SAFETY DRIVING

KEAMANAN MENGEMUDI
 FAKTA vs MITOS
TENTANG
KEAMANAN MENGEMUDI
 Mengemudi dan PONSEL*
FAKTA :
• Bertelepon sambil mengemudi adalah bencana
• Mengemudi memerlukan konsentrasi yang tinggi, sehingga
apabila ditambah dengan aktivitas lain seperti bertelepon,
akan mempengaruhi konsentrasi anda
• Akibat yang akan ditimbulkan akan lebih parah apabila dalam
kondisi-kondisi seperti beriktu ini:

 Kondisi lalu lintas padat (persimpangan, jam sibuk)

 Kondisi lalu lintas yang kompleks (mendahului, berbelok)
 Cuaca buruk (hujan, berangin keras/badai)

* Ponsel = Telpon Selular

Mengemudi dan PONSEL
MITOS :
• Menggunakan fasilitas hands-free adalah aman
sambil mengemudi

SALAH
Sekalipun menggunakan fasilitas handsfree,
konsentrasi pengemudi tidak akan penuh di
perjalanan apabila harus membaginya dengan
percakapan melalui ponsel
 Mengemudi dan PONSEL

APA YANG HARUS DILAKUKAN ?

Apabila memang percakapan melalui ponsel tidak
bisa dihindari/ditunda, aktivitas berikut ini dapat
dilakukan untuk meminimalkan resiko :
• Bila dimungkinkan, segera menepi untuk
menjawab panggilan telpon tersebut.
• Upayakan agar telpon dialihkan (divert)
untuk ditelpon kembali sesaat setelah anda
selesai mengemudi/sampai di tujuan
SABUK PENGAMAN
Bagaimana cara kerja sabuk pengaman ?
• Mengurangi kecepatan terhadap benturan pada saat
penghentian mendadak.
• Memperluas beban benturan ke wilayah lebih luas
dari tubuh pengguna, sehingga meminimalkan
cedera.
• Meminimalkan resiko benturan pengguna terhadap
bagian interior kendaraan
• Mencegah terlemparnya pengguna keluar kendaraan.
 SABUK PENGAMAN
MITOS :
• Jaraknya deket kok, jadi buat apa saya pake sabuk pengaman?

AH Sebagian besar kasus kecelekaan terjadi dalam radius 10 km

AL dari rumah, sehingga sekalipun jarak dekat, Sabuk Pengaman
S
tetap penting dan harus digunakan.

• Saya tidak perlu Sabuk Pengaman, karena saya mengemudi

mobilnya pelan-pelan saja kok.

AH Tabrakan pada kecepatan 40 km per jam memiliki dampak

AL yang sama dengan kondisi bila seseorang dihempaskan
S
kebawah dari lantai dua sebuah gedung ke lantai beton.
 SABUK PENGAMAN
MITOS :
• Duduk di kursi belakang lebih aman.

AH Riset membuktikan bahwa duduk dikursi belakang

A L
S tidak akan lebih aman daripada duduk di depan
apabila tetap tidak menggunakan sabuk pengaman

• Bukan urusan saya apabila penumpang saya di

belakang tidak mengunakan sabuk pengaman.

AH Dalam sebuah kecelakaan, penumpang yang tidak

A L
S menggunakan sabuk pengaman dapat menjadi
senjata yang mematikan bagi penumpang lainnya
 MENGEMUDI DAN KELELAHAN

FAKTA :
• Dua penyebab utama kelelahan adalah kurangnya istirahat
(tidur) yang berkualitas, dan mengemudi pada waktu yang
biasanya merupakan waktu istirahat (tidur).

• Tanda-tanda kelelahan adalah sebagai berikut :

 Menguap secara terus menerus

 Kendaraan sering Keluar lajur
 Mata “sepet” dan terasa berat
 Menghayal
 Kesulitan untuk tetap tegakkan kepala
 Reaksi / refleks melambat
 Kecepatan kendaraan yang bervariasi
MENGEMUDI DAN KELELAHAN

MITOS :
• Istirahat sejenak akan membantu saya
• Kopi adalah cara paling bagus untuk melawan
kelelahan
• Mendengarkan musik akan membantu saya tetap
terjaga
• Menghirup udara segar melalui jendela yang dibuka
akan membuat saya terjaga

SALAH
Semuanya itu hanya memberikan pengaruh jangka
pendek saja
 MENGEMUDI DAN KELELAHAN

APA YANG HARUS DILAKUKAN ?

