Anda di halaman 1dari 51

Peraturan Pemerintah

terkait Keselamatan
Pertambangan

Materi Pengawas Operasional Pertama


(POP) Minerba
Perkenalan Diri
HARYANDI
TTL : Ampenan, 15 September 1984
Alamat : BTN Bukit Permai Blok R.01, Seketeng, Sumbawa, NTB
HP/ WA : +62 821 4645 2425
Email : haryandi@gmail.com
PENDIDIKAN
2009 – 2011 Magister Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
2008– 2009 Innovative and Sustainable Chemical Engineering at Chalmers
SERTIFIKASI YANG DIAMBIL
• Auditor Sistem Manajemen Keselamatan University of Technology, Swedia (Master Exchange Student)
Pertambangan (SMKP) Teregistrasi KAIT ESDM 2003– 2008 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
• Asesor Kompetensi – BNSP
• Ahli Hygiene Industri Utama (HIU) – BNSP PENGALAMAN KERJA
• Pengawas Operasional Madya (POM) - BNSP 2019-saat ini Paruh waktu sebagai trainer, asesor, dan konsultan K3 dan Lingkungan
• ToT – BNSP
• Lead Auditor ISO 45001:2018 – SGS
di beberapa perusahaan (PT. Merdeka Mining Servis, PT. Petroleum
• ICAM Investigator – Australian Risk Lima, PT. Metso Outotec Indonesia, PT. Arkato site Tumpang Pitu, dll)
Management 2011– 2019 Superintendent Industrial Hygiene & Technical Support, PT. Amman
Mineral Nusa Tenggara (Mining Company)
Unit Kompetensi Pengawas Operasional Pertama (POP)

Memenuhi kelengkapan persyaratan


masa kerja sesuai dengan tingkat
jenjang pendidikan terakhir :
✓ Pendidikan SLTA atau sederajat
berpengalaman minimal 10 (sepuluh)
tahun
✓ Pendidikan Sarjana Muda/ D3
berpengalaman di pertambangan
mineral dan/atau batubara minimal 3
(tiga) tahun; atau
✓ Pendidikan S1/S2/S3 berpengalaman di
pertambangan mineral dan/atau
batubara minimal 1 (satu) tahun.
✓ memenuhi persyaratan Jabatan
sekurang-kurangnya adalah pemimpin
tim atau memiliki anak buah.
Penyimpanan Bukti dan Portofolio POP (dalam pdf)
Penerapan Kaidah Pertambangan Yang Baik
(Good Mining Practice)
KENAPA TAMBANG/ INDUSTRI HARUS
DIATUR?
SIFAT PERTAMBANGAN :
✓ Padat Modal,
✓ Padat Teknologi,
✓ Risiko Besar,
✓ Resiko bersifat Spesifik dan
Dinamis (Hazard Risiko
Berpindah)
Undang-undang terkait K3 Pertambangan

• UU NO. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


• UU NO. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• UU No. 3 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara.
• UU NO. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• UU No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah terkait K3
Pertambangan
• PP Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara
• PP Nomor 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara
• PP Nomor 50 Tahun 2012 Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• PP Nomor 5 Tahun 2021. Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko
Peraturan Menteri, Keputusan Menteri
C. PERATURAN MENTERI
• Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/ MEN/VII/2010 tentang Alat
Pelindung Diri.
• ESDM RI No. 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang
Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara
D. KEPUTUSAN MENTERI
• ESDM RI No. 1827/K/30/MEM/2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan Yang Baik
E. KEPUTUSAN DIRJEN MINERBA - ESDM
• KepDirjen Minerba ESDM No. 185 K/ 2019 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan K3 di Lingkungan Pertambangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Pasal 33 ayat (3) menyebutkan bahwa :

“bumi, air, dan kekayaan alam yang


terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat”
LAMBANG K3, ARTINYA APA?
Arti (Makna) Tanda Palang
Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).

Arti (Makna) Roda Gigi


Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.

Arti (Makna) Warna Putih


Bersih dan suci.

Arti (Makna) Warna Hijau Selamat, sehat dan sejahtera.

Arti (Makna) 11 (sebelas) Gerigi Roda


Sebelas Bab Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
Undang-Undang No.1 1970 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
❑ bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup
dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional;

❑ bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin
pula keselamatannya;
❑ bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
aman dan effisien;
❑ bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-
undang yang memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan
kerja yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik
dan teknologi.
Undang-Undang No.1 1970 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (2)
Pasal 2 Ruang Lingkup :
• Keselamatan Kerja dalam segala tempat kerja (darat, dalam tanah, dalam air
maupun udara) di dalam wilayah hukum RI
• (e) tempat dilakukan usaha pertambangan & pengolahan emas, perak, logam atau
bijih logam lainnya , batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnya, baik
dipermukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan.

Pasal 3 Syarat-syarat K3:


• Mencegah dan mengurangi kecelakaan, bahaya peledakan, dan memadamkan
kebakaran
• Kesempatan penyelamatan pada waktu kebakaran atau kejadian berbahaya yang
lainnya.
• Memberi pertolongan pada kecelakaan
• Mencegah dan mengendalikan penyakit akibat kerja. Dll
Undang-Undang No.1 1970 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (3)
Pasal 8 Pengurus Wajib melakukan
• Pemeriksaan Kesehatan mental dan pisik pekerja yg akan diterima/dipindah tugaskan
• Secara berkala pada Dokter yg ditunjuk Pengusaha
• Pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan perundangan

Pasal 9 – (1) Pengurus Wajib Menunjukan & Menjelaskan:


• Kondisi dan bahaya dalam tempat kerja
• Pengaman & alat pelindung dlm tpt kerja
• APD bagi pekerja itu sendiri
• Cara-cara & sikap aman dalam bekerja

Pasal 11 Pengurus Wajib Melaporkan:


• tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya,
• Tata-cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam ayat
(1) diatur dengan peraturan perundangan.
Undang-Undang No.1 1970 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (5)
Pasal 14 : Kewajiban Pengurus
• Menempatkan : Syarat Keselamatan yg diwajibkan
oleh UU No.1 th 1970 serta Peraturan Pelaksanaan
yang Berlaku, pada Tempat yang Strategis
• Memasang : Gambar K3 dan bahan pembinaan,
pada Tempat yang Strategis
• Menyediakan : Cuma-Cuma, APD bagi karyawan &
Tamu disertai petunjuk yg diperlukan

Sesuai Petunjuk
Pengawas/Ahli Keselamatan Kerja
Undang-Undang No.1 1970 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (4)
Pasal 12: Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
• Memberi Keterangan yg benar
• Memakai & Mentaati Semua Syarat K3
• Memenuhi & Mentaati Semua Syarat K3
• Meminta Pengurus agar Semua Syarat K3 Dilaksanakan
• Menyatakan Keberatan Kerja apabila; Syarat K3 & APD diragukan,
• kecuali Hal Khusus Oleh Pengawas, & dapat dipertanggung jawabkan

Pasal 13 Kewajiban Bila Masuk Tempat Kerja


• Wajib mentaati semua petunjuk K3 & memakai APD yang diwajibkan
Peraturan Kaidah Teknik Pertambangan
yang Baik
BAB III
BAB II PELAKSANAAN TATA BAB IV
PELAKSANAAN KELOLA PENGAWASAN
BAB I KETENTUAN PENYELENGGARAAN
9 BAB KAIDAH TEKNIK PENGUSAHAAN PENGELOLAAN
UMUM
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN USAHA
YANG BAIK MINERAL DAN PERTAMBANGAN
BATUBARA

Permen ESDM No 26 Tahun 2018


• Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara

BAB V
PENGAWASAN BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX
TERHADAP KEGIATAN SANKSI KETENTUAN LAIN- KETENTUAN KETENTUAN
USAHA ADMINISTRATIF LAIN PERALIHAN PENUTUP
PERTAMBANGAN
PERMEN ESDM NO. 26 TAHUN 2018
❑ Kepala Teknik Tambang yang selanjutnya disingkat KTT adalah seseorang yang
memiliki posisi tertinggi dalam struktur organisasi lapangan pertambangan
yang memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya operasional
pertambangan sesuai dengan kaidah teknik pertambangan yang baik.

