Anda di halaman 1dari 4

Paper

SISTEM MANAJEMEN K3

Disusun oleh :
1. Mufidatul Auliyah (20200053)
2. Dewi Purwanti Ningsih (20200057)

Prodi :
Manajemen MSDM

STIE AL ANWAR MOJOKERTO


Jl. Raya Brangkal No.70 - Sooko - Mojokerto
2022
1. Pendahuluan
SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penerapan SMK3 merupakan salah satu cara untuk
menjamin konsistensi dan efektifitas perusahaan dalam mengendalikan sumber bahaya,
dapat meminimalkan resiko, mengurangi dan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat
kerja serta memaksimalkan efisiensi perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan
produktivitas perusahaan, untuk memacu peningkatan daya saing barang dan jasa.
Tujuan dari SMK3 adalah untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja degan melibatkan usur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan
lingkungan kerja yang terintegrasi, dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan,
dan penyakit kerja, serta tercipta tempat kerja yang aman, efisien dan produktif
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang disingkat SMK3
merupakan salah satu unsur dari seluruh prosedur K3 termasuk struktur organisasi
perencanaan, prosedur proses, sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya,
pengkajian serta pemeliharaan terhadap kebijakan terkait untuk menciptakan tempat kerja
yang aman dan lain sebagainya.

2. Manfaat Penerapan SMK3


Penerapan sistem K3 memiliki beberapa manfaat antara lain:
a. Untuk Melindungi Karyawan
Pekerja atau karyawan merupakan aset yang sangat penting bagi sebuah
perusahaan. Penerapan SMK3 di dalam perusahaan bertujuan untuk melindungi
semua bentuk kesalahan proses kerja yang dapat mengakibatkan kerugian (baik
fisik, psikis maupun materil). Penerapan SMK3 diharapkan mampu mengurangi
tingkat kecelakaan kerja. Selain membuat karyawan merasa aman, perusahaan juga
akan diuntungkan.
b. Untuk Mematuhi Aturan dan Undang-undang yang Berlaku
Untuk menjalankan bisnis, perusahaan harus beroperasi sesuai dengan aturan dan
undang-undang yang berlaku. Selain terlihat lebih ‘sehat’, perusahaan yang patuh
pada aturan akan lebih tertib dan lebih baik citranya di mata publik. Tidak sedikit
contoh perusahaan yang mengabaikan prosedur K3 harus berakhir mendapatkan
masalah. Baik masalah dengan pekerja, pihak berwenang hingga penduduk
setempat.
c. Untuk Menaikkan Tingkat Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan
Dalam sebuah bisnis, banyak pelanggan yang memberikan syarat pada supplier
atau pemasok mereka agar menerapkan SMK3 atau OHSAS 18001. Adanya salah
satu sertifikat yang membuktikan hal tersebut akan memberikan jaminan bahwa
semua proses yang terjadi di dalam perusahaan berlangsung aman dan tertib.
Artinya, produksi barang yang rusak maupun cacat dapat diminimalisir.
d. Untuk Menciptakan Sistem Manajemen yang Efektif
Penerapan SMK3 atau OHSAS 18001 akan membuat sistem manajemen
keselamatan tertata lebih efektif. Di dalam prosedur pelaksanaan K3, disyaratkan
adanya dokumentasi sehingga semua kegiatan akan lebih terorganisir, terarah dan
berada pada jalur yang tepat. Dokumentasi ini juga kelak bisa dijadikan bukti jika
ternyata terjadi ketidaksesuaian di lapangan.
Dalam penerapan SMK3, semua dilakukan sesuai dengan alur kerja atau flowchart-nya.
Mulai dari perencanaan, pengendalian, peninjauan kembali, feedback, perbaikan hingga
pencegahan. Keteraturan ini akan membentuk sistem manajemen yang efisien dan efektif.

3. Penerapan Kebijakan SMK3


Kebijakan SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan
syarat dasar dalam membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) di tempat kerja. Kebijakan K3 adalah komitmen pimpinan suatu organisasi/
perusahaan untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja seluruh personil di bawah
kendalinya juga pihak-pihak yang berkaitan (berhubungan) dengan kegiatan (aktivitas)
operasi perusahaan (organisasi) tersebut.
Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
peningkatan berkelanjutan SMK3;
b. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundangundangan dan persyaratan
lain yang terkait dengan K3; dan
c. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran K3.

4. Kesimpulan
Penerapan SMK3 merupakan salah satu cara untuk menjamin konsistensi dan efektifitas
perusahaan dalam mengendalikan sumber bahaya, dapat meminimalkan resiko,
mengurangi dan mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta memaksimalkan
efisiensi perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan,
untuk memacu peningkatan daya saing barang dan jasa.
Kebijakan K3 harus dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh pekerja konstruksi,
pengawas dan tamu dalam kegiatan konstruksi. Penyebarluasan kebijakan K3 Konstruksi
dapat melalui media antara laian papan pengumuman, spanduk, brosur, verbal dalam apel
atau induksi, serta media lainnya
5. Referensi
a. https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/349/smk3-konstruksi-bagian-2-kebijakan-
dan-organisasi-
k3#:~:text=Kebijakan%20K3%20yang%20ditetapkan%20harus,yang%20terkait
%20dengan%20K3%3B%20dan
b. https://smk3.rajadiginet.com/contoh-kebijakan-smk3-di-perusahaan.html
c. https://mutuinstitute.com/post/manfaat-menerapkan-sistem-manajemen-k3/
d. https://safex.id/2021/11/29/k3/#:~:text=Penerapan%20SMK3%20merupakan%20
salah%20satu,pada%20akhirnya%20dapat%20meningkatkan%20produktivitas

Anda mungkin juga menyukai