Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SISTEM MANAGEMENT KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 6

MUSTHOFA 2220190077

RISKHI ARDIANZHAH 2220190075

AGUNG BUDI LAKSONO222190076

UNIVERSITAN NAHDLOTUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................... 1

DAFTAR ISI................................................................. 2

A.PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG ...................................................... 3

RUMUSAN MASALAH................................................. 3

TUJUAN...................................................................... 3

B.PEMBAHASAN

pengertian smk3......................................................... 4

landasan hukum smk3................................................. 6

tujuan penerapan smk3............................................... 6

manfaaat penerapan smk3.............................................7

kewajiban penerapan smk3.......................................... 7

tahap pengembangan smk3.......................................... 8

C.PENUTUP

Kesimpulan ................................................................... 9

Saran............................................................................. 9

Daftar pustaka............................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Perubahan skala kecepatan dan kedalaman industri yang terjadi pada setiap sektor
industri telah menghadapkan tingginya tingkat resiko yang terkandung dimana akibat
kecelakaan yang ditimbulkan juga akan semakin besar. Kecelakaan yang merupakan
suatu proses gagal berfungsinya sistem pengendalian unsur-unsur kecelakaan dapat
menimbulkan berbagai bentuk kerugian, yang tidak hanya menimpa tenaga kerja akan
tetapi juga dapat mempengaruhi kelangsungan kegiatan industri dan kerusakan
lingkungan serta bentuk kerugian lainnya.
Keberhasilan upaya Pencegahan Kecelakaan menuntut adanya jaminan keterlibatan dari
segenap unsur pimpinan dan seluruh tenaga kerja yang terintegrasi dalam suatu kesatuan
sistem yang terstruktur dan terukur berdasarkan tanggung jawab yang dimiliki. Dalam
rangka memenuhi tuntutan tersebut dibutuhkan adanya Petugas K3 (Safety Officer /
Safety Engineer) yang kompeten didalam melaksanakan tugasnya di bidang K3 guna
membantu perusahaan dalam menjamin pengelolaam penerapan dan pelaksanaan syarat-
syarat K3 sebagaimana tertuang dalam Prinsip Dasar Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah sebagai
berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan SMK3?


2. Bagaimana penerapan SMK3 di perusahaan?
C. TUJUAN
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
· Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan SMK3.
· Untuk mengetahui bagaimana penerapan SMK3 di perusahaan.
BAB II

PMBAHASAN
SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

A. PENGERTIAN SMK3

Dunia usaha saat ini mulai disibukkan dengan adanya sejumlah persyaratan dalam
perdagangan global, yang tentu akan menambah beban bagi industri. Persyaratan tersebut
adalah kewajiban melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 pasal 87. Persyaratan ini sebenarnya
sebuah kewajiban biasa, bukan beban yang harus ditanggung setiap perusahaan. Kewajiban
karena seharusnya sudah diperhitungkan sebagai investasi perusahaan. Dianggap sebagai
beban karena belum seluruh perusahaan melakukannya.

Kemajuan teknologi kian berkembang pesat, namun di sisi lain turut menjadi penyebab
masalah pada keselamatan dan kesehatan kerja. Masalah ini harus sesegera mungkin diatasi,
karena cepat atau lambat dapat menurunkan kinerja dan produktivitas suatu perusahaan baik
pada sumber daya maupun elemen lainnya. Oleh karena itu sangat penting bagi suatu
perusahaan untuk menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3) seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05./1996.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja. Sedangkan, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif.

SMK3 adalah standar yang diadopsi dari standar Australia AS4801 ini serupa dengan
Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS) 18001, standar ini dibuat oleh
beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas dunia
Berikut ini beberapa konsep dasar dan prinsip-prinsip SMK3, adalah sebagi berikut:

1. Komitmen dan Kebijakan


Organisasi harus membuat sebuah Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
memastikan komitmennya dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
2. Planning
Organisasi merumuskan sebuah perencanaan/sasaran dan program untuk mendukung
Kebijakan K3 nya.
3. ImplementationUntuk implementasi yang efektif,
organisasi melakukan pengembangan kemampuan dan mendukung segala kebutuhan
mekanisnya untuk mencapai Kebijakan K3 dan Sasaran dan Program K3 organisasi.
4. Checking
Organisasi akan selalu melakukan pengecekan, memonitor dan mengevaluasi kinerja
K3 organisasi.
5. Review dan Continual Improvement
Organisasi melakukan peninjauan dan melakukan peningkatan yang berkelanjutan
terhadap Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja nya.

B. LANDASAN HUKUM SMK3

Undang-undang No.13 Tahun 2003: UU tentang Ketenaga Kerjaan, dalam Pasal 87 ayat 1
mengamanatkan bahwa: Setiap Perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen
Perusahaan.

1. Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, yang memuat


ketentuan-ketentuan pokok mengenai penerapan dan pelaksanaan syarat-syarat K3
2. Peraturan Pemerintah RI No.50 Tahun 2012, tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam Pasal 5 ayat 1 dan ayat 2 menyatakan
bahwa: Setiap Perusahaan wajib menerapkan SMK3 bagi Perusahaan:
a. Mempekerjakan pekerja / buruh paling sedikit 100 (seratus) orang, atau
b. Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi
3. Permenaker No.5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) organisasi dapat mengelola Kesematan dan Kesehatan Kerja dengan
mengontrol setiap kegiatan bisnis organisasi. Sebuah sistem yang praktis dan masuk
kedalam struktur organisasi, aktifitas perencanaan, tugas dan tanggung jawab, proses
dan sumber daya yang dikembangkan, penerapan, pencapaian, peninjauan dan
pemeliharaan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja organisasi.
D. TUJUAN PENERAPAN SMK3
1. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang
terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;
2. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat
buruh; serta
3. Menciptakan tempat kerja yang aman dan mendorong produktivitas

E. KEWAJIBAN PENERAPAN SMK3


1. Perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang;
atau

2. Perusahaan yang mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi. (Ketentuan mengenai


tingkat potensi bahaya tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan).

3. Penerapan SMK3 memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan serta


konvensi atau standar internasional.

F. PENERAPAN SMK3 DI PERUSAHAAN


1. Penetapan kebijakan K3;
Pengusaha dalam menyusun kebijakan K3 paling sedikit harus:
a. melakukan tinjauan awal kondisi K3, meliputi:
· identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
· perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang
lebih baik; peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;
· kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang
berkaitan dengan keselamatan; dan
· penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disediakan.
b. memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus-
menerus; dan
c. memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh.
Muatan Kebijakan K3 paling sedikit memuat visi; tujuan perusahaan;
komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan; dan kerangka dan
program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh
yang bersifat umum dan/atau operasional.
G. TAHAP PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN SMK
Dalam tahapan ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
organisasi/perusahaan dengan melibatkan banyak personel, mulai dari
menyelenggarakan penyuluhan dan melaksakan sendiri kegiatan audit internal serta
tindakan perbaikannya sampai melakukan sertifikasi.
1. Menyatakan Komitmen
Pernyataan komitmen dan penetapan kebijakan untuk menerapan sebuah Sistem
Manajemen K3 dalam organisasi/perusahaan harus dilakukan oleh manajemen
puncak. Persiapan Sistem Manajemen K3 tidak akan berjalan tanpa adanya
komintmen terhadap system manajemen tersebut. Manajemen harus benar-benar
menyadari bahwa merekalah yang paling bertanggung jawab terhadap keberhasilan
atau kegagalan penerapan Sistem K3.
Komitmen manajemen puncak harus dinyatakan bukan hanya dalam kata-kata tetapi
juga harus dengan tindakan nyata agar dapat diketahui,dipelajari,dihayati dan
dilaksanakan oleh seluruh staf dan karyawan perusahaan. Seluruh karyawan dan staf
harus mengetahui bahwa tanggung jawab dalam penerapan Sistem Manajemen K3
bukan urusan bagian K3 saja. Tetapi mulai dari manajemen puncak sampai karyawan
terendah. Karena itu ada baiknya manajemen membuat cara untuk
mengkomunikasikan komitmennya ke seluruh jajaran dalam perusahaannya. Untuk
itu perlu dicari waktu yang tepat guna menyampaikan komitmen manajemen terhadap
penerapan Sistem Manajemen K3.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem
manajemen secara keseluruhan yang meliputi stuktur organisasi, perencanaan, tanggung
jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan
penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiaan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Adapun langkah penerapannya di perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Menyatakan Komitmen
2. Menetapkan Cara Penerapan
3. Membentuk Kelompok Kerja Penerapan
4. Menetapkan Sumber Daya yang Diperlukan
5. Kegiatan Penyuluhan
6. Peninjauan Sistem
7. Penyusunan Jadwal Kegiatan
8. Pengembangan Sistem Manajemen K3
9. Penerapan Sistem
10. Proses Sertifikasi

SARAN
Semua perusahaan wajib memberikan perlindungan bagi para pekerjanya. Agar pekerja
bisa tenang saat melakukan pekerjaannya dan selalu merasa di lindungi. Jika ada
perusahaan yang tidak memberikan perlindungan bagi pekerjanya sebaiknya secepat di
laporkan kepada pihak yang terkait agar segera di tindak lanjuti. Karen pekerja adalah
sesuatu yang yang sangat penting dalam proses berjalannya perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

1.http://disnakertransduk.jatimprov.go.id/majalah-sdm-plus/64-edisi-133-januari-2012/621-
smk3-dan-langkah-penerapannya-di-perusahaan, diakses pada tanggal 22 maret 2016.
2. http://healthsafetyprotection.com/manfaat-penerapan-smk3/, diakses pada tanggal 19 maret
2016.
3. http://aswinsh.wordpress.com/tag/smk3/, diakses pada tanggal 19 maret 2016.
4. http://hopelmar.com/index.php?option=com_content&view=article&id=90&Itemid=116,
diakses pada tanggal 20 maret 2016.PP Nomor 50 Tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai