Anda di halaman 1dari 63

CLSR 8 WAHSA

SAFETY AUTHORITY

www.pertamina.com
PENGENALAN KESELAMATAN

IS IT SAFE?
HOW TO BECOME BEYOND COMPLIANCE?
HOW TO ENSURE NO INCIDENT?

HSE TRAINING CENTER SUNGAI GERONG


2
LEARNING OUTCOMES
SETELAH MENGIKUTI DISKUSI TOPIK INI
DIHARAPKAN PESERTA MAMPU MELAKUKAN
1. PEMATUHAN REGULASI & PEMENUHAN STANDAR
2. SISTEM PERLINDUNGAN JATUH
3. BEKERJA PADA LANTAI KERJA & PERANCAH
4. PENGGUNAAN TANGGA PORTABEL
5. SISTEM PANAHAN JATUH PERORANGAN
6. RENCANA PENYELAMATAN

DALAM BEKERJA PADA KETINGGIAN


SECARA AMAN DI LOKASI MASING2
3
Materi 1
Sistem Perlindungan
Jatuh

www.pertamina.com 4
Pengertian Bekerja pada Ketinggian

Permenaker RI No 9 Tahun 2016 tentang


K3 dalam Pekerjaan Pada Ketinggian

“Bekerja Pada Ketinggian adalah


kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang
dilakukan oleh Tenaga Kerja pada
Tempat Kerja di permukaan tanah
atau perairan yang terdapat
perbedaan ketinggian dan memiliki
potensi jatuh yang menyebabkan
Tenaga Kerja atau orang lain yang
berada di Tempat Kerja cedera atau
meninggal dunia atau menyebabkan
kerusakan harta benda”

www.pertamina.com 6
Jatuh Bebas / Free Fall

Jarak dimana benda/tubuh terjatuh terbang bebas sampai benda


Definisi tersebut tertahan/mendarat pada sebuah hambatan/peralatan
maupun landasan.

1 Percepatan jatuh disebabkan oleh adanya gaya gravitasi

2 Semakin jauh jatuh = Semakin cepat jatuh

3 Semakin banyak energi tercipta = Semakin banyak energi


untuk menghentikan gaya

1 Detik 4,9M

2 Detik 19,6 M

3 Detik 42,9M

4 Detik 76,2M

www.pertamina.com 7
Impact Force

Force increase bahaya jatuh


Akselerasi + Berat + Penghentian = statik vs jatuh dinamik

Defining force
Force = Mass x Acceleration of fall
4-6 KN Maximum
Force = 1 kg x 9.81 m/S2
Force = 9.81 N human body to hold
impact force

ref
9.81 N = 1 Kg 12 KN critical limit to 15-
1 KN (1000 N) = 101.94 Kg /224.3 lbs 22 KN minimum
arresting force

www.pertamina.com 8
Bagaimana Pemerintah RI melakukan pengaturan K3
pada pekerjaan di ketinggian?

Kepmenakertrans RI No. Kep. 393/MEN/2021 tentang


Penetapan SKKNI kategori golongan professional,il,miah &
teknis golongan pokok arsitektur dan keinsinyuran analisis
& uji teknis k3 Bekerja Di Ketinggian

Permenaker RI No 9 Tahun 2016


tentang K3 Bekerja Pada
Ketinggian

PERTAMINA STANDARD
PS-S-012-440-2021
CLSR TENTANG BEKERJA PADA KETINGGIAN

www.pertamina.com 9
Bagaimana Melakukan Pengelolaan K3 Bekerja Pada
Ketinggian?

Apa yang dikelola?

UNSAFE CONDITION UNSAFE ACT

www.pertamina.com 10
Human Factors Increasing the Risk

Lain-lain
Laporan
Tertimpa
Penyebab
Insiden Terpapar Listrik

Terjepit

Terjatuh

● Tidak mengikuti peraturan


Klasifikasi ● APD tidak layak pakai
● Tidak menggunakan APD
Sumber ● Konstruksi tidak aman
● Peralatan rusak
Penyebab ● Tidak hati-hati
● Kurangnya rambu-rambu
Kecelakaan ● Tidak diketahui
● Cuaca buruk

Sumber Konvensi Nasional Teknik Sipil ISBN 978.602.602286.006

www.pertamina.com 11
Lesson Learned

SLIP

TRIP

FALL

www.pertamina.com 12
Perlindungan terhadap Jatuh
Sistem aktif, yang mencakup komponen dan sistem yang
Sistem pasif, dirancang / dibuat langsung pada lokasi kerja harus saling terhubung, yang memerlukan adanya
Collective untuk memberikan perlindungan jatuh, tanpa adanya Personal tindakan aktif dari pekerja. Sistem aktif digunakan apabila
(Kelompok) tindakan aktif dari pekerja (Perorangan) sistem pasif sudah tidak mencukupi lagi atau tidak bisa
digunakan

Fall Prevention Fall Arrest


Fall Arrest Fall Prevention (Pencegahan (Menahan Jatuh)
(Menahan Jatuh) (Pencegahan Jatuh) Jatuh)

→ Work Lead Climbing Inertial


Administrative control Positioning Lanyard / Dynamic Rope
(Kontrol Administrasi) : MEWP / Mobile Elevated Reels
(Pemosisi Energy (Merintis
→ Controlled Acces Zone Working Platform (Platform (Gulungan
Kerja) Absorber pemanjatan
(Pengkontrolan masuk Kerja Bergerak Menaik) Inersi)
→ Rope (Tali Koneksi dengan tali
area kerja) Acces (Akses & Peredam pengaman
→ Regulations (Peraturan Tali) Kejut) dinamis
Kerja)
Warning lines (Garis /
Pembatas
→ Barries (Penghalang)
Nets (Jaring Pengaman) Rope Access Safety Line (Tali Work Positioning Back Up
→ Guardrails (Pagar
→ Soft Landing System (Sistem Pengaman & Akses Tali) (Pemosisi Kerja Tambahan)
pembatas)
pendaratan empuk ) Air Bags
→ Net System (Sistem Pagar
(Kantong Udara)
Jaring
→ Bean Bags ( Bantal empuk)
→ Dll Mobile Guarding Pulpits / Step Work Restraint
System Ladders (Kerja dengan
(Sistem Penjaga (Tangga Podium) Pengekangan)
Bergerak)
Sumber : The Work At Height Regulations 2005, UK

www.pertamina.com 13
TO CONSIDERATION OF
Potential
DROPPED OBJECT PREVENTION

Aktivitas Bekerja pada ketinggian selain memperhatikan


akan potensi bahaya jatuh dari personil juga akan
membutuhkan perhatian atas potensi barang yang
dapat jatuh akibat aktivitas itu sendiri dan penempatan
yang tidak memenuhi syarat keselamatan.
Manajemen & pekerja diharapkan memiliki pemahaman
akan fungsi pencegahan jatuh & Risk assessment . yang
dilakukan pada aktivitasnya.
Kinetik pada dropped
object
Force = Mass x Acceleration
Force= 1 kg x 9.81m/S2
Force=9.81N
ref
9.81 N= 1kg
1kn (1000N)= 101.94 Kg /224.3lbs