❑ Kepala Tambang Bawah Tanah yang selanjutnya disingkat KTBT adalah


seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur tambang bawah tanah
yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya
operasional tambang bawah tanah sesuai dengan kaidah teknik pertambangan
yang baik.

❑ Penanggungjawab Teknik dan Lingkungan yang selanjutnya disingkat PTL


adalah seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur organisasi
lapangan yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya
kegiatan operasional Pengolahan dan/atau Pemurnian sesuai dengan kaidah
teknik Pengolahan dan/atau Pemurnian.
RESUME PEMIMPIN TERTINGGI DI LAPANGAN
PENERAPAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK

IUP Eksplorasi, IUP Operasi Pemegang IUP Operasi Pemegang IUP Operasi IUJP
Produksi, IUPK Ekplorasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi khusus untuk
dan IUPK Operasi Produksi Produksi yang melakukan pengolahan dan/atau
penambangan bawah tanah pemurnian

Kepala Teknik Tambang Kepala Tambang Bawah Penanggung Jawab Penanggung Jawab
(KTT) Tanah (KTBT) yang Teknik dan Lingkungan Operasional lapangan
bertanggung jawab kepada (PTL)
KTT

Mendapat Pengesahan dari Mendapat Pengesahan dari Mendapat Pengesahan Mendapat Pengesahan
Kepala Inspektur Tambang Kepala Inspektur Tambang dari Kepala Inspektur dari Kepala Teknik
(KaIT) (KaIT) Tambang (KaIT) Tambang (KTT)
Pedoman Permohonan, Evaluasi, dan/Atau
Pengesahan KTT, PTL, KTBT, Pengawas Operasional,
LORUM IPSUM DOLOR
LAMPIRAN I Pengawas Teknis,
dan/atau PJO

Kriteria KTT Kriteria PTL


• KTT Kelas IV • PTL Kelas III
• KTT Kelas III • PTL Kelas II
• KTT Kelas II • PTL Kelas I
• KTT Kelas I
KTT Kelas IV