Apabila mulai terasa lelah pada waktu sedang mengemudi,

lakukan “powernap”
Tidurlah sejenak selama 10 (quality sleep/tidur senyenyak yang anda
bisa selama minimal 10 menit) --- tapi jangan lupa bangun lagi!

Tentunya berhenti dulu baru tidur, jangan sambil jalan dan

berhentinya juga jangan ditengah jalan
 “ngebut!”
FAKTA :
• “Ngebut!”/mengemudi dengan kecepatan tinggi akan
menambah peluang/resiko kecelekaan.
• Kecepatan berkendara berdampak langsung pada
jarak yang diperlukan untuk berhenti (pada
kecepatan 50 km/jam, baru akan berhenti sekitar 41
m, tetapi pada kecepatan 60 km/jam baru akan
berhenti setelah sekitar 58 m sejak menginjak rem.
• Semakin cepat anda berkendara, semakin besar
dampak kerusakan yang diakibatkannya.
 “ngebut!”
APA YANG HARUS DILAKUKAN ?
• Jaga kecepatan anda untuk tidak melebihi batas
kecepatan maksimum yang diperbolehkan.
• Dalam cuaca buruk, kecepatan anda harus lebih
rendah daripada batas kecepatan yang tertulis pada
rambu-rambu lalu lintas
• Apabil anda mengemudi dengan kecepatan yang
tinggi, perbesar jarak dengan kendaraan di depan
anda.
• Jangan memotong jalannya truk atau mobil yang
memerlukan jarak berhenti yang panjang
MENGEMUDI DALAM PENGARUH ALKOHOL

FAKTA :
• Alkohol mengurangi kemampuan mengemudi anda,
karena alkohol akan membuat anda kurang waspada
terhadap reaksi pada perubahan lingkungan,
menurunnya gerak refleks, dan kurang mampu
melakukan aktivitas yang simple sekalipun

• Alkohol membuat anda relax, sehingga akan mudah

bagi anda untuk tertidur ketika sedang mengemudi,
dimana kondisi ini merupakan penyebab dari
sebagian besar kecelakaan lalu lintas.
MENGEMUDI DALAM PENGARUH ALKOHOL

MITOS :
• Minum kopi, makan permen karet, mandi dengan air
dingin, olah raga, menggunakan penyegar mulut atau
muntah, akan mengurangi kadar alkohol dalam darah
(BAC=Blood Alcohol Concentration)

SALAH
Satu-satunya cara untuk mengurangi Kadar Alkohol
dalam Darah adalah istirahat dan membiarkan
sampai hilang dengan sendirinya
MENGEMUDI DALAM PENGARUH ALKOHOL

APA YANG HARUS DILAKUKAN ?

Apabila anda ingin minum alkohol,

Jangan mengemudikan
kendaraan sendiri.
 Obat dan Mengemudi
FAKTA :
• Sebagaimana alkohol, obat-obatan cenderung mengurangi
kemampuan kita dalam mengoperasikan mesin atau peralatan
lainnya
• Beberapa obat akan menyebabkan kantuk dan tidak
menyarankan penggunanya untuk mengemudi kendaraan.
• Obat-obatan terlarang tidak memiliki instruksi yang jelas, dan
sangat berbahaya dan tidaklah aman untuk digunakan apalagi
akan mengemudikan kendaraan.
 Obat dan Mengemudi

APA YANG HARUS DILAKUKAN ?

