(UIMA) Jl. Harapan – Lenteng Agung Jakarta Selatan ===================================== UJIAN TENGAH SEMESTER
MATA KULIAH : SISTEM MANAJEMEN K3
PROGRAM STUDI : KESEHATAN MASYARAKAT SEMESTER : GENAP 2023 SIFAT UJIAN : TAKE HOME HARI DAN : SABTU, 2 DES 2023 TANGGAL WAKTU : 10.20 s/d Selesai (Dikumpulkan 4 DES 2023) DOSEN : Dr. AGUS TRIYONO, S.SI, M.Kes
Nama : Adelia Marliana
Npm : 01200000019 Prodi : S1 Kesmas Reg Smt 7
SOAL :
1. Sebutkan dan Jelaskan 4 Peraturan Perundang-undangan terkait SMK3.
2. Jelaskan Kriteria Perusahaan yang wajib menerapkan SMK3. 3. Jelaskan 5 Prinsip Dasar SMK3. 4. Jelaskan Mekanisme Audit SMK3. 5. Jelaskan Prosedur Audit SMK3. Jawaban : 1. Berikut empat peraturan perundang-undangan terkait SMK3: 1. Undang-Undang Pencegahan Merokok Keluarga dan Pengendalian Tembakau: Undang-undang ini memberi FDA wewenang untuk mengatur tembakau, tembakau sedotan, tembakau lintingan tangan, dan tembakau tanpa asap. Kewenangan FDA juga akan diperluas ke produk tembakau lain yang tidak mengklaim manfaat terapeutik, seperti cerutu, tembakau pipa, hookah, dan rokok elektrik.
2. Undang-Undang Komisi Perdagangan Federal (FTC) tahun
1914: Undang-undang ini memberikan kewenangan kepada FTC untuk mencegah tindakan atau praktik yang tidak adil atau menipu di bidang perdagangan, termasuk yang terkait dengan penjualan, pemasaran, dan konsumsi tembakau.. 3. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 (Indonesia): Peraturan ini menjelaskan kebijakan nasional tentang SMK3 sebagai pedoman bagi dunia usaha dalam menerapkan SMK3. Hal ini juga memberikan pedoman penting bagi pengusaha untuk menerapkan SMK3, yang mencakup berbagai aspek seperti menetapkan kebijakan K3, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kinerja K3.
4. Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Puskesmas Bendilwu Pusat Penerapan Teknologi: Makalah penelitian ini menjelaskan tentang implementasi, proses evaluasi, dampak dan harapan SMK3 di Puskesmas. Menyoroti perlunya sinkronisasi seluruh peraturan penerapan SMK3 dan memastikan penerapan SMK3 konsisten dengan SOP atau pedoman hukum yang ada dan terus berkembang untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) apabila memenuhi standar tertentu.Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012, perusahaan wajib menerapkan SMK3 jika mempekerjakan minimal 100 orang atau mempunyai potensi risiko yang tinggi. Sistem SMK3 bertujuan untuk terus meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui manajemen risiko dan kegiatan K3 yang efektif di tempat kerja. Untuk menerapkan SMK3, perusahaan perlu:
1. Mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan prosedur K3
2. Melakukan penilaian risiko dan menentukan tindakan yang
diperlukanuntuk mengatasi risiko yang teridentifikasi
3. Mendokumentasikan sistem manajemen K3, termasuk kebijakan,
prosedur, dan pedoman
4. Membeli bahan dan peralatan yang diperlukan untuk manajemen K3
5. Melaksanakan manajemen K3 berdasarkan SMK3, termasuk
pelatihandan pelibatan pegawai.
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap sistem
manajemen K3
7. Melaporkan dan meningkatkan kinerja K3 berdasarkan hasil
pemantauan dan evaluasi
Penerapan SMK3 sangat penting bagi dunia usaha untuk memastikan
keselamatan dan kesehatan karyawannya serta pemangku kepentingan lainnya. Dengan SMK3, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja serta mengurangi risiko kecelakaan dan cedera kerja.
3. Lima prinsip dasar SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) adalah: 1. 1. Penetapan Kebijakan K3 (Pembuatan Kebijakan K3): Prinsip ini mencakup penetapan keselamatan dan kesehatan. Perlindungan Kebijakan ini mencerminkan komitmen manajemen puncak untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan sehat, kepatuhan terhadap peraturan, dan perbaikan berkelanjutan. 2. Perencanan K3 (K3 Plan): Prinsip ini mencakup pengembangan Rencana K3 berdasarkan tinjauan awal, Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (HIRA), peraturan, dan sumber daya yang tersedia. Rencana K3 harus mencakup tujuan dan sasaran, langkah-langkah prioritas, upaya pengelolaan bahaya, alokasi sumber daya, dan sistem akuntabilitas. 3. Peraksanan Lenkana K3 (Pelaksanaan Rencana K3): Prinsip ini mencakup penyediaan personel yang kompeten dan bersertifikat, sarana dan prasarana yang memadai, serta pelaksanaan kegiatan seperti tindakan manajemen risiko, termasuk pelaksanaan rencana, desain dan rekayasa, prosedur dan instruksi kerja, serta penyampaian instruksi kerja. 4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 : Prinsip ini mencakup pemantauan dan evaluasi kinerja sistem K3 melalui inspeksi, pengujian, pengukuran, dan audit internal. Hasil pemantauan dan evaluasi dilaporkan kepada manajemen dan digunakan untuk melaksanakan perbaikan. 5. Peninjauan dan Peninkatan Kinerja SMK3: Prinsip ini mencakup peninjauan berkala terhadap sistem SMK3 untuk memastikan efektivitas dan kesesuaian. Tinjauan dilakukan melalui rapat tinjauan manajemen dan harus mempertimbangkan perubahan peraturan, persyaratan pemangku kepentingan, perubahan produk dan aktivitas perusahaan, serta hasil studi kecelakaan dan bahaya. Kajian ini dimaksudkan sebagai dasar perbaikan sistem SMK3. Prinsip- prinsip ini merupakan bagian dari siklus berkelanjutan sistem SMK3 dan bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman.
4. Audit SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan
tinjauan sistematis dan independen terhadap penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di suatu perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar dan pedoman yang ditetapkan serta untuk mengevaluasi efektivitas SMK3. Ada dua jenis utama audit SMK3: audit internal dan audit eksternal. Audit internal dilakukan oleh perusahaan sendiri untuk menunjukkan penerapan SMK3, dan audit eksternal dilakukan oleh organisasi audit independen untuk mengevaluasi penerapan SMK3 perusahaan. Proses audit meliputi berbagai tahapan seperti memasuki tempat kerja, mengevaluasi hasil audit, memberikan informasi perusahaan, dan melaporkan hasil audit kepada otoritas terkait dan perusahaan yang diaudit.
5. Prosedur audit SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
merupakan suatu proses yang harus dilalui suatu organisasi untuk menjamin terselenggaranya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terpadu. Audit dilakukan dengan menggunakan standar audit SMK3, metode K3, dan standar K3 lainnya. Terdiri dari beberapa tahapan, antara lain penilaian diagnostik, kesesuaian atau pemeriksaan akhir, dan penerbitan sertifikat oleh Kementerian Sumber Daya Manusia dan Imigrasi. Tujuan audit adalah untuk memperkuat komitmen dan kewajiban organisasi dalam menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang terintegrasi dalam sistem manajemen perusahaan, guna melindungi karyawan dan mitra kerja dari risiko kesehatan dan keselamatan kerja.