16
DROPPED OBJECT PREVENTION PROGRAM
• STRUCTURAL ENGINEERING
• TOE BOARDS
• SECURING
• TIED
• SHEETS
• NETS

17
18
Hierarchy of Fall Protection

Most
Effective
Physically remove
Eliminate the risk
Elimination the hazard

Substitution Replace the hazard

Engineering Isolate people from Guard the hazard


Controls the hazard

Administrative Change the way


Controls people work

PPE Protect the worker


with Personal
Protective Protect the Worker
Equipment
Least
Effective

www.pertamina.com 19
Elemen-elemen Pengaturan K3 Bekerja pada
Ketinggian

Permenaker RI No. 9 Tahun 2016

1 3 4

Prosedur Kerja: Alat Pelindung Diri,


Perencanaan ● Teknik dan cara Perangkat Pelindung Jatuh
perlindungan jatuh. dan Angkur
● Cara pengelolaan
peralatan.
● Teknik dan cara
melakukan
2 5
pengawasan pekerjaan.
● Pengamanan tempat
kerja. Tenaga Kerja (kompetensi
Teknik Bekerja Aman ● Kesiapsiagaan dan dan kewenangan)
tanggap darurat.

www.pertamina.com 20
Tangga

Fixed Ladders

Portable Ladders

www.pertamina.com 21
Loading Chart for General Ladder
ANSI STANDARD
CAPACITY CLASS UTILITIES MAXIMUM LOADING
(pounds)

Extra Heavy - Duty IA Industrial, utilities, 300


contractor

Heavy - Duty I Industrial, utilities, 250


contractor

Medium - Duty II Painting, office, 225


maintenance

Light - Duty III Home activities 200

Lifeload adalah beban yang ditimbulkan oleh pergerakan pekerja, tools, dan structural
impact

CLASS Duty Purpose MAX STATIC VERTICAL


LOAD

CLASS 1 130 Kg Industrial, utilities 175 Kg

BS EN 131
CLASS 2 115 Kg Professional use utilities, 150 Kg
contractor

CLASS 3 95 Kg Domestical, office 125 Kg


maintenance

www.pertamina.com 22
Bekerja pada Lantai Kerja Tetap atau Tidak Tetap

www.pertamina.com 23
Temporary structure used to
support a work crew and
materials to aid in the
construction, maintenance
and repair of building,bridges
and other man made
structures
SCAFFOLDING SAFEWORK PRACTICE

STABIL

AMAN

KUAT MUDAH

Pertamina HSE Training Center Sungai Gerong


Identifikasi Bahaya Scaffolding

Identifikasi Bahaya
Scaffolding

● Bahaya pada perancah


● Pemeriksaan peralatan siap,
sedang, bekas pakai
● Kapasitas perancah
● Perlindungan
● Sistem keselamatan

www.pertamina.com 25
Tipe Scaffolding & penggunaannya di Industri Migas
REFERENSI
❑ Permenaker No 1 tahun 1980
❑ Permenaker no 9 tahun 2016
1.Pre fabricated ❑ BS 5973,BS 5975,
❑ Tube & coupler ❑ BS EN 12811
❑ BS 1139,BS 8437
❑ 0SHA 1925,
2 Fabricated ❑ OSHA 1926.451.
❑ Modular –Peri Up ❑ OSHA 3150
❑ Frame ❑ AS/NZS 1576
❑ Jack Up,mobile dll ❑ ANSI/SSFI SPS 1.1 Riging Devices For Suspended Scaffold
❑ ANSI/SSFI SC100 Scaffold Assembly & Components
❑ LOLER 1998
❑ SG4.15. NASC

26
1.2 Desain scaffold, Independent

TOWER

FREE STANDING BIRDCAGE


VESSEL/ROUND MODEL
1.3 KOMPONEN & MATERIAL SCAFFOLDING

Toeboard

Brace

2/11/2023 28
SAFETY NETS & SHEETS
4 TIPE NET
❑ Debris barang max 75kg/m2
❑Debris barang max 100kg/m2
❑Debris 100kg-up
❑PFAS

29
Quizz.
Explain Type,dutys & recommendation

2/11/2023 30
SCAFFOLD INSPECTION REPORT
❑Scaffold inspector harus melakukan inspeksi sesuai kebutuhan pekerjaan (bukan
berdasarkan jadwal )
❑Report sebaiknya dilakukansebagai technical evidence tentang scaffofld lifecycle dan
dapat menjadi kekuatan hukum.
❑Memberikan gambaran akan kinerja scaffolder
❑Memberikan integritas sejumlah perancah yang terpakai.
❑Memberikan kemudahan penjadwalan pekerjaan dan bermanfaat terhadap SIKA.

2/11/2023 31
KOMPETENSI PEKERJA
SKKNI TERKAIT
PERMEN ESDM no 5 tahun 2015 tentang
1.
kewajiban pemberlakuan skkni pada sektor migas
MANPOWER 2. KEPMENAKER 211/MEN/X/2008
1. SCAFFOLDER Tentang penetapan skkni bidang migas dan panas
❑ ERECTOR bumi sektor migas dan panas bumi hulu hilir
❑ DISAMBLER tentang scaffolding.
❑ HELPER 3 KEPMENAKER 046/MEN/2022
2. SCAFFOLDING SUPERVISOR tentang penetapan skkni konstruksi golongan
3. SCAFFOLDING ENGINEER khusus bidang operasi scaffolding
4. AHLI K3 KONSTRUKSI 4 KEPMENAKER 393/MEN/2020
Tentang penetapan skkni kategori aktivitas professional,ilmiah
dan teknis golongan pokokaktivitas arsitektur dan
keinsinyuran,analisis dan uji teknis bidang keselamatan dan
kesehatan kerja dalam pekerjaan pada ketinggian
2/11/2023 32
Hal penting dalam pengawasan • hac

Supervisors harus memastikan:

❑Designated area & inclusion zone


❑Brief operasi pada setiap shift;
❑Integritas peralatan yang terlibat.
❑Check dan assess risiko penempatan2 materials
❑Potensi bahaya akibat perubahan
❑Housekeeping & traffic management plan
❑Setiap manual handling dan lifting operation
sesuai dengan praktel kerja aman.
❑Memastikan penggunaan material sesuai rencana.

2/11/2023 33
Bekerja dengan Metode Akses Tali

www.pertamina.com 34
Metode Akses Tali

Mengapa memilih teknik


Rope Access?

Akses sulit

Scaffolding tidak efektif

Efisiensi waktu dan cepat

Fall factor selalu nol

Area kerja efisien

35
PENGANGKATAN
MANUSIA

HAC
Transfer Personnel dengan Crane.

a. Transfer personnel dari suatu tempat ke tempat lain di laut


hanya dapat dilakukan jika salah satu tempat berdiri permanen
atau telah ditambatkan (di jangkar) sehingga satu dari tempat
transfer tersebut dalam posisi stabil.
b. Transfer personnel di laut dengan Crane hanya dapat dilakukan
dalam cuaca dengan kecepatan angin maksimum 20 knot atau
37 km/jam atau tinggi gelombang laut maksimum 2m (apabila
menggunakan alat transfer kapsul rigid).
c. Alat angkut (kapsul atau keranjang) yang digunakan harus
terhubung dengan hook utama crane (Crane Main Hook)
sedemikian sehingga tidak menyebabkan “single point of failure”.
❑ Crane pemindahan personnel harus:
Dioperasikan kurang dari 50% kapasitas dari beban maksimum sesuai chart
dan dilengkapi dengan safe load indicator dan switch atau alarm.
Crane dilengkapi dengan rem operasi ke dua yang bekerja secara
“independent” dari rem utama.
Mempunyai kemampuan pengunci Free Fall (free fall capability locked out).
Pembatas kerekan (hoisting) dan Lowering.
Rated capacity indicator /limiter.

Tersertifikasi sebagai pengangkut personnel.


Mempunyai sistem pemulihan manual jika terjadi kegagalan prime mover
atau penghambatan brake release.
Semua aksesori termasuk alat bantu angkatnya (lifting gear) yang
digunakan harus mempunyai faktor keselamatan 10.
Mechanical Elevating Working Platform (MEWP)

Bahaya Utama: terguling dan terjatuh

Pengendalian bahaya

● Tempat kerja harus rata dan keras


● Wajib menggunakan PFAS (Personal Fall
Arrest System)
● Alat harus diuji pengendalian dan
stabilisasi sebelum penggunaan
● Personal kompeten

www.pertamina.com 39
GRUP A

GRUP B

MANLIFT
Alat berat lifting jenis ini memiliki fungsi yang sama
dengan bucket truck, yakni untuk mengangkut
manusia, bedanya pada alat ini tidak digunakan truck
melainkan berupa alat dengan mesin beroda sebagai
tumpuannya dan pengendalian alat ini dari Bucket.
Beberapa variasi dari manlift ini diantaranya adalah
straight boom, articulating boom, scissor lifts,
mechanical lifts, dan pedestal mount aerial
lifts. 3 klas dalam MEWPS berdasarkan ANSI A92/2019 :
Tipe 1: The equipment can only be driven with the platform in its stowed position
Tipe 2: The equipment can be driven elevated but is controlled from the chassis
Tipe 3: The equipment can be driven elevated, controlled from the work platform.
Elemen Sistem Penahan Jatuh
Materi 4
Perorangan PFAS

www.pertamina.com 41
Sistem Perlindungan Jatuh

Fall Prevention
Restraint

Personal Fall Arrest System


(Penangkap Jatuh) PFAS
1. Double Lanyard with Double MGO + Energy
Absorber
2. Vertical lifeline with Lifeline Grab
3. Self Refracting/ Retractable Lifeline/SRL

Work
Positioning
(Pemosisi Kerja)

www.pertamina.com 42
PPE Elements Of Personal Fall ARREST System (ABCD)

A Anchor

Suatu titik pelekatan (penambatan) yang aman untuk lifelines, lanyards atau deceleration
devices.
Fixed Anchor Portable Anchor

B Body Support
Tali-tali (straps) yang diperuntukkan bagi pengamanan orang dengan cara
mendistribusikan gaya tekan penahan jatuh (fall-arrest forces) pada paha, panggul,
pinggang, dada, dan bahu dengan suatu sarana untuk mengkoneksikan.
Type 1 Type 2 Type 3

C Connector
Suatu alat yang digunakan untuk memasangkan atau menghubungkan bagian-bagian
dari suatu sistem penahan jatuh perorangan atau positioning device secara bersama-
sama.

D Declaration Devices

Mekanisme untuk menghilangkan sejumlah besar energi selama terjadinya penahanan


jatuh, atau sebaliknya membatasi energi yang dibebankan pada seorang pekerja selama
proses penahanan jatuh.

www.pertamina.com 43
Anchorage Connector

SNI 8603 METODE PENGUJIAN ANGKUR DALAM PEKERJAAN KETINGGIAN


SNI 8604 METODE PENGUJIAN PERANGKAT PJP DALAM PEKERJAAN PADA KETINGGIAN

STANDAR DESKRIPSI
ANSI A10.14 Construction Fall protection system & Req. Belt,safety harness
EN 341 Personal Protective Equipment Against Fall From A Height, Descender rescue Devices
EN 361 Personal Protective Equipment Against Fall From A Height, Full Body Harness

EN 363 Personal Fall Protection Equipment – Personal Fall Protection System


ISO 10333 Personal Fall Arrest System
ANSI Z359 Full Body Harness
EN 354 Lanyard Standard
EN 355 Energy Absorber Standard
EN 12841 Rope adjustment devices for rope access system
1SO 22846.2012 Personal equipment for protection against falls — Rope access systems

www.pertamina.com 44
Anchorage Connector

Temporary Anchor
Anchor Strap

www.pertamina.com 45
B = Body Support

The Body Support biasanya Full Body Harness. Hal ini juga termasuk
restrain belt.

Ingat! Saat memilih full body harness, perhatikan hal penting berikut:
❏ D-Ring attachment yang diperlukan?
❏ Apa tipe pekerjaan yang akan dilakukan?

Attachment Application

www.pertamina.com 46
C = Connector

Webbing Lanyard Self Retractable


Lanyard (SRL)

Carabiner and Hook

www.pertamina.com 47
D = Descent and rescue

Apa yang harus kita


lakukan pada saat rekan
kerja kita terjatuh dan
tergantung?

Apa yang akan terjadi


pada rekan kerja kita yang
tergantung jika dibiarkan?

www.pertamina.com 48
Critical Force dalam PFAS

Note:

Force haruslah dikurangi pada saat jatuh terjadi atau akan berakibat:

1 2
Cedera Tubuh Spinal Cord Injury

3 4
Brain Injury Dinamic Force

5
Orthostatic Syncope

www.pertamina.com 49
Tambatan Berbahaya

www.pertamina.com 50
Accesories accesories
PFAS anchor point

51
Faktor Jatuh (Fall Factor)

Severity & Probability

Formula Fall Factor 1


1

Fall Distance (Jarak Jatuh)


Fall Factor
(FF)
=
Length of Lanyard (Panjang
Lanyard)
3
3 Fall Arrest Factor 2
2
Weight, Distance, Speed/Deceleration

– Fall Factor 0 → FAIR


– Fall Factor 1 → CONTROL
– Fall Factor 2 → DANGEROUS

Identified!
www.pertamina.com 52
Jarak Jatuh Bebas

It is safe distance of free


fall that must happen
when body worker
falling without hit by the
ground

Additional safety distance Bottoming out

www.pertamina.com 53
Fall Clearance

Fall Clearance Calculation:

Untuk mengetahui dimana titik anchor ideal


saat bekerja

1
Jarak jatuh bebas

2
Absorbing lanyard terbuka

Minimum clearance/ safety


factor (1 meter)
3

www.pertamina.com 54
Jika sistem pelindung jatuh (Fall Protection System)
yang dipilih tidak dapat menggunakan sistem
pencegah jatuh secara kolektif (Colective Fall
Prevention System) atau sistem
pencegah/pengekang jatuh perorangan (Fall
Restraint System) sebagaimana dijelaskan dalam
Pertamina Standar CLSR Elemen 8 – Work at
Height,
maka harus digunakan sistem penahan jatuh (Fall
Arrest System). Apabila sistem penahan jatuh yang
digunakan, maka pekerjaan dengan potensi jatuh ke
permukaan air harus dilengkapi dengan alat
pelampung yang sesuai dengan risiko dan keadaan
laut atau sungai (Lampiran 2) dan perencanaan
sistem penyelamatan di laut.
Rencana Penyelamatan di
Ketinggian

www.pertamina.com 56
Suspension Intolerance

www.pertamina.com 57
PENDAMPINGAN
PERSYARATAN
1. AREA AKSES CUKUP AMAN
2. KONDISI KORBAN MAMPU
BERKOMUNIKASI
3. MAMPU MELAKUKAN TINDAKAN
4. TERSEDIA PERALATAN SESUAI
FUNGSI DAN MENCUKUPI PADA
LOAD PLAN

11/02/2023
MENGGUNAKAN PERANGKAT MEKANIS
1. TERSEDIA PERALATAN YANG BERINTEGRITAS
2. TERDAPAT OPERATOR YANG KOMPETEN
3. AREA KERJA AMAN
4. MENCUKUPI UNTUK RESCUE LOAD

11/02/2023
Pick up rescue

11/02/2023
OFFENSIVE OPERATION

• Pick off
Harness Inspection
Test Fungsi Dilakukan Dalam Melakukan Inspeksi

www.pertamina.com 62
TERIMA
KASIH

www.pertamina.com
www.pertamina.com

Anda mungkin juga menyukai