• Untuk Pemegang IPR


• Mempunyai sertifikat kualifikasi yang diakui KAIT

KTT Kelas III


a. Tahap Eksplorasi, Tahap OP dengan metode Tambang Semprot, Bor, Terbuka Berjenjang Tunggal, Kuari, dan Kapal
Keruk dan/atau Kapal Isap
b. Jumlah Produksi Rata-Rata:
1) Tambang terbuka berjenjang tunggal, untuk batubara kurang dari atau sama dengan 150 metrik ton per hari
2) Mineral logam meliputi
i. Tambang semprot kurang dari atau sama dengan 1 ton bijih per hari
ii. Kapal Keruk dan/atau Kapal Isap dengan menggunakan ponton kurang dari atau sama dengan 1 ton
bijih per hari
3) Mineral batuan dan mineral bukan logam meliputi:
i. Kuari kurang dari atau sama dengan 250 ton batuan
ii. Mineral bukan logam dengan produksi kurang dari atau sama dengan 250 ton/hari
c. Tanpa menggunakan bahan peledak
d. Jumlah pekerja kurang dari atau sama dengan 50 orang
e. Memiliki sertifikat POP atau kualifikasi yang diakui KAIT
KTT Kelas II KTT Kelas I
a. Tahap Eksplorasi, Tahap OP dengan metode Tambang
Semprot (hidrolis), Tambang Terbuka, Tambang Bawah Tanah,
a. Tahap Eksplorasi, Tahap OP dengan metode Tambang Kuari, dan Kapal Keruk dan/atau Kapal Isap
Semprot (hidrolis), Tambang Terbuka, Kuari, dan Kapal b. Jumlah Produksi Rata-Rata:
Keruk dan/atau Kapal Isap
1) Tambang terbuka untuk batubara lebih dari 500
b. Jumlah Produksi Rata-Rata:
metrik ton per hari
1) Tambang terbuka batubara kurang dari atau sama 2) Tambang bawah tanah untuk batubara pada semua
dengan 500 metrik ton per hari kapasitas produksi
2) Mineral logam meliputi 3) Mineral logam meliputi
i. Tambang terbuka untuk mineral logam kurang i. Tambang semprot lebih dari dengan 5 ton bijih
dari atau sama dengan 1500 ton bijih per hari per hari
ii. Tambang semprot kurang dari atau sama ii. Tambang terbuka untuk mineral logam lebih dari
dengan 5 ton bijih per hari 1500 ton bijih per hari
iii. Kapal Keruk dan/atau Kapal Isap dengan iii. Tambang bawah tanah untuk mineral logam pada
menggunakan ponton kurang dari atau sama semua kapasitas produksi
dengan 5 ton bijih per hari iv. Kapal Keruk dan/atau Kapal Isap lebih dari 5 ton
3) Mineral batuan dan mineral bukan logam meliputi: bijih per hari
i. Kuari kurang dari atau sama dengan 500 ton 4) Mineral batuan dan mineral bukan logam meliputi:
ii. Mineral bukan logam dengan produksi kurang i. Mineral batuan atau bukan logam dengan
dari atau sama dengan 500 ton/hari produksi lebih dari 500 ton/hari
c. Jumlah pekerja kurang dari atau sama dengan 200 orang ii. Tambang bawah tanah mineral bukan logam pada
d. Memiliki sertifikat POM atau kualifikasi yang diakui KAIT semua kapasitas produksi
c. Jumlah pekerja lebih dari 200 orang
PTL KELAS III PTL KELAS II PTL KELAS I
PTL Kelas II memenuhi kriteria PTL Kelas I memenuhi kriteria
PTL Kelas III memenuhi kriteria sebagai berikut: sebagai berikut:
sebagai berikut:
• Bekerja pada pengolahan • Bekerja pada pengolahan
• Bekerja pada pengolahan dan/atau pemurnian mineral dan/atau pemurnian mineral
logam atau pengolahan logam atau pengolahan
mineral bukan logam dan
batubara batubara
batuan
• Jumlah produksi di bawah • Jumlah produksi sama dengan
• Memiliki Sertifikat 100.000 ton per tahun atau lebih dari 100.000 ton per
Kompetensi POP Pengolahan • Jumlah pekerja kurang dari tahun
dan/atau Pemurnian atau 1.000 orang • Jumlah pekerja sama dengan
sertifikat kualifikasi yang • Memiliki Sertifikat POM atau lebih dari 1.000 orang
diakui oleh KAIT Pengolahan dan/atau • Memiliki Sertifikat POU
Pemurnian atau sertifikat Pengolahan dan/atau
kualifikasi yang diakui oleh Pemurnian atau sertifikat
KAIT kualifikasi yang diakui oleh
KAIT

Kriteria PTL
Bagaimana Persyaratan KTT untuk Warga
Negara Asing?
• Memiliki sertifikat kompetensi sesuai
dengan kelas KTT yang diajukan atau
memiliki Mine Manager Certificate atau
sertifikat sejenis yang diterbitkan oleh
negara asal dan diakui oleh KaIT; dan
• Telah memiliki pendidikan dan pelatihan
terkait peraturan perundang-undangan
dan kebijakan mengenai penerapan
kaidah teknik pertambangan yang baik

