Dalam UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 86, disebutkan bahwa setiap
pekerja atau buruh memiliki hak untuk memperoleh perlindungan atas tiga hal.
Adapun poin-poinnya yakni perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan
kesusilaan, serta mendapatkan perlakukan yang sesuai dengan harkat, martabat manusia, dan
nilai-nilai agama.
Dalam upaya memastikan setiap pekerja terpenuhi hak untuk mendapatkan perlindungan,
diperlukan sistem manajemen yang jelas. Maka dari itu dibuatlah aturan K3, menugaskan
pegawai yang kompeten untuk menjadi ahli K3, dan perangkat kelengkapan lainnya.
Namun dalam proses pelaksanaanya, perusahaan seringkali mengalami kendala. Hambatan-
hambatan yang muncul membuat penerapan K3 tidak optimal. Karena itulah
diperlukan SMK3 guna mengatur pengelolaan K3 dengan tepat.
Jenis-jenis kendala ataupun tantangan yang dihadapi perusahaan bisa cukup beragam. Di
antaranya seperti:
Penerapan K3 belum menjadi program prioritas
Pelaksanaan dan pengawasan K3 belum sampai aspek manajemen, masih dilakukan secara
parsial
Program K3 belum mendapat perhatian lebih dari semua pihak
Komitmen jajaran manajemen dan pimpinan perusahaan masih rendah terdapat K3
Tingkat kecelakaan kerja yang masih relatif tinggi
Kecelakaan kerja masih dilihat dari sisi ekonomi, belum dilihat melalui pendekatan moral
Tenaga kerja masih diposisikan sebagai faktor dalam kegiatan produksi dan belum dilihat
sebagai mitra usaha
Terdapat desakan dari LSM internasional terkait perlindungan untuk tenaga kerja
Bisa juga dari tuntutan global terkait perlindungan untuk tenaga kerja, yang digerakkan
komunitas atau asosiasi perlindungan hak buruh secara internasional
Perusahaan mengalokasikan anggaran untuk program K3 relatif masih kecil
Penerapan SMK3 ini mampu memberikan manfaat baik terhadap perusahaan. Berikut adalah
poin-poinnya:
Memberikan Perlindungan Kepada Karyawan
Tujuan utama diterapkannya SMK3 ini adalah untuk memberikan perlindungan terhadap para
pekerja. Karena bagaimanapun Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset penting bagi
perusahaan. Maka perusahaan wajib memberikan jaminan terhadap kesehatan dan keselamatan
para karyawan.
Membangun Sistem Manajemen yang Lebih Efektif
Memberlakukan aturan dan program K3 saja tidaklah cukup. Dibutuhkan prosedur yang tepat
dan sistematis. Supaya semua upaya K3 berjalan dengan terorganisir, terarah, dan efektif.
Mengurangi Pengeluaran Biaya
Manfaat lain dari penerapan SMK3 adalah mampu mengurangi pengeluaran biaya. Ketika terjadi
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan kerusakaan, perusahaan akan mengeluarkan
sejumlah biaya.
Jika perusahaan berhasil menjalankan sistem manajemen K3, bentuk-bentuk pengeluaran
tersebut dapat diminimalisir.
Perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau
perusahaan yang mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi. (Ketentuan mengenai tingkat potensi
bahaya tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan). Penerapan SMK3
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan serta konvensi atau standar
internasional.
Penetapan Kebijakan K3
Muatan Kebijakan K3 paling sedikit memuat visi; tujuan perusahaan; komitmen dan tekad
melaksanakan kebijakan; dan kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan
secara menyeluruh yang bersifat umum dan/atau operasional.
Perencanaan K3
Yang harus dipertimbangkan dalam menyusun rencana K3 yaitu hasil penelaahan awal;
identifikasi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko; peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya; dan sumber daya yang dimiliki.
Pelaksanaan Rencana K3
Dalam melaksanakan rencana K3 didukung oleh sumber daya manusia di bidang K3,
prasarana, dan sarana. Sumber daya manusia harus memiliki:
Dalam melaksanakan rencana K3 harus melakukan kegiatan dalam pemenuhan persyaratan K3,
kegiatan tersebut:
1. Tindakan pengendalian
2. perancangan (design) dan rekayasa
3. prosedur dan instruksi kerja
4. penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan
5. pembelian/pengadaan barang dan jasa
6. produk akhir
7. upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan dan bencana industri;
8. rencana dan pemulihan keadaan darurat
Perusahaan perlu melakukan evaluasi kinerja penerapan K3. Dengan cara melakukan audit
secara internal. Namun jika perusahaan tidak memiliki SDM yang cukup, bisa menggunakan jasa
audit dari lembaga sertifikasi yang telah diakui pemerintah
Perusahaan juga wajib melakukan peninjauan dan peningkatan kinerja sistem manajemen K3.
Tahap ini perlu dilakukan terlebih jika ada beberapa perubahan dalam peraturan perundang
undangan, struktur organisasi perusahaan, masukan dari pekerja, terjadi kecelakaan di tempat
kerja, dan lain sebagainya.
Demikian penjelasan mengenai sistem manajemen K3 yang wajib dilaksanakan oleh setiap
perusahaan. Khususnya untuk bidang usaha dengan risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi.
Jika perusahaan berhasil menerapkan program K3, perusahaan bisa mendapatkan
sertifikat SMK3 dengan sebelumnya melalui proses penilaian.