Jangan mengemudi jika :
• Pikiran anda sedang “stress” (foggy)
• Anda sedang demam atau sedang sakit
• Pandangan anda tidak jelas atau anda
kesulitan untuk melihat
Rencanakan dengan baik : apabila anda
mengalami hal tersebut diatas, gunakanlah taxi
atau sarana transport public lainnya atau minta
dijemput
Menghindari Sopir Ugal-Ugalan

• Apabila anda melakukan kesalahan dalam perjalanan, akuilah

dan beri tanda bahwa anda menyesal dan minta maaf
• Apabila pengemudi lainya marah dan menjadi agresif, jangan
ditanggapi dan atau dilawan. Melainkan:

 Apabila pengemudi tersebut di depan anda, perbesarlah

jarak antara kendaraan anda dengannya.
 Apabila pengemudi tersebut dibelakang anda, jaga
kecepatan anda agar tetap konstan, atau kurangi
kecepatan sambil menepi untuk memberikan kesempatan
bagi dia untuk lewat.
 Menghindari Sopir Ugal-Ugalan

Pengemudi yang baik paham bahwa ada

beberapa hal yang tidak bisa dikontrol,
misalnya kemacetan lalu lintas dan
pengemudi lainnya yang ugal-ugalan.
Yang bisa mereka kontrol adalah sikap
dan reaksi mereka terhadap situasi
tersebut, dan

Mereka tetap Tenang.

Tetaplah tenang, hati-hati
Dan aman
Defensive Driving

DDT LEVEL 2
PEMBENTUKAN & PENINGKATAN KETERAMPILAN (SKILL)
 MENGAPA KITA BERADA DI KELAS INI?

1. AKTIFITAS MENGEMUDI SANGAT DINAMIK

2. MERUPAKAN TUGAS 100% MENGEMUDI
3. AKTIFITAS MENGEMUDI MERUPAKAN AKTIFITAS YANG
SANGAT TINGGI RESIKONYA DIMUKA BUMI INI, BAHKAN
DAPAT DIKATAKAN RESIKONYA TERTINGGI SETELAH
KENDARAAN RODA DUA
4. DI INDONESIA +/- 30.000 JIWA/THN TEWAS DIJALAN RAYA
5. DI DUNIA +/- 1,2 JUTA JIWA/THN TEWAS DIJALAN RAYA
6. POTENSI KECELAKAAN PADA MANUSIA MODERN:
62,50% Mengalami Pemiskinan 37,50% Tidak mengalami Pemiskinan

Sumber: PUSTRAL UGM

 7% Ekonomi dapat pulih

13% Tingkat kesejahteraan menurun

13% Tidak mengalami perubahan ekonomi

67% Mengalami Pemiskinan

1. MEMBENTUK SEORANG PENGEMUDI YANG DEFENSIVE

2. MEMBENTUK SEORANG PENGEMUDI YANG ‘RISK MINIMALIST’

3. MEMBENTUK SEORANG PENGEMUDI YANG BERTANGGUNG

JAWAB

DDT LEVEL 2
 BAHAYA &
RESIKO

TEKNIK
KENDARAAN MENGEMUDI

DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2
“SESUATU YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN RESIKO”:
benda, kondisi lingkungan, fisik & non-fisik

“KONSEKUENSI/AKIBAT DARI AKTIFITAS YANG DILAKUKAN”

kerugian, kehilangan, kerusakan, kecelakaan bahkan KEMATIAN

DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2
• TIDAK MENGENAL BAHAYA
• TIDAK MENGANALISA BAHAYA
• TIDAK MELAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN
• TIDAK WASPADA
• TIDAK DAPAT MELAKSANAKAN TINDAKAN ANTISIPASI
SECARA CEPAT & TEPAT

DDT LEVEL 1
• KENALI BAHAYA (PAHAM)
• PREDIKSI RESIKO YANG AKAN TERJADI
• LAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN
• SIAPKAN TINDAKAN ANTISIPASI (WASPADA)
• DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN ANTISIPASI SECARA CEPAT
DAN TEPAT

X
DDT LEVEL 1
TERKADANG KITA MERASA BAHWA KITA ADALAH PENGEMUDI YANG
HEBAT/HANDAL SETELAH KITA DAPAT KELUAR DARI SUATU MASALAH,
PADAHAL HANYA KARENA FAKTOR KEBERUNTUNGAN SEMATA..

JIKA TIDAK PERCAYA:

DDT LEVEL 2
 PENYEBABNYA:

KONTRIBUSI TERBESAR KARENA FAKTOR MANUSIANYA

(HUMAN ERROR)

FAKTOR LINGKUNGAN

FAKTOR KENDARAAN (tidak laik jalan)

DDT LEVEL 2
• LINGKUNGAN

• PANDANGAN

• BENDA BERGERAK DI DALAM KENDARAAN

• MENTAL

• KENDARAAN

• FISIK

• DLL..

DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2
KARAKTER KENDARAAN: REM, TENAGA, STEER

DDT LEVEL 2
TARIK DAN DORONG (dorong jika diperlukan)

DDT LEVEL 2
• KURANGI KECEPATAN DI JALAN MIRING
• KURANGI KECEPATAN DI JALAN BERLIKU
• JANGAN MANUVER SECARA TIBA-TIBA

DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2
 Pound Kilogram
Load Index
s (lbs) s (kgs)

80 990 450

81 1018 462

82 1047 475

Q =  99 MPH, 160km/h

83 1074 487

S = 112 MPH, 180km/h 84 1102 500

85 1135 515
T = 118 MPH, 190km/h
86 1168 530

U = 124 MPH, 200km/h 87 1201 545

88 1234 560
H = 130 MPH, 210km/h
89 1278 580
V = 149 MPH, 240km/h
90 1323 600

149 MPH, 240km/h 91 1356 615

Z =
and over
92 1389 630

W = 168 MPH, 270km/h 93 1433 650

Y = 186 MPH, 300km/h 94 1477 670

DDT LEVEL 2 95 1521 690

DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2
• UNTUK MENGARAHKAN RODA-RODA DEPAN

KENDARAAN TIDAK DAPAT MENGARAH SESUAI DENGAN KEINGINAN SI

PENGEMUDI KETIKA RODA-RODA SELIP

DDT LEVEL 2
• UNTUK MEMPERLAMBAT & MENGHENTIKAN PUTARAN RODA

1. REAKSI MANUSIA ( 1 detik )

2. REAKSI MEKANIKAL ( 0,5 detik )

DDT LEVEL 2
JARAK PENGEREMAN BERGANTUNG:

1. REAKSI MANUSIA
2. KONDISI KENDARAAN
3. KECEPATAN
4. CUACA
5. LINTASAN
6. BOBOT KENDARAAN
7. DPL

DDT LEVEL 2
PENGEREMAN YANG IDEAL:
• REM KAKI
• ENGINE BRAKE

( HALUS )

(INJAK HABIS-LEPAS…)
DDT LEVEL 2
ANTILOCK BRAKING SYSTEM

DDT LEVEL 2
 “PANDANGAN TERHALANG”

DI AMERIKA SERIKAT SETIAP TAHUNNYA:

KURANG LEBIH 600.000 KASUS PINDAH LAJUR MENGUNDANG KECELAKAAN
KURANG LEBIH 200 MENINGGAL PADA KASUS INI

DDT LEVEL 2
1. LINGKUNGAN

2. LALU LINTAS

3. BENTUK KENDARAAN

DDT LEVEL 2
• CEK SPION

• SEIN

• CEK SPION

• MENOLEH SEKILAS

• LAKUKAN

• KOMUNIKASI (jika menyalip)

DDT LEVEL 2
(DI SEKELILING KENDARAAN)

DDT LEVEL 2
 (DI SEKELILING KENDARAAN)

• SAMAKAN KECEPATAN DENGAN KENDARAAN

• CARI PATOKAN DIPINGGIR JALAN
• KENDARAAN DEPAN MELINTASI PATOKAN, MULAI BERHITUNG..
• KENDARAAN KITA MELINTASI PATOKAN, BERHENTI BERHITUNG..

DDT LEVEL 2
(DI SEKELILING KENDARAAN)

DDT LEVEL 2
 (DI SEKELILING KENDARAAN)

(dapat melihat roda belakang kendaraan di depan)

DDT LEVEL 2
 KARAKTER

Kendaraan 4WD memiliki kecenderungan Track Base

yang lebih Kecil
 KARAKTER

Kendaraan 4 WD memiliki ground clearance

yang lebih tinggi
 KARAKTER

Kendaraan 4WD memiliki pusat gravitasi

yang lebih tinggi
Sehingga kendaraan 4WD kurang stabil
dan mudah terbalik
 KARAKTER