Bila WNA yang sudah disahkan sebagai KTT maka dilanjutkan dengan lulus Uji Kemahiran Berbahasa
Indonesia dengan predikat paling kurang madya dalam jangka 6 (enam) bulan).
KAIT dapat membatalkan kembali pengesahan KTT tersebut apabila KTT tersebut belum lulus Uji
Kemahiran Berbahasa Indonesia dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
Kaidah Teknik Pertambangan yang baik meliputi:

Pasal 3 ayat (3)

Keselamatan Operasi
Teknis Pertambangan
Pertambangan

Konservasi Mineral dan


Batubara Good Mining Pengelolaan Lingkungan Hidup
Practice Pertambangan, Reklamasi, dan
Pascatambang, serta Pascaoperasi

Keselamatan dan Kesehatan


Kerja Pertambangan Pemanfaatan Teknologi, Kemampuan Rekayasa,
Rancang Bangun, Pengembangan dan
Penerapan Teknologi Pertambangan
RESUME ASPEK PELAKSANAAN
PENERAPAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK

IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi khusus


IUPK Ekplorasi dan IUPK Operasi untuk pengolahan dan/atau IUJP
Produksi pemurnian

1. teknis pertambangan; 1. teknis kegiatan Pengolahan 1. upaya pengelolaan lingkungan


2. konservasi sumber daya Mineral dan dan/atau Pemurnian; hidup, keselamatan
Batubara; 2. keselamatan Pengolahan pertambangan, konservasi
3. keselamatan dan kesehatan kerja dan/atau Pemurnian; Mineral dan Batubara, dan
Pertambangan; 3. pengelolaan lingkungan hidup teknis pertambangan sesuai
4. keselamatan operasi Pertambangan; dan pascaoperasi; dan dengan bidang usahanya; dan
5. pengelolaan lingkungan hidup 4. konservasi Mineral dan 2. kewajiban untuk mengangkat
pertambangan, reklamasi, dan Batubara penanggung jawab operasional
pascatambang serta pascaoperasi; sebagai pemimpin tertinggi di
dan lapangan.
6. pemanfaatan teknologi, kemampuan
rekayasa, rancang bangun,
pengembangan dan penerapan
teknologi pertambangan
BAGIAN KETIGA
PENGELOLAAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN DAN
KESELAMATAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN MINERAL
DAN BATUBARA

Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf 3


Keselamatan dan Kesehatan Pengelolaan Keselamatan Sistem Manajemen
Kerja dan Keselamatan Operasi Pengolahan dan/atau Keselamatan
Pertambangan Mineral dan Pemurnian Pertambangan
Batubara Pasal 16 dan Pasal 17 Pasal 18 dan Pasal 19
Pasal 14 dan Pasal 15
SMKP MINERBA

ELEMEN III
ORGANISASI ELEMEN VI
ELEMEN I DOKUMENTASI
DAN
KEBIJAKAN PERSONEL ELEMEN IV
IMPLEMENTASI ELEMEN VII
ELEMEN V
TINJAUAN
ELEMEN II
PEMANTAUAN, MANAJEMEN DAN
PERENCANAAN EVALUASI, DAN PENINGKATAN
TINDAK LANJUT KINERJA

