan


untuk dilakukan perbaikan, peningkatan yang diperlukan
dalam pengembangan aspek2 K3 dalam seluruh kegiatan
perusahaan agar mencapai hasil yang optimal
MANFAAT

Manfaat dari Penerapan SMK3


berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012

 Bagi Perusahaan
1. Mengetahui pemenuhan perusahaan terhadap peraturan
perundangan di bidang K3
2. Mendapatkan bahan umpan balik bagi tinjauan
manajemen dalam rangka meningkatkan kinerja SMK3
3. Mengetahui efektifitas, efisiensi dan kesesuaian serta
kekurangan dari penerapan SMK3
4. Mengetahui kinerja K3 di perusahaan.
5. Meningkatkan image perusahaan yang pada akhirnya
akan meningkatkan daya saing perusahaan
6. Meningkatkan kepedulian dan pengetahuan tenaga
kerja mengenai K3 yang juga akan meningkatkan
produktivitas perusahaan.
7. Terpantaunya bahaya dan resiko di perusahaan
8. Penanganan berkesinambungan terhadap resiko yang
ada di perusahaan.
9. Mencegah kerugian yang lebih besar kepada
perusahaan.
10. Pengakuan terhadap kinerja K3 diperusahaan atas
pelaksanaan SMK3
11. Persyaratan untuk mengikuti tender diperusahaan luar
Telkom.
 Bagi Pemerintah
1. Sebagai salah satu alat untuk melindungi hak
tenaga kerja di bidang K3
2. Meningkatkan mutu kehidupan bangsa dan
image bangsa di forum internasional.
3. Mengurangi angka kecelakaan kerja yang
sekaligus akan meningkatkan produktivitas kerja/
nasional.
4. Mengetahui tingkat penerapan terhadap
peraturan perundangan
Lampiran I Lampiran II Lampiran III

Pedoman Penerapan Pedoman Penilaian SMK3 Laporan Audit SMK3


SMK3
• Penetapan Kebijakan • Perusahaan yang
• Kriteria Audit
K3 diaudit
• Penetapan Kriteria • Lingkup Audit
• Perencanaan K3 Audit tiap tingkatan
pencapaian . • Pelaksanaan Audit
• Pelaksanaan Rencana • Ketentuan penilaian • Tujuan Audit
K3 hasil audit
• Tim Auditor
• Pemantauan dan
evaluasi kinerja K3 • Gambaran umum
• Peninjauan dan tempat kerja
peningkatan kinerja • Jadwal Audit
K3
• Daftar kriteria audit
dan pemenuhannya

• Penjelasan tentang
kriteria tidak berlaku

Anda mungkin juga menyukai