Kendaraan 4 WD memiliki
Per & Peredam Kejut yang lebih keras
 KARAKTER

4HN
4L

2H
4L
4H N

Part time 4 WD Full time 4 WD

transfer box 2 differentials 3 differentials
 KARAKTER

Pada Part Time 4WD apabila tuas berada pada 2H

Roda belakang berfungsi sebagai pendorong
Roda depan bergerak bebas
 KARAKTER

2H
4L
4H N

Ini dapat menyebabkan roda belakang mudah selip

Apabila akselerasi terlalu cepat

 KARAKTER

2H
4L
4H N

Pada part time 4 WD ketika tuas 4H aktif Roda

belakang mendorong & roda depan menarik
 KARAKTER

2H
4L
4H N

Jika semua roda berputar (4WD aktif) maka kendaraan memiliki

kecenderungan understeer
Sehingga arah lintasan semakin melebar
 TEHNIK

Posisi Mengemudi

Lebih dekat dengan roda kemudi dan pedal

 MENGHUBUNGKAN DAN MEMUTUSKAN TENAGA DARI MESIN
KE RODA-RODA

DIFFERENTIALS LOCK DIGUNAKAN SAAT 4WD AKTIF, JIKA DIFFLOCK TIDAK

DALAM POSISI LOCK KETIKA 4WD AKTIF MAKA RODA PENGGERAK TIDAK
AKAN BERPUTAR DAN DIFFLOCK HARUS DALAM POSISI FREE DISAAT 4WD
TIDAK AKTIF SEBAB AKAN MERUSAK KOMPONEN DIFFERENTIAL

DDT LEVEL 2
 •BERHENTI DAN PERIKSA KEDALAMAN LUMPUR

•SESUAIKAN TEKANAN ANGIN BAN

•AKTIFKAN 4WD KE 4H ATAU 4L

•AKTIFKAN DIFFLOCK (POSISI LOCK)

•GUNAKAN GIGI RENDAH

•LINTASI DGN PUTARAN MESIN YANG SESUAI

(RPM RENDAH)

PERHATIKAN PUTARAN MESIN ANDA!! PENGGUNAAN PEDAL AKSELERATOR

YANG MENGAYUN-AYUN (MENGOCOK) DAN PUTARAN MESIN YANG TINGGI
AKAN MEMBUAT KENDARAAN SEMAKIN TERJEBAK DI DALAM LUMPUR

DDT LEVEL 2
•PASTIKAN KONDISINYA DAPAT DILALUI ATAU TIDAK
•AKTIFKAN 4WD (4L/4H) KRN JIKA RODA DEPAN
BERPUTAR AKAN MEMBANTU MOMENTUM
•GUNAKAN GIGI RENDAH
•PERHATIKAN ARAH KENDARAAN!! JANGAN MIRING

(krn selip/tidak mampu menanjak)

•MASUKKAN KE POSISI GIGI MUNDUR(dgn cepat)
•LEPAS KOPLING (engine brake)
•SANDARKAN UJUNG BELAKANG KENDARAAN
PADA BENDA STATIK (tebing,pohon dll…)

DDT LEVEL 2
•BERHENTI (pastikan kondisinya dpt dilalui)
•AKTIFKAN 4WD (jika diperlukan)
•GUNAKAN GIGI RENDAH
•IMBANGI DGN PENGEREMAN SMOOTH

JIKA PARKIR TEPAT DI TURUNAN, MAKA UNTUK

MENGAWALI PERGERAKAN:

•MASUKKAN GIGI PADA POSISI 1

•LEPAS PARKING BRAKE
•LANGSUNG START ENGINE

DDT LEVEL 2
•BERHENTI
•PASTIKAN KEDALAMAN SUNGAI
•AKTIFKAN 4WD (4H/4L) AGAR MENDAPATKAN
TRAKSI KE EMPAT RODA
•DEPAN KENDARAAN DITUTUPI DGN TERPAL (jika
belum water resistant dan belum terdapat snorkle)
•LINTASI DGN ARAH SEDIKIT MENYAMPING

DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2
GREEN ZONE RED ZONE

DDT LEVEL 2
• PECAH BAN
• SELIP
• MENABRAK PEJALAN KAKI
• REM BLONG
• MELINTASI LUBANG DI JALAN
• AQUAPLANING
• TABRAKAN ADU KAMBING
• DROPPED WHEEL

DDT LEVEL 2
• TEKANAN ANGIN (+/-)
• MELEBIHI BATAS PEMAKAIAN
• TERKENA BENDA TAJAM

• JANGAN PANIK
• JANGAN REM SEKETIKA
• TAHAN RODA KEMUDI
• LAKUKAN PERLAMBATAN SECARA BERTAHAP
• ARAHKAN KE SISI AMAN

DDT LEVEL 2
 (TERLEPASNYA TRAKSI )

1. AKSELERASI/DESELERASI YANG BERLEBIHAN

2. KECEPATAN TIDAK SESUAI DI TIKUNGAN
3. KECEPATAN YANG TIDAK SESUAI DGN MOMENTUM

•RELEASE AKSELERATOR(AKSELERASI)
•TAMBAH KECEPATAN / NAIKKAN KE GEAR YANG LEBIH TINGGI(DESELERASI)

•KONTER STEER
•KURANGI KECEPATAN SECARA BERTAHAP

•ARAHKAN KENDARAAN
•INJAK KOPLING
•NAIKKAN KE GIGI YANG LEBIH TINGGI
•LAKUKAN PENGEREMAN SMOOTH

DDT LEVEL 2
1. PANDANGAN KURANG JAUH KEDEPAN
2. TIDAK MENGIDENTIFIKASI PEJALAN KAKI
3. MENJADI DUKUN?

• JANGAN PANIK
• PANDANGAN JAUH KE DEPAN & IDENTIFIKASI BAHAYA
• REM DARURAT (PUMP)
• ARAHKAN KE SISI AMAN

DDT LEVEL 2
1. KEBOCORAN PADA SEAL & HOSE
2. MINYAK REM FATIGUE

• JANGAN PANIK
• CEK SEKALI LAGI (INJAK REM – KOCOK)
• LAKUKAN PERLAMBATAN DGN MENGGUNAKAN ENGINE BRAKE
• GUNAKAN PARKING BRAKE UNTUK PENGEREMAN DARURAT (TARIK-
LEPAS-TARIK)
• SANDARKAN RODA/BADAN KENDARAAN KE BENDA2 LAIN
(TROTOAR/TEBING/PAGAR/GUNDUKAN PASIR dll..)

DDT LEVEL 2
1. PANDANGAN KURANG JAUH KEDEPAN
2. PANDANGAN TERHALANG

• JANGAN PANIK
• JANGAN LAKUKAN PENGEREMAN TIBA-TIBA
• JANGAN LAKUKAN ENGINE BRAKE
• TAHAN PEDAL AKSELERATOR

DDT LEVEL 2
1. PANDANGAN KURANG JAUH KEDEPAN
2. PANDANGAN TERHALANG

• JANGAN PANIK
• JANGAN MERUBAH ARAH
• JANGAN LAKUKAN PENGEREMAN DI ATAS LAPISAN AIR
• SIAP-SIAP KONTER STEER KETIKA ARAH KENDARAAN MULAI BERUBAH

DDT LEVEL 2
1. JANGAN PANIK
2. KOMUNIKASI
3. REM (PUMP)
4. ARAHKAN KE SISI KIRI JALAN

JAUH LEBIH BAIK MENABRAK OBJEK

STATIK DIBANDING OBJEK YANG
BERGERAK DARI ARAH YANG
BERLAWANAN, KARENA RESIKONYA
JAUH LEBIH TINGGI (KEMATIAN)

DDT LEVEL 2
 JATUHNYA SALAH SATU SISI KENDARAAN DI BAHU JALAN

1. KURANGNYA KONSENTRASI DI JALAN

2. MENGHIDARI SUATU OBJEK

• JANGAN PANIK
• JANGAN LAKUKAN PENGEREMAN SEKETIKA
• JANGAN MERUBAH ARAH KENDARAAN
• PERLAMBATAN SECARA HALUS
• KEMBALI KE JALAN KETIKA KECEPATAN SUDAH SESUAI

DDT LEVEL 2
DDT LEVEL 2