• SMKP Minerba tetap meliputi 7 elemen dengan sedikit penambahan nama pada Elemen
IV dan Elemen VII
BAB IV
Pengawasan Terhadap Kegiatan Usaha Pertambangan
Pasal 45
1) Menteri dan Gubernur sesuai dengan kewenangannya melakukan
pengawasan pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik,
pelaksanaan kaidah teknik pengolahan dan/atau pemurnian, dan
pelaksanaan kaidah teknik usaha jasa pertambangan yang baik.
2) Pengawasan dilakukan oleh Inspektur Tambang melalui:
a. Evaluasi terhadap laporan berkala dan laporan khusus
b. Pemeriksaan berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan
c. Penilaian atas keberahsilan program dan kegiatan
3) Dalam melakukan pengawasan, Inspektur Tambang melakukan kegiatan
inspeksi, penyelidikan, dan pengujian
4) Inspektur Tambang menyusun dan menyampaikan laporan hasil
inspeksi, penyelidikan, dan pengujian kepada KaIT
5) Laporan memuat perintah, larangan, dan petunjuk yang harus segera
ditindaklanjuti oleh pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi Khusus
pengolahan dan/atau pemurnian dan IUJP
6) Inspektur Tambang melakukan evaluasi terhadap laporan tindak lanjut
hasil inspeksi, penyelidikan, dan pengujian.
BAB IV
Pengawasan Terhadap Kegiatan Usaha Pertambangan
Pasal 46

Dalam melakukan inspeksi, penyelidikan, dan


pengujian, Inspektur Tambang berwenang:
a. Memasuki tempat kegiatan Usaha Pertambangan
setiap saat
b. Menghentikan sementara, sebagian, atau seluruh
kegiatan pertambangan Mineral dan Batubara
apabila kegiatan pertambangan dinilai dapat
membahayakan keselamatan pekerja/buruh
tambang, keselamatan umum, atau menimbulkan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan; dan
c. Mengusulkan penghentian sementara sebagaimana
dimaksud dalam huruf b menjadi penghentian
secara tetap kegiatan pertambangan mineral dan
batubara kepada KaIT.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 33
BAB VI Sanksi Administratif
Pasal 50

Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Ekplorasi, IUP Operasi Produksi, dan IUPK
Operasi Produksi, Pemegang IUJP, Pemegang IPR yang tidak mematuhi
atau melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dikenakan sanksi
administratif

Sanksi Administratif dapat berupa:


• Peringatan tertulis
• Penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan usaha
• Pencabutan izin

Sanksi Administratif diberikan oleh Menteri atau gubernur sesuai


dengan kewenangannya.
Kepmen 1827
K/30/MEM/2018
Kepmen 1827 K/30/MEM/2018

Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV


Pedoman Permohonan, Evaluasi Pedoman Pengelolaan Teknis Pedoman Pelaksanaan Pedoman Penerapan SMKP
dan/atau Pengesahan Kepala Pertambangan Keselamatan Pertambangan dan Minerba
Teknik Tambang, Penanggung Keselamatan Pengolahan
Jawab Teknik dan Lingkungan, dan/atau Pemurnian Minerba
Kepala Tambang Bawah Tanah,
Pengawas Operasional, Pengawas
Teknis, dan/atau Penanggung
Jawab Operasional

Lampiran V Lampiran VI Lampiran VII Lampiran VIII


Pedoman Pelaksanaan Pedoman Kaidah Teknik Usaha
Pedoman Pelaksanaan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pedoman Pelaksanaan
Reklamasi dan Pascatambang Jasa Pertambangan dan
Pertambangan Minerba Konservasi Mineral dan
serta Pascaoperasi pada Evaluasi Kaidah Teknik Usaha
Batubara
Kegiatan Usaha Pertambangan Jasa Pertambangan
Mineral dan Batubara
LAMPIRAN IIII
Pedoman Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan
Keselamatan Pengolahan dan/atau Pemurnian

Bagian A: K3 Bagian B; KO

Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Pelaksanaan Keselamatan Operasi


Kerja Pertambangan dan Pengolahan Pertambangan dan Pengolahan dan/atau
dan/atau Pemurnian Mineral dan Batubara Pemurnian Mineral dan Batubara
KESELAMATAN KERJA KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN KERJA
PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN PERTAMBANGAN

Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan


Pelaksanaan Keselamatan Kerja Pertambangan
Meliputi

Pendidikan dan
Manajemen Program Kampanye
Risiko LOREM
Keselamatan IPSUM
Keselamatan
Pelatihan

