Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

(UIMA)
Jl. Harapan – Lenteng Agung Jakarta Selatan
=====================================
UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH : SISTEM MANAJEMEN K3


PROGRAM STUDI : KESEHATAN MASYARAKAT
SEMESTER : GENAP 2023
SIFAT UJIAN : TAKE HOME
HARI DAN : SABTU, 2 DES 2023
TANGGAL
WAKTU : 10.20 s/d Selesai
(Dikumpulkan 4 DES 2023)
DOSEN : Dr. AGUS TRIYONO, S.SI, M.Kes

SOAL :

1. Sebutkan dan Jelaskan 4 Peraturan Perundang-undangan terkait SMK3.


2. Jelaskan Kriteria Perusahaan yang wajib menerapkan SMK3.
3. Jelaskan 5 Prinsip Dasar SMK3.
4. Jelaskan Mekanisme Audit SMK3.
5. Jelaskan Prosedur Audit SMK3.
Jawaban

1. Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3)

a. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) (PP 50 Tahun 2012, Pasal
1 – Ayat 1) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif.
b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja.
c. Audit yaitu proses sistematik, independent dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti
audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauh mana kriteria
audit telah dipenuhi.
d. Audit SMK3 (PP 50 Tahun 2012, Pasal 1 – Ayat 7) adalah pemeriksaan secara sistematis
dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu
hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di
perusahaan.

2. Perusahaan yang di WAJIB kan untuk menerapkan SMK3 Berdasarkan PP No.50 Tahun
2012 adalah perusahaan yang :

1. Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang,


2. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi antara lain perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan, minyak dan gas bumi.
3. Perusahaan yang mempunyai potensi bahaya tinggi berdasarkan penetapan Direktur
Jenderal dan/atau Kepala Dinas Provinsi. Penetapannya berdasarkan hasil pemeriksaan dan
pengujian di perusahaan oleh pengawas ketenagakerjaan (Berdasarkan Permenaker No.26
Tahun 2014).

Bentuk komitmen perusahaan telah menerapkan SMK3 di perusahaan yaitu dengan


mengajukan permohonan untuk Audit SMK3 ke Dirjen Kemnaker R.I yang ditembuskan ke
salahsatu Lembaga Audit SMK3, yang telah dipilih dan telah disepakati terkait Biaya Audit,
Lokasi, Waktu dan Auditor untuk segera dapat di audit.

3. Yang dimaksud dengan SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. 5 Prinsip dasar dalam penerapan
SMK3 sesuai dengan kebijakan Nasional yang harus diterapkan oleh perusahaan adalah :
1. Penetapan kebijakan K3;
 Penyusunan Kebijakan K3
 Penetapan Kebijakan
 Pelaksanaan No.2 diatas harus: a s/e
 Peninjauan ulang no.3
 Komitmen tingkatan pimpinan
 Peran serta pekerja & orang lain di tempat
2. Perencanaan K3;
 Rencana K3 berdasarkan: penelahaan awal, HIRA, peraturan & sumber daya.
 Rencana K3 memuat: tujuan & sasaran, skala prioritas, upaya pengendalian
bahaya, penetapan sumber daya, jangka waktu pel, indikator pencapaian, sistem
pertanggung jawaban.
3. Pelaksanaan rencana K3
 Penyediaan SDM
 Penyediaan sarana & prasarana : Organisasi/unit K3, Anggaran, Prosedur kerja,
informasi, pelaporan, pendokumentasian, Instruksi kerja
Kegiatan pelaksanaan meliputi:
 Tindakan pengendalian risiko kec. & PAK.
 Perancangan dan rekayasa
 Prosedur & instruksi kerja
 Penyerahan sbg Pelaksana Pekerjaan
 Pembelian/Pengadaan Barang dan Jasa
 Produk Akhir
 Keadaan Darurat Kec. dan Bencana Industri
 Rencana & Pemulihan Keadaan Darurat
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
 Pemeriksaan, Pengujian dan Pengukuran
 Audit Internal SMK3
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
 Tinjauan ulang secara berkala dengan melakukan Rapat Tinjauan Manajemen
 Dapat mengatasi implikasi K3

4. Mekanisme pelaksanaan Audit.


 Untuk pembuktian penerapan SMK3, perusahaan dapat melakukan audit melalui
badan audit yg ditunjuk Menteri.
 Audit SMK3 dilakukan meliputi 12 unsur.
 Perubahan atau penambahan unsur sesuai perkembangan diatur Menteri.
 Direktur berwenang menetapkan perusahaan yang dinilai wajib untuk di
audit berdasarkan pertimbangan tingkat resiko bahaya
 Audit SMK3 dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 tahun sekali.
 Audit SMK3 dilakukan badan audit.
 Badan audit membuat RTA
 Menyampaikan RTA kepadam Menteri atau Pejabat yang ditunjuk, pengurus tempat
kerja, kantor tenaga kerja setempat.
 Mengadakan koordinasi dgn kantor tenaga kerja setempat.
 Perusahaan wajib menyediakan dokumen yg diperlukan untuk pelaksanaan audit.
 Badan audit wajib menyampaikan laporan audit lengkap kepada Direktur dengan
tembusan kepada pengurus perusahaan.
 Laporan tersebut menggunakan formulir yg telah ditetapkan.
 Setelah menerima laporan audit, Direktur melakukan evaluasi dan penilaian

5. Prosedur Tahapan Audit SMK3

1. Perencanaan

Dalam tahap ini kita harus lebih dahulu mengetahui tentang jenis perusahaan yang
diaudit bergerak dalam bidang apa, tujuan auditnya untuk apa, ruang lingkup audit
sebesar apa, tugas dan tanggung jawab serta rencana audit yang akan dilakukan.

2. Persiapan.

Pada tahap ini, kamu harus mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan sebelum
melakukan audit. Pastinya yang pertama harus mengumpulkan informasi tentang apa
yang akan kita audit, kemudian peninjauan dokumen, mempersiapkan tools untuk
melakukan audit, penjadwalan audit, pemilihan tim dan komunikasi dengan auditee.

3. Pelaksanaan

Sebelum memulai audit, seperti biasa kita ramah tamah terlebih dahulu dengan
melakukan rapat pembukaan. Biasanya pembukaan ini dibuka oleh tim yang akan di
audit dan dilanjutkan oleh auditor untuk menjelaskan ruang lingkup audit. Selanjutnya
kita kumpulkan bukti-bukti yang akan kita audit seperti rekaman-rekaman , melakukan
dokumentasi dan evaluasi temuan audit, lalu rapat penutupan untuk menjelaskan
seluruh hasil temuan audit untuk dilakukan tindakan perbaikan oleh tim auditee.

4. Pembuatan laporan

Laporan audit yang dibuat merupakan dokumentasi kegiatan audit sebelumnya


dan hasil temuan audit yang didapat saat melaksanakan audit lapangan. Laporan-
laporan ini berisikan tentang ketidaksesuaian (NCR) dalam penerapan SMK3 di
perusahaan yang kita audit. Ada 3 kategori ketidaksesuaian dalam audit yaitu, kategori
minor, mayor dan kritikal.

5. Tindak lanjut

Setelah dilakukan audit, auditee harus melakukan tindakan perbaikan atas


ketidaksesuaian yang ditemukan saat audit sesuai jangka waktu yang telah disepakati.
Biasanya paling lama 2-3 bulan. Pelaksanaan tindakan perbaikan sebaiknya mengacu
pada prosedur tindakan perbaikan yang berlaku. Jika tindakan perbaikan sudah
dilakukan, maka selanjutnya akan diverifikasi oleh disnaker setempat. Bukti telah
tersertifikasi SMK3 adalah dengan diterbitkannya sertifikat SMK3 dan bendera.

Anda mungkin juga menyukai