Sertifikat ini menjadi pengakuan dan jaminan bahwa perusahaan sudah berhasil melaksanakan
program K3. Hal tersebut jelas akan berdampak positif pada perusahaan, baik dari segi
produktivitas maupun reputasi bisnis.
Dasar Hukum / Landasan Hukum PP Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Ketentuan dan pedoman pelaksanaan SMK3 sudah diatur dalam undang-undang (UU), peraturan
pemerintah (PP), dan peraturan menteri (Permen) ketenagakerjaan. Berikut ini perangkat aturan
yang menjadi dasar hukum untuk sistem manajemen K3:
Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen yang ditunjuk oleh
Menteri atas permohonan perusahaan untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi
wajib melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan hasil audit sebagai bahan pertimbangan dalam upaya peningkatan SMK3.
Dalam Audit Sertifikasi Penilaian SMK3 dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50
Tahun 2012. Dengan kategori sebagai berikut :
Tingkat Pencapaian
*Berdasarkan PP Nomor 50 Tahun 2012 metode pengolahan data Check List menggunakan
perhitungan nilai, dan pencapaian dibagi menjadi 3 kategori tingkat penerapan sesuai pedoman
perundang undangan, yaitu tingkat awal, transisi, dan tingkat lanjutan.Perhitungan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Keterangan
0 Tidak tersedia dan tidak dilaksanakan (major)
50 Tidak tersedia, Dilaksanakan atau Tersedia, Tidak dilaksanakan
(minor)
100 Tersedia dan Dilaksanakan
∑ kriteria x 100 %
kriteria
Penilaian Audit Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Penilaian Penerapan SMK3 yang juga disebut Audit merupakan pemeriksaan secara sistematis
dan independen terhadap pemenuhan kriterianya yang telah di tetapkan untuk mengukur suatu
hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam melakukan Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan
Penilaian sebagaimana tercantum pada PP No.50 tahun 2012 paca pasal 16 ayat (3) Tentang
Penerapan SMK3, dilakukan melalui Audit SMK3 yang meliputi ;
4. Pengendalian Dokumen
4.1 Persetujuan,Pengeluaran dan Pengedalian kontrak
4.2 Perubahan dan Modifikasi Dokumen
7. Standart Pemamtauan
7.1 Pemeriksaan bahaya
7.2 Pemantauan / Pengukuran linkungan kerja
7.3 Peralatan pemeriksaan/Inspeksi,Pengukuran dan Pengujian
7.4 Pemamtauan kesehatan tenaga kerja
1. Prioritas Manajemen
2. Tujuan Komersial
3. Persyaratan Sistem Manajemen
4. Persyaratan Kontrak
5. Kebutuhan untuk evaluasi pemasok
6. Persyaratan pelanggan
7. Kebutuhan pihak lain yang berkepentingan
8. Risiko terhadap organisasi
RANGKUMAN
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) (PP 50 Tahun 2012,
Pasal 1 – Ayat 1) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Audit yaitu proses sistematik, independent dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti
audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sampai sejauh mana
kriteria audit telah dipenuhi.
Audit SMK3 (PP 50 Tahun 2012, Pasal 1 – Ayat 7) adalah pemeriksaan secara
sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk
mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam
penerapan SMK3 di perusahaan.
Auditor SMK3 (PERMENNAKER RI No. 26 2014 Bab I, Pasal 1 – Ayat 3) ialah tenaga
teknis yang berkeahlian khusus dan independen untuk melaksanakan Audit SMK3 yang
ditunjuk oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
Lembaga Audit SMK3 (PERMENNAKER RI No. 26 2014 Bab I, Pasal 1 – Ayat
4) adalah badan hukum yang ditunjuk oleh Menteri untuk melaksanakan audit Eksternal
SMK3.
Manajemen yaitu suatu proses kegiatan meliputi planning, organization, pelaksanaan,
pengukuran dan tindak lanjut untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan dengan
menggunakan manusia dan sumber daya yang ada.
Sistem Manajemen yaitu kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sumber:
PP 50 Tahun 2012
PERMENAKER RI No. 26 Tahun 2014
Link Sumber:
https://mutucertification.com/manajemen-keselamatan-kesehatan-kerja-smk3/
https://www.jogloabang.com/ekbis/pp-50-2012-penerapan-smk3
https://www.garudasystrain.co.id/peraturan-pemerintah-tentang-smk3-rangkuman/
https://kiscerti.co.id/artikel/konsultan-sertifikasi-smk3
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Judul :
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tipe Dokumen : Peraturan Pemerintah
Kategori : Norma,Standar, Pedoman, Kriteria (NSPK) K3 terkait Bidang SMK3
Bahasa : Indonesia
Singkatan Bentuk : PP
Nomor Peraturan : 50
Tahun Terbit : 2012
Bidang Hukum : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Tanggal
: 12 April 2012
Penetapan
Tanggal
: 12 April 2012
Pengundangan
Sumber : LNRI Tahun 2012 Nomor 100 TLNRI Nomor 5309
T.E.U : Indonesia, Pemerintah pPusat
Keterangan
: Berlaku
Status
Uji Materiil :-
Link Sumber :
https://temank3.kemnaker.go.id/page/perundangan_detail/4/6bbb83b41053f6bacd126f8132914083
https://peraturan.go.id/id/pp-no-50-tahun-2012
https://peraturan.bpk.go.id/Details/5263/pp-no-50-tahun-2012