DOLOR
Kerja Kerja

consectetur adipiscing elit, sed do


eiusmod tempor incididunt ut labore et
dolore magna aliqua

Inspeksi Penyelidikan
Administrasi Manajemen
Kecelakaan
Keselamatan Keadaan Keselamatan
Kerja dan Kejadian
Kerja Darurat
Berbahaya
Pengelolaan Kesehatan Kerja

Program Kesehatan Kerja

Higiene dan Sanitasi

Pengelolaan Ergonomi

Pengelolaan Makanan, Minuman, dan


Gizi Pekerja Tambang

Diagnosis dan Pemeriksaan Penyakit


Akibat Kerja
pengelolaan
pengelolaan pengelolaan pengelolaan pengelolaan kuantitas dan
debu; kebisingan; getaran pencahayaan kualitas udara
kerja

Pengelolaan Lingkungan Kerja

pengelolaan
pengelolaan pengelolaan pengelolaan pengelolaan kebersihan
iklim kerja radiasi faktor kimia faktor biologi lingkungan
kerja
Pengelolaan Keselamatan Operasi Pertambangan

1 SISTEM DAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN/PERAWATAN


SARANA,PRASARANA, INSTALASI DAN PERALATAN PERTAMBANGAN
2 PENGAMANAN INSTALASI
TENAGA TEKNIS PERTAMBANGAN YANG BERKOMPETEN
3
DI BIDANG KESELAMATAN OPERASI
4
LOREM IPSUM
KELAYAKAN SARANA,PRASARANA, INSTALASI
DAN PERALATAN PERTAMBANGAN
5 EVALUASI HASIL KAJIAN TEKNIS PERTAMBANGAN

6 KESELAMATAN BAHAN PELEDAK DAN PELEDAKAN

7 KESELAMATAN FASILITAS PERTAMBANGAN

8 KESELAMATAN EXPLORASI

9 KESELAMATAN TAMBANG PERMUKAAN

10 KESELAMATAN TAMBANG BAWAH TANAH

11 KESELAMATAN KAPAL KERUK/KAPAL ISAP

12 KESELAMATAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN


LAMPIRAN IV SMKP Minerba

UUD 1945 UUD 1945


Pasal 27 (2) Pasal 33 (2 & 3)

UU Keselamatan Kerja UU Ketenagakerjaan UU Minerba


UU No.1/1970 UU No.13 /2003 UU No.4 /2009
Pasal 86 & 87 Pasal 96 & 141

PP Penerapan SMK3 PP Binwas Minerba


PP No. 50 / 2012 PP No.55 /2010
Pasal 16, 26 & 27
Pasal 4 (2) & 19

PP Keselamatan Kerja
Tambang SMKP Minerba
Pedoman Pelaksanaan Kaidah
PP No.19/1973 Kaidah Pertambangan Yg Teknik Pertambangan Yg Baik
Baik & Pengawasan Minerba Kepmen ESDM 1827.K/2018
Permen ESDM No. 26/2018 Lamp. IV
Pasal 18
LAMPIRAN IV SMKP Minerba
Permen ESDM No. 26 Th. 2018, Pasal 18
Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi,
IUPK Operasi Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk
pengolahan dan/atau pemurnian wajib menerapkan sistem
manajemen keselamatan pertambangan.
Kepmen ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018 (Lampiran IV)
Elemen SMKP Minerba:
1.Kebijakan
2.Perencanaan
3.Organisasi dan Personel
4.Implementasi
5.Pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut
6.Dokumentasi
7.Tinjauan manajemen dan peningkatan kinerja

Audit
• Audit Internal wajib 1x dalam 1 Tahun
• Audit Eksternal apabila diperlukan oleh Lembaga Audit yang
ditunjuk Direktur Jenderal
Petunjuk Teknis K3 Pertambangan

Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai